basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Puasa Sang Penggema Ada rahasia tersimpan dalam perut kosong. Kita ini cuma alat musik petik, tak lebih dan tak kurang. Jika kot...

Puasa Sang Penggema

Ada rahasia tersimpan dalam perut kosong.
Kita ini cuma alat musik petik,
tak lebih dan tak kurang.
Jika kotak suaranya penuh, musik pun hilang.

Bakarlah habis segala yang mengisi kepala dan perut
dengan menahan lapar, maka
setiap saat irama baru akan muncul
dari api kelaparan yang nyala berkobar. 

Ketika seluruh hijab habis terbakar,
keperkasaan baru akan membuatmu melejit
berlari mendaki setiap anak tangga
di depanmu yang digelar.

Jadilah kosong,
lalu merataplah
seperti indahnya ratapan bambu seruling
yang ditiup pembuatnya.

Lebih kosong,
jadilah bambu yang menjadi kalam,
tulislah banyak rahasia-Nya. 

Ketika makan dan minum memenuhi dirimu,
iblis akan duduk di singgasana
tempat jiwamu semestinya duduk:
bagai sebuah berhala buruk dari logam
yang duduk di Ka'bah.

Ketika kau berpuasa menahan lapar,
sifat-sifat baik mengerumunimu
bagai para sahabat yang ingin membantu.

Puasa adalah cincin Sulaiman.
Jangan melepasnya demi segelintir kepalsuan,
hingga kau hilang kekuasaan.

Namun andai pun kau telah melepasnya,
hingga hilang seluruh kemampuan dan kekuatan,
berpuasalah: mereka akan datang lagi kepadamu,
bagai pasukan yang muncul begitu saja dari tanah,
dengan bendera dan panji-panji yang berkibaran megah.

Sebuah meja akan diturunkan dari langit
ke dalam tenda puasamu:
meja makan Isa.

Berharaplah memperolehnya,
karena meja ini penuh oleh hidangan lain,
yang jauh, jauh lebih baik
dari sekedar sup kaldu sayuran.

(Rumi)

Yang Tak Bisa Ditunda Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Agar sembuh, banyak yang berobat ke dokter. Deng...

Yang Tak Bisa Ditunda

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Agar sembuh, banyak yang berobat ke dokter. Dengan diagnosa, saran dan obatnya, banyak yang sembuh dari penyakitnya. Namun mengapa dokter yang bisa menyembuhkan penyakit orang lain, namun tak bisa menyembuhkan penyakit pada dirinya sendiri?

Dirawat di rumah sakit, untuk menyembuhkan penyakitnya. Ada juga yang berjuang untuk menyelamatkan nyawanya. Namun mengapa pemilik rumah sakit tak bisa disembuhkan penyakit dan diselamatkan nyawanya?

Banyak penguasa yang bisa mempertahankan kekuasaannya, namun mengapa tak bisa mempertahankan nyawanya? Banyak pengusaha yang bisa membeli segala sesuatu yang diinginkan dan dibutuhkannya, namun mengapa tak bisa membeli tambahan umurnya?

Dengan beragam ilmu dan teknologi, mengapa manusia tak bisa menahan laju kerentaan diri? Tak bisa menundukkan ketuaan diri? Tak bisa menunda kelemahan diri? Semuanya bergulir tanpa ada yang bisa menahannya.

Perjalanan hidup manusia sudah tak terhitung lamanya tinggal di muka bumi. Namun mengapa kumpulan pemikiran, akal, riset, ilmu dan teknologi antar generasi yang terus sambung menyambung tak bisa menunda ketuaan dan kematian? Tak bisa mewujudkan semua obsesinya, walaupun seluruh kekuasaan dan kekayaan telah digengamnya?

Penguasa yang dikelilingi dokter spesialis paling ahli tak bisa menunda kematiannya. Seorang diktator Mesir mati karena para dokter ahlinya salah dalam mendiagnosa penyakitnya.    Diktator Italia mati diserang massa, padahal disekitar dirinya dikerumuni pasukan elit, terlatih dan terkuat.

Bila Allah telah menutup, tidak ada yang bisa membuka. Bila Allah telah membuka, tidak ada yang bisa menutup. Bila Allah berkehendak, tak ada yang bisa menghalanginya. Ada kehendak Allah yang "dititipkan" pada manusia dengan sunatullah-Nya, namun tak terhingga yang Dia genggam sendiri.

Mengelola Tanah, Mengelola Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Kembali ke fitrah. Kembali kepada...

Mengelola Tanah, Mengelola Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Kembali ke fitrah. Kembali kepada karakter tanah. Andai seluruh permukaan bumi ditutupi batu permata, emas, dan perak, bermanfaatkah bagi manusia? Dapatkan membangun sesuatu bila permukaan tanah hanya memuat permata, emas dan perak? Manusia hanya butuh tanah.

Mengapa di planet lain tidak ada kehidupan? Allah telah menghadirkan manusia di bumi . Bumi diselimuti tanah. Manusia berasal dari tanah. Tanah bertemu tanah. Kesesuaian menciptakan keakraban dan ketentraman.

Tanah menjadi tempat tumpuan ragam kehidupan dan ekosistem mahkluk. Banyak ahli antariksa yang terus meneliti jagat raya, hingga saat ini belum ditemukan kehidupan di planet lain. Di Markerius, yang lapisannya terdiri permata pun tak ada kehidupan.

Dari tanah, seluruh kebutuhan dan keinginan makhluk hidup terpenuhi. Di atas tanah, manusia menumpukan kehidupannya. Adakah yang lebih berharga dari tanah? Bukankah dari tanah, Allah menciptakan makhluk terbaiknya? Bukankah dari tanah, Allah menciptakan hamba terbaik yang dicintai-Nya?

Menyia-nyiakan tanah berarti menyia-nyiakan diri dan kehidupan. Pesan Rasulullah saw dalam menghadapi hiruk-pikuk akhir zaman berkaitan dengan pengelolaan tanah. Gambaran akhirat, paling sering digambarkan dengan tanah kering kerontang yang disiram oleh air.

Kisah-kisah pemilik kebun, tersebar di sejumlah ayat tanpa diinformasikan nama dan tempatnya dalam Al-Qur'an. Ini menunjukkan peristiwa umum yang dilalui manusia. Ini sama dengan ungkapan Al-Qur'an yang dimulai dengan seruan, "Wahai manusia..."

Kisah pemilik kebun, sebuah dialog antara mukmin dan kafir yang tak disebut nama, tempat dan waktunya. Ini menandakan kesalahan dalam mengelola tanah bisa terjadi kepada siapapun. Mukmin dan kafir, memiliki konsep yang berbeda mindsetnya dalam hal tanah.

Kehancuran Perlahan dan Tak Dirasakan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Apakah kaum muslimin memerangi k...

Kehancuran Perlahan dan Tak Dirasakan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Apakah kaum muslimin memerangi kaum kafir Quraisy di Mekkah? Perang Badar, Uhud dan Ahzab, Kafir Quraisy yang menyerangnya. Sedangkan Hudaibiyah dan Futuh Mekah, Rasulullah saw hanya ingin menunaikan haji dan menepati perjanjian saja.

Kaum kafirin tak perlu diperangi. Mereka akan musnah dengan sendirinya. Musnah sebab faktor internalnya. Musnah sebab sistem cara berfikirnya, sistem sosial dan budayanya, sistem politik dan kekuasaannya, sistem gaya hidup dan budayanya. Walaupun mereka ditopang oleh kekayaan yang melimpah dan militer yang paling kuat. Karena kekuatan masyarakat pada sistem sosial dan manajemen diri.

Allah mengingatkan Kafir Quraisy, bahwa umat terdahulu lebih besar kekuatannya, lebih banyak pendukungnya dan lebih melimpah kekayaannya. Namun seluruhnya hancur luluh lantah. Kehancuran hanya soal waktu. Kehancuran hanya menunggu momentum saja. Hanya Allah yang maha mengetahui waktunya.

Setelah umat Nabi Muhammad saw, tidak ada lagi umat yang baru. Tak ada lagi umat yang datang di kemudian hari atau berikutnya. Inilah umat terakhir di kolong jagat raya. Sebab itulah,  yang durhaka kepada Allah tidak diazab hancur lebur hingga musnah seketika, lalu hilang dari muka bumi.

Yang durhaka kepada Allah tidak diazab total musnah hilang dari muka bumi di era ini. Berbeda dengan umat Nabi sebelumnya.  Sebab, periode kenabian dan dakwah sebelumnya terbatas pada usia nabinya sehingga umat yang durhaka dimusnahkan total agar umat yang baru lahir tanpa terkontaminasi oleh kedurhakaan.

Di periode sekarang, tugas kenabian melekat pada setiap jiwa umat Islam. Selama masih ada umat Islam tidak akan pernah ada penghancuran total sebab azab Allah. Sebab, generasi yang baru lahir tetap ada yang membimbing dan mengarahkan untuk mentaati Allah.

Kafirin dan turunannya akan hancur perlahan dan tak dirasakannya. Kekuatan finansial , militer dan kekuasaan terus digengam sempurna. Namun sistem berfikir, sosial dan budaya, sistem keluarga dan dirinya yang akan menghancurkan secara perlahan dan tak dirasakannya. Allah hanya berfirman untuk menunggu waktunya saja.

Satu Gaya Hidup dengan Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Kelak di akhirat, di hadapan pengadilan a...

Satu Gaya Hidup dengan Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Kelak di akhirat, di hadapan pengadilan akhirat,  ada yang berdoa kepada Allah, agar dijadikan tanah saja. Tanah dijadikan obsesi dan karakter hidupnya. Tanah dijadikan tujuan akhir hidupnya. Mengapa berdoa agar dijadikan tanah?

Rasulullah saw sering memanggil seseorang dengan nama kunyahnya. Ini nama yang disukai oleh para Sahabat mulia. Ali bin Abi Thalib memiliki nama kunyah yang diberikan oleh Rasulullah saw, yaitu Abu Turab, bapaknya tanah. Sebab bila Ali sedang memiliki persoalan sulit, dia tidur di masjid dengan beralaskan tanah. Begitu juga dengan Umar bin Khatab sang khalifah, mereka mengakrabkan diri dengan tanah.

Jiwa yang paling mulia, jiwa yang menerima apa pun dalam kehidupan ini. Cacian, makian, hinaan, pujian, keberhasilan, kesulitan dan tantangan adalah energi penyubur dan pembangun  jiwa. Sampah tidak diubah menjadi sampah lagi. Sampah diubah dan diolah menjadi nutrisi jiwa. Pupuk yang dihujamkan ke tanah pun membuatnya semakin subur.

Yang busuk dan bau. Yang menjijikkan. Yang tak dihiraukan, ditinggalkan dan dijauhi. Semuanya diubah menjadi kesuburan. Bisakah jiwa manusia seperti ini? Tak ada sampah dalam kehidupan ini bila manusia memiliki karakter tanah.

Sampah yang terbakar oleh api. Jiwa pendosa yang maksiat yang termakan kobaran bujukan api syetan. Jiwa yang dibusukan oleh tipu daya syetan. Apakah terhina? Justru paling mudah dan cepat menyuburkan tanah. Maksiat dan dosa bila dibarengi dengan karakter tanah akan sangat menyuburkan. Itulah peran istighfar dan taubat.

Jadilah tanah yang paling rendah. Karena kesuburan tanah terkumpul di area yang terendah. Tanah yang paling rendah menjadi area distribusi air dan tampungan air terbanya. Bukankah lautan berada di dataran yang paling rendah? Bukankah kota,  perkampungan, persawahan berada di tanah yang rendah?

Bila rumah sesungguhnya adalah tanah perkuburan, maka tempalah jiwa menjadi berjiwa tanah. Saat kematian kelak, tanah bumi akan akrab dengan jiwa yang telah berkarakter tanah. Sifat jiwa dan karakter tanah bumi sudah satu frekwensi dan gaya hidup. Maka tanah akan menjadi rumah yang paling membahagiakan. Tanah akan menjadi sahabat.

Manajemen Diri Bercermin Pada Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Kelak di akhirat, di hadapan penga...

Manajemen Diri Bercermin Pada Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Kelak di akhirat, di hadapan pengadilan akhirat,  ada yang berdoa kepada Allah, agar dijadikan tanah saja. Tanah dijadikan obsesi dan karakter hidupnya. Tanah dijadikan tujuan akhir hidupnya. Mengapa berdoa agar dijadikan tanah?

Tanah adalah inti diri manusia. Yang dihasilkan tanah, jadi penyebab kehidupan manusia. Manusia hidup di atas tanah.  Ke dalam tanah, manusia dikembalikan untuk menunggu akhirat. Pergulatan hidup manusia, adalah pergulatan terhadap tanah dari awal hingga akhir.

Batu yang keras bisa menjadi tanah dengan terpaan air, sinar matahari, hembusan udara, iklim dan akar tanaman. Mengapa kerasnya hati manusia tidak bisa ditempa menjadi karakter tanah? Mengapa liku-liku kehidupannya tak menjadikan manusia berkarakter tanah?

Tanah mengubah seluruh yang ada di alam untuk menyuburkan dan menggemburkan dirinya, lalu membangun kehidupan kepada setiap makhluk yang hidup di atasnya. Membangun diri lalu memberikan sumbangsih pada kehidupan.

Sampah, sisa makanan dan minuman, sisa daun dan kayu semuanya diterimanya. Tak ada yang ditolaknya. Namun tanah memiliki energi pengubah. Yang tersisa, diubahnya menjadi unsur hara. Tanah mengubahnya menjadi titik asalnya, yaitu unsur hara.

Bisakah manusia mengubah seluruh kejadian hingga sisa sampah kehidupan untuk menyuburkan dirinya? Lalu diubah untuk membangun diri dan kehidupan? Bisakah mengubah segala sesuatu menjadi bentuk asalnya? Bahwa semuanya berasal dari Allah?

Manusia berasal dari tanah, namun mengapa berkarakter syetan, api? Yang menghanguskan apa saja yang diterimanya. Manusia berasal dari tanah, mengapa ingin berkarakter dan hidup seperti malaikat? Tanah adalah sebaik-baiknya unsur dari asal mula penciptaan makhluk.

Membangun Kehidupan Dengan Peradaban Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Tanah itu rumah kita. Olahl...

Membangun Kehidupan Dengan Peradaban Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Tanah itu rumah kita. Olahlah tanah karena itulah tempat persinggahan sebelum ke akhirat.  Mengolah tanah bukan agar hasil pertanian melimpah. Namun karena tanah tempat kembalinya kita.

Apa yang ada di permukaan bumi, kembalikanlah ke tanah. Tanah yang akan menguraikannya menjadi hara. Makhluk yang hidup di tanah, hidup dari apa yang dibenamkan ke tanah. Kelak mereka akan menjadi teman dan tetangga kita.

Membiarkan sampah berarti menyia-nyiakan sumber daya. Membiarkan sampah tetap di permukaan tanah berarti memubazirkan energi  yang seharusnya bisa menghidupkan banyak makhluk di dalam tanah. Bila ada sampah, taruhlah di sekitar tanaman atau dibenamkan ke tanah. Itulah cara mengoptimalkan sampah.

Yang berasal dari tanah, segeralah dikembalikan ke tanah, bukan saja untuk mayat, tetapi semuanya. Mengembalikan ke tanah berarti menyediakan bekal keberlangsungan hidup bagi generasi selanjutnya. Membiarkan di permukaan berarti menciptakan masalah bagi generasi sekarang  juga selanjutnya.

Tanah mengubah yang terbuang menjadi pupuk. Tanah mengubah bangkai menjadi bermanfaat. Tanah mengubah yang tak digunakan menjadi hara yang bermanfaat bagi tanaman, kelak buahnya sangat segar dan bermanfaat. Seperti itukah jiwa kita? Sudahkah jiwa manusia berkarakter tanah?

Tanah mengubah air hujan menjadi mata air. Mengubah air hujan menjadi nutrisi tanaman. Tanah mengubah seluruh yang dilemparkan ke dalam dirinya menjadi kehidupan baru. Seperti itukah jiwa kita?

Seluruh kehidupan berbasiskan tanah. Seluruh gedung ditancapkan ke tanah. Diatas tanahlah mercusuar kehidupan yang membanggakan didirikan. Mengapa manusia tidak membangun peradaban dengan berpondasikan pada peradaban Tanah?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)