basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Pembebasan Damaskus: Pertanda Dekatnya Pembebasan Baitulmaqdis dan Masjid Al-Aqsha yang Mulia Oleh:  Prof. Dr. Abdul Fattah al-Awaisi al-Maq...




Pembebasan Damaskus: Pertanda Dekatnya Pembebasan Baitulmaqdis dan Masjid Al-Aqsha yang Mulia

Oleh: Prof. Dr. Abdul Fattah al-Awaisi al-Maqdisi 

(Arrahmah.id) – Perubahan yang begitu cepat di panggung lokal, regional, maupun global selama 14 bulan terakhir telah menjadi saksi sejarah yang monumental. Peristiwa Badai Al-Aqsha pada 7 Oktober 2023, diikuti oleh pembebasan Damaskus pada 8 Desember 2024—tepat di peringatan 1430 tahun kemenangan Umar bin Khattab atas Baitulmaqdis dan Masjid Al-Aqsha—serta upaya serius untuk mempersiapkan umat Islam melalui strategi yang terencana, sistematis, dan berkelanjutan, telah mengukuhkan keyakinan saya. Bukan sekadar keyakinan, ini adalah kepastian nyata, bahwa kita akan memasuki Masjid Al-Aqsha sebagaimana Amirul Mukminin Umar bin Khattab dan para sahabat melakukannya dengan penuh keagungan. Seperti yang Allah firmankan dalam Surah Al-Isra ayat 7: “Dan agar mereka memasuki masjid sebagaimana mereka memasukinya pertama kali.

Rentetan peristiwa heroik dimulai dengan pembebasan Aleppo, disusul Hama hanya beberapa hari kemudian pada 5 Desember 2024, bertepatan dengan 4 Jumadil Akhir 1446 H—hari yang menandai 1430 tahun kemenangan Umar atas Baitulmaqdis. Lalu, kota-kota lain seperti Homs, Daraa, dan banyak lagi di Suriah menyusul dibebaskan. Puncaknya adalah momen agung: pembebasan Damaskus pada 8 Desember 2024 (7 Jumadil Akhir 1446 H), sebuah hari yang diberkahi Allah. Pencapaian luar biasa dalam 11 hari ini bukanlah kebetulan belaka. Ini adalah takdir yang telah tertulis, buah dari persiapan matang, pemanfaatan peluang yang tepat, dan pertanda mulia bahwa pembebasan Baitulmaqdis dan Masjid Al-Aqsha sudah di ambang pintu.

Pembebasan Suriah dan runtuhnya rezim keluarga Assad—rezim yang identik dengan tirani, penindasan, korupsi, dan ketergantungan pada kekuatan asing—menandakan akhir dari hegemoni Iran di Suriah. Lebih dari itu, ini adalah awal dari keruntuhan proyek ekspansionis strategis Iran di kawasan Arab. Suriah, dengan posisi geopolitiknya yang sangat istimewa, telah lama menjadi pilar utama dalam ambisi regional Iran. Hal ini diakui oleh tokoh-tokoh kunci di Iran, seperti Mehdi Taib, kepala markas “Ammar Strategis” yang didirikan pada 2009 untuk melawan perang lunak terhadap Iran. Pada 14 Februari 2013, ia dengan tegas menyatakan:

“Suriah adalah provinsi ke-35 Iran, sebuah provinsi strategis bagi kami. Jika musuh menyerang untuk menduduki Suriah atau Khuzestan, prioritas kami adalah mempertahankan Suriah. Kehilangan Suriah berarti kita tak bisa mempertahankan Teheran. Namun, jika kita kehilangan Khuzestan, kita bisa merebutnya kembali selama Suriah masih di tangan kita. Jika kita menguasai Suriah, kita bisa merebut kembali Khuzestan, tetapi jika Suriah jatuh, Teheran pun tak akan bertahan.”

Pernyataan ini mencerminkan betapa krusialnya Suriah bagi Iran, dan karenanya, kekuatan Muslim yang masih hidup di kawasan Arab—khususnya gerakan perlawanan Islam Palestina—perlu meninjau ulang sikap mereka terhadap Iran. Saya tidak ragu sedikit pun, bahkan dengan kepastian mutlak, bahwa pembebasan Suriah sebagai jantung Bilad as-Sham adalah prasyarat untuk pembebasan Baitulmaqdis dan Masjid Al-Aqsha. Keyakinan ini berpijak pada teori baru geopolitik, Teori Lingkaran Berkah Baitulmaqdis, serta kajian mendalam terhadap dinamika sejarah, yang telah saya rinci dalam buku Perencanaan Strategis untuk Pembebasan Mendatang Masjid Al-Aqsha.

Berikut adalah inti dari pemikiran tersebut.

Pertama: Teori Baru Geopolitik – Lingkaran Berkah Baitulmaqdis

Teori ini, yang pertama kali saya publikasikan dalam bahasa Inggris pada tahun 2005, mengungkapkan bahwa ada empat negara kunci di kawasan yang akan memainkan peran sentral dalam pembebasan Baitulmaqdis dan kebangkitan umat: Mesir, Suriah (beserta seluruh Bilad as-Sham), Irak, dan Turki, dengan tambahan Siprus dan Hijaz. Untuk memperpanjang usia “Israel” sebagai negara penyangga dan menunda pembebasan Tanah Suci, kekuatan asing merancang penghancuran keempat negara kunci ini.

Suriah, misalnya, telah menderita selama 53 tahun di bawah cengkeraman keluarga Assad. Rakyat Suriah mengalami pembantaian massal, penahanan, pemerkosaan, penindasan, domestikasi, pengucilan, dan marginalisasi.

Sifat Hafez dan Bashar Assad, ditambah keterkaitan mereka dengan aktor lokal, regional, dan internasional, membuat mereka memainkan peran ganda: berpura-pura sebagai pendukung perlawanan sambil menindas rakyat Suriah dengan kejam. Sikap ini menguntungkan “Israel,” terutama setelah kesepakatan dengan Amerika Serikat yang ditegaskan melalui kunjungan Presiden Richard Nixon dan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger ke Damaskus pada Juni 1974. Kesepakatan ini memungkinkan keluarga Assad berkuasa dalam waktu lama dengan imbalan koeksistensi dengan “Israel,” meskipun secara retoris mereka menunjukkan sikap sebaliknya. Rezim Assad menjadi bagian dari “tali Arab” yang menopang kelangsungan “Israel” di Tanah Suci, memperpanjang usianya di tanah yang diberkahi ini.

Inilah mengapa revolusi Suriah berlangsung begitu lama. Amerika Serikat dan negara-negara Eropa tidak ingin menggulingkan Bashar Assad karena khawatir hal itu akan melemahkan “Israel.” Selama 13 tahun terakhir, mereka justru berupaya memperpanjang usia rezim ini, bahkan berusaha mereproduksinya. Sementara itu, Suriah berada di bawah pendudukan militer tiga kekuatan asing: Amerika, Iran, dan Rusia. Dukungan tak terbatas dari Iran telah menjadi nafas hidup bagi rezim Assad, yang pada gilirannya memperpanjang usia “Israel” dan menghambat peran sentral Suriah dalam pembebasan sejati Baitulmaqdis dan Masjid Al-Aqsha.

Namun, kini “Israel” telah mencapai puncak siklusnya. Negara penyangga ini mendekati akhir masa edarnya dan akan runtuh dalam beberapa tahun ke depan, bersamaan dengan keruntuhan banyak rezim Arab yang terkait erat dengannya, terutama rezim Assad di Suriah. Meskipun umat Islam mengalami kekalahan di abad ke-20, mereka memiliki potensi untuk merebut kembali kejayaan dengan menguasai kembali Baitulmaqdis. Teori Lingkaran Berkah Baitulmaqdis memberikan strategi untuk merencanakan pembebasan ketiga Baitulmaqdis, menegaskan bahwa selama Masjid Al-Aqsha masih diduduki, seluruh umat Islam dan kawasan Arab secara keseluruhan dianggap terjajah.

Pembebasan harus dimulai dengan menggulingkan rezim-rezim tirani, korup, dan tunduk pada kekuatan asing di negara-negara kunci, khususnya Mesir dan Suriah, serta membebaskan Suriah dari pendudukan asing dan Mesir dari cengkeraman pengaruh Barat.

Teori ini juga mengungkap hubungan strategis yang erat antara Mesir dan Bilad as-Sham, yang telah membentuk dinamika sejarah kawasan. Keamanan keduanya saling terkait, dan ancaman terhadap salah satunya sering kali berasal dari yang lain. Pertempuran besar Mesir sering terjadi di Bilad as-Sham, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, pertahanan salah satunya dimulai dari yang lain.

Kekuatan asing yang menduduki Baitulmaqdis akan selalu berupaya: (1) menduduki Mesir dan Bilad as-Sham, (2) menguasai pengaruh di keduanya, atau (3) menghancurkannya.

Tanpa kendali atas keduanya, kekuatan penduduk Baitulmaqdis akan tetap lemah dan rentan runtuh.

Langkah strategis untuk mengakhiri pendudukan Baitulmaqdis adalah:

  1. Memahami dan menyadari realitas geopolitik ini.
  2. Membebaskan Mesir dan Bilad as-Sham dari pendudukan, tirani, penindasan, korupsi, dan ketergantungan pada kekuatan asing.
  3. Membangun persatuan politik dan militer antara Mesir dan Bilad as-Sham, serta menjalin kerja sama strategis dengan Siprus.

Jika kita benar-benar serius ingin membebaskan Baitulmaqdis dan Masjid Al-Aqsha, kita harus mengerahkan segala upaya untuk memastikan keberhasilan revolusi di Suriah dan Mesir di semua lini.


Kedua: Memahami Gerak Sejarah

Pembebasan Umar bin Khattab Dalam strategi kenabian untuk membebaskan Baitulmaqdis, yang buahnya dipetik oleh Amirul Mukminin Umar bin Khattab, Damaskus dibebaskan terlebih dahulu pada 5 September 635 (15 Rajab 14 H). Kemenangan ini diikuti oleh Pertempuran Yarmuk yang menentukan pada 12 Agustus 636 (5 Rajab 15 H), dan akhirnya pembebasan Baitulmaqdis pada 4 Juli 637 (4 Jumadil Akhir 16 H). Selisih waktu antara pembebasan Damaskus dan Baitulmaqdis kurang dari dua tahun, menunjukkan betapa strategisnya pembebasan Damaskus sebagai langkah awal.

Pembebasan Salahuddin Al-Ayyubi Salahuddin Al-Ayyubi menghabiskan lima tahun (1169–1174) untuk menggulingkan Dinasti Fatimiyah di Mesir, yang berkolaborasi dengan Tentara Salib. Setelah berhasil menstabilkan Mesir, ia bergerak ke Bilad as-Sham pada 1174 dan fokus selama 13 tahun (1174–1187) untuk menyatukan wilayah-wilayah Islam. Selama 11,5 tahun (1174–1186), ia memerangi penguasa Muslim yang berkolaborasi dengan Tentara Salib dan kelompok-kelompok seperti Hashashin. Setelah persatuan tercapai, ia mengalahkan Tentara Salib di Pertempuran Hittin pada 4 Juli 1187, yang diikuti oleh pembebasan Masjid Al-Aqsha pada 2 Oktober 1187.

Menariknya, Salahuddin menghabiskan 16,5 tahun untuk menyatukan Mesir dan Bilad as-Sham (1169–1186), sementara perang melawan Tentara Salib hanya memakan waktu 5,5 tahun (1187–1192)—seperempat dari total waktunya. Ini menunjukkan bahwa ia memahami bahwa keberlanjutan pendudukan Tentara Salib bergantung pada kolaborator lokal, yaitu penguasa Muslim yang menjadi bagian dari masalah dengan menjaga dan mendukung proyek kolonial Barat.

Inti dari Semua Ini

Secara ilmiah dan berdasarkan kajian sejarah serta geopolitik, pembebasan Baitulmaqdis dan Masjid Al-Aqsha bergantung pada runtuhnya rezim-rezim tirani, penindas, korup, dan tunduk pada kekuatan asing di negara-negara kunci, khususnya Mesir, Suriah, dan Yordania. Rakyat Arab harus merebut kembali kebebasan mereka yang telah dirampas selama puluhan tahun oleh rezim-rezim ini. Pembebasan Suriah dari pendudukan Iran, Rusia, dan Amerika, serta penggulingan Bashar Assad dan rezimnya, adalah langkah krusial menuju pembebasan Baitulmaqdis.

InsyaAllah, kita akan melaksanakan salat kemenangan dan pembebasan di Masjid Al-Aqsha yang telah merdeka. Seperti yang Allah firmankan dalam Surah Ar-Rum ayat 4–7:

Kepunyaan Allah-lah segala urusan sebelum dan sesudahnya. Dan pada hari itu, orang-orang beriman akan bergembira dengan pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang dikehendaki-Nya. Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang. Itulah janji Allah, dan Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Penulis: Guru Besar Hubungan Internasional di sejumlah universitas dunia dan pendiri Proyek Peradaban Global untuk Baitulmaqdis. Sumber: Diadaptasi dari Abd al-Fattah El-Awaisi (2022), Perencanaan Strategis untuk Pembebasan Mendatang Masjid Al-Aqsha (Istanbul: Dar Al-Usul Al-Ilmiyah).

(Samirmusa/arrahmah.id)

Daya Tahan Ideologi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Hamas dan Pejuang Palestina kembali meladeni serangan darat penjajah Zionis Israe...

Daya Tahan Ideologi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Hamas dan Pejuang Palestina kembali meladeni serangan darat penjajah Zionis Israel setelah sebelumnya fokus pada penyelesaian melalui gencatan senjata. Sabtu, 19 April 2025, media penjajah sudah melaporkan adanya tentara Israel yang tewas dan terluka parah.

Saluran KAN Israel menunjukkan bahwa "insiden" di Gaza utara terjadi di dekat lokasi yang dikunjungi oleh Perdana Menteri Israel Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel Katz, pekan lalu.

Media Israel mengutip pernyataan mantan intelijen Israel Michael Milstein bahwa "yang memperkuat ketahanan Hamas adalah keyakinan ideologisnya yang mendalam, yang memungkinkannya bertahan sampai akhir."

“Pejuang Hamas siap berperang sampai akhir,” ungkapnya. Ini yang tak dimiliki penjajah sampai kapan pun.

Ketahanan ideologis mampu menghalau semua kesulitan dan tantangan. Melampaui semua kecerdasan yang ada. Juga, semua sains dan teknologi yang ada. Bukankah sains dan teknologi hanya untuk memudahkan saja?

Ketahanan ideologis menjadi percepatan untuk melampaui yang pernah diraih oleh peradaban apa pun. Seperti para Sahabat, hanya membutuhkan 50 tahun untuk melampaui peradaban Romawi dan Persia.

Ideologi itu tidak bisa diciptakan dan dibuat oleh manusia itu sendiri. Tak bisa direkayasa oleh kumpulan orang paling pintar di setiap zamannya, bahkan oleh Nabi dan Rasul sekalipun.

Ideologi harus selaras dengan hati, jiwa, nafsu, akal dan raga manusia. Maka yang menghadirkan ideologi adalah Yang Menciptakan Manusia. Ideologi seperti ini yang mengoptimalkan manusia, bukan menggerus potensinya.

Saat ini, yang menggenggam ideologi yang selaras dengan substansi manusia hanya Muslimin. Oleh sebab itu, Allah swt mengamanahkan peradaban ini padanya. Mengapa Muslimin justru mencampakkannya?

Ketakutan Pemukim Yahudi Hingga Terbawa ke Mimpi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ketakutan yang luar biasa, apa tandanya? Seperti Fir...

Ketakutan Pemukim Yahudi Hingga Terbawa ke Mimpi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ketakutan yang luar biasa, apa tandanya? Seperti Firaun yang sangat resah karena mimpinya melihat api ke luar dari Baitul Maqdis lalu membakar Mesir. Mimpinya yang terus menghantui. Ketakutan terus mengepungnya.

Perhatikan Hajaj Ats-Tsaqafi, penguasa kejam di era Bani Ummayah, yang terus bermimpi dikejar-kejar Said bin Jubair yang telah dibunuhnya. Apakah mimpi-mimpi seperti ini juga banyak yang menghantui prajurit, penguasa dan rakyat penjajah Israel?

Banyak rekaman berita yang menceritakan tentara penjajah Israel yang tak bisa tidur karena diserang mimpi-mimpi buruknya saat bertugas genosida di Gaza. Cara menghilangkan mimpi buruknya hanya dengan bunuh diri saja.

Di April,  surat kabar Times of Israel memberitakan seorang psikolog yang menghimpun mimpi-mimpi buruk para pemukim Yahudi di pendudukan penjajah pasca Badai Al-Aqsa. Caranya, para pemukim menceritakan mimpinya.

Mimpi yang diceritakan oleh salah satu pemukim," Saya berada di pantai yang tertutup jelaga. Asap ada di mana-mana. Ikan-ikan raksasa yang mati tergeletak di pantai. Saat saya mendekat, saya melihat mereka terbuat dari logam, dengan grafiti di punggung mereka."

"Bau busuk di udara tak tertahankan. Saya mencoba untuk pergi, tetapi saya tidak bisa. Lautnya abu-abu dan busuk. Saya benar-benar sendirian."

Mimpi lainnya, "Anak-anak hewan dan bayi-bayinya juga banyak muncul. Makhluk-makhluk tanpa suara. Tak berdaya, berada di reruntuhan, saya berusaha menyelamatkan bayi-bayi hewan. Namun, saya tidak punya cukup ruang atau lengan untuk mengumpulkan. 

"Saya mencoba memasukkan mereka ke dalam saku dan saya takut mereka akan jatuh.” Mungkin itu merupakan cerminan dari ketakutan yang melumpuhkan bagi generasi berikutnya. 

Mimpi ketakutan yang luar biasa ternyata menghantui juga bagi para pelaku genosidanya. Sebab, fitrah manusia memang bukan seorang pembunuh, tetapi "mewarisi" kasih sayang.

Tak Membiarkan Sedikit pun Tanah Palestina di Luar Kendali Penjajah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Hamas dan pejuang Palestina meng...


Tak Membiarkan Sedikit pun Tanah Palestina di Luar Kendali Penjajah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Hamas dan pejuang Palestina menginginkan gencatan senjata yang permanen, bukan sementara. Sedangkan, penjajah Zionis Israel menginginkan gencatan senjata sementara, setelah itu membumihanguskan Gaza kembali. Itulah sebab, mengapa perundingan gencatan senjata sangat alot.

Pertanyaan, mengapa penjajah tidak membiarkan sedikit pun tanah Palestina di luar kendalinya? Tepi Barat dalam kendalinya melalui tangan Otoritas Palestina, tanahnya pun secara perlahan dirampas melalui jaringan pemukim Yahudi dengan dukungan tentara IDF.

Hanya tinggal Gaza, itu pun dikendalikannya dengan mengatur pintu masuk benteng perbatasan, baik dari Yordania maupun Mesir. Caranya, hanya yang diizinkan penjajahlah yang bisa ke Gaza.

Mengapa penjajah sangat ketakutan? Secuil tanah Palestina dibebaskan, bisa menjadi ancaman buruk masa depannya. Perhatikan Qatar dan UEA, diberikan kebebasan mengelola, menjadi salah satu negara terkaya di dunia.

Turki yang dibebaskan dari belenggu rezim sekuler dan militer yang disokong Barat dan Israel, sekarang telah menjadi kekuatan militer terkuat di Eropa.   Juga, mulai mengancam penjajah, karena letak Turki di antara Eropa dan Asia.

Suriah yang baru lepas dari kekejaman rezim Assad, mulai membangun fakta pertahanan dengan Turki dan mendapatkan dukungan dana dari  negara-negara Arab, seperti Qatar, Saudi dan UEA. Bukankah tanah yang bebas dari cengkramannya sangat berbahaya?

Penjajah akan memberikan "kemerdekaan" kamuflase  bila yang berkuasa adalah bonekanya, seperti di Tepi Barat. Munculnya perselisihan dan pertempuran internal yang tak pernah selesai. Juga, penguasanya tidak menganggunya seperti Yordania dan Mesir atau bagian dari kaki tangannya.

Setiap tanah Palestina yang bebas, yang penguasa dan rakyatnya menegakkan dakwah dan jihad melalui sarana apapun seperti demokrasi sekali pun, maka tak akan dibiarkan bebas. Sebab, mengancam masa depannya.

Yang diinginkan oleh penjajah, rakyat Palestina menjadi binatang ternak, maksimal diberi fasilitas hidup tanpa kekurangan sedikit pun, namun terkurung, terkunci, dan bisa disembelih kapan pun.

Duel Israel vs Hamas: Kekuatan Militer hingga Anggaran Perang, Siapa Paling Besar? Jakarta – Eskalasi perang antara Israel dan H...

Duel Israel vs Hamas: Kekuatan Militer hingga Anggaran Perang, Siapa Paling Besar?



Jakarta – Eskalasi perang antara Israel dan Hamas masih membara. Kedua kubu, sama-sama saling gempur dengan menggunakan seluruh kekuatan militer yang dimiliki hingga menyebabkan ribuan korban jiwa melayang dan bangunan luluh lantah.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB pada Senin (10/6) telah mendukung proposal gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza yang sebelumnya dipaparkan Presiden AS Joe Biden. 

Dilansir VOA, DK PBB mendesak kelompok militan itu untuk menerima kesepakatan yang bertujuan untuk mengakhiri perang selama delapan bulan terakhir.

Terlepas dari itu, banyak pihak kerap membandingkan peta kekuatan militer hingga anggaran perang keduanya.

Secara kasat mata, publik mungkin menilai kekuatan militer dan anggaran perang Israel lebih besar ketimbang kelompok Hamas. Namun, tak ada salahnya jika kita mencoba membandingkannya.

Infobanknews pun merangkum peta kekuatan militer dan anggaran perang antara Israel dan Hamas. Mana paling besar?

Mengutip laman defencestreet, perbandingan kekuatan militer Israel dan Hamas sangat timpang. Negeri Yahudi sendiri memiliki teknologi persenjataan yang maju, termasuk militer yang terlatih.

Adapun Hamas, tidak mempunyai kekuatan militer yang terpusat di jalur Gaza dan Tepi Barat. Meski begitu, Hamas merupakan salah satu organisasi gerilyawan bersenjata terlengkap di dunia.

Peta Kekuatan Militer
Israel
Profesor Studi Pertahanan Michael Clarke mengatakan, militer Israel sendiri mempunyai berbagai jenis tank besar dan kendaraan lapis baja.

Salah satunya, Tank Merkava milik Israel yang mirip dengan tank tempur Leopard 2 Jerman yang populer karena penggunaannya di Ukraina dirancang dan sebagian besar diproduksi di Israel.

Diketahui, tank jenis itu sudah dilengkapi dengan lapis baja depan yang berat untuk memberi perlindungan maksimal bagi empat awaknya serta dipersenjatai dengan senapan utama 120mm dan persenjataan sekunder.

Kredit Israel 
Israel juga mempunyai jet tempur Kfir buatan sendiri, pesawat tempur multiperan, sejumlah jet canggih F-35 Lightning II yang didapatkan dari AS. Selain itu, Israel juga dikabarkan memiliki persenjataan nuklir.

Profesor Clarke juga mengatakan, militer Israel memiliki teknologi militer tinggi dan sangat inovatif. Di mana, pasukan militernya sering menggunakan teknologi pesawat tak berawak (drone).

Teknologi militer canggih lainnya, yakni Iron Dome. Ini merupakan sistem pertahanan udara yang sudah digunakan pada 2011 di wilayah Israel Selatan. Iron Dome digadang bisa melindungi wilayah Israel dari ancaman roket dengan mencegatnya.

Iron Dome sendiri memiliki jangkaun hingga 70,5 mil yang mana dapat mencegat hingga 692 roket selama Operation Protective Edge. Selepas roket diluncurkan pihak musuh, maka stasiun radar segera mendeteksi dan melacak jalurnya.

Kemudian langsung meluncurkan rudal untuk mencegat sekaligus menetralisir roket musuh tersebut sebelum memasuki permukiman warga.

Hamas
Diketahui, kelompok militan Hamas tidak memiliki jenis kendaraan lapis baja yang serupa dengan Israel dengan alasan akan dengan mudah menjadi target serangan pihak Israel.

Hamas sendiri menggunakan kendaraan utilitas seperti Land Rover Discovery dan memasang senjata di bagian belakang, seperti halnya senapan mesin kaliber 30.

Sebab, senjata-senjata tersebut dapat dengan mudah bergerak  serta telah digunakan untuk menghancurkan. Hamas juga tak mempunyai persenjataan berat, tetapi memakai berbagai kendaraan utilitas.

Salah satu senjata khas militan Hamas yakni rudal balistik Fateh-110 buatan Iran yang dapat bergerak di jalan raya dan membawa hulu ledak seberat 500 kg. Selain itu, Hamas juga mempunyai rudal anti-tank yang serupa dengan Stinger milik AS.

Tak ketinggalan, mereka juga memiliki drone yang digunakan untuk memata-matai musuh di medan perang, termasuk menyampaikan sinyal. 

Drone ini juga memungkinan Hamas menyerang pangkalan militer, pembangkit listrik, konsentrasi kekuatan dan sebagainy

Anggaran Perang
Israel
Dinukil CNN, media surat kabar keuangan Calcalist memperkirakan anggaran perang Israel mencapai US$51 miliar atau sekitar Rp827 triliun. Jumlah tersebut sama dengan 10 persen PDB Israel. 

Calcalist juga menyebut setengah dari biaya itu digunakan untuk biaya pertahanan sekitar US$252 juta per hari. Adapun sisanya, digunakan untuk risiko kehilangan pendapatan kompensasi bisnis dan rehabilitasi perang.

Sementara itu, data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) menyebut, nilai belanja militer Israel pada 2023 berdasarkan harga konstan (constant prices) mencapai US$28,96 miliar.

Jumlah ini melonjak 24% dibanding tahun 2022 dan menjadi rekor nilai belanja militer tertinggi sepanjang sejarah Israel yang tercatat di basis data SIPRI.

Hamas
Presiden Kelompok Insight Threat Intelligence Jessica Davis mengatakan, kelompok militan Hamas disebut memiliki dana perang yang cukup ketika konflik dengan Israel tersebut menjadi berkepanjangan.

“Hamas secara finansial terbilang cukup solid,” katanya kepada AFP, seperti melansir VOA Indonesia, Senin (18/12).

Menurutnya, dalam satu dekade terakhir atau bahkan lebih lama lagi, kelompok Hamas telah menciptakan jaringan keuangan yang tangguh.

Hal tersebut lantaran Hamas telah menanamkan investasi dan memiliki sumber pendapatan di banyak negara tanpa mengalami gangguan.

“Sumber-sumber tersebut mencakup usaha kecil dan real estate di negara-negara seperti Turki, Sudan dan Aljazair. Hamas juga tergantung pada jaringan informal,”  bebernya.

Diluar itu, Hamas rupanya mendapat dukungan pendanaan asing. Diketahui, selama bertahun-tahun pendukung utama Hamas adalah Teheran. Diperkirakan, kontribusi tahunan Iran kepada Hamas mencapai antara USD70 juta dan USD100 juta. 

Dan kontribusi tersebut diberikan melalui beragam sumber yang mencakup pembayaran dalam mata uang kripto, uang tunai dan transfer melalui bank asing dan sistem informal “hawala”. (*)

Editor: Galih Pratama



Inilah 12 Kaum yang Dibinasakan Allah     REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syahruddin El-Fikri Ahad , 24 Jun 2012, 22:17 WIB Dalam Alquran...

Inilah 12 Kaum yang Dibinasakan Allah


   
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Syahruddin El-Fikri
Ahad , 24 Jun 2012, 22:17 WIB

Dalam Alquran, banyak sekali diceritakan kisah-kisah umat terdahulu yang telah dibinasakan oleh Allah karena mereka mengingkari utusan-Nya dan melakukan berbagai penyimpangan yang telah dilarang. Berikut adalah kaum-kaum yang dibinasakan.


12 Kaum yang Dibinasakan Allah SWT

Kaum Nabi Nuh

Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun, namun yang beriman hanyalah sekitar 80 orang. Kaumnya mendustakan dan memperolok-olok Nabi Nuh. Lalu, Allah mendatangkan banjir yang besar, kemudian menenggelamkan mereka yang ingkar, termasuk anak dan istri Nabi Nuh (QS Al-Ankabut : 14).


Kaum Nabi Hud

Nabi Hud diutus untuk kaum 'Ad. Mereka mendustakan kenabian Nabi Hud. Allah lalu mendatangkan angin yang dahsyat disertai dengan bunyi guruh yang menggelegar hingga mereka tertimbun pasir dan akhirnya binasa (QS Attaubah: 70, Alqamar: 18, Fushshilat: 13, Annajm: 50, Qaaf: 13).


Kaum Nabi Saleh

Nabi Saleh diutuskan Allah kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh diberi sebuah mukjizat seekor unta betina yang keluar dari celah batu. Namun, mereka membunuh unta betina tersebut sehingga Allah menimpakan azab kepada mereka (QS ALhijr: 80, Huud: 68, Qaaf: 12).


Kaum Nabi Luth

Umat Nabi Luth terkenal dengan perbuatan menyimpang, yaitu hanya mau menikah dengan pasangan sesama jenis (homoseksual dan lesbian). Kendati sudah diberi peringatan, mereka tak mau bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi yang dahsyat disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth ini akhirnya tertimbun di bawah reruntuhan rumah mereka sendiri (QS Alsyu'araa: 160, Annaml: 54, Alhijr: 67, Alfurqan: 38, Qaf: 12).


Kaum Nabi Syuaib

Nabi Syuaib diutuskan kepada kaum Madyan. Kaum Madyan ini dihancurkan oleh Allah karena mereka suka melakukan penipuan dan kecurangan dalam perdagangan. Bila membeli, mereka minta dilebihkan dan bila menjual selalu mengurangi. Allah pun mengazab mereka berupa hawa panas yang teramat sangat. Kendati mereka berlindung di tempat yang teduh, hal itu tak mampu melepaskan rasa panas. Akhirnya, mereka binasa (QS Attaubah: 70, Alhijr: 78, Thaaha: 40, dan Alhajj: 44).

Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus kepada penduduk Aikah. Mereka menyembah sebidang padang tanah yang pepohonannya sangat rimbun. Kaum ini menurut sebagian ahli tafsir disebut pula dengan penyembah hutan lebat (Aikah) (QS AlHijr: 78, Alsyu'araa: 176, Shaad: 13, Qaaf: 14).


Firaun

Kaum Bani Israil sering ditindas oleh Firaun. Allah mengutus Nabi Musa dan Harun untuk memperingatkan Firaun akan azab Allah. Namun, Firaun malah mengaku sebagai tuhan. Ia akhirnya tewas di Laut Merah dan jasadnya berhasil diselamatkan. Hingga kini masih bisa disaksikan di museum mumi di Mesir (Albaqarah: 50 dan Yunus: 92).


Ashab Al-Sabt

Mereka adalah segolongan fasik yang tinggal di Kota Eliah, Elat (Palestina). Mereka melanggar perintah Allah untuk beribadah pada hari Sabtu. Allah menguji mereka dengan memberikan ikan yang banyak pada hari Sabtu dan tidak ada ikan pada hari lainnya. Mereka meminta rasul Allah untuk mengalihkan ibadah pada hari lain, selain Sabtu. Mereka akhirnya dibinasakan dengan dilaknat Allah menjadi kera yang hina (QS Al-A'raaf: 163).


Ashab Al-Rass

Rass adalah nama sebuah telaga yang kering airnya. Nama Al-Rass ditujukan pada suatu kaum. Konon, nabi yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh. Namun, ada pula yang menyebutkan Nabi Syuaib. Sementara itu, yang lainnya menyebutkan, utusan itu bernama Handzalah bin Shinwan (adapula yang menyebut bin Shofwan). Mereka menyembah patung. Ada pula yang menyebutkan, pelanggaran yang mereka lakukan karena mencampakkan utusan yang dikirim kepada mereka ke dalam sumur sehingga mereka dibinasakan Allah (Qs Alfurqan: 38 dan Qaf ayat 12).


Ashab Al-Ukhdudd

Ashab Al-Ukhdud adalah sebuah kaum yang menggali parit dan menolak beriman kepada Allah, termasuk rajanya. Sementara itu, sekelompok orang yang beriman diceburkan ke dalam parit yang telah dibakar, termasuk seorang wanita yanga tengah menggendong seorang bayi. Mereka dikutuk oleh Allah SWT (QS Alburuuj: 4-9).


Ashab Al-Qaryah

Menurut sebagian ahli tafsir, Ashab Al-Qaryah (suatu negeri) adalah penduduk Anthakiyah. Mereka mendustakan rasul-rasul yang diutus kepada mereka. Allah membinasakan mereka dengan sebuah suara yang sangat keras (QS Yaasiin: 13).


Kaum Tubba'

Tubaa' adalah nama seorang raja bangsa Himyar yang beriman. Namun, kaumnya sangat ingkar kepada Allah hingga melampaui batas. Maka, Allah menimpakan azab kepada mereka hingga binasa. Peradaban mereka sangat maju. Salah satunya adalah bendungan air (QS Addukhan: 37).


Kaum Saba

Mereka diberi berbagai kenikmatan berupa kebun-kebun yang ditumbuhi pepohonan untuk kemakmuran rakyat Saba. Karena mereka enggan beribadah kepada Allah walau sudah diperingatkan oleh Nabi Sulaiman, akhirnya Allah menghancurkan bendungan Ma'rib dengan banjir besar (Al-Arim) (QS Saba: 15-19).  

Kehancuran Penjajah Israel di Tangan Hamas? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dari seluruh kematian orang zalim dalam kisah Nabi dan Ra...

Kehancuran Penjajah Israel di Tangan Hamas?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dari seluruh kematian orang zalim dalam kisah Nabi dan Rasul, tidak ada satu pun yang dibunuh melalui tangan para nabi dan rasul. Raja Namrudz oleh nyamuk. Firaun digulung oleh lautan.

Bagaimana dengan kematian Jalut? Pemuda Daud tidak membunuhnya dengan senjata tajam, tetapi hanya alat permainan berupa katapel yang diisi dengan  batu. 

Kisah Ashabul Kahfi, penguasa zalim hilang karena kematian normal. Kematian penguasa yang menggenosida dalam kisah Ashabul Ukhdud dikarenakan tenggelam di lautan. Kezaliman hancur "ditangan" alam semesta bukan para nabi dan rasul.

Bagaimana bila yang zalim dan memusuhi itu sebuah kaum yang durhaka kepada para Nabi dan Rasul? Apakah kaum Nabi Nuh,  Aad, Samud, kaum Nabi Luth, Madyan, kaum Tubba, kaum Saba, Ashab Sabt, Ashab Rass, dan Ashab Qaryah, dihancurkan melalui "tangan" para Nabi dan Rasul?

Mereka dihancurkan oleh angin, bebatuan, hujan, petir, air, gempa, dirumah bentuknya menjadi makhluk lain yang hina dan peristiwa alam lainnya. Para Nabi dan Rasul tidak memiliki dendam dan sakit hati sedikit pun kepada penguasa dan kaum yang memusuhi dan hendak membunuhnya.

Takdir kehancuran tetap berlaku bagi yang zalim dan durhaka, walaupun para Nabi seorang diri, tidak memiliki sumber daya, pasukan dan infrastruktur militer. Yang terpenting, para Nabi dan Rasul tetap terus berdakwah, berhijrah dan berjihad.

Kekalahan Amerika di Vietnam karena penolakan rakyat Amerika akan wajib militer ke Vietnam. Kekalahan Uni Soviet dan Amerika di Afghanistan karena beban ekonomi yang berat, namun perang terus berlanjut. 

Kehancuran Penjajah Zionis Israel pun tidak ditangan Hamas dan Pejuang Palestina?  Tetapi kerusakan kompleks dan mendasar yang mengepung internal penjajah. Atau, peristiwa eksternal yang terduga sama sekali. Hanya Allah swt yang tahu.

Hamas dan pejuang Palestina hanya menjadi pemicunya selama mereka terus berjihad dan berdakwah. Tangan Allah swt langsung yang akan memusnahkannya. Bukankah, hanya kaum Yahudi, kaum durhaka, yang masih disisakan di muka bumi?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (354) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (249) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (523) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (413) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (478) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (215) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (217) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (142) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)