basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Shalat Membangkitkan Ketegaran Hidup Ketika waktu terlalu lama dan usaha menemukan kesulitan, seringkali kesabaran melemah begit...

Shalat Membangkitkan Ketegaran Hidup


Ketika waktu terlalu lama dan usaha menemukan kesulitan, seringkali kesabaran melemah begitu saja. 

Yakin, kesabaran berbuat baik, kesabaran atas lambatnya pertolongan, kesabaran karena kesulitan yang begitu tinggi, kesabaran untuk menjauhi kebathilan, kesabaran karena sedikitnya orang yang mau membantu.

Kesabaran tersebut mungkin saja terus meredup dan habis, jika seseorang tak memiliki perbekalan dan waktu yang cukup.

Oleh karena itu, shalat disandingkan dengan kesabaran, karena shalat merupakan patner yang tidak pernah lelah, dan bekal yang tak ada habisnya.

Shalat adalah ibadah yang dapat memperbaharui kemampuan, dan bekal yang akan memantapkan keteguhan hati.

Dengan shalat, tali kesabaran akan menjadi panjang dan tidak terputus. Dari sinilah lalu beralih kepada tingkat kesabaran tingkat tertinggi, ketenangan, kenyamanan, keyakinan dan kepercayaan diri.

Sumber;
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Membentuk Mindset yang Benar dan Lurus Oleh: Nasrulloh Baksolahar Mindset adalah cara berfikir seseorang bersumber dari keyakina...

Membentuk Mindset yang Benar dan Lurus

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Mindset adalah cara berfikir seseorang bersumber dari keyakinannya. Mindset adalah cara pandang seseorang terhadap kehidupan dan dirinya.

Jadi, pondasi mindset adalah keyakinannya. Dari mana sumber keyakinan?

Apa yang harus dipandang? Bagaimana cara memandang dari sisi yang benar? Sehingga benar dalam melihat kehidupan dan dirinya?

Jadi, pondasi mindset adalah apa yang jadi fokus pandangnya dan dari sisi mana memandangnya. Bagaimana agar benar dari dua sisi ini?

Keyakinan apa yang pasti benar? Keyakinan yang bersumber dari rukun iman.

Allah itu benar. Janji-Nya benar. Firman-Nya benar. Pertemuan dengan-Nya benar. Saat penghisaban dan pertanggungjawaban itu benar. Surga dan neraka itu benar. Para Nabi dan Rasul adalah benar. Muhammad saw adalah benar. Kebenaran keyakinan membentuk benarnya mindset seseorang.

Apa fokus perhatiannya? Bagaimana cara memperhatikannya? Perhatikan apa yang dimintai pertanggungjawaban Allah di hari penghisaban nanti.

Perhatiankan umurnya, untuk apa dihabiskan?
Badannya, untuk karya apa yang diperbuat?
Ilmunya, apakah diaplikasikan?
Hartanya, darimana dan untuk apa dihabiskan?

Objek mindset adalah umur, jasad, ilmu dan harta. Apa yang dimintai pertanggungjawaban atas itu semua? Butuh panduan dalam memandang umur, jasad, ilmu dan harta. Caranya, ikuti cara pandang Al-Qur'an dan hadits.

Berinteraksi dengan Al-Qur'an dan Hadist, berarti berinteraksi dengan mindset yang benar dan lurus.

Pertolongan Allah Sangat Nyata dan Selalu Menyertai Rakyat Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di Mekah, Rasulullah saw dan par...

Pertolongan Allah Sangat Nyata dan Selalu Menyertai Rakyat Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Di Mekah, Rasulullah saw dan para Sahabatnya disiksa, diteror, diblokade, diusir, diburu, dirampas hak miliknya dan dibunuh.  Jumlah yang memeluk Islam pun tidak tumbuh signifikan. Dimana bentuk pertolongan Allah-Nya?

Di peristiwa Ashabul Ukhdud, satu per satu yang beriman dimasukkan ke dalam api yang membara. Tak ada satu pun orang beriman yang tersisa  di negri tersebut. Semuanya dipanggang dalam api yang membara. Dimana pertolongan Allah-Nya?

Yahya Sinwar hanya bersama dengan dua temannya. Menghadapi segerombolan tentara penjajah Israel yang dilengkapi sejumlah tank termodern. Setelah terluka parah, mereka memasuki gedung. Lalu, dibombardir dengan tank-tank Markava dan ditembak kepalanya. Dimana pertolongan Allah-Nya?

Allah berfirman, "Dan bersabarlah (Muhammad) dan kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah dan janganlah engkau bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan jangan (pula) bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan. (An-Nahl: 127)

Kesabaran  dan tentram dalam berjuang, itulah pertolongan Allah. Beristiqamah dan tegar dalam menghadapi genosida dan penghancuran total, itulah pertolongan Allah. Meraih kesyahidan serta khusnul khatimah itulah pertolongan Allah yang paling berharga dan menjadi cita-cita tertinggi.

Jadi, apakah adakah pertolongan Allah di Palestina? Ada, sangat nyata dan tak pernah berhenti. Penjajah Israel yang terus membombardir dengan memubazirkan infrastruktur militer, merupakan pertolongan Allah. Dalam jiwa mereka dikepung ketakutan,  kekhawatiran, depresi dan tekanan mental yang kuat. Bukankah ini penderitaan jiwa yang berat?

Bila Palestina dihujani dengan penderitaan fisik, namun penjajah Israel dikepung dengan penderitaan jiwa, mental dan ketakutan akan lenyap negaranya. Mana yang lebih berat?

Malamnya Rasulullah saw di Perang Tabuk Dikisahkan dalam perang Tabuk, Rasulullah saw bangun tengah malam. Lalu para Sahabat ber...

Malamnya Rasulullah saw di Perang Tabuk


Dikisahkan dalam perang Tabuk, Rasulullah saw bangun tengah malam. Lalu para Sahabat berkumpul di belakang beliau untuk menjaganya. Dan selepas shalat, beliau menghadap kepada para Sahabat dan bersabda:

"Pada malam ini, aku diberi lima keistimewaan yang tidak pernah diberikan kepada nabi yang lainnya."

"Pertama, aku diutus untuk seluruh manusia, sedangkan para nabi sebelumku hanya diutus untuk kaumnya."

"Kedua, aku ditolong Allah dengan perasaan takut yang menghujam perasaan musuhku kepadaku, padahal waktu peperangan masih sebulan lagi."

"Ketiga, harta rampasan perang dihalalkan untukku, padahal umat sebelumku dilarang memakannya, dan selalu membakarnya."

"Keempat, tanah dijadikan sebagai tempat sujud dan akal bersuci. Dimana pun waktu shalat tiba, maka bersucilah dengan tanah dan shalatlah. Padahal para nabi sebelumnya dilarang beribadah di tempat sembarangan. Mereka hanya beribadah di tempat suci mereka."

"Kelima, dikatakan kepadaku, 'Mintalah, karena setiap nabi telah memohonkan permintaannya.' Tetapi aku menangguhkan permintaanku hingga hari kiamat. Ini aku lakukan untuk kalian, dan untuk siapa saja yang mengucapkan La ilaha illallah."

Perang Tabuk, merupakan perang terakhir dan terjauh perjalanannya hingga memasuki wilayah kekuasaan Romawi di Syam.


Sumber:
Abu Al-Qa'qa Muhammad ibnu Shalih, Mudahnya Shalat Malam, Mizania

Malamnya Rasulullah saw di Perang Khandak Rasulullah saw adalah sosok yang merutinkan shalat malamnya. Senantiasa menjaga pelaks...

Malamnya Rasulullah saw di Perang Khandak


Rasulullah saw adalah sosok yang merutinkan shalat malamnya. Senantiasa menjaga pelaksanaannya, meskipun di wilayah peperangan sekalipun. Di antara pertempuran dan bergelimpangan mayat, beliau tetap melakukan shalat malam karena memahami keutamaannya.

Beliau sangat paham dan sadar bahwa shalat, munajat kepada Sang Maha Pengasih, dan bersimpuh di hadapan-Nya merupakan kunci kemenangan dalam melawan musuh dan seluruh tantangan kehidupan.

Dikisahkan bahwa ada seorang pemuda dari Kufah yang berkata kepada Huzaifah bin Yaman, "Wahai Abdullah, Apakah engkau pernah melihat Rasulullah saw dan bergaul dengannya?"

"Tentu saja anakku." Ujar Huzaifah 

"Lalu apa yang kalian perbuat?" Pemuda itu bertanya lagi.

"Demi Allah, kami benar-benar berjihad." Jawab Huzaifah.

"Kalau saja kami mengetahuinya, kami pasti takkan membuatnya bisa berkeliaran di bumi ini, dan kami akan taklukan dia." Jawab pemuda.

"Wahai anakku, sewaktu kami bersama Rasulullah saw di Perang Khandaq, beliau mengerjakan shalat malam dalam waktu yang sangat lama." Huzaifah memaparkan.

Di perang Khandaq ini, Huzaifah bin Yaman memegang peranan sangat penting, beliau berhasil menyusup ke barisan pemimpin perang Quraisy untuk mendapatkan informasi pergerakan musuh untuk dilaporkan ke Rasulullah saw.

Pada perang ini, seluruh kabilah Arab, munafikin dan yahudi bersatu untuk mengepung Madinah dengan kekuatan 10.000 pasukan.

Bayangkan bagaimana Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan shalat malam di dalam peperangan, padahal beliau sangat lapar, haus, dalam kegelapan dan diterpa angin yang dingin.


Sumber:
Abu Al-Qa'qa Muhammad ibnu Shalih, Mudahnya Shalat Malam, Mizania

Akankah Israel Benar-benar Hilang Dua Tahun Lagi? Oleh: Ahmed Al-Hilal Kasus perang di Gaza membebani dua kandidat yang bersaing...

Akankah Israel Benar-benar Hilang Dua Tahun Lagi?

Oleh: Ahmed Al-Hilal

Kasus perang di Gaza membebani dua kandidat yang bersaing dalam pemilihan umum untuk Gedung Putih, Kamala Harris dan Donald Trump. Dalam debat televisi mereka, masing-masing kandidat sama menekankan pentingnya keamanan Israel dan haknya untuk membela diri. Harris menunjukkan perlunya pertahanan Israel dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan mempertimbangkan warga sipil; mengacu pada ketidakpuasannya terhadap pembantaian yang sedang berlangsung hingga saat ini.

Sementara Donald Trump menyerang kebijakan pemerintahan Biden, yang tidak mampu mencapai perdamaian dan stabilitas di Kawasan. Trump menyatakan bahwa Harris “membenci Israel” dan jika dia menjadi presiden “Israel akan lenyap dalam waktu dua tahun.”

Patut dicatat bahwa kedua kandidat berbeda pendapat dalam cara menyikapi agresi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza dan konsekuensinya, karena Trump menghindari jawaban langsung, sementara Harris menyerukan penghentian segera perang dan kepatuhan terhadap gagasan perdamaian solusi negara. Iya menyinggung Trump sebelumnya telah menyerukan penghentian perang, dan menyatakan bahwa dia adalah presiden ketika perang terjadi, tanpa menjelaskan bagaimana dia bisa melakukan hal itu.

Mengenai isu solusi dua negara, menurut pengalaman Trump pada masa kepresidenannya sebelumnya, hal ini lebih dekat dengan tujuan Benjamin Netanyahu yang memberikan Palestina pemerintahan mandiri di bawah kedaulatan Israel.

Hak Membela Diri

Komitmen kedua kandidat dalam perdebatan mengenai keamanan Israel dan haknya untuk mempertahankan diri, meskipun ini sikap klasik dalam kebijakan Amerika, namun kali ini berbeda secara esensi. Selama tujuh dekade terakhir, Washington mengandalkan kekuatan Israel yang luar biasa sebagai sekutu strategis yang dapat diandalkan dalam misi yang sulit dan kompleks di Timur Tengah. Kini, kelemahan strategis Israel telah terungkap, terutama ketidakmampuannya mempertahankan diri.

Kelemahan ini tidak hanya ketika menghadapi negara-negara regional, seperti yang terjadi pada serangan rudal Iran, meskipun terbatas, pada malam tanggal 14 April lalu, sebagai respons terhadap pemboman Tel Aviv terhadap konsulat Iran di Damaskus. Begitu pula setelah Iran dan Hizbullah mengancam akan membalas pembunuhan Ismail Haniyeh di Teheran, dan pejabat militer Hizbullah Fouad Shukr di Beirut. Pada kedua momen tersebut, Washington mengerahkan armada dan sekutunya untuk melindungi Israel. Namun kelemahan terbesar terlihat saat menghadapi ketegaran rakyat Palestina yang tidak berdaya dan serangan Brigade Al-Qassam dengan senjata primitif pada tanggal 7 Oktober 2023 melalui operasi Badai Al-Aqsa. Washington, bersama presiden dan tentaranya, bergegas melindungi Israel dan merencanakan serta melaksanakan pertempuran paling sengit di Jalur Gaza.

Ini persimpangan sejarah negara pendudukan/penjajah Israel menunjukkan bahwa Israel, meskipun memiliki posisi strategis bagi Washington, kini menjadi lebih merugikan Amerika Serikat dibandingkan sebelumnya. Ketika ketidakmampuannya untuk mempertahankan diri terus berlanjut, hal ini berubah menjadi luka menganga yang mungkin tidak akan pernah sembuh di telapak tangan Amerika. Lebih-lebih upaya kekuatan sayap kanan ekstrim di Israel, yang dipimpin oleh Netanyahu, untuk membuka konflik eksistensial berkelanjutan yang terjadi di Timur Tengah yang mengembalikan momen tahun 1948, dengan ketegangan yang semakin meluas di masyarakat Kawasan Arab melawan Israel dan Amerika Serikat, yang memberi Israel perlindungan dan legitimasi politik dan dukungan militer terbuka untuk membunuh warga Palestina yang tidak berdaya dan mengancam mereka dengan mengusir mereka dari Jalur Gaza dan Tepi Barat dan risiko yang ditimbulkannya terhadap stabilitas regional terutama dengan Mesir dan Yordania.

Israel Akan Lenyap dalam Waktu Dua Tahun

Trump, dalam debatnya, mengindikasikan kemungkinan kehancuran Israel dalam waktu dua tahun jika Harris menang. Pernyataan tersebut mungkin tampak tidak nyata, namun mengungkapkan betapa rapuhnya Israel di alam bawah sadarnya. Seolah-olah Trump ingin mengatakan bahwa kelangsungan hidup Israel bergantung pada dukungan Washington dan Israel akan bubar jika pemerintahan berikutnya tidak meningkatkan perlindungan terhadap Israel.

Meskipun pernyataan tersebut bersifat spontan, namun di dalamnya terdapat ketakutan akan besarnya tantangan yang dihadapi Israel di Palestina dan Timur Tengah. Negara ini kehilangan kesempatan untuk berintegrasi ke dunia Arab setelah Pertempuran “Badai Al-Aqsa,” dan menggantikannya dengan isolasi yang semakin mendalam dari masyarakat Arab.

Israel juga telah menjadi titik kritis bagi rezim-rezim Arab yang telah menormalisasi hubungan mereka. Rezim-rezim Arab berusaha bersembunyi dari radar opini publik Arab, dengan mengambil sikap pro-Palestina dan menyerukan diakhirinya agresi terhadap Gaza.

Pembicaraan tentang kehancuran Israel oleh seorang calon presiden Amerika, sekutu terbesar Israel, menunjukkan betapa rendahnya pandangan terhadap entitas ini, serta besarnya tantangan ekonomi, keamanan dan sosial yang dihadapinya.

Desakan entitas pendudukan, yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu, dan kelompok sayap kanan nasionalis ekstrem, untuk mengubah pertempuran menjadi perang eksistensial dengan dimensi agama akan memotivasi banyak orang di wilayah tersebut, baik entitas maupun individu, untuk berkonfrontasi, mengambil inisiatif, dan berpartisipasi dalam perang oleh rakyat Palestina, Lebanon, Yaman, dan Irak.

Hal inilah yang sebenarnya terjadi pada Maher Al-Jazi asal Yordania yang membunuh tiga penjaga perbatasan Israel di Jembatan Raja Hussein dengan Palestina. Kesaksiannya dipuji oleh suku Al-Huwaitat di Yordania dengan sejarah perjuangannya, dan model ini mungkin bisa terulang dalam berbagai bentuk.

Israel telah memobilisasi seluruh komponen materialnya sampai pada titik kelelahan, dan telah mengerahkan pedang agama dan Taurat di hadapan orang-orang Palestina, Arab dan Muslim, dan ini adalah sebuah kesalahan yang harus mereka bayar. Karena hal ini mengabadikan dimensi agama Islam dalam konflik tersebut, yang merupakan faktor yang ditakuti oleh Barat dan telah berusaha dihilangkan selama beberapa dekade, karena pengaruh magisnya yang sangat besar terhadap generasi muda dan identitas budaya Arab dan Muslim sepanjang sejarah. Para pemuda tersebut melihat tingkat monopoli dan penghinaan yang dilakukan Barat terhadap masyarakat di wilayah tersebut dan identitas mereka, serta kesuciannya, demi Zionis yang menduduki Palestina, Yerusalem, dan Al-Aqsa.

Sejarah saja tidak akan menginspirasi generasi muda ini, karena mereka akan menemukan di Gaza – tempat lahirnya gerakan Hamas dan perlawanan Palestina, dengan religiusitas Islamnya – sebuah model yang membuat dunia takjub dengan ketabahannya, dan membuatnya bertanya-tanya sekaligus bingung mengenai apa yang terjadi di Gaza. Rahasia kekuatan tersembunyi yang memberi orang-orang ini kemampuan untuk menjadi kreatif dan menghadapi kekuatan material paling kuat yang pernah dikenal dunia.

Gaza, selain terbuka secara moral dan politik bagi masyarakat dekat dan jauh Berubah menjadi ikon nasional, nasionalis, dan Islami yang berdimensi kemanusiaan dan nilai-nilai, dalam menghadapi kebrutalan yang diwujudkan Israel. Hal ini akan membuat keadaan menjadi lebih jelas bagi generasi-generasi yang mencari jati diri mereka dan masa depan mereka, dan akan menambah beban bagi Israel. Hal ini juga akan menginspirasi kebangkitan masyarakat yang hanya terjadi setelah pengabaian telah berakhir. (at/pip)

Tanggal publikasi:
perang kawasankolomTopan Al-Aqsha
Tanggal publikasi  :
Rabu 18/September/20245:47:42 malam

Kesaksian dari Penjara: Sinwar, Pemimpin Unik yang Tak akan Terlupakan (Arrahmah.id) – Yahya Sinwar, kepala biro politik Gerakan...

Kesaksian dari Penjara: Sinwar, Pemimpin Unik yang Tak akan Terlupakan


(Arrahmah.id) – Yahya Sinwar, kepala biro politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), meninggalkan jejak yang tak akan terlupakan dalam sejarah perlawanan Palestina. Sinwar ditangkap pada 1988 dan dijatuhi empat hukuman seumur hidup (total 426 tahun) atas tuduhan mendalangi penculikan dan pembunuhan dua tentara ‘Israel’ dan empat informan Palestina.

Di penjara, ia muncul sebagai pemimpin yang tangguh, sebagaimana dikonfirmasi oleh mantan pejabat Badan Keamanan ‘Israel’ (Shin Bet) Michael Kobi, yang menginterogasinya selama 180 jam.

Kobi menggambarkan Sinwar memiliki kemampuan unik untuk memimpin dan mengintimidasi, dan mengatakan bahwa ketika ia bertanya kepadanya mengapa ia tidak menikah pada saat itu, ketika ia berusia 28 atau 29 tahun, Sinwar menjawab: “Hamas adalah istriku, Hamas adalah putriku. Hamas adalah segalanya bagiku.”

Setelah dibebaskan dalam kesepakatan pertukaran tahanan “Wafa al-Ahrar” pada 2011, Sinwar menikah. Namun, pendiriannya yang teguh terhadap perlawanan tetap tidak berubah, karena ia yakin bahwa negosiasi dengan ‘Israel’ tidak akan menghasilkan pemulihan tanah Palestina, tetapi hanya kekerasan yang dapat mencapainya.

Kesepakatan “Wafa al-Ahrar” adalah perjanjian pertukaran tahanan antara Hamas dan ‘Israel’ pada 18 Oktober 2011, setelah bertahun-tahun negosiasi tidak langsung yang dimediasi oleh Mesir. Berdasarkan kesepakatan tersebut, tentara ‘Israel’ Gilad Shalit, yang telah ditangkap oleh Brigade al-Qassam – sayap militer Hamas – pada 2006, dibebaskan sebagai imbalan atas pembebasan 1.027 tahanan Palestina dari penjara ‘Israel’.

Seperti apa sosok Sinwar?

Nabih Awada, mantan aktivis komunis Lebanon yang dipenjara bersama Sinwar antara 1991 dan 1995, membenarkan bahwa Sinwar menentang perjanjian damai Oslo, dan menggambarkan perjanjian tersebut sebagai “bencana” dan tipu muslihat ‘Israel’ yang bertujuan untuk mencuri tanah Palestina dengan kekerasan alih-alih negosiasi, tanpa niat untuk meninggalkannya.

Awada menjelaskan bahwa Sinwar – yang ia gambarkan sebagai “keras kepala dan ideologis” – akan merayakan dan terbang dengan gembira setelah mendengar serangan yang dilakukan oleh Hamas atau Hizbullah Lebanon terhadap ‘Israel’, mengingat bahwa konfrontasi militer adalah satu-satunya cara untuk membebaskan Palestina dari pendudukan ‘Israel’. Bagi Sinwar, perjuangan bersenjata tetap menjadi satu-satunya cara untuk berdirinya negara Palestina.

Awada mengatakan bahwa Sinwar adalah “model yang berpengaruh bagi semua tahanan, bahkan bagi mereka yang bukan penganut Islam atau religius.”

Awada melanjutkan: “Di penjara, Sinwar melanjutkan misinya untuk melacak mata-mata Palestina yang bekerja sama dengan pendudukan. Keterampilan kepemimpinannya dan intuisinya yang tajam memungkinkannya untuk mengungkap informan yang menyamar untuk Shin Bet, dan bahkan di penjara, ia menggunakan waktunya untuk belajar bahasa Ibrani dengan lancar.


Saat bermain tenis meja di penjara Ashkelon tanpa alas kaki, Sinwar akan mengatakan bahwa berjalan tanpa sepatu mewakili keinginannya untuk menyentuh tanah Palestina, sambil menambahkan: “Saya tidak di penjara, saya berada di tanah saya. Saya bebas di sini, di negara saya.”

Awada mengingat bahwa Sinwar berulang kali mengatakan bahwa Ashkelon, tempat mereka dipenjara bersama, adalah tempat kelahiran keluarganya.

Hamas mengumumkan, melalui pemimpinnya di Jalur Gaza, Khalil al-Hayya, pada Jumat (18/10), tentang kesyahidan Sinwar, dan menekankan bahwa gerakan tersebut akan terus mengikuti jejaknya dalam menghadapi pendudukan. (zarahamala/arrahmah.id)


Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (246) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (368) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (247) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (445) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (184) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (205) Sirah Sahabat (125) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (136) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)