basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Membentuk Mental Investor dan Pengusaha dengan Bersedekah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Melatih berb...


Membentuk Mental Investor dan Pengusaha dengan Bersedekah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Melatih berbisnis, belajar menjual dan membuat produk? Apa mental utama memulai bisnis? Apa yang ditakuti dalam berbisnis? Semuanya terangkum dalam sedekah. Biasakan bersedekah, mental berbisnis maka terbentuk secara alamiah.

Bukankah inti bisnis itu melayani? Bukankah yang mau menjalani bisnis adalah mereka yang berani mengambil resiko? Mereka yang terbiasa bersedekah sudah terbentuk mental bahwa yang dikeluarkan tidak akan pernah kembali. Jadi mental bersedekah lebih berat dari mental berbisnis bagi para materialis.

Berani kehilangan. Berani memberi tanpa ingin kembali secara sadar dan sukarela. Inilah langkah awal dan yang membentuk daya tahan berbisnis. Tak ada lagi ketakutan apa pun.

Bersedekah membentuk mental  berinvestasi. Hasil investasinya tak perlu dan tak harus dirasakan di dunia di saat masih hidup. Sebab investasi itu membangun masa depan bukan hari ini. Hari-hari yang dilalui dipenuhi investasi bukan konsumsi pemuasan ego diri.

Bersedekah pasti akan kembali.  Bisa berbentuk sikap mental dan karakter, jalan kemudahan dan pertolongan yang tak terduga, ataupun kekayaan yang berlimpah. Bagaimana prosesnya? Hanya Allah yang tahu jalan-jalannya. Namun ini hukum kepastian yang tak diyakini manusia.

Mendapatkan yang amanah dalam pengelolaan harta, amatlah sulit. Mengelola bisnis, banyak hal yang tak bisa dikendalikan. Mengapa tak diniatkan bersedekah saja? Merubah investasi menjadi niat bersedekah. Membangun bisnis dengan niat bersedekah. Bersedekah sesuai ukuran yang telah ditetapkan oleh syariat.

Bersedekah menghilangkan nafsu yang membuat lupa diri untuk berinvestasi karena bisikan khayalan keuntungan menipu yang menguras harta.  Bersedekah menghilangkan ketakutan untuk tidak berivestasi. Bersedekah berarti dalam kondisi yang aman. Tak membangkrutkan dan tak kikir pula.

Organisasi dan Pengelolaan SDM Bisnis dalam Kisah Para Nabi dan Rasul Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) ...

Organisasi dan Pengelolaan SDM Bisnis dalam Kisah Para Nabi dan Rasul

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Menyusun organisasi bisnis. Mengembangkan orang yang terlibat di dalamnya. Belajarlah pada Nabi Daud, Sulaiman dan Musa. Nabi Daud melunakkan besi, burung dan gunung pun berdzikir bersamanya.

Nabi Sulaiman membentuk pasukan dari burung, jin dan manusia. Mereka berhimpun dalam pasukan yang teratur dan patuh. Menghimpun keragaman dalam satu arus besar yang terkendali.

Nabi Sulaiman memanfaatkan angin. Alam semesta menopang dan dimanfaatkan untuk membangun kekuasaannya. Tak menentang takdir. Tak menentang hukum alam yang telah ditetapkan Allah. Semuanya diberdayakan sesuai tujuan penciptaannya.

Setelah lepas dari kejaran Firaun dan bala tentaranya. Apa yang dilakukan Nabi Musa? Mengikuti perintah Allah. Membawa kaumnya ke Palestina. Bagaimana membawa kaumnya yang terhina, rendah diri karena sudah lama diperbudak Firaun? Juga berkarakter durhaka dan pembangkang? Ingin semuanya difasilitasi dengan Kemukjizatan?

Nabi Musa membagi kaumnya menjadi 12 golongan. Setiap golongan sudah paham tempat minumnya dan makannya masing-masing. Dalam struktur kaumnya terdapat 70 orang terpilih, yang saat kaumnya durhaka kepada Allah, mereka menjadi wakil untuk bertaubat kepada Allah. Mereka juga berkomitmen untuk mengikuti Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad saw.

Allah telah menetapkan adab yang terbentuk saat memasuki bumi Palestina. Yaitu, memohon ampun atas dosanya dan membungkukkan badan. Inilah karakter yang harus tercipta dalam pembinaan bagi mereka yang terlibat dalam pengelolaan bisnis. Inilah hasil akhir pengelolaan sumberdaya manusia.

Al-Qur'an menyebutkan harta ke kekayaan sebagai kebaikan. Para Nabi dan Rasul diutus untuk menyeru kepada kebaikan. Maka semua liku-liku kehidupan para Nabi dan Rasul dapat diterapkan dalam membentuk dan mengelola perjalanan meraih harta kekayaan.

Menyerap Kemukjizatan Al-Qur'an ke Pengelolaan Bisnis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Membangun bi...



Menyerap Kemukjizatan Al-Qur'an ke Pengelolaan Bisnis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Membangun bisnis, pelajarilah Al-Qur'an. Membangun bisnis sambil mengamalkan Al-Qur'an. Bila gagal pun akan mendapatkan syafaat dari Al-Qur'an di hari Kiamat. Bila berhasil, memang tak ada yang tak sukses bila mengamalkan Al-Qur'an, itulah jaminan dari Allah.

Membangun bisnis, amalkanlah  Al-Qur'an. Akan muncul kemukjizatan yang tak pernah diduga. Akan lahir kekuatan yang tak pernah diperhitungkan. Bisnis menjadi jalan kemudahan, kegembiraan hati, penuh energi, karena raga, jiwa, ruh dan akal bersatu padu. Tak ada pertentangan di sanubari manusia.

Membangun bisnis, amalkanlah Al-Qur'an. Banyak yang tak bisa dikendalikan manusia dalam mengelola bisnis. Banyak peristiwa, momentum, fenomena yang tak pernah terduga oleh manusia. Pengaman yang paling kokoh bukan perhitungan dan manajemen resiko, tetapi perlindungan Allah.

Membangun bisnis, amalkanlah Al-Qur'an. Inti bisnis setelah membangun manusia adalah membangun sistem. Bukankah Allah telah menulis seluruh takdir tata kelola kehidupan di Lauhul Mahfud sebelum kehidupan ini ada? Bukankah Al-Qur'an itu pokok fundamental dari isi Lauhul Mahfud? Bila sistem yang dibangun berlandaskan Al-Qur'an, maka akan ada keselarasan antara pengelolaan perusahaan, takdir kehidupan, dan karakter  jiwa manusia. Ini kekuatan paling dahsyat.

Membangun bisnis, amalkanlah Al-Qur'an. Inti bisnis setelah membangun manusia adalah membangun sistem. Bukankah Allah telah menulis seluruh takdir tata kelola kehidupan di Lauhul Mahfud sebelum kehidupan ini ada? Bukankah Al-Qur'an itu pokok fundamental dari isi Lauhul Mahfud? Bila sistem yang dibangun berlandaskan Al-Qur'an, maka akan ada keselarasan antara pengelolaan perusahaan, takdir kehidupan, dan karakter  jiwa manusia. Ini kekuatan paling dahsyat.

Membangun bisnis itu sulit dan melelahkan bagi yang hanya menggunakan akal dan sumber daya ego manusia. Bukankah manusia berkarakter lemah, bodoh dan zalim? Bagaimana bisa mengelola bisnis dengan karakter seperti ini? Bawa kemukjizatan Al-Qur'an ke dalam pengelolaan bisnis.

Demografi dan Phsycografi dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Apa yang pertama dipanda...

Demografi dan Phsycografi dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Apa yang pertama dipandang indah dalam kehidupan ini? Wanita, anak, perhiasan, kendaraan dan terakhir kebun atau sawah. Bagaimana kondisi akhir zaman? Kebanyakan wanita, mereka berpakaian tetapi telanjang. Bagaimana memanfaatkan fenomena ini bagi pengelolaan dunia? Bagaimana agar bermanfaat bagi kehidupan akhirat?

Apa yang diburu dalam kehidupan ini? Kesenangan, bersenda gurau, saling berbangga, dan bermewahan. Itulah cara berinteraksi dengan dunia. Bagaimana karakter yang disebutkan oleh Al-Qur'an diberdayakan bagi kemanfaatan akhirat?

Dalam Al-Qur'an, lebih banyak golongan kanan yang ke surga atau golongan kiri yang ke neraka? Kebanyakan yang kafir dan munafik atau mukmin? Kebanyakan yang tertipu oleh dunia atau yang selamat? Seperti itu demografi yang disebutkan di Al-Qur'an, bagaimana kemanfaatannya bagi mukmin dalam mengelola kehidupan?

Siapakah yang menyakini Al-Qur'an? Tentunya mukmin. Mengapa fenomena kehidupan dunia yang gamblang dijelaskan Al-Qur'an tidak dimanfaatkan untuk menarik manusia pada kebaikan? Pada pengumpulan sumber daya kekuatan bagi kemaslahatan manusia?

Mengapa pengelolaan politik dan ekonomi seorang mukmin tidak memanfaatkan fenomena dunia yang dijelaskan Al-Qur'an? Mengapa pengelolaan "tampilan luar" bisnis tidak memanfaatkan fenomena dunia yang disebutkan Al-Qur'an dan fenomena huru hara Hari Kiamat yang disabdakan Rasulullah saw?

Apakah yang diambil dari Al-Qur'an hanya unsur ibadahnya saja? Mengapa fenomena sosial budaya manusia diabaikan? Bukankah semua penguasa peradaban dan wilayah di awali dari pemahaman dan pemanfaatan fenomena sosial dan budaya? Semuanya dijelaskan dalam Al-Qur'an.

Bukankah seorang muslim adalah sebaik-baiknya umat di kolong jagat raya ini, mengapa tidak memanfaatkan fenomena dunia yang dijelaskan Al-Qur'an untuk memimpin peradaban? Al-Qur'an adalah petunjuk terbaik. Manfaatkan fenomena yang dijelaskan Al-Qur'an untuk menjadi pemimpin peradaban dunia.

Mengapa Resah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah menetapkan pada diri-Nya sendiri bahwa Dia Maha P...

Mengapa Resah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah menetapkan pada diri-Nya sendiri bahwa Dia Maha Penyayang. Allah telah mengharamkan kezaliman pada diri-Nya sendiri. Allah telah menegaskan pada manusia bahwa diri-Nya maha Penyayang dan Penyantun. Apalagi yang dirisaukan dari kehidupan ini?

Akhir yang baik itu bagi yang beriman dan bertaqwa. Bila beriman dan bertaqwa, Allah akan memberikan keberkahan dari langit dan bumi. Diberikan kemudahan, pertolongan, rezeki tak terduga, tanpa perhitungan dan batas. Apakah masih ada yang perlu dikhawatirkan dari kehidupan ini?

Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Allah telah menjamin keterkabulan doa. Tak ada doa yang tak diijabah. Seorang yang kafir pun, bila dianiaya dan teraniaya maka doanya akan dikabulkan Allah. Allah tak pernah tidur. Allah maha Mengabulkan doa. Jadi, apakah masih ada yang diresahkan?

Bila sudah menjadikan Allah sebagai pelindung dan penolong. Bila sudah bergantung dan bertawakal kepada Allah. Bila Allah yang mengenggam seluruh urusan manusia. Bila seluruh persoalan kembali kepada Allah. Masih adakah yang ditakutkan?

Apakah ada para Nabi dan Rasul yang tidak ditolong oleh Allah? Apakah ada para Nabi dan Rasul yang dibiarkan sendirian mengarungi gelombang kehidupan ini? Apakah kehidupan Nabi dan Rasul mulia atau terhina? Bagaimana akhir kehidupan para Nabi dan Rasul? Bila semuanya jelas, masihkah beragam hal persoalan menganggu pikiran?

Janji Allah adalah hukum dan takdir kehidupan. Kehidupan berjalan sesuai hukum dan takdir-Nya. Yang terjadi sesuai hukum dan takdir-Nya. Pahami hukum dan takdir-Nya, ikuti dan jalani hukum dan takdir-Nya, itulah ikhtiar mengarungi suratan perjalanan.

Bila keresahan dan ketakutan masih ada. Bila kekesalan masih ada. Bila sakit hati masih ada, bertanda belum bermarifatullah dengan sepenuh hati. Yang mengenal Allah takkan pernah merasakan penderitaan walaupun manusia melihatnya sebagai orang yang paling sengsara di dunia. Allah sudah cukup bagi dirinya, tak mengangankan selain-Nya.

Iman itu Melampaui Kemukjizatan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Yakin tak butuh keajaiban. Iman tak pe...

Iman itu Melampaui Kemukjizatan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Yakin tak butuh keajaiban. Iman tak perlu menyaksikan peristiwa luar biasa. Bukankah umat yang menyaksikan sendiri kemukjizatan para Nabi dan Rasul pun tetap dalam kekafirannya? Bukankah umat yang ditolong dan menikmati kemukjizatan pun tetap menjadi pembangkang?

Para pembangkang, seandainya firman Allah langsung menjelma menjadi kertas di tangan mereka. Walaupun mereka menyaksikan para malaikat turun beriringan dari langit di hadapan nya. Pasti akan bermunculan ragam alasan untuk membangkang. Seperti kaum Bani Israel yang terus membangkang Nabi Musa, walaupun ragam kemukjizatan dirasakan dan telah menolongnya. Itulah karakter manusia.

Iman itu sendiri sudah melampaui kemukjizatan. Apa akhir dari semua kemukjizatan para Nabi dan Rasul? Beriman pada Allah dan Rasul. Menyelesaikan semua persoalan hidupnya. Perantara datangnya pertolongan dan kemudahan dari Allah.

Dengan iman, jagat raya ini dipenuhi kemukjizatan. Bagaimana langit tanpa tiang? Bagaimana matahari dan bulan tidak bertabrakan? Bagaimana hewan dan tumbuhan  berkembang biak dan berbuah? Setiap pandangan mata. Setiap pendengaran dan rasa, penuh dengan kemukjizatan. Bukankah manusia tidak akan pernah bisa menciptakan sesuatu pun di jagat raya ini? Bukankah manusia hanya bisa mencontek dan memanfaatkannya saja?

Iman itu mendatangkan kemudahan dan jalan ke luar. Iman menjadi penghubung komunikasi dan interaksi manusia dengan Allah. Iman mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan. Bukankah ini yang didambakan?

Tak butuh kehebatan dan keluarbiasaan diri. Tak butuh menjadi manusia super dan powerful. Tak butuh keperkasaan yang tak terkalahkan. Tak butuh kecerdasan super brilian. Dengan iman, Allah akan menundukkan semuanya bagi manusia.

Dengan Iman, manusia menapaki jalan Allah dan Rasul.  Bila jalan ini yang ditempuh, adakah kecerdasan dan kekuatan yang bisa melampauinya? Hidup yang paling mudah itu dengan Iman, bukan dengan akal pikiran dan kekuatannya sendiri.

Kebahagiaan Ada Jalannya Sendiri Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Sumber keresahan dan ketentraman ada ...

Kebahagiaan Ada Jalannya Sendiri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Sumber keresahan dan ketentraman ada di dada manusia. Kegelisahan dan ketenangan ada di hati manusia. Siapakah yang menguasai hati? Manusia pun tak bisa. Yang membolak balikkan hati hanya Allah semata.

Siapakah yang menghembuskan dan membisikan ke dada manusia? Malaikat membisikan ketentraman dan ketenangan. Jangan takut dan jangan sedih. Syetan menghembuskan beragam ketakutan dan kekhawatiran. Kapan Allah mengutus Malaikat? Kapan Allah membiarkan syetan menjadi teman manusia?

Sepintar dan secerdas apa pun, manusia tak bisa mengendalikan hatinya. Seluas dan sedalam apapun akal dan ilmunya, manusia tak bisa mengontrol hatinya. Sekaya dan setinggi apa pun jabatannya, manusia tetap tak bisa melakukan intervensi pada hatinya. Padahal hati itu berada di dalam dada manusia.

Bila takdir manusia itu tak bisa mengendalikan hatinya. Bila yang bisa membolak-balikan hati hanya Allah, maka manusia tak bisa menciptakan jalan sendiri untuk membahagiakan dirinya. Manusia tidak bisa merekayasa kebahagiaan dengan caranya sendiri.

Keinginan, kebutuhan, persepsi, harapan, khayalan, angan-angan, obsesi, cita-cita dan mindset hasil egonya yang dianggap bisa membahagiakan diri, tidak akan pernah menuntunnya pada kebahagiaan. Kebahagiaan memiliki jalannya tersendiri. Hanya yang bisa menembus ketentraman hati, yang bisa menciptakan kebahagiaan. Siapakah?

Yang bisa membisikan ketentraman, ketenangan, jangan takut dan jangan bersedih hanya malaikat. Yang bisa mengilhamkan ke dalam hati hanya Allah. Dua cara ini yang bisa memenuhi hati dengan ketentraman dan kebahagiaan. Bagaimana agar Allah dan malaikat terus membersamai? Itulah kuncinya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)