basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Imam Al-Ghazali dan Syekh Abdul Qadir, Dibalik Kemenangan Shalahuddin Al-Ayyubi.  REPUBLIKA.CO.ID,  Buku Hakadza Zhahara Jiilu S...

Imam Al-Ghazali dan Syekh Abdul Qadir, Dibalik Kemenangan Shalahuddin Al-Ayyubi. 


REPUBLIKA.CO.ID,  Buku Hakadza Zhahara Jiilu Shalahuddin wa Hakadza Aadat Al Quds (Demikianlah Bangkitnya Generasi Shalahudin Al Ayyubi dan Demikianlah Kembalinya Yerusalem) karya Dr Majid Irsan Al Kilani diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Buku ini menarik, terutama dari sudut pandang kebangkitan sebuah peradaban. Penerjemah buku ini, dua orang alumni Universitas Islam Madinah, menceritakan, bahwa dosen pembimbing mereka, Dr Ghazi bin Ghazi Al Muthairi, adalah orang yang mengenalkan dan meminta mereka membaca buku ini.

Buku ini menceritakan bagaimana kaum Muslimin mampu bangkit dari keterpurukan selama sekitar 50 tahun, dan akhirnya berhasil merebut kembali Yerusalem setelah dikuasai pasukan Salib selama 88 tahun. Dr Irsan Al Kilani memaparkan data-data bahwa Shalahuddin bukanlah pemain tunggal yang 'turun dari langit' dalam mengangkat keterpurukan umat Islam. 

Tetapi, dia adalah produk dan bagian sebuah generasi baru yang telah dipersiapkan oleh para ulama yang hebat. Dua ulama besar yang disebut berjasa besar dalam menyiapkan generasi baru itu adalah Imam Al-Ghazali dan Abdul Qadir Al-Jilani.

Dalam melakukan upaya perubahan umat yang mendasar, Al-Ghazali dan Al-Jilani lebih menfokuskan pada upaya mengatasi masalah kondisi umat yang ketika itu memang layak menerima kekalahan (al qabiliyah lil hazimah). Faktor dasar kelemahan umat didiagnosis dan dicarikan solusinya. 

Menurut Al Ghazali, masalah yang paling mendasar dari terpuruknya umat Islam adalah faktor hubbud dunya (cinta dunia), rusaknya pemikiran keagamaan, dan fanatisme kelompok. Untuk itu, Al Ghazali melakukan perubahan dimulai dari dirinya sendiri, kemudian baru mengubah orang lain.


Kata penulis buku ini Al-Ghazali lebih menfokuskan usahanya untuk membersihkan masyarakat Muslim dari berbagai penyakit yang menggerogotinya dari dalam dan pentingnya mempersiapkan kaum Muslim agar mampu mengemban risalah Islam kembali sehingga dakwah Islam merambah seluruh pelosok bumi dan pilar-pilar iman serta kedamaian dapat tegak dengan kokoh. 

Melalui kitab-kitab yang ditulisnya setelah merenungkan kondisi umat secara mendalam, Al-Ghazali sampai pada kesimpulan bahwa yang harus dibenahi pertama dari umat adalah masalah keilmuan dan keulamaan. Oleh sebab itu, kitabnya yang terkenal dia beri nama Ihya’ Ulumuddin. Secara ringkas dapat dipahami bahwa di masa Perang Salib, kaum Muslim berhasil menggabungkan konsep jihad al nafs dan jihad melawan musuh dalam bentuk qital dengan baik.. 

Karya-karya al-Ghazali dalam soal jihad menekankan pentingnya mensimultankan berbagai jenis potensi dalam perjuangan umat. Dalam Ihya' Ulumuddin, Al-Ghazali menekankan pentingnya masalah ilmu, akhlak, dan aktivitas amar ma’ruf nahi munkar. Aktivitas tersebut, kata Al-Ghazali, adalah kutub terbesar dalam urusan agama. 

Ia adalah sesuatu yang penting, dan karena misi itulah, maka Allah mengutus para nabi. Jika aktivitas amar ma’ruf nahi munkar hilang, maka syiar kenabian hilang, agama menjadi rusak, kesesatan tersebar, kebodohan akan merajelela, satu negeri akan binasa, begitu juga umat secara keseluruhan.

Aktivitas Al-Ghazali yang gigih dalam memberikan kritik-kritik keras terhadap berbagai pemikiran yang dinilainya menyesatkan umat, juga menunjukkan kepeduliannya yang tinggi terhadap masalah ilmu dan ulama. Al-Ghazali seperti berpesan kepada umat, ketika itu, bahwa problema umat Islam saat itu tidak begitu saja bisa diselesaikan hanya dari faktor-faktor permukaan, seperti masalah politik atau ekonomi, tetapi harus diselesaikan dari akar persoalannya, yaitu kerusakan ilmu dan ulama. 

Dr Irsan Al Kilani menyebutkan bahwa memang banyak yang salah paham terhadap Al-Ghazali dan Abdul Qadir Al-Jilani. Nama yang terakhir ini adalah ulama ahli fikih Mazhab Hanbali yang aktif berdakwah kepada para penguasa dan berhasil mengislamkan ribuan orang non-Muslim.

 

Dari madrasah-madrasah ulama itulah di kemudian hari lahir para ulama yang alim dan zuhud, para ustad, dan para pemimpin politik yang saleh, zuhud, dan mencintai jihad fi sabilillah.  

*Naskah cuplikan dari karya Dr Adian Husaini terbit di Harian Republika 2007

 

Raih Pertolongan Allah dengan Menyelaraskan Diri pada Kehendak-Nya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Pel...

Raih Pertolongan Allah dengan Menyelaraskan Diri pada Kehendak-Nya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Pelindung selain Allah seperti laba-laba yang membuat rumah. Rumah yang paling lemah adalah sarang laba-laba. Di alam semesta ini, adakah pelindung dan penolong selain Allah? Langkah awal mendapatkan perlindungan dan pertolongan Allah adalah dengan berserah diri dan beribadah kepada Allah.

Apakah Allah menolong sesuai dengan keinginan kita sendiri? Bukankah bila semua keinginan manusia terpenuhi, alam semesta ini akan hancur? Selaraskan keinginan kita dengan bimbingan Allah terlebih dahulu, maka Allah akan menolong dan melindungi.

Yang diucapkan, jangan mengikuti keinginan sendiri. Yang didengar dan dilihat, jangan mengikuti hasrat diri. Yang dilakukan jangan mengikuti kemauan dan cita-cita sendiri. Sebab    seluruh prilaku Rasulullah saw tak ada satu pun berdasarkan keinginannya.

Apakah keinginan diri itu bertentangan dengan keinginan Allah? Bila hawa nafsu dan bisikan syetan yang mendominasi diri maka akan terus terjadi pertentangan. Bila mengikuti fitrahnya, keinginan manusia dengan kehendak Allah akan selalu selaras.

Makan dan minum, selaras dengan kehendak Allah. Bukankah Allah menyuruh makan dan minum kepada manusia? Syaratnya hanya jangan berlebihan. Menikah selaras dengan kehendak Allah, bukankah pernikahan itu perintah Allah? Pada dasarnya seluruh perintah Allah sesuai dengan keinginan manusia. Manusia hanya tinggal menanggalkan bisikan hawa nafsu dan syetan saja.

Menyelaraskan keinginan dengan keinginan Allah. Menyelaraskan kehendak dengan kehendak Allah. Itulah cara meraih pertolongan Allah. Tak sulit mengikuti Allah, karena keinginan, kebutuhan dan kehendak manusia pada dasarnya sudah didesain Allah selaras dengan tujuan penciptaannya sebagai hamba Allah dan khalifah di muka bumi.

Menghancurkan ego. Menghancurkan ketuhanan diri. Menghancurkan mindset bahwa keinginan ego lebih baik dari takdir Allah. Berserah diri, meyakini dan bertawakal, itulah jihad menyelaraskan diri dengan kehendak Allah.

Abu Pembakaran Sampah, Jadi Harta Karun Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Sekarang, tempat pembakaran sa...


Abu Pembakaran Sampah, Jadi Harta Karun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Sekarang, tempat pembakaran sampah menjadi sangat menarik. Saat berjalan kaki dari rumah ke stasiun kereta, mataku selalu jelalatan mencari tempat pembakaran sampah rumah tangga. Kadang ada keluarga atau sekelompok warga yang menyediakan tempat untuk pembakaran sampah.

Api merubah sampah menjadi abu. Dahulu para petani menggunakan abu pembakaran untuk menyuburkan tanah atau mengusir hama tanaman. Kearifan lokal ini sekarang hilang tergantikan dengan pupuk kimia dan pestisida. Sampah menjadi persoalan masyarakat. Padahal pemanfaatannya sangat berguna.

Apa manfaat abu pembakaran? Mengikat air dan embun, sehingga air tersimpan sementara waktu untuk membantu kelembaban tanah. Selama air tertahan di abu, air akan menetes ke tanah. Menyelusup ke pori-pori tanah. Air tak terbuang dan cepat menguap. Untuk sementara waktu bisa dimanfaatkan untuk tumbuhan.

Abu mengikat unsur hara dan mineral yang ada di tanah tidak tergerus. Menahan sejenak agar tumbuhan bisa memanfaatkannya untuk nutrisi pertumbuhan tanaman. Abu membuat unsur hara yang tersimpan di sampah mudah diserap oleh tumbuhan. Abu sebagai booster nutrisi bagi tumbuhan.

Apa penyebab Jawa lebih subur dari daerah lainnya? Salah satunya, di pulau Jawalah paling banyak gunung berapi. Setiap letusannya membawa abu atau debu vulkanik yang menyuburkan tanah. Abunya mengandung unsur hara.

Pembakaran sampah menjadi abu, tidak cocok untuk kesuburan jangan panjang. Abu hanya untuk penyubur jangka pendek. Sedangkan sampah berperan untuk kesuburan jangka panjang.

Daerah perkotaan yang padat penduduknya banyak ditemukan pembakaran sampah sisa rumah tangga. Sebab, cara termudah untuk mengefisienkan lahan agar tidak dipenuhi sampah hanya dengan pembakaran. Abunya dimanfaatkan untuk menyuburkan tanah.

Mindset Bisnis dari Wanita Berpakaian Tetapi Telanjang Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tanda-tanda hur...

Mindset Bisnis dari Wanita Berpakaian Tetapi Telanjang

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Tanda-tanda huru hara Hari Kiamat adalah banyak wanita yang berpakaian tetapi telanjang.  Apakah gambaran berkaitan dengan fitnah wanita saja? Hanya semakin banyak dosa dan kemaksiatan? Serbuan godaan syetan? Tidak adakah filosofi kehidupan lainnya?

Mengembangkan bisnis, transparanlah. Ini sangat menarik bagi konsumen dan investor. Transparan keuangan dan pengelolaannya. Proses bisnisnya dari hulu ke hilir. Semua jenis sertifikasi menuju pada transparansi bisnis. Seluruh seluk beluk bisnis harus transparansi seperti wanita yang berpakaian tetapi telanjang.

Transparan tetapi tidak membuka inti bisnisnya. Terbuka tetapi tertutup. Tertutup tetapi terbuka. Menggoda konsumen dan investor tetapi tak tahu isi dapurnya. Inilah konsep bisnis seperti wanita berpakaian tetapi telanjang. Banyak bisnis kuliner yang menampilkan dapur dan proses pengerjaannya. Padahal intinya pada racikan bumbunya.

Banyak yang bisa melihat bangunan dan proses kerja sebuah bisnis, namun tak bisa menduplikasinya. Banyak yang bisa mengoperasikan sebuah aplikasi tetapi tidak tahu algoritma dan bahasa pemogramannya. Sumber daya manusia,  sistem, struktur organisasi dan infrastruktur bisnis tetap tersembunyi walaupun bisnisnya dioperasikannya oleh orang lain.

Yang tersembunyi lebih besar dari yang nampak. Kekuatan yang tersembunyi lebih besar dari yang nampak. Yang nampak hanyalah efek dari kekuatan besar yang tersembunyi. Seperti pohon, tumbuh, berkembang dan berbuah, semuanya dari akar dan pengelolaan tanahnya.

Huru hara hari kiamat jangan dilihat hanya dari kacamata dosa, maksiat, kemungkaran dan kezaliman, tetapi sebuah kondisi yang akan dialami, memahami arah, kiblat, dan trend masa depan, sehingga setiap muslim menjadi futurolog. Apa yang harus dilakukan hari ini untuk hari esok?

Huru hara hari kiamat adalah bimbingan Rasulullah saw di masa depan. Bukankah yang memahami masa depan akan bisa mengenggam masa depan? Menguasai peradaban?

Dasar Mengembangkan Harta Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Apa yang diimpikan di dunia? Rezeki yang mel...

Dasar Mengembangkan Harta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Apa yang diimpikan di dunia? Rezeki yang melimpah, kedudukan mulia disisi Allah, dan bekal untuk akhirat. Semuanya diraih dengan, bekerja dengan cara terbaik, bertanggungjawab dalam mengelola harta, mengembangkannya, lalu menginfaqkan untuk kepentingan hidup yang terbaik sehingga dapat membahagiakan manusia lainnya.

Bila tak bekerja, takkan mendapatkan harta yang menjadi sarana hidupnya di  dunia. Jika bekerja dan berharta, namun tak bertanggungjawab memeliharanya dengan baik, maka harta yang berlimpah bisa cepat habis, akhirnya hidup tetap dalam kefakiran. Bila dipelihara namun tidak dikembangkan?

Bila harta tidak dikembangkan, maka hanya bisa dibelanjakan sedikit demi sedikit. Pada akhirnya, hartanya akan habis betapapun berjuang keras untuk menghemat pengeluarannya. Jika menafkahkan bukan pada tempat dan tujuan yang benar, akhirnya seperti orang miskin kembali.

Harta akan habis dengan banyaknya peristiwa dan penyakit yang menimpanya. Ibarat air yang tertampung dalam penampungan, meskipun tak ada saluran keluarnya, air akan tetap merembes keluar melewati berbagai celah, bahkan memancarkan keluar hingga air musnah sia-sia. Maka kembangkan harta.

Tak ada ruginya mengembangkan harta. Tak ada bangkrutnya dalam mengembangkan harta. Harta yang hilang bukanlah kehilangan, sebab bukan bagian diri manusia. Manusia itu terdiri dari ruh, jiwa dan jasad, harta bagian yang terpisah yang diciptakan Allah. Fungsinya  hanya untuk memudahkan kehidupan saja.

Mengembangkan harta dengan berbisnis dan berinfaq bukan dengan menyimpan dan ditabung. Jangan takut kehilangan harta. Harta itu milik Allah. Dia memberikan tanpa hisab dan sesuai kehendak-Nya. Gunakan harta sesuai tujuan diciptakannya bukan sesuai kehendak manusia.

Mindset bahwa harta itu miliknya. Mindset pemisahan dunia dan akhirat yang menyebabkan ada istilah berkurang dan kehilangan harta, juga rugi dan bangkrut. Lepaskan harta sesuai tujuannya. Jagalah harta sekedar bisa menjalani kehidupan dengan kemudahan dan tanpa was-was syetan.

Rantai Pasokan, Menyiapkan Huru Hara Hari Kiamat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Huru hara hari kiamat...



Rantai Pasokan, Menyiapkan Huru Hara Hari Kiamat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Huru hara hari kiamat. Pagi beriman, sore kafir. Sore beriman, pagi kafir. Situasi yang terus berubah-ubah sangat cepat dan tak bisa diprediksi. Iman yang merupakan lambang keteguhan, namun berubah-ubah pula dalam waktu 24 jam. Itulah ketidakpastian di era huru hara menjelang Hari Kiamat.

Setelah krisis 1998, apakah krisis bersiklus secara tetap? Setelah pemanasan global, apakah siklus musim bisa diprediksi? Huru hara menandakan faster unpredictable condition.  Umur hidup bisnis pun semakin pendek, begitu juga produk. Bagaimana mengantisipasi huru hara menjelang Hari Kiamat dalam sekala pribadi?

Awalnya diprediksi, dunia akan pulih pasca Covid-19, namun data baru menunjukkan dunia sedang menuju ke resesi global di tahun berikutnya.  Negara maju langsung terimbas. Katanya, Indonesia aman. Namun setelah kenaikan BBM? Apakah akan tetap aman? Yang pasti huru hara menjelang Hari Kiamat yang dijelaskan oleh Rasulullah saw harus dituntaskan dengan bimbingan Rasulullah saw juga.

Menyiapkan krisis, jangan sangat bergantung kepada uang, emas, perak, property dan perhiasan yang dibanggakan lainnya. Zaman pernah mencatat, 1 kg gandum senilai satu kg emas. Semua simbol kekayaan tak berguna. Saat itu uang banyak tetapi barang tidak ada.

Jangan meminjam uang berlebihan dan tak dibutuhkan ke bank. Jangan juga menyimpan uang berlebihan di bank. Di Era krisis uang tidak berguna sana sekali. Barang, itulah kunci kekuatan bertahan di era huru hara menjelang Hari Kiamat.

Persoalan utama di era huru hara menjelang Hari Kiamat (krisis) adalah rantai pasokan bukan permintaan. Bukankah krisis sering terjadi di waktu kemarau atau kekeringan yang panjang? Di era pademi dan wabah yang merusak rantai pasokan? Di Era Nabi Yusuf penyebab krisis adalah kekeringan. Di era Firaun, krisis terjadi karena wabah belalang, kutu, dan kodok.

Apa solusinya, ada hadist Rasulullah saw yang menjelaskan bahwa menjelang Hari Kiamat yang dilakukan adalah menanam pohon. Saat huru hara menjelang Hari Kiamat yang dilakukan mengurus kebun, ternah dan mematahkan mata pedang. Keahlian menjelang kiamat yang utama bukan bagaimana menjual, tetapi juga memproduksi. Karena persoalan utamanya adalah rantai pasokan.

Mengkawinkan Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Setiap makhluk Allah diciptakan  berpasangan. Selur...


Mengkawinkan Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Setiap makhluk Allah diciptakan  berpasangan. Seluruh hewan berpasangan. Tumbuhan berpasangan. Matahari dan bulan berpasangan?  Bagaimana dengan tanah? Menurut para pakar tanah, ada 12 jenis tanah di Indonesia. Ada yang subur ada yang tidak. Setiap tanah memiliki karakter dan peran yang berbeda-beda.

Menurut pakar tanah, 70 % tanah di Indonesia tidak subur. Tanah subur terfokus di Jawa. Tanah yang subur berpotensi menjadi tidak subur karena pengolahan tanah menggunakan pupuk kimia. Katanya, hanya 10 persen tanah di Indonesia yang terpenuhi bahan organiknya. Sisanya dalam jangka panjang berpotensi tidak subur bila pengolahannya tidak diubah.

Banyak yang mengeluhkan tingginya harga pupuk kimia. Sebaliknya, pupuk organik yang berserakan dibiarkan menjadi polusi lingkungan. Padahal, cukup memungut dan mengumpulkannya, semuanya menjadi media menyuburkan tanah. Sungguh sederhana menuntaskan ketidaksuburan, hanya butuh ketekunan dan hilangkan kepongahan.

Bagaimana cara lain meningkatkan kesuburan tanah? Ada pesan dari para leluhur, bila pindah ke sebuah tempat, bawalah minimal segengam tanah di tempat asalnya. Lalu, tebarkan ditempat yang akan dihuni. Katanya, bila ingin menanam sebuah pohon, bawalah tanah dari tempat asal pohon tersebut. Inikah konsep mengkawinkan tanah?

Apakah tanah itu benda mati? Pada tanah terdapat banyak mikroorganisme. Saat memindahkan tanah, sama dengan memindahkan mikroorganismenya. Tanah pun seperti bumbu pada makanan, perlu diracik, ada ukuran dalam racikannya, lalu diaduk. Bagaimana meracik beragam jenis tanah?

Yang termudah, bawalah tanah yang subur ke tanah yang tidak subur.  Di tanah yang subur banyak kehidupannya. Kehidupan di tanah yang subur menciptakan kehidupan di tanah yang tidak subur. Bagaimana tanah tidak subur menjadi nyaman bagi kehidupan yang berasal dari tanah subur?

Sesungguhnya kehidupan itu berasal dari air hujan. Tanah harus menjadi tempat yang nyaman bagi air hujan. Inilah pokok dasarnya. Jangan ada erosi. Jangan mengendap jadi comberan air. Tanah harus dalam kondisi terbuka. Seperti itulah proses mengkawinkan tanah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)