basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Ikhtiar Itu Kehendak Manusia? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Adakah kehendak manusia? Apakah ikhtiar ...

Ikhtiar Itu Kehendak Manusia?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Adakah kehendak manusia? Apakah ikhtiar manusia yang menyebabkan keberhasilan? Kehendak manusia tak secuil pun memberikan peran dalam kehidupan ini. Kehendak manusia sejatinya tidak pernah ada. Yang ada hanya kehendak Allah saja.

Kehendak Allah berdiri sendiri. Allah berkehendak sesuai kehendak-Nya sendiri. Tak ada yang bisa menghalangi-Nya walau seluruh jagat raya hendak menentang-Nya.

Ada kehendak Allah yang bisa diikuti dan dicontoh manusia. Ada kehendak-Nya yang tidak bisa diikuti manusia karena maha kesempurnaan dan keperkasaan-Nya. Kehendak yang terbaca dan dapat diikuti oleh manusia, sering disebutkan sebagai ikhtiar manusia.

Ikhtiar manusia bukanlah kehendak manusia. Ikhtiar manusia adalah kehendak Allah yang dicontek oleh manusia. Dalam meraih sesuatu ada pola kehendak Allah yang teratur dan terpola. Pola keteraturan yang telah ditetapkan Allah inilah yang dicontoh oleh manusia.

Apakah pola keteraturan akan tetap sama? Ada kemukjizatan dan karomah yang membuat pola berubah. Allah maha memperluas dan menyempitkan. Allah memberikan kekuasaan dan mencabut kekuasaan kepada yang dikehendaki. Ada momentum pola keteraturan ini berubah, maka ikhtiar manusia pun mengikuti pola keteraturan baru.

Kiat dan strategi sukses terus mengalami perubahan. Ilmu dan teknologi terus berkembang. Ada yang mencontek masa lalu berhasil dan ada pula yang gagal. Sebab, pola kehendak Allah telah berubah sesuai kehendak-Nya.

Andai Allah menghendaki bahwa kekayaan hanya bisa diraih dengan tidur, maka kerja keras manusia sampai kapan pun tak bisa membuahkan kekayaan. Andai ilmu itu hanya bisa diraih dengan mendengkur, maka belajar tidak akan membuahkan ilmu. Ikhtiar itu hanya menduplikasi kehendak Allah yang dipahami dan bisa diikuti oleh manusia. Tak ada kehendak manusia dikehidupan ini.

Senantiasa Di Garis Edarnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Bila seluruh yang terjadi atas izin Allah,...

Senantiasa Di Garis Edarnya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Bila seluruh yang terjadi atas izin Allah, adakah yang perlu dikhawatirkan? Bila seluruh yang terjadi atas kehendak Allah, adakah yang perlu dikhawatirkan? Alam semesta terus bergerak dan berputar sejak milyaran tahun, namun adakah yang bergerak di luar garis edarnya? Pernahkah terjadi benturan yang membahayakan jagat raya?

Pernahkah siang menjadi malam? Pernahkah malam menjadi siang? Semua kehidupan terpola, terukur dan seimbang. Tidak pernah ada kezaliman di kehidupan ini bila mengikuti Allah dan Rasulullah saw.

Semua kehidupan sudah ada garisnya sendiri. Semua makhluk sudah ada perannya sendiri. Jagat raya dibangun atas dasar perbedaan peran. Tak ada peran paling mulia dan hina. Bila ada itu hanya persepsi manusia.

Semua makhluk saling terhubungkan. Tak ada makhluk yang berdiri sendiri. Saling keterhubungan menciptakan saling membutuhkan. Inilah rangkaian rezeki.

Bila hidup ingin mudah dan sedehana, keterhubungan dan ketergantungan semakin kuat dan melebar. Ketergantungan dan keterhubungan membuat kerjasama dan ragam pintu rezeki yang baru, yang sebelumnya tidak pernah ada.

Semakin hari, manusia semakin menikmati kesederhanaan. Bila yang kompleks disedehanakan, maka pintu peran manusia semakin tak terhingga. Manusia semakin mengambil peran yang kecil namun mendalam.

Sebenarnya tak perlu persaingan dan saling menghancurkan. Sebab, bumi Allah teramat luas. Keinginan dan kebutuhan tak terbatas. Manusia takkan sanggup memenuhi yang dibutuhkan di alam semesta ini.

Tak Ada Kematian, Hanya Penantian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tak ada kematian bagi manusia, yang ...

Tak Ada Kematian, Hanya Penantian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Tak ada kematian bagi manusia, yang ada hanya perpindahan terminal tempat hidup. Hidup hanya menunggu ke terminal lainnya. Setiap terminal memiliki hukum tersendiri.

Saat di rahim, Allah memberikan waktu yang sama pada manusia. Tak ada kebebasan. Tak ada kehendak. Kenikmatannya hanya melalui tali puser saja. Setelah itu, memasuki terminal baru di dunia.

Kehidupan dunia hanya terminal penantian sebelum memasuki alam kubur. Allah memberikan kebebasan dan kehendak. Dilimpahkan rezeki dan petunjuk hidup. Diturunkan para Nabi dan kitab suci. Allah membimbing manusia, namun manusia dibebaskan untuk mengikuti atau mendurhakai.

Di alam rahim, Allah yang mempersiapkan bekal untuk hidup di dunia. Disempurnakan raga, akal, jiwa dan ruhnya. Saat dilahirkan, manusia memiliki kesempurnaan untuk menghadapi seluruh tantangan hidup.

Di alam dunia, manusia sendiri yang menyiapkan bekal. Allah hanya membimbing bagaimana proses pengumpulan bekal dan apa bekal terbaik dalam mengarungi alam kubur dan negri akhirat. Di dunia, setiap manusia membawa bekal yang berbeda. Sedangkan di alam rahim, manusia membawa bekal yang sama.

Di dunia, hidup terasa sangat singkat, sebab Allah mencurahkan banyak nikmat dan ujian. Fokus menikmati nikmat dan ujian hingga lalai bahwa hidup akan berpindah ke persinggahan berikutnya. Ingin agar kenikmatannya abadi dan terus dalam genggaman, itulah yang terus diimpikan.

Kubur sebuah penantian datangnya kiamat. Penantian yang indah atau mengerikan. Padang Mahsyar penantian menunggu pengadilan. Pengadilan yang mendapat rahmat ampunan atau penghinaan. Lalu memasuki terminal akhir kehidupan yaitu bertemu dengan Allah.

Padang Mahsyar, Ilterasi Pengadilan Sempurna Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Padang Mahsyar, apa hubun...

Padang Mahsyar, Ilterasi Pengadilan Sempurna

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Padang Mahsyar, apa hubungannya dengan pembentukan kemaslahatan masyarakat? Bukankah di Padang Mahsyar dipenuhi keadilan Allah dalam mengadili manusia? Bagaimana membawa keadilan di Padang Mahsyar dengan keadilan di dunia?

Tujuan pengadilan Allah hanya menghukum seseorang sesuai perbuatannya. Allah tidak pernah memperberat hukuman. Karena itu bentuk ketidakadilan pada pelaku yang berbuat salah. Itulah batas maksimum hukuman pada yang berbuat salah. Namun Allah cendrung mengampuni dan meringankan hukuman dengan mengorek, apakah masih ada kebaikannya? Apakah berhak mendapatkan syafaat?

Tujuan pengadilan Allah hanya menegakkan keadilan, tidak ada kemurkaan, tidak ada kemarahan, tidak ada kekesalan, yang ada hanya rahmat Allah kepada yang berbuat salah dan berbuat baik. Bagaimana proses formal agar keadilan terbentuk?

Allah menyerahkan buku catatan amal. Allah mempertontonkan apa yang telah diperbuatnya. Allah menghadirkan para Nabi dan Rasul. Allah menghadirkan para saksi. Mengapa kehidupan di Padang Mahsyar sangat lama? Sebab setiap orang mengantri menunggu pengadilan Allah.

Allah membiarkan perdebatan dan pengingkaran antara pendosa dengan syetan, dengan pemuka dan penguasa, dengan teman yang telah menjerumuskan manusia. Namun perdebatan tidak ada pemenangnya. Perdebatan tidak memperindah hukuman, karena setiap manusia bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, tidak kepada yang lainnya.

Proses penegakan keadilan harus memenuhi syarat legal formalnya, maka perhatikan proses pengadilan di Padang Mahsyar, walaupun Allah Maha Mengetahui apa yang telah dikerjakan manusia. Walau Allah Maha Mengetahui apa yang dilakukan manusia daripada manusia itu sendiri

Proses penegakkan keadilan harus paham tujuan dari proses pengadilan, bukan untuk tahu yang salah dan benar, mengangkat dan menjatuhkan, tetapi menghukum sesuai perbuatannya. Akhir proses pengadilan ada yang diadili menyadari perbuatannya, tak berkutik atas seluruh perbuatannya.

Membentuk Jiwa Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tanah bisa menjadi subur dan gersang. Tanah bis...

Membentuk Jiwa Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Tanah bisa menjadi subur dan gersang. Tanah bisa menjadi gembur dan keras. Tanah bisa dibentuk menjadi batu bata atau beragam peralatan rumah tangga. Di atas tanah bisa tumbuh tanaman kayu, palawija, bunga, dan buah. Tanah ciptaan Allah yang sangat fleksibel.

Bila tanah dapat dibentuk apa saja. Dapat tumbuh apa saja. Di dalamnya tertimbun apa saja, maka manusia pun seperti itu juga. Manusia bisa menjadi apa saja, sebab manusia berasal dari tanah.

Manusia bisa menjadi hewan, syetan dan malaikat. Bisa menjadi kafirin, zalimin, munafikin, jahilin, mutaqin, mukminin dan muslimin. Ragam manusia disebutkan sangat banyak dalam Al-Qur'an, sebab karakter manusia seperti tanah yang bisa dibentuk menjadi apa saja.

Jiwa manusia bisa menjadi jiwa yang tenang, hanya tentram bersama Allah dan mentaati-Nya. Jiwa manusia bisa menjadi jiwa yang gemar dan menyuruh kepada kemungkaran. Jiwa manusia bisa terus dalam kebingungan dan kebimbangan.

Hati manusia terus bergolak balik. Pagi beriman, sore kafir. Sore beriman, pagi kafir. Hatinya bisa menjadi sangat lembut, namun juga bisa menjadi keras membatu. Manusia bisa terus terombang ambing. Wajar bila manusia terus dalam keresahan.

Bagaimana agar tanah menjadi subur? Tanah tidak bisa subur dengan sendirinya. Tanah butuh langit. Air hujan, sinar matahari dan angin. Ketiganya unsur langit yang membentuk karakter tanah.

Andai tanah itu manusia. Dan petani yang mengolah tanah ibarat akalnya. Tetap saja sangat membutuhkan unsur langit, hujan, sinar matahari dan udara. Karena unsur langitlah yang menyuburkan tanah. Andai manusia membuang petunjuk dari langit yaitu wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw, maka jiwanya menjadi rusak, gersang dan tak bisa memberikan kehidupan karena kehidupan manusia tergatung dari unsur langit.

Tak Ada Peran Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tak ada campuran tangan manusia sedikit pun dala...

Tak Ada Peran Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Tak ada campuran tangan manusia sedikit pun dalam penciptaan, pengembangbiakan dan pengelolaan alam semesta.  Mengapa manusia merasa berjasa dan berperan? Dengan rencana dan ikhtiar, manusia merasa memiliki peran. Pada rencana dan ikhtiar, hanya ruang yang Allah berikan kepada manusia yang telah diberikan kebebasan dalam batas tertentu.

Allah bisa menciptakan manusia seperti hewan dan binatang. Yang hidupnya terbatas dan dibatasi dalam ruang tertentu. Tak ada pilihan. Hanya mengikuti satu garis tertentu hingga hari kiamat. Mengapa Allah tidak melakukannya? Ini kemuliaan untuk manusia.

Allah yang memelihara langit. Allah yang menentukan garis edar perjalanan seluruh benda di jagat raya. Allah menurunkan hujan. Memberi rezeki. Lalu dimana peran manusia? Ilmu dan teknologi hanya buah pemahaman manusia dari takdir Allah yang ada di jagat raya.

Energi bahan bakar, apakah buatan manusia? Kayu, batu bara, segala jenis minyak, angin, sinar matahari, air dan nuklir, buatan manusiakah? Manusia hanya memanfaatkan semuanya sebagai energi untuk memutar dan menggerakan sesuatu sehingga menghasilkan listrik. Apakah listrik diciptakan manusia? Energi listrik sudah ada sebelum manusia diciptakan.

Makanan dan minuman, apakah buatan manusia? Semuanya berasal dari biji-bijian dan buah-buahan. Apakah manusia memiliki andil penciptaannya? Manusia hanya mengolah tanah,  menanam biji dan merawatnya, tanamanlah yang menghasilkannya.

Manusia hanya memanfaatkan yang sudah ada. Manusia hanya menggali, mengambil,  mengkonsumsi dan memelihara yang sudah ada. Manusia hanya memungut dan mengambil. Merubah bentuk dan mengoptimalkan fungsinya bagi keinginan dan kebutuhan manusia.

Tak ada peran apa pun manusia dalam penciptaan jagat raya, namun mengapa berprilaku sebagai tuhan? Angkuh dan sombong, tak menghambakan diri dan mentaati Penciptanya.

Sekelumit Ditundukkan Angin pada Nabi Sulaiman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Allah menundukkan angin...

Sekelumit Ditundukkan Angin pada Nabi Sulaiman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)


Allah menundukkan angin bagi Nabi Sulaiman. Lalu angin itu berhembus ke negri yang diberkahi. Arah angin menunjukkan negri-negri yang diberkahi? Angin membawa awan lalu hujan.

Seorang Sufi mengikuti gerakan awan yang didorong oleh angin. Awan itu menuju ke sebuah ladang yang pemiliknya mensedekahkan 30 persen hasil panennya. Lalu hujan pun turun. Sedekah menjadi magnet arah angin dan hujan.

Bila memasuki malam, udara mengarah ke laut. Di laut banyak keberkahan yang telah disediakan Allah. Bila memasuki pagi, angin bergerak ke daratan, saatnya menjual hasil tangkapan.

Angin membantu penyerbukan, membawa beragam biji tanaman, menggerakan perahu hingga dapat menggerakan mesin untuk diubah menjadi energi listrik.

Ditundukkannya angin bagi Nabi Sulaiman bisa jadi bukan sekedar bisa membawanya ke sejumlah negri dengan angin, tetapi juga memanfaatkan bagi ragam teknologi terapan untuk kemanfaatan manusia.

Dengan angin, bibit tanam antar wilayah menyebar melewati samudera. Tanah yang tak ada tanaman, dibawakan biji oleh angin. Saat hujan turun, tiba-tiba tanah kering kerontang menjadi hijau.

Angin itu membawa kesejukan di saat kepanasan. Angin membawa ragam keberkahan ke daerah yang menjadi tujuannya. Hanya Allah yang tahu apa yang sebenarnya dibawa oleh angin.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (177) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)