basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Orientasi Kajian Fiqh Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dalam hukum-hukum Allah terdapat tanda-tanda kebesaran Allah dan rahmat-Nya. I...

Orientasi Kajian Fiqh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Dalam hukum-hukum Allah terdapat tanda-tanda kebesaran Allah dan rahmat-Nya. Inilah orientasi besar fiqh.  Mengapa dalam mempelajari dan menerapkannya terperosok pada siapakah yang dalilnya paling benar dan lemah? Siapa yang tak sesuai dengan sunah dan paling sunah? Siapa yang bidah?

Hukum Allah berorientasi untuk menjaga agama, darah, keturunan, akal dan kehormatan. Dari semuanya yang diperdebatkan, manakah yang paling dekat dengan tujuan tersebut? Fiqh itu untuk memberikan solusi kemudahan di setiap zaman dan tempat dengan pondasi Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Bukan berdebat tentang dalil dan argumen yang paling benar dan kuat, bila tujuannya sampai disini, untuk apa para ulama mengembangkan ilmu ushul fiqh dan maqasid syariah?

Hukum Allah untuk mensucikan hati dan penghambaan diri kepada Allah. Arahkan pembahasan hukum Allah kepada kesadaran akan rasa syukur dan memuji Allah atas hikmah kebaikan dan penghindaran dari keburukan dan kejahatan dari hukum yang ada, bukan dibawa ke ranah perdebatan dan perselisihan.

Pembahasan ragam mazhab fiqh harus dibarengi dengan kondisi zamannya, realitas yang tengah dihadapi saat itu, kondisi wilayahnya, kondisi kesulitan yang tengah dihadapinya, lalu kaitkan dengan dalil yang menjadi rujukan hukum. Dari sini masyarakat tahu mengapa timbul aneka ragam mazhab. Jangan hanya sekedar kekuatan dalilnya saja.

Setiap wilayah berpegang pada mazhab fiqh tertentu. Setiap kekhalifahan dan kesultanan menjadikan mazhab fiqh tertentu dalam membimbing masyarakat, sistem pemerintahan dan hukum. Mengapa wilayah dan kesultanan tertentu mengambil mazhab tertentu? Ini yang perlu dikaji, agar paham mengapa wazir atau qadi di kesultanan menetapkan pada mazhab tertentu.

Mengapa Nusantara lebih banyak dipengaruhi Mazhab Syafii hasil fatwa Imam Syafii saat di Mesir bukan di Baghdad? Perhatikan kondisi wilayah dan karakter kesultanan di Mesir dengan Nusantara, apakah ada kemiripan? Ini yang harus dikaji lebih mendalam. Bukan terjebak pada meributkan kebenaran dalil. Sebab dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw sudah diuji oleh para ulama Al-Qur'an dan Hadist.

Seharusnya tentang kesahihan dalil dan ragam perbedaan pendapat sudah tuntas. Jadikan semuanya sebagai yurisprudensi hukum. Sekarang hanya tinggal, bagaimana persolan masyarakat dunia diselesaikan dengan khazanah hukum yang telah dimiliki umat Islam dari para pendahulunya?

Semua Ada Akhir dan Solusinya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Apakah Nabi Ayub mengetahui kapan sakit dan kemiskinan berakhir dan b...

Semua Ada Akhir dan Solusinya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Apakah Nabi Ayub mengetahui kapan sakit dan kemiskinan berakhir dan berkumpul kembali dengan keluarganya? Apakah Nabi Ibrahim dan Zakaria mengetahui kapan diberikan keturunan? Apakah Nabi Musa dan Harun kapan mengetahui kapan kezaliman Firaun berakhir? Seorang Nabi pun tak tahu waktunya.

Apakah Nabi Ayub mengetahui bagaimana solusi dari sakit, kemiskinan dan tercerai berainya keluarganya? Apakah Nabi Ibrahim dan Zakaria mengetahui bagaimana proses mendapatkan keturunannya padahal mereka sudah sangat tua? Apakah Nabi Musa dan Harun mengetahui bagaimana cara berakhirnya kezaliman Firaun sedangkan pengikutnya kaum tertindas dan lemah? Para Nabi dan Rasul pun tak ada yang tahu jalan keluarnya. Apa yang dilakukannya?

Siti Hajar dan Nabi Ibrahim tak tahu bagaimana mendapatkan air di Mekah? Tempat yang tandus, kering, panas dan tak ada sumber air. Tak ada tumbuhan yang hidup. Banyak pengembara kafilah Arab yang melewatinya, tak ada tanda-tanda kehidupan di dalamnya. Bagaimana menghadapinya?

Langkah perjalanan para Nabi dan Rasul adalah perjalanan wahyu. Mengikuti Wahyu Allah. Mengikuti bimbingan, pimpinan dan petunjuk Allah. Hidupnya untuk mengemban amanah Allah. Hanya itu yang diperbuat oleh para Nabi dan Rasul.

Para Nabi dan Rasul hanya bila sudah menuntaskan satu urusan lalu melangkah untuk menuntaskan urusan lainnya. Mencoba melakukan karya terbaik dengan bimbingan wahyu Allah. Terus berdoa dan bertawakal. Tetap meyakinkan diri yang bisa menyelesaikan persoalan kehidupan hanya Allah. Yang bisa memindahkan kegelapan menuju cahaya hanya Allah. Yang memasukkan siang ke dalam malam hanya Allah.

Bersabar dan ridha atas ketepatan Allah hingga Allah menetapkan keputusan-Nya. Kapan Allah berkehendak? Sudah tertulis dalam goresan pena di Lauhul Mahfud. Para Nabi dan Rasul menikmati takdir-Nya.

Yang terpenting, menghambakan diri pada Dzat yang bisa memberikan kemanfaatan dan menghilangkan kemudharatan. Yang hanya "Kun Fayakun"Nya merubah seluruh yang ada. Inilah pondasi menikmati perjalanan hidup. Bila pondasi ini lenyap, bagaimana bisa menikmati hidup?

Dimana Kejahiliyahannya? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dimana letak kejahiliyahan itu? Bukankah Firaun memiliki kekuasaan yang kok...

Dimana Kejahiliyahannya?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Dimana letak kejahiliyahan itu? Bukankah Firaun memiliki kekuasaan yang kokoh dan wilayah yang luas? Bukankah bisa membangun  bangunan tertinggi, ilmu pengetahuan dan kekayaan? Bukankah Ratu Saba memiliki kerajaan yang dengan tata kelola yang baik?

Dimanakah kejahiliyahan itu? Bukankah kaum Saba mampu membangun infrastruktur pertanian yang baik? Membangun kota yang menakjubkan dengan dikelilingi perkebunan dan bendungan yang indah? Bukankah mereka bisa membangun kekuasaannya hingga berabad-abad?

Dimana kejahiliyahnya? Bukankah kaum Aad dan Tsamud mampu membangun bangunan tinggi di tempat yang tinggi? Memahat gunung-gunung menjadi tempat yang indah? Membangun benteng-benteng untuk keamanannya?

Dimana kejahiliyahnya? Saat Rasulullah saw lahir, bukankah bangsa Arab merupakan bangsa Metropolis? Romawi, Yunani, Persia, dan India merupakan kerajaan dengan kekuasaannya yang besar dan luas? Memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang maju pada jamannya?

Kejahiliyahnya terletak pada sistem keyakinan, sistem sosial kemasyarakatan, sistem peradilan, motivasi politik dan kekuasaan, sistem perekonomian, tujuan kemiliteran, sistem ilmu pengetahuan dan teknologi, sistem pergaulan antar pribadi dan bangsa.

Ibnu Qayim pernah berkata, "Aku tidak takut dengan dosa, sebab bila bertaubat akan diampuni oleh Allah, yang ditakuti adalah bila sebuah keputusan (sistem) yang digunakan berasal dari pendapat yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw." Inilah sekelumit pemahaman tentang jahiliyah.

Muhammad Qutb pernah berkata, "Pakar Sirah Nabawiyah itu bukan yang sudah menamatkan membaca kisah Rasulullah saw dari awal hingga akhir, tetapi mereka yang berinteraksi kuat bersama Rasulullah saw dengan Sunnah Rasulullah saw dan Al-Qur'an." Jadi jahiliyah itu soal titik tolak, acuan, dan referensi tentang darimana sebuah sistem itu dibangun dan untuk apa infrastruktur sistem itu dibangun.

Saat Rasulullah saw diutus, Mekah Kota Metropolis  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bangsa Arab, sebelum diutusnya Rasulullah saw, ma...

Saat Rasulullah saw diutus, Mekah Kota Metropolis 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bangsa Arab, sebelum diutusnya Rasulullah saw, masyarakat tertutup ataukah terbuka? Yang dikategorikan masyarakat Jahiliyah itu untuk bangsa Arab sajakah atau termasuk peradaban Yunani, Romawi, Persia dan India yang saat itu ada?  Eksploitasi antar bangsa dan manusia terjadi di seluruh dunia.

Menurut pakar Sirah Nabawiyah, kejahiliyahan terjadi di seluruh peradaban saat itu. Padahal saat itu Persia dan Romawi sebuah peradaban besar? Hancurnya sistem keyakinan kepada Allah, sistem moralitas, sistem sosial kemasyarakatan, dan sistem ekonomi, walaupun secara bangunan gedung, militer, dan kekayaannya berlimpah ruah merata di penjuru dunia.

Bangsa Arab merupakan bangsa terbuka. Saat peradaban lain mengusir dan membunuh Yahudi, hanya bangsa Arab yang "menerimanya" terutama di sekitar Madinah. Pemeluk Nasrani di Madinah dan Mekah pun ada. Tak ada yang mengusiknya. Bandingkan dengan di wilayah Persia dan Romawi? Bagaimana interaksi penyembah api dengan Nasrani? Bagaimana interaksi antara Yahudi dan Nasrani?

Bangsa Arab bila memiliki persoalan tertentu kadang bertanya pada pemeluk Yahudi atau Nasrani. Walaupun mereka bertanya pada dukun-dukun mereka juga. Ini menunjukkan bangsa Arab terbuka dengan beragam keyakinan keagamaan yang ada. Bahasa menunjukkan kemajuan bangsa. Bangsa Arab menjadikan syair, pidato dan orator sebuah kebanggaan dan perlombaan. Satu buah benda memiliki hingga ribuan kosa kata. Ini menunjukkan kemajuan peradaban.

Apakah terjadi saling eksploitasi dan penjajahan antar bangsa Arab? Apakah terjadi eksploitasi dan penjajahan antar kabilah bangsa Arab? Semuanya setara. Bila ada kabilah yang dizalimi kabilah yang lain akan membantunya. Bandingkan dengan Romawi dan Persia. Mereka saling menjajah, juga menjajah bangsanya sendiri.

Walaupun bangsa Arab terkukung dengan alamnya. Namun mereka berinteraksi dan bekerjasama dengan peradaban lain. Ketika Rasulullah saw diutus, Abu Sofyan dipanggil oleh Heraklius untuk dimintai informasi. Amr bin Ash berkawan akrab dengan raja Najashi. Khalid bin Walid sangat tenang seluk beluk Syam sehingga bisa mengatur pertempuran saat menghadapi Romawi ataupun Persia.

Apakah bangsa Arab bertransaksi dagang antar bangsanya saja? Apakah yang diperjualbelikan hanya hasil buminya saja? Bangsa Arab bertransaksi dengan semua bangsa dengan produk dari beragam bangsa pula. Ini menunjukkan bangsa Arab merupakan bangsa metropolis bukan tertutup apa lagi terbelakang atau primitif.

Mengapa Nabi Terakhir dari Bangsa  Arab? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Hasan Al-Banna mengupas penyebab, mengapa Rasulullah saw ti...

Mengapa Nabi Terakhir dari Bangsa  Arab?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Hasan Al-Banna mengupas penyebab, mengapa Rasulullah saw tidak dilahirkan dari bangsa Yunani, Romawi, India dan Persia? Bukankah saat itu kerajaan dan kekuasaan wilayah mereka sangat luas dan kokoh? Bukankah mereka saling berebut pengaruh?  Mengapa Rasulullah saw dilahirkan dari bangsa Arab?

Bukankah bangsa Persia kaya akan ilmu pengetahuan? India hebat dengan filsafatnya? Romawi hebat dengan artistiknya? Yunani hebat dengan sastra dan daya imajinasinya? Bila seperti itu, apa kelebihan bangsa Arab dibandingkan bangsa-bangsa penguasa saat itu?

Menurut Hasan Al Banna, yang tak dimiliki oleh Yunani, Romawi, Persia dan India adalah fitrah bangsa Arab masih bersih, cinta kebebasan dan jiwanya yang mulia. Prof Dr Ali Muhammad Shalabi menambahkan, moralitas yang dimiliki oleh bangsa Arab yang terjaga saat itu adalah jiwa yang kuat, raga yang tangguh, menepati janji, terbuka, jujur, tidak mau diperlakukan hina dan zalim, pemberani, kesatria, dermawan murah hati, pandai dan cerdik.

Pada bangsa Arab masih ada yang menjaga agama Ibrahim yang murni walaupun lebih banyak yang tercampur dengan  paganisme. Ajaran Nabi Ibrahim yang masih tersisa seperti penghormatan terhadap Kabah, thawaf di sekelilingnya, beribadah haji dan umrah, wukuf di Arafah dan Muzdalifah dan penyembelihan hewan kurban.

Apakah bangsa Arab tidak memiliki sejarah peradaban tinggi? Kaum Aad, Tsamud dan Saba, merupakan bangsa Arab yang memiliki peradaban tinggi. Kaum Saba, menurut, Dr Mahdi Rizqullah Ahmad, peradaban dan pengaruh kekuasaannya di Yaman berjaya selama 11 abad, hingga pada akhirnya di tahun 450 M, bendungan airnya jebol.

Dari bangsa Arab, telah diutus beberapa Nabi. Yaitu Nabi Hud, Ismail, Shaleh, dan Syuaib. Ini menunjukkan kemuliaan bangsa Arab disamping Bani Israel. Dengan beberapa keluhuran moral  yang masih terjaga, Mekah merupakan kota yang dikelola secara demokratis, tersistem dan pembagian tugas yang jelas sejak dipimpin oleh Qushay. Dimana saat bersamaan Persia, Romawi, India, dan Yunani dikelola dengan sistem kerajaan dan diktator.

Seluruh keputusan di Mekah dilakukan secara demokratis dengan bermusyawarah di Darun Nadwah. Setiap kabilah memegang urusan sendiri seperti keamanan Kabah, penyiapan air, pelayanan Kabah dan militer. Dibangun pula lembaga peradilan untuk menyelesaikan perselisihan dan pelanggaran di Darun Nadwah. Ada sumbangan tahunan dari seluruh masyarakat untuk memberi makan untuk fakir miskin dan jamaah haji. Kota Mekah memang sebuah kota modern saat itu. Kebaikan dan moralitas yang masih terjaga yang menyebabkan Rasulullah saw berasal dari bangsa Arab.

Apa Hasil Capaian Peradaban? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dalam kondisi seperti apa para Nabi dan Rasul diutus? Rasulullah saw ber...

Apa Hasil Capaian Peradaban?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dalam kondisi seperti apa para Nabi dan Rasul diutus? Rasulullah saw bersabda saat para Sahabat berkumpul karena mendengar Abu Ubaidah bin Jarrah datang dari Bahrain membawa harta yang banyak, "Yang aku khawatirkan jika dunia dibentangkan untuk kalian, sebagaimana telah dibentangkan bagi orang-orang sebelum kalian. Kalian bersaing, sebagaimana mereka bersaing, lalu dunia membinasakan kalian sebagaimana ia telah membinasakan mereka."

Dalam kondisi seperti apa Nabi Yusuf,  Nabi Musa dan Harun diutus ke negri Mesir? Dalam kondisi seperti apa para Nabi dan Rasul diutus ke kaum Aad, Tsamud dan Saba? Dalam kondisi apa Nabi Daud dan Sulaiman diutus ke Bani Israel? Sebagian besar mereka telah berhasil membangun peradaban. Apa yang terjadi dengan peradaban yang sudah dibangun?

Disorientasi peradaban. Kebimbangan dan kebingungan peradaban, untuk apa peradaban yang sudah dicapai? Nabi diutus saat kaum Saba sudah memiliki peradaban yang sebelah kiri dan kanannya ditanami kebun-kebun. Perjalanan di kota-kota pada siang dan malam hari dengan aman, nyaman dan mudah. Hasil perdagangan yang melimpah. Lalu, yang telah dicapai untuk apa lagi? Ada stagnasi dan kejumudan peradaban.

Muncul keanehan prilaku pada kaum Saba mereka berdoa, "Ya Tuhan kami, jauhkanlah jarak perjalanan kami." Muncul karakter kekafiran. Prilaku yang merusak yang merebak akibat tak tahu untuk apa capaian peradaban itu. Muncul ragam penyimpangan dan keanehan prilaku.

Kaum Aad, mereka membangun rumah-rumah yang tinggi hanya untuk bermain-main. Membangun benteng agar kematian tidak menghampiri. Sebagai tempat penyiksaan dengan kebengisan dan kekejaman yang luar biasa. Saat ini, kemajuan infrastruktur, ilmu dan teknologi yang telah diraih untuk apakah?

Bagaimana dengan kaum Tsamud? Apa hasil akhir dari rumah yang dipahat di gunung-gunung-gunung? Muncul karakter merajalela melakukan kerusakan. Kaum Nabi Shaleh, di puncak kemajuan ekonomi berakhir dengan monopoli dan merusak timbangan atau ketidakadilan ekonomi. Muncul banyak ketimpangan.

Tanpa bimbingan wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw, apapun jenis peradaban yang dibangun manusia akan berakhir pada penyimpangan, penyelewengan, kerusakan dan kezaliman. Tujuan peradaban kandas karena tak tahu lagi untuk apa kehidupan? Bagaimana membangun sistem peradaban yang tidak merusak manusia? Karya manusia pada akhirnya merusak manusia itu sendiri tanpa bimbingan wahyu Allah.

Awal Peradaban dari Mata Air dan Bertani Oleh: Nasrulloh Baksolahar Awal peradaban manusia di mulai dari mata air dan bertani. K...

Awal Peradaban dari Mata Air dan Bertani

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Awal peradaban manusia di mulai dari mata air dan bertani. Kehancuran peradaban diawali dari kehancuran sumber air dan pertanian. Perhatikan jejak peradaban kaum Aad, Tsamud dan Saba. Perhatikan apa yang tersisa dari bangunannya yang runtuh, padahal sebelumnya sebuah kota atau wilayah yang megah dan ramai?

Mekah awalnya daerah yang mati dan tak berpenghuni. Tiba-tiba menjadi tempat perhentian para kabilah Arab yang berasal dari Yaman menuju Syam. Mekah tumbuh menjadi kota. Ada yang sebaliknya, dahulunya daerah yang makmur, namun berubah menjadi mati dan tak berpenghuni seperti daerah yang ditempati kaum Aad, Tsamud dan Saba sekarang. Apa yang terjadi dengan mereka?

Peradaban kaum Saba yang dikisahkan dalam Al-Qur'an, berawal dari pengumpulan air hujan dan air bah yang terbuang sia-sia hingga bermuara ke laut. Mereka membuat tempat-tempat penampungan air dan bendungan. Airnya dialirkan ke kebun dan ladang sehingga tumbuhan tanaman yang indah dan buahnya yang menggiurkan.

Kondisi kota kediaman kaum Saba dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa mereka diapit oleh dua buah kebun di sebelah kanan dan kirinya. Kaum Saba di Yaman berdagang ke Syam. Mereka berjalan tanpa kekurangan apapun baik makanan, minuman maupun tempat berteduh. Ada kisah bila keranjang kosong ada dikepala seseorang, maka buah-buahan berjatuhan sendiri sehingga keranjang tersebut menjadi penuh.

Peradaban kaum Aad di Hadhramaut, dalam Al-Qur'an, diawali dari adanya mata air, kebun, binatang ternak dan anak-anak. Atas dasar pondasi ini mereka membangun benteng-benteng dan tiap-tiap tanah yang tinggi dibangun bangunan yang tinggi.

Peradaban Tsamud di Hijaz, dalam Al-Qur'an, kota kediamannya dipenuhi kebun-kebun, serta mata air, tanaman pohon korma yang mayangnya lembut. Atas dasar ini, mereka mempahat gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah.

Semua peradaban bermula dari adanya air hujan, mata air, lalu berladang dan berkebun. Atas dasar ini dibangun benteng dan bangunan yang tinggi di tempat-tempat yang tinggi. Awal peradaban itu bermula dari mengolah tanah. Mengapa sekarang ditinggalkan dan dianggap hina?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)