basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Benda-benda Angkasa untuk Melayani Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah menahan benda-benda l...

Benda-benda Angkasa untuk Melayani Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah menahan benda-benda langit sehingga tidak jatuh ke bumi. Seperti itu hukumnya dalam Al-Qur'an. Dengan wasilah apa Allah menjaga bumi? Para ahli meneliti, katanya Atmosfir yang membuat benda-benda ruang angkasa terbakar sebelum memasuki bumi. Bumi dilindungi oleh Atmosfir.

Malaikat melempari syetan yang hendak mencuri informasi dari langit. Manusia melihatnya keindahan langit dengan kilatan cahaya di malam hari padahal hakikatnya syetan yang sedang diusir. "Akan tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan); maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang.”

Allah menciptakan jalan-jalan bagi benda-benda langit. Tidak saling menyusul dan bertabrakan. Allah menciptakan tujuh lapis langit. Setiap lapisan memiliki peran dan benda-benda angkasa tersendiri. Benda angkasa tertata seperti tata kelola makhluk-Nya di bumi.

Pengelolaan bumi dan langit memiliki prinsip yang sama. Semuanya makhluk Allah. Mengapa ragamnya berbeda? Sebab bumi disiapkan untuk manusia. Apa yang ada di bumi untuk melayani manusia. Benda-benda di angkasa untuk menjaga benda-benda angkasa lainnya.

Benda angkasa hanya seperti kumpulan titik yang tak terpola dan tak beraturan? Padahal semuanya terpola dan tertata. Gerakannya terpola. Antara satu benda dengan benda lainnya terkoneksi. Hancurnya satu benda angkasa akan mempengaruhi benda yang lainnya. Kehancuran satu benda akan menyebabkan kehancuran benda angkasa lainnya.

Matahari untuk menyinari bumi. Tak terhingga peran sinar matahari bagi kehidupan bumi. Begitu pun bulan, perubahan bentuk bulan dan gaya gravitasi bulan mempengaruhi bumi. Bagaimana pengaruh bumi dan bulan terhadap matahari?

Andai tak ada matahari dan bulan, maka adakah kehidupan di bumi? Seluruh benda-benda angkasa saling terkoneksi dan terpola. Semuanya untuk menopang kehidupan manusia di bumi. Maha Suci Allah Yang Maha Terpuji.

Memburu yang Bukan Perannya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tak ada yang bisa menggantikan peran semut...

Memburu yang Bukan Perannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Tak ada yang bisa menggantikan peran semut, rayap, cacing, belalang dan setiap makhluk Allah. Kehilangan satu makhluk-Nya berarti musnahnya kehidupan. Menjaga satu makhluk-Nya berarti menjaga keseimbangan alam semesta. Itulah sebabnya, memberikan minum pada anjing yang kehausan bisa membawa seorang pelacur ke surga.

Dengan bertani, daun, batang dan buah yang dimakan oleh burung, ulat, cacing, semut, rayap dan hewan lainnya merupakan sedekah. Tak perlu takut dengan hama. Sebab mereka mengambil sebesar haknya. Mereka tak serakus manusia. Ular, Harimau, Singa dan binatang buas lainnya, memakan sesuatu setelah itu berdiam diri.

Mengapa belalang, ulat, wereng, dan hewan lainnya menjadi wabah tanaman? Sebab manusia kikir terhadap alam. Manusia memusnahkan segala sesuatu yang dianggapnya merugikan. Padahal alam ini memiliki hukum keseimbangan. Jangan ada keserakahan, biarkan alam berjalan sesuai hukumnya. Maka kehidupan manusia menjadi sangat santai dan menyenangkan. Sebab alam yang akan melayani dan bekerja untuk manusia.

Manusia lelah dan penat karena mengikuti keinginan egonya. Manusia mengorbankan waktu dan energinya demi mimpi egonya. Yang dikejar dan diburu. Keberhasilan meraih yang diburunya dianggap kesuksesan padahal itu menyulitkan dan memberatkan dirinya. Cukup aneh logika akal manusia.

Kenikmatan yang diburu manusia bersifat relatif. Kesuksesan yang diangankan bersifat relatif. Semua persepsi yang menggunakan akal bersifat relatif. Banyak yang sudah meraihnya namun hampa. Mengapa lebih banyak yang mengejar sesuatu yang relatif dan  meninggalkan yang pasti? Itulah hasil pikiran dan nafsu.

Burung selalu berkicau. Ayam selalu berkokok dan berkotek. Padahal mereka makhluk yang tak sempurna. Padahal nikmat yang Allah curahkan padanya lebih sedikit dari pada yang dicurahkan pada manusia. Namun mengapa manusia lebih banyak yang bersedih? Tak sebahagia Burung dan Ayam?

Hewan mengikuti garis perannya. Manusia melabrak dan mendurhakai perannya. Saat manusia berada di luar jalur perannya sebagai hamba dan khalifah Allah, maka segala keberhasilan hasil perburuan hidupnya tidak pernah memuaskan dan membahagiakan hidupnya. Manusia hanya terus dalam kelelahan dan kepenatan. Seperti itulah tata kelola kehidupan ini.

Awal Penguasaan  Ilmu dan Teknologi Oleh: Nasrulloh Baksolahar ( Channel Yotube Dengerin Hati) Manusia memiliki akal dan perasaa...

Awal Penguasaan  Ilmu dan Teknologi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
( Channel Yotube Dengerin Hati)

Manusia memiliki akal dan perasaan. Manusia memiliki kemampuan mengamati, meneliti, menganalisa dan menyimpulkan. Namun mengapa raganya yang terus tumbuh berkembang tak bisa terdeteksi oleh dirinya sendiri? Mengapa pertumbuhan bayi, remaja, muda, dewasa dan tua tak terasa sedikitpun? Yang diketahui tiba-tiba sudah tua renta.

Tumbuhan dan hewan tak memiliki akal. Tak memiliki kemampuan meneliti, menyelidiki, menganalisa dan membuat kesimpulan. Namun tak bisa merasakan pertumbuhan batang dan raganya pula? Apa bedanya manusia dengan tumbuhan dan hewan?

Ya Hayyu, Ya Qayyum, Allah Maha Mengurusi makhluk-Nya. Ya Latif, Allah Maha Lembut. Tak ada campur tangan manusia dalam mengelola raganya sendiri. Manusia hanya mengikuti kecendrungan lapar, haus, lelah dan sakit. Kecendrungan yang sudah dirancang Allah agar raga terjaga.

Bertani dan berkebun, manusia hanya mencangkul dan menebarkan sampah. Memperhatikan karakter tanaman bagaimana tumbuh dan berkembangnya. Lalu manusia mengikuti polanya. Begitu pun dengan hewan. Adakah andil manusia dalam kehidupan ini?

Manusia menciptakan ragam teknologi dari logam dan besi. Apakah yang melakukannya manusia? Manusia hanya memanfaatkan energi api dan panas untuk melelehkan lalu membentuknya sesui spesifikasinya. Apakah logam, besi, dan hawa panas itu buatan manusia? Manusia hanya memanfaatkan dan menempatkan makhluk Allah sesuai karakternya.

Penguasaan teknologi dimulai dengan pemahaman terhadap karakter makhluk Allah. Penggalian ilmu merupakan hasil dari pemahamannya terhadap makhluk Allah. Sebab itulah yang Allah ajarkan kepada Nabi Adam di Surga adalah nama-nama makhluk-Nya.

Allah memaham ilmu dan teknologi sesuai kebutuhan zamannya. Tak ada lompatan teknologi yang ada hanya Allah menurunkan ilmu dan teknologi sesuai kebutuhan di zamannya. Seperti Allah menurunkan ilmu membuat Kapal di era Nabi Nuh dan melunakkan besi di era Nabi Daud. Adakah yang hebat dari penemuan teknologi dan ilmu?

Kala Oligarki Kezaliman Dihancurkan Oleh Strateginya Sendiri Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Firaun be...

Kala Oligarki Kezaliman Dihancurkan Oleh Strateginya Sendiri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Firaun berhasil mengendalikan seluruh sendi kehidupan. Berhasil mengenggam semua posisi jabatan dan masyarakat. Namun apakah seluruhnya sudah terkendali? Ternyata masih ada seorang bayi yang lolos. Terselamatkan melalui aliran sungai Nil. Yang diburu, yang menjadi target pembunuhan justru dipelihara di Istana.

Firaun berhasil mengunci mati pergerakan Nabi Musa dan kaumnya di tepi laut yang tak memiliki kekuatan untuk melawannya lagi. Namun mengapa tiba-tiba laut terbelah membentuk jalan? Apakah sudah diprediksi oleh Firaun dan pasukannya? Tak ada yang menduganya.

Di tepi laut, awalnya semua memprediksi kekalahan dan kematian Nabi Musa, yang terjadi justru terbalik. Firaunlah yang terkubur di dasar lautan. Selalu ada peristiwa luar biasa yang akan menghancurkan kediktatoran. Semuanya di luar prediksi para ahli strategi.

Nabi Ibrahim sudah terkepung api. Jalan keluarnya tak ada lagi. Misi Namrudz akan sukses besar. Adakah yang bisa menyelamatkannya? Api yang menjadi media penyiksaan ternyata menjadi penyelamatnya. Saat seluruh komponen kehidupan dan masyarakat sudah terkendali untuk melanggengkan kezaliman, ternyata masih ada aksi penyelamatan yang tak terduga.

Penjara menjadi hukuman untuk membungkam Nabi Yusuf. Penjara untuk menyembunyikan tindak  kezaliman para pejabat. Apa yang terjadi?  Ternyata penjara justru mendekatkan Nabi Yusuf untuk menjadi bagian kekuasaan.

Mengapa sarana dan infrastruktur untuk menghancurkan justru menjadi penyelamat dan mengangkat martabat para Nabi dan Rasul? Mengapa yang tak terduga justru yang menghancurkan penguasa zalim? Mengapa rencananya yang sempurna justru yang menghancurkannya? Padahal para Nabi dan Rasul tidak melakukan aksi penyelamatan?

Ragam terselamatkannya para Nabi dan Rasul dari oligarki kezaliman akan terus terjadi dan berulang sepanjang masa. Tugas kita hanya bagaimana beriman dan berkarakter seperti Nabi dan Rasul saja. Teruslah menyeru sebab hari kebangkitan itu hanya terjadi dengan satu teriakan saja. Lalu para munafikin akan terbelalak menyaksikannya.

Awal Tragedi Kemanusiaan dari Kisah Nabi Adam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Melihat pertikaian yang ...

Awal Tragedi Kemanusiaan dari Kisah Nabi Adam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Melihat pertikaian yang terekam di media, tak pernah ada hentinya. Sejak manusia diciptakan, kemelut pun dimulai. Berawal dari dialog tentang dijadikannya manusia sebagai khalifah di muka bumi. Setelah itu, syetan memproklamasikan permusuhannya dengan manusia.

Syetan mulai membisikan dan menggoda. Syetan mulai merancang tipu muslihat. Jiwa manusia mulai dihembuskan ragam rasa dan pemikiran. Disinilah pergolakan hati, jiwa dan akal dimulai. Fragmen Nabi Adam dan Siti Hawa ke bumi pun dimulai.

Liku-liku Nabi Adam dan Siti Hawa bertemu tak diceritakan oleh Al-Qur'an. Fragmen Habil dan Qabillah yang diangkat. Inilah pertikaian abadi yang terus mewarnai bumi. Dengki dan iri jadi awal pertikaian. Melawan perintah Allah menjadi penyebab semua tragedi dan pertikaian di muka bumi.

Apa yang terbesit di hati Qabil, maka itulah besitan awal sebuah pertikaian. Apa yang terbesit pada syetan itulah yang terbesit pada setiap tragedi. Titik awal tragedi sebenarnya sangat mudah untuk dihapus, namun manusia justru mengikuti besitan tersebut.

Takdir itu tidak adil. Hukum Allah itu tidak baik. Keinginan dan yang dipikirkan manusia lebih baik dari hukum dan takdir Allah. Itulah sebab awal pertikaian dan tragedi. Manusia terus ingin melawannya, namun tata kelola Allah yang sudah ditetapkan sebelum manusia diciptakanlah yang akan tetap terjadi.

Apakah bila semua keinginan dan cita-cita manusia terrealisasi, kebahagiaan akan terraih dan terpuaskan? Nabi Adam tinggal di Surga namun masih butuh teman Siti Hawa. Padahal 100% rahmat Allah sudah dinikmatinya, namun tetap ada yang kurang sehingga tergoda oleh syetan. Takdir-Nya adalah surga bagi manusia. Mengapa masih menuntut yang lain?

Manusia diciptakan bukan untuk menikmati kesenangan. Bukan hidup untuk kesenangan.  Para ahli surga akan hampa dengan kesenangan surga. Para bidadari surga tak secantik wanita sholehah. Sebab yang diinginkan para ahli surga adalah pertemuan dengan Allah. Melihat wajah Allah. Bukankah kebahagiaan ini sudah diraih dengan beribadah  kepada Allah di dunia Ini?

Bersenang-senang dengan Mengolah Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Di tahun 2021 jumlah mobil yang...

Bersenang-senang dengan Mengolah Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Di tahun 2021 jumlah mobil yang terjual sekitar 450.000 unit. Motor baru sekitar 450.000 unit. Hampir 80 trilyun sumber daya teralokasikan untuk kendaraan. Pada sisi lain, hutan dikuasai Asing dan Aseng. Banyak tanah yang terlantar. Pangan masih banyak import. Mengapa sumber daya difokuskan pada hal yang tidak strategis?

Buruh tani hidup dibawah standar. Hidupnya hanya untuk hari ini saja. Padahal ketahanan pangan negri ini berada pada pundak mereka. Mengapa banyak yang telah menghabiskan membeli kendaraan yang nilainya terus menurun dan usang, padahal pada sisi lain nilai tanah dan pangan terus naik?

Hari libur digunakan untuk bersenang-senang. Makan, minum, beristirahat dan bertamasya. Liburan hanya konsumerisme. Padahal semuanya bisa didapatkan dengan mengolah tanah, berkebun dan bertani. Rasa senang dan bahagianya sama dengan mereka yang berlibur.

Apakah beristirahat itu hanya dengan berdiam diri? Apakah bertamasya itu hanya menikmati perjalanan dan tempat tertentu? Apakah makan dan minum terlezat itu hanya dengan mendatangi resto? Padahal semuanya didapatkan juga dengan mengolah tanah, berkebun dan bertani.

Berlibur banyak yang digunakan untuk berolahraga, bukankah dengan mengolah tanah, berkebun dan bertani juga sebuah olahraga yang produktif? Berolahraga sambil memikirkan perut dan ketahanan pangan negri ini. Berolahraga sambil berinteraksi dengan tanah, hewan, tumbuhan dan ragam ciptaan-Nya. Berolahraga sambil memadu kasih sayang dengan alam.

Banyak yang enggan berinvestasi karena mempertimbangkan return of Investment, pay back period, Internal rate return, namun pada sisi lain mengumbarkan uang untuk konsumerisme dan kesenangan. Mengapa tidak berfikir bagaimana agar kekayaan terus bergulir saja? Agar tidak kehidupan berbutar dan merata daripada kekayaan tersimpan tak  berguna hanya untuk kebanggaan semata.

Mengapa tidak memberdayakan uang kesenangan untuk diberikan kepada buruh tani yang mengelolah tanah dengan berkebun dan bertani? Kembali ke pedesaan bukan dengan membuat bangunan dan kendaraan, tetapi kelolalah tanahnya, itu cara awal mengelola negri ini.

Hukum Cahaya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Yotube Dengerin Hati) Rasulullah saw menjelaskan bahwa para Sahabat seperti bi...

Hukum Cahaya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Rasulullah saw menjelaskan bahwa para Sahabat seperti bintang-bintang di langit. Bila satu bintang saja dijadikan petunjuk, maka manusia tidak akan tersesat. Bukankah bintang itu bercahaya karena cahaya matahari? Andaikan seluruh bintang di jagat raya dikumpulkan jadi satu, bisakah cahayanya seperti matahari? Tak ada cahaya yang hilang.

Rasulullah saw adalah rahmat bagi semesta alam. Bila akhlak para Sahabat disatukan, itulah kemuliaan Rasulullah saw. Para Sahabat adalah serpihan cahaya dari Rasulullah saw. Tabiin adalah serpihan cahaya para Sahabat. Untuk itulah Umar bin Abdul Aziz tetap merasakan kemuliaan Muawiyah bin Abu Sofyan dibandingkan dirinya.

Apakah ada murid yang lebih pintar berilmu dari gurunya? Tidak akan pernah ada. Adakah anak yang lebih hebat dari orang tuanya? Tidak pernah ada. Sebab, keilmuan dan kehebatan seseorang hanya salah satu bagian terkecil dari kemuliaan guru dan orang tuanya.

Dalam satu majelis, imam Bukhari bisa mengumpulkan murid sebanyak ratusan ribu murid. Adakah yang menyamai ilmu Bukhari setelahnya? Tidak ada lagi. Namun kumpulan ilmu murid-muridnya cahayanya seperti cahaya ilmu imam Bukhari. Cahaya itu akan terus terjaga hingga lenyapnya jagat raya.

Kapan cahaya kebaikan itu hilang? Menjelang hari kiamat. Saat seluruh manusia yang masih ada iman diwafatkan oleh Allah dengan hembusan angin. Setelah itu tak ada lagi kebaikan yang akan muncul. Sebelum itu terjadi, kebaikan dan kebenaran akan terus ditegakkan. Karena cahaya terus tersimpan dan terjaga.

Allah senantiasa membimbing manusia kepada cahaya. Diberi proses alamiah berupa usia tua, lupa hingga sakit. Terus melemah dan persoalan agar merasakan ketidakberdayaan. Dilimpahkan rahmat-Nya yang tak terhingga agar muncul kesadaran berterimakasih. Diutus para Nabi, Rasul dan Kitab Suci agar akal, jiwa dan perjalanan hidupnya terbimbing. Bila tak bisa juga, barulah diberikan kesulitan yang super berat dan persoalan yang tak bisa selesai kecuali hanya kembali kepada-Nya.

Cahaya itu bawaan abadi manusia. Fitrah ketuhanan itu cahaya yang terus tersimpan pada setiap manusia. Cahaya itu akan terus terang dan semakin terang bila disambungkan dengan Sumber Cahaya melalui sambungan yang benar yaitu Allah dan Sunnah Rasulullah saw.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)