basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Sosok yang Tak Disebutkan Namanya dalam Kisah di Surat Al-Baqarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ada dua sosok yang namanya tidak di...

Sosok yang Tak Disebutkan Namanya dalam Kisah di Surat Al-Baqarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Ada dua sosok yang namanya tidak disebutkan oleh Al-Qur'an, walaupun kisahnya diabadikan dalam surat Al-Baqarah. Dua sosok itu terjadi di era antara Nabi Musa dan Isa.

Sosok itu tidak dikaitkan dengan kisah nabi tertentu, seperti sosok dalam kisah Nabi Musa di surat Al-Kahfi, tetapi dikaitkan dengan kisah Bani Israil. Beberapa ulama tafsir mencoba membongkar sosok ini.

Sosok ini dihadirkan saat Bani Israil hendak mengangkat pemimpin untuk melawan penindasan. 

Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, (yaitu) ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” Dia menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga.” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan sungguh kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Akan tetapi, ketika perang diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.
(Al-Baqarah [2]:246)

Sosok ini dihadirkan saat ditemukan kota yang telah hancur, bagaimana membangunnya kembali?

Atau, seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah roboh menutupi (reruntuhan) atap-atapnya. Dia berkata, “Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah kehancurannya?” Lalu, Allah mematikannya selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (kembali). Dia (Allah) bertanya, “Berapa lama engkau tinggal (di sini)?” Dia menjawab, “Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari.” Allah berfirman, “Sebenarnya engkau telah tinggal selama seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, (tetapi) lihatlah keledaimu (yang telah menjadi tulang-belulang) dan Kami akan menjadikanmu sebagai tanda (kekuasaan Kami) bagi manusia. Lihatlah tulang-belulang (keledai itu), bagaimana Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging (sehingga hidup kembali).” Maka, ketika telah nyata baginya, dia pun berkata, “Aku mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
(Al-Baqarah [2]:259)

Kedua sosok tak dikenal ini dihadirkan dalam suasana dan feagmen yang sama, yaitu saat sebuah bangsa hendak bangkit dari keterpurukan. Saat sebuah bangsa hendak membangun kembali negrinya yang hancur.

Bangkit dari kehancuran sesuatu yang pasti bisa dilakukan, bukan kemustahilan. Sebab, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Sebab, Allah Maha Luas kekuasaan dan rezeki-Nya, lagi Maha Mengetahui. Bukankah, Mekah yang kering dan tandus bisa menjadi kota?

Kebangkitan berada dalam genggaman yang serius berkarya, bukan yang menonjolkan namanya. Kebangkitan digores oleh para pahlawan tanpa nama dan tanpa tanda jasa

Juga, pembelajaran bagi generasi berikutnya, bahwa dikenal maupun tidak, sama saja.  Sebab, Allah Maha Mengetahui.

Sikap dan Kesimpulan Terhadap Seluruh Kisah di Surat Al-Baqarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Apa sikap mukmin terhadap kisah di s...

Sikap dan Kesimpulan Terhadap Seluruh Kisah di Surat Al-Baqarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Apa sikap mukmin terhadap kisah di surat Al-Baqarah dan seluruh kisah di Al-Qur'an? Bagaimana agar mendapatkan keberkahan dan hidayah dari kisah-kisah tersebut?

Ada dua sikap. Yaitu, tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. Bukankah para Nabi dan Rasul seluruh menjadi makmum di Masjidil Aqsha, saat Nabi Muhammad saw mengimami shalat di Isra Mi'raj?

Juga, mendengar dan mentaati. Bukankah seluruh kisah para nabi dan rasul merupakan petunjuk dalam menghadapi ragam liku-liku kehidupan? Bukankah seluruh liku-liku kehidupan sudah diwakili oleh seluruh kisah para nabi dan rasul?

Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
(Al-Baqarah [2]:285)

Dari keseluruhan kisah-kisah tersebut, apa kesimpulan liku-liku hidupnya? Padahal setiap para nabi dan rasul menghadapi tantangan yang sangat berbeda? Semuanya dijelaskan di akhir surat Al-Baqarah.

Yaitu, Allah swt tidak membebani seseorang, kecuali sesuai kesanggupannya. Semua jerih payahnya dihadiahi pahala. Yang lalai dan lupa, dimaafkan. Segala marabahaya, akan dilindungi. Yang sulit dan berat, ditolong Allah swt. Itulah episode hidup para Nabi dan Rasul. Juga episode bagi yang beriman, yang mengikuti jejaknya.

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
(Al-Baqarah [2]:286)

Saat Yahudi Melanggar Perjanjian  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Hamas menegaskan menunda pembebasan sandera. Setelah penjajah Zioni...

Saat Yahudi Melanggar Perjanjian 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Hamas menegaskan menunda pembebasan sandera. Setelah penjajah Zionis Israel membunuh warga Gaza, menghalangi bantuan kemanusiaan dan hanya mengirimkan utusan yang tidak diberi wewenang untuk membuat keputusan untuk melanjutkan gencatan senjata tahap kedua.

Hamas membaca semua ini sebagai tindakan melanggar gencatan senjata. Apalagi, Tepi Barat terus diserang sebagai bagian dari operasi militer denganvsandi Tembok Besi. Kehancuran Tepi Barat, dirancang seperti kehancuran Gaza.

Oposisi penjajah Zionis Israel menilai bahwa Netanyahu lebih memilih mempertahankan kekuasaannya bersama partai sayap kanannya. Penguasa tidak peduli dengan kondisi tawanan dan efek yang terjadi bila perang kembali berkobar.

Catatan sejarah Bani Israil di surat Al-Baqarah, mereka mau bertaubat, bila gunung Sinai ditaruh di atas kepalanya. Kisah di Hari Sabat, taat bila sebagian dari mereka dijadikan kera.

Saat meminta melihat Allah swt, mereka disambar dengan halilintar. Saat menolak makanan yang diberikan dari langit karena bosan, mereka ditimpa kemiskinan dan kenestapaan.

Saat menolak memasuki Palestina, mereka menjadi terlunta-lunta di Sinai. Memang butuh tekanan luar biasa agar Bani Israil menepati janjinya. Untuk itulah, Hamas akan menunda penyerahan sandera berikutnya.

Pada sisi lain, mereka melawan dan durhaka bila diberikan kenikmatan. Kedurhakaan Bani Israil terjadi setelah mereka dibebaskan Allah swt dari cengkraman Firaun. Menyembah patung anak sapi setelah mereka diberi makanan dan minuman dari langit, perjalanannya dinaungi awan dan air memancar dari bebatuan.

Di perang Khaibar, dalam ancaman dan dalam kalah perang pun, mereka tetap berkhianat. Berjanji tidak menyembunyikan harta rampasan perang Muslimin, mereka tetap menyembunyikannya. Akhirnya, Rasulullah saw memenggalnya sesuai perjanjian yang telah disepakati.

Setiap Yahudi Madinah melanggar perjanjian, Rasulullah saw memerangi dan mengusirnya. Bila membokong dari belakang, Rasulullah saw menerapkan hukum sesuai dengan Taurat, yaitu membunuh semua lelakinya seperti di perang Bani Quraizhah.

Sekarang pun, dibutuhkan persatuan internasional untuk menghukum penjajah Zionis Israel yang selalu melanggar perjanjian internasional. Terutama, perjanjian yang berkaitan dengan kemerdekaan Palestina.

Doa para Malaikat, Nabi dan Rasul dan Mukminin di Surat Al-Baqarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Doa adalah senjatanya Mukminin. Do...

Doa para Malaikat, Nabi dan Rasul dan Mukminin di Surat Al-Baqarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Doa adalah senjatanya Mukminin. Doa adalah senjata yang paling mudah dan ringan, tetapi menembus Arsy-Nya Allah swt. Adakah yang lebih dahsyat dari ini? Senjatanya termahal di jagat raya baru bisa menembus ribuan kilometer saja. Harga satunya pun menembus milyaran.


1. Doa Nabi Ibrahim 

(Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “(Aku mohon juga) dari sebagian keturunanku.” Allah berfirman, “(Doamu Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
(Al-Baqarah [2]:124)

Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil tanaman, tumbuhan yang bisa dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari Akhir.” Dia (Allah) berfirman, “Siapa yang kufur akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
(Al-Baqarah [2]:126)

(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:127)

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang berserah diri kepada-Mu, (jadikanlah) dari keturunan kami umat yang berserah diri kepada-Mu, tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan manasik (rangkaian ibadah) haji, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
(Al-Baqarah [2]:128)

Ya Tuhan kami, utuslah di antara mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu, mengajarkan kitab suci dan hikmah (sunah)38) kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(Al-Baqarah [2]:129)


2. Doa pasukan Thalut

Ketika mereka maju melawan Jalut dan bala tentaranya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami, dan menangkanlah kami atas kaum yang kafir.”
(Al-Baqarah [2]:250)


3. Doa Malaikat

Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(Al-Baqarah [2]:32)


4. Doa para Penyabar

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).
(Al-Baqarah [2]:156)


5. Doa Manasik Haji

Apabila kamu telah menyelesaikan manasik (rangkaian ibadah) haji, berzikirlah kepada Allah sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu, bahkan berzikirlah lebih dari itu. Di antara manusia ada yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia,” sedangkan di akhirat dia tidak memperoleh bagian apa pun.
(Al-Baqarah [2]:200)

Di antara mereka ada juga yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.”


6. Doa Mukminin 

Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.”
(Al-Baqarah [2]:285)

Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”
(Al-Baqarah [2]:286)

Keunikkan Setiap Kisah Nabi di Surat Al-Baqarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam terfokus pada pembelajaran pada alam ...

Keunikkan Setiap Kisah Nabi di Surat Al-Baqarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam terfokus pada pembelajaran pada alam semesta, liku-liku mengelola kenikmatan dan bisikan syetan, dan respon perbaikan yang cepat terhadap kesalahan.

Kisah Nabi Musa terfokus pada tantangannya terhadap kedurhakaan dan keras kepalanya Bani Israil terhadap perintah Allah swt setelah terlepas dari cengkraman Firaun.

Nabi Muhammad terfokus pada bimbingan atas solusi kondisi kekinian dan argumentasi untuk mementahkan klaim-klaim plasu Yahudi.

Kisah Thalut terfokus membawa Bani Israil keluar dari cengkraman Jalut, perselisihan ternal dan lemahnya daya juang pasukannya.

Sedangkan kisah Nabi Ibrahim terfokus pada karakter penyerahan diri kepada Allah swt. Kisah-kisahnya dipenuhi dengan doa bagi generasi penerusnya.

(Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “(Aku mohon juga) dari sebagian keturunanku.” Allah berfirman, “(Doamu Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
(Al-Baqarah [2]:124)

Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil tanaman, tumbuhan yang bisa dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari Akhir.” Dia (Allah) berfirman, “Siapa yang kufur akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
(Al-Baqarah [2]:126)

(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:127)

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang berserah diri kepada-Mu, (jadikanlah) dari keturunan kami umat yang berserah diri kepada-Mu, tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan manasik (rangkaian ibadah) haji, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
(Al-Baqarah [2]:128)

Ya Tuhan kami, utuslah di antara mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu, mengajarkan kitab suci dan hikmah (sunah)38) kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(Al-Baqarah [2]:129)

Membedah dan Panduan Tuntas Menghadapi Bani Israil dari Surat Al-Baqarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Menurut Sayid Qutb dalam Taf...

Membedah dan Panduan Tuntas Menghadapi Bani Israil dari Surat Al-Baqarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Menurut Sayid Qutb dalam Tafsir Fizilalil Al-Qur'an, seharusnya yang pertama kali dan tercepat merespon dakwah Nabi Muhammad saw di Madinah adalah komunitas Yahudi. Namun, justru menjadi penentang utama. Bagaimana menghadapinya?

Allah swt menurunkan surat Al-Baqarah secara berangsur-angsur selama periode Madinah. Bagaimana cara menjelaskan karakter Bani Israil? Melalui sejarahnya.

Sejarah yang dibedah, berawal dari asal usul manusia Nabi Adam. Sejarah leluhur Bani Israil dan Bani Ismail yang dipaparkan melalui kisah Nabi Ibrahim beserta keturunannya, dan Nabi Ibrahim di Mekah.

Juga, sejarah Bani Israil sendiri bersama Nabi Musa, Isa dan era diantara kedua Nabi tersebut seperti kisah Hari Sabat, Thalut dan Uzair. Untuk apa rangkaian semua sejarah ini dikisahkan?

Sejarah ini diungkapkan bahwa Bani Israil memiliki keterikatan kemanusiaan, keterkaitan sejarah secara keturunan dan yang terpenting kesamaan keyakinan atau agama. Namun, mengapa tetap menolak dakwah Nabi Muhammad saw?

Baru di era Madinah, terminologi Bani Israil hilang, diganti dengan Yahudi. Di era ini beragam klaim-klaim  hoaks Yahudi bermunculan untuk menyerang dan melemahkan dakwah Nabi Muhammad saw.

Allah swt pun membimbing Nabi Muhammad saw dalam menyodorkan fakta, data dan argumentasi untuk melemahkan klaim-klaim Yahudi tersebut. Juga, panduan operasional dalam membangun kehidupan nyata dengan ragam larangan, perintah, dan hukum.

Apa gunanya bagi Muslimin? Al-Baqarah merupakan panduan komprehensif dalam menghadapi Yahudi hingga hari Kiamat. Panduannya amat sangat lengkap dan tuntas. 

Tidak saja menuntaskan dari kacamata sejarah, pemikiran, dan melemahkan klaim-klaim hoaksnya saja, tetapi panduan membangun kekuasaan, ekonomi, militer dan budaya.

Bani Israil Dalam Cengkraman Bangsa Lain di Surat Al-Baqarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Setelah era Nabi Yusuf,  Bani Israil mem...

Bani Israil Dalam Cengkraman Bangsa Lain di Surat Al-Baqarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Setelah era Nabi Yusuf,  Bani Israil memasuki era perbudakan oleh Firaun Mesir. Bagaimana surat Al-Baqarah memaparkan penindasan tersebut? Disiksa dan disemblih anak laki-lakinya.

(Ingatlah) ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun. Mereka menimpakan siksaan yang sangat berat kepadamu. Mereka menyembelih anak-anak laki-lakimu dan membiarkan hidup anak-anak perempuanmu. Pada yang demikian terdapat cobaan yang sangat besar dari Tuhanmu.
(Al-Baqarah [2]:49)

Bagaimana pengaruh perbudakan ini? Sayid Qutb dalam Fizilalil Al-Qur'an menjelaskan bahwa Bani Israil kehilangan nilai-nilai keutamaan, menceraiberaikan unsur-unsurnya, tertanam kuat mentalitas budak. Apa itu?

Hanya tunduk dan patuh di bawah ancaman siksaan yang berat, bandel ketika tidak disiksa lagi, sombong ketika mendapatkan sedikit kenikmatan.

Perasaannya tidak halus dan pekak, keras kepala, materialis pemikirannya, dan tertutup sama sekali dari saluran yang gaib. Mereka pun suka membantah, berdebat dan berselisih. 

Setelah lepas dari perbudakan Firaun. Setelah Nabi Musa wafat, Bani Israil jatuh pada kekuasaan bangsa lain juga. Penderitaan yang dialaminya dijelaskan dalam surat Al-Baqarah, yaitu diusir dari kampung halamannya dan dipisahkan dari anak-anak.

Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, (yaitu) ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” Dia menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga.” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan sungguh kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Akan tetapi, ketika perang diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.
(Al-Baqarah [2]:246)

Walaupun dua kali menghadapi penindasan bangsa lain, karakter mereka tidak pernah berubah. Mereka terus berselisih dengan Nabinya, yang peduli akan masa depannya sangat sedikit dan kebanyakan tak kuat menanggung ujian. Akhirnya, golongan mukmin yang sedikit inilah yang bisa membebaskannya dari penindasan bangsa lain.

Maka, ketika Talut keluar membawa bala tentara(-nya), dia berkata, “Sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan sebuah sungai. Maka, siapa yang meminum (airnya), sesungguhnya dia tidak termasuk (golongan)-ku. Siapa yang tidak meminumnya, sesungguhnya dia termasuk (golongan)-ku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Akan tetapi, mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Allah bersama orang-orang yang sabar.
(Al-Baqarah [2]:249)

Perjalanan panjang dari era Nabi Musa. Dekade yang panjang hanya menyisakan kelompok kecil yang beriman. Seperti di era Nabi Muhammad saw, sangat sedikit kaum Yahudi yang memeluk Islam.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (293) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (454) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (350) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (469) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (188) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)