basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Tak Ada Tema Baru di Kehidupan ini Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Manusia terus berseteru. Manusia te...

Tak Ada Tema Baru di Kehidupan ini

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Manusia terus berseteru. Manusia terus bertikai. Manusia terus berpolemik. Mengapa selalu seperti itu? Padahal segala hal yang dipolemikkan sudah perselisihan di masa lalu. Yang dikejar dan diburu, sudah dikejar dan diburu oleh nenek moyangnya. Apakah tidak ada tema baru di kehidupan ini?

Bagaimana penguasa yang memenjarakan para ulama? Bagaimana rezim yang membungkam para ulama dan pengkritiknya? Cukup membuka lembaran kembali masa lalu. Seperti itulah akhirnya. Takdir tak pernah berubah. Perjalanan yang sama akan berakhir di garis finish yang sama.

Bagaimana akhir mereka yang mencemooh Islam? Cukuplah membaca kisah dan sejarah para Nabi. Semuanya akan berakhir pada titik akhir yang sama. Para konglomerat, pejabat, politisi, penyebar berita hitam akan berakhir di garis finish yang sama. Melihat hiruk-pikuk kehidupan sangat lucu dan membosankan. Sebab kita semua sudah paham titik akhirnya.

Perbedaan pendapat tentang khilafiyah sudah ada di era Rasulullah saw. Mengapa fenomena membidahkan dan mengkafirkan tak pernah berhenti? Apakah urusan agama itu hanya persoalan ini? Ruang kehidupan sangat banyak yang harus diisi, namun mengapa terus meributkan yang sudah dituntaskan di era sebelumnya?

Meributkan urusan persengketaan. Menipu dan memanipulasi. Iri dan dengki. Dendam dan benci. Mengapa tak bisa dihilangkan? Padahal usia bumi sudah jutaan tahun. Padahal usia manusia di bumi sudah sangat lama sejak Nabi Adam. Persoalan manusia seperti gangsing yang terus berputar. Berbeda zaman dan generasi. Tetapi persoalan dan keributannya tetap sama.

Semua yang bersengketa akan mati. Semua yang berseteru akan mati. Yang menang dan kalah akan mati. Berbeda ataukah sama? Meraih sesuatu karena kemenangan sengketa. Apakah lebih beruntung daripada yang kalah? Yang menang akan meninggalkan apa yang dimenangkannya saat wafat nanti. Bukankah akhirnya tetap sama? Tak memiliki sesuatu lagi?

Kehidupan manusia penuh kelucuan. Seperti menonton anak kecil memperebutkan sesuatu. Sudah jelas akhirnya. Sudah terang ujungnya. Tapi terus berkonflik, berseteru, dan meributkan yang kelak ditinggalkannya. Yang dimiliki bukan miliknya. Yang hilang bukan miliknya pula. Itulah keanehannya.

Melimpahnya nikmat, Terhijab dari Kenikmatan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Nikmat yang tersembunyi i...

Melimpahnya nikmat, Terhijab dari Kenikmatan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Nikmat yang tersembunyi itu lebih tak terhingga dibandingkan dengan nikmat kasat mata. Kepada yang beriman, bersujud, lambungnya jauh dari tempat tidurnya, berdoa, bertasbih, dan menginfakkan hartanya, Allah melimpah banyak nikmat yang tersembunyi yang tak terdeteksi oleh manusia.

Para ulama salaf banyak yang berkata bahwa bila para penguasa mengetahui nikmat yang dirasakan oleh mereka yang beribadah, pasti mereka ingin merampasnya. Mengapa penguasa hingga detik ini tak merampasnya? Karena ketidaktahuannya. Allah yang menyembunyikannya.

Dalam kisah dua pemilik kebun. Dalam kisah Qarun. Mengapa yang beriman tidak iri dan dengki dengan kekayaan para pemburu dunia? Mengapa hidupnya merasa lebih baik dari pemburu dunia yang terkaya? Pada sisi lain, para pemburu dunia yang kekayaannya lebih sedikit justru menginginkan kekayaan yang terkaya?

Melimpahnya kenikmatan tidak akan bisa dibaca dan dirasakan oleh para penguasa yang terkaya sekali pun. Berkuasa tetapi tak merasakan kenikmatan kekuasaan. Berharta namun tak bisa merasakan kenikmatan kekayaan. Allah menutupi dan menghalangi nikmat untuk bisa menikmati yang sudah digenggamnya. Bisa menikmati nikmat ternyata ada  syaratnya.

Dengan kemiskinan yang sama, mengapa ada yang merasakan kenikmatan ada pula yang sengsara? Dengan kekayaan yang sama mengapa ada yang merasakan kenikmatan dan kesengsaraan? Mengapa yang tidak berharta justru lebih merasakan kenikmatan dibandingkan yang lebih banyak hartanya?

Tak semua nikmat bisa dirasakan sebagai kenikmatan. Ada yang dibuka rasa keindahannya. Ada pula yang tutupi oleh Allah. Ada kesengsaraan yang dirasakan nikmat pula oleh kalangan tertentu. Kenikmatan itu tak memiliki definisi dan kondisi tertentu. Tetapi soal, apakah Allah membuka hatinya sebagai kenikmatan?

Bukalah surat As Sajdah ayat 17. Allah menyediakan kenikmatan yang besar bagi yang beribadah yang tak diketahui dan dipahami oleh kebanyakan manusia. Allah melimpahkan banyak nikmat pada manusia, namun kebanyakan manusia terhijab, tertutupi, tak merasakannya sebagai nikmat. Padahal semua manusia diberikan nikmat yang sama.

Suntikan Energi Jiwa dari Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Berinteraksi dengan alam, tumbuhan dan ...

Suntikan Energi Jiwa dari Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Berinteraksi dengan alam, tumbuhan dan hewan, berarti berinteraksi dengan makhluk Allah yang senantiasa berdoa, bersujud dan bertasbih kepada Allah. Memandang angkasa raya, berarti memandang makhluk Allah yang senantiasa berdoa, bersujud dan bertasbih kepada Allah. Adakah teman sebaik ini?

Berinteraksi dengan alam semesta berarti berinteraksi dengan yang selalu melayani manusia. Yang selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia. Semuanya ditundukkan Allah untuk manusia. Semuanya wasilah agar manusia fokus beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi.

Adakah pengaruh kejiwaan dari interaksi manusia terhadap Alam? Adakah ketentraman? Dapatkah filosofi hidup? Munculkah rasa kasih sayang? Bila ketiganya tumbuh pada jiwa, bertanda alam telah menyuntikkan energi pada jiwa manusia.

Melihat sekumpulan semut yang berbaris. Melihat rayap yang tengah mengigit. Melihat cacing yang tengah bergeliat. Melihat jangkrik yang berlarian. Apa yang dirasakan? Ingin membunuh karena menganggapnya sebagai hama? Atau, mengkondisikan alam sehingga mereka bisa terus hidup untuk mengelola alam?

Seorang pecinta anjing menjadi ulama besar di Mesir. Mencintai anjing, bertanda pada jiwanya  ada kasih sayang dan kelembutan. Saat disentuh dengan ayat-ayat Allah dan tugas kehidupan, jiwanya terpanggil. Dari mendidik anjing menjadi pendidik bagi para pemuda.

Bandingkan kondisi alam Mekkah dan Madinah. Madinah merupakan daerah pertanian dan perkebunan. Jiwa penduduknya sering berinteraksi dengan alam dan hewan daripada dengan kekayaan. Hidupnya penuh kesederhanaan. Sedangkan Mekkah, para pembesarnya lebih banyak berinteraksi dengan kekayaan dan kekuasaan. Hidup bermewahan dan saling berbangga. Itulah sebab, Madinah menjadi ladang subur bagi dakwah Rasulullah saw.

Berinteraksi dengan alam bukan berorientasi pada panen dan hasilnya. Menjadi kaya dengan buahnya. Alam jangan dijadikan sebagai faktor-faktor produksi untuk dieksploitasi seperti persepsi para pemburu dunia. Alam menjadi guru spiritual dan peradaban, sebab Allah telah menganugerahkan petunjuk (huda) pada setiap makhluk yang diciptakan-Nya. Bisakah membaca petunjuk-Nya?

Merusak Alam, Merusak Jiwa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Liburan berpetualang ke Cigudeg Bogor Barat...

Merusak Alam, Merusak Jiwa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Liburan berpetualang ke Cigudeg Bogor Barat arah Banten. Untuk menghindari macet, melewati jalur alternatif melaui Ciampea pinggiran bukit kapur, munculnya langsung ke terminal Lewiliang. Ternyata menguak memoriku saat kuliah dulu. Melewati tempat pelatihan menembak tentara zaman dulu. Disitulah saya mendampingi anak baru yang ikut Ospek.

Dulu dari Ciampea ke arah lokasi pelatihan menembak bisa dikatakan tak ada rumah. Sekarang rumah berjejer sangat rapat. Pohon beringin tempat berteduh masih berdiri kokoh. Sungai tempat MCK para mahasiswa masih mengalir deras, namun batu-batuannya sudah tak terlihat lagi. Sudah terkubur oleh lumpur dan sampah.

Pemukiman semakin padat dan rapat. Tak ada lagi celah untuk menikmati pemandangan yang indah dan serasi. Keindahan tak diperlukan. Terpenting bisa hidup saja. Itulah sebab jiwa manusia tak indah lagi. Semakin keindahan alam lenyap, lenyap pula keindahan jiwa manusia.

Dulu, alam menjadi inspirasi kecerdasan spiritual. Keindahan alam membentuk kebijaksanaan dan kearifan dalam mengelola hidup dan prinsip dalam menyelesaikan masalah. Saat alam menjadi tujuan materialisme, maka alam tak bisa lagi menjadi guru peradaban.

Keserasian dan keseimbangan alam menjadi inspirasi bagaimana menyeimbangkan pengelolaan kehidupan hingga politik. Saat alam menjadi tujuan eksploitasi maka praktek bisnis hingga politik pun menjadi ajang eksploitasi. Apa yang didapatkan dari eksploitasi? Hanya perburuan rente, komisi, fee, dan jatah kekayaan. Itulah kelak mengapa Nabi Isa turun kembali ke bumi.

Perjalanan sepanjang jalan Lewiliang menuju Cigudeg, penuh dengan panorama perbukitan, sawah dan sungai menyatu. Berakhir di perkebunan sawit. Lalu menyusuri jalan berbatu di perbukitan. Dari atas bukit memandang ke bawah melihat hamparan sawah, sungai yang berkelok dan perbukitan lainnya. Apakah semuanya akan langgeng?

Dunia semakin rusak, mengapa manusia terus memburu yang rusak? Dunia semakin hancur oleh ulah manusia, mengapa manusia memburu yang hancur? Kenikmatan dunia itu hanya pada saat beribadah kepada Allah dan menunaikan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi. Selain itu kegersangan hidup.

Beragam Kisah Buah-buahan dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Saat Allah menjelaskan s...

Beragam Kisah Buah-buahan dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Saat Allah menjelaskan surga, apa yang paling sering digambarkan? Apa yang pertama kali sering diutarakan? Kebun-kebun yang mengalir air di bawahnya. Juga, buah-buahan. Rumah, perhiasan juga ada, namun mengapa lebih sering tentang kebun dan buah-buahan?

Mengapa larangan Allah terhadap Nabi Adam berupa buah? Apakah ini bertanda buah merupakan komponen surga yang lebih berharga dan menarik dari yang lainnya? Buah yang digambarkan adalah buah yang terus menerus panen, mudah diambil dan tidak dilarang untuk mengambilnya.

Dalam buah ada karbohidrat dan air. Dalam buah ada kesegaran. Dalam buah banyak hal yang bisa mengeluarkan racun tubuh dan meningkatkan antibodi alami. Buah tak bisa diduplikasi.

Dalam beberapa kisah, Allah melimpah ruahkan hasil panen buah kepada orang kafir. Mengapa kisahnya seperti ini? Allah juga mampu memberikan kekayaan kepada orang kafir sehingga loteng rumahnya, tangga, pintu, peralatan rumah tangga, lantainya terbuat dari perak dan perhiasannya emas. Mengapa dikisahkan seperti ini? Sedangkan bagi mukmin dianugerahi surga? Agar manusia paham tak berharganya dunia.

Dalam setiap kisah pemilik kebun, saat buah siap dipanen, tiba-tiba pohonnya mati dan panennya gagal. Bagi pemburu dunia dan pelaku kezaliman, hukum inilah yang berlaku. Diawal terlihat terang dan mudah jalan kesuksesan. Semua rencana dan strategi terlaksana tanpa hambatan dan memuaskan. Saat hasilnya akan dipetik esok hari, yang dialami hanyalah kehancuran.

Apakah ada kesalahan dalam pengelolaan harta? Lihatlah kisah pemilik kebun. Muncul kekikiran saat buah hendak dipanen. Panen di pagi yang buta agar tak seorang pun melihatnya sehingga tak ada yang meminta buahnya. Berencana tidak akan memberikan hasil panennya kepada para fakir miskin saat panen tiba.

Setiap orang bisa membangun kebun agar panen berlimpah ruah. Namun banyak kegagalannya di saat panen. Kegagalan menghapus kekikiran. Bangga dengan hasil panen karena merasa semua ikhtiarnya. Padahal tak ada peran sedikitpun bagi manusia dalam kehidupan ini.

Benda-benda Angkasa untuk Melayani Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah menahan benda-benda l...

Benda-benda Angkasa untuk Melayani Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah menahan benda-benda langit sehingga tidak jatuh ke bumi. Seperti itu hukumnya dalam Al-Qur'an. Dengan wasilah apa Allah menjaga bumi? Para ahli meneliti, katanya Atmosfir yang membuat benda-benda ruang angkasa terbakar sebelum memasuki bumi. Bumi dilindungi oleh Atmosfir.

Malaikat melempari syetan yang hendak mencuri informasi dari langit. Manusia melihatnya keindahan langit dengan kilatan cahaya di malam hari padahal hakikatnya syetan yang sedang diusir. "Akan tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.”

Allah menciptakan jalan-jalan bagi benda-benda langit. Tidak saling menyusul dan bertabrakan. Allah menciptakan tujuh lapis langit. Setiap lapisan memiliki peran dan benda-benda angkasa tersendiri. Benda angkasa tertata seperti tata kelola makhluk-Nya di bumi.

Pengelolaan bumi dan langit memiliki prinsip yang sama. Semuanya makhluk Allah. Mengapa ragamnya berbeda? Sebab bumi disiapkan untuk manusia. Apa yang ada di bumi untuk melayani manusia. Benda-benda di angkasa untuk menjaga benda-benda angkasa lainnya.

Benda angkasa hanya seperti kumpulan titik yang tak terpola dan tak beraturan? Padahal semuanya terpola dan tertata. Gerakannya terpola. Antara satu benda dengan benda lainnya terkoneksi. Hancurnya satu benda angkasa akan mempengaruhi benda yang lainnya. Kehancuran satu benda akan menyebabkan kehancuran benda angkasa lainnya.

Matahari untuk menyinari bumi. Tak terhingga peran sinar matahari bagi kehidupan bumi. Begitu pun bulan, perubahan bentuk bulan dan gaya gravitasi bulan mempengaruhi bumi. Bagaimana pengaruh bumi dan bulan terhadap matahari?

Andai tak ada matahari dan bulan, maka adakah kehidupan di bumi? Seluruh benda-benda angkasa saling terkoneksi dan terpola. Semuanya untuk menopang kehidupan manusia di bumi. Maha Suci Allah Yang Maha Terpuji.

Memburu yang Bukan Perannya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tak ada yang bisa menggantikan peran semut...

Memburu yang Bukan Perannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Tak ada yang bisa menggantikan peran semut, rayap, cacing, belalang dan setiap makhluk Allah. Kehilangan satu makhluk-Nya berarti musnahnya kehidupan. Menjaga satu makhluk-Nya berarti menjaga keseimbangan alam semesta. Itulah sebabnya, memberikan minum pada anjing yang kehausan bisa membawa seorang pelacur ke surga.

Dengan bertani, daun, batang dan buah yang dimakan oleh burung, ulat, cacing, semut, rayap dan hewan lainnya merupakan sedekah. Tak perlu takut dengan hama. Sebab mereka mengambil sebesar haknya. Mereka tak serakus manusia. Ular, Harimau, Singa dan binatang buas lainnya, memakan sesuatu setelah itu berdiam diri.

Mengapa belalang, ulat, wereng, dan hewan lainnya menjadi wabah tanaman? Sebab manusia kikir terhadap alam. Manusia memusnahkan segala sesuatu yang dianggapnya merugikan. Padahal alam ini memiliki hukum keseimbangan. Jangan ada keserakahan, biarkan alam berjalan sesuai hukumnya. Maka kehidupan manusia menjadi sangat santai dan menyenangkan. Sebab alam yang akan melayani dan bekerja untuk manusia.

Manusia lelah dan penat karena mengikuti keinginan egonya. Manusia mengorbankan waktu dan energinya demi mimpi egonya. Yang dikejar dan diburu. Keberhasilan meraih yang diburunya dianggap kesuksesan padahal itu menyulitkan dan memberatkan dirinya. Cukup aneh logika akal manusia.

Kenikmatan yang diburu manusia bersifat relatif. Kesuksesan yang diangankan bersifat relatif. Semua persepsi yang menggunakan akal bersifat relatif. Banyak yang sudah meraihnya namun hampa. Mengapa lebih banyak yang mengejar sesuatu yang relatif dan  meninggalkan yang pasti? Itulah hasil pikiran dan nafsu.

Burung selalu berkicau. Ayam selalu berkokok dan berkotek. Padahal mereka makhluk yang tak sempurna. Padahal nikmat yang Allah curahkan padanya lebih sedikit dari pada yang dicurahkan pada manusia. Namun mengapa manusia lebih banyak yang bersedih? Tak sebahagia Burung dan Ayam?

Hewan mengikuti garis perannya. Manusia melabrak dan mendurhakai perannya. Saat manusia berada di luar jalur perannya sebagai hamba dan khalifah Allah, maka segala keberhasilan hasil perburuan hidupnya tidak pernah memuaskan dan membahagiakan hidupnya. Manusia hanya terus dalam kelelahan dan kepenatan. Seperti itulah tata kelola kehidupan ini.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)