basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Iman, Pondasi Kekuatan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kehebatan militer penjajah menjadi bumerang. Sebab setiap keberhasilan apa pu...

Iman, Pondasi Kekuatan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Kehebatan militer penjajah menjadi bumerang. Sebab setiap keberhasilan apa pun dianggap tak sesuai targetnya. Karena dengan infrastruktur paling canggih di dunia dan dukungan negara adi daya dan sekutunya, didukung 500.000 tentara seharusnya sangat mudah mengalahkan perlawanan Palestina yang tak memiliki pasukan reguler yang hanya bermodalkan senjata rakitan sendiri.

Menghancurkan seluruh bangunan di Gaza hingga rata merupakan strategi yang logis secara militer.  Itulah cara menutup semua lubang terowongan labirin perlawanan Palestina. Namun, bukankah penjajah Israel butuh tanah yang lapang untuk pangkalan alat beratnya? Bukankah tak seluruh reruntuhan bangunan menutup tanah?

Manusia memiliki kemampuan adaptasi yang luar biasa untuk di segala medan. Bukankah penjajah Israel yang melatih rakyat Palestina menjadi kuat? Saat seluruh dunia diam, masih ada pintu pertolongan, yaitu ke langit dan ke bumi. Bukankah, alam semesta itu pelayan manusia? Bukankah yang memberikan rezeki itu Allah?

Saat seluruh pintu ditutup oleh manusia. Saat penjara tinggi mengelilingi Gaza dan Tepi Barat.  Saat dunia diam dan malah mendukung penjajah Israel. Pintu langit dan bumi masih terbuka. Sekarang, dunia menyaksikan ketakjuban pada rakyat Palestina.

Intelejen terhebat, infrastruktur militer tercanggih, dana yang berlimpah dan pasukan tempur terlatih penjajah Israel, seolah tak berdaya. Padahal tak henti puluhan tahun mengembangkannya bersama petinggi militer yang paling hebat dengan dana yang tak terbatas dari adi daya dunia. Sudah kuadran trilyun dolar dihabiskan. Mengapa tak berdaya?

Penjajah Israel diperolok oleh dunia. Penjajah Israel terus merengek pada Amerika, Inggris, Jerman dan Mesir. Bahkan di dalam negrinya muncul ketakutan dan kecemasan, bisakah menghapuskan takdir kehancurannya? Bisakah melewati 100 tahun keberadaannya?

Kehebatan itu ada pada hati. Keluarbiasaan itu ada pada iman. Hanya Islam yang bisa memberikan kontribusi ini. Sedangkan akal dan sumber daya hanya membantu saja, tetapi bukan pondasi dan faktor utama. Itulah yang dimiliki rakyat Palestina. Itulah yang tak dimiliki  oleh siapapun yang bukan mukmin.

Jejak-Jejak Tanah Palestina Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Palestina memang negri para Nabi dan Rasul. Tidak saja dulu, tetapi hing...

Jejak-Jejak Tanah Palestina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Palestina memang negri para Nabi dan Rasul. Tidak saja dulu, tetapi hingga sekarang. Saat Nabi dan Rasul berjuang sendiri. Bangsa Palestina pun berjuang sendiri. Saat para Nabi dan Rasul hanya menengadahkan tangannya ke langit bila menghadapi mereka yang durhaka dan zalim, bangsa Palestina pun melakukan hal yang sama.

Saat para pendurhaka mentertawakan dan mencemooh para Nabi dan Rasul karena sedikit hartanya, sedikit pendukung dan pembelanya. Serta mengejek kapan ditolong oleh Allah. Para Nabi dan Rasul hanya menjawab bahwa semuanya hak Allah. Allah yang menentukan waktunya. Sedangkan tugasnya hanya berdakwah saja.

Penjajah Israel melecehkan Baitul Maqdis, membumihanguskan negri, bangunan, masjid dan mempertontonkan pembakaran terhadap Al-Qur'an. Seolah-olah mengejek bangsa Palestina, namun bangsa Palestina tetap terus berjuang. Sebab, tugasnya hanya berjihad sedangkan kehancuran penjajah Israel berada di tangan Allah.

Romawi yang arogan. Yahudi yang menyeleweng pernah hadir bersama di tanah Palestina sebelum kelahiran Nabi Isa. Mereka bekerjasama. Bagaimana akhirnya? Allah menurunkan Nabi Isa dan pengikutnya yang setia. Yahudi pun terusir dari Palestina.

Yahudi kembali ke Palestina dengan menampakkan dirinya sebagai penjajah Israel. Melakukan hal yang sama dengan para para pendahulunya. Bukankah gabungan kaisar Eropa terkubur di Palestina? Bukankah Romawi dan Persia terkubur di Palestina? Bukankah Mongol pun terkubur di Palestina?

Perhatikan tanah-tanah di Palestina. Bukankah Yerusalem, Hitthin, Ain Jalut, Askolan, Akka dan tempat kekalahan para penjajah negri Palestina masih ada? Bukankah berita akhir zaman, juga menempatkan tanah-tanah Palestina menjadi tempat kekalahan Dajjal?

Sebuah kaum atau peradaban yang akan hancur pasti berambisi untuk menjajah tanah Palestina. Bukankah gereja hancur mendominasi Eropa setelah menjajah Palestina? Bukankah Persia dan Romawi hancur setelah menjajah Palestina? Saat Muslimin tak peduli dengan Palestina maka umatnya menjadi yang terlemah. Tanah Palestina diberkahi Allah, siapa yang membela akan diberkahi. Siapa yang menghancurkan, akan dihancurkan Allah.

Tauhid dan Jiwa Bebas Buya Hamka berkata dalam bukunya Pelajaran Agama Islam saat membahas Tauhid dan Jiwa Bebas, "Tuan bol...

Tauhid dan Jiwa Bebas


Buya Hamka berkata dalam bukunya Pelajaran Agama Islam saat membahas Tauhid dan Jiwa Bebas, "Tuan boleh menyiksa saya, memaksa saya! Kekuatan senjata Tuan dapat menembus dada saya, tetapi Tuan tidak dapat merampas dan menekan kepercayaan saya."

Buya Hamka melanjutkan, "Tempat takut saya hanya Allah SWT. Tempat saya berlindung, meminta tolong, tempat bertawakal, hanya Dia. Inilah inti sari ajaran Muhammad Rasulullah saw."

Telah lama manusia diajar sari kebebasan hidup. Tatkala diktator Namrudz, datanglah Ibrahim a.s.. Dipuncak kemegahan Firaun datanglah Musa a.s.. Dipuncak kekuasaan Romawi dan keingkaran Yahudi datanglah Isa a.s..

Jiwa yang bebas dari ketakutan kekurangan harta dan kemiskinan adalah seperti Rasulullah saw. Rasulullah saw mendapatkan kambing sepadang sebagai hadiah. Diterimanya di permulaan waktu Ashar. Sebelum Magrib masuk, kambing itu telah habis dibagi-bagikannya.

Rasulullah saw amat senang melihat Sahabatnya yang miskin membawa kambing itu masing-masing ke rumahnya. Sehingga, Rasulullah saw lupa menyediakan makanan di rumahnya sendiri.

Jiwa Rasulullah saw merdeka dari rasa takut saat perang Uhud, Rasulullah saw tak sedikitpun takut saat musuh telah sampai ke tempat dia mengomandokan tentaranya, sampai ketopong  penutup mukanya pecah dan sebagian pecahan itu masuk ke dalam pipinya sehingga perlu dikeluarkan dan ditarik dengan gigi.

Rasulullah saw pun merdeka dari sikap membalas dendam karena tergila-gila akan kemenangan. Saat pembebasan Mekah, negri yang telah mengusirnya selama 10 tahun, tidak ada yang berani melawannya. Dengan mengendarai untanya, ditekurkannya kepalanya di atas kuduk untanya karena tawadhu. Lalu, memaafkan seluruh penduduk Mekah.

Sumber:
Buya Hamka, Pelajaran Agama Islam, GIP

Kemenangan Palestina Menurut Syeikh Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi Syeikh Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi, ulama dunia ke...

Kemenangan Palestina Menurut Syeikh Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi


Syeikh Abdul Hasan Ali Al-Hasani An-Nadwi, ulama dunia kelahiran India, dalam sebuah ceramahnya pada Organisasi Konferensi Islam (OKI) mengatakan, "Solusi satu-satunya untuk permasalahan Palestina ialah memunculkan Shalahuddin di atas panggung permasalahan Palestina. Yaitu, datangkan Shalahuddin dalam panggung jihad Islam untuk kedua kalinya dengan mengobarkan kembali perang Hitthin atau seumpama Hitthin."

"Rahasia kemenangan Shalahuddin hanya, bahwa dia seorang Muslim, Mukmin, pengikut Muhammad yang tak kenal selain bahasa Al-Qur'an. Tak kenal selain bahasa iman. Tak kenal selain bahasa kelembutan. Muslimin selalu dan senantiasa begitu."

"Sesungguhnya Muslimin sampai saat ini, sekalipun materi merasuki dan pendidikan kontemporer telah menanamkan pengaruh kuat, Muslimin masih memegang bahasa Al-Qur'an. Muslimin di Timur dan Barat, sekalipun bahasanya beranekaragam, sekalipun kecerdasannya tinggi, sekalipun kejeniusannya menakjubkan, mereka tetap memegang bahasa Rasulullah saw."

"Muslimin meyakini Muhammad saw sebagai Nabi yang abadi. Sebagai pengangkat ilmu jihad yang suci. Sesungguhnya mereka tak paham selain bahasa Al-Qur'an. Maka, berbicaralah kepada Muslimin dengan bahasa Al-Qur'an."

"Jangan berbicara dengan bahasa politik, berikan kesan kelembutan, dan keyakinan akan jihad, dengan harapan mendapatkan mati syahid, Muslimin senantiasa memahami bahasa ini. Rahasia penguasaan Shalahuddin terhadap jiwa dan hati, karena dia paham rahasia ini."

"Muslimin tidak akan terdorong kecuali karena motif jihad. Berkumpul di bawah panji keimanan sebagai panglima, tokoh, beragam bangsa dan mampu menyatukan dunia Islam yang terkoyak, tercerai berai dan terpisah pisah. Bagaimana sanggup menyatukan dunia yang besar ini dengan keberagaman unsurnya, dengan keberagaman kebudayaannya, keberagaman madzhab fiqihnya? Bagaimana menyatukan dunia Islam di zaman yang gelap dan sulit ini di bawah panji Muhammad saw?"

"Hati-hati orang beriman yang lurus tak mengenal bahasa politik, tak mengenal formalitas etika, mereka hanya mengenal kelembutan, mereka hanya mengenal bahasa Al-Qur'an. Muslimin memiliki kekayaan yang tak dimiliki oleh Amerika, tak dimiliki Rusia, itulah kekayaan iman. Itulah kekayaan iman yang mengalir deras. Kekayaan ini sesungguhnya ada, tetapi butuh dibangkitkan, butuh digerakkan."

Sumber:
Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, Shalahuddin Al-Ayubi, Pustaka Al-Kautsar

Ratu Antokia, Agen Rahasia Shalahuddin Al-Ayyubi di Tubuh Tentara Salib Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Gerakan intelejen dalam sebu...

Ratu Antokia, Agen Rahasia Shalahuddin Al-Ayyubi di Tubuh Tentara Salib

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Gerakan intelejen dalam sebuah pertempuran merupakan sesuatu yang sangat strategis dalam meraih kemenangan militer. Di perang Salib, Shalahuddin Al-Ayubi membangun agen mata-mata yang handal, tidak saja dari Muslimin tetapi juga dari para Tentara Salib sendiri.

Agen rahasia Shalahuddin Al-Ayubi yang berasal dari tentara salib, tidak saja dari tentara biasa, tetapi ada juga yang berasal kalangan dekat atau ring satu para penguasa kerajaan yang didirikan oleh tentara salib pada Perang Salib I setelah menguasai Baitul Maqdis Palestina. Mengapa musuh bisa menjadi kawan?

Keberhasilan Shalahuddin Al-Ayubi memenangkan Perang Hitthin, yang menyebabkan Baitul Maqdis bisa direbut kembali, salah satunya buah operasi intelejen. Dimana Shalahuddin Al-Ayubi mengadakan kontak rahasia dengan istri penguasa Antokia, raja Bohemond III. Dia menginformasikan tentang langkah-langkah militer tentara salib dan agenda perangnya.

Ibnu Atsir berkata, "Ratu Antokia berkirim surat kepada Shalahuddin Al-Ayubi, memberikan petunjuk dan memberikan informasi yang susah ditembus oleh Shalahuddin." Ibnu Syamah berkata, "Ratu Antokia merupakan loyalis Shalahuddin, ia menjadi mata Shalahuddin untuk melihat musuh, menunjuki, menasehati dan membongkar rahasia tentara salibis."

Keterkaitan Shalahuddin dengan Ratu Antokia ini, menyebabkan lahirnya sebuah roman di Prancis pada abad ke-14 M menyebutkan, Saladin pernah jatuh cinta dengan Lady Sibylla, istri Pangeran Antiokhia Bohemond III. Padahal, tidak ada bukti Shalahuddin pernah benar-benar bertemu wanita ini walaupun setidaknya ada kontak secara tidak langsung.

Mengapa sang Ratu Antokia rela membantu Shalahuddin? Akhlak pasukan Muslimin dalam menepati perjanjian dengan kerajaan Antokia. Dalam buku Sejarah Eropa: Dari Eropa Kuno Hingga Eropa Modern, pada 1151 M Nurudin Zanki, sang guru Shalahuddin, berhasil menaklukan kota Edessa. Penguasa Edessa dan Antokia berhasil disandera. Akhirnya, mereka dibebaskan setelah memberikan tebusan. 

Dalam buku The Crusades through Arab Eyes, Amin Maalouf, menjelaskan, Shalahuddin menaruh hormat kepada lawan sekalipun. Pernah suatu ketika, dalam masa damai, sejumlah bangsawan Kristen dari Antokia mendatanginya untuk meminta kembali daerah yang direbut Muslimin empat tahun sebelumnya. Permintaan itu kemudian dikabulkan Shalahuddin.

Akhlak yang luar biasanya inilah yang membuat Ratu Antokia tertarik menjadi bagian kemenangan Muslimin pada perang Hitthin. 

Mimpi dan Firasat Kelahiran Shalahuddin Al-Ayubi  Di sebuah kota tua, di antara Baghdad-Irak dan Mosul-Syam, terdapat sebuah ben...

Mimpi dan Firasat Kelahiran Shalahuddin Al-Ayubi 


Di sebuah kota tua, di antara Baghdad-Irak dan Mosul-Syam, terdapat sebuah benteng  yang terletak di atas batu karang besar. Benteng ini berada di ujung kota yang menghadap ke sungai Dajlah atau Tigris. Benteng ini bernama Benteng Tikrit.

Benteng Tikrit dibangun oleh bangsa Persia sejak zaman dulu untuk menyimpan kekayaan, sekaligus sebagai menara pengintai musuh. Benteng ini berhasil direbut oleh kaum Muslimin pada tahun ke-6 Hijriyah di masa Khalifah Umar bin Khatab.

Saat itu Bani Seljuk sedang berkuasa, dengan sultannya Muhammad Malik Sah. Benteng Tikrit berada di wilayah kekuasaan Bani Seljuk di bawah provinsi Baghdad. Saat itu, kaum Muslimin mengalami kondisi yang kritis. Para penguasanya saling bertikai memperebutkan kekuasaan. Sedangkan Masjidil Aqsha di Palestina di kuasai Tentara Salib, gabungan penguasa Eropa.

Dalam suasana kritis tersebut, di tahun 532 Hijriyah (1137 M), di Benteng Tikrit, ada seorang wanita muda sedang mengandung. Saat gadis, dia berdoa kepada Allah, agar dari rahimnya lahir pembebas Palestina. Sang suaminya, saat perjaka, juga berdoa agar keturunannya menjadi sosok pembebas Palestina. Akhirnya, Allah menjodohkannya.

Pada suatu malam, wanita yang hamil tersebut bermimpi, ada sosok yang mendatangi dalam mimpinya. Sosok itu berkata, "Di dalam perutmu ini ada salah satu pedang Allah." Wanita tersebut terbangun. Memikirkan makna mimpi tersebut tentang jabang bayinya yang dijuluki pedang Allah.

Hari berbahagia pun tiba. Sang bayi pun lahir. Namun apa yang terjadi? Beberapa hari setelah kelahiranya, ada perintah dari penguasa Baghdad untuk segera meninggalkan benteng sesegera mungkin. Bila tidak, seluruh anggota keluarga tersebut bisa dibunuh oleh komandan benteng.

Hanya berbekal ala kadarnya, mereka mengendap secara rahasia keluar benteng di malam hari. Namun tangisan sang bayi sangat kencang sehingga sangat membahayakan bila diketahui oleh komandan benteng. Sang ayah bermaksud membunuh bayi tersebut. Namun dicegah oleh pengikutnya.

Sang pengikut berkata, "Apa dosa sang bayi? Bukankah yang terjadi pada kita merupakan ketentuan dari Allah? Siapa tahu kelak, bayi ini justru yang akan menjadi penguasa yang disegani dan memiliki kedudukan terhormat. Semoga Allah menjadikan untuknya suatu kedudukan."

Ayah bayi tersebut tersadar, dia tidak jadi membunuh bayi tersebut. Kelak bayi tersebut benar-benar menjadi pedang Allah, sang Pembebas Baitul Maqdis, yang bernama Shalahuddin Al-Ayubi. Mimpi sang ibu dan firasat pengikut ayahnya menjadi kenyataan.

Sumber:
Prof Dr Ali Muhammad Shalabi, Shalahuddin Al-Ayubi, Pustaka Al-Kautsar

Di Lingkaran Majlis Ilmu Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mencari ilmu atau meraih keberkahan ilmu? Apakah ilmu itu hanya kumpulan pe...

Di Lingkaran Majlis Ilmu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Mencari ilmu atau meraih keberkahan ilmu? Apakah ilmu itu hanya kumpulan pengetahuan? Keluasan wawasan? Mengapa ada yang ilmunya sangat luas, tetapi sedikit manfaatnya?  Mengapa ada yang ilmunya sedikit, tetapi manfaatnya luas?

Ilmunya sangat luas, hasilnya hanya debat kusir tiada henti. Ilmunya hanya untuk merendahkan dan mematahkan ilmu  orang lain. Ilmunya hanya untuk membangun kebanggaan atas dirinya. Agar orang-orang berbondong-bondong mendatangi dirinya. Apakah seperti ini tujuan ilmu?

Apakah belajar itu harus kepada yang ilmunya lebih luas dan lebih baik? Kepada yang populer? Yang referensi dan literasinya lebih mumpuni? Bukankah sangat banyak, penduduk langit yang tidak dikenal di bumi?

Apakah harus belajar kepada yang referensi buku dan kitabnya sangat banyak? Apakah sumber ilmu itu hanya dari kumpulan buku referensi? Bukankah ilmu itu bersemayam di hati bukan dikumpulkan bacaan dan referensi?

Buya Hamka justru menemukan kekaguman pada gurunya Sutan Mansur. Sang guru hanya membawa Al-Qur'an serta indeks ayat Al-Qur'an kemana pun ia pergi. Namun ilmu hikmahnya melampui ketua umum Muhammadiyah saat itu.

Samudera ilmu itu berawal dari ketundukan hati, maka duduklah di majlis ilmu walapun majlis tersebut kering dengan ilmu. Sebab yang dididik hatinya terlebih dahulu. Adakah kerendahan hati? Di majlis ilmu apa pun, bukankah malaikat akan mengelilinginya? Menurunkan berkah kepada yang duduk bersamanya?

Bila masih meremehkan majlis ilmu yang dianggap kering dan dangkal ilmunya, bertanda masih ada kesombongan. Keberkahan ilmu tidak akan dirasakan pada yang sombong, walaupun ilmunya seluas langit dan bumi. Ilmu bisa dicari di media sosial, video, buku dan paper hasil penelitian. Namun keberkahan ilmu hanya didapatkan di lingkaran majlis ilmu.

Bisa jadi sang guru ilmunya sangat terbatas, namun doanya mustajab di sisi Allah. Sehingga dengan doanya, Allah melimpahkan ilmu yang luar biasa, melampaui mereka yang hanya mengandalkan buku, referensi dan literasi yang luas.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (177) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)