9 Kegagalan Beruntun Firaun
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Firaun memiliki kekuasaan tak tertandingi. Rakyatnya menganggapnya tuhan. Semuanya mentaatinya. Kekayaan, kekuatan dan pasukannya sangat besar. Apakah berarti seluruh rencananya terwujud? Ternyata dipenuhi kegagalan.
Berikut ini kegagalan beruntun yang menimpa Firaun:
1. Gagal membunuh bayi Musa
Kami mengilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia (Musa). Jika engkau khawatir atas (keselamatan)-nya, hanyutkanlah dia ke sungai (Nil dalam sebuah peti yang mengapung). Janganlah engkau takut dan janganlah (pula) bersedih. Sesungguhnya Kami pasti mengembalikannya kepadamu dan menjadikannya sebagai salah seorang rasul.”
(Al-Qaṣaṣ [28]:7)
2. Gagal Menangkap Musa yang melarikan diri ke Madyan
Maka, keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut dan waspada. Dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (Al-Qaṣaṣ [28]:21)
Ketika menuju ke arah negeri Madyan,560) dia (Musa) berdoa, “Semoga Tuhanku membimbingku ke jalan yang benar.” (Al-Qaṣaṣ [28]:22)
3. Gagal memenangkan pertarungan sihir
Kemudian, Musa melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkatnya yang sudah menjadi ular) menelan segala yang mereka ada-adakan itu.539)
(Asy-Syu‘arā' [26]:45)
4. Gagal mencegah ahli sihir beriman kepada Allah swt
Dia (Fir‘aun) berkata, “Apakah kamu sekalian beriman kepadanya (Musa) sebelum aku mengizinkanmu? Sesungguhnya dia benar-benar pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka, kamu tentu akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti kupotong tangan dan kakimu secara bersilang dan benar-benar akan kusalib kamu semua.” (Asy-Syu‘arā' [26]:49)
5. Gagal menanggulangi wabah
Maka, Kami kirimkan kepada mereka (siksa berupa) banjir besar, belalang, kutu, katak, dan darah (air minum berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas dan terperinci. Akan tetapi, mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum pendurhaka. (Al-A‘rāf [7]:133)
Ketika azab (yang telah diterangkan itu) menimpa mereka, mereka pun berkata, “Wahai Musa, mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu sesuai dengan janji-Nya kepadamu. Jika engkau dapat menghilangkan azab itu dari kami, niscaya kami akan beriman kepadamu dan pasti akan kami biarkan Bani Israil pergi bersamamu.”
(Al-A‘rāf [7]:134)
6. Gagal menyatukan langkah untuk memusuhi Nabi Musa
Seorang laki-laki mukmin dari keluarga Fir‘aun yang menyembunyikan imannya berkata, “Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, ‘Tuhanku adalah Allah.’ Padahal, sungguh dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. Jika dia seorang pendusta, dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya itu, dan jika dia seorang yang benar, niscaya sebagian (bencana) yang diancamkan kepadamu akan menimpamu. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas lagi pendusta.
(Gāfir [40]:28)
7. Gagal mengejar Nabi Musa di laut Merah
Ketika kedua golongan itu saling melihat, para pengikut Musa berkata, “Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul.”
(Asy-Syu‘arā' [26]:61)
Dia (Musa) berkata, “Tidak! Sesungguhnya Tuhanku bersamaku. Dia akan menunjukiku.”
(Asy-Syu‘arā' [26]:62)
8. Gagal menyelamatkan aset-aset kekuasaannya
Kami hancurkan apa pun yang telah dibuat Fir‘aun dan kaumnya serta apa pun yang telah mereka bangun.
(Al-A‘rāf [7]:137)
9. Gagal menyelamatkan sekutu-sekutunya
Lalu, Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka, tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri.
(Al-Qaṣaṣ [28]:81)
Ternyata kezaliman itu lemah, walaupun banyak manusia menganggapnya mereka diliputi oleh kekuatan dan sumber daya tak terbatas.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif