basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Al-Qur'an dan Sunnah, Ilmu Laduni Yang Diabaikan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ilmu Laduni diha...

Al-Qur'an dan Sunnah, Ilmu Laduni Yang Diabaikan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ilmu Laduni diharapkan banyak manusia. Padahal ilmu Laduni yang sudah ada justru ditinggalkan, diabaikan bahkan dibuang tak berharga. Bahkan dibuka pun tidak pernah. Memburu yang belum pasti, namun meninggalkan yang sudah ada.

Banyak yang melakukan ibadah dan amalan khusus hingga super khusus untuk mendapatkan ilmu Laduni. Banyak yang meluangkan waktu super khusus agar dilimpahkan ilmu Laduni, namun ilmu Laduni yang paling utama justru dilemparkan kebelakang.

Bukankah Al-Qur'an itu berasal dari sisi Allah? Bukankah hadist Rasulullah saw berasal dari sisi Allah? Saat berdialog dengan Rasulullah saw, Allah berfirman bahwa Al-Qur'an berasal dari Allah Yang Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui. Berasal dari Allah Yang Maha Perkasa dan Bijaksana.

Al-Qur'an menjadi ilmu Laduni bagi mereka yang beriman dan bertakwa. Al-Qur'an dianggap sampah dan olokan bagi yang kafir, munafik, zalim dan yang di dalam hatinya ada penyakit. Al-Qur'an menjadi ilmu Laduni bagi yang mau merendahkan hati, jiwa, akal dan nafsunya di hadapan Allah swt.

Sunah Rasulullah saw menjadi ilmu Laduni bagi mereka yang mengikuti jejak Rasulullah saw. Rasulullah saw sebagai tauladan dan kekasihnya. Kerinduan utamanya ingin bertemu Allah swt dan bersama Rasulullah saw.

Nabi Musa mendapatkan ilmu Laduni karena mengikuti perintah Allah swt. Nabi Musa diperintahkan Allah untuk bertemu seseorang di sebuah tempat yang memiliki ciri tertentu. Nabi Musa mendapatkan ilmu Laduni melalui seseorang yang telah ditentukan oleh Allah. Kunci ilmu Laduni adalah mentaati Allah swt.

Semua ilmu sejak awal alam semesta diciptakan. Semua ilmu masa lalu, masa kini dan masa depan, sudah terangkum dalam Al-Qur'an. Persoalannya, bagaimana agar Al-Qur'an bisa menjadi petunjuk, penjelas, penerang dan rahmat? Al-Qur'an ilmu Laduni yang diabaikan.

Orisinalitas Kebahagiaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang orisinal itu bersumber dari hati. Gali ...

Orisinalitas Kebahagiaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Yang orisinal itu bersumber dari hati. Gali kebahagiaan yang orisinal. Bangunlah kehidupan yang orisinal. Kembangkan pemikiran yang orisinal. Munculkan akhlak yang orisinal.

Gambaran hati, itulah gambaran diri. Gambaran hati, itulah buah riyadhah atau pelatihan jiwa. Semua tempaan jiwa. Semua interaksi dengan Allah. Semua jihad mentaati Allah dan Rasulullah saw, bermuara di hati. Hati adalah potret akhir perjalanan manusia.

Bila ada kepentingan, itu bukan orisinal. Kepentingan selalu memunculkan kepalsuan. Kepentingan menutupi sesuatu. Mengkamuflasekan tujuan, target dan obsesi yang sebenarnya. Itulah kemunafikan tujuan.

Bila masih menginginkan sesuatu selain Allah, itulah kepalsuan. Ada pertentangan dan pertengkaran antara suara hati dengan ambisinya. Hatinya ingin menuju Allah, tetapi nafsunya masih berkubang dalam lumpur dunia.

Orisinalitas hanya tumbuh bila orientasi hidup hanya Allah. Perjalanan hidup hanya mentaati dan berjihad di jalan Allah. Mendengar, melihat, berbicara, makan dan minum dan seluruh aktifitasnya karena Allah, bersama Allah, dan untuk Allah.

Orisinalitas kebahagiaan bukan karena mendapatkan dan meraih sesuatu. Kebahagiaannya tidak dikendalikan dari luar dirinya, dari eksternal, dari peristiwa dan kejadian tertentu. Jiwanya tak pernah terusik dengan apa pun. Jiwanya independen dan merdeka dari liku-liku hidup.

Tak ada yang bisa mengombang-ambingkan hidupnya. Tak ada yang mempengaruhi cara berfikir, gaya hidup, kebiasaan dan akhlaknya. Semua yang muncul pada dirinya hasil dari proses pensucian jiwa melalui pelatihan jiwa yang dipimpin dan dibimbing Allah

Orisinalitas Kebahagiaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang orisinal itu bersumber dari hati. Gali ...

Orisinalitas Kebahagiaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Yang orisinal itu bersumber dari hati. Gali kebahagiaan yang orisinal. Bangunlah kehidupan yang orisinal. Kembangkan pemikiran yang orisinal. Munculkan akhlak yang orisinal.

Gambaran hati, itulah gambaran diri. Gambaran hati, itulah buah riyadhah atau pelatihan jiwa. Semua tempaan jiwa. Semua interaksi dengan Allah. Semua jihad mentaati Allah dan Rasulullah saw, bermuara di hati. Hati adalah potret akhir perjalanan manusia.

Bila ada kepentingan, itu bukan orisinal. Kepentingan selalu memunculkan kepalsuan. Kepentingan menutupi sesuatu. Mengkamuflasekan tujuan, target dan obsesi yang sebenarnya. Itulah kemunafikan tujuan.

Bila masih menginginkan sesuatu selain Allah, itulah kepalsuan. Ada pertentangan dan pertengkaran antara suara hati dengan ambisinya. Hatinya ingin menuju Allah, tetapi nafsunya masih berkubang dalam lumpur dunia.

Orisinalitas hanya tumbuh bila orientasi hidup hanya Allah. Perjalanan hidup hanya mentaati dan berjihad di jalan Allah. Mendengar, melihat, berbicara, makan dan minum dan seluruh aktifitasnya karena Allah, bersama Allah, dan untuk Allah.

Orisinalitas kebahagiaan bukan karena mendapatkan dan meraih sesuatu. Kebahagiaannya tidak dikendalikan dari luar dirinya, dari eksternal, dari peristiwa dan kejadian tertentu. Jiwanya tak pernah terusik dengan apa pun. Jiwanya independen dan merdeka dari liku-liku hidup.

Tak ada yang bisa mengombang-ambingkan hidupnya. Tak ada yang mempengaruhi cara berfikir, gaya hidup, kebiasaan dan akhlaknya. Semua yang muncul pada dirinya hasil dari proses pensucian jiwa melalui pelatihan jiwa yang dipimpin dan dibimbing Allah

Prinsip Pertumbuhan Ilmu Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Prinsip ilmu seperti apakah? Satu sisi lentu...

Prinsip Pertumbuhan Ilmu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Prinsip ilmu seperti apakah? Satu sisi lentur. Pada sisi lain dia ketat. Lentur mengikuti dan menjawab zaman sehingga kemaslahat tetap terjaga. Ketat agar ilmu tidak dikotori dan dimanipulasi untuk kezaliman dan keburukan. Itulah dua sisi yang terus terjaga.

Al Qur'an harus disebarkan walau satu ayat. Dalam berbahasa Arab dan tetap terjaga ke orisinalitasnya. Setiap manusia di setiap zaman dan berbagai bangsa harus bisa mengucapkan dan membaca seperti ketika Al-Qur'an turun. Pada sisi lain pemahamannya harus menjawab zaman. Bagaimana agar pemahaman manusia di setaip zaman dan bangsa seperti pemahaman Rasulullah saw dan para Sahabat? Inilah prinsip perkembangan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur'an.

Hadist Rasulullah saw harus disebarkan ke setiap manusia di setiap zaman. Namun bagaimana agar manusia tidak berdusta atas nama Rasulullah saw? Inilah yang membuat pertumbuhan luar biasa dalam ilmu hadits. Bagaimana menyeleksi mereka yang mengaku menerima hadist? Bagaimana menyeleksi isi dari hadist? Agar tidak ada kedustaan?

Bila pemahaman terhadap Al-Qur'an dan hadist terjaga, maka ilmu-ilmu lain pun terjaga dengan sempurna. Masa Abu Bakar hingga Utsman adalah era peletakkan dasar ilmu-ilmu Al-Qur'an. Era Umar Bin Abdul Aziz adalah era dimulainya penjagaan terhadap ilmu-ilmu hadist. Sejak era ini para ulama berkeliling dunia, menemui para Sahabat dan mereka yang pernah bertemu dengan sahabat untuk mendapatkan hadist Rasulullah saw. Memeriksa jalur periwayatan atau sanad.

Dari perjalanan ini pula berkembang ilmu sejarah, biografi, geografi, astronomi dan berbagai ilmu lainnya. Karena para ulama mencatat setiap perjalanan, peristiwa dan pertemuan dengan setiap orang. Al-Qur'an dan As Sunnah adalah sumber dari semua ilmu dan sumber dari semua pemahaman. Namun, mengapa ditinggalkan?

Dari perjalanan ini pula terjadi interaksi antar bangsa. Maka berkembang pula ilmu bisnis, manajemen dan kepemimpinan. Dahulu ilmu berkembang bukan karena pencapaian harta dan jabatan. Dahulu ilmu berkembang karena ingin menyebarkan firman Allah, menyampaikan lisan Rasulullah saw dan para Sahabat ra. Bagaimana dengan sekarang?

Dahulu ilmu berkembang untuk mengusir kegelapan menuju cahaya. Bisnis bukan tujuan, tetapi bagaimana menebarkan kemaslahatan dengan bisnis. Berkuasa bukan tujuan, tetapi bagaimana menegakan Sunah? Itulah orientasi Khalifatur Rasyidin, Umar bin Abdul Aziz, Nuruddin Zanky, Shalahuddin Al Ayubi dan Muhammad al Fatih. Sekarang bisnis dan berkuasa untuk apa? Inilah penyebab kerusakan zaman.

Dr Muhammad Ash Shalabi, ahli sejarah Islam, menguak kesuksesan berkuasa. Tujuannya untuk menegakan Sunnah. Para pengusaha muslim dahulu menjadi orang terkaya karena ingin menegakan Sunah. Bagaimana Sunah Rasulullah saw hadir dalam kekuasaan, bisnis dan ilmunya? Itulah kunci didatangkan keberkahan hidup.

Agar Ilham Menerobos Hati Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Youtube Dengerin Hati) Nabi Sulaiman berdoa agar diilhamkan rasa ...

Agar Ilham Menerobos Hati

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Nabi Sulaiman berdoa agar diilhamkan rasa syukur, dibimbing dapat beramal yang diridhai Allah. Thalut saat bertempur dengan pasukan Jalut memohon agar dilimpahkan kesabaran, keteguhan hati dan pertolongan. Sekarang, mengapa lebih banyak memproklamirkan kehebatan dan kekuatan diri?

Para pendahulu, berdoa kepada Allah agar dilimpahkan ilmu dan kepahaman. Meyakini bahwa ilmu berasal dari Allah. Sekarang, mengapa menganggap bahwa ilmu hasil dari membaca, belajar dan pengalaman semata? Padahal Rasulullah saw diluaskan ilmu setelah hatinya dibersihkan oleh Jibril dan diturunkan Al-Qur'an.

Saat Perang Badar, beragam peristiwa, sebab dan adegan kemenangan disebabkan oleh doa Rasulullah saw yang memohon pertolongan Allah. Bila Allah telah bersama, maka pikiran, strategi, perbekalan, ikhtiar, kekuatan dan sarana muncul dengan sendirinya atas bimbingan dan pimpinan Allah. Semua buah dari kebersamaan dengan Allah.

Jibril mengajak Rasulullah saw untuk mengepung Yahudi Bani Quraizah yang berkhianat pada Rasulullah saw di perang Khandaq. Dalam 25 hari, Yahudi menyerah kalah. Dalam kasat mata manusia, semua peristiwa dari ikhtiar dan perjuangan manusia. Secara hakikat, Allah melalui perantara Jibril yang membimbing Rasulullah saw di perang tersebut.

Dalam kasat mata, Nabi Musa pergi ke Madyan, kembali ke Mesir, menghadapi Firaun dan tukang sihir, lalu melakukan gerakan penyelamatan ke tepi laut Merah. Semuanya melihat ini ikhtiar manusia. Ini strategi dan buah pemikiran Nabi Musa, namun Al-Qur'an menjelaskan bahwa seluruhnya atas bimbingan dan pimpinan Allah.

Apa jawaban para Nabi dan Rasul saat kaumnya bertanya? Darimana para Nabi dan Rasul mendapatkan jawabannya? Dari buah pikiran, ilmu dan pengalamannya? Al-Qur'an menjelaskan bahwa Allah yang memerintahkan para Nabi dan Rasul untuk menjawabnya. Para Nabi dan Rasul hanya "mencontek" firman Allah saja.

Bersama Allah. Berjuang selalu bersama Allah. Berjuang beristiqamah pada hal yang diridhai-Nya. Semua ini akan memunculkan buah pikiran, akal, bisikan hati, strategi, ikhtiar dan prilaku yang diilhamkan Allah ke dalam hati manusia. Setiap langkahnya atas bimbingan dan pimpinan Allah yang diilhamkan ke dalam hati.

Perbaiki Takwa, Bukan Ikhtiar Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Youtube Dengerin Hati) Bertakwalah, setelah itu biarkan segal...

Perbaiki Takwa, Bukan Ikhtiar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bertakwalah, setelah itu biarkan segala sesuatu terjadi. Semua yang terjadi atas ijin Allah. Bila ada iman,  Allah akan mengilhamkan  segala sesuatu yang diperlukan ke dalam hati manusia.

Bertakwalah, biarkan jalan keluar mendatangi dengan cara tak terduga. Biarkan jalan keluar terpampang menjadi sangat berlimpah. Biarkan jalan keluar yang sibuk mengejar bukan dikejar. Bukankah saat manusia akan wafat, malaikat berlari ke timur dan barat untuk mencari apakah masih ada rezekinya?

Perbaiki takwa bukan ikhtiar. Perbaiki iman dan amal, bukan ilmu. Perbaiki istighfar, bukan kasak kusuk pada manusia. Bersihkan hati, bukan sibuk dengan meminta pada manusia. Saat bertakwa, Allah akan menggerakkan segalanya untuk menolong dan melindungi. Allah akan membimbing, memimpin dan menyinari perjalanan hidup.

Biarkan kekuatan suprarasional dan supranatural yang menyelesaikan persoalan hidup ini. Bukan dengan energi dan kekuatannya sendiri. Bukan dengan ikhtiar, kerja keras, dan kerja cerdas. Hanya dengan takwa, semua kekuatan alam semesta akan menopang.

Saat manusia mengabaikan Allah, Allah pun akan mengabaikannya. Itulah sebab mengapa kehidupan menjadi sulit dan penuh persoalan. Fokuslah menjadi hamba yang dicintai Allah dengan mencintai-Nya. Maka Allah yang akan menuntaskan persoalan hidup ini dengan Keperkasaan-Nya.

Manusia hendak menantang kehidupan, padahal dia makhluk terlemah dan terbodoh.  Manusia menjadi khalifah di muka bumi karena  kehendak Allah, bukan sebab kekuatan yang ada pada dirinya. Jadi perbaikan ketakwaan agar Allah menganugerahkan semua kekuatan dan sarana agar kehidupan ini menjadi mudah dan sederhana.

Bersedekah kepada Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Youtube Dengerin Hati) Bersedekah kepada Alam. Bukankah tanaman dan ...

Bersedekah kepada Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bersedekah kepada Alam. Bukankah tanaman dan buah yang dimakan oleh burung dan hama adalah sedekah? Bukankah alam selalu bertasbih kepada Allah? Membiarkan tanah tak diberi pupuk dan ditanami berarti berbuat zalim  kepada alam.

Membangun aliran air. Menjaga aliran air tetap jernih adalah sedekah. Bukankah membuang kotoran di hulu air, dilarang oleh Rasulullah saw? Bukankah membuang najis di air yang diam, dilarang oleh Rasulullah saw?

Mikro organisme yang ada di dalam tanah untuk menyuburkan tanah, mengurai unsur yang kompleks menjadi sederhana. Bukankah sangat wajar bila mikro organisme pun memakan tanaman? Bukankah mereka sudah bekerja untuk alam dan manusia? Bila manusia rela membayar upah atau berinvestasi untuk sebuah pekerjaan, mengapa terhadap mikro organisme tidak rela?

Ulat yang memakan daun dan buah. Jangkrik yang memakan daun. Apakah mereka musuh alam? Pelajari peran mereka terhadap alam dan ekosistem kehidupan, maka kita akan rela mereka memakan sedikit tanaman dan hasil panen.

Tak ada yang sia-sia. Tak ada sesuatu pun yang diciptakan dengan main-main. Seluruh makhluk Allah memiliki tujuan dan manfaat. Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran yang tepat. Tidak akan merusak  dengan kehadirannya. Tak akan merampas yang sudah ditetapkan untuk manusia.

Jumlah setiap makhluk yang hadir di muka bumi sudah diukur dan ditetapkan dengan sempurna oleh Allah. Allah Maha Mengetahui jumlah yang tepat bagi setiap makhluk agar alam semesta tetap bertahan hingga hari kiamat. Mengapa harus memusnahkan hama dan serangga?

Tunaikan hak tanah. Tunaikan hak udara. Tunaikan seluruh hak-hak makhluk Allah yang ada di muka bumi. Jangan membunuh atau membasminya karena setiap makhluk memiliki  ajal atau waktu hidup yang telah ditetapkan Allah sehingga tidak menganggu keseimbangan alam hingga hari kiamat.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)