basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Yahudi Madinah Ditinggalkan Sekutunya, Bisakah Terjadi pada Penjajah Zionis Israel? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Musyrikin Mekah t...

Yahudi Madinah Ditinggalkan Sekutunya, Bisakah Terjadi pada Penjajah Zionis Israel?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Musyrikin Mekah tidak lagi mempercayai Yahudi Bani Quraizhah, sejak perang Ahzab atau Khandak. Penyebabnya, mereka membiarkan Musyrikin Mekah berperang sendiri di front depan saat mengepung Madinah.

Tak terdengar gerakan Yahudi Bani Quraizhah yang menghancurkan Muslimin dari dalam Madinah. Padahal mereka telah berjanji untuk itu. Musyrikin Mekah pun meninggalkan Madinah untuk mengakhiri perang Ahzab, salah satunya kecewa karena dikhianati Yahudi  Bani Quraizhah.

Abu Sufyan berkata setelah diterjang badai di perang Ahzab, "Wahai kaum Quraisy, Demi Allah, kalian tidak mungkin lagi berada di tempat ini. Ternak-ternak kita telah mati. Bani Quraizhah telah menghianati kita. Maka pulanglah kalian! Sebab aku pun akan pulang."

Pasca perang Ahzab, Yahudi Madinah tidak mendapatkan sokongan apapun dari sekutunya, termasuk dari Munafikin Madinah, yang sebelumnya senantiasa melakukan makar rahasia untuk menghancurkan Muslimin di Madinah.

Saat Yahudi Quraizhah dikepung oleh Muslimin, tak terdengar sedikit pun bantuan dari Abdullah bin Ubay. Yang biasanya menjadi mediator atau memberikan semangat  walaupun hanya dengan mengirimkan utusannya.

Begitu pun saat perang Khaibar, sekutunya kabilah Ghafathan meninggalkan Yahudi Khaibar sendirian, walaupun mereka telah dijanjikan separuh panen perkebunan kurma Khaibar diberikan sebagai kompensasi bila membantunya dalam  pertempuran melawan Muslimin. Akhirnya, Yahudi Khaibar pun dikalahkan walaupun memiliki benteng dan infrastruktur yang modern.

Apakah ini bisa dialami oleh penjajah Zionis Israel? Turki dan pemerintah Suriah baru tidak lagi menjadi sekutunya. Otoritas Palestina telah mendapat perlawanan kuat dari rakyat nya sendiri. Arab Saudi telah menjalin diplomasi yang erat dengan Iran dan mulai lebih independen dari tekanan Amerika dengan bergabung ke BRICS. Yaman terus melawan.

Negara Eropa yang mengakui kemerdekaan Palestina terus bertambah. Penguasa Mesir mulai dihantui lagi dengan perlawanan rakyatnya. Bagaimana dengan Amerika?

Program America First, gelombang besar protes genosida di Gaza, protes nitizen Amerika akan kurangnya bantuan atas kebakaran Los Angeles yang tidak sebanding dengan bantuan Amerika ke Israel. Gen-Z Amerika yang lebih mendukung Palestina, bisa jadi secara jangka panjang bisa menyurutkan kepedulian Amerika padanya.

Apalagi dihadapkan pada kenyataan, walaupun telah dibantu dengan kuadran trilyun untuk membangun infrastruktur militernya oleh Amerika, ternyata tetap remuk oleh perlawanan Palestina. Apakah masih bisa Zionis Israel menjadi kepanjangan tangan kepentingan Amerika di Timur Tengah?

Bukankah Quraisy Mekah, kabilah Arab lainnya, dan Munafikin Madinah menjadi sekutu Yahudi Madinah untuk menghancurkan kekuatan Muslimin di Madinah? Bila Yahudi Madinah tak memiliki kekuatan lagi, untuk apa bersekutu kembali?

Amerika, Pelit ke Warganya, Peduli pada Zionis Israel dan Ukraina Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Menurut Council on Foreign Relatio...

Amerika, Pelit ke Warganya, Peduli pada Zionis Israel dan Ukraina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Menurut Council on Foreign Relations (CFR), bantuan AS untuk Ukraina yaitu sebesar 175 miliar dolar atau sekitar Rp2,8 kuadriliun. Jumlah ini berdasarkan lima rancangan undang-undang (RUU) yang disetujui Kongres AS sejak perang Rusia-Ukraina pecah.

Sementara itu, menurut sejumlah analis dari Universitas Brown, bantuan AS untuk Israel yaitu sebesar 17,9 miliar dolar atau sekitar Rp292 triliun. Bantuan ini diberikan selama Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina.

Menurut warganet, penggelontoran uang ini tak seberapa dibandingkan uang yang digelontorkan pemerintah AS untuk Ukraina dan Israel.

Warga kritik bantuan kebakaran LA
Sejumlah netizen mengkritik pemerintah Amerika Serikat yang dianggap pelit dalam menggelontorkan bantuan untuk korban kebakaran Los Angeles.

AS hanya mengeluarkan bantuan sebesar US$770 atau sekitar Rp12 juta untuk korban kebakaran Los Angeles.

Mereka merasa bantuan pemerintah federal terlalu kecil karena habis untuk memasok senjata ke Ukraina dan Israel.

"Mereka bisa mengirim miliaran dolar ke Israel dan Ukraina tapi tak bisa memberi warga sendiri lebih dari US$1.000 dolar? Negara ini benar-benar lelucon. Apa yang bisa dilakukan dengan US$770 (sekitar Rp12 juta)?" tulis salah satu warganet.

"Maaf California, tapi semua uang kami sudah dikirim ke Israel dan Ukraina," kata netizen lain.

Pasca Hudaibiyah, Pasca Gencatan Senjata Gaza Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasulullah saw bermaksud menunaikan umrah, namun tak di...

Pasca Hudaibiyah, Pasca Gencatan Senjata Gaza


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Rasulullah saw bermaksud menunaikan umrah, namun tak diizinkan oleh Kafir Quraisy. Lalu, terjadi perjanjian Hudaibiyah yang tak diterima oleh para Sahabat. Mengapa tidak berperang saja?

Rasulullah saw bergerak cepat. Sebab, satu musuh, Kafir Quraisy, sudah terkunci. Bagaimana berdakwah kepada selain Musyrikin Mekah? Rasulullah saw mengirimkan utusan ke seluruh penguasa, Romaw, Persia dan Mesir.

Para kabilah Arab berdatangan ke Madinah untuk memeluk Islam, karena posisi Madinah dan Mekah sudah sejajar dalam ranah diplomasi. Para Sahabat yang hijrah di Habasyah tiba ke Madinah. Yahudi terkalahkan di Khaibar. Kaum Muslimin mampu meladeni Romawi dalam perang Mu'tah. Apakah faksi perlawanan, khususnya Hamas, mampu bermanuver seperti Rasulullah saw pasca Hudaibiyah?

Sekarang, Hamas bukanlah Hamas yang dulu. Legitimasinya sudah sangat kuat di mata rakyat Palestina. Kemampuan juangnya sudah  memporak-porandakan militer penjajah Zionis Israel yang sebelumnya ditakuti di Timur Tengah. Bukankah, sebelumnya gabungan militer Arab selalu bisa dipukul mundur hanya beberapa hari saja?

Walaupun, Israel, Amerika dan Sekutu dekatnya masih menganggap  Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Mahmud Abbas sebagai perwakilan rakyat Palestina, namun Badai Al-Aqsa telah menenggelamkan perannya. Hamas dan perlawanan Palestina bisa menjalin diplomasi dengan "geng" selain Amerika.

Qatar dan Turki bisa jadi perantara dan penjamin dalam diplomasi internasional. Seperti Suriah, bergerak cepat Suriah yang menjalin hubungan diplomasi dengan Eropa dan Arab. Apalagi, kekuatan dunia sudah multipolar, tidak digengam semata-mata oleh Amerika.

Mendekati mereka yang terbuka mendeklarasikan dukungan Badai Al-Aqsa. Yang mendukung memasukkan penjajah Zionis Israel ke Mahkamah Internasional. Yang sama-sama berjuang menyerang kepentingan penjajah Zionis Israel saat Badai Al-Aqsa, menjadi fokus diplomasinya.

Bidang kemiliteran tetap dibangun, seperti Rasulullah saw yang mampu mengalahkan Yahudi di Khaibar dan merepotkan Romawi di Mu'tah pasca perjanjian Hudaibiyah. Kewaspadaan tetap dijaga, seperti Kafir Quraisy yang terus berusaha untuk membatalkan perjanjian Hudaibiyah.

Penjajah Zionis Israel pun selalu mencari celah untuk melakukan pertempuran baru, sebab mereka tengah terus memperbaiki kinerja militernya sesuai arahan Komite Hagel yang menekankan kemampuan menyerang, bukan pertahanan dan pencegahan serangan.

Yang lebih utama dari itu semua adalah meneguhkan keistimewaan berjihad dan berukhuwah. Sebab kemenangan itu bila membela agama Allah.

Rencatan Senjata Gaza Pasca Badai Al-Aqsa, Apa bedanya dengan sebelumnya? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Gaung genjatan senjata di G...

Rencatan Senjata Gaza Pasca Badai Al-Aqsa, Apa bedanya dengan sebelumnya?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Gaung genjatan senjata di Gaza menunjukkan titik akhir. Semua yang terlibat memperlihatkan optimistisme. Kecuali, kelompok ultra-Ortodoks Yahudi yang terus menentangnya dengan mendesak Netanyahu untuk menolaknya.

Gencatan senjata Gaza memang bukan kali ini saja, pasca perang sebelumnya, seperti perang 2006, perang 2008 atau Operasi Cast Lead, perang 2012, atau Operasi Pilar Pertahanan, Perang 2014 atau Operasi Tepi Pelindung, perang 2021 atau Operasi Penjaga Tembok. Juga melahirkan gencatan senjata. Apa perbedaan dengan sebelumnya?

Gencatan senjata sebelumnya dinarasikan sebagai kemenangan penjajah Zionis Israel, karena minimnya korban dipihaknya, namun sangat besarnya jumlah korban dan kehancuran di pihak Palestina.

Tidak itu saja, tujuannya tercapai untuk menghancurkan kekuatan yang baru saja dibangun oleh perlawanan Palestina. Secara politik, berhasil mendongkrak popularitas penguasa Zionis Israel menjelang pemilihan umum saat itu. Bagaimana dengan sekarang?

Badai Al-Aqsa telah menghancurkan seluruh narasi kehebatan penjajah Zionis Israel. Gencatan senjata kali ini menurut para pakar internal Zionis Israel justru mencerminkan kekalahan penjajah Zionis Israel. 

Sebab, tidak tercapainya tujuan perang selama 15 bulan untuk menyelamatkan sandera dan menghancurkan kontrol Hamas di Gaza, padahal seluruh kekuatan militernya sudah dikerahkan maksimal, dengan mengerahkan pasukan cadangannya.

Narasi internasionalnya pun telah berubah dari pihak yang dianggap membela diri menjadi penjahat perang dan pelaku genosida. Warga penjajah Israel yang berlibur ke luar negri pun terus diburu untuk dibawa ke pengadilan karena prilaku genosidanya.

Untuk menghapus coreng kekalahan ini, Penjajah Zionis Israel telah berusaha fokus untuk memenangkan perang di Gaza Utara dengan merealisasikan "Rencana Jenderal". Gaza Utara menjadi tanah lapang tak berpenghuni sehingga menjadi daerah militer tertutup. Juga, memotong Gaza menjadi tiga bagian untuk menghentikan seluruh mobilitas, baik orang, senjata, dan bantuan kemanusiaan. Bagaimana akhirnya?

Ternyata korban dipihak penjajah Zionis Israel justru semakin banyak yang berjatuhan. Menurut Mantan kepala Dewan Keamanan Israel, Giora Eiland,  draft perjanjian gencatan senjata sekarang mirip dengan draft yang diajukan oleh Amerika sebelumnya pada Juni 2024 yang telah disetujui Hamas di era Ismail Haniyeh.

Berarti tekanan penjajah Zionis Israel selama delapan bulan, terutama di Gaza Utara, hanya membuahkan bertambahnya 110 tentara tewas di Gaza, dan sebagian besar tawanan telah meninggal. Tetapi tidak memberikan tekanan ke Hamas dalam gencatan senjata.

“Jika perjanjian ini sudah ada di atas meja delapan bulan yang lalu, dan kami menerapkan tekanan militer yang kuat hanya untuk mencapai perjanjian yang sama, itu berarti tidak ada hubungan antara tekanan militer dan kesediaan Hamas untuk menunjukkan pelaksanaannya,” jelasnya.

Oleh sebab itu, media Zionis Israel mengatakan bila gencatan senjata terwujud merupakan sesuatu yang suram, tetapi tidak ada pilihan lain.

Depresi Tentara IDF, dari "Hantu" Perlawanan, Bakteri hingga Penyiksaan Mental dari Komandannya Oleh: Nasrulloh Baksol...

Depresi Tentara IDF, dari "Hantu" Perlawanan, Bakteri hingga Penyiksaan Mental dari Komandannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Tentara penjajah IDF bukan saja menghadapi "hantu" perlawanan Palestina yang selalu mengawasinya di setiap sudut Gaza dari reruntuhan gedung hingga terowongan.

Mereka memasang kamera canggih 360 di setiap sudut Gaza. Memasang bom rakitan di jalan, reruntuhan dan gedung-gedung. Padahal sebelumnya sudah dibersihkan. Padahal, langit Gaza sudah dipenuhi dengan drone pengintai 

Saat tentara penjajah IDF berada dalam jangkauan medan ledakan, perlawanan Palestina meledakkan bom tersebut dari terowongan atau reruntuhan. Saat tim bantuan penjajah IDF datang, mereka menyerang dari titik nol. Maka,  tentara yang tewas dan terluka semakin bertambah. 

Tidak itu saja, tentara IDF harus melawan bakteri dan jamur akibat limbah. Serangan pesawat dan drone yang IDF membuat limbah menyebar tak terkelola.

Lebih dari setahun yang lalu, seorang tentara penjajah IDF meninggal setelah tertular infeksi jamur yang mematikan. Meskipun telah menjalani berbagai pengobatan, termasuk berbagai pilihan eksperimental dan konsultasi dengan para ahli global, infeksi tersebut telah melumpuhkan organ-organnya.

Kisah tentara IDF yang terluka pun, harus melawan bakteri pada luka-lukanya. "Bahayanya adalah bakteri akan menyebar ke bagian tubuh lain di luar kakinya," kata ayahnya Erez Lonberg, seorang tentara penjajah IDF yang terluka di Gaza. "Setiap dua hari, ia menjalani operasi lagi untuk mengeluarkan infeksi. Kakinya dirawat secara menyeluruh untuk membunuh bakteri."

Tekanan dari para komandan dan perwira seniornya pun menciptakan depresi. Mereka menceritakan penyiksaan dan penghinaan terhadap penyakit kesehatan mentalnya. Ini hasil investigasi pada 12/1/25 oleh harian Haaretz.

Terapi kesehatan mental dalam perang dianggap "menyuntikkan sikap kalah", "melemahkan para tentara dan menyebabkan mereka tewas dalam pertempuran." Juga, menganggapnya sebagai "prioritas rendah" dan "membuang-buang waktu." 

Apa efek dari tidak diperhatikannya kesehatan mental ini? Seorang tentara penjajah IDF menceritakan bahwa, dia dibujuk untuk terus bertugas di Gaza beberapa hari setelah temannya terbunuh. Dia pun sempat menyerang dengan tank tanpa alasan, sambil berpikir "mungkin akan lebih baik jika rudal anti-tank mengenai saya dan selesai — semua orang akan mengingat saya sebagai pahlawan dan bukan sebagai seorang pengecut dan cengeng yang dipecat karena kesehatan mentalnya."

Ada komandan yang mengancam tentara penjajah IDF untuk dimasukkan ke penjara karena hendak terapi kesehatan mental dengan tuduhan hanya  mengarang masalah agar tidak terus bertempur dalam perang. Prajurit itu mengatakan dia kemudian berpikir untuk bunuh diri dengan senjatanya. Maka, ditengah perang pun, banyak tentaranya yang bunuh diri.

Dihukum Allah swt atau Manusia? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah swt Maha Adil, sedangkan manusia sangat mudah terjerumus pada k...


Dihukum Allah swt atau Manusia?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Allah swt Maha Adil, sedangkan manusia sangat mudah terjerumus pada kezaliman. Allah swt menghukum manusia dengan Rahman dan Rahim, sedangkan manusia sangat mudah terjerumus dengan kemarahan.

Allah swt menghukum dengan ukuran dan kadar tertentu, sedangkan manusia melampaui batas. Allah swt menghukum dengan Maha Mengetahui-Nya, sedangkan manusia menghukum dengan kebodohannya.

Allah swt menghukum untuk memberikan pelajaran dan hikmah, sedangkan manusia sangat mudah terjerumus pada kepentingan dan balas dendam.

Allah swt menghukum manusia dengan kelapangan ampunan dan maaf, sedangkan manusia terjerumus pada sangat sukar memaafkan dan memberatkan hukuman.

Allah swt menjadikan hukuman di dunia untuk menggantikan hukuman di akhirat. Sedangkan hukuman manusia tidak memberikan kompensasi apa pun.

Allah swt menghukum manusia dengan kebijaksanaan-Nya. Memahami kelemahan manusia. Memahami kebaikan bagi manusia. Sedangkan manusia masih kebingungan tentang manusia itu sendiri.

Bila dihukum, mintalah untuk dihukum oleh Allah swt. Bila dipuji, mintalah untuk diuji oleh Allah swt. Itulah hukuman yang manusiawi, mudah, ringan dan adil.

Kelembutan Allah swt di Los Angeles, Keganasan Manusia di Gaza dan Hiroshima  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Semuanya terperangah de...

Kelembutan Allah swt di Los Angeles, Keganasan Manusia di Gaza dan Hiroshima 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Semuanya terperangah dengan dampak dari kebakaran di Los Angeles.  Kehancurannya disetarakan dengan Gaza yang dibumi hanguskan oleh penjajah Zionis Israel. Rasanya, seperti di Hiroshima dan Nagasaki yang habis dibom oleh Amerika Serikat. Apakah seperti itu?

Allah Maha Lembut saat menguji manusia. Sedangkan manusia zalim dan melampaui batas atas setiap keangkaramurkaannya. Mari membandingkannya?

Berapa banyak korban kebakaran di Los Angeles? Hingga 13/1/25, 24 orang yang tewas. Padahal  padat penduduk. Luas wilayahnya 70% dari Jakarta Pusat. Korbannya sangat minim dibandingkan luas dan dampak kerusakannya.

Apakah sarana publiknya hancur? Jalan-jalan tetap utuh. Jaringan air tidak rusak. Kendaraan masih bisa lalu lalang dengan bebas. Para pemadam kebakaran masih bisa menjangkau area yang terbakar.

Setiap terjadi bencana, Allah memberikan tanda-tanda yang bisa dibaca dan dipahami secara cermat oleh manusia. Bukankah sudah diprediksi waktu kedatangan anginnya? Bukankah, setiap tahun sudah terbiasa dengan angin Santa Ana?

Bagaimana dengan ulah kebiadaban manusia di Gaza, Hiroshima dan Nagasaki? Di Gaza, datanya yang syahid 46.000 orang, kenyataanya bisa bertambah 40% lagi. Di Hiroshima dan Nagasaki, korban sedikitnya 129.000 jiwa. Belum lagi ditambah dengan yang terluka dan cacat.

Di kebakaran Los Angeles, bangunan yang terbakar menjadi abu, bukankah sangat mudah untuk dibersihkan? Bukankah kelak akan menjadi humus yang menyuburkan tanah? Andai terjadi penyakitnya pun hanya berkaitan dengan pernapasan saja.

Bagaimana dengan di Gaza, Hiroshima dan Nagasaki? Butuh usaha dan dana besar untuk membersihkan jutaan kubik puing-puing bangunan dan besi. Belum lagi penyakitnya, seperti kanker, leukimia, kerusakan organ, dan risiko keguguran tinggi.

Allah swt memaparkan kelembutan-Nya di Los Angeles. Allah swt juga mempertontonkan keganasan ulah manusia di Gaza, Hiroshima dan Nagasaki.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (283) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (408) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (333) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (212) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)