basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Menjadi  Khalifah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Tujuan besar menjadi khalifah adalah mengelola bumi dengan kehendak Allah, bukan e...

Menjadi  Khalifah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Tujuan besar menjadi khalifah adalah mengelola bumi dengan kehendak Allah, bukan ego manusia. Bukan untung rugi menurut manusia. Bukan meraih kekayaan dan kemakmuran menurut manusia.

Tugas besar khalifah adalah distribusi dan alokasi sumber daya yang adil. Tidak terpusat kendalinya di satu tangan. Tidak mengeksploitasi. Tidak berputar terbatas di tangan, pihak dan kepentingan tertentu.

Dalam surat al-Qalam dikisahkan tentang pemilik kebun, saat panen, dirancang strategi agar hasil panen hanya dinikmati oleh pemiliknya saja. Masyarakat sekitar tidak mendapatkan alokasi sedikit pun. Dibuat rencana panen sebelum masyarakat terbangun dari tidur. Pada saat pemilik tiba di kebunnya di pagi buta, ternyata seluruh tumbuhan dan buahnya sudah mati menghitam.

Seorang ulama memiliki kebun. Saat sedang dikelola tanah dan tanamannya, seluruh batas kebunnya di pagar. Namun saat berbuah, pagar pembatasnya dibuang agar setiap orang bisa bebas mengambil sendiri hasil buah kebunnya.  Inilah yang memegang amanah distribusi.

Mengelola usaha bukan untuk mengumpulkan kekayaan tetapi bagaimana syariat Allah tegak dalam mengelola usaha. Mengelola kekuasaan bukan untuk menikmati kekuasaan tetapi agar syariat Allah tegak dalam mengelola kekuasaan. Terjun berkiprah di seluruh bidang kehidupan hanya agar Islam membumi di setiap tarikan nafas manusia. Itulah makna menjadi khalifah di muka bumi.

Kekayaan yang bertumpuk yang digenggam,  ditimbun dan dimonopoli, apakah ada manfaatnya? Hanya menjadi benda mati yang terlihat indah bagi yang memandangnya. Hanya menjadi sanjungan dan kekaguman.  Hanya membuat orang yang memiliki ambisi mendatanginya.

Menumbuhkan, menghimpun, berbagi, mendistribusikan dan mengalokasikan dengan keadilan, itulah peran khalifah di muka bumi. Itulah agar roda kehidupan berputar dengan ketentraman bukan pertentangan.

Ketimpangan Ekonomi dan Nabi Syuaib Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Luth terfokus pada dakwah perbaikan sistem sosial. Nabi Syua...



Ketimpangan Ekonomi dan Nabi Syuaib

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Nabi Luth terfokus pada dakwah perbaikan sistem sosial. Nabi Syuaib fokus pada perbaikan sistem ekonomi di negri Madyan. Perbaikannya, "Cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, jangan merugikan manusia terhadap hak-haknya, jangan membuat kejahatan dengan membuat kerusakan."

Nabi Ibrahim berdakwah bagaimana membangun generasi. Nabi Daud dan Sulaiman pada ranah hukum dan kekuasaan. Nabi Syuaib pengusung dakwah ekonomi bisnis praktis. Nabi Yusuf pada sistem keuangan negara.  Setiap Nabi memiliki titik peran yang berbeda-beda. Bila disatukan, seluruhnya berpadu pada diri Rasulullah saw.

Apa tema besar dakwah bisnis praktis? Tindakan monopoli dan eksploitasi. Apa efeknya pada negara? Kelemahan negara. Negara hanya jadi pengekor dan penyokong hasrat nafsu para pengusaha. Semua produk hukum dan keputusan penguasa, anggaran negara dan kemiliteran untuk para pengusaha.

Zaman dahulu, konglomerat mendonasikan kepada penguasa untuk berperang dan memblokade ke wilayah lain. Bila peperangan berhasil, maka penguasaan ekonomi di wilayah baru menjadi genggamannya. Para konglomerat mencapai pada titik kerakusan dan kendali kuasa, sehingga sanggup mendorong negara untuk melakukan spekulasi invasi ke berbagai wilayah. Bagaimana kondisi sekarang?

Fenomena konglomerat membiayai partai politik, mendanai calon presiden, gubernur, bupati, anggota legislatif, para calon perwira di kepolisian dan militer, serta penentuan hakim merupakan praktek yang sejak dahulu telah terjadi. Selalu ada keterlibatan pengusaha menetapkan dan mempengaruhi pada penentuan pejabat di lembaga negara.

Tema dakwah, "Cukupkanlah takaran dan timbangan dengan adil, tidak merugikan hak manusia dan tidak membuat kerusakan," merupakan tema yang menusuk dan pengusik para pengusaha dan penguasa, oleh sebab itulah para penentang dakwah Nabi Syuaib adalah para pemimpin kaumnya.

Azab pada kaum Nabi Syuaib, bermula dari hawa panas karena Allah menghentikan angin bertiup selama tujuh hari. Air, naungan dan berdiam di rumah tak berguna. Sudah tidak tahan lagi, rumah pun ditinggalkan menuju padang pasir. Saat melihat awan hitam yang disangka hujan, mereka berkumpul ternyata sambaran petir dan meteor. Seperti itulah azab dari ketimpangan di sektor ekonomi.

Nabi Ibrahim dan Ilmu Astronomi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Sejak kehadirannya, manusia diajarkan Allah nama-nama benda. Rahasia...

Nabi Ibrahim dan Ilmu Astronomi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Sejak kehadirannya, manusia diajarkan Allah nama-nama benda. Rahasia ini tak diketahui oleh malaikat dan iblis, apa efeknya di masa depan? Dari pemahamannya atas benda-benda di alam semesta, manusia bisa memanfaatkannya sehingga kekuatan dan kemampuan jagat raya bisa ditiru diaplikasikan dalam rutinitas harian.

Nabi Ibrahim, bisa jadi bukan manusia pertama yang memperhatikan matahari, bulan dan bintang atau antariksa.  Namun bisa jadi manusia pertama yang menghubungkan jagat raya dengan adanya sang Pencipta. Nabi Ibrahim,  manusia pertama yang memadukan dan mengkoneksikan antara sains dan tauhid. Fenomena sains adalah fenomena tauhid. Fenomena tauhid dapat dipahami melalui  sains.  Mengapa banyak yang tak sampai pada kesimpulan ini?

Ilmu Astronomi, pengamatan dan pemahaman akan bintang, bulan dan matahari, merupakan tafakur dan tadabur yang senantiasa  digeluti oleh Ibrahim sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Apakah hasil pergelutanya hanya sampai pada aqidah saja? Mendeklarasikan Tidak ada Tuhan selain Allah? Hanya sampai di iman saja? Tak terkait dengan kemanfaatan bagi manusia?

Ilmu Astronomi membuatnya mampu berkelana dari Iraq ke Palestina dan Mesir. Lalu kembali dari Mesir ke Palestina. Terakhir pulang pergi dari Palestina ke Makkah tanpa tersasar dan kekurangan bekal. Ilmu Astronomi tak hanya membuat Nabi Ibrahim mencapai level marifat yang merupakan puncak ilmu. Tetapi juga, menjadi alat menyelesaikan dan menuntaskan persoalan dalam pengembaraan.

Dengan ilmu Astronomi, Nabi Ibrahim berkelana. Paham kapan berhenti dan berjalan. Berjalan saat diprediksi cuacanya nyaman untuk perjalanan. Berhenti saat membahayakan. Paham kapan berhenti untuk bercocok tanam dan berternak. Paham kapan daerah yang didiami akan berubah menjadi buruk. Nabi Ibrahim menjadi pemimpin pengembaraan bagi kaumnya.

Bagaimana Nabi Ibrahim bisa sampai ke Mekkah yang tanpa berpenghuni? Padahal suku Jurhum yang sering bolak balik di wilayah tersebut pun tidak mengetahuinya? Sedangkan Nabi Ibrahim dari Palestina yang amat jauh? Dengan berbekal pengamatan bintang, bulan dan matahari, Nabi Ibrahim tidak tersesat dan tak kehabisan bekal selama perjalanan.

Pemuda Ibrahim memandang langit dengan mata telanjang dianugerahi Marifatullah, ilmu Astronomi yang menjadi bekal dalam navigasi, pertanian dan peternakan yang membuatnya menjadi pemimpin dalam pengembaraan. Bisa jadi memandang langit sudah asing karena asyik dengan gadgetnya?

Proses Solusi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Liku-liku hidup itu dirahasiakan Allah. Manusia  lupa apa akan masa lalu dan tak tahu a...

Proses Solusi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Liku-liku hidup itu dirahasiakan Allah. Manusia  lupa apa akan masa lalu dan tak tahu apa yang terjadi di masa depan. Itulah ketentuan Allah. Di hari Penghisaban Allah akan memperlihatkan kembali apa yang telah terjadi.

Al-Qur'an hanya menjelaskan liku-liku hidup dari lemah, kuat dan kembali lemah. Hanya Allah yang tahu tempat makan, tinggal dan wafatnya.  Kejayaan dan kejatuhan dipergilirkan. Namun fragmen detailnya menjadi rahasia Allah. Perlukah manusia mengetahuinya? Tak perlu tahu, yang terpenting adalah bagaimana paradigma dan akhlak dalam menyikapi setiap  fragmen kehidupan.

Para Nabi dan Rasul tidak pernah tahu apa yang akan dialaminya. Namun tahu paradigma, sikap dan tindakan yang diambilnya melalui bimbingan dan pimpinan wahyu Allah. Ada yang dibimbing langsung. Ada juga yang melalui permohonan doa berlebih dahulu.

Saat pemuda Musa memukul  pemuda Mesir hingga wafat. Musa berlari dari kejaran Firaun. Tak ada wahyu yang turun. Musa berdoa kepada Allah. Allah memberikan solusi tak terduga. Saat Nabi Musa bersama Bani Israel ditindas oleh Firaun, Allah berfirman langsung agar Nabi Musa bergerak di malam hari menuju laut. Ada dua metode solusi menghadapi hidup. Inti solusi itu konsisten menapaki  apa yang dikehendaki Allah.

Rasulullah saw menghadapi persoalan, ada solusi yang langsung difirmankan Allah seperti hijrah dan perintah berperang. Ada juga yang Rasulullah saw berdoa terlebih dahulu, seperti saat perang Badar. Hakekat datangnya solusi adalah beristiqamah menapaki perintah Allah.

Solusi tak harus mengikuti nalar manusia. Tak harus mengikuti urutan yang logis. Tak perlu sebab sesuai perkiraan manusia. Allah ingin agar manusia takjub, terpesona dan yakin akan keperkasaan Allah. Teruslah melangkah, yakin dan menapaki jalan yang diridhai Allah.

Bersabar atas ketetapan Allah. Semua ada masa dan akhirnya. Semua ada waktu perguliran. Para Nabi dan Rasul pun menjalani dan menikmati proses ini. Sebab, hidup itu ujian.

Tak Ada Rahasia Kesuksesan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Adakah rahasia kesuksesan? Adakah rahasia kebahagiaan? Adakah rahasia ban...

Tak Ada Rahasia Kesuksesan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Adakah rahasia kesuksesan? Adakah rahasia kebahagiaan? Adakah rahasia bangkit dari kebangkrutan? Tidak pernah ada. Pola takdir Allah itu jelas tak ada yang disembunyikan. Takdir Allah itu dijelaskan kepada seluruh manusia baik muslimin maupun kafir. Takdir Allah terangkum dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Allah menunjukkan jalan yang lurus. Allah memaparkan jalan yang sesat. Allah menerangkan jalan yang dimurkai. Adakah yang disembunyikan? Bila ada, mengapa ada pahala dan dosa? Mengapa ada surga dan neraka? Kejelasan takdir Allah membuat Allah memberikan balasan yang adil,  tak menzalimi sedikit pun.

Terang benderang jalan kebaikan dan keburukan. Terang benderangnya jalan kesuksesan dan kehancuran. Terang benderangnya jalan kebahagiaan dan kegelisahan, membuat adanya hari penghisaban. Bukankah ketidaktahuan membuat batalnya hukuman? Sebab itulah hukum negara dicantumkan dalam lembaran negara dengan asumsi masyarakatnya sudah mengetahui isi hukum yang telah disahkan.

Allah mengutus malaikat Jibril. Malaikat menyampaikan ke Rasulullah saw. Rasulullah saw menjelaskan ke Sahabat. Para Sahabat menjelaskan ke seluruh dunia, lalu diwariskan tugasnya kepada pewaris para Nabi. Adakah takdir kesuksesan dan kehancuran yang disembunyikan?

Takdir kesuksesan itu bila bertakwa. Takdir kehancuran itu bila durhaka. Takdir kesuksesan itu bila sikap dan keputusannya mengikuti wahyu dan bimbingan Rasulullah saw. Takdir kehancuran itu bila menentangnya. Sejelas itu takdir di alam semesta.

Bagaimana para Nabi dan Rasul bersikap? Itulah jalan takdir kesuksesan. Bagaimana kafirin, musyrikin dan munafikin bersikap? Itulah jalan kehancuran. Semudah itu mengetahui pola takdir di alam semesta. Tak ada yang dirahasiakan dan disembunyikan.

Takdir kesuksesan dan kehancuran milik semua orang. Tak peduli kaya dan miskin. Tak peduli pejabat dan rakyat. Tak peduli yang berpendidikan rendah dan tinggi. Tak peduli kiyai dan awam. Semua takdir sudah dijelaskan  dalam Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Mau membacanya? Mau mengamalkannya? Hanya itu persoalannya. Tak ada yang rahasia tentang takdir kebaikan dan keburukan.

Allah Maha Kaya dan Teguh pada Janji-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Facebook, google, Twitter serta banyak perusahaan besar lain...


Allah Maha Kaya dan Teguh pada Janji-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Facebook, google, Twitter serta banyak perusahaan besar lainnya yang memutuskan hubungan pekerjaan bagi karyawannya. Alasannya, agar roda perusahaan tetap berjalan. Ada juga yang memberhentikan karyawannya karena kasus penggelapan. Bila tetap dipekerjakan akan menghancurkan perusahaan. Betapa miskinnya manusia walaupun tampilannya terkaya.

Sehancur-hancurnya manusia, Allah tetap memberikan rezeki, kemudahan, fasilitas serta ragam keinginan dan kebutuhan manusia. Bila beristighfar dimaafkan. Bila bertaubat diampuni. Allah tak pernah memutuskan statusnya sebagai Hamba Allah dan Khalifah di muka bumi. Allah Maha Kaya.

Sehancur-hancurnya manusia, Allah tetap melimpahkan seluruh kebutuhannya. Allah tidak mewafatkannya karena khawatir berkurang karunia disisi-Nya. Allah tetap berpegang teguh pada janji-Nya, kematiannya sesuai dengan goresan yang tertulis di Lauhul Mahfud.

Andai seluruh manusia durhaka kepada Allah. Andai seluruh manusia menguras seluruh isi bumi dan alam semesta. Karunia Allah tetap tak berkurang. Kekayaan Allah tak berkurang sedikit pun. Allah tetap memaafkan dan mengampuni. Allah tetap berpegang teguh pada janji-Nya. Manusia tidak dibinasakan saat itu juga, tetapi tetap hidup di bumi sesuai goresan yang tertulis di Lauhul Mahfud. Allah Maha Bersabar dan tak merubah janji-Nya.

Manusia terkaya, melihat omset, laba dan pangsa pasar bisnisnya menurun sedikit saja sudah sangat gelisah. Karyawannya siap diberhentikan. Menemukan kecurangan sedikit saja langsung dikeluarkan pelakunya karena bisa membangkrutkan bisnisnya. Semuanya wajar, sebab manusia itu miskin.

Allah melimpahkan Maha Kaya-Nya kepada petani. Bila hasil panennya diserang hama, dimakan burung, dicuri oleh orang, semuanya adalah sedekah. Optimisme digelorakan kepada petani agar terus menanam tanpa henti apapun hasilnya. Bisakah konsep ini diterapkan dalam bisnis?

Prilaku bisnis membawa kesadaran bahwa sekaya apapun manusia ternyata miskin. Masih ada kekhawatiran menurun kinerjanya, rugi hingga bangkrut lalu memutuskan hubungan kerja. Sedangkan Allah, manusia yang paling durjana yang paling serakah di bumi, tetap tidak diwafatkan, tetap sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi  kecuali bila goresan takdir-Nya sudah selesai menurut Lauhul Mahfud. Allah Maha Menepati janji-Nya.

Pondasi Barat dan Islam Oleh: Nasrulloh Baksolahar l Darimana peradaban Barat dimulai? Darimana peradaban Islam dimulai? Langkah...

Pondasi Barat dan Islam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar l



Darimana peradaban Barat dimulai? Darimana peradaban Islam dimulai? Langkah awal menentukan perjalanan selanjutnya dan menentukan hasil akhir. Langkah awal membentuk esensi, substansi, prinsip dan paradigma.

Langkah awal membangun falsafah, pondasi dan pijakan yang akan mewarnai seluruh langkah. Itulah sebab mengapa dalam setiap kajian keilmuan dan peradaban selalu mempelajari asal usulnya. Itulah mengapa muncul teori Charles Darwin untuk menopang teori kebenaran peradaban Barat? Komunisme Uni Soviet pun membangun teori bahwa teorinya sama dengan karakter pertumbuhan pohon yang ada di alam semesta agar teorinya dianggap bersifat universal yang menjadi salah satu landasan kebenaran sebuah teori.

Barat memulai langkahnya dengan penghancuran ajaran Gereja. Tak disisakan sedikitpun dalam membangun pondasinya. Ajaran gereja dihancurkan total. Dibangun peradaban baru atas dasar empiris-positivisme. Hanya mengakui yang bisa diamati dan dirasakan oleh panca indra serta membuang ketuhanan.

Peradaban Islam sudah ada sejak Nabi Adam diutus Allah ke muka bumi. Pelanjut dari apa yang sudah disampaikan oleh Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa. Saat Rasulullah saw diutus ke Mekkah, kehanifan dan adat istiadat kaum Quraisy yang baik yang sesuai dengan wahyu tetap dijaga. Ajaran para Nabi dan Rasul terdahulu, ada yang tetap dilanjutkan dan ada juga yang disesuaikan dengan zaman melalui bimbingan wahyu Allah.

Islam tidak pernah menghancurkan total yang sudah ada. Bila sesuai dengan wahyu Allah akan tetap dijaga dan dikembangkan sesuai zamannya. Di setiap wilayah dan zaman, Islam memiliki citarasa dan warna yang berbeda namun dengan pondasi yang sama.  Terus bergerak mengarungi zaman dan tantangan dengan poros yang sama. Inilah wilayah ijtihad.  Yang semuanya mendapatkan pahala dari Allah baik benar maupun salah.

Saat Barat menghancurkan ajaran gereja, maka mereka harus mencari dan membangun pondasi yang baru. Berapa lama membangun pondasinya? Dapatkah menemukan pondasinya? Benarkah pondasinya? Dapatkan pondasinya menjadi pijakan tuntas dan efektif untuk menyelesaikan persoalan hidup manusia secara universal dan komprehensif?  Inilah kegalauan yang terus menyelimuti Barat. Bisakah menuntaskan pembangunan peradaban dengan pondasi yang rapuh?

Dengan akal dan panca indra, Barat mengarungi hidupnya. Tanpa ada pembimbing, pelindung dan penolong Barat mengarungi kehidupan. Barat bergerak sendirian di tengah carut marutnya kehidupan. Sedangkan Islam memadukan wahyu, hati, akal dan panca indra dalam mengarungi kehidupan. Dengan pembimbing, pelindung dan penolong dari Allah. Peradaban mana yang akan membahagiakan dan memakmurkan kehidupan?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)