basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Konsistensi Menulis Oleh: Nasrulloh Baksolahar Menulislah, sebab Allah swt menuliskan semua takdir-Nya bagi seluruh makhluk-Nya....

Konsistensi Menulis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Menulislah, sebab Allah swt menuliskan semua takdir-Nya bagi seluruh makhluk-Nya. Menulislah, sebab Allah swt menuliskan seluruh perbuatan baik dan buruk manusia.

Menulislah, sebab Allah swt menjadikan perintah menulis menjadi ayat terpanjang dalam Al-Qur'an. Menulislah, sebab salah satu kesibukan malaikat adalah menulis.

Semuanya bisa ditulis. Yang ditangkap dan dirasakan oleh panca indra. Bergejolaknya hati bisa ditulis. Bukankah, semuanya merupakan realisasi dari tulisan takdir-Nya juga? 

Menulislah, sebab Allah swt memulai seluruh penciptaan-Nya dengan menulisnya. Sebab, perintah Allah yang pertama adalah membaca. Bukankah saat itu tidak ada tulisan di kertas? Semua yang ada merupakan tulisan-Nya.

Rasulullah saw memerintahkan para Sahabat menulis setiap wahyu yang turun. Sekretaris pribadi Rasulullah saw salah satu tugas utamanya adalah menulis.

Saat mengkompilasi Al-Qur'an oleh Abu Bakar. Saat Utsman bin Affan menjadikan tulisan Al-Qur'an menjadi sebuah mushaf, mereka membandingkan antara hafalan dan tulisannya para Sahabat yang ahli Al-Qur'an.

Menulislah untuk mengikuti jejak Allah swt dalam memulai penciptaan. Mengikuti para malaikat yang menulis perbuatan manusia. Mengikuti jejak Rasulullah saw yang menuliskan wahyu.

Ringkasan Kitab yang Menjadi Karya Besar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Setelah menciptakan pena, Allah menuliskan seluruh takdir ma...

Ringkasan Kitab yang Menjadi Karya Besar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Setelah menciptakan pena, Allah menuliskan seluruh takdir makhluk-Nya. Lalu, menciptakan alam semesta. Sejarah masa kini, masa lampau dan masa depan adalah coretan takdir-Nya. Seluruh peristiwa di alam semesta adalah tulisan takdir-Nya.

Bila ingin mengetahui ringkasan takdir-Nya sejak penciptaan hingga kehancuran alam semesta. Bila ingin mengetahui coretan takdir-Nya di Lauhul Mahfudz, bukalah Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah ringkasan filosofi dari seluruh takdir-Nya. Sebab itulah, Al-Qur'an akan selalu melampaui zamannya, namun tetap sesuai dengan realitas.

Bila ingin mengetahui seluruh liku-liku perjalanan para Nabi dan Rasul di Al-Qur'an bukalah sirah Nabawiyah. Bila ingin mengetahui seluruh liku-liku perjalanan umat manusia dan solusinya, bukalah perjalanan keseharian Rasulullah saw. Membuka Al-Qur'an, Hadist dan Sirah Nabawiyah berarti membaca peta seluruh persoalan dan solusi bagi umat manusia dan alam semesta.

Bila ingin mengetahui seluruh kandungan Al-Qur'an dalam waktu singkat, bukalah Al-Fatihah. Al-Fatihah adalah ringkasan Al-Qur'an. Seluruh temanya dijelaskan di selain surat Al-Fatihah. Bila ingin mengetahui ringkasan Al-Fatihah, bacalah Bismillah.

Jumlah hadist sangat banyak. Semuanya disebut kutubun sitah. Tak usah berlelah untuk mempelajari dan membacanya. Imam Nawawi sudah meringkasnya dalam karyanya Riyadhus Shalihin. Kitab ini menjadi terlaris sepanjang masa. Bila masih terlalu panjang, Imam Nawawi sudah meringkasnya dengan hadist Arbain An-Nawawiyah.

Kitab Ihya Ulumudin sebuah kitab yang paling lengkap. Ada yang mengatakan, bila seluruh kitab hilang, maka Ihya Ulumudin sudah cukup mewakilinya. Bila ingin tahu ringkasannya, bacalah kitab Minhajul Abidin, karya Imam Al-Ghazali juga. Hidup ini singkat. Ilmu itu tak terbatas. Mari menikmati ringkasannya saja.

Bersahabat dengan Alam, Langkah Awal Ilmu dan Teknologi  Peradaban kapitalis telah mempergunakan kekuatan alam dengan ungkapan &...

Bersahabat dengan Alam, Langkah Awal Ilmu dan Teknologi 


Peradaban kapitalis telah mempergunakan kekuatan alam dengan ungkapan "Menaklukkan alam." Ini ungkapan jahiliyah yang terputus dengan Allah dan dengan ruh alam semesta yang tunduk kepada Allah.

Bagi mukmin, yang hatinya selalu terhubung dengan Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang, yang ruhnya juga senantiasa berhubungan dengan ruh alam semesta yang senantiasa bertasbih kepada Allah Rabbul 'Alamin, maka meyakini bahwa ada hubungan lain selain hubungan penaklukan dan kekerasan.

Mukmin percaya bahwa Allah yang menciptakan semua kekuatan ini. Ia menciptakannya sesuai undang-undang-Nya, agar semuanya saling membantu dan menunjang untuk mencapai sasaran yang ditakdirkan untuknya sesuai undang-undang itu.

Ia telah menundukkannya bagi manusia sejak semula, dan memudahkannya bagi mereka untuk menyingkap rahasianya dan mengenal hukum-hukumnya. Dan, manusia harus bersyukur kepada Allah setiap kali Dia menyediakan untuknya agar mempergunakan kemampuan dengan pertolongan salah satu dari keduanya.

Allah-lah yang menundukkan alam untuk manusia, bukan dia sendiri yang menaklukannya,

"Dan, Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya." (Al-Jaatsiyah: 13)

Kalau begitu, khayalan itu tidak dapat mengisi indranya di dalam menghadapi kekuatan alam, dan tidak akan ada hal-hal yang menakutkan antara mukmin dan alam ini. Karena, ia beriman, menyembah dan meminta pertolongan kepada Allah saja. Dan, kekuatan ini termasuk ciptaan Tuhannya.

Ia memikirkannya, menjiinakannya, dan mengenal rahasianya, maka alam pun mencurahkan bantuannya kepada  mukmin dan menyingkapkan untuknya rahasia-rahasianya. Maka, hiduplah ua bersama alam dalam suasana tenang, bersahabat, dan penuh kecintaan.

Alangkah indahnya apa yang diucapkan Rasulullah saw ketika beliau memandang Gunung Uhud, "Ini adalah gunung yang cinta kepada kita dan kita pun cinta kepadanya."

Maka, dalam kata-kata ini terdapatlah segala sesuatu yang terkandung di dalam jiwa Rasulullah saw, yaitu kecintaan, kelemahlembutan, dan respon positif antara Rasulullah saw dan alam semesta yang besar dan keras itu.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Berinteraksi dengan Kekuatan Alam Terhadap Kekuatan alam, sikap mukmin ialah berusaha mengenalnya dan bersahabat dengannya, buka...

Berinteraksi dengan Kekuatan Alam


Terhadap Kekuatan alam, sikap mukmin ialah berusaha mengenalnya dan bersahabat dengannya, bukan takut dan memusuhinya.

Sebab, manusia dan alam itu bersumber dari iradah dan kehendak Allah, tunduk kepada iradah dan kehendak-Nya, saling mengisi dan membantu dalam gerak dan arahnya.

Akidah mukmin mengajarkan, Allah telah menciptakan seluruh kekuatan alam untuk menjadi sahabatnya dan pelayannya, dan jalan untuk bersahabat itu harus dipikirkannya sendiri, dan bersama-sama menuju Allah, Tuhannya dan Tuhan bagi alam ini.

Dan, kalau suatu ketika kekuatan alam ini mengganggunya, hal itu disebabkan karena tidak memikirkannya dan mengenalinya dengan baik, serta tidak mengerti undang-undang ini.


Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP 

Sebab Hilangnya Seluruh Kekuatan Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, "Betapa banyak kelompok keci...

Sebab Hilangnya Seluruh Kekuatan


Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah." Dan Allah beserta orang-orang yang sabar." (Al-Baqarah: 249)

Kekuatan manusia, dalam pandangan mukmin, ada dua macam. Pertama, kekuatan yang memperoleh petunjuk, beriman kepada Allah, dan mengikuti manhaj-Nya.

Kedua, kekuatan sesat yang tidak berhubungan dengan Allah dan tidak mengikuti manhaj-Nya. Ini yang harus diperangi, dilawan, dan diubah.

Dan, jangan sekali-kali seorang mukmin menganggap kekuatan sesat ini sebagai kekuatan yang besar dan tinggi.

Karena, ia dengan kesesatannya dari sumber pertamanya, yaitu kekuatan Allah, berarti telah kehilangan kekuatan hakiki. Ia telah kehilangan makanannya yang abadi, yang memelihara kemampuannya.

Maka, sebagaimana planet besar yang terpisah dari planet yang menyala, maka tidak lama lagi ia akan padam, menjadi dingin, dan hilang api dan cahayanya, bagaimana pun besarnya tumpukannya ketika masih ada elemen yang berhubungan dengan sumber yang menggosok kekuatannya, panasnya dan cahayanya.

Dikalahkan oleh golongan kecil karena golongan kecil ini selalu berhubungan dengan sumber kekuatan yang pertama, dan dikembangkan dari sumber satu-satunya bagi kekuatan dan seluruh keperkasaan.

Sumber:
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP 

Makna Kemerdekaan  اِÙŠَّاكَ Ù†َعۡبُدُ ÙˆَاِÙŠَّاكَ Ù†َسۡتَعِÙŠۡÙ†ُؕ‏ Ù¥ Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaula...

Makna Kemerdekaan 


اِÙŠَّاكَ Ù†َعۡبُدُ ÙˆَاِÙŠَّاكَ Ù†َسۡتَعِÙŠۡÙ†ُؕ‏ Ù¥

Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
(Al-Fatihah: 5)

Inilah akidah yang menyeluruh. Tidak ada ibadah kecuali kepada Allah. Tidak ada permohonan kecuali kepada Allah.

Dan, ini juga persimpangan jalan antara kemerdekaan mutlak dari segala macam perbudakan dan perbudakan mutlak dengan segala hamba.

Akidah yang menyeluruh ini menyatakan lahirnya kemerdekaan bagi manusia yang sempurna dan menyeluruh, kemerdekaan dari perhambaan paham-paham yang keliru.

Kemerdekaan dari perhambaan dari berbagai tata kehidupan dan kemerdekaan dari perhambaan segala undang-undang.

Kalau hanya Allah saja yang disembah dan diibadahi, dan Allah saja yang diminta pertolongan, maka hati nurani manusia telah bebas dari merendahkan diri kepada peraturan undang-undang dan dari individu manusia, sebagaimana ia terbebas dari merendahkan diri kepada ragam mitos, paham keliru dan khurafat.

Sumber: 
Sayid Qutb, Tafsir Fizilalil Qur'an, GIP

Syaqiq bin Salamah Berpesan kepada Pembelajar Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Syaqiq bin Salamah hidup di era Rasulull...

Syaqiq bin Salamah Berpesan kepada Pembelajar Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Syaqiq bin Salamah hidup di era Rasulullah saw namun tidak pernah bertemu dengan Rasulullah saw. Dia berkisah, "Aku masih ingat ketika jaman jahiliyah dulu, saat usia 10 tahun, ketika itu saya sedang mengembala kambing milik keluargaku, pada saat itulah Nabi Muhammad diutus menjadi Rasul."

Dikisahkan tentang Syaqiq bin Salamah, "Syaqiq selalu menangis tersedu hanya ketika ia melaksanakan  shalatnya di rumah sendiri. Kalaupun seandainya ia ditawarkan seluruh dunia beserta isinya untuk melakukan hal ini dengan dilihat oleh orang lain, maka ia tidak akan melakukannya."

Syaqiq bin Salamah berdoa dishalatnya, "Tuhanku, ampunilah aku. Tuhanku, maafkan aku. Jika Engkau maafkan aku, itu semata karena rahmat-Mu yang begitu luas. Tapi jikapun Engkau menghukumku, maka itu pasti bukan karena kezaliman dari-Mu."

Syaqiq bin Salamah sangat fokus belajar Al-Qur'an, dia belajar kepada Abdullah bin Masud. Dia teringat pesan gurunya, "Apabila telah telah belajar sepuluh ayat Al-Qur'an, maka ia masih belum boleh melangkah lebih jauh hingga mengerti benar dari kesepuluh ayat tersebut dan menjalankannya."

Syaqiq bin Salamah memberikan pesan kepada muridnya, agar benar menjadi sosok yang berkepribadian Qurani. "Apakah kamu tahu seperti apa para pembelajar Al-Qur'an di zaman ini?"

"Mereka laksana seorang pria yang mengemukakan kambingnya, namun ketika ia menyembelihnya, ternyata kambing itu penuh kotoran yang tidak bisa dibersihkan."

"Atau laksana pria yang mengumpulkan uang Dirham dan Dinar, lalu dia membawa pulang semua uang tersebut, namun ketika diletakkan di air raksa, ternyata semuanya luntur dan hanya berupa tembaga saja."

Bila di era Syaqiq bin Salamah seperti itu, bagaimana dengan pembelajar Al-Qur'an di masa sekarang?

Sumber:
Badar Bin Nashir, Kisah Kaum Salaf Bersama Al-Qur'an, Al-Kautsar

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)