basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Azab Itu Tercermin dari Mindsetnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Terasa indah dan dibuat lalai denga...

Azab Itu Tercermin dari Mindsetnya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Terasa indah dan dibuat lalai dengan kehidupan dunia. Terasa indah perbuatan yang buruk dan menyimpang. Fenomena apa ini? Inilah hukuman dan azab Allah pada mereka yang tidak beriman kepada Akhirat.

Mindset, perspektif dan cara berfikir yang salah dan keliru terhadap sesuatu merupakan hukuman dari Allah juga. Bukankah banyak yang mindsetnya bahwa Al-Qur'an itu sihir dan ketinggalan zaman? Para Nabi dan Rasul itu gila? Tidak ada lagi kehidupan setelah kematian di dunia ini?

Ada kisah di era Bani Israel. "Dedengkotnya" ahli maksiat berkata, "Aku ahli maksiat, mengapa Allah tidak mengazabku?" Dijawab, "Maksiat yang dilakukan merupakan azab dari Allah?" Dilalaikan dari ketaatan. Gemar terhadap kemaksiatan adalah azab dari Allah.

Eropa dan Amerika, apakah tidak diazab oleh Allah? Bukankah mereka terus khawatir dengan demografi penduduk yang terus menyusut? Bukankah tingkat kebahagiaannya menurun? Di Amerika mencengkam dengan pembunuhan? Eropa dan Amerika tidak lagi termasuk negara yang aman?

Dipalingkan dari kebenaran. Dipalingkan dari Islam. Dipalingkan dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Memandang buruk perbuatan baik. Memandang baik perbuatan buruk. Itulah azab Allah yang sangat jarang disadari.

Azab mental dan jiwa sebelum azab fisik. Azab akal sebelum azab raga. Azab pemikiran sebelum azab porak porandanya dunia nyata. Itulah yang terjadi pada umat-umat para Nabi dan Rasul yang mendustakan dan menentang utusan Allah. Akankah terus berulang?

Yang hatinya sangat sensitif, tidak shalat malam, hafalan Al-Qur'annya hilang, lupa berdzikir, perubahan sikap anak, istri dan hewan peliharaannya serta tersandung batu sudah dianggap hukuman dari kemaksiatannya. Namun kebanyakan saat hancur leburnya kehidupan, barulah tersadar. Padahal azab itu sudah dialaminya saat baru merayap di dalam jiwa, hati dan akal.

Jerami Padi dan Proses Tubuh Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tumbuhan tumbuh subur di tanah ya...

Jerami Padi dan Proses Tubuh Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)



Tumbuhan tumbuh subur di tanah yang lembab. Selalu basah ala kadarnya. Sinar matahari tetap menerpa dengan teriknya. Inilah kondisi ideal pertumbuhan pohon. Bila terlalu banyak air, tanahnya menjadi jenuh sehingga akar tak bisa menyerap unsur hara.

Imam ibnu Qayim menjelaskan dalam kitab Zadul Ma'ad, kesehatan dan kebugaran manusia hanya tercipta bila tubuh senantiasa lembab dan panas. Lembab membuat zat makanan dapat diserap oleh tubuh. Panas menghancurkan unsur yang merusak yang tidak habis diolah oleh tubuh. Bila tidak ada panas, unsur ini akan membusuk di dalam tubuh.

Kelembaban adalah kondisi terbaik bagi kesehatan badan dan pertumbuhan pohon. Bila tidak ada kelembaban maka tubuh manusia dan pohon akan kering, terbakar dan hancur. Buah-buahan dan sayuran mendominasi karakter lembab untuk menopang kelembaban tubuh manusia.

Lembab merupakan unsur terbaik untuk menciptakan panas. Perhatikan jerami padi yang habis dituai, bila didiamkan sesaat akan menghasilkan panas. Sampah yang dikumpulkan lalu ditutup akan menghasilkan panas. Seperti pada lambung manusia.

Lambung tempat berkumpulnya makanan pada tubuh manusia. Karena mayoritas karakter makanan bersifat lembab, maka lambung akan panas. Panas menghancurkan makanan. Seperti jerami padi yang hancur dengan sendirinya karena panas yang dihasilkan dari lembabnya jerami padi.

Bila proses lembab menjadi panas menghasilkan panas yang berlebihan dari pengolahan makanan maka menimbulkan panas dalam. Bila proses lembab menjadi panas menciptakan gas maka tercipta asam lambung. Maka perhatikan unsur dan karakter makanan yang masuk ke lambung.

Jangan terlalu banyak memasukkan unsur dingin ke dalam tubuh, karena akan mengurangi unsur kelembaban dan panas dalam tubuh. Jangan terlalu banyak memasukkan unsur kering pada tubuh, karena panas tanpa dibarengi dengan unsur lembab akan merusak tubuh pula. Ternyata yang terjadi di alam semesta terjadi pula di tubuh manusia.

Filosofi Bisnis dari Akar Pohon Oleh: Nasrulloh Baksolahar Alam semesta bertasbih. Alam semesta bersujud. Alam semesta tunduk ke...


Filosofi Bisnis dari Akar Pohon

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Alam semesta bertasbih. Alam semesta bersujud. Alam semesta tunduk kepada Allah. Tumbuhan dan pohon tunduk kepada Allah. Tumbuhan dan pohon hanya ditancapkan ke dalam tanah, kemudian tumbuh dan berkembang walaupun tanpa diurus dan diperhatikan manusia.

Tanaman bergerak ke bawah melalui akarnya. Semakin menghujam ke bawah semakin kokoh, tumbuh, besar dan tinggi. Buahnya semakin banyak. Daun dan dahannya semakin rindang. Semakin banyak makro dan mikroorganisme tanah yang hidup dibawahnya.

Bergerak ke dalam tanah untuk menunjang kekokohannya. Bergerak ke dalam tanah untuk mendapat unsur hara tanah yang semakin berlimpah dan beragam. Semakin bergerak ke bawah semakin menjulang ketinggiannya.

Pohon yang fokus mengangkasa tetapi tak memperkokoh akarnya akan segera tumbang. Pohon yang akarnya terus menghujam, namun belum mengangkasa hanya tinggal menunggu waktu yang tepat baginya. Agar lebih menjulang sebuah pohon harus terlebih dahulu  menghujamkan akarnya lebih dalam lagi.

Semakin menghujam akarnya semakin kuat dalam menghadapi carut marutnya iklim dan cuaca. Kering kerontangnya tanah. Kemarau yang panjang. Tak langsung mematikannya. Cukup merontokkan daun dan mengeringkan beberapa dahannya saja.

Semakin menghujam akarnya, di saat kemarau yang panjang tak butuh tambahan air dari permukaan tanah. Cukup menutupi tanah dengan sampah agar menahan penguapan dan menjaga kelembaban tanah. Sebab, simpanan air paling banyak berada di bawah tanah.

Kekuatan jiwa seseorang ada di lubuk hatinya. Kekuatan bisnis berada pada sistem, organisasi dan manusianya. Memperbaiki kinerja bisnis dengan memperbaiki bisnis proses dan internal organisasinya. Memperbaiki ke dalam akan memperbaiki yang di luar. Memperbaiki akhirat secara otomatis memperbaiki dunianya.

Saat Ulama Berinteraksi dengan Dirinya Sendiri Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Seorang ulama besar men...

Saat Ulama Berinteraksi dengan Dirinya Sendiri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Seorang ulama besar menulis buku yang luar biasa. Karya bukunya berjumlah 10.000 buku. Salah satu bukunya yang terkenal mengenai renungan harian paginya. Bagaimana sang imam berinteraksi dengan fenomena kesehariannya? Bagaimana sang imam berinteraksi dengan bisikan jiwa dan hatinya setiap saat? Bagaimana sang imam berinteraksi dengan letupan pemikirannya?

Setiap letupan jiwa dan pemikirannya ditulisnya. Lalu bagaimana sang imam melawan dan membenarkan setiap yang muncul dari akal, jiwa dan hatinya? Berdialog dan berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Bersama menyendiri dengan dirinya sendiri. Mempengaruhi dan membimbing yang muncul dari dirinya sendiri. Mendidik dirinya sendiri.

Sang imam menyeru pada dirinya sendiri. Berdakwah pada dirinya sendiri. Memberikan penyadaran terhadap dirinya sendiri. Mempengaruhi dirinya sendiri. Mengobati dirinya sendiri. Tantangan utama hidup ini adalah dirinya sendiri.

Yang tersulit adalah berinteraksi dengan dirinya sendiri. Sebab jiwa itu menyuruh pada keburukan. Sebab jiwa itu medan pertempuran pertama dan utama, nafsu lawamah. Sebab jiwa itu terus berbolak balik. Seperti lautan yang bergelombang yang harus ditempa dengan karang yang kokoh. Seperti lempengan tanah yang terus bergerak sehingga harus didiamkan dengan kekokohan gunung.

Sekelas ulama besar pun masih terus berdialog dengan dirinya sendiri. Berargumentasi dengan letupan yang muncul dari akal, jiwa dan hatinya. Masih terus menentramkan egonya. Bisa jadi dasar dari ilmu psikologi adalah interaksi dengan jiwanya sendiri.

Akal adalah kendaraan. Nafsu adalah kendaraan. Hati adalah kendaraan. Bisakah mengendalikannya? Lalu menuntunnya pada rahmat Allah? Membimbingnya pada ampunan Allah? Meneguhkannya pada firman Allah dan Sunnah Rasulullah saw?

Mendengar bisikan hawa nafsu dan syetan. Mendengarkan nasihat dari para malaikat. Itulah yang terus berkecamuk pada diri. Manusia diberikan kebebasan untuk memilihnya. Semuanya dipertanggungjawabkan di hadapan Allah.

Memilih Ujian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Ujian itu ada yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Ad...

Memilih Ujian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Ujian itu ada yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. Ada yang dengan penuh kesadaran untuk memasukinya dan ada yang berupa "paksakan" dari Allah untuk mengarunginya. Mana yang akan kita pilih? Ujian seperti apa yang bisa dinikmati? Ujian itu ada yang bisa menciptakan kesenangan tapi ada yang menciptakan kesengsaraan.

Mengapa ujian menciptakan kesengsaraan? Karena manusia memilih yang disengsarakan bukan yang disenangkan. Padahal ujian itu ada yang penuh kenikmatan dan kebahagiaan, namun manusia memilih yang menyedihkan bahkan yang mengancurkan dirinya. Itulah kezaliman manusia terhadap dirinya sendiri.

Syariat makan yang ditentukan itu tidak berlebihan, tidak mubazir, berhenti sebelum kenyang, makan ketika lapar dan tidak kekenyangan saat tidur. Lambung sepertiganya untuk makan, minun dan udara. Bila pusing dengan aturan ini, berpuasa sunahlah. Aturan ini merupakan ujian bagi manusia. Bagaimana bila manusia tidak kuat dengan ujian ini?

Mengelola kekayaan itu,  dengan menyisihkan untuk konsumsi, investasi, bersedekah. Tidak kikir juga tidak terlalu dermawan. Tidak berlebihan dalam  berbelanja. Aturan ini merupakan ujian, bagaimana bila mengabaikan? Bersiaplah memasuki ujian yang dipaksakan oleh Allah?

Berhubungan seksual dengan pasangan yang sah. Melalui kemaluan bukan yang lainnya. Bukan dengan siapa saja asal senang. Ini adalah ujian, bila tak menghiraukannya, bersiaplah memasuki ujian yang dipaksakan dari Allah.

Syariat Allah adalah ujian. Ibadah adalah ujian. Mengelola hawa nafsu adalah ujian. Ujian yang resiko dan kesulitannya bisa dikendalikan dan diprediksi. Namun kebanyakan manusia tidak mau menempuh ujian ini. Kebanyakan memilih dan menempuh ujian yang dipaksakan.

Apa resiko makan yang tak sesuai syariat? Apa resiko hubungan seksual dan menghamburkan harta tanpa tuntunan syariat? Kehancuran kesehatan, keluarga, kekayaan, dan akal. Namun kebanyakan memilih ujian yang resiko dan kesulitannya tak bisa diprediksi dan terkendalikan.

Agar Akal Melahirkan Ilmu dan Teknologi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Akal tidak akan pernah bisa me...

Agar Akal Melahirkan Ilmu dan Teknologi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Akal tidak akan pernah bisa menciptakan yang belum ada menjadi ada. Akal hanya bisa memahami apa yang sudah ada, memahami tanda-tandanya walau kadang tak bisa memahami esensinya,  lalu tanda-tanda itu diduplikasi, dibuat teknologi dan diperbanyak untuk kemudahan urusan manusia.

Akal tidak bisa membuat syariat baru, hukum baru, tata kelola baru dalam kehidupan ini. Bila dipaksakan, tata kelola yang dibuatnya hanya merusak, menyulitkan, meresahkan dan menghancurkan dirinya sendiri. Sebab akal itu hanya bisa memahami dan menduplikasi apa yang sudah ada.

Allah menantang seluruh manusia di setiap zaman dan generasi. Allah menantang agar seluruh manusia yang paling pintar di zamannya berkumpul dan berdiskusi, mencurahkan seluruh kecerdasan dan ilmunya untuk membuat satu ayat seperti Al-Qur'an, apakah bisa menyamainya? Tak ada yang bisa.

Seluruh teknologi yang terlahir di muka bumi merupakan hasil pemahamannya terhadap jagat raya, bahan baku dan mentah dari teknologi tersebut berasal dari apa yang sudah ada di jagat raya. Chip teknologi yanh paling canggih pun berasal dari "rare earth", saat di bumi terbatas jumlahnya maka manusia berbondong ke ruang angkasa, sebab bahan baku yang dibutuhkan ada di planet dan asteroid.

Akal tidak akan pernah bisa membuat sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Allah Maha Awal, Allah itu Al-Muqadim, hanya Allah yang menciptakan sesuatu yang sebelum tidak ada. Allah tidak perlu contoh untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan manusia butuh contoh, prototipe, memahami tanda-tanda yang sebelumnya sudah ada untuk membuat sesuatu.

Syahadat, Shalat, Zakat, Puasa dan  Haji, sudah ada sebelum umat Rasulullah saw; walaupun dengan tata cara yang berbeda sesuai tempat dan kemampuan manusia. Ilmu dan teknologi yang saat ini ada merupakan lanjutan dari generasi sebelumnya. Tak ada yang muncul tanpa ada pendahulunya. Rasulullah saw pun pelanjut dari Para Nabi dan Rasul sebelumnya. Para ulama pun pewaris para Nabi dan Rasul.

Dalam Al-Qur'an banyak pemisalan, perumpamaan, perbandingan, mengungkapkan  beberapa fakta secara bersamaan yang kadang saling bertentangan. Itu cara Al-Qur'an menjelaskan bagaimana agar akal mudah memahami dan menduplikasi sesuatu sehingga menjadi ilmu, teknologi dan tata aturan dalam kehidupan ini.

Allah Bershalawat Kepala Hamba-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah tidak saja bershalawat kepada...


Allah Bershalawat Kepala Hamba-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Allah tidak saja bershalawat kepada Rasulullah saw, tetapi juga bershalawat kepada kepada umat Rasulullah saw. Apa yang tercurah kepada Rasulullah saw, tercurah pula pada umat Rasulullah saw. Apa yang dijanjikan kepada Rasulullah saw dijanjikan pula pada umat Rasulullah saw.

Allah tak ingin melukai Rasulullah saw dengan "mencelakakan" umatnya. Allah membimbing dan memimpin umat Rasulullah saw seperti membimbing dan memimpin kekasihnya Muhammad Rasulullah saw. Perlakuan Allah kepada umat Rasulullah saw sama dengan perlakuan Allah kepada diri Rasulullah saw.

Al-Qur'an bukan saja untuk diri Rasulullah saw dalam mengarungi hidupnya tetapi juga untuk umatnya Rasulullah saw. Allah menyamakan kedudukan umat Rasulullah saw sama seperti mendudukkan diri Rasulullah saw. Allah menjadi kekasih Rasulullah saw tetapi juga menjadi kekasih bagi setiap umat Rasulullah saw.

Bukalah Al-Baqarah ayat 157, Allah bershalawat kepada hamba-Nya. Menurut Hasan Al-Banna, shalawat Allah kepada seorang hamba bermakna pujian, penghormatan, pemuliaan, rahmat, maaf dan pencurahan nikmat yang lahir maupun bathin, ini merupakan keajaiban-keajaiban ruhiyah yang diungkapkan dengan lafal shalawat.

Mengapa Allah bershalawat kepada hamba-Nya? Sebab hamba-Nya kokoh, tegar, tentram dengan ujian Allah berupa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Bentuk kasih sayang Allah kepada umat Rasulullah saw adalah dengan memberikan ujian yang sedikit. Banyak sekali yang dilarang bagi umat-umat sebelumnya namun dibolehkan bagi umat Rasulullah saw.

Allah bershalawat kepada umat Rasulullah saw yang menghadapi ujian dengan kesabaran, sebab ujian adalah obat bagi akal, jiwa dan raga, banyak kesembuhan dan solusi dalam ujian bagi kehidupan dunia dan akhiratnya. Ujian itu agar para hamba-Nya kembali kepada Allah swt.

Akhir dari semua ujian bagi umat Rasulullah saw adalah "Innalillahi wa innalillahi rajiun." Karakter yang terbentuk dari ujian adalah "Tidak ada daya upaya kecuali dengan pertolongan Allah." Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan  Allah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)