Model Tokoh Reformasi Kekuasaan dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Gerakan reformasi kekuasaan sangat jarang yang muncul dari Istana dan lingkarannya. Tak muncul dari keturunan para pejabat negara dan lingkarannya. Kebanyakan lahir dari gerakan arus bawah.
Dalam Al-Qur'an, hanya satu gerakan reformasi yang dipelopori oleh penguasa. Yaitu, kisah Zulkarnaen. Seorang penguasa Timur dan Barat, yang konsisten membangun yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, hanya kisah kezaliman para penguasa dan pembesar istananya.
Nabi Yusuf seorang figur reformis dari arus bawah yang serius dan konsisten melakukan reformasi setelah menjadi pejabat negara. Tidak seperti Qarun, bagian dari arus bawah yang saat diangkat menjadi pejabat negara justru mengikuti dan mendukung budaya penguasa yang zalim dan korup, bahkan hingga menghancurkan golongan arus bawah tempat asal pergerakannya. Apakah ini cerminan penggerak reformasi 1998?
Thalut hanya rakyat biasa. Diangkat menjadi penguasa oleh seorang Nabi. Tugasnya mereformasi sistem nilai Bani Israel, bagaimana memimpin Bani Israel menghadapi lawannya? Setelah tugasnya selesai, Thalut memberikan estafet kekuasaan kepada Nabi Dawud dan Sulaiman.
Nabi Daud dan Sulaiman sebuah model bagaimana tokoh reformasi dari arus bawah tetap konsisten melakukan gerakan reformasi selama berkuasa. Banyak tokoh reformasi yang menzalimi rakyat sendiri setelah diamanatkan kekuasaan oleh rakyatnya. Di era, sekarangkah?
Para arus bawah yang sekarang tengah berjuang memperbaiki negri dan bangsanya, belajarlah pada konsistensi Nabi Yusuf, Thalut, Nabi Daud dan Sulaiman. Tetap konsisten pada gerakan reformasi setelah menjadi bagian kekuasaan. Bukan terbawa arus nafsu syahwat kekuasaan setelah menduduki jabatan. Jangan terjebak seperti Qarun.
Konsistensi pada gerakan reformasi, caranya hanya menjadi Allah sebagai tujuan hidup. Dunia hanya permainan dan senda gurau. Semua yang dilakukan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah.
Model Tokoh Reformasi Kekuasaan dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Gerakan reformasi kekuasaan sangat jarang yang muncul dari Istana dan lingkarannya. Tak muncul dari keturunan para pejabat negara dan lingkarannya. Kebanyakan lahir dari gerakan arus bawah.
Dalam Al-Qur'an, hanya satu gerakan reformasi yang dipelopori oleh penguasa. Yaitu, kisah Zulkarnaen. Seorang penguasa Timur dan Barat, yang konsisten membangun yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, hanya kisah kezaliman para penguasa dan pembesar istananya.
Nabi Yusuf seorang figur reformis dari arus bawah yang serius dan konsisten melakukan reformasi setelah menjadi pejabat negara. Tidak seperti Qarun, bagian dari arus bawah yang saat diangkat menjadi pejabat negara justru mengikuti dan mendukung budaya penguasa yang zalim dan korup, bahkan hingga menghancurkan golongan arus bawah tempat asal pergerakannya. Apakah ini cerminan penggerak reformasi 1998?
Thalut hanya rakyat biasa. Diangkat menjadi penguasa oleh seorang Nabi. Tugasnya mereformasi sistem nilai Bani Israel, bagaimana memimpin Bani Israel menghadapi lawannya? Setelah tugasnya selesai, Thalut memberikan estafet kekuasaan kepada Nabi Dawud dan Sulaiman.
Nabi Daud dan Sulaiman sebuah model bagaimana tokoh reformasi dari arus bawah tetap konsisten melakukan gerakan reformasi selama berkuasa. Banyak tokoh reformasi yang menzalimi rakyat sendiri setelah diamanatkan kekuasaan oleh rakyatnya. Di era, sekarangkah?
Para arus bawah yang sekarang tengah berjuang memperbaiki negri dan bangsanya, belajarlah pada konsistensi Nabi Yusuf, Thalut, Nabi Daud dan Sulaiman. Tetap konsisten pada gerakan reformasi setelah menjadi bagian kekuasaan. Bukan terbawa arus nafsu syahwat kekuasaan setelah menduduki jabatan. Jangan terjebak seperti Qarun.
Konsistensi pada gerakan reformasi, caranya hanya menjadi Allah sebagai tujuan hidup. Dunia hanya permainan dan senda gurau. Semua yang dilakukan dimintai pertanggungjawaban dihadapan Allah.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif