basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Perguliran Peradaban dan Zaman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Zaman terus bergulir. Lihatlah peradab...

Perguliran Peradaban dan Zaman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Zaman terus bergulir. Lihatlah peradaban dunia yang silih berganti memimpin. Yunani menguasai peradaban, disusul Romawi dan Persia. Lalu semuanya runtuh. Sebelumnya peradaban Babilonia dan Mesir. Takkan abadi apa pun peradabannya. Ada yang hilang abadi. Ada yang melemah lalu bangkit kembali.

Hanya Islam yang terus bertahan. Yang lainnya, datang lalu lenyap. Seperti sabda Rasulullah saw, bahwa Romawi dan Persia akan lenyap. Sejak Nabi Adam hingga Kiamat, Islam akan terus ada. Namun takdir kelemahan dan kejayaan tetap berlaku dan bergulir pada umat Islam.

Rasulullah saw pernah bersabda bahwa Umat Islam seperti air hujan. Selalu bermunculan generasi terbaik . Sebab itu pula, Umat Islam pasca Sahabat Rasulullah saw di akhir zaman,  dipanggil sebagai saudaranya Rasulullah saw. Umat Islam sebagai penyeimbang dan melemahkan kemungkaran yang terjadi di jagat  raya.

Islam pernah mengalami musibah sejarah di Andalusia, Perang Salib di Syam, serbuan Mongol di Irak. Namun sifatnya sementara. Mereka terpukul kembali.  Pasca Andalusia, Umat Islam justru menyebar massif di Nusantara. Saat Portugis dan Spanyol datang ke Nusantara, mereka menghadapi lawan yang sama saat menguasai Andalusia.

Penguasa peradaban seperti datang dan perginya manusia. Kekuasaan dan kekayaan seperti usianya manusia. Masa anak, remaja, dewasa dan tua. Seperti Sabda Rasulullah saw saat menjelaskan sejarah manusia bahwa mereka berkuasa sesuai waktu yang ditentukan Allah. Seperti firman Allah dalam Al-Qur'an, bahwa kaum pengganti akan menikmati sesuatu sesuai waktu yang telah ditetapkan.

Lihatlah tumbuhan, ada yang usia panennya 4 bulan, setahun, 3 tahun, 5 tahun hingga puluhan tahun. Pohon kayu yang kokoh bila dibiarkan pun akan rapuh dengan sendirinya. Setiap peradaban memiliki waktu pertumbuhan, panen dan kematiannya sendiri. Semuanya ada waktu yang telah ditentukan Allah.

Semuanya melewati siklus hidup yang sama. Semuanya memasuki gerbang kematian yang sama. Jadi apa yang harus difokuskan dalam kehidupan ini? Allah meninggikan dan merendahkan sesuatu hanya sebagai ujian. Apa yang dibanggakan? Apa yang diburu? Apa yang dicintai? Apa yang membuatnya resah?

Intropeksi diri di Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Allah mengetahui isi hati. Allah mengetahui ...

Intropeksi diri di Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Allah mengetahui isi hati. Allah mengetahui semua lintasan hati dan pikiran. Maka perhatikan, muhasabahi, dan timbanglah semua yang melintas di dalam hati dan akal. Inilah esensi dasar dan awal perbaikan diri.

Allah mengetahui yang disembunyikan dan yang ditampilkan oleh manusia. Allah mengetahui yang ghaib dan yang nyata. Allah mengetahui yang kecil dan yang besar. Allah mengetahui apa yang terjadi di langit dan bumi serta apa yang ada dikeduanya. Tak ada yang tersembunyi. Semua super jelas bagi Allah.

Allah mengetahui semut hitam, di atas batu hitam di malam yang pekat. Allah mengetahui setiap daun yang berguguran. Allah mengetahui semua buah yang keluar dari kelopak bunganya. Semuanya tercatat dalam Lauhul Mahfudz.

Ihsan, senantiasa melihat Allah atau seolah-olah dilihat Allah. Merasakan pengawasan Allah, berawal dari kesadaran dan pemahaman ini. Malu kepada Allah terlahir dari kesadaran dan pemahaman ini. Seorang ulama gemar menuntut ilmu karena malu bila dilihat Allah sedang menganggur tanpa ada kegiatan yang bermanfaat.

Bila merasa terus dijaga oleh Yang Maha Perkasa, apakah ada lagi yang ditakuti? Bila terus dijaga oleh Yang Maha Kaya, apakah ada lagi yang dikhawatirkan? Bila terus dijaga oleh Yang Maha Pengasih dan Penyayang, apakah masih ada yang perlu dicemaskan? Bila terus diawasi oleh yang Maha Adil dan Bijaksana, apakah masih ada prasangka buruk terhadap kehidupan?

Segeralah menghisab dan mengadili diri, saat ada lintasan dan besitan hati. Segeralah menghakimi diri, saat ada bisikan yang hendak mempengaruhi hati. Itulah cara memperingan penghisaban Allah. Itulah cara memperpendek waktu penghisaban di akhirat nanti.

Allah mengetahui yang naik ke langit dan yang turun ke bumi. Allah mengetahui pembicaraan rahasia. Semuanya terbuka dan jelas di sisi Allah, mengapa tak juga mengakui semua kecacatan diri?


Memahami Jiwa, Hanya Psikolog? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Allah Maha Mengetahui tentang hati kit...

Memahami Jiwa, Hanya Psikolog?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Allah Maha Mengetahui tentang hati kita. Allah Maha Mengetahui tentang diri kita daripada diri kita sendiri. Bagaimana mengelola diri? Bagaimana mengelola hati? Ikutilah wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw. Semudah itu mengelola diri dan kehidupan.

Tak perlu menjadi psikolog untuk mengetahui hakikat dan pernak pernik jiwa. Cukup membaca dan memahami berbagai  karakter dan interaksi manusia terhadap dirinya, kehidupannya dan pandangannya terhadap akhirat yang tertera pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Itulah ilmu final tentang jiwa dan kecenderungan manusia.

Para psikolog dan ilmuwan pun masih memerlukan bimbingan dan mencari jalan kebenaran tentang jiwa manusia. Mengapa mereka dijadikan referensi final dan tunggal? Kuncinya, yang lebih mengetahui manusia itu Allah bukan manusia itu sendiri.

Bila belajar kejiwaan, carilah mereka yang referensinya Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, bukan akal. Karena akal tak bisa membaca dan memahaminya dirinya sendiri. Bila mengetahui, hanya sebatas wilayah terbatas dan sempit sesuai yang diberikan Allah saja. Itulah kemurahan Allah pada mereka yang menuhankan akal.

Bila belajar kejiwaan, carilah mereka yang referensinya Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, bukan akal. Karena akal tak bisa membaca dan memahaminya dirinya sendiri. Bila mengetahui, hanya sebatas wilayah terbatas dan sempit sesuai yang diberikan Allah saja. Itulah kemurahan Allah pada mereka yang menuhankan akal.

Apa yang merusak jiwa? Karakter seperti apa yang merusak jiwa?  Pahamilah sepak terjang dan karakter kafirin, musyrikin, munafikin dan zalimin. Apa yang ada pada mereka akan merusak dirinya sendiri. Perhatikan karakter mereka yang diazab Allah, itulah karakter yang merusak jiwa mereka sendiri.

Merusak jiwanya, namun tetap merasa telah dan terus berbuat baik bagi jiwanya. Jiwa yang seperti ini sampai kapanpun tak bisa diperbaiki oleh siapapun, bahkan oleh para Nabi dan Rasul sekalipun. Hanya satu cara untuk memperbaiki keadaannya, menghilangkannya dari permukaan bumi.

Cobalah kaji kembali, apa penyebab sebuah kapal tenggelam di lautan? Pesawat jatuh? Sebuah kaum dan negara tiba-tiba dikuasai oleh negara lain? Hilang perannya dalam peradaban? Penyebabnya, kerusakan jiwa yang sudah melembaga dan terstruktur.

Rahmat Allah di Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berapa lama tinggal di dunia? Di akhirat nanti,...

Rahmat Allah di Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Berapa lama tinggal di dunia? Di akhirat nanti, ada yang menjawab satu atau setengah hari saja. Namun Allah menjawab hanya sebentar saja. Rentang waktunya seperti orang yang berkenalan pada siang hari saja. Betapa sangat singkatnya.

Penciptaan alam semesta hanya 6 hari saja. Bagaimana dengan umur manusia? Padahal menurut ilmuwan, proses penciptaan alam semesta memerlukan waktu milyaran tahun. Rentang waktu membaca seluruh kisah dari penciptaan Nabi Adam hingga Rasulullah saw di Al-Qur'an hanya butuh beberapa jam saja. Itulah waktu dan peristiwa utama yang bernilai di sisi Allah.

Cobalah berimajinasi, peristiwa akhirat benar-benar terjadi sekarang juga. Seolah saat ini tengah menghadapi peristiwa akhirat yang diabadikan oleh Al-Qur'an. Al-Qur'an itu buku panduan berbagai peristiwa pasca kematian. Persiapannya hanya di kehidupan dunia ini saja.

Bacalah semua penyesalan yang dilontarkan manusia. Bacalah semua harapan yang disampaikan manusia kepada Allah. Bacalah semua perselisihan diantara mereka yang menyekutukan Allah dan tak mengikuti syariat-Nya. Bacalah semua bentuk ketakutan yang mengepungnya. Itulah ragam peristiwa yang pasti dialami.

Waktu sebentar di dunia, tapi bisa menikmati keabadian kebahagiaan di akhirat. Itulah rahmat Allah. Lelahnya sebentar. Perjuangannya sesaat. Pengorbanannya ringan.  Ujiannya sesuai kemampuan manusia. Inilah rahmat Allah di kehidupan dunia.

Hanya butuh kesabaran sesaat. Hanya butuh bangkit kembali setelah jatuh. Hanya butuh penyerahan diri dan ketaatan sebentar. Lalu Allah akan mengampuni, menghapus kesalahan dan memperbaiki amal yang penuh kecacatan. Inilah rahmat Allah di kehidupan dunia.

Manusia bagaikan raja di alam semesta. Dilayani oleh jagat raya. Didoakan oleh seluruh makhluk. Malaikat yang mengelilingi Arsy memohon ampun untuk mukmin, keluarganya, keturunannya dan orang tuanya. Allah membuka pintu taubat sebelum kematian tiba. Allah melibatkan pahala kebaikan. Baru niat pun sudah dicatat kebaikan.

Bila semua rahmat Allah di kehidupan dunia tak bisa memperberat amal kebaikannya, maka sangat layaknya bila Allah memperlakukan sesuai amalnya, memasukkan keabadian siksaan neraka. Karena jiwanya sudah sangat parah. Waktu sesaat yang dipenuhi rahmat Allah tetapi tak juga bisa menolongnya. Inilah seburuknya manusia.

Potret Malam Hari Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Malam hari, Allah mengisra-mirajkan Rasulullah saw ...

Potret Malam Hari

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Malam hari, Allah mengisra-mirajkan Rasulullah saw di malam hari. Nabi Musa melihat api yang menjadi penyebab diangkatnya menjadi Rasul di malam hari. Allah pun memerintahkan shalat di malam hari. Dalam Surat Ath-Thariq Allah bersumpah atas nama langit dan apa yang datang di malam hari.  Apa yang datang di malam hari sehingga Allah bersumpah untuknya?

Malam hari adalah ujian. Banyak kemaksiatan yang dihadirkan di malam hari, hotel, pub, diskotik, main game dan pornografi sangat gencar di malam hari. Rencana jahat, kejahatan, ilmu hitam menjadikan malam sebagai sarananya. Kedengkian banyak yang disalurkan di malam hari. Malam hari adalah episode kelemahan manusia. Menjatuhkan musuh, dan kudeta kekuasaan semuanya di malam hari. Malam hari adalah potret kelemahan manusia. Yang paling perkasa pun tak sanggup menahan ngantuk yang menyebabkan segala kekuatannya tak berdaya.

Malam hari, saat seluruh racun dikeluarkan dari tubuh. Saat seluruh organ diistirahat. Saat kesadaran dicabut. Saat ruh kembali dalam genggaman Allah. Malam hari, bumi seperti kuburan. Alam seperti tak berpenghuni. Semua makhluk beristirahat. Dengan malam pula, manusia diistirahat untuk bermaksiat kepada Allah. Namun bagaimana dengan mereka yang bermaksiat di malam hari? Ini tanda bahwa kemaksiatannya sudah melampaui batas. Ini tanda kemaksiatannya bukan lagi kekhilafan tetapi sudah disengaja, diupayakan dan disistemkan.

Ketika maksiat diistirahatkan dengan melemahkan manusia. Di tengah kenikmatan ini, ada yang mengisinya dengan tidur mendengkur, berselimut dan menikmati waktu lapang. Ini tanda pribadi yang malas. Pribadi seperti ini tak bisa memanfaatkan momentum. Tak paham peluang. Kemudahan dari Allah hanya digunakan untuk mendengkur. Jiwa seperti ini tak layak untuk diajak untuk bangkit dan berjuang. Pribadi seperti ini ditinggalkan oleh Shalahuddin Al Ayubi dan Muhammad al Fatih. Pribadi seperti ini tak dibutuhkan dalam medan perjuangan umat.

Malam hari adalah potret diri. Ketika maksiat diistirahatkan saja tak bisa membangun amal kebaikan, bagaimana di siang hari yang godaanya terpampang di depan mata? Malam hari untuk melihat kepalsuan iman kita. Malam hari untuk melihat kemalasan. Malam hari, itulah hakikat jiwa manusia sesungguhnya. Bila malam diisi dengan dengkuran, bertanda kehidupan kita penuh kelalaian dan kemalasan. Malam hari, itulah potret kita yang asli.

Bila bisa mengelola malam hari, maka kita bisa mengelola siang hari. Bila bisa menciptakan kebaikan di malam hari, maka akan dimudahkan untuk membangun kebaikan di siang hari. Bila mampu melawan kemalasan malam hari maka akan bisa menciptakan kegairahan di siang hari. Bila mampu menghalau dinginya malam, maka dia akan bisa menerjang tantangan siang. Seperti Zainal Abidin, cucu Rasulullah saw, yang menjadikan malamnya dengan 1.000 rakaat dan membagikan makanan ke setiap fakir miskin yang ada di Madinah.

Penghuni malam akan bisa merajai dan menguasai siang. Penghuni malam akan menjadi raja di Surga. Dalam kegelapan dia bisa membangun sesuatu, apalagi saat siang? Bila mampu mengangkangi dingin dan kegelapan malam, maka sebesar apa pun tantangan dan rintangan akan bisa diatasi dengan pertolongan Allah. Malam adalah training center kehidupan. Malam adalah madrasah orang yang beriman. Malam adalah waktu istirahat bagi yang lalai.



Membongkar Kepalsuan Diri Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bongkarlah isi hati dengan berp...

Membongkar Kepalsuan Diri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bongkarlah isi hati dengan berpolitik. Karena politik membongkar kepalsuan iman. Syahwat politik banyak yang merontokkan mereka yang mengaku beriman. Namun mengapa para tokoh Masyumi seperti M Natsir, Hamka dan yang lainnya tetap teguh keimanannya?

Abu Bakar, Umar Bin Khatab, Utsman bin Affan dan Ali Bin Abi Thalib tetap kokoh keimanannya walaupun seluruh kekuasaan ada pada genggamannya. Tidak ada yang salah dengan politik, yang salah kepalsuan iman yang ada di hati kita.

Bongkarlah kepalsuan iman dengan berbisnis. Memburu kekayaan kadang melunturkan iman. Namun mengapa itu tidak terjadi pada Abu Hanifah, Abdullah Ibnu Mubarrak, Junaid Al Baghdadi? Bukan bisnis yang salah, tetapi kepalsuan imanlah yang selama ini kita pertahankan.

Bongkarlah kepalsuan iman dengan bekerja, mengelola bisnis orang lain. Adakah amanah? Kadang iman luntur karena ingin mengambil kekayaan milik orang lain dengan cara yang tidak di ridha. Bukan bekerjanya yang salah, tetapi tertipu dengan iman yang palsu.

Dunia ini arena untuk membongkar kepalsuan. Pergulatan kehidupan untuk menunjukkan jati diri manusia. Penempaan dunia adalah pemilahan siapa yang palsu, pendusta dan curang. Penempaan dunia adalah penempaan unjuk batang hidung manusia. Andai tak ada dunia, maka tidak akan tahu kepalsuan kita.

Dunia adalah medan pemilahan. Siapa yang munafik? Siapa yang tidak beriman? Dunia itu untuk membongkar isi hati yang tersembunyi. Dunia itu untuk membongkar nafsu yang disembunyikan.

Kepalsuan politisi terungkap ketika berkuasa. Kepalsuan pengusaha terbongkar ketika mendapatkan proyek atau keuntungan. Kepalsuan pekerja terbongkar ketika diberikan amanah. Kepalsuan baru terbongkar ketika sudah meraih apa yang diimpikan. Semuanya serba baik, sebelum digenggam. Kepalsuan terbongkar ketika segalanya sudah ada dalam genggaman.

Allah memberikan peluang keberhasilan untuk menguji adakah kepalsuan dalam hati? Allah memberikan kesempatan untuk menang dan sukses untuk melihat adakah penghianatan dari janji?

Dunia dihadirkan memang untuk menonton kepalsuan diri kita.

Syukur Yang Tertinggi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sujud syukur itu bukan pada saat sebuah cita-ci...

Syukur Yang Tertinggi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Sujud syukur itu bukan pada saat sebuah cita-cita terrengkuh. Bukan pula saat keinginan terrealisasi, sujud syukur itu saat hati mengakui dan ridha bahwa Allah sebagai Tuhan semesta alam.

Dunia, harta dan jabatan bukan sesuatu yang berharga, andaikan berharga tentu takkan  diberikan kepada yang tak beriman. Karena kehinaannyalah, semuanya diberikan kepada seluruh manusia. Bila masih berbangga denganya, berarti membanggakan yang hina. Jiwa yang hina akan selalu membanggakan yang hina pula. Memperebutkannya berarti memperebutkan kehinaan.

Adakah kekasih Allah yang memperebutkan dunia dan isinya? Adakah para Nabi yang berperang dan berjuang karena dunia? Adakah kekasih Allah yang tersayat hatinya karena ditinggalkan dunia? Para kekasih Allah meninggalkan dunia, dunia berada di belakangnya bukan dihadapannya.

Dunia itu bila dikejar akan berlari. Bila dicuekan akan mengejar kita. Biarkan diri dikejar dunia. Biarkan kekayaan yang mengejar kita. Jadikan dunia budak-budak kita.

Kiprah kita bukan karen dunia. Kiprah kita karena Allah meminta kita untuk menciptakan amal yang terbaik. Akhlak kita bukan untuk dunia. Akhlak kita agar Allah mencintai kita. Kekayaan itu akan mengejar orang yang amanah, tidak berkhianat, melayani dan berkontribusi. Biarkan kekayaan kelelahan mengejar kita. Biarkan kekayaan mengetuk pintu-pintu rumah kita. Namun jangan pernah mengetuk pintu dunia.

Ciptakan agar dunia itu butuh kepada kita. Ciptakan agar dunia memburu kita. Ciptakan agar dunia merengek ingin bersama kita, seperti pohon kurma yang menangis karena tidak dijadikan tempat khutbahnya Rasulullah saw lagi.

Bila sedih dan senangnya karena dunia. Bila loyo dan semangatnya karena dunia. Bila  cerianya karena kebersamaannya terhadap dunia. Maka dunia telah menjadi Tuhan di kehidupan ini.

Sujud syukurmu untuk siapa? Karena nikmatnya atau karena Pemberi nikmat? Syukur yang tertinggi karena di dalam hati ada cinta kepada Allah. Puncak syukur saat Allah menyemayamkan anugerah cinta kepada-Nya di dalam hati kita.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)