basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Titik Tekan Kisah Perang dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar Tak semua pertempuran besar diabadikan dalam Al-Qur'...

Titik Tekan Kisah Perang dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Tak semua pertempuran besar diabadikan dalam Al-Qur'an. Di era sebelum Rasulullah saw, hanya satu perang yang liku-likunya diabadikan di suratAl-Baqarah. Yaitu, Perang Thalut melawan Jalut di era awal kenabian Daud. Mengapa hanya satu kisah saja?

Tak semua peperangan di era Rasulullah saw diabadikan dalam Al-Qur'an. Kisah Perang yang pertama diabadikan Al-Qur'an, dalam surat Al-Imran, justru Perang Uhud. Sedangkan Perang  Badar menjadi sisipan saja. Mengapa tak semua dikisahkan? Mengapa Perang Uhud menjadi titik tekannya?

Apa yang tidak bisa direkam oleh sejarah dalam sebuah peperangan? Apa keterbatasan sejarawan dalam menyelami jalannya sebuah pertempuran? Suasana hati, jiwa, perasaan dan ragam ketercamukan jiwa.

Yang mengetahui yang gaib hanya Allah swt. Yang Maha Mengetahui isi hati hanya Allah swt. Yang paham apa yang paling bermanfaat dan krusial bagi bekal perjalanan generasi selanjutnya dari sebuah pertempuran hanya Allah swt. 

Bagaimana menghasilkan kemenangan pertempuran di setiap zaman dan tempat? Apa penempaan dan pelatihan jiwa yang dibutuhkan? Karakter dan mental seperti apa yang dibutuhkan? 

Maka, ketika Talut keluar membawa bala tentara(-nya), dia berkata, “Sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan sebuah sungai. Maka, siapa yang meminum (airnya), sesungguhnya dia tidak termasuk (golongan)-ku. Siapa yang tidak meminumnya, sesungguhnya dia termasuk (golongan)-ku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Akan tetapi, mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Allah bersama orang-orang yang sabar.
(Al-Baqarah [2]:249)


Mental seperti apa yang menghancurkan dan merusak? Suasana internal apa penyebab kekalahan? Inilah yang diungkapkan Allah swt dalam Al-Qur'an.

Sungguh, Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya kepadamu ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu (dalam keadaan) lemah, berselisih dalam urusan itu, dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu. Sungguh, Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.
(Āli ‘Imrān [3]:152)

Oleh sebab itu, detail jalannya pertempuran tidak menjadi titik fokus. Strategi pertempuran tak banyak dibahas. Infrastruktur militer tak dijelaskan detail dan mendalam. Ini sangat berbeda dengan para pakar militer yang saat ini menganalisis jalannya medan pertempuran.

Al-Qur'an adalah petunjuk yang berlaku sepanjang masa. Oleh sebab itulah, yang diungkapkan dalam kisah peperangannya pun, sesuatu yang tak akan lekang dimakan zaman, tempat dan situasi.

Sejarah Penodaan Tempat Ibadah di Palestina  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang ...

Sejarah Penodaan Tempat Ibadah di Palestina 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang melarang masjid-masjid Allah digunakan sebagai tempat berzikir di dalamnya dan berusaha merobohkannya? Mereka itu tidak pantas memasukinya, kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka mendapat kehinaan di dunia dan mendapat azab yang berat di akhirat.
(Al-Baqarah [2]:114)


Tentara penjajah Zionis Israel meningkatkan penyerangan dan pembakaran terhadap masjid-masjid di Tepi Barat sepanjang Ramadhan kali ini,  Maret 2025. Serangan brutal belakangan disebut yang paling parah sejak pengusiran besar-besaran warga Palestina pada 1948.

Berbarengan dengan shalat Jumat perdana Ramadhan tahun ini, 7 Maret 2025, tentara Israel membakar Masjid Al-Nasr di Nablus dan menghalangi pemadam kebakaran mendekati bangunan bersejarah itu.

Hingga 10 Maret 2025, Tentara Israel telah menyerbu enam masjid di Nablus, Tepi Barat, dan membakarnya saat serangan di tengah bulan Ramadan.

Dalam satu masjid, bisa terjadi berulang kali penodaan dalam satu bulan. Contohnya, Masjid Ibrahimi, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina mencatat bahwa tentara penjajah  Israel melarang azan di Masjid Ibrahimi sebanyak 43 kali pada Juli 2024 dan mencegah warga Palestina memasuki masjid tersebut.

Penjajah Israel sangat sering menodai Masjid Al-Aqsa. Namun, salah satu peristiwa yang terbesar yang menyebabkan pecahnya perang adalah pada malam ke-27 Ramadhan, 9 Mei 2021.

Dimana, tentara penjajah Israel tidak hanya menyerang para pria, namun juga para perempuan, bahkan yang usianya telah renta ikut diserang saat mereka sedang melakukan shalat tarawih.

Sebagai balasannya, pada 10 dan 11 Mei 2021, Hamas dan Jihad Islam Palestina meluncurkan 400 roket ke wilayah pendudukan Israel.

Tepatnya 21 Agustus 1969, merupakan momen kelam bagi Muslim di seluruh dunia. Ketika itu, kelompok Zionis memutuskan dengan sengaja membakar Masjid Al-Aqsa.

Pada 21 Agustus 1969, seorang ekstremis Yahudi Australia radikal bernama Michael Dennis menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa. Ia juga dilaporkan dengan sengaja membakar sayap timurnya.

Api yang muncul menghanguskan lebih dari sepertiga total luas masjid. Bara panas tersebut membakar lebih dari 1.500 meter persegi masjid, dari ukuran aslinya 4.400 meter persegi.

Bila di wilayah yang tidak perang saja penjajah Israel menyerang, membakar, melarang dan membatasi memasuki tempat ibadah, bagaimana ketika perang?

Hampir 1.000 masjid rusak akibat serangan penjajah  Israel di Gaza pada Januari 2025, ungkap Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina. Dimana, 815 tempat ibadah Muslim hancur dan 151 lainnya rusak sebagian.

Kementerian tersebut mengatakan 19 pemakaman dan tiga gereja juga dihancurkan dalam perang genosida Israel di Gaza pada tahun 2024.

Apakah penodaaan tempat ibadah di Palestina, khususnya Masjid Al-Aqsa, hanya di era ini saja? 

Menurut para ahli tafsir dan sejarah, sekitar abad ke VI sebelum Masehi, Masjid Al Aqsa (Yerusalem) diserang oleh Nebukadnezar dari Babilonia. Hal ini menyebabkan Bani Israel tidak memiliki tanah suci.

Bertahun-tahun kemudian, tempat suci itu kembali dihancurkan oleh Kaisar Titus dari Roma. Kejadian ini diperkiraan terjadi pada tahun 70 Masehi ketika ia datang ke Palestina untuk menghukum orang-orang Yahudi.

Bekas Masjid Al Aqsa yang sudah hancur lalu diubah menjadi ladang oleh Raja Titus sebagaimana pendapat Ibn Khaldun. Akhirnya, Baitul Maqdis nyaris menjadi tidak tersisa dan terbengkalai keberadaannya.

Barulah ketika Baitul Maqdis berhasil dikuasai oleh umat Islam pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab RA, kaum muslimin berbondong-bondong membangun kembali Masjid Al Aqsa.

Pembangunannya kemudian dilanjutkan kembali pada masa khalifah Umayyah Abdul Malik dan diselesaikan oleh putranya, Al Walid, pada 705 M. 

Setelah dibangun oleh Muslimin, sekarang penjajah Israel mengklaim bahwa masjid tersebut tempat suci mereka. Hanya mereka yang berhak. Juga terus menodainya.

Saat Senang dan Berharta di Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Waspadalah  saat diliputi kesenangan. Sebab sangat muda...

Saat Senang dan Berharta di Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Waspadalah  saat diliputi kesenangan. Sebab sangat mudah diperdaya.  Nabi Adam tergelincir saat sedang menikmati surga.

Bukankah, baru saja diberi ilmu oleh Allah swt? Bukankah, baru saja "mengajari" malaikat? Bukankah, baru saja malaikat bersujud kepadanya?

Bosan dengan harta yang dimiliki, seperti Bani Israil yang bosan dengan makanan yang sama saat perjalanan dari Mesir ke Palestina.

Waspadalah saat terbesit niat yang buruk dan jahat. Seperti mereka yang belajar sihir pada dua malaikat di Babilonia, Harut dan Marut, karena ingin memisahkan antara seorang suami dan istri. Seperti mereka yang belajar sihir pada ucapan setan yang ditulis di era kerajaan Sulaiman.

Merubah wasiat dan mengunakan proses hukum yang curang untuk mendapatkan harta dengan cara menyuap hakim karena ketamakan yang luar biasa.

Tidak memberi posisi amanah kepada yang tidak berharta padahal orang tersebut memiliki ilmu dan badan yang kuat. Seperti petinggi Bani Israil yang tidak mau menyerahkan kepemimpinan kepada Thalut.

Waspadalah saat seluruh kebutuhan hidup terpenuhi dan berlebihan, sebab menjadi semakin mudah mengikuti langkah-langkah setan untuk berbuat jahat dan keji.

Juga, salah dalam menentukan prioritas dalam mengalokasikan dan distribusi harta, hingga enggan dan menolak untuk mendistribusikan harta yang dicintainya. Yang diberikan justru harta yang terburuk, yang tak disukainya.

Tidak mau menanggung yang menjadi tanggung jawabnya. Menganggap yang didistribusikan tidak mendapatkan ganti yang berlipat dari Allah swt.

Harta berlimpah sering melupakan suatu hari dimana tidak ada jual beli, tidak ada persahabatan dan tidak ada syafaat. 

Berharta sering jatuh pada merendahkan, menghina, menyakiti dan riya pada penerima sedekah. Tidak mau meringankan dan membebaskan hutang. Bahkan, terjatuh untuk meribakan hartanya agar lebih berlimpah.

Anehnya, dalam keberlimpahan, justru hadir ketakutan akan kemiskinan hingga lahirlah sifat kikir.

Saat Kekurangan Harta di Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah kekurangan harta itu kehinaan? Apakah sesuatu hal y...

Saat Kekurangan Harta di Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah kekurangan harta itu kehinaan? Apakah sesuatu hal yang sangat memberatkan dan menyulitkan? Bagaimana pandangan Allah swt terhadap mereka?

Kekurangan harta adalah keniscayaan hidup. Juga, episode yang dilalui setiap orang. Apakah yang berkelimpahan harta tidak kekurangan harta?

Amerika negara yang  kaya, mengapa masih meminta Arab Saudi untuk berinvestasi 1 milyar dollar AS? Pengusaha yang terkaya pun, sebagian besar memiliki hutang ke bank. 

Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar,
(Al-Baqarah [2]:155)

Bagaimana bila sampai pada level fakir dan miskin? Bila kebutuhan pokok pun masih kekurangan?

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).
(Al-Baqarah [2]:156)

Strateginya, bagaimana agar kefakiran dan kemiskinan diubah  menjadi sarana mendapatkan ampunan dan rahmat Allah swt. Bukankah ini mimpi kita semuanya?

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Al-Baqarah [2]:157)

Hidup itu memang bertingkat-tingkat. Allah swt melebihkan satu dengan yang lebihnya. Yang berharta ujian bagi yang tidak. Yang kekurangan, ujian bagi yang berkelimpahan.

Berubah dari kekurangan dan berkelimpahan memerlukan kesabaran. Kesabaran petani, yang tetap mengolah tanah dan merawat tanaman hingga menunggu panen.

Asmaulhusna dalam Pengelolaan Harta di Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah Allah swt menelantarkan   manusia dal...

Asmaulhusna dalam Pengelolaan Harta di Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah Allah swt menelantarkan   manusia dalam mengelola harta? Allah swt memotivasi, membimbing, memperbaiki dan mengobati manusia dalam mengelola harta. Bukan saja dari sisi syariat (hukum) tetapi juga membentuk karakter yang benar yang berkaitan dengan harta.

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang maha melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, Maha Luas dan Maha Mengetahui pada saat mau menginfakkan hartanya di jalan Allah swt.

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Kaya, Maha Penyantun dan tidak memberikan petunjuk kepada yang kafir, saat berinfaqnya  dibarengi ucapan yang menyakitkan, dan riya. 

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Melihat atas apa yang manusia kerjakan, saat ada yang berinfaq untuk meraih ridha Allah swt dan memperteguh jiwanya.

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Kaya dan Maha Terpuji, saat ada yang menginfakkan dari hasil usaha yang baik-baik, bukan memilih yang buruk.

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Luas dan Mengetahui, saat ada yang malas berinfaq karena takut miskin dan sifatnya yang kikir. 

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Teliti, saat ada yang berinfaq secara rahasia. 

Allah swt menegaskan bahwa Dia tidak menyukai setiap orang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa, saat tidak meninggalkan perbuatan riba. 

Allah swt selalu membersamai manusia dalam pengelolaan harta. Agar hati, jiwa dan akalnya terus terhubung kepada Allah swt. Menjadi kehendak Allah swt sebagai standar dalam berkehendak terhadap harta.

Menghindari Kegagalan Investasi dalam Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Setiap orang memiliki sumberdaya yang sama. M...

Menghindari Kegagalan Investasi dalam Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Setiap orang memiliki sumberdaya yang sama. Mengapa hasilnya berbeda? Memanam pohon yang sama, namun panennya berbeda? 

Bukankah takdir pohon itu sama? Satu benih akan menghasilkan tujuh tangkai, setiap tangkai menghasilkan 100 buah?

Ada yang berinvestasi, tidak mempersoalkan jenis tanamannya. Namun, apa pun jenis tanamannya, hasilnya berlimpah.

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari rida Allah dan memperteguh jiwa mereka adalah seperti sebuah kebun di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:265)

Ada yang berinvestasi dengan perencanaan yang sangat baik. Menanam pohon anggur dan kurma, sebagai wujud diversifikasi investasi. Jangan berinvestasi di keranjang yang sama yang bisa berresiko.

Tanamannya di kebun yang di dalamnya terdapat sungai yang mengalir. Dipastikan, hasilnya akan melimpah ruah. Namun, saat dibutuhkan, seluruh tanamannya terbakar, padahal usianya sudah senja dan anak-anaknya masih kecil.

Investasi hancur di saat hasilnya  akan dipetik. Padahal buahnya sudah bergelantungan di ranting-ranting. Namun, hancur di saat yang sangat dibutuhkan.

Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).
(Al-Baqarah [2]:266)

Apa yang membedakan dari hasil investasi ini? Yang satu, menginfakkan hartanya hanya untuk meraih ridha Allah dan meneguhkan jiwanya untuk mengabdi kepada Allah swt. Yang gagal, karena tujuannya kemegahan, riya, dan membanggakan untuk merendahkan dan menyakiti orang yang diberi.

Berinvestasi bukan sekedar kuat dalam analisis jenis investasinya,  siapa yang diamanahkan, tetapi juga orientasi dari investasi itu sendiri.

Ragam Pohon, Ragam Model Investasi dalam Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana seni berinvestasi? Bagaimana sen...

Ragam Pohon, Ragam Model Investasi dalam Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana seni berinvestasi? Bagaimana seni mengembangkan harta, tanpa menganggu cash flow harian dan hasilnya cepat dinikmati?

Yang berinfaq di jalan Allah swt digambarkan seperti menanam satu benih, lalu tumbuh dengan 7 tangkai, setiap tangkai menghasilkan 100 buah. Model hasil investasi seperti ini yang didambakan.

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:261)

Surat Al-Baqarah juga memaparkan jenis tanaman dalam satu kebun. Setiap jenis tanaman mencerminkan satu jenis model investasi. Ada model pohon anggur dan kurma.

Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).
(Al-Baqarah [2]:266)

Mengapa Surat Al-Baqarah menjelaskan dua jenis tanaman?   Investasi yang aman harus memenuhi kebutuhan cash flow jangan pendek dan jangka panjang. Bukankah, cash flownya terbatas? Bukankah, ingin menikmati kemudahan hidup jangka panjang?

Pohon Anggur bisa dipanen dalam waktu satu tahun. Artinya, dalam setahun sudah ada cash flow yang masuk untuk kebutuhan konsumsi harian dan investasi kembali.

Pohon Kurma baru bisa dipanen paling cepat 4 tahun, umumnya 7-10 tahun. Bila hanya menanam pohon kurma, sanggupkah menanggung cash flow yang besar? Tak semua sanggup. Untuk itulah perlu dipadukan dengan pohon anggur.

Kapan pohon kurma dan anggur panen? Memadukan waktu panen keduanya dapat menjamin kesinambungan cash flow setiap waktu.

Tidak itu saja, kedua umur pohon ini sangat lama. Pohon Kurma bisa mencapai 75 tahun. Sedangkan Anggur,  20 tahun. Artinya, selama hidup tak perlu lagi mengkhawatirkan cash flow untuk konsumsi dan investasi.

Inilah cara Allah swt membimbing pengelolaan cash flow dan investasi, agar hidup tak dipusingkan lagi dengan dunia.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (328) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (245) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (492) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (357) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (471) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (201) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (140) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)