basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Pengelolaan Harta di Tengah Serunya Kisah Perang Uhud dalam Surat Al-Imran Oleh: Nasrulloh Baksolahar Banyak ulama yang mencoba ...

Pengelolaan Harta di Tengah Serunya Kisah Perang Uhud dalam Surat Al-Imran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Banyak ulama yang mencoba meneliti hukum-hukum syariat yang dikaitkan dengan pertempuran tertentu. Sebab, setiap pertempuran memiliki situasi dan kondisi yang berbeda.  Inilah cara memahami fiqh Waqii.

Di surat Al-Imran, saat sedang menikmati hiruk pikuk pertempuran Uhud, tiba-tiba Allah swt menyisipkan hukum tentang riba. Apa maksudnya?

Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.
(Āli ‘Imrān [3]:130)


Tidak hanya itu, di tengah suara pedang yang saling beradu kekuatan, tiba-tiba terdapat perintah berinfaq baik di waktu senang maupun sempit.

(yaitu) orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, orang-orang yang mengendalikan kemurkaannya, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
(Āli ‘Imrān [3]:134)

Apakah ini solusi kejiwaan bagi muslimin di perang Uhud untuk mengobati yang berebut harta rampasan perang? Allah swt langsung memberikan pengobatannya agar jiwa tidak tamak terhadap dunia?

Bersemangat meribakan harta, namun enggan berinfaq akan menyebabkan muslimin mengalami dan ditimpa bencana seperti yang dihadapi saat perang Uhud.

Apakah ini juga untuk mendorong untuk menghancurkan praktek riba dan menggelorakan berinfaq seperti semangat dan keseriusannya di medan perang?

Kemenangan itu hasil dari pengorbanan bukan menumpuk imbalan balas jasa.

Tipu Daya Setan di Perang Uhud dalam Surat Al-Imran Oleh: Nasrulloh Baksolahar Sewaktu pertempuran yang menentukan dalam Perang ...

Tipu Daya Setan di Perang Uhud dalam Surat Al-Imran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Sewaktu pertempuran yang menentukan dalam Perang Uhud ada sebagian dari Muslimin meninggalkan tempat pertahanan yang tidak boleh ditinggalkan terutama oleh barisan pemanah, tetapi mereka tinggalkan juga.

Apa penyebab keterpalingan dari medan pertempuran? Berhasil digelincirkan Setan. Mengapa bisa? Ada hasrat dunia.

Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu pada hari ketika dua pasukan bertemu, sesungguhnya mereka hanyalah digelincirkan oleh setan disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat. Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
(Āli ‘Imrān [3]:155)


Mereka merasa musuh sudah kalah sehingga mereka meninggalkan posisi dengan maksud untuk mendapatkan harta rampasan, akhirnya musuh menempati posisi mereka dan mereka kocar-kacir dan menderita karena serangan musuh yang bertubi-tubi. 

Meskipun demikian akhirnya mereka sadar dan menyesali kesalahan mereka, maka Allah mengampuni mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun dengan membebaskan mereka dari hukuman di akhirat.

Di saat kocar kacir, setan kembali menggodanya. Bagaimana caranya? Menakut-nakuti. Bagaimana cara mengobatinya? 

Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya. Oleh karena itu, janganlah takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang mukmin.
(Āli ‘Imrān [3]:175)

Obat dari semua kekhawatiran, ketakutan dan rasa mencekam di tengah keterdesakan dan kocar kacir adalah hanya takut kepada Allah swt. Kembali kepada ketauhidan.

Bukankah gangguan setan hanya bisa halau dengan berlindung kepada Allah swt?

Sisipan Kisah Perang Badar dalam Pertempuran Uhud di Surat Al-Imran Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Rasulullah saw berangkat pada pa...

Sisipan Kisah Perang Badar dalam Pertempuran Uhud di Surat Al-Imran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Rasulullah saw berangkat pada pagi hari dari Madinah menuju Uhud bersama Muslimin. Namun di tengah perjalanan, kelompok dari Bani Salamah dan Haritsah bermaksud mengundurkan diri karena takut. Bukankah, Kafir Quraisy mengerahkan pasukan secara totalitas untuk membalas  kekalahan di Uhud?

Di tengah ketakutan ini, Allah swt berkisah tentang Perang Badar,

Sungguh, Allah benar-benar telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu (pada saat itu) adalah orang-orang lemah. Oleh karena itu, bertakwalah kepada Allah agar kamu bersyukur.
(Āli ‘Imrān [3]:123)


Allah swt menjelaskan beragam pertolongan-Nya di perang Badar,

(Ingatlah) ketika engkau (Nabi Muhammad) mengatakan kepada orang-orang mukmin, “Apakah tidak cukup bagimu bahwa Tuhanmu membantumu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?”
(Āli ‘Imrān [3]:124)

“Ya (cukup).” Jika kamu bersabar dan bertakwa, lalu mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.
(Āli ‘Imrān [3]:125)


Mengapa Allah swt menolong Muslimin di perang Badar?

Allah tidak menjadikannya (pertolongan itu) kecuali hanya sebagai kabar gembira bagi (kemenangan)-mu dan agar hatimu tenang karenanya. Tidak ada kemenangan selain dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Āli ‘Imrān [3]:126)

(Hal itu dilakukan) untuk membinasakan segolongan orang yang kufur atau untuk menjadikan mereka hina sehingga mereka kembali tanpa memperoleh apa pun.
(Āli ‘Imrān [3]:127)


Bila seperti itu, mengapa harus takut menghadapi perang Uhud? Mengapa harus khawatir di saat terdesak dan terpojok? Mengapa harus lari di tengah kepungan musuh? Bukankah, akhirnya Allah swt akan menolong Muslimin?

Allah swt mengingatkan kembali peristiwa Badar. Allah swt menjelaskan pergiliran kehidupan. Bagaimana merasa kemenangan? Bagaimana merasakan keterdesakan? Apakah kondisi kejiwaannya tetap sama? Apakah kematian berarti kekalahan?

Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Masa (kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) dan Allah mengetahui orang-orang beriman (yang sejati) dan sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Allah tidak menyukai orang-orang zalim.
(Āli ‘Imrān [3]:140)


Allah swt menyadarkan Muslimin kembali di saat keterpurukan, ingatlah saat Allah swt melimpahkan kemenangan di perang Badar! Apakah ridha dalam semua kondisi? Apakah melakukan muhasabah diri?

Apakah ketika kamu ditimpa musibah (kekalahan pada Perang Uhud), padahal kamu telah memperoleh (kenikmatan) dua kali lipatnya (pada Perang Badar), kamu berkata, “Dari mana datangnya (kekalahan) ini?” Katakanlah, “Itu dari (kesalahan) dirimu sendiri.” Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(Āli ‘Imrān [3]:165)

Saat pertempuran Uhud, Allah swt berkisah tentang perang Badar. Itulah cara cepat untuk membangkitkan energi di tengah keterpurukan. Inilah kemukjizatan Al-Qur'an dalam memulihkan energi juang dengan cepat dan mantap.

Kisah Yahudi dan Nasrani dalam Surat Al-Baqarah dan Al-Imran Oleh: Nasrulloh Baksolahar Surat Al-Baqarah mengkisahkan karakter s...

Kisah Yahudi dan Nasrani dalam Surat Al-Baqarah dan Al-Imran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Surat Al-Baqarah mengkisahkan karakter seluruh manusia yang dikategorikan sebagai Mukmin, Kafir dan Munafik. Mengapa menjadi titik tekan?

Berdakwah, membangun masyarakat dan bangsa harus memahami karakter seluruh manusia agar bisa berhimpun, membangun, membimbing, menyadarkan, mengobati, bertoleransi dan bekerjasama sehingga menjadi satu kesatuan dalam keragaman.

Lalu, dijelaskan secara detail sebuah kaum non pribumi yang tumbuh dan berkembang di Madinah. Yang menjadi rujukan dan model karena memiliki kitab suci, yaitu Yahudi.

Asal usul Yahudi dijelaskan sejak era Nabi Ibrahim, Ishaq, Yaqub, dan Bani Israil serta kaitannya dengan bangsa Arab yaitu Ismail. Penjelasannya, dari seluruh sisi, untuk menyadarkan Yahudi agar mau mengikuti jejak Nabi Muhammad saw secara sukarela.

Sebab, semuanya berasal satu keyakinan, syariat dan keturunan yang sama pula.

Begitu pun di Surat Al-Imran, leluhur Nasrani dipaparkan sejak keluarga Ali Imran, Nabi Yaqub, dan Maryam yang berjuang melahirkan generasi yang mewakafkan dirinya kepada Allah swt di Baitul Maqdis.

Juga, generasi sesudahnya seperti Nabi Isa dan Hawariyun, yang teguh dalam mentauhidkan Allah swt. Bukankah ini ajaran yang sama dengan Muslimin?

Kisah Ahlulkitab dan Nasrani di jelaskan setelah Bani Israil dan Yahudi, karena setelah menghadapi tantangan internal di Madinah, akan menghadapi pergaulan dan diplomatik internasional yang saat itu digenggam oleh Romawi dan Mesir, yang mayoritas beragama Nasrani.

Titik Tekan Kisah Perang dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar Tak semua pertempuran besar diabadikan dalam Al-Qur'...

Titik Tekan Kisah Perang dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Tak semua pertempuran besar diabadikan dalam Al-Qur'an. Di era sebelum Rasulullah saw, hanya satu perang yang liku-likunya diabadikan di suratAl-Baqarah. Yaitu, Perang Thalut melawan Jalut di era awal kenabian Daud. Mengapa hanya satu kisah saja?

Tak semua peperangan di era Rasulullah saw diabadikan dalam Al-Qur'an. Kisah Perang yang pertama diabadikan Al-Qur'an, dalam surat Al-Imran, justru Perang Uhud. Sedangkan Perang  Badar menjadi sisipan saja. Mengapa tak semua dikisahkan? Mengapa Perang Uhud menjadi titik tekannya?

Apa yang tidak bisa direkam oleh sejarah dalam sebuah peperangan? Apa keterbatasan sejarawan dalam menyelami jalannya sebuah pertempuran? Suasana hati, jiwa, perasaan dan ragam ketercamukan jiwa.

Yang mengetahui yang gaib hanya Allah swt. Yang Maha Mengetahui isi hati hanya Allah swt. Yang paham apa yang paling bermanfaat dan krusial bagi bekal perjalanan generasi selanjutnya dari sebuah pertempuran hanya Allah swt. 

Bagaimana menghasilkan kemenangan pertempuran di setiap zaman dan tempat? Apa penempaan dan pelatihan jiwa yang dibutuhkan? Karakter dan mental seperti apa yang dibutuhkan? 

Maka, ketika Talut keluar membawa bala tentara(-nya), dia berkata, “Sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan sebuah sungai. Maka, siapa yang meminum (airnya), sesungguhnya dia tidak termasuk (golongan)-ku. Siapa yang tidak meminumnya, sesungguhnya dia termasuk (golongan)-ku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Akan tetapi, mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Allah bersama orang-orang yang sabar.
(Al-Baqarah [2]:249)


Mental seperti apa yang menghancurkan dan merusak? Suasana internal apa penyebab kekalahan? Inilah yang diungkapkan Allah swt dalam Al-Qur'an.

Sungguh, Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya kepadamu ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu (dalam keadaan) lemah, berselisih dalam urusan itu, dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu. Sungguh, Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.
(Āli ‘Imrān [3]:152)

Oleh sebab itu, detail jalannya pertempuran tidak menjadi titik fokus. Strategi pertempuran tak banyak dibahas. Infrastruktur militer tak dijelaskan detail dan mendalam. Ini sangat berbeda dengan para pakar militer yang saat ini menganalisis jalannya medan pertempuran.

Al-Qur'an adalah petunjuk yang berlaku sepanjang masa. Oleh sebab itulah, yang diungkapkan dalam kisah peperangannya pun, sesuatu yang tak akan lekang dimakan zaman, tempat dan situasi.

Sejarah Penodaan Tempat Ibadah di Palestina  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang ...

Sejarah Penodaan Tempat Ibadah di Palestina 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang masjid-masjid Allah digunakan sebagai tempat berzikir di dalamnya dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya, kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan mendapat azab yang berat di akhirat.
(Al-Baqarah [2]:114)


Tentara penjajah Zionis Israel meningkatkan penyerangan dan pembakaran terhadap masjid-masjid di Tepi Barat sepanjang Ramadhan kali ini,  Maret 2025. Serangan brutal belakangan disebut yang paling parah sejak pengusiran besar-besaran warga Palestina pada 1948.

Berbarengan dengan shalat Jumat perdana Ramadhan tahun ini, 7 Maret 2025, tentara Israel membakar Masjid Al-Nasr di Nablus dan menghalangi pemadam kebakaran mendekati bangunan bersejarah itu.

Hingga 10 Maret 2025, Tentara Israel telah menyerbu enam masjid di Nablus, Tepi Barat, dan membakarnya saat serangan di tengah bulan Ramadan.

Dalam satu masjid, bisa terjadi berulang kali penodaan dalam satu bulan. Contohnya, Masjid Ibrahimi, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina mencatat bahwa tentara penjajah  Israel melarang azan di Masjid Ibrahimi sebanyak 43 kali pada Juli 2024 dan mencegah warga Palestina memasuki masjid tersebut.

Penjajah Israel sangat sering menodai Masjid Al-Aqsa. Namun, salah satu peristiwa yang terbesar yang menyebabkan pecahnya perang adalah pada malam ke-27 Ramadhan, 9 Mei 2021.

Dimana, tentara penjajah Israel tidak hanya menyerang para pria, namun juga para perempuan, bahkan yang usianya telah renta ikut diserang saat mereka sedang melakukan shalat tarawih.

Sebagai balasannya, pada 10 dan 11 Mei 2021, Hamas dan Jihad Islam Palestina meluncurkan 400 roket ke wilayah pendudukan Israel.

Tepatnya 21 Agustus 1969, merupakan momen kelam bagi Muslim di seluruh dunia. Ketika itu, kelompok Zionis memutuskan dengan sengaja membakar Masjid Al-Aqsa.

Pada 21 Agustus 1969, seorang ekstremis Yahudi Australia radikal bernama Michael Dennis menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa. Ia juga dilaporkan dengan sengaja membakar sayap timurnya.

Api yang muncul menghanguskan lebih dari sepertiga total luas masjid. Bara panas tersebut membakar lebih dari 1.500 meter persegi masjid, dari ukuran aslinya 4.400 meter persegi.

Bila di wilayah yang tidak perang saja penjajah Israel menyerang, membakar, melarang dan membatasi memasuki tempat ibadah, bagaimana ketika perang?

Hampir 1.000 masjid rusak akibat serangan penjajah  Israel di Gaza pada Januari 2025, ungkap Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina. Dimana, 815 tempat ibadah Muslim hancur dan 151 lainnya rusak sebagian.

Kementerian tersebut mengatakan 19 pemakaman dan tiga gereja juga dihancurkan dalam perang genosida Israel di Gaza pada tahun 2024.

Apakah penodaaan tempat ibadah di Palestina, khususnya Masjid Al-Aqsa, hanya di era ini saja? 

Menurut para ahli tafsir dan sejarah, sekitar abad ke VI sebelum Masehi, Masjid Al Aqsa (Yerusalem) diserang oleh Nebukadnezar dari Babilonia. Hal ini menyebabkan Bani Israel tidak memiliki tanah suci.

Bertahun-tahun kemudian, tempat suci itu kembali dihancurkan oleh Kaisar Titus dari Roma. Kejadian ini diperkiraan terjadi pada tahun 70 Masehi ketika ia datang ke Palestina untuk menghukum orang-orang Yahudi.

Bekas Masjid Al Aqsa yang sudah hancur lalu diubah menjadi ladang oleh Raja Titus sebagaimana pendapat Ibn Khaldun. Akhirnya, Baitul Maqdis nyaris menjadi tidak tersisa dan terbengkalai keberadaannya.

Barulah ketika Baitul Maqdis berhasil dikuasai oleh umat Islam pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA, kaum muslimin berbondong-bondong membangun kembali Masjid Al Aqsa.

Pembangunannya kemudian dilanjutkan kembali pada masa khalifah Umayyah Abdul Malik dan diselesaikan oleh putranya, Al Walid, pada 705 M. 

Setelah dibangun oleh Muslimin, sekarang penjajah Israel mengklaim bahwa masjid tersebut tempat suci mereka. Hanya mereka yang berhak. Juga terus menodainya.

Saat Senang dan Berharta di Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Waspadalah  saat diliputi kesenangan. Sebab sangat muda...

Saat Senang dan Berharta di Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Waspadalah  saat diliputi kesenangan. Sebab sangat mudah diperdaya.  Nabi Adam tergelincir saat sedang menikmati surga.

Bukankah, baru saja diberi ilmu oleh Allah swt? Bukankah, baru saja "mengajari" malaikat? Bukankah, baru saja malaikat bersujud kepadanya?

Bosan dengan harta yang dimiliki, seperti Bani Israil yang bosan dengan makanan yang sama saat perjalanan dari Mesir ke Palestina.

Waspadalah saat terbesit niat yang buruk dan jahat. Seperti mereka yang belajar sihir pada dua malaikat di Babilonia, Harut dan Marut, karena ingin memisahkan antara seorang suami dan istri. Seperti mereka yang belajar sihir pada ucapan setan yang ditulis di era kerajaan Sulaiman.

Merubah wasiat dan mengunakan proses hukum yang curang untuk mendapatkan harta dengan cara menyuap hakim karena ketamakan yang luar biasa.

Tidak memberi posisi amanah kepada yang tidak berharta padahal orang tersebut memiliki ilmu dan badan yang kuat. Seperti petinggi Bani Israil yang tidak mau menyerahkan kepemimpinan kepada Thalut.

Waspadalah saat seluruh kebutuhan hidup terpenuhi dan berlebihan, sebab menjadi semakin mudah mengikuti langkah-langkah setan untuk berbuat jahat dan keji.

Juga, salah dalam menentukan prioritas dalam mengalokasikan dan distribusi harta, hingga enggan dan menolak untuk mendistribusikan harta yang dicintainya. Yang diberikan justru harta yang terburuk, yang tak disukainya.

Tidak mau menanggung yang menjadi tanggung jawabnya. Menganggap yang didistribusikan tidak mendapatkan ganti yang berlipat dari Allah swt.

Harta berlimpah sering melupakan suatu hari dimana tidak ada jual beli, tidak ada persahabatan dan tidak ada syafaat. 

Berharta sering jatuh pada merendahkan, menghina, menyakiti dan riya pada penerima sedekah. Tidak mau meringankan dan membebaskan hutang. Bahkan, terjatuh untuk meribakan hartanya agar lebih berlimpah.

Anehnya, dalam keberlimpahan, justru hadir ketakutan akan kemiskinan hingga lahirlah sifat kikir.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (329) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (245) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (492) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (358) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (471) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (204) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (140) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)