basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Syeikh Arsyad al-Banjari, "Ilmu Mekah-nya", Kota Martapura Bebas Banjir dan Pusat Pangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  S...


Syeikh Arsyad al-Banjari, "Ilmu Mekah-nya", Kota Martapura Bebas Banjir dan Pusat Pangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Syeikh Arsyad al-Banjari diutus oleh Kesultanan Banjar belajar ke Mekah dan Madinah. Saat beliau hendak melanjutkan belajar ke Mesir, gurunya memerintahkan untuk kembali ke Nusantara saja.

Setelah 35 tahun belajar di Makkah dan Madinah, sekembalinya ke Tanah Air di Kalimantan Selatan, Sultan Banjar memberikan lahan berupa hutan yang diubahnya menjadi pesantren dan perkampungan yang bernama Dalam Pagar. Tidak hanya itu, di lahan itu pun dibangun sungai yang bernama Sungai Tuan.

Apa pengaruh dibangunnya Sungai Tuan? Martapura, ibu kota Kesultanan Banjar, diapit oleh dua sungai besar yaitu Martapura Hulu dan Ilir. Saat itu, Martapura sering mengalami kebanjiran akibat debit air yang berlebihan dari sungai Martapura Hulu.

Penyebabnya, sungai Martapura Hulu harus menampung debit air dari dua sungai. Yaitu, sungai Riam Kiwa dan Riam Kanan. Untuk mengurangi debit air dari kedua sungai ini, Syeikh Arsyad al-Banjari membuat sudetan sungai dari sungai Riam Kiwa ke sungai Martapura Ilir. Sehingga, debit air sungai Martapura Hulu berkurang. Sudetan sungai ini, kemudian diberi nama Sungai Tuan. Apakah sampai disini?

Revolusi agama dan pertanian pun dimulai. Syekh Mohammad Arsyad Albanjari membuat gerakan gerakan “ihya’ul mawat”, gerakan menghidupkan lahan-lahan yang non-produktif/ lahan terlantar.

Aliran Sungai Tuan didistribusikan ke lahan-lahan yang baru saja dibuka dan dihidupkan. Maka, tanah terlantar berubah menjadi persawahan dan perkebunan. Sejak itulah Kesultanan Banjar semakin kokoh menjadi pusat pangan. Bukankah ini seperti kisah kaum Saba di Al-Qur'an?

Tanah yang kosong, rendah dan digenangi air, dibuat sungai. Dengan galian sungai ini akhirnya tanah rendah itu dijadikan persawahan dan tanahnya cukup subur.

Jadi Syeikh Arsyad al-Banjari, bukan saja mumpuni dalam ke Islam dengan kitabnya yang luar biasa, Sabilal Muhtadin, menjadi rujukan bagi banyak pemeluk agama Islam di Asia Tenggara. Tetapi juga mahir sebagai ahli teknik dan arsitek ulung setelah sukses membuat aliran Sungai Tuan sebagai irigasi pertanian semasa itu.

Bagaimana sang Syeikh mampu membuat sudetan sungai yang tepat? Beliau sangat paham dengan ilmu falak, mengetahui kapan debit air maksimal (pasang) dan kapan air minimal (surut). Beliau menarik garis sejauh 8 kilometer dengan ilatungnya (tongkat) dari matahari terbit menuju matahari terbenam (timur ke barat).

Tidak hanya itu, beliau pun   sangat paham tentang ilmu hidrologi. Terbukti di kitabnya, Sabilal Muhtadin, banyak memuat ilmu ini. Sekarang, hidrologi merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari seputar pergerakan, distribusi, dan kualitas air yang ada dibumi. Bukankah Al-Qur'an selalu menjelaskan sungai yang airnya mengalir diantara kebun-kebun?

Mengapa di kitabnya banyak memuat ilmu hidrologi? Sebab, Kalimantan Selatan terdapat banyak sungai, namun hutan yang belum diberdayakan. Dengan ilmu ini, air sungai bisa dialirakan melalui irigasi untuk membentuk perkebunan dan pertanian. Syeikh Arsyad al-Banjari sudah mencontohkannya dengan membuat sudetan Sungai Tuan.

Bukankah program bebas banjir Jakarta menggunakan metode ini? Namun apa bedanya dengan Syeikh Arsyad al-Banjari? Air di sudetan digunakan untuk perkebunan dan pertanian, sedangkan di Jakarta hanya dibuang ke laut. Mana yang lebih produktif?

Cara Allah Menata Alam Semesta Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah menciptakan langit dan bumi. Berapa jumlah makhluk-Nya di bumi? ...

Cara Allah Menata Alam Semesta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Allah menciptakan langit dan bumi. Berapa jumlah makhluk-Nya di bumi? Berapa jumlah makhluk-Nya di langit? Menghitung galaksi yang sangat besarnya saja tidak bisa, bagaimana menghitung debu dn butiran pasir?

Bagaimana Allah swt mensinergikan seluruh makhluk-Nya yang tak terhingga? Yang jumlah dan jenisnya hanya Allah swt yang tahu? Yang memiliki sifat,  bentuk, dan kedudukan yang berbeda dan tak terhingga jumlahnya?

Bagaimana menghubungkan satu makhluk-Nya dengan makhluk-Nya yang lain, tanpa berbenturan? Bagaimana Allah swt memadukan seluruhnya menjadi serasi dan indah?

Apakah Allah swt hanya menyebutkan "Kun Fayakun" saja? Hanya Allah swt yang tahu? Ternyata Allah swt menginformasikan ilmu-Nya kepada manusia agar manusia bisa mengelola bumi ini. 

Ternyata sangat mudah bagi Allah swt, hanya cukup menjelaskan dua kalimat saja. Yaitu, Allah menciptakan semua makhluk-Nya di langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan dalam waktu yang telah ditetapkan. 

مَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَمَّآ اُنْذِرُوْا مُعْرِضُوْنَ

Kami tidak menciptakan langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya, kecuali dengan hak dan dalam waktu yang ditentukan. Namun demikian, orang-orang yang kufur berpaling dari peringatan yang diberikan kepada mereka.
(Al-Aḥqāf [46]:3)

Setiap makhluk-Nya memiliki tujuan yang benar. Setiap makhluk-Nya disatukan dalam tujuan yang benar. Setiap ragam jenis perbedaan di satukan dalam tujuan yang benar. Tujuan yang benar menyatukan perbedaan dan saling menopang.  Banyaknya jumlah dan perbedaan tidak menjadi persoalan bila jumlahnya benar. Apakah cukup?

Mensinergikan tidak hanya membutuhkan tujuan yang benar, tetapi juga membutuhkan waktu dan ukuran yang telah ditetapkan. Berapa lama planet berputar? Berapa kedalaman tanah di bumi? Berapa jauh antara bumi dan matahari?

Semua yang kompleks dan rumit, ternyata menjadi sangat sederhana dan mudah bila menggunakan ilmu Allah swt. Inilah dasar ilmu leadership dan manajemen dari kacamata manusia.

Strategi Imam Bonjol Memadukan Ninik-Mamak dan Tuanku Ulama di Minangkabau  Imam Bonjol wafat dalam pengasingannya di Manado. Bi...


Strategi Imam Bonjol Memadukan Ninik-Mamak dan Tuanku Ulama di Minangkabau 


Imam Bonjol wafat dalam pengasingannya di Manado. Bila sejarawan banyak membahas pertempurannya dengan penjajah Belanda, namun Buya Hamka, dalam bukunya Dari Perbendaharaan Lama, justru lebih banyak membahas bagaimana Imam Bonjol membangun peradaban Islam di Minangkabau.

Imam Bonjol mencimpungkan diri ke dalam perang Paderi, setelah sampai seruan Tuanku Nan Receh dari Kamang ke Bonjol. Tuanku Nan Receh menerima pula pelajaran pula dari tiga Tuanku yang pulang dari Mekah. Nampak sekali kesungguhan hati beliau, berusaha bagaimana supaya pokok ajaran itu dijalankan di Bonjol sendiri, tetapi tidak dengan kekerasan sebagaimana yang dilakukan di Kamang dan Agam.

Imam Bonjol mendirikan masjid yang besar, di samping itu disusun pula persatuan yang teguh di antara pemangku adat, ninik-mamak dengan tuanku-tuanku ulama. Dibentuk Raja Empat Sela, yang terdiri dari dua kalangan adat dan dua kalangan Syara. Agar berlaku pepatah adat, "Syara yang mengata, adat yang memakai."

Tujuannya, agar hukum dan ajaran agama berlaku di masyarakat. Berlakunya ajaran agama tidak mungkin lancar jika tidak terdapat kesatuan yang erat antara ulama dengan ninik-mamak.

Adat itu hendaknya diberi jiwa Tauhid yang murni. Kekuasaan yang dimiliki ninik-mamak adalah alat yang sebaik-baiknya untuk memperdalam pengaruh agama ke masyarakat. Sebab itulah, Datuk Bandaro adalah seorang ninik-mamak yang menjadi pengikut setia hingga wafatnya Tuanku Imam Bonjol.

Kekerasan yang dilakukan oleh Tuanku Nan Receh yang sampai membunuh saudaranya sendiri karena melanggar hukum, tidaklah disukai. Membunuh keturunan bangsawan, yang dilakukan Tuanku Lintau, tidak pula disetujui.

Bagi Imam Bonjol, yang terpenting memasukkan pelajaran agama sampai mendalam di hati orang-orang yang terkemuka. Yang beliau cari ialah pengaruh Ruhaniyah yang mendalam di kota Bonjol, sehingga masjid ramai dikunjungi dari seluruh pelosok Minangkabau dan Mandailing untuk belajar agama.

Hukum asli yang telah ada tidak beliau tinggalkan. Beliau mengedepankan mufakat dalam menyelesaikan persoalan yang timbul, seperti sebuah pepatah, "Kemenakan beraja kepada mama, mamak beraja kepada penghulu, penghulu beraja kepada kata mufakat." Kata mufakat inilah yang harus diisi dengan kehendak ajaran Islam.

Imam Bonjol tidak pernah meminta menjadi Yang Dipertuan Pagaruyung, sebab dia bukan berdarah raja. Ia juga tidak menjadi "diktator" ulama, yang menentukan halal, haram dan tidak boleh dibantah.

Beliau hanya supaya agama ini dirasakan, diresapkan ke dalam hati sanubari, dibuktikan dalam perbuatan, dan dijelmakan dalam susunan masyarakat. Beliau bersedia bersahabat dengan siapa saja, termasuk dengan kompeni Belanda, asal susunan masyarakat beragam itu tegak dan tidak diganggu.

Imam Bonjol sedikit tidak memiliki ambisi-ambisi politik. Oleh sebab itu sangatlah wajar bila seluruh penduduk Lembah Alahan Panjang, baik ninik-mamak dan tuanku ulama,  mengangkatnya sebagai imam atau kepala dari Raja Empat Sela.

Pada akhirnya, seluruh Tuanku dan ulama di Minangkabau, melihat   kebersihan hati Imam Bonjol sehingga  Imam Bonjol menjadi tempat untuk mengadu. Bahkan, Tuanku Nan Receh sendiri berulang datang ke Bonjol untuk meminta berkat pangestu beliau.

Sumber:
Buya Hamka, Dari Perbendaharaan Lama, GIP

Mimpi Nebukadnezar, Batu yang Menghancurkan Patung, Lalu Menjadi Gunung  Nebukadnezar berhasil mengusir Yahudi dari Palestina. P...

Mimpi Nebukadnezar, Batu yang Menghancurkan Patung, Lalu Menjadi Gunung 

Nebukadnezar berhasil mengusir Yahudi dari Palestina. Penyebabnya, mereka selalu berselisih dan berperang pasca wafatnya Nabi Sulaiman. Beberapa Nabi sudah diutus, namun tetap mendustakan para Nabinya.

Nabi Daniel ditangkap lalu dipenjara ke Babilonia oleh Nebukadnezar. Suatu hari, Nebukadnezar bermimpi. Mimpi itu diceritakan kepada Nabi Daniel. Bagaimana mimpinya?

Melihat sebuah patung yang besar, tinggi, dan berkilau luar biasa, tegak berdiri dan sangat mengagumkan di hadapan Nebukadnezar.

Kepalanya terbuat dari emas tua, dada dan lengannya dari perak. Perut dan pinggangnya dari tembaga. Pahanya dari besi. Kakinya sebagian dari besi dan tanah liat.

Tiba-tiba, terlepas batu menggelinding tanpa perbuatan manusia, menimpa patung itu, tepat pada kakinya sehingga remuk. Sehingga, remuk pula  seluruh besi, tanah liat, tembaga, perak dan emasnya.

Semuanya seperti sekam yang mengerikan di musim panas. Lalu, angin menghembuskannya sehingga tak ada lagi bekas sisanya.

Tetapi, batu yang menimpa patung tersebut membesar menjadi gunung yang kokoh yang memenuhi seluruh bumi. Apa maknanya? Nabi Daniel pun menjelaskan.

"Ya tuanku raja, yang kepadanya oleh Allah swt semesta alam telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan, kemuliaan, dan yang ditangannya telah diserahkan-Nya anak-anak manusia, dimanapun mereka berada, binatang-binatang di padang, burung-burung di udara, dan yang dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya."

"Tuankulah kepala dari emas (Nebukadnezar, Babilonia) itu. Tetapi setelah itu, muncul kerajaan lain (Kerajaan Media) yang kurang besar. Kemudian muncul kerajaan ketiga (Kerajaan Koresy/Cirus) dari tembaga yang akan berkuasa di bumi."

"Setelah itu muncul kerajaan ke empat (Kerajaan Macedonia, Alexander) yang keras seperti besi, seperti besi yang menghancurkan, meremukkan dan meluluhlantahkan segala sesuatu."

"Seperti tuanku lihat kaki dan jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagainya dari besi, itu berarti kerajaannya terbagi. Yang keras sebagian dan rapuh sebagian."

"Besinya bercampur dengan tanah liat. Berarti, mereka akan bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan."

"Tetapi, pada zaman raja-raja, Allah semesta alam akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaannya tidak akan beralih lagi ke bangsa lain."

"Kerajaan itu akan meremukan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap utuh selama-lamanya."

"Tepat seperti yang tuanku lihat dalam mimpi, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung (Muhammad saw) dan meremukan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah Yang Maha Besar telah memberitahukan kepada tuanku raja yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya."

Nabi Daniel pun mencukupkan tafsir mimpi tersebut.

Sumber:
Said Hawa, Allah dan Ar-Rasul, GIP 

Mereka yang Disiksa di Sel Penjara Penjajah Zionis Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Firas Hassan, warga Palestina, sudah dipen...

Mereka yang Disiksa di Sel Penjara Penjajah Zionis Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Firas Hassan, warga Palestina, sudah dipenjara pada Oktober 2023, tanpa sebab. Dia merasakan sendiri bagaimana kondisi semakin memburuknya siksaan pasca tanggal 7 Oktober.

Dia dipukuli habis-habisan oleh 20 petugas, pria bertopeng menggunakan pentungan dan tongkat, anjing dan senjata api,” katanya.

“Kami diikat dari belakang, mata kami ditutup, dan dipukuli dengan kejam. Darah mengucur dari wajah saya. Mereka terus memukuli kami selama 50 menit. Saya melihat mereka dari bawah penutup mata. Mereka merekam kami sambil memukuli kami.” Saat dibebaskan April 2024, dia telah kehilangan 20kg berat badan nya.

Kisah di atas baru sedikit dari penyiksaan di penjara penjajah Zionis Israel. Banyak yang keluar dalam kondisi sudah menjadi mayat. Bagaimana nasib mereka?

Kaab bin Arit mengadukan siksaan yang dialami Muslimin oleh Kafir Quraisy kepada Rasulullah saw. Saat itu Rasulullah saw sedang bersandar pada selimut di naungan Ka'bah. Kaab berkata, "Apakah engkau tidak menolong kami? Apakah engkau tidak mendoakan kami?"

Lalu Rasulullah saw bersabda, " Sungguh, orang sebelum kamu pun disiksa, mereka dibuatkan lubang di dalamnya, dikubur hidup-hidup. Lalu didatangkan padanya gergaji dan diletakkan di atas kepala mereka, tubuh mereka pun dibagi menjadi dua bagian."

"Mereka disisir dengan sisir yang terbuat dari besi hingga menyentuh daging dan tulang mereka. Namun, itu semua tidak menghalangi untuk tetap pada agama Allah." Apa balasan Allah kepada mereka? Apa berita gembira dari Rasulullah saw untuk mereka?

Rasulullah saw bersabda bahwa Allah swt mengutus dua malaikat kepada hamba-hamba-Nya  yang merasakan sakit. Bila sang hamba memuji Allah swt, bila wafat maka Allah swt akan memasukkan ke dalam surga.

Jika tetap hidup, Allah swt akan diganti daging yang hilang dengan daging yang lebih baik. Darahnya yang hilang dengan darah yang lebih baik.

Rasulullah saw juga memberikan berita gembira kepada yang disiksa, "Demi Allah, sungguh Allah swt akan menyempurnakan perkara ini (Islam) hingga seseorang pengendara berjalan dari Shan'a hingga Hadramaut tanpa rasa takut."

Inilah liku-liku yang dialami rakyat Palestina. Namun Allah swt dan Rasulullah saw telah menyiapkan kegembiraan di dunia dan akhirat. Kegembiraan di dunia dengan kemerdekaan dan harga diri. Di akhirat, sebagian syuhada.

Mempelajari Sejarah dan Arkeologi Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِ...

Mempelajari Sejarah dan Arkeologi



Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


وَمَا تَأْتِيْهِمْ مِّنْ اٰيَةٍ مِّنْ اٰيٰتِ رَبِّهِمْ اِلَّا كَانُوْا عَنْهَا مُعْرِضِيْنَ

Tidaklah datang kepada mereka satu ayat pun dari ayat-ayat Tuhan mereka, kecuali mereka (pasti) berpaling darinya.
(Al-An‘ām [6]:4)

 


فَقَدْ كَذَّبُوْا بِالْحَقِّ لَمَّا جَاۤءَهُمْۗ فَسَوْفَ يَأْتِيْهِمْ اَنْۢبـٰۤؤُا مَا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ

Sungguh, mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Qur’an) ketika sampai kepada mereka. Maka, kelak akan sampai kepada mereka berita-berita (tentang kebenaran) sesuatu yang selalu mereka perolok-olokkan.
(Al-An‘ām [6]:5)



اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا مِنْ قَبْلِهِمْ مِّنْ قَرْنٍ مَّكَّنّٰهُمْ فِى الْاَرْضِ مَا لَمْ نُمَكِّنْ لَّكُمْ وَاَرْسَلْنَا السَّمَاۤءَ عَلَيْهِمْ مِّدْرَارًا ۖوَّجَعَلْنَا الْاَنْهٰرَ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمْ فَاَهْلَكْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْ وَاَنْشَأْنَا مِنْۢ بَعْدِهِمْ قَرْنًا اٰخَرِيْنَ

Tidakkah mereka perhatikan betapa banyak generasi sebelum mereka yang telah Kami binasakan? (Yaitu) generasi yang telah Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yang belum pernah Kami lakukan kepada kamu; dan Kami curahkan air hujan yang lebat, Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka; lalu Kami binasakan mereka karena dosa-dosa mereka, selanjutnya Kami munculkan sesudah mereka generasi lain.
(Al-An‘ām [6]:6)



وَلَوْ نَزَّلْنَا عَلَيْكَ كِتٰبًا فِيْ قِرْطَاسٍ فَلَمَسُوْهُ بِاَيْدِيْهِمْ لَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ

Seandainya Kami turunkan kepadamu (Nabi Muhammad) kitab (berupa tulisan) pada kertas sehingga mereka dapat menyentuhnya dengan tangan mereka sendiri, pastilah orang-orang kafir itu mengatakan, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
(Al-An‘ām [6]:7)



وَقَالُوْا لَوْلَآ اُنْزِلَ عَلَيْهِ مَلَكٌ ۗوَلَوْ اَنْزَلْنَا مَلَكًا لَّقُضِيَ الْاَمْرُ ثُمَّ لَا يُنْظَرُوْنَ

Mereka berkata, “Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya (Nabi Muhammad)?” Andaikata Kami turunkan malaikat, niscaya selesailah urusan (mereka dibinasakan karena pengingkaran) kemudian mereka tidak lagi ditangguhkan (sedikit pun untuk bertobat).
(Al-An‘ām [6]:8)



وَلَوْ جَعَلْنٰهُ مَلَكًا لَّجَعَلْنٰهُ رَجُلًا وَّلَلَبَسْنَا عَلَيْهِمْ مَّا يَلْبِسُوْنَ

Seandainya Kami jadikan dia (rasul) itu (dari) malaikat, tentu Kami jadikan dia (berwujud) laki-laki, dan pasti Kami buat mereka tetap ragu sebagaimana kini mereka ragu.238)
(Al-An‘ām [6]:9)



وَلَقَدِ اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِّنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِيْنَ سَخِرُوْا مِنْهُمْ مَّا كَانُوْا بِهٖ يَسْتَهْزِءُوْنَ ࣖ

Sungguh, rasul-rasul sebelum engkau (Nabi Muhammad) benar-benar telah diperolok-olokkan, maka turunlah kepada orang-orang yang mencemooh mereka (rasul-rasul) apa (azab) yang selalu mereka perolok-olokkan.
(Al-An‘ām [6]:10)



قُلْ سِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوْا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jelajahilah bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”
(Al-An‘ām [6]:11)

Nikmat Allah swt Kepada Nabi Isa Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ ن...

Nikmat Allah swt Kepada Nabi Isa


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ عَلَيْكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ ۘاِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ  تُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا ۚوَاِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ ۚوَاِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ بِاِذْنِيْ فَتَنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِيْ وَتُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ كَفَفْتُ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ

(Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Ruhulkudus.

Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa.

(Ingatlah) ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) hikmah, Taurat, dan Injil.

 (Ingatlah) ketika engkau membentuk dari tanah (sesuatu) seperti bentuk burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku.

(Ingatlah) ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku.

(Ingatlah) ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku.

(Ingatlah) ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) pada waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
(Al-Mā'idah [5]:110)

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (289) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (411) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (338) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)