basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Kisah Nabi Zakaria di Surat Al-Imran  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kisah Nabi Zakaria dalam surat Al-Imran dimulai ketika diamana...

Kisah Nabi Zakaria di Surat Al-Imran 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Kisah Nabi Zakaria dalam surat Al-Imran dimulai ketika diamanahkan untuk mendidik keponakannya yang bernama Maryam. Beliau berhasil mendidik keponakannya. Buktinya, Maryam fokus beribadah di Baitul Maqdis sesuai nazar ibunya.

Ini sebuah pelajaran, bahwa keponakan pun harus menjadi perhatian pendidikan bukan hanya anak kandung sendiri. Tidak itu saja, saat belum memiliki keturunan, didiklah keponakan.

Ada keterkejutan luar biasa, saat di Mihrab keponakannya terdapat buah-buahan. Bukankah,  belum diberikan makanan? Atau, jenis buah-buahannya bukan yang disajikannya? Ternyata, itu dari Allah swt.

Lalu, muncullah keyakinan yang luar biasa, bahwa dia pun pasti bisa mendapatkan keturunan, walaupun secara logika manusia  tidak mungkin lagi.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

Dia (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
(Āli ‘Imrān [3]:37)

Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.”
(Āli ‘Imrān [3]:38)

Lalu, Malaikat (Jibril) memanggilnya ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, “Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah, (menjadi) anutan, menahan diri (dari hawa nafsu), dan seorang nabi di antara orang-orang saleh.”
(Āli ‘Imrān [3]:39)

Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak, sedangkan aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”
(Āli ‘Imrān [3]:40)

Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda (kehamilan istriku).” Allah berfirman, “Tandanya bagimu adalah engkau tidak (dapat) berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari.”
(Āli ‘Imrān [3]:41)

Kisah Maryam dalam Surat Al-Imran Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Siti Maryam sangat unik, Al-Qur'an menceritakan dari oran...

Kisah Maryam dalam Surat Al-Imran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Siti Maryam sangat unik, Al-Qur'an menceritakan dari orang tuanya, saat dalam kandungan dan kelahiran, masa pendidikan hingga remajanya. Juga kiprahnya di Baitul Maqdis. 

Al-Qur'an juga mengkisahkan ibunya, harapan dan doanya. Adakah kisah sang ibu yang secara langsung dikisahkan oleh Allah swt? Hanya ibunya Maryam.

Istrinya Nabi Ibrahim dan Zakaria dikisahkan melalui suaminya. Ibunya Musa dikisahkan secara tidak langsung dalam Al-Qur'an. Dimana, Allah swt mengungkapkan  ilham dan perasaan Ibunya Musa, tidak dialognya secara langsung.

Al-Qur’an juga mengabadikan dialog Maryam dengan Malaikat Jibril, inilah sosok bukan Nabi dan Rasul yang berinteraksi langsung dengan Jibril, yang diabadikan Al-Qur’an.

inilah sosok wanita yang paling lengkap kisahnya, dimana tahapan pertumbuhannya diabadikan dalam Al-Qur'an. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitulmaqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Āli ‘Imrān [3]:35)

Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.”
(Āli ‘Imrān [3]:36)

Dia (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
(Āli ‘Imrān [3]:37)

(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas seluruh perempuan di semesta alam (pada masa itu).
(Āli ‘Imrān [3]:42)

Wahai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujudlah, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.”
(Āli ‘Imrān [3]:43)

Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad). Padahal, engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena91) mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam dan engkau tidak bersama mereka ketika mereka bersengketa.
(Āli ‘Imrān [3]:44)

(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang (kelahiran anak yang diciptakan) dengan kalimat dari-Nya, namanya Isa Almasih putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat serta termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).
(Āli ‘Imrān [3]:45)

Dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa serta termasuk orang-orang saleh.”
(Āli ‘Imrān [3]:46)

Dia (Maryam) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.” Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata padanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
(Āli ‘Imrān [3]:47)

Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) kitab, hikmah, Taurat, dan Injil.
(Āli ‘Imrān [3]:48)

Figur di Tengah Lautan Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar Al-Qur'an selalu memunculkan figur tertentu dalam setiap zamannya. Mengapa keh...


Figur di Tengah Lautan Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Al-Qur'an selalu memunculkan figur tertentu dalam setiap zamannya. Mengapa kehebatan kerajaan Babilonia, Yunani, Mesir Mecedonia, Romawi, Persia, India dan Cina tidak dikisahkan dalam Al-Qur'an?

Semuanya kerajaan hebat yang dikisahkan oleh para sejarawan dan arkeolog. Namun, mengapa sepi pemberitaan di Al-Qur'an? Seolah kerajaan tersebut tenggelam, termasuk para penguasa dan tokoh-tokohnya.

Mengapa Allah swt tidak merekamnya dalam Al-Qur'an? Bukankah Allah swt Maha Mengetahui? Bukankah kehidupan di rahim yang hanya diketahui oleh-Nya dan tidak diketahui manusia justru diangkat dalam Al-Qur'an?

Dalam surat Al-Baqarah, Allah swt hanya mengambil penggalan kecil prilaku para penguasa dan tokoh-tokohnya, seperti Namrudz dan Firaun, bagaimana mereka berinteraksi dengan para Nabi dan Rasul?

Sejarawan Muslim, Abu Hasan An-Nadwi, mengupas semua peradaban yang ada sebelum kelahiran Nabi Muhammad saw di buku Sirah Nabawiyahnya, dari sisi penguasa dan rakyatnya. 

Ternyata, cukup terwakili dengan tokoh Namrudz dan Firaun. Ternyata cukup diwakili dengan ayahnya Nabi Ibrahim, Haman, Qarun, Ahli Sihir dan dialog-dialog yang ada. Bukankah tokoh itu mencerminkan masyarakatnya? Bukankah data sample bisa mewakili keseluruhan kondisi yang ada? 

Lebih dalam lagi. Al-Qur'an memaparkan sifat musyrikin, kafirin dan munafikin untuk menjelaskan bahwa Allah Maha Mengetahui hingga ke lubuk, pemikiran, hati dan perasaannya.

Bila membaca karakter tokoh-tokoh dan rakyat yang ditulis detail oleh sejarawan Barat tentang peradaban yang tidak ditulis di Al-Qur'an, bukankah seperti itu peradabannya? Terwakili oleh beberapa figur yang dimunculkan dan dicontohkan dalam Al-Qur'an. Inilah kemukjizatan Al-Qur'an.

Di era sekarang, cukup dimunculkan figur rakyat Gaza untuk menggambarkan generasi terbaik. Seperti Allah swt yang hanya memunculkan satu figur di tengah lautan manusia di masa lalu.

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran atas seluruh alam (manusia pada zamannya masing-masing).
(Āli ‘Imrān [3]:33)


Keluarga Ali Imran, Kesinambungan Hadirnya Generasi Terbaik Oleh: Nasrulloh Baksolahar Seperti apa sosok keluarga Ali Imran? All...

Keluarga Ali Imran, Kesinambungan Hadirnya Generasi Terbaik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Seperti apa sosok keluarga Ali Imran? Allah swt memuliakan keluarga Imran seperti Allah swt memuliakan Adam, Nuh, dan keluarga Ibrahim.

Berarti, suasana, karakter, kiprah dan perjuangan keluarga Imran, seperti juga Adam, Nuh, dan keluarga Ibrahim. Bukankah sudah sangat jauh dari segi waktu?

Berarti, lintasan zaman, tempat dan generasi yang amat jauh sekali pun, masih dapat melahirkan keunggulan, kualitas, kekuatan dan kepribadian yang sama seperti generasi sebelumnya.

Tak ada yang bisa menghalangi lahirnya kualitas generasi yang sama dengan sebelumnya. Selalu ada kesempatan akan hadirnya generasi yang kualitasnya sama dengan sebelumnya. Seperti selalu hadirnya para nabi dan rasul di setiap zamannya.

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga Imran atas seluruh alam (manusia pada zamannya masing-masing).
(Āli ‘Imrān [3]:33)

Mengapa generasi terbaik selalu bisa dihadirkan kembali? Karena, lahir dari keturunan yang sama. Karena, mengikuti jejak, menjaga dan teguh pada warisan ajaran sebelumnya.

(Mereka adalah) satu keturunan, sebagiannya adalah (keturunan) dari sebagian yang lain. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Āli ‘Imrān [3]:34)

Kisah-kisah dalam Al-Qur'an berperan agar nilai-nilai dan warisan generasi sebelumnya selalu tersambung dengan generasi yang baru lahir untuk melanjutkan perannya.

Maryam, Sosok Realita Doa Sang Ibu Oleh: Nasrulloh Baksolahar Maryam adalah sosok realita dari doa sang ibunya. Doa dan realita ...

Maryam, Sosok Realita Doa Sang Ibu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Maryam adalah sosok realita dari doa sang ibunya. Doa dan realita selalu berkesesuaian. Bila belum sesuai, maka takdirnya sedang menuju pada doanya.

Keteguhan berdoa, itulah karakter sang  ibunya. Dalam setiap momentum selalu berdoa. Dalam setiap tahapan dan siklus pertumbuhan anaknya,  selalu berdoa.

Saat dikandungan, sang ibu berdoa,

(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitulmaqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Āli ‘Imrān [3]:35)


Saat dilahirkan sang ibunya pun berdoa. Apakah doanya hanya untuk anak yang baru dilahirkannya? Ternyata tidak, termasuk anak dan cucu dari sosok bayi Maryam yang baru dilahirkan. Nabi Isa juga buah doa ini?

Doa itu mampu menembus ruang, waktu dan generasi. Seperti doa Nabi Ibrahim untuk keturunannya di Mekah.

Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.”
(Āli ‘Imrān [3]:36)


Allah swt menerima nazar dan mengabulkan doa sang ibunya. Bagaimana proses? Allah swt menitipkan pendidikan dan pemeliharaannya kepada pamannya, Nabi Zakaria.

Dia (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
(Āli ‘Imrān [3]:37)

Bila orientasi hidup untuk mengabdi kepada Allah swt, tak perlu ada yang dikhawatirkan. Seperti Maryam, yang kebutuhannya diturunkan langsung dari Allah swt.

Kisah Rahim Perempuan dalam Surat Al-Imran Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di awal surat Al-Imran, Allah swt menegaskan bahwa Dia Mah...

Kisah Rahim Perempuan dalam Surat Al-Imran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Di awal surat Al-Imran, Allah swt menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui yang tersembunyi, baik di bumi dan langit.

Sesungguhnya bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan tidak pula di langit.
(Āli ‘Imrān [3]:5)

Tiba-tiba, Allah swt mencontohkan sifat-Nya dengan sesuatu yang paling dekat dengan manusia, yaitu rahim pada tubuh perempuan. Allah swt menegaskan kekuasaannya pada rahim. Tak ada yang bisa ikut campur tangan segala sesuatu yang terjadi di rahim.

Dialah (Allah) yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Āli ‘Imrān [3]:6)

Apakah cukup dengan menegaskan Kemahakekuasan-Nya? Allah swt berkisah kekuasaan-Nya di alam rahim dalam beberapa kisah.

1. Kisah Istrinya Ali Imran

Mengharapkan anak laki-laki, tetapi yang lahir adalah perempuan. 

(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitulmaqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Āli ‘Imrān [3]:35)

Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.”
(Āli ‘Imrān [3]:36)


2. Nabi Zakaria dan Istrinya

Keduanya sudah sepuh, lemah dan mandul, namun masih bisa memiliki anak. 

Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak, sedangkan aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”
(Āli ‘Imrān [3]:40)

Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda (kehamilan istriku).” Allah berfirman, “Tandanya bagimu adalah engkau tidak (dapat) berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari.”
(Āli ‘Imrān [3]:41)


3. Maryam

Tidak pernah disentuh oleh laki-laki tetapi memiliki anak.

Dia (Maryam) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.” Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata padanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
(Āli ‘Imrān [3]:47)

Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
(Āli ‘Imrān [3]:59)


Ketiga kisah tersebut menegaskan bahwa hanya Allah swt yang memiliki kekuasaan di rahim. Ada di tubuh manusia, namun manusia tak memiliki kendali atasnya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (301) Al-Qur’an (1) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (245) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (488) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (355) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (471) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (191) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (140) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)