basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Al-Baqarah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Tema besar surat Al-Baqarah, menurut A...

Mengapa Nabi Adam Dikisahkan di Surat Al-Baqarah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Tema besar surat Al-Baqarah, menurut Amru Khalid dalam kitabnya Khowathir Qur'aniyah, adalah tentang  khalifah di bumi. Seolah-olah surat Al-Baqarah berbicara, "Ketauhilah, sesungguhnya bumi ini milik Allah, Dialah Penguasa alam semesta yang telah menciptakan kalian dan menguasakan bumi kepada kalian, agar kalian mengaturnya sesuai dengan sistem-Nya."

Menurut Sayid Qutb, di Tafsir Fizilalil Qur'an, tema pokok surat Al-Baqarah salah satunya adalah sikap dan menyiapkan masyarakat Muslimin pada awal pertumbuhannya untuk memikul amanah dakwah dan khalifah di muka bumi setelah Bani Israel menolak memikul tanggung jawab ini. Dengan tema utama ini, maka kisah Nabi Adam menjadi kisah pertama yang dihadirkan oleh Allah di surat Al-Baqarah karena memuat penunjukan Allah kepada manusia sebagai khalifah di bumi.

Karena itulah kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah ayat 30-39 lebih banyak membahas manusia, bukan syetan atau malaikat. Fragmen episode kisahnya dapat dibagi ke beberapa bagian, sebagai berikut:

1. Berita mengangkat khalifah di bumi, kekhawatiran malaikat, penegasan Ilmu Allah

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi". Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui." (30)

2. Nabi Adam diajarkan ilmu dan teknologi, malaikat diminta menyebutkan nama benda

Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya berfirman, "Sebutkan kepada-Ku nama semua benda ini, jika kalian yang benar!" (31)

3. Malaikat menyadari kekeliruannya

Mereka menjawab, "Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui, Mahabijaksana." (32)

4. Nabi Adam mendemonstrasikan yang diajarkan Allah, penegasan ilmu Allah 

Dia (Allah) berfirman, "Wahai Adam! Beritahukanlah kepada mereka nama-nama itu!" Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-namanya, Dia berfirman, "Bukankah telah Aku katakan kepada kalian, bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kalian nyatakan dan apa yang kalian sembunyikan?" (33)

5. Perintah bersujud, syetan menolak dan sombong, syetan jadi golongan kafir

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!" Maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia menolak dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan yang kafir. (34)

6. Fasilitas surga dan larangan untuk Nabi Adam 

Dan Kami berfirman: "Wahai Adam! Tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, dan makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada disana sesukamu. (Tetapi) janganlah kamu dekati pohon ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang zalim!" (35)

7. Nabi Adam tergelincir, fasilitas surga dihentikan, takdir syetan dan manusia saling bermusuhan, bumi jadi tempat tinggal sementara

Lalu setan menggelincirkan keduanya dari surga sehingga keduanya dikeluarkan dari (segala kenikmatan) ketika keduanya di sana (surga). Dan Kami berfirman,"Turunlah kalian! Sebagian kalian menjadi musuh bagi yang lain. Dan bagi kalian ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan." (36)

8. Adam diajarkan kalimat taubat, Allah menerima taubat Nabi Adam, penegasan Allah Maha Pengampun dan Penyayang 

Kemudian Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sungguh, Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang. (37)

9. Adam diturunkan ke bumi setelah taubatnya diterima, tuntunan hidup di bumi agar tidak takut dan sedih

Kami berfirman, "Turunlah kalian semua dari surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepada kalian, maka barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, tidak ada rasa takut bagi mereka dan mereka tidak bersedih hati." (38)

10. Akibat tidak mentaati Allah

Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. (39)

Semua paparan kisah Nabi Adam sejak awal penciptaan hingga diturunkan ke bumi merupakan bekal bagi anak cucu Adam dalam menjalani kehidupan di bumi. Karena, sejarah itu selalu berulang.

Peradaban Ashabul Hijr Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ashabul Hijr sebuah peradaban manusia yang terletak antara Hijaz dan Syam, te...

Peradaban Ashabul Hijr

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ashabul Hijr sebuah peradaban manusia yang terletak antara Hijaz dan Syam, tepatnya di Wadi Qura. Tempat ini pernah dilalui oleh Rasulullah saw bersama Sahabatnya saat perang Tabuk. Perang yang terakhir. Perang yang terjauh yang dipimpin oleh Rasulullah saw. Rasulullah saw melarang para Sahabatnya untuk memasak air dan mengisi air dari tempat tersebut. Ada apa?

Hijr merupakan sebuah tempat yang dipenuhi dengan pegunungan batu. Di tempat inilah kaum Tsamud berdiam. Di tempat ini Nabi Shaleh diutus. Topografi Hijr berlembah,  gunung dan berudara segar dan sejuk. Allah menganugerahkan kepandaian memahat gunung berbatu.

Dengan kemampuan ini, batu-batu granit yang keras dipahat dan dikeping-kepingkan menjadi  rumah yang indah, tegak, kuat, megah dan tinggi. Dengan arsitektur seperti ini,  merasa menjadi tempat tinggalnya aman dan nyaman dari segala bencana alam, baik banjir dan angin, juga benteng penyelamat dari serangan musuh.

Tingginya peradaban yang telah diraihnya, membuat mereka memalingkan diri dari peringatan Nabi mereka lantaran hidup yang mewah dan kepandaian yang tinggi, sehingga memandang enteng saja kepada seruan Nabi. Kebenaran tidak diingat lagi. Nasihat Nabi Shaleh diacuhkan.

Pembangunan dan pembinaan rumah-rumah yang indah dan mewah, bagaimanapun kokoh,   dan megahnya, tidaklah berarti kalau sekiranya tidak disertai dengan pembangunan ruhani yaitu hubungan diri pribadi dengan Allah.

Azab Allah bisa saja datang dengan tiba-tiba, entah terjadi di waktu petang atau pagi. Kadang, dengan tanpa disadari, kesombongan manusia itu sendirilah yang meruntuhkan apa yang mereka bina. Kehendak Allah berlaku menurut apa yang telah digariskan-Nya.

Bangunan batu yang keras dan kokoh ternyata tak bisa menghalau dentuman atau ledakan suara keras di pagi hari. Bukankah pagi hari, saat yang paling nyaman? Bukankah tembok-tembok gunung batu, tempat yang paling aman? Ternyata yang paling aman dan nyaman adalah perlindungan Allah.

Dilonggarkan Menikmati Karunia-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah memberitahukan ragam kenikmatan dari langit dan bumi. Dari ...

Dilonggarkan Menikmati Karunia-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah memberitahukan ragam kenikmatan dari langit dan bumi. Dari perguliran malam dan siang. Lalu disimpulkan, bahwa manusia tidak akan bisa menghitung nikmat tersebut. Bagaimana cara mensyukurinya?

Manusia sering terjatuh pada tidak bisa merasakan nikmat. Hingga kufur nikmat. Lalai terhadap nikmat. Salah menikmatinya karena tak mengikuti tuntunan Rasulullah saw. Bila seperti ini, nikmat bisa menjadi bumerang yang menghancurkannya. Nikmat bisa berubah menjadi azab.

Allah berkisah tentang kaum Saba. Yang tanahnya subur. Panennya melimpah. Tak ada yang kekurangan. Bagaimana seruan Allah kepada mereka?

Saat Allah menjelaskan nikmat yang dicurahkan kepada manusia. Allah menutup ayat dengan asma-Nya. Yaitu, Allah Maha Pengampun dan Penyayang. Seolah berkata bahwa kekeliruan, kekhilafan, kebodohan dan kesalahan manusia dalam menikmati karunia- Nya masih diampuni.

Walaupun manusia sering teledor dalam bersyukur, Allah masih melimpahkan rahmat-Nya. Terus mencurahkan nikmat-Nya. Seolah-olah Allah tidak peduli terhadap prilaku buruk manusia dalam menyikapi nikmat dari Allah.

Terkadang Allah menutup gambaran neraka yang siksaannya sangat keras dengan menyebutkan bahwa Diri-Nya Maha Pengampun dan Penyayang. Seolah-olah berkata bahwa manusia masih bisa menghindari api neraka selama kematian belum tiba. Rahmat-Nya masih terbuka bagi yang mau memperbaiki diri.

Allah pun menegaskan bahwa ampunan-Nya seluas langit dan bumi. Rahmat-Nya tak terbatas. Dengan sifat-Nya ini, manusia merasa nyaman dan tentram hidup di bumi. Tentram pula dalam melanjutkan kehidupan berikutnya yaitu alam kubur dan negri akhirat. Apakah merasakan kasih sayang Allah ini? Mengapa manusia justru lupa diri dengan kasih sayang ini?

Meyakinkan Mukminin Di Perang Badar Dengan Kisah Periode Mekah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah tidak saja berkisah tentang Fir...

Meyakinkan Mukminin Di Perang Badar Dengan Kisah Periode Mekah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Allah tidak saja berkisah tentang Firaun saat perang Badar, tetapi juga kisah-kisah yang baru saja dialami Mukminin sebelum perang Badar. Metode berkisah yang baru saja terjadi dan dialami untuk lebih menyakinkan, lebih memotivasi dan menyemangati dan lebih mudah membuka kesadaran dibandingkan kisah yang tidak dialaminya.

Perang Badar sangat sulit. Menghadapi penghianatan munafikin. Menghadapi musuh yang lebih banyak prajuritnya dan lebih modern persenjataan. Padahal Mukminin datang bukan untuk berperang tetapi menghadang kabilah dagang untuk menekan lawan dari sisi ekonomi. Perang Badar, perang yang tak pernah diduga.

Bagaimana Allah meyakinkan bahwa Dia Pelindung dan Penolong Mukminin? Allah berkisah saat mereka di Mekah dan peristiwa hijrah. Bukankah dua frgame ini waktunya sangat dekat dan belum dilupakan?

Allah berkisah di Surat Al-Anfal ayat 26, "Dan ingatlah ketika kamu masih sedikit, lagi tertindas di bumi (Mekah) dan kamu takut orang (Mekah) akan menculik kamu, maka Dia memberi kamu tempat menetap (Madinah) dan dijadikan-Nya dan diberi-Nya kamu rezeki yang baik agar kamu bersyukur."

Allah berkisah lagi di Surat Al-Anfal ayat 30, "Dan ingatlah, ketika orang kafir Quraisy memikirkan tipu daya terhadapmu (Muhammad) untuk menangkap, dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirnu. Mereka membuat tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Allah sebaik-baik pembalas tipu daya."

Kisah tersebut diangkat kembali untuk meneguhkan dan menyadarkan bahwa Allah telah menolong, menguatkan dan memberikan solusi di peristiwa yang teramat genting dan penting, maka di perang Badar pun Allah akan mengulanginya kembali.

Allah tidak saja melakukan hal ini pada perang Badar saja. Namun dalam peristiwa yang penting lainnya, Allah menggunakan metode ini seperti saat Nabi Musa akan mendatangi Firaun. Allah berkisah masa kecil dan muda Musa. Seperti saat Bani Israel mulai menyimpang, Allah berkisah penyelamatan dari kejaran Firaun di laut Merah.

Syarat Memenangi Pergelutan Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Banyaknya pasukan apakah pasti memenangkan pertempuran? Jalut ...

Syarat Memenangi Pergelutan Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Banyaknya pasukan apakah pasti memenangkan pertempuran? Jalut memiliki tentara yang besar dan kuat. Mengapa kalah dengan pasukan kecil yang dipimpin oleh Thalut? Firaun memiliki tentara yang besar, mengapa tidak bisa mengalahkan Nabi Musa yang tidak memiliki tentara?

Dalam surat Al-Anfal ayat 19, Allah menegaskan bahwa pasukan yang besar tidak bisa menolak bahaya sedikit pun. Bukankah kafir Quraisy selalu memerangi Rasulullah saw dengan jumlah pasukan yang melebihi   pasukan Mukminin? Namun di perang Hunain, pasukan besar Mukminin justru hampir terkalahkan karena kesombongan.

Dalam surat Al-Anfal ayat 65-66, juga ditegaskan bahwa 20 penyabar dapat mengalahkan 200 yang tidak sabar. Atau 10 penyabar dapat mengalahkan 20 yang tidak sabar. Jadi bukan banyak pasukan yang menentukan kemenangan, tetapi kekuatan kesabarannya. Lalu siapakah yang memiliki kesabaran dalam pertempuran? 

Isi surat Al-Anfal banyak berkisah tentang perang Badar. Surat Al-Anfal menjadi wiridan para mujahid di pertempuran. Namun bagaimana Allah memulai surat Al-Anfal ini? Ini kunci karakter untuk memenangkan pertempuran bagi para mujahid. Ini pula yang menjadi materi seleksi bagi mereka yang diterjunkan ke pertempuran.

Awal surat Al-Anfal menjadi nasihat Khalifahtur Rasyidin kepada panglima dan tentaranya. Awal surat Al-Anfal menjadi seleksi Shalahuddin Al-Ayubi dan Muhammad Al-Fatih bagi para prajuritnya yang mau bergabung dalam Perang Salib dan pembebasan Konstantinopel. 

Awal surat Al-Anfal menjelaskan karakter bagi para mujahid yang ingin berdakwah dan bergelut dalam seluruh lapangan kehidupan. Yaitu, bertakwa, perbaikan hubungan dengan manusia, taat kepada Allah dan Rasul.

Apabila disebut nama Allah, gemetar hatinya. Bila dibacakan ayat Allah, bertambah imannya. Bertawakal hanya kepada Allah. Mendirikan shalat dan berinfak. Inilah karakter yang membuat Allah menurunkan pertolongan dan melindunginya dalam seluruh medan perjuangan.

Orang Kafir Bingung, Mengapa Dikalahkan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Berapa dana yang dikeluarkan Amerika untuk membantu penjaja...

Orang Kafir Bingung, Mengapa Dikalahkan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Berapa dana yang dikeluarkan Amerika untuk membantu penjajah Israel? Lihat saja defisit anggarannya yang diprediksi hingga 510.000 trilyun. Hingga harus menambah rasio hutangnya agar tidak menjadi negara yang bangkrut. Tak memperdulikan kondisi negaranya yang mulai marak kemiskinan.

Darimana penjajah Israel membiayai perang? Salah satunya menjual surat hutang ke negara-negara federal Amerika dan lembaga privat. Surat hutangnya terjual tanpa ada keterbukaan siapa yang membelinya. Negara-negara Eropa pun mendukung pendanaannya. Bagaimana akhirnya?

Allah menegaskan di Surat Al-Anfal ayat 36, "Sesungguhnya orang-orang itu menginfakkan harta mereka untuk menghalangi orang dari jalan Allah. Mereka akan terus menginfakkan harta itu." Jadi bila Amerika dan sekutu penjajah Israel terus membantu genosida di Palestina bukanlah sesuatu yang mengherankan. Bagaimana kelak?

Allah melanjutkan, "Kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya, mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanam orang-orang kafir itu akan dikumpulkan." Begitu tragis yang nasib orang kafir pada akhirnya. Yaitu, terkalahkan.

Penjajah Israel, Amerika dam sekutunya akan kebingungan, mengapa bisa terkalahkan? Seperti kebingungan kafir Quraisy. Seperti kebingungan Romawi dan Persia saat bertempur menghabisi mukminin.

Di perang Badar, Kafirin bingung, mengapa kekuatan besar kalah dengan kekuatan kecil? Di Perang Uhud bingung, mengapa sudah terpukul lemah tidak bisa dikalahkan? Di Perang Ahzab bingung, mengapa sudah dikepung 10.000 tentara aliansi dari seluruh Hijaz tidak terkalahkan?

Di perang Mu'tah, ratusan ribu tentara Romawi menghadapi Muslimin yang jumlahnya hanya ribuan. Tiga panglima perangnya syahid. Mengapa bisa bertahan? Persia mengerahkan seluruh kekuatannya, mengapa kalah? Hingga sang Kaisarnya terlunta-lunta meminta bantuan ke kaisar Cina, lalu dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Seperti itu akhirnya.

Muslimin, Pertumbuhannya Tak Terdeteksi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ada saat Allah membiarkan kekafiran. Seolah mereka unggul da...


Muslimin, Pertumbuhannya Tak Terdeteksi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ada saat Allah membiarkan kekafiran. Seolah mereka unggul dalam segala bidang. Lebih besar kekuatan, kekayaan, kekuasaan dan militernya.  Hingga melecehkan, meremehkan, menghinakan dan mengusir Muslimin dari rumah dan tanahnya. Rasulullah saw dan para Sahabat menikmati kondisi ini di Mekah.

Ada saat Nabi Musa terusir dan dikejar dan diburu untuk dibunuh. Ada saat Nabi Musa dengan gagah berani mendatangi istana dan singgasana Firaun dengan meladeni seluruh tantangan yang dimaui oleh Firaun.

Ada saat Nabi Yusuf hidup dalam kesunyian sumur, kehinaaan sebagai budak dan difitnah hingga dijebloskan ke penjara. Ada saat dimunculkan oleh Allah sebagai hamba yang mulia. Perhatikan evolusi kehidupan para Nabi dan Rasul. Semuanya pasti berubah dan menjadi lebih baik.

Dalam keterhinaan, diremehkan dan dilemahkan, Muslimin terus tumbuh tanpa bisa dideteksi. Tiba-tiba muncul sebagai kekuatan besar. Tiba-tiba memenangkan perang Badar. Tiba-tiba mendatangi Mekah sehingga Kafirin harus menandatangani perjanjian Hudaibiyah. Tiba-tiba melawan Romawi di Mu'tah.

Tak ada yang bisa mendeteksi apa yang dilakukan Nabi Musa di Madyan. Bukankah hanya menjadi pengembala ternak dan petani? Bergelut dengan yang tak berhubungan dengan kekuasaan dan kekuatan melawan penguasa? Namun, tiba-tiba datang menyeru ke dalam Istana.

Tak ada yang bisa mendeteksi apa yang terjadi di balik penjara. Mengapa seorang budak Yusuf tiba-tiba kemampuannya melampaui keilmuan para ahli ramal raja Mesir? Muslimin seperti diam dan tenang, dalam suasana tekanan dan kezaliman kekafiran, Muslimin terus dididik oleh Allah tanpa terdeteksi oleh musuh dan yang membencinya.

Bangsa Tartar meremehkan Muslimin, saat hendak melakukan pukulan terakhir ke Mesir, ternyata sultan Bani Mamluk telah menyiapkan jebakan yang menghancurkannya. Evolusi apa yang terjadi pada tubuh Muslimin? Semuanya tidak terdeteksi, sebab Allah yang selalu menjadi penolong dan pelindungnya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)