basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Kemudahan yang Ditelantarkan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Andai usianya 60 tahun, berapa usia yang harus dipertanggungjawabkan di...

Kemudahan yang Ditelantarkan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 



Andai usianya 60 tahun, berapa usia yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah? Kurangi dengan masa sebelum aqil balig. Kurangi dengan lamanya tidur. Manusia hanya mempertanggungkan sekitar 25 tahun saja. Sebentar bukan?

Dalam 12 bulan, manusia hanya diperintahkan sebulan berpuasa. Dalam sehari, hanya diperintahkan shalat beberapa menit saja. Dalam harta, hanya 2,5 % saja untuk berzakat. Dalam seumur hidup, berhaji hanya sekali itu pun bila mampu. Apakah ada yang menyulitkan?

Boleh makan dan minum dengan ragam apa saja. Namun jangan berlebihan, cari yang halal dan baik. Yang haram bisa dihitung dengan jari. Yang halal tidak terhingga jumlahnya. Rasanya yang halal lebih nikmat, segar dan menyehatkan. Apakah masih terasa berat?

Bila lupa dimaafkan. Bila sakit dan sulit, diberi kemudahan dan keringanan. Bila berdosa seberat langit dan bumi lalu beristighfar dan bertaubat maka diampuni. Dosa besar dapat dihitung dengan jari, itupun masih bisa diampuni. Hanya syirik saja yang tak bisa diampuni. Sangat luas rahmat Allah.

Andai manusia terus bermaksiat, masih ada waktu bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat. Masih diberi peluang sebelum nafas berakhir di kerongkongan. Dalam ampunan yang luas, mengapa tak bisa meraih ampunan?

Baru niat saja sudah berpahala. Berniat buruk tapi tidak dilakukan, tidak dianggap berdosa. Bila beramal baik bisa dilipatgandakan kebaikannya hingga tak terhingga. Bila beramal buruk, hanya satu dosa. Peluang yang besar, mengapa tak dimanfaatkan?

Dalam berijtihad, jika benar mendapatkan dua kebaikan. Bila salah, mendapatkan satu kebaikan. Semua jerih payah manusia dihargai walaupun salah. Mengapa dalam luasnya ampunan dan rahmat Allah, masih ada yang ke Neraka? Bukan tidak bisa, tetapi tidak mau. Hanya itu persoalannya.

Reenginering Ilmu Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bergelar pendidikan tinggi. Menyabet seluruh jenjang pendidikan hingga lintas bidan...

Reenginering Ilmu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Bergelar pendidikan tinggi. Menyabet seluruh jenjang pendidikan hingga lintas bidang keilmuan. Membaca tumpukan buku. Tetap saja takkan bisa terhindar dari kebodohan. Sebab, kebanyakan tujuan sekolah, belajar, dan membaca hanya mengumpulkan ilmu yang sudah ada. Jadi pengumpul ilmu semata. Seperti burung beo yang bisa menirukan ragam ucapan manusia. Kata Buya Hamka, jangan menjadi "pak turut" saja.

Sekolah ke luar negri hingga jenjang tertinggi. Mendapatkan beasiswa di universitas ternama di dalam maupun di luar negri. Hasilnya hanya menjadi budak-budak peradaban bukan menciptakan peradaban. Bukan ilmu yang dibawa tetapi hanya kumpulan database informasi hasil pencucian otak. Bergelar tinggi namun sebenarnya budak pemikiran.

Pendidikan tingginya berakhir pada perebutan pekerjaan. Tujuan ilmu hanya posisi jabatan. Berhenti hanya untuk menghimpun kekayaan dan kekuasaan. Untuk itukah ilmu? Untuk itukah belajar? Untuk itukah lembaga pendidikan dibangun? Mau memberikan ilmu bila dibayar. Mau mencurahkan seluruh ilmunya bila dibalas dengan sesuatu. Ilmu menjadi sebuah komoditas.

Kebanyakan penuntut ilmu hanya menjadi konsumen ilmu dan kolektor ilmu. Tak tahu bagaimana sesuatu menjadi ilmu? Tak paham kaidah dan prinsip sesuatu menjadi ilmu. Tak mau tahu bagaimana meramu sesuatu menjadi ilmu. Itulah penyebab mengapa lembaga pendidikan menjamurnya namun ilmunya hasil import dari peradaban lain. Itulah penyebab mengapa menjamur lembaga pendidikan dan bergelar tinggi tak bisa melampaui peradaban lain?

Segala hal bisa menjadi ilmu dan teknologi. Semua peristiwa bisa dijadikan dasar pengembangan ilmu dan teknolog. Semu kenyataan yang dialami manusia bisa menjadi awal jejak perumusan ilmu.

Apel yang jatuh bisa jadi ilmu. Air yang keluar dari penampungan bisa jadi ilmu. Kayu yang terapung dan batu yang tenggelam bisa jadi ilmu dan teknologi. Sarang laba-laba di rumput,  yang banyak menempel air dan embun bisa dijadikan ilmu dan teknologi. Ilmu dan teknologi itu mudah dan murah.

Perbedaan logat lidah satu masyarakat dengan yang lainnya membuahkan kodifikasi Al-Qur'an menjadi mushaf. Bagaimana bangsa non Arab bisa membaca Al-Qur'an seperti bangsa Arab?  Melahirkan banyak ilmu yang berkaitan dengan nahu sharaf. Perpindahan Imam Syafii dari Baghdad ke Mesir membuatnya harus mengeluarkan fatwa baru sesuai realitas yang ada. Setiap saat kita menghadapi kenyataan baru dengan solusi baru, mengapa ilmunya harus import dari peradaban lain?

Shalat Rekaman Pertarungan Hidup  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pertarungan tidak saja pada kehidupan tetapi juga pada saat mendiri...

Shalat Rekaman Pertarungan Hidup 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar



Pertarungan tidak saja pada kehidupan tetapi juga pada saat mendirikan shalat. Kemenangan saat shalat terbawa pada kemenangan di kehidupan. Kemenangan di kehidupan membawa pada kemenangan saat shalat.

Shalat adalah medan pertarungan agar tetap tersambung dengan Allah di tengah berbolak-baliknya hati dan pikiran atas hembusan bisikan syetan, ego nafsu, ragam keinginan dan obsesi. Hidup adalah pertarungan apakah napak tilasnya mengikuti kehendak diri atau kehendak Allah. Dua medan pertarungan yang tak terpisahkan.

Puncak kemenangan dalam shalat adalah khusyu. Puncak kemenangan kehidupan adalah Ihsan. Allah melihat dan mendengar setiap bisikan hati dan yang nampak. Allah mengetahui setiap rencana dan karya, baru sebatas niat maupun amal.

Suasana dan rasa dalam shalat merupakan efek dari semua kiprah yang dilakukan di medan kehidupan. Suasana dan rasa dalam mengarungi tantangan kehidupan merupakan cerminan dari apa yang dirasakan dalam mendirikan shalat. Bila shalatnya baik akan baik dunia dan akhiratnya. Bila kiprah kehidupannya sesuai tuntunan Allah dan Sunnah Rasulullah saw akan khusyuk pula shalatnya.

Bukankah para ulama sufi menjelaskan bahwa kemaksiatan di medan kehidupan membuatnya tidak bisa mengerjakan shalat malam? Bukankah makanan yang berasal dari yang tidak jelas membuat muncul kemalasan mendirikan shalat? Sepak terjang kehidupan dan shalat tak bisa dipisahkan.

Shalat adalah muhasabah diri tentang sepak terjang kehidupan. Bila tak khusyu. Bila bisikan nafsu, ego dan syetan yang mendominasi. Bisa jadi itulah yang menguasai kehidupan kesehariannya. Apa yang hadir dalam shalat itulah yang mendominasi dan menjadi prioritas kehidupan. Kepalsuan diri terbongkar di saat mendirikan shalat.

Bukankah dalam kulit, mata, telinga dan seluruh komponen tubuh terdapat memory yang menyimpan data sepak terjang nanusia? Semuanya akan menghitamkan hati atau menjernihkannya. Semuanya terlihat jelas di saat mendirikan shalat. Shalat itu buah rekaman dari keseharian manusia.

Pada Satu Makhluk Allah Terdapat Ragam Ilmu dan Teknologi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dalam satu makhluk Allah, banyak ragam fakt...

Pada Satu Makhluk Allah Terdapat Ragam Ilmu dan Teknologi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dalam satu makhluk Allah, banyak ragam fakta empiris, ilmu, teknologi, kemanfaatan, rahasia kebenaran dan kebesaran Allah yang terus tak selesai untuk digali. Dalam satu jenis hewan dan tumbuhan, banyak ragam fakta empiris,  ilmu, teknologi, kebenaran dan kebesaran Allah yang tak selesai diungkap. Semuanya tak pernah tuntas.

Setiap manusia punya kesempatan yang sama untuk menjadi profesor dan ilmuwan. Setiap orang memiliki seluruh syarat, kemampuan dan infrastruktur dari bawaan lahirnya untuk menjadi profesor dan ilmuwan. Seperti Nabi Khaidir, walaupun Nabi Musa bergelar ululazmi sekalipun tetap banyak rahasia yang tak diketahuinya sehingga harus belajar pada Nabi Khaidir.

Setiap satu ciptaan Allah adalah gudangnya ilmu dan teknologi yang bisa diduplikasikan dalam kehidupan di muka bumi.  Kekuatan alam semesta bisa dimanfaatkan dan diduplikasikan bagi kemudahan hidup manusia. Itulah rahmat Allah yang tak diberikan kepada jin dan malaikat.

Jin dan malaikat tidak bisa tumbuh dan berkembang, kecuali sesuai yang telah ditetapkan sejak awal. Namun manusia tumbuh berkembang dari tanah yang hina menjadi wali Allah dan khalifah di muka bumi. Pertumbuhannya berasal dari mengikuti wahyu Allah, Sunnah Rasulullah saw dan tafakur terhadap alam semesta.

Satu makhluk Allah adalah guru. Belajar ketaatan, ketawadhuan dan tak kenal lelah beribadah pada malaikat. Belajar kewaspadaan, tak mengikuti ego diri, menghindari karakter buruk pada syetan dengan memohon perlindungan dan pertolongan dari Allah. Setiap belajar pada  satu makhluk Allah meningkatkan derajat kehambaan pada Allah.

Mengapa manusia bodoh? Padahal dikepung oleh ilmu dan teknologi yang gratis. Mengapa manusia ingkar? Padahal dikepung oleh ketakjuban kebesaran Allah. Mengapa manusia  tak bersyukur? Padahal dikepung dari segala penjuru oleh nikmat Allah.

Saat melupakan Allah yang terbuka menjadi tertutup. Yang terang benderang menjadi gelap gulita. Yang lurus menjadi bercabang. Yang mudah menjadi sulit. Yang cerdas menjadi bodoh. Tak tahu lagi apa yang bermanfaat bagi dirinya sendiri. Semuanya lenyap dan musnah.

Pola Takdir Oleh: Nasrulloh Baksolahar Hukum dunia itu sangat unik. Sebab akibat di dunia itu sangat aneh. Pola takdir itu serin...

Pola Takdir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Hukum dunia itu sangat unik. Sebab akibat di dunia itu sangat aneh. Pola takdir itu seringkali bertentangan dengan logika ego manusia. Meruntuhkan ego selalu beriringan dengan pola takdir yang tercatat di Lauhul Mahfud.

Ingin menguasai kekuasaan? Jangan mencintai kekuasaan. Ingin menguasai kekayaan? Jangan mencintai kekayaan? Ingin menguasai seluruh yang ada di muka bumi? Jangan mencintai dunia. Cintailah akhirat. Itulah pola takdir yang tergores di Lauhul Mahfud.

Umar bin Khatab menjadi khalifah yang paling cepat perluasan kekuasaan, kemakmuran, dan kekuatan militernya. Di era inilah, Kaisar Heraklius mengucapkan selamat tinggal pada Syam dan pindah ke Konstantinople. Romawi terusir dari Timur Tengah. Di era ini pula, Persia runtuh. Sang Kisra meminta bantuan ke kaisar Cina namun tak mendapatkan bantuan karena kaisar Cina pun takkan mampu menghadapi kekuatan muslimin. Apa penyebabnya?

Tentara kaum Muslimin sedikitpun tak berkhianat pada harta rampasan perang. Tak berkhianat pada harta milik masyarakat. Tak berkhianat pada kekayaan dan anggaran negara. Mereka tak berani mengambilnya walaupun hanya satu buah jarum atau satu potong pakaian pun.

Umar bin Khatab, gubernur, pejabat dan pegawainya hidup hanya sebesar gaji yang diterimanya. Menolak hadiah. Setiap keinginan yang dituruti dianggap sebuah prilaku yang melampaui batas yang keji. Dengan cara inilah kekuasaan, kemakmuran dan kekuatan terjaga dan bertambah. Bagaimana nasib penguasa dan pejabat yang rakus? Tercabut semua kekuatannya.


Kekayaan Utsman bin Affan tetap langgeng dan tumbuh hingga sekarang. Padahal sudah berusia 14 abad lamanya. Adakah hartawan yang bisa melanggengkan hartanya? Mungkin hanya Utsman bin Affan. Semua berawal dari wakaf sebidang tanah dan sumur.

Pada perang Tabuk Rasulullah saw, Rasulullah saw "menghentikan" infak Utsman bin Affan karena terlewat banyak. Saat Madinah dilanda kelaparan, seluruh dagangannya diberikan ke pada masyarakat. Kekayaan itu terus bertambah saat tak mencintai kekayaan. Seperti itulah goresan pena takdir-Nya.

Kekuatan Utama Itu Tersembunyi  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Yang sulit dikendalikan adalah bisikan hati. Yang sulit dikelola ada...

Kekuatan Utama Itu Tersembunyi 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Yang sulit dikendalikan adalah bisikan hati. Yang sulit dikelola adalah berbolak-baliknya hati. Bila sudah mampu mengendalikan yang tersembunyi akan mampu mengendalikan yang nampak. Kekuatan utama itu bersumber dari yang tersembunyi.

Mengapa Nabi Yusuf mampu mengelola keuangan negara? Mampu merubah kondisi paceklik menjadi tetap makmur? Sebab mampu mengelola yang tersembunyi. Tak bergeming dan kokoh saat rayuan hawa nafsu mengepungnya di kamar yang tersembunyi, tertutup dan tak seorangpun bisa memasukinya.

Rasulullah saw memberi pesan kepada para penguasa yang diktator, berhati-hatilah pada rintihan senyap doa orang yang tertindas, tak peduli mukmin atau pun kafir. Sebab, mampu menjungkalkan kekuasaan yang amat kokoh sekalipun. Oleh sebab itu, di era Nabi Musa, kelemahan Bani Israel mampu menjungkalkan kediktatoran Firaun.

Kekuatan para Nabi dan Rasul bukan pada yang dimilikinya. Para pembangkang para Nabi dan Rasul pongah karena kekuatannya jauh melampaui yang dimiliki para Nabi dan Rasul. Baik harta maupun pengikutnya. Padahal kekuatan para Nabi dan Rasul itu tersembunyi yaitu pada ketergantungan hati yang kokoh kepada Allah.

Panglima perang Persia, awalnya meremehkan kekuatan kaum Muslimin, disangka alasan menuju Persia hanya soal perut, kekayaan dan kekuasaan. Saat tentara Persia sengaja menebarkan emas dan perak saat diserang kaum Muslimin. Namun kaum Muslimin terus mengejar tentara Persia tanpa menghiraukan emas dan perak. Maka muncul ketakutan pada diri panglima perang Persia. Pasukan yang hatinya tak mencintai dunia akan mampu memindahkan gunung sekali pun.

Hati itu raja. Yang lain hanyalah tentara. Kekuatan dan kelemahan manusia itu pada hati nya. Kekuatan hati itu pada kokohnya ketergantungan pada Allah. Kelemahan hati itu pada menyusunya hati pada hawa nafsu.

Bila hati berstiqamah, rasa sedih dan takut tidak ada lagi. Yang ada hanya ketentraman dan keyakinan. Tidak ada lagi yang namanya musibah dan kegagalan. Tak ada lagi yang namanya keterpurukan dan kebangkrutan, karena tak ada sesuatu pun yang bisa menimpakan kecelakaan kecuali atas ijin Allah.  Bukankah Allah Maha Pemurah dan Penyayang?

Pola Penyiapan Makanan bagi Tumbuhan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Tumbuhan membutuhkan makanan. Makanan yang paling utama berasal...

Pola Penyiapan Makanan bagi Tumbuhan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Tumbuhan membutuhkan makanan. Makanan yang paling utama berasal dari air hujan. Manusia diberikan kesempatan mencontoh bagaimana tumbuhan membuat makanan untuk dirinya sendiri. Dengan pemahaman ini, tumbuhan dapat hidup dam berbuah lebih baik lagi. Bagaimana mengelola makanan untuk tumbuhan? Belajarlah pada pola makanan manusia.

Bagaimana pola penyiapan makanan manusia? Ada yang siap dimakan yang disajikan  di meja makan. Ada yang siap diolah berupa bahan mentah yang disimpan di kulkas dan tempat penyimpanan lainnya. Ada yang masih disimpan di lumbung padi. Ada yang masih ditanam. Ada 4 jenis penyiapan makanan untuk tumbuhan seperti manusia menyiapkan makanannya.

Humus dan kompos adalah makanan harian yang siap dimakan oleh tumbuhan. Abu bakaran sampah seperti makanan siap saji bagi tumbuhan. Jenis makanan ini harus senantiasa tersedia. Untuk itu petani harus senantiasa menyiapkan kebutuhan harian ini.

Kotoran binatang, sampah dedaunan dan rumahtangga yang ditaruh di sekitar tumbuhan merupakan bahan mentah yang siap diolah menjadi makanan siap saji. Butuh pengolahan alami melalui iklim, udara, hujan, sinar matahari, dan campur tangan makro dan mikroorganisme tanah.

Sampah seperti serasah kayu, sabut kelapa, sekam padi dan sejenisnya merupakan persediaan  makanan seperti di lumbung padi. Yang butuh proses pengolahan  lebih lama dan panjang.

Dibutuhkan pula menanam tumbuhan yang kelak menjadi bagian makanan bagi tumbuhan. Seperti petani yang menanam padi di sawah. Tumbuhan tersebut bisa seperti sejenis kacangan, pisang dan tumbuhan lainnya yang tidak membutuhkan pupuk yang banyak namun mudah diubah menjadi makanan bagi tumbuhan utama.

Keseimbangan dan kesinambungan makanan tumbuhan perlu dijaga secara jangka pendek, menengah dan panjang, jangan terfokus pada satu jenis pupuk saja karena akan menyiksa tanaman dan juga petani yang mengolahnya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)