basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Al-Qur’an Di Tangan Thomas Jefferson AL-Qur’an adalah kitab sudi agama Islam, sudah berada di tangan salah seorang pendiri AS, T...

Al-Qur’an Di Tangan Thomas Jefferson


AL-Qur’an adalah kitab sudi agama Islam, sudah berada di tangan salah seorang pendiri AS, Thomas Jefferson. Pengakuan Presiden Obama dalam berbagai kesempatan bahwa ia juga mengenal pertama kali Al-Qur’an dari Thomas Jefferson. Al- Qur’an itu kini tersimpan aman di Library of Congress, Washington DC. Al-Qur’an den­gan terjemahan Bahasa Inggeris milik Jef­ferson dibeli dari salahsatu toko di Duke of Gloucester Streetketika ia tengah menye­lesaikan studi hukumnya di The College of Willam and Mary. Al-Qur’an dan terjemah­an ini pernah menjadi buku the bestseller di masa itu, dan merupakan terjemahan terbaik Alquran dalam bahasa Inggris ketika itu.

Al-Qur’an di tangan Jefferson diberi Kata Pengantar oleh George Sale dengan sebuah pernyataan: “Lembaga-lembaga agama dan sipil negara-negara asing yang harus kita pelajari, salah satunya aadlah Muhammad, seseorang yang menciptakan hokum bagi orang-orang Arab, mendirikan suatu dinasti yang hanya kurang dari satu abad menyebar ke berbagai belahan dunia, melebihi apa yang telah dikerjakan kekaisaran Romawi.” George Sale juga seorang pengacara. Pengantar yang ia tulis dalam terjemahan tersebut menunjukkan penempatan Al-Qur’an sebagai pedoman hokum. Sebagaimana diuraikan di dalam artikel terdahulu, Al-Qur’an dan terjemahan bahasa Inggris itu memberikan inspirasi Thomas Jefferson dalam berbagai kesempatan.

Di antara pengaruh Al-Qur’an di tangan Thomas Jefferson, yang dikenal sebagai penulis dan ahli hukukm kondang, serta telah menyelesaikan sejumlah perundang-undangan mengenai toleransi beragama. Jeferson menyusun lebih dari 100 perundang-undangan untuk Negara Virginia antara tahun 1776-1779. Di antara yang paling membanggakan adalah nomor 82: Rancangan undang-undang untuk membangun kebebasan Beragama. “Tidak ada penganut Pagan amupun Mohamedan (muslim) maupun Yahudi yang harus dikecualikan dari hak-hak sipil persemakmuran tersebab agamanya, demikian kata komentator itu.

Jefferson juga pernah dikutip menyatakan: “Setelah kita mengusir Intoleransi agama dari negeri kita yang di bawahnya manusia begitu lama berdarah-darah dan menderita, kita belum mendapatkan sedikit pun (toleransi beragama) jika kita menyetujui intoleransi politik yang sama-sama dispotis, jahat, dan mampu dengan penganiayaan yang pahit dan berdarah-darah”. Pernyataan Jefferson ini menggambarkan kedalaman pemahaman terhadap isi dan kandungan Al-Qur’an. Adalah wajar jika pada masanya pernah juga diterpa isu sebagai calon Presiden yang beragama Islam.

Banyak sekali penulis memberikan komentar tentang keakraban Thomas Jefferson terhadap Al-Qur’an. Di antaranya Denise A. Spellberg, seorang guru besar sejarah dan kajian Arab di University of Texas at Austin, Amerika Serikat, menulis dalam bukunya yang berjudul: Thomas Jefferson’s Qur’an: Islam and the Founder (2013). Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul: Kontroversi al-Qur’an Thomas Jefferson, Penerbit Alvabet Jakarta, tahun 2014. Buku ini menghubungkan pengaruh Islam digali dari Al-Qur’an di dalam kebijakan AS, mulai dari penyusunan naskah Deklarasi Kemerdekaan AS, sampai pada peraturan perundang-undangan lainnya. Adalah tidak benar jika kita mengklaim AS sebagai sebuah negara yang samasekali bertentangan dengan Al-Qur’an. Subtansi ajaran Hak Asasi Manusia dan toleransi beragama, dan kesetaraan jender yang ada di dunia barat, menurut Prof. Yvonne Yazbeck Haddad, seorang gurubesar sejarah di Georgetown University, Washington DC, adalah merupakan kontribusi penting dari nilai Ajaran Islam.

NASARUDDIN UMAR

Guru Besar Ilmu Tafsir Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

 

Benarkah Jefferson Seorang Muslim? Nasaruddin Umar RM.id  Rakyat Merdeka - Menarik untuk diperhatikan apa yang pernah ditulis se...

Benarkah Jefferson Seorang Muslim?


Nasaruddin Umar

RM.id  Rakyat Merdeka - Menarik untuk diperhatikan apa yang pernah ditulis seorang penulis AS, Michael Rieger, bahwa ada dua Presiden AS pernah diisukan sebagai seorang muslim. Pertama ialah Presiden Thomas Jefferson dan Presiden Obama.

Yang pertama dituduh sebagai seorang muslim karena kedekatan dan ketertarikannya terhadap Al-Qur’an yang merupakan kitab suci Agama Islam (lihat artikel terdahulu tentang “Al-Qur’an di tangan Thomas Jefferson”.

Yang kedua karena genetic dan Barack Hossen Obama memiliki nasab atau silsilah yang bertalian dengan orang Islam. Ia sendiri pernah sekolah selama 3 tahun di SDN di Menteng konon teridentifikasi beragama Islam, karena keluarga ibunya memang keluarga besar muslim, meskipun ia pernah berkali-kali menyangkalnya.

Terlepas muslim atau tidaknya kedua tokoh AS ini, membuktikan bahwa Islam dan sedari awal berdirinya hingga saat ini selalu memiliki hubungan kedekatan.

Baik Jefferson maupun Obama kedua-duanya sering mengutip ayat di dalam mengemukakan argumentasi politik. Ini juga membuktikan bahwa kedua mantan Presiden AS ini akrab dengan kitab suci Al-Qur’an.

Perhatikan kebijakan Jefferson ketika merumuskan bentuk negaranya, mengatakan bahwa suatu waktu nanti Amerika bakal dipimpin oleh seorang muslim.

“Setelah kita mengusir intoleransi agama dari negeri kita yang di bawahnya manusia begitu lama berdarah-darah dan menderita, kita belum mendapatkan sedikit pun (toleransi beragama) jika kita menyetujui intoleransi politik yang sama-sama despotis, jahat, dan mampu dengan penganiayaan yang pahit dan berdarah-darah,” kata Jefferson ketika dilantik sebagai presiden ketiga AS, 4 Maret 1801.

Dalam melaksanakan diplomasi luar negeri, Jefferson terus melakukan komunikasi dan diplomasi dengan negara-negara muslim, terutama di masa Perang Barbary setelah menjabat sebagai presiden Amerika antara tahun 1801-1805.

Atas dukungan ril dari sejumlah negara muslim dan membuat Amerika menguasai beberapa daerah laut penting, maka ada peristiwa menarik yang dilakukan Jefferson, yaitu mengundang Duta Besar Tunisia pada sebuah jamuan makan malam di Gedung Putih, saat itu bertepatan dengan bulan puasa Ramadlan.

Perjamuan yang seharusnya diadakan pada pukul 15.30 diundur sampai tenggelamnya matahari untuk menghormati Duta Besar Tunisia yang beragama Islam dan sedang berpuasa.

Kebijakan Jefferson ini membuktikan ia memahami bagian dari ajaran Islam di mana seorang muslim tidak boleh berbuka puasa sebelum waktu magrib tiba. Dalam peristiwa lain, Jefferson saat menjadi Presiden AS ketiga, ia menjalin hubungan diplomatik khusus dengan Haji Abdul Rahman, Duta Besar Tunisia, yang mencapai kesepakatan Perjanjian Tripoli tentang kebijakan pelayaran kapal-kapal Amerika Serikat di laut Mediterania.

Tentu saja kedua belah pihak meraih keuntungan dagang dan ekonomi dengan Perjanjian Tripoli ini. Sama dengan Presiden Obama, dalam banyak pertemuan sering mengutip ayat Al-Qur’an.

Pidato paling monumental Obama di Universitas Cairo, Kamis, 4 Juni 2009 pukul 13.10 waktu Kairo, memukau dunia Islam. Ia dengan begitu lancar mengutip tiga ayat dengan cara pengupasan yang begitu cerdas.

Namun yang tak kalah menariknya ialah Obama empat kali menyebut secara khusus Indonesia di dalam pidato tersebut. Obama dapat dikatakan sebagai pemimpin AS pertama yang berani berbicara tentang Islam di depan ribuan umat Islam yang diliput secara langsung oleh media-media internasional.

Meskipun Jefferson dan Obama bukan muslim tetapi ia telah memberikan apresiasi positif terhadap agama, khususnya Islam. Keduanya juga seperti memiliki pemahaman lebih substansial tentang Islam. ***

Ujian Itu Bernama Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Istri ujian bagi suami. Suami ujian bagi ist...

Ujian Itu Bernama Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Istri ujian bagi suami. Suami ujian bagi istri. Orang tua ujian bagi anaknya. Anak ujian bagi orang tuanya. Sesama anak, ujian bagi sebagian yang lainnya. Manusia merupakan ujian bagi manusia lainnya.

Mengapa manusia berbagai jenis karakter? Ada yang muslim, mukmin, pendosa, kafir, zalim, dan munafik. Mengapa dunia dipenuhi ragam agama, keyakinan dan pemikiran? Ragam suku bangsa? Semuanya ujian bagi sebagian yang lainnya.

Nabi Adam menghadapi ujian Siti Hawa yang tergoda dengan bisikan syetan. Juga menghadapi ujian anaknya yaitu Hasil dan Qabil. Nabi Nuh dan Luth pun sama. Ujiannya bukan saja umatnya tetapi juga keluarga terdekatnya yang tidak mengikuti jejak risalahnya.

Nabi Ibrahim, hingga usia senja, tak juga memiliki putra. Begitupun dengan Nabi Zakaria. Hingga akhirnya, Allah mengutus malaikat Jibril untuk menginformasikan tentang kehadiran anak untuk mereka. Perhatikan doa Nabi Ibrahim dan Zakaria, mereka memanjatkan doa yang sama.

Perhatikan doa-doa Nabi Ibrahim. Hampir seluruhnya doanya berkaitan soal putra dan keturunannya. Harapan terhadap putra dan keturunannya. Juga doa keberkahan bagi tanah  yang menjadi tempat tinggal keturunannya.

Iraq, Syam, Mesir dan Hijaz, itulah empat negri yang dijelajahi oleh Nabi Ibrahim. Empat negri ini menjadi barometer kejayaan dan kemunduran peradaban dunia. Dunia ini akan Kiamat saat Kabah, di Mekah Hijaz, dihancurkan oleh seseorang yang berasal dari Habasyah. Baitul Maqdis di Palestina menjadi tolak ukur kemanusiaannya manusia di kolong jagat ini.

Nabi Yakub menghadapi persoalan munculnya kedengkian di hati anak-anaknya. Nabi Ayub menghadapi ujian dengan kematian putra-putrinya. Rumah dan keluarga adalah wahana ujian Allah yang terdekat. Tuntaskan dengan metode Nabi Adam, "Ya Allah, sesungguhnya saya telah menzalimi diri sendiri." Bukan metode Syetan yang berkata, "Saya lebih baik dari kalian."

Mengelola Perut, Mengelola Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Kenyang itu nikmat. Lapar itu nik...

Mengelola Perut, Mengelola Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Kenyang itu nikmat. Lapar itu nikmat. Lapar di saat berpuasa lebih nikmat lagi. Terkadang lapar itu lebih nikmat dari kekenyangan. Penyakit akibat kekenyangan lebih banyak dari yang lapar.

Saat ke dokter, mana yang lebih banyak? Memantang makanan atau menganjurkan makan? Para sufi lebih banyak menganjurkan lapar dari pada kenyang. Bagi Rasulullah saw, makan hanya untuk mengganjal perut agar tak banyak menuntut sehingga fokus beribadah.

Kenyang dan lapar bagian dari manajemen hati bukan sekedar kesehatan raga. Kenyang dan lapar bagian pelatihan jiwa yang oleh para Sufi disebut sebagai riyadhah. Paham kapan lapar. Paham kapan kenyang.

Ada Sufi yang puasa sunnah setiap hari kecuali di hari-hari yang diharamkan berpuasa. Namun saat ada yang mengajaknya makan. Saat tuan rumah menyajikan makanan. Dia pun makan dengan membatalkan puasanya. Disini, kenyang lebih utama daripada lapar.

Rasulullah saw mengajarkan, "Saya sedang berpuasa." Di saat ada yang mengajaknya marah. Tidak ada dalil, "Saya sedang berpuasa." Di saat ada yang mengajaknya makan atau menghidangkan jamuan.

Lapar menghancurkannya yang tak bermanfaat di dalam raga. Lapar pun menghidupkan hati yang tercengkram dengan nafsu. Lapar menghancurkan wujud tuhan palsu yang bernama makanan. Sebab, kenyang telah berubah wujud menjadi orientasi hidup yang bisa dituhankan.

Yang bisa menjaga perut, akan bisa menjaga diri dan harga dirinya. Yang bisa menjaga perut akan cerdas memilah prilaku yang tak memberikan manfaat. Bagi sejumlah sufi, banyak mengunyah makanan membuat hidupnya sia-sia, sebab lidahnya tidak untuk berdzikir dan berdoa. Kenyangnya membuat malas, lamban dan sering buang kotoran.

Thomas Jefferson Terinspirasi Alquran dalam Kemerdekaan AS      IHRAM.CO.ID,ABU DHABI -- Salinan Alquran langka yang dipamerkan ...


Thomas Jefferson Terinspirasi Alquran dalam Kemerdekaan AS

    
IHRAM.CO.ID,ABU DHABI -- Salinan Alquran langka yang dipamerkan di Expo 2020 Dubai sempat digunakan Thomas Jefferson untuk membentuk Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat, yang diadopsi oleh Kongres pada 1776. Artefak sejarah yang pernah dimiliki oleh presiden ketiga AS itu telah mengilhami prinsip-prinsip deklarasi yang dibuat untuk menjamin persamaan hak bagi setiap orang di Amerika.

Jefferson dinominasikan untuk menyusun draf asli dokumen tersebut, yang membutuhkan waktu 17 hari untuk ditulis. Adapun Alquran berbahasa Inggris itu telah dibeli Thomas Jefferson ketika masih menjadi mahasiswa.

"Thomas Jefferson telah membeli salinan Alqur'an ini ketika dia berusia 21 atau 22 tahun dan dia dengan jelas membaca buku itu karena yang ia cari ada di dalamnya," kata Robert Clark, Komisaris Jenderal AS dilansir dari The National News, Kamis (14/10).

Clark menuturkan, bahwa Thomas Jefferson tengah mempelajari hukum pada saat itu. Ia juga membentuk pendapatnya sendiri tentang keragamaan masyarakat di Amerika dan persatuan yang sempurna.

“Dia membangun prinsip-prinsip dasar karena, seperti yang Anda tahu, dia adalah penulis Deklarasi Kemerdekaan dan kami percaya bahwa Quran dan Alkitab membantu membentuk opininya," ujar Clark.

Dua volume dicetak di London pada tahun 1764 dan dibeli oleh Perpustakaan Kongres tak lama setelah Jefferson meninggal, pada tahun 1826. Kemudian dipajang di perpustakaan dan kini di tampilkan di pameran dunia untuk pertama kalinya.

"Kami pikir ini adalah kesempatan besar bagi orang-orang yang datang dan mengunjungi paviliun AS untuk melihat bahwa di hari-hari awal kami, saat kami membentuk serikat kami, kebebasan beragama sangat penting," kata Clark.

"Memahami Islam, dan semua agama serta dampaknya terhadap masyarakat, adalah kunci budaya dan nilai-nilai kami saat kami membentuk negara," tambah dia.

Buku tersebut, disajikan dalam dua jilid, termasuk peta Mekkah yang dibingkai.

Pengunjung Expo 2020 Dubai dapat melihat buku dari dekat di paviliun AS, yang terletak di Distrik Peluang, selama pameran dunia berlangsung selama enam bulan.

Sumber:

https://www.thenationalnews.com/uae/expo-2020/2021/10/13/thomas-jeffersons-quran-inspired-us-history-more-than-one-would-think/



    

Bergunakah Keberpihakan pada Diri? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tak mendapatkan pertolongan Allah, ...

Bergunakah Keberpihakan pada Diri?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Tak mendapatkan pertolongan Allah, itulah penyebab kesulitan hidup di bidang kehidupan apa pun. Bukan kurang ilmu, pengalaman dan modal. Bukan kurang ikhtiar dan kekuatan  Bukan kekurang orang dan sumber daya.

Apa penyebab Allah ridha? Bagaimana proses meraih keridhaan Allah? Itulah yang menjadi titik sentral pengelolaan hati, pemikiran, ikhtiar, manajemen dan kepemimpinan. Jangan ada keberpihakan pada diri.

Apakah berguna keberpihakan pada diri? Apakah mementingkan kesenangan diri itu bermanfaat? Yang ada di kolong dunia, pada akhirnya tak berguna. Yang dikejar, diburu dan dituju dari dunia, pada akhirnya tak sedikit pun bermanfaat.

Banyak kerajaan yang roboh dan tak ada lagi jejaknya. Banyak bisnis yang tak diketahui rimbanya. Padahal dahulu diperjuangkan dengan darah, kehormatan dan air mata. Dimana Yunani, Romawi dan Persia?  Dimana para kaisar, raja, sultan, para pembesar dan keturunannya? Padahal dahulu diperjuangkan dan dibangun dengan seluruh tumpah darah, raga dan jiwa.

Dunia itu sementara, maka semua yang ada bersifat sementara juga. Kemana perginya mereka yang dahulu hiruk pikuk dan  centang perenang di riuh rendah perpolitikan? Kemana perginya mereka yang dahulu memadati dan  menenuhi ruang pemberitaan? Kemana perginya yang dahulu saling berdebat seru? Semuanya digantikan dengan yang baru. Yang baru pun akan pergi sesuai waktu yang ditentukan Allah.

Allah yang Qadim dan Mutaakhir. Hanya Dia yang terus bersemayam di Kursi Arsy-Nya. Semuanya kembali kepada-Nya. Mengapa belum juga dijadikan ridha Allah sebagai tujuan seluruh tumpah darah, raga, jiwa dan pemikiran? Manusia tak bisa membalas. Hanya Allah yang bisa memberikan balasan, ganjaran dan pahala.

Umat bin Khatab menangis. Abdurrahman bin Khauf menangis. Saat Allah membuka pintu kekuasaan dan kekayaan yang berlimpah ruah. Khawatir tak ada lagi balasan dari sisi Allah di akhirat nanti. Mengapa kita justru mengejar, memburu dan berambisi? Mengapa kita justru bergembira, saling menjatuhkan, saling mengejek? Untuk sesuatu yang mereka tangisi?

Sebab Kehancuran yang Tak Ditolong Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Umat Islam tidak akan hancur ...

Sebab Kehancuran yang Tak Ditolong Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Umat Islam tidak akan hancur dengan bencana yang berkepanjangan. Umat Islam tidak akan hancur dengan kepungan dan serbuan musuhnya dari seluruh arah penjuru. Umat Islam hanya hancur dari kerusakan yang muncul dari dirinya sendiri.

Dalam Al-Qur'an, Allah tidak menolong Umat Islam ketika Al-Qur'an sebagai petunjuknya hidupnya dihinakan dan dicampakan. Justru memilih petunjuk dari umat-umat lain. Umat ini dihinakan ketika menghinakan Al-Quran. Sesederhana itu persoalannya.

Kekhalifahan Bani Umayyah hancur di Andalusia ketika setiap orang yang merasa dirinya hebat dari keturunan Bani Umayyah membuat negara-negara kecil. Mereka saling berperang. Mereka berebutan kekuasaan dan hawa nafsu kesenangan. Lalu meminta pertolongan kepada bangsa Eropa (Aragon, Castila) untuk menghancurkan sesamanya. Siapa yang menyelamatkan?

Di Afrika, Maroko, bangsa Berber, yang muslim saling terpecah. Mereka muslim tapi terus bermaksiat dan berperang dengan sesamanya. Hingga akhirnya, salah satu petinggi bangsa Berber pergi haji. Bertemu ulama yang faqih dan sufi. Diajaknya ke Maroko, dibentuk sebuah Ribath, ditempa salah satu sukunya dengan riyadhah kesufian dan syariat. Hingga menjadi bangsa yang kuat.

Bangsa ini membentuk sebuah kekhalifahan yang disebut Murabithun. Bangsa inilah yang menyelamatkan Andalusia dari kehancuran perpecahan internal yang ditopang oleh bangsa Eropa. Setelah 800 tahun berjalan, Andalusia jatuh pada lubang yang sama. Saling berperang, bermaksiat dan mengikuti hawa nafsu yang membuat kehancuran Andalusia kembali. Sultan yang terakhir dijuluki sebagai orang Arab yang terakhir.

Saat ini apa yang terjadi? Aqidah dikotori.  Syariat ditinggalkan. Ukhuwah dihancurkan dengan perasaan paling benar dan paling layak masuk surga. Secara politik saling berseberangan. Menghambakan diri pada oligarki. Secara ekonomi bermalasan dengan bangga menjadi "kacung" bukan membangun bisnis. Secara akhlak dan pemikiran, berbangga dengan yang berasal dari luar.

Sangat mudah untuk melihat kehancuran Umat Islam. Apa yang terjadi di Iraq, Syam dan Mesir? Itulah ukurannya yang diungkap oleh Ibnu Katsir dalam kitabnya Bidayah wa Nihayah. Ketika ketiga negri ini lemah, akan lemah seluruh negri-negri muslim. Namun benih itu masih ada di sekitar Baitul Maqdis. Seharusnya mereka yang menjadi referensinya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (177) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)