basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Titik Fokus Kesuksesan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Masa depan itu ghaib. Bagaimana merekayasanya?...

Titik Fokus Kesuksesan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Masa depan itu ghaib. Bagaimana merekayasanya? Bagaimana agar kesuksesan itu pasti terjadi? Bagaimana agar kebahagiaan itu pasti diraih? Bagaimana agar jalanya mudah dan sederhana?

Bagaimana agar kesalahan masa lalu dan hari ini dalam menapaki masa depan dihapus dan tak berpengaruh terhadap rekayasa kesuksesan masa depan? Bagaimana kekurangan dan kelemahan amal, ilmu, teknologi, dan strategi yang diikhtiar tidak mempengaruhi kesuksesan? Bagaimana agar muncul secara tak terduga mereka yang mau menyempurnakan dan memperbaiki amal yang penuh kekurangan?

Bagaimana agar seluruh makhluk di bumi dan langit, selalu mendoakan dan membantu jalan kesuksesan? Bagaimana agar mereka yang menghalangi jalan kesuksesan tak mempengaruhi sedikit pun terhadap pencapaian hasilnya?

Kunci semuanya, "Dan ikutilah apa yang diwahyukan kepadamu, dan bersabarlah hingga Allah memberi keputusan dan Dia adalah Hakim yang sebaik-baiknya." (Yunus (10): 109). Inilah cara kesuksesan masa depan yang dipenuhi kegaiban.

Kunci kesuksesan hanya menyelaraskan sepak terjang hidup sesuai kehendak Allah. Fokusnya hanya apakah tindakannya sesuai wahyu Allah? Sesuai arahan Sunnah Rasulullah saw? Apakah yang terbesit di hati hanya Allah? Lalu, teruslah bersabar dan kuatkanlah kesabarannya.

Allah, Sang Hakim yang memberi keputusan yang adil, bijaksana dan benar. Tentramkanlah dengan keyakinan ini. Jangan ada keraguan apalagi tak mempercayainya. Apalagi keputusasaan. Rentang waktu menuju kesuksesan hanyalah untuk menguji keseriusan jihad dan sabar.

Berjihadlah dalam setiap pekerjaan kecil dengan amal yang terbaik. Bila amanah pekerjaan kecil berhasil dilalui, maka Allah akan memberikan pekerjaan yang lebih besar lagi. Seperti itulah tingkatan tangga kesuksesan.

Jerih payah, kerja kerasnya justru bukan bagaimana agar sukses? Bagaimana strateginya? Yang terpenting menyelaraskan seluruh amal hati, jiwa, nafsu, akal dan raga sesuai wahyu Allah dan Sunnah Rasulullah saw. Lalu berjihadlah hingga Allah menunjukkan jalan-jalan-nya. Bersabarlah jiwa layak mendapatkan amanah yang lebih besar dari Allah.

Membangkitkan Budaya Ilmiah Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Getaran pemikiran manusia lebih cepat diba...

Membangkitkan Budaya Ilmiah

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Getaran pemikiran manusia lebih cepat dibandingkan kedipan mata. Dengan berfikir akan tumbuh berbagai ilmu dan keahlian. Peradaban itu dibangun melalui jiwa yang terus disucikan dan akal yang terus diasah dan berfikir.

Berfikir membongkar segala hal yang tersembunyi. Menguak segala rahasia. Meraih wawasan yang belum diketahui. Berfikir membimbingnya untuk belajar kepada pendahulunya. Meneliti dan memahami apa yang ditemukannya. Inilah yang membuat manusia tumbuh dan berkembang. Menghentikan berfikir berarti menghentikan pertumbuhan.

Terus berfikir, terus bergelut, terus menekuni, terus belajar, terus mencoba, dan terus mengajarkan, melahirkan insting. Insting sebuah kecepatan dan ketepatan mengetahui yang prinsip dan kaidah, mencermati inti masalah, dan mengambil kesimpulan. Inilah yang membuat kecerdasan dan ketangkasan dalam ilmu tertentu.

Menurut Ibnu Khaldun, kehancuran peradaban karena hilangnya budaya keilmuan dan pengajaran. Sebuah bangsa yang hanya berfikir  soal pencari penghidupan saja, tanpa berfikir tentang masa depannya dengan budaya keilmuan dan pengajaran maka akan lenyap. Masa kejayaan perlu ditopang oleh budaya keilmuan, mengembangkan keahlian dan pengajaran.

Menurut Ibnu Khaldun, cara mudah mengasah insting adalah dengan membangkitkan mulut dan melatihnya berbicara dengan cara berdebat dan berdialog tentang berbagai masalah ilmiah, menghadiri berbagai forum ilmiah dan berinteraksi dengan ahlinya sehinggga menciptakan nalar ilmiah. Seolah-olah terciptanya The Additional Intelligence pada bangsa tersebut.

Budaya ilmiah dan budaya tata krama, itulah gambaran nyata sebuah peradaban. Masyarakat yang beradab, menurut Ibnu Khaldun, memiliki tata krama dalam kesehariannya, dalam hal mata pencaharian, tempat tinggal, mendirikan bangunan, masalah keagamaan dan duniawi, berbagai aktifitas, kebiasaan, muamalat dan semua prilakunya.

Tata krama menjadi batas-batas yang harus dihormati dan tak boleh dilanggar. Tata krama memberikan pengaruh positif untuk menumbuhkan akal, keahlian dan pengetahuan baru dengan lebih cepat. Budaya nalar yang ilmiah dan tata krama merupakan bingkai bangkitnya sebuah peradaban.

Sejarah Perbedaan Kebijakan di Era Khalifatur Rasyidin  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Perbedaan pen...

Sejarah Perbedaan Kebijakan di Era Khalifatur Rasyidin 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Perbedaan pendapat sudah ada sejak makhluk ini ada. Malaikat awalnya tak menerima manusia menjadi khalifah di muka bumi dengan alasan bisa menimbulkan pertumpahan darah. Iblis tak mau menerima karena merasa dirinya lebih hebat dari manusia. Dari dua sudut pandang ini, dimana posisi kita dalam setiap perbedaan?

Berbeda karena tolak ukurnya kemaslahatan. Berbeda karena tolak ukurnya adalah ego. Bila Ego, maka hingga akhir kiamat pun takkan bisa disatukan lagi. Bila ukurannya hanya timbangan efek kemaslahatan, maka ikatan hati masih bisa dirajut kembali. Permusuhan itu karena ego lebih menguasai.

Konflik Ali-Aisyah-Muawiyah bukan soal ego. Tetapi soal kemaslahatan. Ali mendahulukan persatuan baru menyelesaikan pengusutan pembunuhan Utsman. Yang lainnya, berfikir mendahulukan pengusutan Utsman bin Affan. Walau berbeda, Ali tidak menggunakan kekuasaannya dengan mencopot jabatan Muawiyah. Tidak juga mencopot posisi Thalhah dan Zubair yang berada dipihak Aisyah.  Berbeda itu mengasah pemikiran, ilmu  dan kepahaman, tidak bisa diselesaikan dengan jalur kekuasaan.

Ketika perbedaan menimbulkan perpecahan dan kebencian, berarti merubah rahmat menjadi laknat. Rahmat itu selalu ingin berpadu, bertemu dan bercengkrama. Perpecahan itu selalu ingin berseteru dan mengungguli, seperti iblis yang terus menjerumuskan manusia hingga sanggup menerima konsekwensi neraka dan hingga semesta tiada.

Tak ada kebencian dalam setiap perbedaan. Ali bin Abi Thalib ditanya tentang perang Jamal dan Shiffin, beliau menjawab, " Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak ada seorang pun meninggal dunia dari mereka itu sedangkan hatinya tetap bersih kecuali akan masuk surga." Tak ada caci maki dan melaknat, semua didoakan masuk surga.

Bila perbedaan menimbulkan kebencian, bertanda piciknya pemikiran, bertanda dangkalnya pemahaman, bertanda ego dan hawa nafsu sudah menguasai hati. Benar dalam pemikiran, bukanlah sebuah kehebatan dan kebanggaan untuk merendahkan apalagi menghancurkan, karena Ali bin Abi Thalib tidak pernah menghujat  pemikiran Muawiyah dan Siti Aisyah. Ali bin Abi Thalib tetap mendoakan Muawiyah dan Siti Aisyah. Muawiyah dan Siti Aisyah memang tetap dalam kebenaran karena keduanya berpijak dari Al Quran dan As Sunnah juga. Satu pijakan membuahkan ragam pemikiran.

Bila satu pijakan menghasilkan satu pemikiran, itu kedangkalan yang akan terhapus dan ditinggalkan oleh zaman. Pijakan yang membuahkan beragam pemikiran, itulah yang akan bisa menjadi petunjuk sepanjang jaman. Ali-Aisyah-Muawiyah mengambil dari pijakan berfikir yang sama, namun mereka berbeda dalam menentukan prioritas kemaslahatan.

Ketika Hasan bin Ali menjadi khalifah, semua ragam pemikiran Ali-Aisyah-Muawiyah kembali bersatu. Ini bertanda bahwa mereka hanya berbeda bukan berpecah. Ini tanda bahwa hati mereka masih terpaut dalam rajutan pijakan yang sama. Perbedaan adalah ujian untuk melihat apakah masih ada akhlak dalam perbedaan? Masihkah ada akal sehat dan kejernihan hati dalam perbedaan? Apakah masih dalam kerangka syariah dalam sebuah konflik?

Mengaca Diri Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bagaimana engkau menyeru kepada jalan dakwah ini, sementa...

Mengaca Diri

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bagaimana engkau menyeru kepada jalan dakwah ini, sementara engkau masih menyekutukan Allah dengan dirimu dan manusia selain mu

Tidak ada keimanan bagimu, jika masih ada orang di muka bumi yang kau takuti dan kau harapkan.

Tidak ada kezuhudan bagimu, jika masih ada yang kau inginkan di dunia ini.

Tidak ada ketauhidkan bagimu, jika engkau masih memandang selain Allah di jalanmu menuju-Nya.

Orang arif adalah orang yang merasa asing di dunia-akhirat, zuhud meninggalkan keduanya dan segala hal selain Allah secara total, serta tidak memiliki hasrat kecintaan pada selain Allah.

Barangsiapa ilmunya mampu mengalahkan hawa kesenangannya, maka itulah ilmu yang bermanfaat. Bagaimana meraih kepemimpinan manusia? menjauhi dunia, hawa nafsu, tabiat, dan kehendak personal.

(Materi ini diambil dari ceramah-ceramah Syekh Abdul qadir jailani)

Spiritualitas Target Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mengapa memasang target ? Bagaimana menentukan t...

Spiritualitas Target

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Mengapa memasang target ? Bagaimana menentukan target? Target adalah membuat kesenjangan antara hari ini dan hari esok. Kesenjangan ini hanya bisa diraih melalui kiprah kita dan pertolongan Allah.

Target yang sangat realistis berarti hanya mengandalkan kiprah kita sendiri. Menaikannya lagi berarti kita tengah membuat ketergantungan kepada Allah. Menaikannya lagi berarti kita tengah mengharapkan pertolongan Allah.

Menentukan target, agar energi  dan potensi kita teroptimalisakan, yang terpenting menciptakan suasana ketergantungan kepada Allah. Menciptakan suasana ketidakberdayaan di hadapan Allah itulah esensi dari sebuah target.

Andai masih berkeluh kesah terhadap target, berarti kita hanya mengandalkan kekuatan kita sendiri. Andai masih berkeluh kesah terhadap target, berarti kita berprasangka buruk terhadap datangnya pertolongan Allah.

Allah mengilhamkan target kepada yang berwenang menentukan target . Allah tidak akan membebankan sesuatu kecuali  yang disanggupi manusia. Itulah mengapa munculnya sebuah target.

Dengan target kita semakin merendahkan diri dan bergantung kepada Allah, juga mensyukuri untuk optimalisasi jiwa dan raga untuk diberdayakan maksimal. Target adalah bagian ungkapan syukur kepada Allah.

Menghadirkan Solusi Dengan Kerendahan Hati Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ketika masalah menghujam, a...

Menghadirkan Solusi Dengan Kerendahan Hati

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ketika masalah menghujam, apa yang pertama kali dilakukan? Berserah dirilah kepada Allah. Akui kebodohan, kelemahan, ketidakberdayaan, kemiskinan kepada Allah. Akui dosa, kesalahan, keburukan diri kepada Allah.

Ketika perang Badar, yang pertama dilakukan Rasulullah saw ada berdoa, "Ya Allah, bila pasukan kecil ini dikalahkan, maka tidak ada lagi yang akan menyembah-Mu di muka bumi ini." Setelah itu barulah mengerahkan strategi dan berjuang.

Ketika Rasulullah saw diusir dan disambit batu oleh penduduk Thaif maka yang pertama kali dilakukan adalah memanjatkan doa, "Ku adukan kelemahanku, kekuranganku, kerendahanku. Ku mohon pertolongan dan keridhaan Mu." Setelah itu Rasulullah saw berbincang dengan Zaid bin Haritsah tentang strategi kembali ke Mekkah.

Setelah mengakui kelemahan diri pada Allah, langkah kedua adalah mendengarkan dan menggali ilmu. Ketika Madinah akan dikepung oleh 10.000 pasukan Rasulullah saw meminta pendapat tentang strategi teraman, efisien dan efektif untuk memukul mundur musuh. Ternyata dengan 3.000 personil dan tanpa berperang, 10.000 pasukan terpukul mundur.

Rasulullah saw mendengarkan pendapat para Sahabat pada semua strateginya, padahal Rasulullah saw selalu dibimbing oleh wahyu dari langit? Kecerdasan seorang pemimpin diawali dari menyerahkan diri kepada Allah, mendengarkan dan belajar setelah itu baru bersikap dan mengambil keputusan.

Keberhasilan Abu Bakar Shidiq karena mendengarkan pendapat Umar Bin Khatab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Abdurahman bin Auf, Abu Ubaidah Bin Jarrah, Saad bin Abi Waqqas dan beberapa asabiquna awalun lainnya. Sumber kecerdasan pemimpin tidak saja bersumber dari dirinya tetapi lebih banyak berasal dari timnya melalui musyawarah.

Mengakui kelemahan diri dan memohon pertolongan Allah, sebuah upaya membeningkan hati agar ilham, ilmu dari Allah masuk kedalam hati. Mendengarkan dan belajar, agar ilmu yang berasal dari dada-dada manusia tergali. Ada kisah,  BJ Habibie ketika akan memecahkan masalah krisis ekonomi, membaca berbagai macam buku sebagai referensi. Yang jenius saja masih banyak mendengar dan belajar untuk memecahkan persoalan.

Mengakui kehebatan diri, merasa paling benar dalam membuat solusi adalah dinding yang menghalangi kebrilianan solusi.

Kedermawan Hasan bin Ali Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berapa besar kekayaan kita? Cucu Rasulullah s...

Kedermawan Hasan bin Ali

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Berapa besar kekayaan kita? Cucu Rasulullah saw Hasan bin Ali, melihat seorang budak memberi makan anjing di sebuah kebun. Melihat kebaikan hal itu, Hasan bertanya siapa tuan budak tersebut dan pemilik kebun tersebut? Lalu Hasan memerdekakan sang budak dan membelikan kebun tersebut untuk sang budak. Coba hitung, berapa dana untuk membebaskan budak dan menghadiahkan kebun yang luas? Andai kita yang melakukannya, mungkin kekayaan kita sudah ludes tak tersisa.

Hasan bin Ali, membeli sebuah kebun seharga 100.000 dirham. Beberapa waktu kemudian, sang pemilik kebun bangkrut bisnisnya. Maka Hasan langsung memberikan kembali kebun tersebut secara cuma-cuma. Tidak hanya itu, Hasan memberi bantuan tambahan cuma-cuma sebesar 100.000 dirham lagi. 200.000 dirham diberikan cuma-cuma tanpa merasa takut miskin. Bila dikonversikan hampir 1 milyar diberikan cuma-cuma. Bila bisa bersedekah 1 milyar untuk satu kali sedekah, berapa kekayaan Hasan bin Ali?

Hasan bin Ali tidak pernah mengatakan "tidak" kepada orang yang meminta bantuan kepadanya. Bahkan, hampir setiap kali diminta bantuan dia mendoubelkan dari permintaan yang pertama. Memberi sebanyak-banyaknya tanpa takut miskin. Dari mana sumber kekayaan Hasan bin Ali?

Suatu hari, di sebuah masjid, Hasan bin Ali mendengar  seseorang berdoa, "Ya Allah, berilah hamba 10.000 dirham." Mendengar doa tersebut, Hasan memerintahkan pelayannya untuk segera mengambil uang sebesar 10.000 dirham di rumah untuk diberikan kepada orang yang berdoa. Bila dikonversi bisa mencapai 50 juta.

Suatu hari Hasan bin Ali kehujanan. Dia berteduh di sebuah rumah. Setelah berteduh, Hasan berkata bila ada keperluan datang saja ke Madinah untuk menemuinya. Ketika musim paceklik tiba, sang penghuni rumah mendatangi Hasan bin Ali. Hasan memberikan 100 ekor unta, lengkap dengan pejantan dan pengembalanya. Bayangkan luar biasanya dalam membalas kebaikan seseorang.

Al Hasan pernah berkata, "Termasuk karunia Allah, apabila ada seseorang yang meminta tolong kepada kalian. Maka, janganlah kalian gundah ketika mendapatkan karunia tersebut."

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)