basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Menghadapi Rencana Jahat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila masih ada keresahan, tanyakan keyakinan...

Menghadapi Rencana Jahat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Bila masih ada keresahan, tanyakan keyakinanmu? Keresahan tanda lemahnya keyakinan. Keyakinan yang bisa menghilangkan efek buruk dari semua musibah. Keyakinan yang membuat orang bangkit dari semua kesulitan.

Jangan resah dengan semua rencana jahat, karena semua rencana jahat akan menimpa pada orang yang merencanakannya. Itulah hukum abadi sebuah rencana jahat. Allah Maha Mendengar semua rencana jahat manusia yang terbesit di dalam dada manusia, di ruang dan lembaga yang sangat rahasia sekalipun. Mengapa harus dipusingkan dengan rencana jahat yang tertuju kepada kita?

Mereka yang membuat rencana jahat sebenarnya telah melawan rencana Allah. Allah yang mereka sedang hadapi, bukan kita. Begitulah Allah menjelaskan dalam Al Qur'an. Jadi fokuslah berbuat kebaikan, dan menghalau kezaliman. Seperti para Nabi dan Rasul yang tidak pernah peduli dengan segala strategi para pelaku kezaliman.

Biarkan mereka mengerahkan semua straregi, sumber daya dan kaki tangannya. Fokuslah terus menebarkan kebaikan dan membungkam kezaliman. Karena tipu daya rencana jahat itu sangat lemah, begitulah karakter rencana jahat yang difirmankan Allah dalam Al-Qur'an.

Kejahatan itu sangat lemah, walau ditopang oleh semua kekuatan terdahsyat di dunia ini. Kejahatan dengan segalanya kekuatannya hanya seperti sarang laba-laba. Tugas kita hanya menghadirkan keberanian untuk melawannya, lalu Tangan-Tangan Allahlah yang bekerja. Seperti dalam sebuah firman Allah, "Biarkan Aku yang mengurus mereka"

Adakah kejahatan yang abadi? Karakter kejahatan itu tersembunyi. Tersembunyi karena kelemahan walau ditopang kekuatan sedahsyat  sekali pun. Akhir kejahatan adalah kehancuran walau ditopang dan dilindung oleh kekuatan yang paling kuat sekali pun. Betapa rugi para pembelanya?

Para pelaku kezaliman, para pelaku ketidakadilan, dan para pelaku kejahatan, kalian hidup dalam selemah-lemahnya kekuatan, walau kalian terlihat gagah dengan kesewenangan. Walau kalian bisa melakukan apa saja, maka sebenarnya itulah cermin ketakutan. Kesewenangan tanda ketakutan. Penakut adalah tanda kelemahan.

Mengapa Firaun melakukan kesewenangan? Padahal dia memiliki kekuasaan, tentara yang kuat, kekayaan dan pendukung yang banyak? Semua hanya ketakutan akan sebuah mimpi saja. Takut akan ketergulingan kekuasaan. Wajah ketakutan para pemegang super power adalah kesewenangan, itulah tanda dari rentetan sejarah manusia.

Firaun dikalahkan oleh sebuah mimpi. Seorang raja diraja, ternyata resah sepanjang hidupnya karena kekhawatiran akan sebuah mimpi. Namun Firaun sendirilah yang membuat mimpi itu menjadi sebuah kenyataan. Firaun dihancurkan oleh prilakunya sendiri. Begitulah perjalanan abadi sebuah kezaliman dan ketidakadilan.

Pendeki, Manusia Paling Merana Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila masih ada hasad, bertanda jiwa, il...

Pendeki, Manusia Paling Merana

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Bila masih ada hasad, bertanda jiwa, ilmu dan mimpimu masih tertuju pada dunia, masih tertuju pada apa yang berada di tangan manusia. Inilah hidup yang paling menyedihkan, menginginkan apa yang ada pada orang lain.

Hasad akan terkikis, bila perhatian jiwa, ilmu dan cita-cita tertuju hanya pada Allah. Adakah kemuliaan selain bersujud dan melihat wajah Allah? Semua penyakit hati bersumber pada cinta dunia. Semua yang mengobati hati tertuju pada Allah.

Orang yang hasad, bertanda rendah ilmu dan cita-citanya. Dia menginginkan apa yang telah diraih orang lain. Dia tidak bisa menciptakan jalan baru kesuksesan untuk dirinya sendiri. Dia tidak bisa menikmati kesuksesan dirinya sendiri. Hasad sebuah indikator kerendahan diri, bahwa orang lain lebih baik dari dirinya sendiri.

Level kekayaan boleh berbeda. Level kesuksesan boleh berbeda. Level jabatan boleh berbeda. Namun level kebahagiaan harus melampaui kebahagiaan yang sudah ada. Kebahagiaan itu tak bisa dirampas, karena hanya kita yang bisa menciptakan untuk diri kita sendiri. Bahagia itu tidak bisa ditransfer, harus diciptakan oleh dirinya sendiri. Bahagia itu tidak terkait dengan pihak eksternal, semuanya dalam kekuasaan internal manusia.

Bila kebahagiaan masih distimulus oleh eksternal, itu bukan kebahagiaan, tetapi masih berupa kesenangan hawa nafsu manusia. Hawa nafsu masih butuh sesuatu yang harus dipenuhi, bahagia hanya butuh cinta dan rindu pada Allah.

Hasad itu penghancur kebahagiaan. Para pemilik hasad tidak akan pernah merasakan bahagia, karena sumber kebahagiaannya berada di tangan orang lain. Orang yang paling tersiksa hidupnya adalah para penghasad, karena dia tidak pernah menemukan esensi dirinya. Dia selalu berusaha menjadi orang lain.

Sibukan dirimu pada dirimu sendiri. Sibukan dirimu dengan cita-cita dirimu sendiri, Sibukan dengan ikhtiar dan target diri sendiri. Sibukan dirimu dengan Allah. Itulah cara memalingkan dirimu dari melihat orang lain. Itulah cara mengalihkan dirimu dari dunia dan apa yang dimiliki orang lain.

Penguasa Tanpa Ulama Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila penguasa sudah di batas kezaliman maka lawan...

Penguasa Tanpa Ulama

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bila penguasa sudah di batas kezaliman maka lawan yang seimbang adalah ulama. Begitulah zaman selalu bercerita. Setiap hadir pemimpin yang zalim, Allah mengutus para Nabi dan Rasul. Karena Nabi dan Rasul sudah tidak ada lagi, maka Allah menghadirkan ulama untuk meluruskannya. Penguasa sebagai wakil bumi dan ulama sebagai wakil langit.

Sejarah selalu bercerita, kemajuan umat Islam ketika penguasa dan ulama disandingkan sebagai kesejajaran, bukan alat kekuasaan. Ulama sebagai pembimbing dan penggerak, penguasa sebagai eksekutor.

Bila membaca seluruh perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajahan, kita akan menemukan fakta luar biasa. Dibalik semua perlawanan ada ulama yang mengobarkan, ada ulama yang menggerakkan, ada ulama yang berkorban hingga tetes darah terakhir.

Ulama tak memiliki aparat, dana dan persenjataan. Tetapi ulama memiliki ketersambungan dengan Allah. Ulama memiliki kekuatan yang bisa menyentuh pemikiran dan hati. Penguasa hanya bisa menggerakkan orang yang mabuk terhadap dunia dan kekuasaan. Dengan harta dan jabatan, penguasa menggerakkan rodanya. Mana yang lebih kuat?

Ulama memahami masa lalu dengan sejarah para pendahulunya. Membaca masa depan melalui basyirahnya. Penguasa memahami segalanya dari kepentingan hari ini, hanya melanggengkan kekuasaan. Ulama bahagia bila manusia tunduk pada Allah. Penguasa semakin pongah ketika semua orang mengakui  dan menghinakan diri pada kekuasaannya.

Ketika penguasa sudah mengkriminalisasikan ulama, tandanya menghancurkan jiwa kekuatannya sendiri, menghancurkan jantung dan hatinya kekuasaan. Esensi kekuasaan itu keadilan. Adil itu menimbang dengan ilmu, kepahaman dan kebijaksanaan, yang bersumber dari energi Allah Yang Maha Adil dan Bijaksana. Ego kepentingan dan kekuasaan takkan bisa menciptakan keadilan.

Rentang sejarah selalu bercerita, tanpa energi langit semua kekuasaan hanya menghasilkan penindasan dan kezaliman. Akal manusia tak bisa menimbang keadilan. Wahyu Allah yang bisa menciptakan keadilan di muka bumi.

Dalam keadilan ada ketentraman. Dalam kezaliman ada perseteruan. Itulah fitrah manusia yang terrekam dalam sejarah perjalanan manusia. Namun mengapa para penguasa lebih menikmati kezaliman?

Terperosok pada cinta dunia dan kekuasaan, itulah fitnah yang mengepung para penguasa. Bila ulama dimuliakan, maka ulama yang akan mengikis dan meminimalisirkannya. Bila ulama dikriminalisasi, bertanda cinta dunia dan kekuasaan sedang menyelimuti jiwa penguasa.

Penguasa tanpa Ulama, wajah kekuasaan seperti api yang menghanguskan.

Menghadirkan Sejarah Para Rasul dengan Doa Mereka  Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Zainal Abidin, Cici...

Menghadirkan Sejarah Para Rasul dengan Doa Mereka 

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Zainal Abidin, Cicit Rasulullah saw dari perkawinan Husein dengan putri Kaisar Persia, memiliki titik tekan khusus pada ibadahnya. Dia lebih menekankan doa untuk merendahkan diri kepada Allah. Doanya dihiasi tangisan yang lirih dan mendalam. Hingga yang lain merasakan kesedihan pula. Bagaimana cara menikmati doa?

Memahami arti, melantunkan dengan berkali-kali dengan suara lirih dan lantang. Agar lebih membekas,  perlu juga memahami asbabul nuzul doa itu. Memahami suasana kejiwaan dari doa tersebut. Itulah yang bisa menciptakan tangisan dalam berdoa.

Kelebihan doa-doa yang diambil dalam Al Qur'an adalah mempelajari sejarah juga doa-doa spesial dan mustajab para Nabi dan Rasul.  Imajinasikan doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim saat terkepung api? Seandai kita melantunkan doa tersebut sambil berimajinasi dalam kepungan api?

Imajinasikan doa ketika Nabi Ibrahim meninggal Siti Hajar dan Ismail sendiri di padang pasir yang tandus. Imajinasikan doa Nabi Adam, ketika dia diturunkan dari Surga dan menginjakkan kaki di Bumi? Imajinasikan doa Nabi Yunus yang memanjatkan doa didalam perut ikan paus? Imajinasikan doa Thalut yang tengah menghadapi pasukan Jalut yang kuat dan besar? Berdoa harus dibarengi dengan mempelajari sejarah doa itu dipanjatkan. Itulah yang bisa membongkar kebekuan dan kekerasan hati saat berdoa.

Imajinasikan doa ketika nabi Musa dikejar oleh pasukan Firaun dan menghadapi debat terbuka dengan Firaun. Andai kita bisa menghubungkan doa dengan peristiwa riil saat doa tersebut dipanjatkan pertama kali, maka untaian doa bukan untaian kata, tetapi sebuah pengulangan sejarah dan persitiwa, seolah kita tengah berada dibarisan para Nabi dan Rasul.

Bagaimana merasakan doa Rasulullah saw yang dikepung oleh 10.000 pasukan? Bagaimana merasakan doa Rasulullah saw saat diusir dan dilempari batu oleh penduduk Thaif? Ketika doa-doa tersebut dipanjatkan okeh kita sejarang, maka rasakanlah seolah-olah kita tengah berada di samping Rasulullah saw. Kita merasakan kebersamaan bersama Rasulullah saw dalam perjuangan beliau.

Memanjatkan doa-doa para Nabi dan Rasul. Membaca sejarah ketika doa itu dipanjatkan pertama kali oleh para Nabi dan Rasul. Disitulah kita memulai sebuah interaksi imajiner dengan Nabi dan Rasul. Situlah kita melihat, menyapa, membersamai perjuangan para kekasih Allah di muka bumi. Bertemu dengan mereka dalam imajinasi, semoga menjadi bagian umat mereka di akhirat nanti.

Terperdaya Bisikan, Potret Kelemahan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila dikalahkan hanya sebuah bis...

Terperdaya Bisikan, Potret Kelemahan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bila dikalahkan hanya sebuah bisikan, bagaimana dapat menghadapi persoalan hidup yang lainnya? Manusia terlemah adalah manusia yang terkalahkan oleh bisikan.

Bila tertipu oleh sebuah bisikan, bagaimana bisa menghadapi tipu daya kehidupan lainnya? Dunia luar katanya sangat keras, bila tertipu oleh sebuah bisikan, bagaimana bisa menghadapi kerasnya kehidupan?

Syetan dan hawa nafsu menjungkalkan manusia hanya melalui bisikan dan tipu daya. Maka, bila dengan yang paling lemah saja terkalahkan, bagaimana memenangkan pertarungan kehidupan?

Bila melawan ngantuk saja tidak bisa. Bila Tahajud saja dikalahkan oleh rasa ngantuk, bagaimana akan diamanahkan tanggungjawab kehidupan?  Bila diri dikalahkan oleh rasa malas, bagaimana bisa mengalahkan kekuatan yang lebih besar?

Berinteraksi dengan diri sendiri, itulah awal berinteraksi dengan kehidupan. Berinteraksi dengan diri sendiri adalah training center sebelum menghadapi kehidupan.

Allah menciptakan hawa nafsu dan syetan untuk melihat jiwa kepribadian, kokoh atau lemah? Berdaya atau lunglai? sebelum menghadapi realitas kehidupan.

Allah berfirman bahwa bertahajud adalah persiapan menghadapi perkataan yang berat? Tahajud adalah sebuah perlawanan terhadap bisikan dan ngantuk. Bila bisa menaklukan bisikan kemalasan dan ngantuk, maka bisa menjadi pemanasan untuk menghadapi persoalan kehidupan yang lebih besar.

Allah menempa Rasulullah saw dan para Sahabat ra. dengan bertahajud sebelum menghadapi ujian dakwah di tengah masyarakat. Itulah penempaan awal menghadapi tantangan.

Puncak Ilmu yang Semu Oleh: Nasruloh Baksolahar  (Channel Youtube Dengerin Hati) Puncak ilmu, bukan menjadi gudang pengetahuan, ...

Puncak Ilmu yang Semu

Oleh: Nasruloh Baksolahar 
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Puncak ilmu, bukan menjadi gudang pengetahuan, gudang wawasan, gudang pemikiran. Bukan pula menjadi pribadi yang membuat orang selalu bertanya padanya, bukan menjadi tempat meminta nasihat, motivasi, solusi dan inspirasi. Bukan untuk itu kita berilmu.

Menjadi orang berilmu, bukan untuk menjadi orang yang mulia dan dimuliakan. Bukan untuk menjadi orang terhormat dengan embel-embel jabatan dan posisi. Bukan agar kekayaan dan dunia dalam genggaman. Ilmu bukan untuk membuka pintu-pintu dunia.

Bila tujuan ilmu soal kehebatan diri, maka ilmu akan menjadi sumber kerusakan yang dahsyat.  Ilmu akan menjadi ego.

Tidak semua bisa dipecahkan oleh ilmu. Ada ruang, dimana ilmu tak bisa menjangkaunya. Ada ruang dimana Ilmu berhenti di sebuah titik karena kebodohan ilmu terhadap hal tersebut. Ilmu yang luar biasa pun ada keterbatasannya. Ilmu yang paling mumpuni pun masih diliputi kebodohan yang nyata.

 Adakah ilmu yang menjangkau masa depan? Adakah ilmu yang bisa menjangkau ruh? Adakah ilmu yang bisa menjangkau besitan hati dan lintasan pikiran?

Saya pernah belajar ilmu manajemen Inventory,  Mengapa ada stock dan gudang? Karena manusia tidak bisa tepat memprediksi kebutuhan manusia di hari esok, inilah salah satu keterbatasan ilmu. Seorang auditor yang yang hebat pun tak bisa memprediksi besitan kejahatan yang berada di dalam dada manusia. Itulah mengapa kita diminta wirid surat Al Falaq dan Annas.

Puncak ilmu dan pengalaman adalah Tauhid, lailahaillallah, tiada tuhan selain Allah. Puncak ilmu adalah lahaula walaquwata ilabilahi aliyulazim, tiada daya upaya kecuali seijin Allah.  Bila ilmu belum menemukan esensi keduanya, maka hawa nafsu masih menyelimuti ilmu. Puncak segala ilmu adalah mengenal ke Maha Agungan Allah.

 Puncak dari ilmu terangkum dalam asmaulhusna Allah.

Musibah, versi Ego? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Musibah, apakah dirasakan saat tidak menunaikan shalat wajib? Musibah bukan seke...

Musibah, versi Ego?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Musibah, apakah dirasakan saat tidak menunaikan shalat wajib? Musibah bukan sekedar ditimpa bencana, sakit dan kekurangan, dihindarkan Allah dari ketaatan pun sebuah musibah.

Tidak membaca Al Quran, tidak puasa, tidak bertahajud, tidak berzakat dan shadaqah, itu pun musibah. Ini musibah terbesar dalam hidup kita. Definisi musibah kita masih berkaitan dengan nafsu, belum menjurus pada musibah hati. Definisi musibah masih menjurus pada cinta dunia, belum menjurus pada cinta akhirat. Yang menjauhkan diri pada Allah, itulah musibah sesungguhnya.

Menangis, meratap, dan memohon bantuan, saat musibah dunia mendera. Namun bersenang-senang, tertawa terbahak-bahak saat musibah akhirat menimpa. Kita meninggalkan ketaatan kepada Allah sambil tertawa dan berbangga. Hati yang tertuju pada Allah takkan merasakan musibah dunia. Hati yang tertuju pada dunia takkan merasakan musibah akhirat. Begitulah hukum dunia dan akhirat dalam dada manusia.

Bila masih bersedih dengan kekurangan harta, kesulitan dan penderitaan, tanda jiwa masih tertuju pada dunia. Bila tak ada kesedihan saat meninggalkan ketaatan, tanda jiwa masih terbenam oleh dunia.

Orang yang paling rapuh jiwanya, merekalah yang menghamba pada dunia. Kekurangan minuman sedih. Kekurangan makan sedih. Dicaci bersedih. Sekecil apapun yang tak diinginkannya terjadi maka kesedihan akan menderanya. Kecintaan pada dunia membuat kesedihan berkepanjangan di dunia dan akhirat.

Yang disedihkan oleh pecinta akhirat hanya satu, apakah Allah murka padanya? Seperti rintihan Rasulullah saw saat diusir dari Thaif, "Ya Allah, apakah Engkau murka kepadaku? Bila bukan murka maka aku sanggup menjalaninya." Bila kesedihannya hanya murka Allah, maka takkan ada yang mengguncangkan dirinya. Inilah sumber kekuatan hidup yang sejati.

Menjauh dari Allah. Dijauhkan dari Allah. Itulah musibah sebenarnya dari kehidupan ini. Bukankah seluruh kehidupan dalam genggam-Nya?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)