basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Konsep Bubur Pupuk, Memadukan Unsur Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Perhatikan kapur pertanian. B...

Konsep Bubur Pupuk, Memadukan Unsur Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Perhatikan kapur pertanian. Berbentuk serbuk. Mengapa berbentuk serbuk? Agar mudah dan cepat memperbaiki PH tanah. Semakin besar bentuk kapurnya, semakin lama memperbaiki PH tanahnya.

Mengapa hasil bakaran sampah, ranting dan dahan lebih cepat menyuburkan tanaman? Sampah menjadi abu. Lebih mudah menyatu dengan tanah. Arangnya menyerap air hujan. Begitupun dengan proses pengkomposan. Butuh energi panas untuk merubah menjadi butiran yang lebih kecil.

Bisakah merubah bentuk yang lebih kecil tanpa proses pemanasan? Tanaman hijau yang dibiarkan akan menghasil panas. Sampah hijau  yang dibiarkan pun menghasilkan panas dengan sendirinya. Lalu membusuk.

Tanpa pemanasan dan pembakaran, bisakah merubah sampah dan sisa organik menjadi serbuk? Alam yang bisa membantu. Air hujan semoga bisa membantu. Mikroorganisme yang akan mengurai. Mungkin waktunya cukup lama.

Petani memendam jerami ke lumpur. Menggunakan lumpur dan air untuk membusuk dedaunan, akar, batang dan sampah. Menurut pakar, memendamkan jerami bisa mengembalikan unsur hara yang terserap di tumbuhan padi.

Hasil pembusukan di sawah bila dikeringkan akan bisa diserap oleh tanaman karena sudah tidak jenuh lagi. Lumpur dan air sawah bisa membusuk, bagaimana bila lumpur ditambahkan air hujan? Bukan sekedar membusungkan tetapi bisa mengikat unsur hara yang ada di air hujan. Akan lebih menyuburkan lagi.

Dengan tanah, pupuk, sampah dedaunan, dan air hujan dicampur, didiamkan dan diadukan menjadi seperti bubur, semoga lebih meningkatkan kualitas sampah dan pupuk, karena memadukan unsur langit dan bumi. Memadukan air, tanah, udara dan kelak, bila bersentuhan dengan sinar matahari akan bersentuhan dengan unsur api. Insyaallah sempurna.

Jihad Bermula dari Tempat Tidur Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Jihad itu dimulai sejak terjaga dari t...

Jihad Bermula dari Tempat Tidur

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Jihad itu dimulai sejak terjaga dari tidur. Apa yang dilakukannya? Tidur kembali dengan mendengar bisikan hati bahwa malam masih panjang? Atau berjuang bangun dengan berdzikir kepada Allah? Bila bangun, maka satu ikatan syetan terputus. Ikatan itu saling mengikat untuk menguatkan. Bila satu terputus, maka ikatan lain semakin longgar.

Terbangun lalu berdzikir. Terbangun lalu menyebutkan asma Allah. Inilah awal hari yang luar biasa. Bila kesadaran pertamanya Allah, itulah tanda bahwa fokus hidupnya adalah Allah. Bila selain Allah, bertanda bahwa fokus hidupnya hanya hiruk pikuk kehidupan yang hanya berbuah kesibukan dan kelelahan dengan persoalan hidup yang tak pernah tuntas.

Awal itu menunjukkan liku-liku perjalanan berikutnya. Langkah awal itu menunjukkan hasil akhirnya. Tak perlu menunggu hasil akhir untuk mengetahui hasilnya. Cukup mengetahui  langkah awal untuk mengetahui hasil akhirnya. Bukankah amal seseorang ditentukan oleh niatnya? Bukankah menyekutukan Allah menyebabkan datang siksaan-Nya? Niat itu menarik energi kekuatan para penopangnya. Siapa dan apa yang membersamainya tergantung niat awalnya.

Bila yang pertama kali teringat dan disebutnya adalah Allah. Maka Allah akan menolong, membantu, memudahkan, menjadi pelindung, pemimpin dan pembimbingnya. Sang Pemilik Alam Semesta, yang Maha Perkasa selalu membersamainya.

Saat tidur, Syetan mengikat kesadaran manusia. Lepaskan dengan bangun dan berdzikir. Syetan mengikat raga manusia, lepaskan dengan berwudhu. Syetan mengikat jiwa manusia, lepaskan dengan shalat. Bila ketiga ikatan itu terlepas, maka tak ada lagi ikatan syetan dalam melalui liku-liku kehidupan  dari pagi hingga tidur kembali.

Wudhu memberikan refleksi dan energi kepada seluruh titik sentral organ tubuh. Syaraf, organ dalam tubuh dan otak disuntikkan kekuatan dan ketentraman. Wudhu telah menyempurnakan kesadaran dan kekuatan yang sempurna.

Ikatan syetan ketiga hanya bisa dilepaskan dengan shalat. Setiap ikatan syetan memiliki cara khusus untuk melepaskannya. Setelah kesadaran dan raganya terlepas dari ikatan syetan, selanjutnya melepaskan ikatan jiwa dengan shalat. Bila jiwa sudah diberikan energi, maka manusia akan mampu mengelola dan memimpin diri dan kehidupannya.

Jaminan Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Allah pemilik sega...

Jaminan Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Rahmat Allah meliputi segala sesuatu. Allah pemilik segala sesuatu. Nikmat Allah meliputi segala sesuatu. Saat yang bertakwa ditanya tentang apa yang diturunkan Allah terhadap mereka di dunia saat di akhirat nanti, dijawabnya, "Kebaikan."

Apakah diri ini bertakwa? Mudah saja. Apa yang dirasakan dari seluruh liku-liku kehidupan ini? Bila semuanya dinikmati sebagai kebaikan, itulah tanda takwa. Bila dipandang sebagai  kepahitan dan penderitaan, perbaikilah imannya.

Tidak ada kesedihan dan penderitaan bila jejak langkah kehidupan mentaati Allah dan Rasul. Mengapa dalam kemiskinan dan kemelaratan? Mengapa dirundung kesakitan? Mengapa terhinakan? Persoalannya hanya menjauhi Allah dan Rasul.

Adakah kehidupan para Nabi dan Rasul yang berakhir dengan kemiskinan dan kemelaratan? Adakah yang berakhir dengan kekalahan dan terhinakan? Adakah yang berakhir tanpa pertolongan Allah? Seberat apapun tantangan semuanya berakhir dengan kebaikan dan kemenangan.

Allah telah menjamin untuk memenangkan dan menolong yang beriman. Menjamin memberikan jalan keluar yang tak pernah terduga. Menjamin memberikan keberkahan dari langit dan bumi. Masihkah ada keraguan?

Hanya setetes air di lautan segala yang terjadi di dunia ini. Kesedihan dan kesenangannya hanya setetes air di lautan. Yang dibanggakan dan di sombong hanya bernilai setetes air di lautan. Jadi adakah penderitaan di dunia ini?

Manusia makhluk terbaik dan sempurna di jagat raya. Seluruh makhluk menjadi pelayan manusia. Tak ada satu pun yang diciptakan dan goresan pena takdir  di Lauhul Mahfud yang bertujuan untuk menyengsarakan manusia. Namun mengapa manusia justru lebih banyak yang merasakan kesulitan?

Hewan dan Tumbuhan dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tak semua tumbuhan disebutkan d...

Hewan dan Tumbuhan dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Tak semua tumbuhan disebutkan dalam Al-Qur'an. Tidak semua buah-buahan disebutkan dalam Al-Qur'an. Apakah ini tanda ketidaksempurnaan Al-Qur'an dalam menjelaskan sesuatu? Bukankah Allah itu Maha Sempurna dan Maha Mengetahui?

Klasifikasi karakter manusia hanya dibagi menjadi muslim, mukmin, kafir dan munafikin. Bukankah prilaku manusia sebanyak jumlah manusia yang hidup di muka bumi? Bukankah setiap pendalaman karakter manusia menciptakan model bisnis yang tak terhingga?

Hanya beberapa hewan yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Yang paling banyak disebutkan tentang binatang ternak. Hanya beberapa hewan ternak yang disebutkan pula. Apakah Al-Qur'an tidak detail?

Apakah tanda kejeniusan? Mampu mengeneralisir dari yang detail namun bisa menjelaskan seluruhnya. Seorang pemimpin bermindset dengan "helikopter view" namun bisa mengarahkan semuanya dalam arus kekuatan.

Buatlah daftar tumbuhan yang ada di Al-Qur'an. Lalu telitilah seluruh tumbuhan yang ada di muka bumi. Bandingkan karakter seluruh tumbuhan yang diteliti di muka bumi dengan tumbuhan yang disebutkan Al-Qur'an. Maka karakter seluruh tumbuhan di muka bumi akan terangkum pada tumbuhan yang disebutkan Al-Qur'an.

Buatlah riset tentang seluruh karakter manusia, karakter hewan dan tumbuhan, maka seluruhnya akan terkelompokkan pada yang disebutkan dalam Al-Qur'an. Mengapa seperti itu? Agar proses pembelajaran, pemahaman dan pengaplikasian untuk kemanfaatan manusia tidak berlangsung lama. Agar seluruh yang ada dimuka bumi segera menjadi pelayan manusia dengan mempelajari karakternya.

Al-Qur'an penjelas segala sesuatu dari Yang Maha Mengetahui. Ingin mendapatkan kejeniusan dan kepahaman dengan mudah dan singkat? Perdalamlah Al-Qur'an. Berinteraksi dan bersenang-senanglah bersama Al-Qur'an. Maka Al-Qur'an akan menjadi guru yang menjelaskan ke dalam hati dan akal.

Berbisnis untuk Menyiapkan Kematian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Berbisnis untuk menyiapkan kematia...

Berbisnis untuk Menyiapkan Kematian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Berbisnis untuk menyiapkan kematian. Berkebun untuk menyiapkan kematian.  Bukankah kematian itu tak terduga? Sedangkan berbisnis dan berkebun hanya untuk mengetahui jati diri, masihkah berorientasi akhirat?

Berbisnis dan berkebun bagian dari hiruk pikuk, kesenangan, senda gurau, dan permainan. Apakah melenakan? Apakah bisa memanfaatkan arusnya untuk menyiapkan kematian? Apakah hanya ibadah-ibadah simbolik yang menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah?

Seperti di Surga, manusia menikmati kesenangan tanpa batas, namun kerinduannya terus tertuju pada Allah. Bagaimana menikmati kesenangan dunia namun setiap langkah kesenangannya bagian kerinduan pada Allah?

Menikmati kesenangan dunia diperbolehkan, kecuali yang dilarang. Kesenangan dunia boleh dinikmati, maka isilah dengan  bersyukur. Bersyukur inilah yang membuat menikmati kesenangan dunia menjadi keterpautan kepada Allah.

Di Surga, manusia menikmati kesenangannya dengan tata kelola yang sudah ditetapkan Allah. Mengapa di dunia tidak menikmati kesenangannya dengan arahan dari Allah? Nikmatilah kesenangan dunia yang telah disiapkan Allah bagi manusia sesuai tata kelola dari Allah.

Berkebunlah. Berbisnislah. Nikmati seluruh proses dan hasilnya. Nikmati seluruh kesenangan yang ada. Berkebun dan berbisnis bukan dengan cara kita, tetapi dengan tata kelola yang dibimbing oleh Allah swt dan Rasul.

Dunia itu bukan penjara tetapi kebebasan. Bukankah Allah memberikan akal, nafsu dan hati? Dunia itu bukan penjara tetapi kebebasan, bagaimana agar kebebasannya menjadi kesenangan yang membahagiakan? Allah menurunkan Al-Qur'an dan mengutus para Nabi dan Rasul. Kebebasan yang terbimbing.

Membentuk Mental Investor dan Pengusaha dengan Bersedekah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Melatih berb...


Membentuk Mental Investor dan Pengusaha dengan Bersedekah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Melatih berbisnis, belajar menjual dan membuat produk? Apa mental utama memulai bisnis? Apa yang ditakuti dalam berbisnis? Semuanya terangkum dalam sedekah. Biasakan bersedekah, mental berbisnis maka terbentuk secara alamiah.

Bukankah inti bisnis itu melayani? Bukankah yang mau menjalani bisnis adalah mereka yang berani mengambil resiko? Mereka yang terbiasa bersedekah sudah terbentuk mental bahwa yang dikeluarkan tidak akan pernah kembali. Jadi mental bersedekah lebih berat dari mental berbisnis bagi para materialis.

Berani kehilangan. Berani memberi tanpa ingin kembali secara sadar dan sukarela. Inilah langkah awal dan yang membentuk daya tahan berbisnis. Tak ada lagi ketakutan apa pun.

Bersedekah membentuk mental  berinvestasi. Hasil investasinya tak perlu dan tak harus dirasakan di dunia di saat masih hidup. Sebab investasi itu membangun masa depan bukan hari ini. Hari-hari yang dilalui dipenuhi investasi bukan konsumsi pemuasan ego diri.

Bersedekah pasti akan kembali.  Bisa berbentuk sikap mental dan karakter, jalan kemudahan dan pertolongan yang tak terduga, ataupun kekayaan yang berlimpah. Bagaimana prosesnya? Hanya Allah yang tahu jalan-jalannya. Namun ini hukum kepastian yang tak diyakini manusia.

Mendapatkan yang amanah dalam pengelolaan harta, amatlah sulit. Mengelola bisnis, banyak hal yang tak bisa dikendalikan. Mengapa tak diniatkan bersedekah saja? Merubah investasi menjadi niat bersedekah. Membangun bisnis dengan niat bersedekah. Bersedekah sesuai ukuran yang telah ditetapkan oleh syariat.

Bersedekah menghilangkan nafsu yang membuat lupa diri untuk berinvestasi karena bisikan khayalan keuntungan menipu yang menguras harta.  Bersedekah menghilangkan ketakutan untuk tidak berivestasi. Bersedekah berarti dalam kondisi yang aman. Tak membangkrutkan dan tak kikir pula.

Organisasi dan Pengelolaan SDM Bisnis dalam Kisah Para Nabi dan Rasul Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) ...

Organisasi dan Pengelolaan SDM Bisnis dalam Kisah Para Nabi dan Rasul

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Menyusun organisasi bisnis. Mengembangkan orang yang terlibat di dalamnya. Belajarlah pada Nabi Daud, Sulaiman dan Musa. Nabi Daud melunakkan besi, burung dan gunung pun berdzikir bersamanya.

Nabi Sulaiman membentuk pasukan dari burung, jin dan manusia. Mereka berhimpun dalam pasukan yang teratur dan patuh. Menghimpun keragaman dalam satu arus besar yang terkendali.

Nabi Sulaiman memanfaatkan angin. Alam semesta menopang dan dimanfaatkan untuk membangun kekuasaannya. Tak menentang takdir. Tak menentang hukum alam yang telah ditetapkan Allah. Semuanya diberdayakan sesuai tujuan penciptaannya.

Setelah lepas dari kejaran Firaun dan bala tentaranya. Apa yang dilakukan Nabi Musa? Mengikuti perintah Allah. Membawa kaumnya ke Palestina. Bagaimana membawa kaumnya yang terhina, rendah diri karena sudah lama diperbudak Firaun? Juga berkarakter durhaka dan pembangkang? Ingin semuanya difasilitasi dengan Kemukjizatan?

Nabi Musa membagi kaumnya menjadi 12 golongan. Setiap golongan sudah paham tempat minumnya dan makannya masing-masing. Dalam struktur kaumnya terdapat 70 orang terpilih, yang saat kaumnya durhaka kepada Allah, mereka menjadi wakil untuk bertaubat kepada Allah. Mereka juga berkomitmen untuk mengikuti Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad saw.

Allah telah menetapkan adab yang terbentuk saat memasuki bumi Palestina. Yaitu, memohon ampun atas dosanya dan membungkukkan badan. Inilah karakter yang harus tercipta dalam pembinaan bagi mereka yang terlibat dalam pengelolaan bisnis. Inilah hasil akhir pengelolaan sumberdaya manusia.

Al-Qur'an menyebutkan harta ke kekayaan sebagai kebaikan. Para Nabi dan Rasul diutus untuk menyeru kepada kebaikan. Maka semua liku-liku kehidupan para Nabi dan Rasul dapat diterapkan dalam membentuk dan mengelola perjalanan meraih harta kekayaan.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)