basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Jagat Raya View Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Rasulullah saw dapat memahami bahasa hewan. Ada sapi y...

Jagat Raya View

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Rasulullah saw dapat memahami bahasa hewan. Ada sapi yang ditunggangi dan dipukuli oleh pemiliknya. Sang sapi berkata, "Aku diciptakan untuk membajak sawah." Rasulullah saw menceritakan hal ini kepada para Sahabat.

Ada serigala yang memakan seekor domba. Sang pemilik domba mengejar sang serigala dan akan membunuhnya. Sang serigala berkata, "Disaat pemilik sibuk, bukankah serigala yang telah menjaganya? Mengapa pemilik domba menghalangi rezekinya?" Rasulullah saw menceritakan hal ini pada para Sahabatnya.

Berinteraksi dengan makhluk Allah harus memahami, untuk apa makhluk itu diciptakan? Tempatkan dan fungsikan setiap makhluk sesuai dengan tujuan penciptaannya. Butuh tafakur untuk memahaminya.

Banyak peran makhluk hidup yang membantu dan memberikan memanfaatkan besar pada manusia yang tanpa disadari manusia. Pengetahuan dan pemahaman manusia sangat terbatas akan hal ini. Ilmu manusia hanya setetes air di tengah samudera.

Bila ada makhluk hidup yang mengambil sesuatu dari manusia, sadarilah bahwa kemanfaatan kehadiran mereka lebih luar biasa dari sesuatu yang diambil dari manusia. Yang diambil merupakan jatah rezeki dari Allah yang nilainya sangat kecil dibandingkan dengan  kemanfaatan kehadiran makhluk tersebut di alam semesta.

Islam rahmatan lil alamin. Melihat sesuatu dari "Jagat Raya View" bukan kepentingan pribadi dan ego diri. Bukan eksploitasi keuntungan pribadi. Bukan dari kacamata milik pribadi yang berkurang atau dirampas. Segala sesuatu memiliki manfaat bila ada takarannya. Bila sudah melebihi takarannya, maka Allah akan mencabutnya agar keseimbangan jagat raya tetap terjaga.

Biarkan yang pergi. Bertanda apa yang dimiliki sudah melewati kadar kemanfaatannya. Lebih bermanfaat bila diambil daripada digenggam sendiri. Kadar kemanfaatan dapat terlihat dari filosofi Zakat dan Sedekah. Diberikan itu lebih baik daripada ditahan. Bila tetap ditahan, maka kerusakan yang terjadi.

Cerita Rasulullah tentang Sapi dan Serigala yang Berbicara REPUBLIKA.CO.ID, Seperti biasa, bakda shalat Shubuh para sahabat tida...


Cerita Rasulullah tentang Sapi dan Serigala yang Berbicara


REPUBLIKA.CO.ID, Seperti biasa, bakda shalat Shubuh para sahabat tidak langsung beranjak pergi. Mereka duduk melingkar menghadap Rasulullah SAW untuk menerima pelajaran.  

Pelajaran yang disampaikan ketika itu ialah tentang bagaimana kita mesti menghargai binatang yang juga makhluk Allah SWT.      

Rasul menceritakan, ada seekor sapi bisa berbicara kepada pemiliknya setelah mendapatkan perlakuan tidak patut dari si empunya. Kisah lain, ialah tentang serigala yang mengerti bahasa manusia.  

Seperti dinukilkan Bukhari dari riwayat Abu Hurairah RA, Rasul menuturkan demikian. Suatu saat, seorang laki-laki menuntun seekor sapi, tiba-tiba dia menaikinya dan memukulnya. 

Sapi itu berkata, "kami tidak diciptakan untuk ini, tetapi kami diciptakan untuk membajak sawah."

Para sahabat takjub. "Subhanallah, seekor sapi berbicara." Ketika semua sahabat kagum terkait cerita ada sapi dan serigala bisa berbicara, Rasulullah melanjutkan cerita dengan detail.

Awalnya, sapi itu berjalan biasa saja, namun ketika sang pemilik memukuli, sapi itu berjalan sangat lambat dan langsung menoleh kepada pemilik yang sedang berada di atas punggungnya dan berkata, "Kami tidak diciptakan untuk ini (dipukuli), tetapi kami diciptakan untuk membajak sawah," kata sapi itu.

Rasul menjelaskan apa yang disampaikan sapi itu. Seolah-olah berkata kepada pemiliknya, bahwa penunggangnya telah berbuat zalim, bukan hanya dengan mengendarainya, tapi juga menyiksanya.  

"Kamu telah menggunakanku untuk sesuatu di mana Allah menciptakanku bukan untuk hal ini."   

Rasul menjelaskan terkait kata zalim yang disampaikan seekor sapi, bahwa kezaliman adalah meletakkan sesuatu yang tidak pada tempatnya. Setelah menceritakan kisah sapi yang berbicara, Rasulullah kembali menceritakan kisah serigala yang juga bisa bicara. 

Ketika itu, seekor serigala menyerang domba milik seorang penggembala. Mengetahui dombanya diserang, penggembala yang kuat dan pemberani itu langsung mengejarnya.

Kelelahan, serigala itu berhenti tepat di depan penggembala dan berkata, "Kamu menyelamatkan domba ini dariku. Lalu siapa yang akan menyelamatkannya pada hari datangnya binatang buas dan tak ada penggembala sepertimu?"   

Rasulullah menjelaskan, apa yang disampaikan serigala itu mengisyaratkan hari datangnya binatang buas di masa yang akan datang. 

Pada hari itu, ternak-ternak dibiarkan bebas, binatang-binatang buas menyerang dan merusaknya karena tidak ada yang menjaga. Kondisi semacam ini kelak juga akan terjadi pada umat manusia, ketika kiamat datang. 

Dalam Dalail an-Nubuwwah, Abu Nu'aim meriwayatkan, peristiwa tersebut terjadi pada sahabat yang bernama Uhban bin Aus.

Seekor serigala menyerang dombanya. Serigala itu menerkam seekor domba. Uhban berteriak, lalu serigala itu duduk di atas ekornya. Serigala itu berbicara.

"Siapa yang akan menjaganya di hari ketika kamu sedang sibuk darinya? Kamu telah menghalangiku mendapatkan rezeki dari Allah."  

Uhban berkata, "Lalu aku menepuk tanganku. Aku berkata, "Demi Allah, aku tidak melihat sesuatu yang lebih aneh dari ini." Hal ini terjadi setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul.    

Lalu serigala itu melanjutkan pembicaraannya kepada Uhban yang sedang kebingungan melihat binatang bisa berbicara.

"Ada yang lebih aneh dari itu, seorang utusan Allah di kota yang ditumbuhi kurma, dia mengajak kepada Allah."

Lalu Uhban datang kepada Rasulullah untuk menceritakan pengalamannya. Setelah dijelaskan tentang kekuasaan Allah, Uhban masuk Islam.

Setelah selesai menyampaikan dua kisah binatang yang bisa berdialog dengan manusia, Rasulullah menyampaikan bahwa kiamat tidak terjadi hingga binatang buas bicara kepada manusia dengan bahasa mereka. Ini pasti terjadi, karena Nabi telah menyampaikannya.  

 

Akhlak Kepada Hama dan Gulma Pertanian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Semuanya makhluk Allah. Semua y...

Akhlak Kepada Hama dan Gulma Pertanian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Semuanya makhluk Allah. Semua yang hidup di lahan pertanian dan perkebunan adalah makhluk Allah. Tak ada yang diciptakan sia-sia dalam kehidupan ini. Hama pun makhluk Allah. Berikan hak hidupnya.

Setiap yang berpotensi mengurangi hasil disebut gulma dan hama. Harus dimusnahkan. Tak boleh diberikan tempat untuk hidup. Seperti itukah konsep pertanian dan perkebunan? Padahal Allah tetap memberikan ruang kehidupan pada yang kafir, musyrik, zalim, dan munafikin.

Allah masih memberikan ruang hidup pada yang maksiat dan pendosa. Mengapa manusia tak memberikan ruang hidup pada hama dan gulma? Bukankah hama dan gulma pun selalu berdoa dan bertasbih kepada Allah?

Gulma dan hama pertanian masih lebih baik daripada manusia yang shaleh. Gulma dan hama tidak pernah bermaksiat sedikitpun. Kehidupan mereka dipenuhi doa dan tasbih kepada Allah. Sedangkan manusia, raganya bisa jadi taat, namun hatinya senantiasa bermaksiat pada Allah.

Gulma dan hama senantiasa taat kepada Allah. Diciptakan Allah sesuai ukurannya. Diciptakan Allah untuk menjaga keseimbangan jagat raya. Mengapa manusia merusaknya dengan dalih mengurangi hasil panen?

Berikan ruang kehidupan pada hama dan gulma seperti Allah yang telah memberikan ruang hidup kepada mereka. Bila manusia mengetahui dan mau membongkar manfaat seluruh makhluk hidup di jagat raya, maka tidak akan ada lagi pengelompokan hama, gulma, hama dan virus tanaman.

Semua makhluk hidup diberikan ruang hidup sesuai proporsinya. Tugas manusia, bersikap kepada alam semesta seperti Allah bersikap kepada mereka. Ini rahasia yang terus digali sehingga paham kadar yang telah ditentukan Allah di muka bumi ini.

 Fakta Pohon Bisa Berbicara mukjizat.co – Tidak ada celah dalam Islam. Islam adalah agama sempurna. Bahkan ketika kelompok orien...

 Fakta Pohon Bisa Berbicara


mukjizat.co – Tidak ada celah dalam Islam. Islam adalah agama sempurna. Bahkan ketika kelompok orientalis sangat bergembira mendapatkan sesuatu yang mereka anggap celah. Pohon bisa berbicara, misalnya.

Dikabarkan bahwa Rasulullah saw. mendapatkan mimbar kayu yang baru yang lebih cocok untuk berkhutbah dalam kondisi yang telah berubah. Tak berselang lama, mimbar kayu yang lama pun menangis. Suaranya bahkan terdengar oleh para sahabat.

Rasulullah saw. pun mendekati mimbar lamanya, lalu mengusapnya sayang. Kayu itu pun terdiam. Lalu beliau bersabda, “Seandainya tidak kuusap, mimbar ini pun akan menangis hingga Kiamat.”

Bagaimana kayu bisa merasa sedih, menangis, berbicara? Itu mungkin yang ada dalam benak orang-orang yang menyembah logikanya, dan tidak bisa menerima masalah-masalah keimanan. Mereka pun bisa melabeli Islam sebagai agama mitos, dan hanya diimani orang-orang yang tidak berfikir logis.

Ada sebuah penelitian ilmiah yang sangat unik. Para ilmuwan botani menemukan bahwa ada beberapa jenis tumbuhan yang memancarkan getaran ultrasonik yang frekuensinya antara 20 hingga 100 kilohertz. Pohon bisa berbicara.

Bahkan ada juga tumbuhan yang mampu mendengar teriakan sesama tumbuhan, berkomunikasi dan melakukan reaksi. Misalnya ada tumbuhan yang mengeluarkan teriakan peringatan kepada tumbuhan di dekatnya karena ada bahaya yang mengancam.

Bahaya itu bisa berupa serangga yang akan memakan dedaunannya. Maka tumbuhan yang mendengar peringatan itu akan bereaksi mengeluarkan bebauan yang kurang sedap sehingga serangga tersebut menjauh dan tidak menghabiskan dedaunannya. Pohon bisa berbicara.

Ada semacam solidaritas sesama tumbuhan. Demikiannya, kuasa Allah Taala menciptakan makhluk-makhluknya. Agar memberikan pelajaran bagi manusia. Manusia hendaknya saling menyayangi sesamanya.

Pada tahun 2016, Profesor Peter Crisp dari Universitas Nasional Australia (ANU), mengatakan bahwa tumbuhan bisa mengingat saat-saat menyakitkan seperti dahan yang dipotong atau bagiannya yang tersentuh kebakaran.

Sementara Profesor Frantisek Baluska dari Universitas Bonn (Jerman) mempelajari kecerdasan yang dimiliki oleh tumbuhan. Baluska menemukan bahwa tumbuhan memiliki memori pendek terhadap rasa yang menyakitkannya. Karena itu, tak lama kemudian memorinya itu hilang.

Kesimpulannya, tumbuhan bisa merasakan, mengingat, bahkan mengeluarkan getaran ultrasonik. Mungkinkah ini yang terjadi pada sebatang kayu yang ditinggalkan Rasulullah saw. saat mendapatkan mimbar yang baru?

Tapi mungkin ada yang akan menyanggah, bukankah mimbar adalah kayu yang telah mati sehingga tidak mungkin memiliki perasaan dan berbicara? Karena sistem persyarafan tumbuhan berpusat di akar. Ketika dipotong, maka sudah tidak memiliki ruh lagi.

Ternyata kisah mukjizat Nabi saw. di atas juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Bahkan diterangkan lebih detil tentang kayu yang dijadikan mimbar Rasulullah saw. tersebut.

“Rasulullah saw. biasa berkhutbah Jumat dengan berdiri di sebatang pohon kurma. Maka ada orang yang mengusulkan, “Maukah kami buatkan mimbar untukmu, Rasulullah?” Rasulullah saw. menjawab, “Terserah kalian.”

Pada hari Jumat berikutnya, Rasulullah saw. mendapatkan mimbar baru tersebut. Tiba-tiba pohon kurma itu menangis seperti anak kecil. Maka Rasulullah saw. pun turun dari mimbar barunya, dan memeluk mimbar lamanya hingga sesenggukan pohon itu mulai mereda. Rasulullah saw. lalu bersabda, “Dia menangis sedih tidak lagi mendengarkan zikir di atasnya.” [Bukhari].

Memang ada perbedaan. Suara pohon saat itu bisa terdengar, sementara suara yang ditemukan para ilmuwan hanyalah getaran ultrasonik. Tapi setidaknya peristiwa mukjizat Nabi saw. memiliki dasar ilmiah bahwa tumbuhan bisa merasa dan berbicara. Pohon bisa berbicara. (sof1/www.mukjizat.co)

Interaksi dengan Tanaman dalam Kisah Para Nabi dan Rasul Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Siti Maryam m...

Interaksi dengan Tanaman dalam Kisah Para Nabi dan Rasul

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Siti Maryam menggoyahkan pohon kurma dengan kelembutan saat sedang menghadapi sakitnya persalinan. Dia mengoyangkannya ke arah dirinya. Dari goyangannya buah kurma berjatuhan. Ada interaksi Siti Maryam dengan tanaman. Apa pengaruhnya terhadap tanaman?

Pepohonan juga digoyang oleh angin. Gesekan antara daun dan ranting menimbulkan suara indah. Ada penelitian dari para ahli bahwa pohon pun bergoyang sendiri walau tanpa angin.

Tanaman sangat sensitif, selain dengan musik yang dapat memengaruhi pertumbuhannya, ternyata mereka juga responsif terhadap gerakan dan sentuhan. Tumbuhan memiliki rasa.

Menggoyang tumbuhan dapat mengubah laju pertumbuhan tanaman, mencegahnya tumbuh berkaki panjang, menumbuhkan batang yang lebih tebal dan lebih kompak.

Perhatikan ranting tanaman, di malam hari mereka merunduk. Saat matahari terbit, ranting pohon naik kembali. Oleh sebab itu, di kampungku para penebang pohon bambu, menebangnya di waktu pagi agar mudah menarik batangnya.

Rasulullah saw menunjukkan mukjizatnya dengan berbicara kepada tanaman. Tanaman pun bergerak ke arah dirinya lalu kembali. Tanaman pun merunduk dan mencium bumi lalu kembali ke posisi semula.

Tanaman bukanlah makhluk mati. Tanaman merespon prilaku manusia. Tanaman merespon apa yang diucapkan manusia. Bukankah seluruh makhluk di jagat raya berdoa dan bertasbih? Berinteraksilah dengan tanaman sesuai  karakter, agar manusia mendapatkan kebaikannya.

Manajemen Kesuburan Pertanian Dari Kisah Nabi Sulaiman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yotube Dengerin Hati) Nabi Sulaiman d...

Manajemen Kesuburan Pertanian Dari Kisah Nabi Sulaiman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Yotube Dengerin Hati)

Nabi Sulaiman dan pasukannya yang terdiri dari manusia, jin dan burung tengah bergerak rapih. Tiba-tiba Nabi Sulaiman memerintahkan pasukannya berhenti. Tenyata ada rombongan semut yang tengah lewat. Nabi Sulaiman membiarkannya lewat hingga tuntas. Baru kemudian melanjutkan perjalanannya. Apa kaitannya dengan teknologi pertanian?

Ada yang mengabadikan dialog antara Nabi Sulaiman dengan semut saat itu. Para semut bukan saja berbicara bahwa pasukan Nabi Sulaiman mau lewat, tetapi semut sedang berdoa memohon hujan kepada Allah. Apa kaitannya dengan dunia pertanian?

Kesuburan tanah pertanian tergantung dari makro dan mikroorganisme yang hidup di tanah. Semakin banyak yang hidup di tanah, tanahnya akan semakin subur. Di gurun pasir, tanda bahwa tanaman bisa hidup di sebuah tempat salah satunya adanya rumah-rumah semut. Rumah semut bertanda pula bahwa tanaman di area tersebut dapat bertahan dalam kegersangan gurun.

Makro dan mikroorganisme yang ada di tanah akan membuat tanah gembur. Mereka membuat jalan lintasan dan rumah di dalam tanah. Air hujan dan udara bisa menyelusup ke tanah. Akar tanaman mendapatkan suplai air dan mengubah udara menjadi nitrogen.

Makro dan mikroorganisme tanah akan memakan sampah berupa kayu, dedaunan, tulang dan yang dibuang ke tanah menjadi unsur hara. Kotoran cacing tanah lebih baik 4-7 kali lipat dari pupuk kimia yang dibuat oleh manusia. Setiap lintasan yang dilewati semut, cacing tanah, rayap dan makhluk tanah lainnya meninggal nutrisi bagi tanaman.

Bila Nabi Sulaiman menyayangi semut, mengapa manusia tidak menyayangi mikro dan makroorganisme yang ada di tanah? Mereka adalah pelayan manusia. Mereka bekerja untuk manusia dengan menyuburkan tanah. Mereka berdoa bagi manusia. Mereka bertasbih agar alam semesta senantiasa mendapatkan curahan rahmat Allah.

Contohlah Nabi Sulaiman dalam mengelola dan manajemen tanah dengan menyayangi semut dan seluruh makhluk yang hidup di dalam tanah. Itulah cara menghadirkan kembali kemukjizatan Nabi Sulaiman di era modern ini.

Melemparkan Debu ke Wajah Pemuda Quraisy, Mukjizat Saat Rasulullah saw Terkepung REPUBLIKA.CO.ID, Ketika Rasulullah hendak beran...

Melemparkan Debu ke Wajah Pemuda Quraisy, Mukjizat Saat Rasulullah saw Terkepung

REPUBLIKA.CO.ID, Ketika Rasulullah hendak berangkat hijrah, kediaman beliau di Mekkah telah dikepung puluhan orang bersenjata yang telah siap menghabisi beliau. Pada saat itu Rasulullah membaca ayat:

وَجَعَلْنَا مِنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ

Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (Al Quran surat Yasin ayat 9).
Scroll untuk membaca

Sambil menebarkan segenggam debu, lalu Rasulullah melangkah keluar dengan tenang melewati para pengepung itu tanpa sedikit pun menunjukkan ketakutan.

"Kala itu, Rasulullah benar-benar telah berhasil menjaga keyakinan dan keberanian beliau untuk kemudian melangkah menuju gua Tsur. Sebuah gua yang terletak di puncak gunung dan sangat sulit untuk dicapai, termasuk oleh para pemuda. Tapi Rasulullah mampu mendaki puncak gunung itu ketika beliau telah berusia lima puluh tiga tahun," jelas cendekiawan Muslim Turki Muhammad Fethullah Gulen dalam bukunya Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia

Orang-orang musyrik Mekkah pun mencari-cari keberadaan Rasulullah. Bahkan mereka sampai tiba di mulut gua Tsur. Sahabat Abu Bakar yang menemani Rasulullah di dalam gua Tsur merasa gelisah. Sebab Abu Bakar selalu menganggap Rasulullah sebagai titipan amanah yang harus dijaga dengam sebaik-baiknya.

Namun disaat yang sama, Rasulullah sama sekali tidak risau. Wajah Rasulullah tetap senyum dan selalu tenang. Bahkan Rasulullah menenangkan Abu Bakar. "Wahai Abu Bakar, janganlah kau takut. Sesungguhnya Allah bersama kita. Menurutmu apa yang akan terjadi pada dua orang Allah telah menjadi yang ketiga bagi mereka,"

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (175) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)