basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Sinergi Menanam dengan Pengelolaan dan Kesuburan Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Tanamanlah tumbuhan yang menyuburkan tanah, se...

Sinergi Menanam dengan Pengelolaan dan Kesuburan Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Tanamanlah tumbuhan yang menyuburkan tanah, sebelum memanfaatkan kesuburannya. Menanam lalu memetik hasilnya, namun pada sisi lain menyuburkan tanah itu sendiri tanpa disadari.

Tanaman jangka pendek yang menyuburkan tanah. Tanaman yang bisa menyuntikkan nitrogen ke tanah. Sampah sisanya, menjadi sumber kalium dan fosfor bagi tanah. Juga, menghidupkan banyak hewan tanah. Tak perlu aneka ragam pupuk lagi, apalagi pupuk kimia.

Hasil riset, pohon talas menjadi sumber nitrogen. Pohon pisang menjadi sumber kalium dan fosfor bagi tanah. Menanam kedua pohon ini tak perlu perawatan khusus, hanya penggemburan tanahnya saja. Tak perlu kesuburan khusus, apalagi air yang berlimpah.

Batang talas mengandung air, juga getah yang gatal. Air pada batangnya bisa menjaga kelembaban tanah. Getahnya yang gatal bisa menghambat pertumbuhan jamur. Bukankah yang menggangu pertumbuhan tanaman adalah jamur?

Buah talas ada di dalam tanah. Saat panen, tanahnya harus digali. Ini menjadi sarana penggemburan tanah tanpa disadari. Membalikkan tanah membuat tanah yang subur berada di bawah kembali. Tanah di bawah menjadi segar kembali.

Tanaman yang ditanam, harus menjadi bagian strategi pengolahan tanah juga. Memanen tetapi sekaligus pengelolaan tanah tanpa disadari. Pengelolaan tanah tidak lagi mengeluarkan biaya yang besar. Bukankah sangat membahagiakan?

Dalam Al-Qur'an, selalu disebutkan beberapa jenis tanaman secara bersamaan. Hanya kebetulan? Kedua tanaman bersimbiosis mutualisme dalam meningkatkan hasil panen, pengelolaan tanah dan manajemen keuangan bagi yang bergerak dalam pertanian.

Cara Filosofis Menghadapi Tantangan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ini era keributan. Ini era huru-hara. Ini era carut marut. Ini e...

Cara Filosofis Menghadapi Tantangan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ini era keributan. Ini era huru-hara. Ini era carut marut. Ini era ketidakteraturan. Sangat sulit memprediksi sesuatu karena polanya kacau. Hingga iklim pun dikatakan iklim yang ekstrim. Kekacauan menimbulkan kebingungan dan akal tidak bisa digunakan optimal.

Di suasana yang ektrim, data masa lalu sudah tak terlalu bermanfaat. Karena polanya ekstrim, jadi tak bisa digunakan untuk memprediksi masa depan. Pelajaran masa lalu yang sifatnya taktis dan strategis menjadi kurang berguna. Yang dibutuhkan hanya tinggal masa lalu yang bersifat filosofis.

Kumpulan big data. Analisa big data. Padahal perangkat analisa sangat terbatas. Sekarang,  serbuan informasi pun tak berbatas. Menghasilkan banyak perspektif. Mana yang akan dipilih? Strategi apa yang dilakukan? Sudah saatnya beralih ke filosofis.

Kisah para nabi dan rasul, menghadirkan filosofis dalam menghadapi liku-liku kehidupan.  Nabi Shaleh menghadapi persoalan ekonomi dengan cara filosofis, tidak riba dan bertransaksi sesuai timbangan atau takaran. Nabi Yusuf menyelesaikan persoalan negara dengan konsep perbekalan menghadapi akhirat.

Nabi Sulaiman mengelola kekuasaan dengan konsep bersyukur. Nabi Musa menghadapi kezaliman Firaun dengan mengikuti apa yang diperintahkan Allah. Landasan filosofis membutuhkan karakter akhirat, bukan kecerdasan akal.

Konsep filosofis menyelesaikan liku-liku kehidupan dengan berbasis mengikuti alur takdir yang telah ditetapkan oleh sang Pencipta. Terus berbuat kebaikan, bersabar dan bertakwa. Itulah salah satu dasar filosofis.

Dengan berbasis filosofis, persoalan tuntas dengan sendirinya. Tanpa mengeluarkan energi besar untuk menyelesaikannya. Pertolongan datang dengan sendirinya, tanpa merengek meminta. Carut marut eksternal tak pernah dipersoalkan, fokusnya hanya teguh pada nilai filosofis.

Ego Pengelolaan Harta Oleh: Nasrulloh Baksolahar Alam semesta ini milik Allah. Raga dan harta itu dari tanah. Semuanya milik All...

Ego Pengelolaan Harta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Alam semesta ini milik Allah. Raga dan harta itu dari tanah. Semuanya milik Allah. Adakah kepemilikan manusia? Kepemilikan manusia karena Allah yang memberikan hak kepemilikan. Sayangnya manusia mencari cara  egonya untuk memiliki harta.

Kepemilikan hanya melalui perdagangan barang dan jasa, pembagian warisan, pengelolaan alam semesta, dan mekanisme infaq. Sedangkan riba, penipuan, perampasan dan pencurian merupakan kezaliman bagi kemanusiaan.

Harta adalah ujian. Manusia diberikan kebebasan untuk mendapatkan dan mengelolanya. Mau mengikuti syariat-Nya atau egonya? Bila ego, yang dianggapnya bertambah justru mengurangi. Yang dianggap mengurangi justru menambah. Yang dianggap menjaga justru sia-sia.

Bertambah dan berkurangnya harta mengikuti hukum yang ditetapkan Allah. Mengapa manusia mengikuti egonya? Itulah penyebab kehancuran dalam pengelolaan harta. Harta tidak membangun tetapi menghancurkan kehidupan.

Harta hanya seonggok benda mati. Mengapa menarik? Emas dan perak hanya seonggok logam, mengapa mempesona? Uang hanya seonggok kertas, mengapa mendorong untuk melakukan apa saja? Itulah ujian.

Lebih bahagia mana, menyimpan atau mendistribusikan harta? Lebih berlipat mana pertambahannya, menahan harta atau mendistribusikannya? Distribusikan, maka harta akan semakin berlipat manfaat dan penambahannya. Takdir harta untuk didistribusikan, seperti matahari yang mendistribusikan sinarnya.

Menjadi hamba Allah dalam mengelola harta. Menjalankan peran khalifah dalam mengelola harta. Maka pengelolaan harta menjadi langkah ke surga dan jalan meraih ridha Allah.

Energi Langit Bagi Jiwa Oleh: Nasrulloh Baksolahar Seorang petani lebih banyak memperhatikan langit. Pertumbuhan tanaman dan has...

Energi Langit Bagi Jiwa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Seorang petani lebih banyak memperhatikan langit. Pertumbuhan tanaman dan hasil panen, lebih banyak faktor langit daripada bumi. Bukankah kemarau dan hujan pun disebabkan faktor langit? Bukankah kesuburan tanah  pun lebih disebabkan faktor langit?

Perkisaran angin dan awan menciptakan iklim di bumi. BMKG memprediksi cuaca dari perkisaran angin dan awan. Dengan prediksi cuaca bisa tahu waktu menanam. Tahu arah angin agar tidak tersesat itu ada di langit. Waktu tertanam ada di langit. Hasil nelayan berlimpah bisa terlihat tandanya di langit. Pasang naik dan sudut air laut bisa dilihat dari langit.

Ada keberkahan bila memperhatikan langit. Ada pahala dari Allah bila memperhatikan langit. Bukankah Allah memerintahkan untuk memperhatikan langit? Bukankah sumpah Allah atas nama langit lebih banyak dibandingkan makhluk yang lainnya?

Setiap peristiwa langit dikaitkan dengan shalat. Shalatlah saat gerhana bulan dan bintang. Shalatlah saat kemarau kering kerontang tak datang hujan. Berdoalah di saat hujan dan angin kencang. Berdoalah di saat petir menggelegar.

Langit pun sumber ketentraman  jiwa. Langit pun mencerahkan akal dengan memandangnya. Allah telah menyempurnakan langit. Allah telah menghiasi langit. Hamparan keindahan langit ada di siang dan malam. Setiap waktu memiliki momentum keindahannya.

Gambaran azab Allah bagi kaum yang durhaka para umat terdahulu di Al-Qur'an dimulai dari peristiwa langit. Hembusan angin dan awan, yang dianggapnya membawa berkah ternyata berisi angin yang kencang dan hujan bebatuan. Gelegar petir dan pekatnya awan membuat kesombongan manusia ciut tak bernyali lagi.

Di hadapan makhluk Allah yang bernama langit, sosok manusia hanya seperti debu. Menatap langit merontokkan semua ego kesombongan. Apa yang bisa manusia lakukan terhadap peristiwa langit? Manusia hanya bisa menontonnya, semuanya dalam gengaman kekuasaan Allah. Menatap langit melahirkan kepasrahan seorang hamba.

Tuntaskan Pertanggungjawaban Harta di Dunia  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Harta yang disimpan tidak berguna. Hanya menjadi tumpuka...

Tuntaskan Pertanggungjawaban Harta di Dunia 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Harta yang disimpan tidak berguna. Hanya menjadi tumpukan kertas, logam dan batu yang keras. Namun mengapa manusia saling berbangga dengannya? Saling berbangga dengan besarnya asset, padahal semuanya hanya persepsi.

Ada yang ingin menjual rumahnya seharga puluhan milyar. Tidak terjual merasa tersiksa. Padahal dahulu saat membangunnya menjadi kebanggaan, lambang harga diri dan kemuliaan. Sekarang berkebalikan. Secepat itu dunia bertolak belakang.

Saat sakit segala harta menjadi tak berharga. Saat sedih dan gelisah, semuanya tak berarti. Namun mengapa justru terus berbangga dengan tumpukan asset? Kapan manusia merasa asset adalah penyakit bukan kebanggaan?

Rasulullah saw justru gelisah bila masih ada asset yang menganggur di rumahnya. Para Sahabat membatasi asset yang menganggur hanya untuk beberapa hari saja. Sedangkan kita menyimpan untuk 7 turunan.

Harta yang menganggur akan dimintai pertanggungjawaban. Maka salurkan dan distribusikan. Esok hari, rezeki sudah menanti. Yang membuat harta menganggur hanya khayalan ketakutan dan tidak yakin dengan janji Allah.

Ingin sehat, distribusikan harta. Ingin sukses dan bahagia, distribusikan harta. Ingin tumbuh kekayaannya, distribusikan harta. Ingin tentram, distribusikan harta. Harta menganggur adalah beban hidup.

Bila mendapatkan sesuatu, segera distribusikan ke pos-posnya. Itulah cara melepaskan  pertanggungjawaban harta di akhirat. Pertanggungjawaban harta harus tuntas di dunia, jangan dibawa ke akhirat.

Adab Belajar Dari Nabi Khaidir Oleh: Nasrulloh Baksolahar Cara mendapatkan ilmu Laduni? Bersabarlah. Ikuti saja liku-liku kehidu...

Adab Belajar Dari Nabi Khaidir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Cara mendapatkan ilmu Laduni? Bersabarlah. Ikuti saja liku-liku kehidupan. Perhatikan, amati dan jalani. Memang rentang waktunya panjang. Namun ilmunya menjadi sangat mendalam. Dapat mengetahui peristiwa di balik peristiwa. Mengetahui peristiwa sebelum terjadi.

Sabar menjadi syarat bagi Nabi Musa untuk belajar kepada Nabi Khaidir. Dengan sabar, akan paham siklus detik, menit, jam, harian, bulanan, tahunan, 5 tahunan, 10 tahunan, 30 tahunan, 50, 80 dan 100 tahunan. Polanya dipahami untuk mendalami sebuah peristiwa.

Tak banyak bertanya, itulah syarat kedua yang disampaikan Nabi Khaidir kepada Nabi Musa. Ilmu Laduni butuh perhatian, pengamatan, berfikir hingga rasa yang mendalam. Ini tidak bisa didapatkan dari orang lain, walapun gurunya seorang Nabi. Ilmunya harus lahir dari hati dan jiwanya sendiri.

Ilmu Laduni berasal dari pergulatan hidup. Bukan dari kitab atau buku. Bukan dari wejangan dan nasihat. Tetapi dari goresan pena sendiri dari mengikuti perjalanan hidup. Seperti Nabi Musa yang mengikuti perjalanan gurunya.

Setiap perjalanan memberikan makna, rasa dan ilmu tersendiri bagi setiap yang menjalaninya. Mengapa berbeda? Karena setiap orang akan menjalani peran yang unik yang tak tergantikan dalam hidup ini. Medan perjuangan dan dakwahnya berbeda.

Yang dirasakan Nabi Musa dan Nabi Khaidir sangat berbeda dalam melihat peristiwa yang sama. Mengapa? Medan perjuangan keduanya berbeda. Nabi Musa harus menghadapi Firaun.  Sedangkan Nabi Khaidir menyapa manusia yang tersembunyi namun memiliki peran besar bagi kehidupan.

Semua liku-liku kehidupan adalah ilmu laduni. Semua yang bisa dilihat, didengar dan dirasakan adalah sumber filosofi dasar ilmu laduni. Terjun dalam kehidupan adalah tempat belajar ilmu dunia. Setiap orang akan menggoreskan ilmu tersebut pada hati dan jiwanya.

Iklim Ektrim Oleh: Nasrulloh Baksolahar Mengapa cuaca menjadi sangat ekstrim? Panas semakin terik dan kering. Dingin semakin jau...

Iklim Ektrim

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Mengapa cuaca menjadi sangat ekstrim? Panas semakin terik dan kering. Dingin semakin jauh ke titik minus. Perbedaan musim sangat luar biasa. Di Eropa, musim panas membuat sungai kering, hutan banyak yang terbakar, dan menghancurkan lahan pertanian. Saat musim dingin, sangat dingin sekali.

Iklim yang ekstrim untuk menjaga keseimbangan. Seperti hukum permintaan dan penawaran. Karakter yang terlibat sangat bertolak belakang, pada akhirnya bertemu pada  titik yang sepakati. Iklim yang ekstrim untuk menentukan suhu yang tepat bagi kehidupan di alam semesta ini.

Manusia semakin bertambah jumlahnya. Yang melakukan kezaliman terhadap alam semakin tak terkendali. Kebutuhan pangan dan energi terus bertambah. Panas yang ekstrim, bukankah bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi? Sesuatu yang cepat kering, bukankah mudah untuk diubah menjadi energi?

Kesulitan dan persoalan iklim dunia akan mendorong kesadaran akan iklim. Manusia tergerak untuk merubah gaya hidupnya terhadap alam. Panas ekstrim juga mendorong panen padi dan buah-buahan semakin meningkat. Sejak panas ekstrim, satu pohon yang biasanya berbuah sekali, sekarang bisa dua atau tiga kali dalam setahun.

Iklim yang ekstrim membantu proses pembusukan dan penghancuran yang lebih cepat. Pupuk organik dari proses alam semakin melimpah. Tak harus mengandalkan pupuk kimia yang mahal. Semakin banyak dedaunan yang rontok karena panas ekstrim, akan semakin banyak dedaunan dan ranting yang kering. Saat musim penghujan, yang kering menjadi sarana penyimpanan air hujan.

Lapar itu lebih banyak di musim dingin atau panas? Saat musim panas, kebutuhan akan pangan menurun. Persoalannya, manusia makan berdasarkan ego rutinitas bukan kebutuhan badannya. Kondisi panas, kerja tubuh berkurang untuk menghasilkan panas. Suntikan panas didapatkan dari teriknya matahari. Yang butuhkan justru air.

Di saat musim hujan yang ekstrim, seharusnya dijadikan sarana untuk menanam pohon dan memanen air hujan. Persediaan air jadi berlimpah. Persoalannya, semuanya diabaikan. Jadi persoalan iklim dunia sebenarnya tidak pernah menyulitkan dan menyengsarakan manusia. Kezaliman manusia, penyebab sulitnya kehidupan ini.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)