basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Yang Penjajah Perang Israel, Yang Menanggung Biayanya Amerika Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Semakin banyak rudal perlawanan Palest...

Yang Penjajah Perang Israel, Yang Menanggung Biayanya Amerika

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Semakin banyak rudal perlawanan Palestina  memasuki daerah pendudukan Israel maka perekonomian Israel semakin hancur dan keuangannya semakin berat.

Sebab, penjajah Israel memasukkan gerakan perlawanan rakyat Palestina sebagai teroris, maka setiap kerusakan akibat dari gerakan perlawanan rakyat Palestina harus mendapatkan kompensasi dari penguasa Israel. 45.000 warga pemukim Zionis Israel akan mendapatkan kompensasi.

3/4 hotel di Israel sudah dipenuhi oleh warganya yang ketakutan. Siapa yang membayarnya? Tentu saja negara. Rumah dan fasilitas yang rusak warga Israel harus diberi kompensasi. Penguasa penjajah Israel kerepotan membiayai perang juga membayar kompensasi akibat serangan rudal.

Penjajah Israel memberikan banyak kemudahan agar orang Yahudi di seluruh dunia mau berkumpul di tanah Palestina. Harus menjamin keamanan, juga kesejahteraan. Ingatkah, kisah Mana wa Salwa saat Bani Israel bersama Nabi Musa dan Harun ke Palestina? Mereka meminta jaminan logistik dari langit.

Penguasa penjajah Israel juga kebingungan dengan rusaknya kesehatan mental warganya. Yang stress bukan saja tentaranya, tetapi keluarga dan kerabat yang anggota keluarganya dikirim ke perang Gaza. Tidak itu saja, mendengar sirene ada serangan, mereka pun jadi stress padahal di setiap rumah ada bungker di bawah tanah, untuk menghindari efek serangan. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan mental?

Perusahaan yang tidak beroperasi karena efek perang pun mendapatkan kompensasi kerugian. Berapa ruwetnya kondisi keuangan penjajah Israel. Sebab semuanya harus diganti dengan kompensasi bagi warganya yang terkena dampak perang.

Namun penjajah Israel masih bisa tenang, karena Amerika dan Barat akan terus membantu memberikan suntikan dana. Persoalannya, mengapa rakyat Amerika dan Barat yang justru menanggung biaya perang penjajah Israel? Memang aneh dunia ini.

Umat yang Terus Tumbuh Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bagaimana perjalanan umat bangsa-bangsa di dunia ini? Setiap umat diberikan m...

Umat yang Terus Tumbuh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bagaimana perjalanan umat bangsa-bangsa di dunia ini? Setiap umat diberikan masa kejayaannya. Setiap umat diberi kesempatan memimpin peradaban. Untuk apa kejayaan itu? Ini yang menjadi ukuran langgeng atau hancurnya sebuah kejayaan. Ini yang menjadi kurun waktu sebuah peradaban.

Allah memberikan waktu pada kezaliman untuk memimpin. Allah biarkan sementara waktu. Setelah itu Allah menghancurkannya. Setelah itu semua yang dibangun, baik pemikiran, infrastruktur dan sumber dayanya menjadi tak bermanfaat sedikitpun. Apa yang dibangun di atas kezaliman dan kesesatan hanya seperti sarang laba-laba saja. Menakutkan dan terlihat kuat, namun sebenarnya amat rapuh dan lemah.

Umat seperti apa yang akan terjaga peradabannya? Umat seperti apa yang terus tumbuh memimpin peradaban? Nabi Musa sangat "iri" pada umat Nabi Muhammad saw. Kitab kuno dan kitab suci terdahulu selalu menceritakan kejayaan umat Nabi Muhammad saw yang akan terus memimpin peradaban. Juga sebagai contoh peradaban yang ideal yang membumi hingga hari kiamat.

Mari menginventarisasi sabda-sabda Rasulullah saw tentang akhir zaman. Pembebasan Roma, kemakmuran yang merata, pemimpin yang adil, Yahudi yang terkalahkan, gedung-gedung yang tinggi hingga tak ada lagi yang mau menerima sedekah. Ini gambaran capaian umat Nabi Muhammad saw. Berapa banyak yang belum terwujud?

Rasulullah saw menjelaskan periodisasi perjalanan umatnya, bahwa dipenghujung zaman, umatnya akan membangun kembali peradaban yang berlandaskan nilai-nilai seperti era Rasulullah saw dan Sahabat. Husnul khatimah itulah takdir umat Nabi Muhammad saw.

Setiap seratus tahun sekali, akan muncul para pembaharu. Ada tokoh dan organisasi yang dihadirkan Allah untuk melakukan "intervensi" terhadap siklus sejarah. Sehingga siklusnya menjadi naik kembali, tidak sampai ke titik nadir apalagi hancur. Pewaris para Nabi selalu dihadirkan di setiap zamannya.

Bukankah di akhir zaman akan bermunculan "saudaranya" Rasulullah saw? Yang membuat "iri" para Sahabat? Mereka tak bertemu Rasulullah saw tetapi tetap beriman dan berjihad mengikuti sunahnya. Kaum muslimin akan terus tumbuh dengan penjagaan dan pertolongan Allah selama mengikuti Allah dan Sunah Rasulullah saw.

Kerusakan Mental Para  Pembunuh Sipil Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mengapa Islam melarang pasukannya menembak anak, perempuan dan...

Kerusakan Mental Para  Pembunuh Sipil

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Mengapa Islam melarang pasukannya menembak anak, perempuan dan orang tua renta? Apalagi membantainya. Dalam perang, anak, wanita, tua renta dam yang tidak bertempur tetap dijaga darah, harta, nyawa, agama, keturunan dan kehormatannya. Hukum ini berlaku bagi semuanya.

Membunuh anak, wanita dan tua renta, tidak akan pernah mendapatkan kemenangan secara militer. Sebab, tak ada fasilitas militer yang dihancurkan. Yang terjadi justru perlawanan semakin meluas dan kuat karena alasan untuk melawan sudah sangat personal.

Secara psikologis, membunuh anak, wanita dan tua renta akan merusak mental tentaranya. Perasaan bersalah dan trauma semakin membebani. Ingat kisah film Samurai Jepang? Tentang pembunuh Hitokiri Battsai yang membunuh seorang ayah dihadapan putrinya? Tangisan sang putrinya membuat trauma mendalam bagi sang samurai si pembunuh berdarah dingin tersebut. Bagaimana jadinya dengan tentara biasa?

Penugasan militer di daerah pemukiman pendudukan, yang membunuh anak, wanita dan tua renta,  ternyata menimbulkan trauma berat juga. Sejak 2002, para jurnalis penjajah Israel berusaha untuk memperingatkan pemerintah penjajah agar mengakui dan ‘memperhitungkan dampak psikologis manusia’ dari pendudukan dan mempertimbangkan dampak jangka panjangnya, ‘sebelum hal-hal abnormal’ menjadi ‘norma’. Namun kritikan ini tidak digubris oleh penguasa penjajah.

Bagaimana nasib mereka yang membunuh anak, wanita dan tua renta? Perhatikan nasib Musolini pemimpin Fasis Italia yang telah membunuh 70.000 rakyat Libya dengan cara membuat camp konsentrasi pada 1929-1934. Rakyat Libya diusir dari tanahnya. Lalu dikumpulkan di satu tempat yang kering kerontang dan dipagar tanpa fasilitas kehidupan yang memadai.

Musolini akhirnya mati dengan sangat mengenaskan. Malam-malamnya, diserbu oleh ketakutan karena kekalahan dari sekutu.  Dirinya ditangkap oleh para perlawanan di negrinya sendiri. Dibunuh lalu mayatnya digantung di tengah kota Milan dengan posisi kepalanya dibawah. Hitler di Jerman dan Stalin di Rusia pun bernasib sama.

Firaun sang pembunuh bayi pun terus dihantui ketakutan oleh mimpinya. Kekuasaan, kekuatan militer dan pendanaan yang kuat. Serta pendukungnya yang setia tidak bisa membuatnya tentram. Haman dan Qarun pun di hantui ketakutan. Itulah efek trauma ketakutan yang dipaparkan dalam Al-Qur'an dari efek pembunuhan terhadap anak, wanita dan tua renta.

Nasib Pemanipulasi dan Penghilang Sejarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Penjajah Israel menghancurkan Gedung Arsip Pusat di kantor...

Nasib Pemanipulasi dan Penghilang Sejarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Penjajah Israel menghancurkan Gedung Arsip Pusat di kantor pusat kota di Lapangan Palestina di Gaza dalam serbuan daratnya. Mereka juga menghancurkan ribuan dokumen sejarah yang mendokumentasikan pembangunan kota dan tahapan perkembangan perkotaannya.

Penjajah mengebom bangunan tersebut dengan tujuan membuat kota tersebut berada dalam kekacauan dan menghancurkan segala sesuatu yang berkaitan dengan sejarah dan peradabannya, apalagi arsip tersebut berisi dokumen-dokumen sejarah yang berusia lebih dari 100 tahun. Bagaimana nasib para penghancur dan pemanipulasi sejarah?

Yang menghapus sejarah akan hilang dari kancah sejarah. Banyak rezim penguasa yang menulis sejarah versinya sendiri. Akhirnya hancur. Namun bukti sejarah tetap ada, kelak ragam interpretasi akan bermunculan kembali.

Yahudi sejak dahulu berusaha keras memalsukan sejarah para Nabinya sendiri dengan kekejian dan penghinaan yang tak mungkin dilakukan oleh Nabi dan manusia sekalipun. Mereka berhasil memanipulasi di kitab sucinya. Namun kemudian Allah menurunkan Al-Qur'an dan hadist Rasulullah saw untuk meluruskannya kembali. Bagaimana nasib Yahudinya? Mereka terus terhina karena telah menghinakan sejarah.

Bangsa Mongol telah menghancurkan buku-buku di perpustakaan Baghdad. Bagaimana hasilnya? Bangsa Tartar terkalahkan. Berbeda dengan kaum Muslimin, disetiap pembebasan negri-negri asing, mereka mengumpulkan buku-buku lalu menterjemahkannya. Maka kaum Muslimin menjadi bangsa yang besar.

Belanda memalsukan sejarah kedatangan Islam ke Nusantara. Belanda memalsukan sejarah perjuangan rakyat Indonesia. Bagaimana akhirnya? Terusir dan terkalahkan.

Order Baru menulis sejarah tentang minimnya peran ulama, tokoh muslim dan santri dalam perjuangan kemerdekaan. Lalu, bermunculan sejarawan terkini yang mengoreksi penulisan sejarah tersebut. Orde Baru pun tersungkur. Prinsip bahwa sejarah ditulis oleh pemenang tidak berlaku. Karena sejarah berdasarkan fakta.

Bukti otentik sejarah yang tidak akan pernah bisa dihapus dan dihilangkan adalah Al-Qur'an. Banyak bukti sejarah fisik lainnya yang diabadikan Allah. Jejak kaum Aad, Tsamud dan Luth yang tetap diabadikan.

Sangat unik penulisan sejarah yang berbasis Al-Qur'an. Al-Qur'an memaparkan sejarahnya terlebih dahulu dan juga menjelaskan tempat-tempat peninggalan Arkeologinya. Lalu para sejarawan menemukannya. Terbalik dengan penulisan oleh sejarawan, mereka menginterpretasikan bukti arkeologi sesuai pemahamannya. Sehingga penulisan sejarahnya bisa salah dan benar karena tergantung dari interpretasinya.

Efek Kupu-Kupu Perlawanan di Tepi Barat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Keberanian telah muncul di Tepi Barat, terutama di Jenin. Ger...

Efek Kupu-Kupu Perlawanan di Tepi Barat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Keberanian telah muncul di Tepi Barat, terutama di Jenin. Gerakan perlawanan terus meningkatkan tekanannya. Sekitar 3.000 rakyat Palestina ditangkapi penjajah Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023. Apa pengaruhnya?

Rakyat Palestina  di Tepi Barat, menghadapi bukan sembarang tentara, bisa jadi mereka adalah  tentara bayaran Amerika yang merupakan sepertiga dari jumlah militer penjajah Israel. Tentara tersebut sebagai pelindung bagi para pemukim pendudukan Israel  yang dibayar untuk menghancurkan rumah dan pemukiman di desa-desa Palestina.

Target jangka pendek dari bergolaknya Tepi Barat adalah pemukim penjajah Israel tidak betah. Terjadi eksodus ke luar Tepi Barat. Sebab para pemukim penjajah Israel umumnya memiliki kewarganegaraan ganda. Mereka bisa meninggalkan tanah jajahannya lalu pindah ke asalnya.

Bila mereka meninggalkan Palestina, maka kekuatan penjajah Israel akan lemah dengan sendirinya. Perhatikan Gaza, yang dihancurkan Gaza dengan serbuan darat dengan kehancuran luar biasa, tetapi 1 juta penduduk penjajah Israel justru yang mengungsi.

Eksodus 1 juta pemukim penjajah Israel berarti menimbulkan persoalan baru bagi penjajah Israel,   dari sudut pertahanan, kekuatan militer terkuat adalah rakyat bukan angkatan bersenjata.

Eksodus 1 juta berarti permintaan barang dan jasa menurun. Berarti industri berpotensi tutup tetapi layanan yang harus ditanggung penjajah Israel meningkat. Pengangguran meningkat. Persolan sosial seperti kejahatan dan kesehatan mental meningkat. Ini yang disebut "efek kupu-kupu"

Gerakan kecil yang tak berhubungan justru menghancurkan hal yang mendasar dan besar. Pengerahan militer terhadap rakyat sipil. Pembunuhan terhadap rakyat sipil oleh prajurit militer justru menghancurkan mental tentaranya. Seperti itu penelitian para ahli psikologi.

Semakin kuatnya perlawanan di Tepi Barat menunjukkan bahwa solusi tanah Palestina bukan lagi dengan perundingan oleh para mediator yang cendrung menguntungkan penjajah Israel. Tetapi, dengan perlawanan senjata. Hasil survei telah dibuktikan dengan gerakan nyata.

Masa Hidup Hanya Satu Tarikan Nafas Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Berserah diri itulah warna kehidupan seorang hamba. Berserah dir...

Masa Hidup Hanya Satu Tarikan Nafas

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Berserah diri itulah warna kehidupan seorang hamba. Berserah diri itulah yang menjadi tujuan Nabi Ibrahim dan Ismail. Saat takdir sudah dalam goresan Lauhul Mahfudz. Apalagi yang bisa dilakukan? Berserah diri adalah mata air yang melahirkan karakter utama lainnya.

Berserah diri dalam menyikapi masa lalu dengan beristighfar dan bertaubat. Berserah diri terhadap masa depan dengan bertawakal. Berserah diri terhadap hari ini dengan berikhtiar dan ridha terhadap hasilnya. Berserah diri menjadikan Allah sebaik-baiknya tempat bergantung, berlindung, dan penolong.

Masa lalu tak bisa diubah. Keburukan masa lalu. Kebaikan masa lalu hanya bisa diperbaiki, dipenuhi hikmah pelajaran, menjadi pengalaman berharga dan ditingkatkan di hari esok bila dimuhasabahi, diistighfari dan ditaubati. Namun bila tak berserah diri yang muncul hanya diratapi, disesali, tak puas yang akhirnya merusak diri.

Masa depan tak ada yang tahu. Sedetik kedepan tak ada yang tahu. Menyikapinya dengan bertawakal. Tawakal merupakan sifat berserah diri terhadap masa depan. Mengapa berserah diri? Karena Allah memiliki Asmaulhusna-Nya. Hanya itu keyakinannya.

Masa sekarang hanya berumur satu tarikan nafas. Satu tarikan nafas selesai, sudah menjadi masa lalu. Yang panjang ada masa lalu dan masa depan. Masa terpendek adalah masa sekarang yang lamanya hanya satu detik saja. Maka berikhtiar itu sangat mudah dan ringan karena hanya berinteraksi dengan satu detik saja.

Berikhtiar merupakan bentuk berserah diri. Sebab, yang bisa "kun fayakun" hanya Allah. Bekerja dan berkarya karena manusia tidak bisa ber"kun fayakun", tetapi harus melalui tahapan dan proses yang telah ditetapkan Allah. Seperti pohon berbuah yang melalui proses dari menaruh biji ke tanah.

Berikhtiar berarti menikmati kehambaan. Kehambaan adalah derajat tertinggi seorang makhluk. Jatuh bangun berarti menikmati kehambaan. Bangkit terpuruk berarti menikmati kehambaan. Berikhtiar merupakan puncak kehambaan. Berserah dirilah maka semuanya menjadi nikmat.

Mengapa Berobat? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ada sakit yang memang kita buat sendiri. Prilaku kezaliman pada dirilah penyebabnya....

Mengapa Berobat?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ada sakit yang memang kita buat sendiri. Prilaku kezaliman pada dirilah penyebabnya. Makan yang haram dan tidak baik. Gaya hidup mewah, boros, dan berlebihan. Tidak memperhatikan tuntutan hak tubuh.  Sakit untuk mengembalikan manusia ke jalan yang benar.

Ada sakit karena ujian dari Allah. Sudah menjaga seluruh kondisi penyebab sakit. Bergaya hidup sehat dan teratur. Namun sakit tetap menghampiri juga. Sakit untuk meraih pengampunan Allah.

Sakit akibat ulah diri sendiri, karena kita tidak memenuhi syarat-syarat untuk sehat. Kehidupan ini ada Sunatullah. Sakit itu ada asal usulnya. Tubuh itu memiliki sistem Sunatullah juga. Bentuk penghambaan kita kepada Allah adalah dengan mengikuti pola yang sudah Allah tetapkan pada tubuh kita. Gaya hidup sehat sebagai bentuk penghambaan.

Untuk apa tubuh diciptakan? Itulah yang harus kita ikuti. Bila kaki untuk berjalan, jangan segan berjalan. Proses internal tubuh yang ada, harus dijaga. Jangan merusak dan melawan Sunatullah yang ada. Sesederhana itu cara sehat.

Saat manusia merusak keharmonisan tubuh, maka untuk menjaga keharmonisan itu, Allah memberikan sinyal-sinyal sakit agar tahu apa yang rusak dan dimana lokasinya. Sakit itu proses pemeliharaan dari Allah agar manusia sadar, apa kezaliman yang dilakukan pada tubuhnya sendiri. 

Yang melakukan terapi atau pengobatan, berarti dia sedang proses memohon ampun pada Allah, mengintropeksi kezaliman pada tubuhnya. Kita berobat bukan untuk sehat, namun karena mengikuti sunnah Rasulullah saw untuk berobat.

Saat Allah memberikan kesempatan untuk berobat, mengapa tidak dimanfaatkan rahmat Allah ini? Bila kita tak berobat, berarti zalim pada tubuh. Pada saat sudah berobat tapi tetap sakit, berarti sakit lebih baik bagi kita.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)