basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Disayangi Penduduk Langit Dengan Berkebun Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Berkebun cara untuk disayangi oleh penduduk langit. Tak di...

Disayangi Penduduk Langit Dengan Berkebun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Berkebun cara untuk disayangi oleh penduduk langit. Tak dikenal oleh manusia. Sebab, sibuk berkasih sayang dengan makhluk-Nya di kebun. Berkasih sayang dengan tanah, tanaman, serangga, makhluk tanah dan yang tak dikenal lainnya. Bila menyayangi penduduk bumi maka akan disayangi oleh penduduk langit.

Menyayangi semua yang ada dikebun, pasti akan disambut dengan cinta pula. Sebab, mereka senantiasa bersujud dan bertasbih. Tak memiliki hawa nafsu dan tak digoda oleh syetan. Mereka selalu menepati janjinya dan tak pernah berkhianat. Adakah kasih sayang setulus yang ada di kebun?

Cacing, rayap, semut dan makhluk tanah lainnya membantu menyuburkan tanah. Ulat membantu agar muncul pucuk dan tangkai baru yang bisa menghasilkan bunga. Serangga membantu penyerbukan agar bunga menjadi buah. Beragam tanaman gulma akan menggemburkan tanah. Mereka bekerja tanpa diperintah oleh manusia atau pemilik kebun.

Seluruh yang ada di kebun bekerja atas perintah Allah. Berkolaborasi dan bersinergi atas perintah Allah. Allah menurunkan ilham kepada mereka. Manusia hanya menanam bibit dan mengolah tanah saja. Mereka bekerja tanpa kenal lelah dan waktu. Itulah "keikhlasan"   mereka pada manusia.

Andai tumbuhan itu mesin, berapa investasi yang dibutuhkan? Andai cacing, semut, rayap, serangga dan ulat itu para pekerja, berapa biaya operasionalnya? Manusia tidak akan mampu membayarnya. Mereka sangat spesialis dan profesional. Semuanya gratis karena mereka ditundukkan Allah bagi manusia.

Makanan dan minuman bukan manusia yang menciptakan dan membuatnya. Tetapi, oleh tumbuhan dan hewan atas perintah Allah. Andai tidak ada tumbuhan dan hewan, maka hancurlah manusia di muka bumi ini. Namun, mengapa manusia sangat kejam terhadap tanaman dan hewan?

Memasuki kebun, berarti berinteraksi dengan para pahlawannya manusia. Maka, berinteraksilah dan hadirkan cinta, kasih sayang dan kelembutan. Mereka telah ikhlas menjalani peran kehidupan tanpa ada ucapan terimakasih dan balas jasa dari manusia.

Dua Model Negri Yang Diberkahi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Negri yang diberkahi memiliki 2 model, yaitu Masjidil Aqsa dan Masjid...

Dua Model Negri Yang Diberkahi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Negri yang diberkahi memiliki 2 model, yaitu Masjidil Aqsa dan Masjidil Haram. Bagaimana kondisi keduanya sekarang? Apa tantangannya? Pergolakan apa saja yang tengah terjadi di sekitar masjid tersebut?

Masjidil Aqsa medan pergulatan para Nabi dan Rasul menghadapi Yahudi dan Nasrani. Pergolakan dengan Romawi dan Persia. Para Nabi dan Rasul dari keturunan Nabi Ishaq bergelut dan berdakwah di sekitarnya.

Masjidil Haram medan pergulatan para Nabi dan Rasul menghadapi bangsanya sendiri. Bergulat dengan kemusyrikan, kemunafikan dan kejahiliyahan bangsanya sendiri. Para Nabi dan Rasul dari keturunan Nabi Ismail bergelut dan berdakwah di sekitarnya.

Model ini terus terbawa sepanjang zaman. Perang besar antar bangsa-bangsa terjadi di sekitar Masjidil Aqsa. Perang dengan Syiah Bani Fatimiyah, perang Salib dan Tartar terjadi sekitar Masjidil Aqsa. Hari ini umat Islam bertempur dengan Yahudi Israel dengan dukungan Barat.

Setelah Rasulullah saw wafat, kemurtadan terjadi di sekitar Masjidil Haram. Pemberontakan terhadap Utsman bin Affan terjadi di Madinah. Hari ini umat Islam menghadapi kondisi perubahan kebijakan penguasanya sendiri.

Model Masjidil Aqsa, negri yang diberkahi adalah negri yang dipenuhi dengan gelora jihad dan pengorbanan nyawa. Perlawanan terhadap kezaliman dan keangkaramurkaan. Musuh sekuat dam sehebat apapun harus dilawan walaupun sumberdayanya tidak seimbang.

Model Masjidil Haram, negri yang diberkahi adalah negri yang menjaga kekuatan internal dan ukhuwah. Merindukan rumah Allah.   Terus menjaga suasana ketaatan kepada Allah. Dan bagaimana strategi menghadapi penguasanya sendiri.

Anugerah Pintu Akhirat  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Langkah awal berbisnis, dimulai dari kebutuhan uang? Kesulitan dan persoalan...

Anugerah Pintu Akhirat 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Langkah awal berbisnis, dimulai dari kebutuhan uang? Kesulitan dan persoalan hidup? Bila titik awalnya seperti ini, maka nafasnya tidak akan panjang. Mudah jatuh dan  lunglai. Sebab resiko kerugian dan kebangkrutan akan menghancurkannya.

Bukankah dunia akan lari saat manusia mengejarnya? Bukankah dunia akan menghampiri saat diabaikan? Pintu untuk mendapatkan dunia adalah dengan mendatangi pintu-pintu akhirat. Sebab dunia itu untuk melayani manusia. Jangan jadikan pelayan sebagai tuan atau raja.

Apa yang membuat Rasulullah saw kaya? Sifat amanahnya. Sifat menepati janjinya. Orang yang memusuhinya pun, menitipkan barang dagangan dan hartanya pada Rasulullah saw. Mendekati pintu akhirat akan memunculkan rasa bertanggungjawab jawab di hadapan Allah. Ini yang melahirkan karakter dasar sukses berbisnis.

Yang diperjualbelikan dalam bisnis itu bukan barang dan jasa, tetapi janjinya. Kemitraan dalam bisnis yang berkesinambungan bukan capaian labanya, tetapi amanahnya. Kesuksesan berbisnis bukan uangnya, tetapi karakternya.

Semua syarat kesuksesan bisnis ada dalam pintu-pintu akhirat bukan dunia. Kesuksesan pengelolaan keuangan bisnis bukan pada teori manajemen keuangannya, tetapi pada tidak iri, tidak dengki, tidak  tamak, tidak bermewahan, tidak  berlebihan, tidak mubazir, tidak mendekati yang haram  dan tidak  tergesa-gesa.

Hukum kesuksesan tidak ada pada dunia. Menarik kekayaan dan kekuasaan itu bukan pada teori-teori manusia, tetapi ketaatannya pada Allah.

Bukankah taqwa akan membuka pintu rezeki yang tak terduga? Bukankah taqwa yang membuka solusi tak terduga? Bukankah istighfar, yang membuat kebun-kebun menjadi subur, berbuah dan muncul mata air yang mengalir?

Rahmat Allah Meliputi Segala Sesuatu Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Tidak diminta, tetapi Allah memberikan, itulah rahmat-Nya. Sepe...

Rahmat Allah Meliputi Segala Sesuatu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Tidak diminta, tetapi Allah memberikan, itulah rahmat-Nya. Seperti Al-Qur'an, Rasulullah saw tidak pernah memintanya namun Allah menurunkannya. Islam tak pernah diminta manusia. Namun Allah menurunkannya kepada para Nabi dan Rasul. Itulah rahmat-Nya.

Perjalanan Nabi Yusuf adalah rahmat-Nya. Ditipu daya oleh saudaranya, para pedagang yang mengambilnya dari sumur dan para pembesar istana ke penjara. Semuanya adalah rahmat-Nya.

Perjalanan Nabi Yunus di kapal laut, yang membuatnya dimakan ikan paus adalah rahmat-Nya. Agar menuntaskan tugasnya, menjadi contoh bagi generasi sesudahnya dalam mengemban amanah dan dapat keluar dari keragaman kegelapan persoalan hidup.

Rahmat Allah itu meliputi segala sesuatu. Dalam semua waktu, kondisi dan momentum. Dalam hujan dan kemarau. Dalam malam dan siang. Dalam sempit dan lapang.

Andai tidak ada periode Mekah yang disiksa dan dihina. Apakah akan ada kegemilangan Madinah? Andai Musa tidak diusir dari istana Mesir, apakah ada penggemblengan di negri Madyan, yang membentuknya ketegaran dan kebijaksanaan di dusun terpencil?

Allah hanya memberi yang dimintakan manusia, apa  yang terjadi? Mana anugerah dan nikmat yang lebih besar, antara pemberian Allah yang diminta dengan yang tak diminta oleh manusia? Allah lebih memahami manusia daripada manusia itu sendiri.

Ridhalah. Berprasangka baiklah kepada Allah. Berprasangka baiklah terhadap seluruh takdir-Nya. Seperti seorang bayi yang membiarkan ibunya melakukan apa saja terhadap dirinya.

Menguji Kezuhudan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ingin berzuhud, berbisnislah. Ingin berzuhud, berkuasalah. Itulah cara mudah untuk...

Menguji Kezuhudan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Ingin berzuhud, berbisnislah. Ingin berzuhud, berkuasalah. Itulah cara mudah untuk membongkar hawa nafsu tersembunyi. Apakah hati terpenjara oleh harta dan kekuasaan?

Bila masih ada kesadaran bahwa harta dan kekuasaan adalah ujian. Bertanda masih ada iman. Bila sudah dianggap nikmat, berarti sudah terpedaya. Bila terus memburunya untuk keegoan berarti terjatuh ke penyakit hati.

Adakah rasa lebih tinggi dan mulia derajatnya saat berharta dan berkuasa? Adakah ingin dihormati dan dihargai? Apakah ada rasa berbangga dengan segala kelebihannya? Bila masih ada, harta dan  kekuasaan bisa jadi telah menjadi Tuhan.

Allah berikan kekuasaan kepada yang Dia kehendaki. Allah cabut kekuasaan kepada yang Dia kehendaki? Jadi bukan karena kepintaran,  kehebatan seseorang. Bukan karena keshalehan seseorang.

Bila rugi dan bangkrut, apakah merasa kehilangan? Merasa ada yang dirampas? Merasa keterhinaan? Bila tak berkuasa, apakah merasa kehancuran? Bila masih ada, zuhudnya masih palsu.

Bila masih merasa ada yang lebih baik dari nikmat iman dan Islam. Bila masih ada yang lebih berharga dari menjadi umat Rasulullah saw. Bila merasa masih ada nikmat yang lebih berharga dari ridha terhadap Allah, Islam dan Rasulullah saw. Tandanya, hawa nafsu telah mencengkeram diri.

Berinteraksi dengan perhiasan dunia, hanya untuk membongkar potret diri. Untuk bermuhasabah, siapakah yang ada di hati? Sebelum menghadap Allah jadi tahu jati diri yang sebenarnya. Agar istighfar dan taubat semakin kuat.

Rasakan kepalsuan dunia agar rindu akan akhirat. Bergelut  dengan dunia agar tahu kerendahan dan hinanya dunia. Pada akhirnya merasakan tak butuh dunia, kecuali sekedar menegakkan tulang punggung saja.

Madrasah Kebun Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kebun adalah madrasah ilmu syariat dan hakikat. Juga, madrasah untuk menyaksikan keag...

Madrasah Kebun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Kebun adalah madrasah ilmu syariat dan hakikat. Juga, madrasah untuk menyaksikan keagungan dan ilmu Allah. Menyaksikan bagaimana takdir-Nya berlaku pada ragam makhluk-Nya. Menyaksikan bagaimana makhluk-Nya yang ridha menerima takdir-Nya.

Adakah keluhan dari tumbuhan? Adakah kekhawatiran dari hewan atas takdirnya? Mereka senantiasa bertasbih dan bersujud. Hidup hanya untuk menjalani peran. Bila mati, tugasnya sudah tuntas.

Tak ada hama. Tak ada yang merasa dirugikan. Mereka merespon seusai respon yang sudah ditentukan oleh Allah. Tak pernah melampaui batas. Tetapi juga tidak pernah menyerah. Mereka saling memberikan kehidupan dan menolong. Bukan saling membunuh.

Hidup tak bisa sendirian atau menyendiri, harus bekerjasama. Andaikan tidak ada lebah, bisakah bunga menjadi buah? Andaikan tidak ada bunga, apakah lebah bisa hidup? Kesetaraan dan partnership itulah konsep yang berlaku di alam. Mengapa manusia saling meninggi dan merendahkan?

Konsep bagi hasil dalam pengelolaan itulah konsep Islam dalam mengelola sesuatu. Konsep yang sejalan dengan sistem di alam semesta. Bila Islam diterapkan, maka alam semesta akan meresponnya. Inilah dukungan dari para makhluk-Nya.

Tak ada satu pun makhluk-Nya yang sia-sia, walapun itu sebutir debu. Sebab, debu itu bisa jadi abu organik subur yang diterbangkan oleh angin ke kebun. Kotoran burung yang jatuh di kebun, itulah pupuk yang dibutuhkan.

Madrasah ilmu terbentang luas. Makna hidup sangat tak terhingga. Allah selalu menjelaskan tanda-tanda kebesaran-Nya di setiap ufuk, sudut dan di lorong gelap dan tersembunyi.

Perbendaharaan Kata Para Da'i Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Umat ini tidak akan bisa kembali kepada Islam kecuali dengan dakwa...

Perbendaharaan Kata Para Da'i

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Umat ini tidak akan bisa kembali kepada Islam kecuali dengan dakwah yang mula-mula dilandaskan pada pengorbanan jiwa. Jika tidak, maka cita-cita tidak akan tercapai. Bersandar pada kemungkinan para pemimpin kekafiran itu mendengar nasihat dan bahasa diplomasi, itu semua tidak lebih dari perkara sepele semata.

Khalid bin Walid saat akan membebaskan Irak, dia mengabarkan karakter yang harus dimilikinya, "Kami datang kepada kalian dengan membawa orang-orang yang lebih berambisi kepada kematian daripada ambisi kalian kepada kehidupan."

Abdullah ibnu Mubarak menyampaikan kepada para pembaharu dan pahlawan jihad untuk mempresentasikan jiwa yang harus dimiliki, "Benci kehidupan dan takut kepada Allah mengeluarkanku. Dan, menjual jiwaku dengan sesuatu yang tidak ada harganya. Aku menimbang apa yang abadi untuk mengimbanginya. Apa yang tidak abadi, tidak, demi Allah, kami tidak menimbang."

Kamus bahasa para da'i terus berkembang untuk menunjukkan kesiapan dan semangatnya berdakwah. Sebagian da'i mengatakan, "Jadilah merdeka selamanya." Yang lain menambahkan, "Kita punya hari esok dan cita-cita." Ada yang menambahkan, "Agama-Nya adalah tanah air kami. Dan kami mengganggap ringan segala bencana."

Seorang sufi, Ruwaim, memperkenalkan istilah baru penyemangat dakwah dengan berkata, "Yaitu mengorbankan nyawa, bila tidak maka jangan sibuk dengan perkara-perkara sepele."

Seorang ulama berkata, "Tetesan darah masih terasa mahal bagi kaum Muslimin, selama tetesan darah masih terasa mahal, maka mereka tidak akan pernah mencapai apa pun, karena harga kejayaan dan kemerdekaan hanyalah tetesan darah belaka."

Muhammad Iqbal menutup daya tahan jiwa Muslimin dengan berkata, "Tegar, bila kebatilan merajalela. Berani menghadapi perang, itulah mukmin."  Islam menginginkan pengorbanan. Kebesaran tidak akan ada bersama kehidupan yang dipenuhi hawa nafsu.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (304) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)