basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Kandungan Dalam Butiran Air Hujan Dalam penjelasan ilmiah mengenai peran hujan yang "menghidupkan" lahan yang "ma...

Kandungan Dalam Butiran Air Hujan


Dalam penjelasan ilmiah mengenai peran hujan yang "menghidupkan" lahan yang "mati" yang disebutkan dalam Alquran sudah dianalisa oleh para pakar ilmu pengetahuan. Diketahui bahwa hujan membawa butiran air yakni suatu materi yang penting untuk kehidupan semua makhluk hidup di dunia, ternyata butiran air hujan juga membawa serta material yang berfungsi sebagai pupuk.

Saat air laut yang menguap dan mencapai awan, ia mengandung sesuatu yang dapat merevitalisasi daratan yang mati. Butiran air hujan yang mengandung bahan-bahan revitalisasi tersebut biasa dikenal dengan nama "surface tension droplets."

Bahan-bahan ini diperoleh dari lapisan permukaan laut yang ikut menguap. Pada lapisan tipis dengan ketebalan kurang dari seper-sepuluh milimeter dan biasa disebut "lapisan mikro" oleh para ahli biologi ini, ditemukan banyak serasah organik yang berasal dari dekomposisi algae renik dan zooplankton.

Beberapa serasah ini mengumpulkan dan menyerap beberapa elemen, seperti fosfor, magnesium dan potasium, yang jarang diperoleh di dalam air laut. Serasah ini juga menyerap logam berat seperti tembaga, zink, cobalt dan lead.

Sehingga tanaman di daratan yang tersiram hujan akan memperoleh sebagian besar garam-garam mineral dan elemen lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhannya bersamaan dengan datangnya air hujan. Garam-garam yang turun bersama air hujan, merupakan suatu miniatur dari pupuk yang biasa digunakan dalam pertanian (Natrium, Potassium, Kalium dan sebagainya).

Logam berat di udara akan membentuk elemen yang akan meningkatkan produktivitas pada saat pertumbuhan dan pembuahan tanaman. Dengan demikian, hujan adalah sumber pupuk yang sangat penting.


Pupuk yang dikandung pada butiran hujan saja, dalam waktu 100 tahun, tanah yang miskin hara dapat mengumpulkan semua elemen yang diperlukan untuk tumbuhnya tanaman. Hutan juga tumbuh dan memperoleh keperluan hidupnya dari semua bahan kimia yang berasal dari laut.

Dengan cara demikian, setiap tahun sekitar 150 ton pupuk jatuh ke bumi. Tanpa mekanisme ini, maka mungkin jumlah jenis tanaman tidak akan sebanyak yang kita ketahui saat ini dan kemungkinan ketidak seimbangan ekologi dapat juga terjadi.

Memang tidak semua negeri yang mendapat limpahan rahmat itu, tetapi ada pula beberapa tempat di muka bumi yang tidak dicurahi hujan yang banyak, bahkan ada pula beberapa daerah dicurahi hujan tetapi tanah di daerah itu hilang sia-sia tidak ada manfaatnya sedikit pun.

Mengenai tanah-tanah yang tidak dicurahi hujan itu Allah berfirman, "Tidakkah engkau melihat bahwa Allah menjadikan awan bergerak perlahan, kemudian mengumpulkannya, lalu Dia menjadikannya bertumpuk-tumpuk, lalu engkau lihat hujan keluar dari celah-celahnya dan Dia (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran es) itu kepada siapa yang Dia kehendaki dan dihindarkan-Nya dari siapa yang Dia kehendaki. Kilauan kilatnya hampir-hampir menghilangkan penglihatan." (QS An-Nur: 43)

Menurut ayat ini hujan lebat yang disertai hujan es itu tidak tercurah ke seluruh pelosok di muka bumi, hanya Allah-lah yang menentukan di mana hujan akan turun dan di mana pula awan tebal itu sekadar lewat saja sehingga daerah itu tetap tandus dan kering.

Ego Diri, Tantangan dalam Kesenangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Hidup di surga dalam kesenangan y...

Ego Diri, Tantangan dalam Kesenangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Hidup di surga dalam kesenangan yang nyata, menakjubkan dan luar biasa. Di surga, seluruh kebutuhan dipenuhi secara sempurna. Di surga, serba mudah tak ada kesulitannya. Apa tantangannya? Jiwanya sendiri.

Nabi Adam tetap kesepian walaupun kesenangan surga direngkuhnya. Walaupun malaikat dan bidadari melayaninya. Tantangan dalam kesenangan yang melimpah adalah dirinya sendiri, bisakah mengelolanya? Bisakah menaklukkannya?

Saat Allah menghadirkan Hawa di surga untuk lebih menyempurnakan kesenangannya. Adakah tantangannya? Ingin agar kesenangan abadi. Berambisi kekuasaannya abadi. Ini gejolak jiwa yang terus dikompori dan dihembuskan oleh syetan.

Manusia tak pernah berhenti dengan tantangan. Bila seluruh kebutuhan dan keinginan terpenuhi. Bila seluruhnya tercukupi sempurna. Tantangan yang muncul dari dirinya sendiri yaitu ego nafsu dan akalnya. Itulah yang dialami oleh Nabi Adam.

Nabi Musa bergelar Ulul Azmi. Berkomunikasi dengan Allah langsung tanpa perantara. Dengan kemukjizatan dari Allah, para ahli sihir terkalahkan. Firaun dan bala tentaranya ditenggelamkan. Setelah itu, adakah tantangannya lagi? Merasa lebih berilmu, paling paham tentang hikmah.

Allah mendidik Nabi Musa. Ilmu Nabi Musa belumlah seberapa. Allah ingin menghancurkan kesombongan Nabi Musa yang mulai teracuni oleh keburukan jiwanya sendiri. Diutuslah Nabi Musa untuk mencari seseorang yang akhirnya dikenal sebagai Nabi khidir

Nabi Sulaiman sang raja perkasa dan kaya. Tak ada bandingannya di dunia ini. Apa tantangannya? Dirinya sendiri. Merasa mampu memberikan makan dan minum seluruh makhluk. Merasa mampu melahirkan putra yang perkasa untuk berjihad di jalan Allah hingga melupakan dan meninggalkan Allah dengan mengandalkan kekuatan dirinya. Tantangan hidup yang terberat ternyata diri sendiri.

Kisah Nabi Nuh, Mental yang Kuat dalam Mendidik Anak Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Air mulai mengali...

Kisah Nabi Nuh, Mental yang Kuat dalam Mendidik Anak

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Air mulai mengalir dari dalam bumi. Hujan, petir dan badai mengepung kapal Nabi Nuh. Dari atas kapal, Nabi Nuh memperhatikan umatnya yang berusaha menyelamatkan diri dengan menggunakan akalnya. Yaitu, berlari ke gunung yang tinggi agar terhindar dari banjir. Itulah jangkauan akal manusia.

Dari atas kapal, Nabi Nuh melihat putranya yang tengah mendaki gunung yang tertinggi. Nabi Nuh sudah mendapatkan wahyu bahwa dataran akan tenggelam berapapun ketinggiannya. Maka diajaklah sang putra untuk naik ke kapal. Berdoalah Nabi Nuh agar sang putra diselamatkan.

Perjuangan Nabi Nuh untuk menyadarkan, memperbaiki, mendidik dan berdakwah pada putranya. Kasih sayang Nabi Nuh yang terus tercurah dan tak terputus pada putranya. Tak mengenal putus asa untuk mendidik putranya.

Dialog antara Nabi Nuh di atas kapal dengan putranya yang tengah mendaki gunung dengan dilatarbelakangi hujan, angin, badai dan ombak gelombang yang besar, tak menyurutkan ikhtiar Nabi Nuh untuk berdakwah kepada putranya. Doa pun dipanjatkan dengan kesungguhan, kepasrahan dan keikhlasan. Itulah mental mendidik anak yang luar biasa.

Tak ada putus asa dalam berdoa. Tak berhenti berikhtiar apa pun kondisinya sebelum takdir-Nya berlaku. Nabi Nuh terus mendidik putranya hingga Allah memutuskan bahwa putranya bukan keluarganya lagi. Setelah gunung gelombang membatasinya. Setelah suaranya tak lagi bisa didengar oleh putranya. Barulah Nabi Nuh berhenti berdoa dan berikhtiar dalam mendidik putranya.

Nabi Nuh tidak saja memiliki mental yang kuat dalam memperbaiki kaumnya, tetapi juga dalam mendidik putranya. Sang ayah terus berusaha menyelamatkan sang putra agar beriman kepada Allah. Menyadarkan tidak ada keselamatan dan pertolongan kecuali dari Allah. Walaupun banjir, gelombang, hujan, badai dan petir membatasi keduanya.

Kisah Nabi Nuh, sebuah kisah mental dalam mendidik keluarga. Sebelum putranya wafat, berarti pintu doa masih terbuka. Pintu ikhtiar harus terus dilakukan. Tanggungjawab mendidik itu hingga putranya wafat. Walaupun sadar bahwa sang Nabi pun tak bisa memberikan maslahat dan hidayah.

Mengatur Urusan Manusia dari Langit Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah bersemayam di Arsy. Allah me...

Mengatur Urusan Manusia dari Langit

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Allah bersemayam di Arsy. Allah mengatur urusan dari langit ke bumi. Allah menciptakan langit dan bumi. Di Al-Qur'an, mengapa langit selalu di dahulukan sebelum menyebutkan bumi? Ada apa dengan langit? Adakah kehidupan di bumi tanpa langit?

Air hujan datangnya dari langit. Bumi menyimpannya, maka kehidupan pun bergeliat. Bila Allah ingin menciptakan kehidupan di bumi, cukup dengan menurunkan hujan. Sinar matahari, bulan dan bintang berasal dari langit. Udara dan awan berada di langit. Bumi tanpa langit adakah kehidupan?

Allah menggerakkan udara, awan, darinya Allah menurunkan hujan. Pelajari takdir Allah, bagaimana hujan itu turun. Mengapa Allah menggerakkan awan dan hujan ke daerah tertentu? Mengapa Allah menyuburkan daerah tertentu? Bila tak ingin rumit mengetahuinya cukup membuka Al-Qur'an saja.

Mengetahui apa yang terjadi di bumi, cukup dengan memperhatikan fenomena langit. Bukankah ada udara, angin, awan, matahari, bulan dan bintang sebagai petunjuknya? Kejadian di bumi bisa terbaca dengan memperhatikan makhluk-Nya yang ada di langit.

Petani dan nelayan memperhatikan langit untuk memulai aktivitas. Penerbangan pesawat memperhatikan langit untuk memutuskan penerbangan. Perkiraan cuaca, iklim dan musim dilakukan dengan memperhatikan langit. Allah mengatur urusan di bumi dari langit.

Langit tak terbatas dan tak bertepi. Allah menghiasi langit sehingga sangat indah mempesona. Untuk menjelajahinya butuh 1.000 tahun perjalanan manusia dengan teknologi tercanggih.  Hanya satu manusia yang bisa menjelajahi dengan raganya hanya dalam waktu semalam yaitu Rasulullah saw.

Malaikat melaporkan urusan manusia di bumi ke langit di waktu pagi dan petang. Langit terlihat hening dan senyap, padahal langit sangat sibuk dengan lalu lalang malaikat yang melaporkan urusan manusia dan syetan yang berusaha mencuri informasi dari langit.

Antara Mindset dan Hakikat dalam Memahami Takdir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Dalam setiap ciptaan ...

Antara Mindset dan Hakikat dalam Memahami Takdir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Dalam setiap ciptaan Allah ada keindahan. Seperti hewan tunggangan, bukan sekedar untuk membawa manusia dan beban, tetapi banyak unsur keindahannya. Dalam takdir-Nya pun tersimpan keindahan. Namun mengapa mindset manusia berbeda dengan hakikatnya?

Mengapa manusia sering menganggap buruk takdirnya? Padahal seluruh ciptaan-Nya penuh dengan keindahan? Ada syarat khusus agar pemahaman takdir sesuai dengan hakikatnya bukan mindsetnya. Yaitu, bersujud, bertasbih, bertahmid dan menghancurkan kesombongan  diri.

Akalnya dianggap lebih baik. Keinginan dan cita-citanya dianggap lebih membahagiakan. Rencana dan strateginya dianggap bisa memberikan kepuasan. Bila tak tercapai dianggap keburukan. Bukankah banyak yang durhaka dan pembuat kerusakan dapat meraih yang diinginkan? Bagaimana akhirnya?

Apa pun takdirnya fokuslah beribadah dan bertawakal. Apa pun takdirnya bersabar dan bertasbihlah. Apa pun takdirnya tetaplah bersabar dan memohon pertolongan Allah. Itulah agar takdir memberikan energi pada jiwa dan kekuatan hati.

Bila bertakwa, takdir menjadi samudera ilmu dan hikmah. Menjadi medan penempaan dan pembelajaran. Mencetaknya menjadi hamba Allah. Menyadari hakikat manusia yang lemah, bodoh dan dipenuhi kesalahan.

Bila seluruh makhluk-Nya sangat indah. Bila seluruh ciptaan-Nya sangat mempesona. Bila manusia ciptaan-Nya yang terbaik. Maka takdir manusia pun yang paling indah, mempesona dan terbaik, tak ada yang bisa menyamainya.

Bagaimana takdir manusia diantara manusia lainnya? Bukankah liku-liku perjalanan para Nabi dan Rasul berbeda-beda? Bukankah medan ujiannya berbeda-beda? Namun mengapa hasilnya tetap sama? Dalam semua takdirnya, mereka tetap mengarungi peran yang sama. Menjadi hamba Allah dan khalifah. Menjadi pemegang amanah Allah.

Agar dalam Berkelimpahan Kemudahan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Mengapa Allah memberikan kemukjizat...

Agar dalam Berkelimpahan Kemudahan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Mengapa Allah memberikan kemukjizatan kepada para Nabi dan Rasul? Mengapa Allah memberikan karamah kepada para Wali Allah? Apakah tujuannya mereka soal ego, obsesi dan cita-citanya sendiri? Allah akan menolong mereka yang membela agamanya. Ini prinsip dasarnya.

Barang siapa menempuh jalan untuk mencapai keridhaan-Nya, maka Allah akan menunjukkan jalan-jalannya. Ini prinsip bagaimana liku-liku hidup yang dijalani manusia. Perjalanan hidupnya hasil dari tujuan hidupnya. Allahkah?

Banyak yang berkeluh kesah karena sulitnya liku-liku hidup yang dijalaninya. Tak merasakan kemudahan. Tak ada pertolongan. Tak ada sesuatu yang menakjubkan. Persoalannya hanya, apa tujuan hidupnya, Allah atau ego diri?  Jalan apa yang ditempuhnya, bimbingan Allah atau bimbingan egonya?

Dalam kepelikan yang luar biasa, mengapa Allah menurunkan mukjizat dan karamah kepada para Nabi, Rasul dan Wali Allah? Sebab tujuannya hanya kepada Allah. Perjalanan hidupnya mengikuti bimbingan Allah. Bagaimana dengan Kita? Hidup dalam keegoan  diri namun berkeluh kesah karena tak mendapatkan pertolongan Allah.

Tujuan hidup yang berorientasi pada Allah secara otomatis terkandung dan menciptakan kemudahan, walaupun banyak orang melihatnya penuh kesulitan. Tujuan hiduplah yang menciptakan ruang-ruang kemudahan yang berkelimpahan. Benar menentukan tujuan hidup berarti titik awal berkelimpahannya kemudahan

Dalam syariat Allah terdapat anugerah dan menciptakan kemudahan. Mengikuti syariat Allah berarti menceburkan diri dalam lautan kemudahan. Lihatlah para nelayan, bagi yang melihatnya seperti menerjang ombak yang besar, padahal saat di tengah lautan mereka hanya memungut ikan-ikan saja.

Berkomitmen pada bimbingan syariat Allah, berarti pintu awal memasuki dan mengarungi hidup yang dipenuhi kemudahan yang berlimpah. Dua kunci agar mendapatkan mukjizat dan karamah, tujuan hidupnya Allah dan berkomitmen mengikuti syariat-Nya.

Owner Bisnis dalam Konsep Rabbul Alamin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Banyak yang menyematkan diriny...

Owner Bisnis dalam Konsep Rabbul Alamin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Banyak yang menyematkan dirinya sebagai owner bisnis. Tapi tak tahu apa karakter yang harus dimiliki? Bukanlah surat Al-Fatihah. Renungkan kata Rabbul alamin. Dari kata inilah, seharusnya owner bisnis bercermin.

Ibnu Fâris rahimahullah berkata, “Kata Rabb menunjukkan beberapa arti pokok, yang pertama: memperbaiki dan mengurus sesuatu. Maka Rabb berarti yang menguasai, menciptakan dan memiliki, juga berarti dzat yang memperbaiki (mengurus) sesuatu.
Ibnul Atsîr rahimahullah menyatakan, “Kata Rabb secara bahasa diartikan pemilik, penguasa, pengatur, pembina, pengurus dan pemberi nikmat.

Sifat rubûbiyah Allâh Azza wa Jalla ini meliputi seluruh alam semesta beserta isinya, karena Dialah yang memelihara dan mengatur semua makhluk dengan berbagai macam nikmat yang dilimpahkan-Nya kepada mereka, Dialah yang menciptakan mereka dengan kehendak dan kekuasaan-Nya, Dialah yang menyediakan semua kebutuhan makhluk-Nya, dan Dialah yang memberikan kepada semua makhluk penciptaan yang sesuai dengan keadaan mereka kemuadian memberi petunjuk kepada mereka untuk kebaikan dalam hidup mereka

Apakah fokus utama owner bisnis? Merancang, mendidik, mengembangkan dan melayani  organisasi dan sistemnya. Seorang owner tak ada sedikit pun untuk memperkaya diri dari bisnisnya. Owner bisnis merupakan duplikasi dari sifat Rabbul alamin.

Awal surat Al-Fatihah berisi karakter Rabbul Alamin. Dalam beberapa doa yang diajarkan Rasulullah saw saat didera malapetaka yang besar dengan meneguhkan Allah sebagai Rabb langit, bumi dan arsy. Jadi saat kondisi yang kritis dalam bisnis, solusinya melaksanakan konsep Rabbul alamin.

Rabb adalah Murabbî (yang maha memelihara dan mengurus) seluruh makhluk-Nya dengan mengatur urusan dan (melimpahkan) berbagai macam nikmat (kepada mereka). Bagaimana pendidikan awal menjadi owner bisnis? Jadilah Murabi yang mendidik dan mengembangkan peserta didiknya. Itu yang dipahami oleh gerakan tarbiyah di Indonesia

Ilmu bisnis bukanlah ilmu sekuler. Membuat bisnis bukanlah ilmu mengejar dunia. Memimpin dan mengembangkan bisnis bukan profit oriented. Tetap sebuah jejak kehidupan yang menduplikasi asma ulhusna-Nya Allah dalam kehidupan ini. Sebab, ruh manusia merupakan tiupan dari Allah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)