basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Liku-liku Titik Kritis Kehidupan Nabi Yusuf Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Nabi Yakub sudah paham ak...

Liku-liku Titik Kritis Kehidupan Nabi Yusuf

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Nabi Yakub sudah paham akan kemukijzatan Nabi Yusuf. Namun mengapa perjalanan Nabi Yusuf penuh liku-likunya? Dimana kemukijzatannya? Mukjizat butuh momentum, itulah penyebab mengapa harus berjihad mengarungi hidup.

Ada 5 titik kritis di kehidupan Nabi Yusuf. Saat dimasukkan ke sumur di padang pasir. Anak keturunan Nabi jadikan budak. Digoda di tempat yang terkunci. Di penjara sebab fitnah. Mengelola kekuasaan.

Penjara bukanlah yang sulit dalam hidupnya. Sebab saat kecil sudah disiapkan Allah berupa diceburkan dirinya ke sumur di padang pasir. Fitnah yang membawanya ke penjara tak membuatnya sakit hati, karena perjalanannya menjadi budak pun karena kedengkian dari saudara-saudaranya.

Menyelesaikan rutinitas sebagai pejabat di Mesir merupakan sesuatu yang tak asing lagi, karena sejak kecil sudah bergaul erat dengan para pejabat Mesir dalam menghadapi hiruk pikuk persoalan negara dan intrik-intrik politiknya.

Ada 3 hal yang jarang bisa melakukan banyak orang. Yaitu,  mendesain dan membaca masa depan dari isyarat fenomena yang sederhana. Ujian yang hawa nafsunya sedang mencapai puncaknya. Menyayangi saat berkuasa padahal memiliki kekuatan untuk pembalasan dendam.

Kemukijzatan Nabi Yusuf ada pada pengelolaan dirinya dan mendesain masa depan dari pemahamannya atas fenomena yang sederhana. Tak ada keluarbiasaan seperti yang di alami nenek moyangnya yaitu Nabi Ibrahim. Tak ada keluarbiasaan seperti generasi berikutnya yaitu Nabi Musa, Nabi Yusya, Nabi Dawud, Sulaiman dan Isa.

Perjalanan Nabi Yusuf, dibenci saudara-saudaranya, dimasukkan ke sumur, menjadi budak, difitnah hingga masuk penjara. Lalu ada momentum yang semua orang tak bisa memecahkan persoalan bangsa. Hanya Nabi Yusuf yang bisa memecahkan persoalannya.

Bagaimana Nabi Yusuf mengelola kekuasaannya? Padahal tak ada kisah dia belajar menuntut ilmu pada seseorang seperti Nabi Musa. Apakah liku-liku hidupnya dapat merekayasa keilmuan secara mandiri dan otomatis?

Kemukijzatan Nabi Yusuf justru mulai terlihat saat di penjara. Bagaimana suasana penjaranya Nabi Yusuf? Apa yang dilakukan Nabi Yusuf, sehingga kemukijzatannya muncul? Bagaimana manajemen jiwanya saat di penjara?

Kegantengannya tak berarti, sebab menjerumuskannya pada kerumitan hidup yang dapat menenggelamkannya pada hawa nafsu. Kegantengannya justru dapat menjadi penyebab ketergelinciran.

Nabi Yusuf sukses menghancurkan ego dirinya. Seorang cicit bapak para Nabi tak pernah berkata, "Mengapa keturunan yang termulia menjalani kehidupan yang penuh liku-liku hingga menjadi budak?" Bukankah ini seperti bumi dan langit?

Nabi Yusuf dapat menyelesaikan persoalan krisis negara yang rumit hanya dengan mekanisme yang sangat sederhana yang biasa dilakukan oleh seorang petani biasa. Itulah kecemerlangan dan kejeniusan.

Terasa Dekat dan Keyakinan  Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dekat, itulah mindset kita. Yang beriman, ...

Terasa Dekat dan Keyakinan 

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dekat, itulah mindset kita. Yang beriman, azab itu dekat sehingga selalu waspada. Yang mengingkari, azab itu jauh sehingga selalu terlalaikan. 

Maut itu berjarak sangat dekat, sedekat dengan urat leher kita. Seolah dia selalu membayangi. Seperti bayangan yang selalu mengikuti. Para ulama shalih tidak mau menunggu waktu sore ketika pagi. Tidak mau menunggu waktu pagi ketika sore.

Pertolongan Allah itu sangat dekat. Itulah firman Allah kepada Rasulullah saw. Itulah sabda Rasulullah saw kepada Kaab bin Malik. Dekat itu tidak berkaitan dengan waktu dan jarak. Dekat itu berkaitan dengan keyakinan. Semua yang diyakini akan terasa dekat, begitul Ibnu Ataillah berkata dalam kitab Al Hikamnya.

Seeing is beileving. Beleiving is seeing, begitul Rhenald Kasali berkata. Dengan keyakinan semua cita-cita terasa dekat dan sudah terlihat. Seolah sudah terealisasi hari ini. Seperti Walt Disney melihat taman hiburannya, dia sudah melihat sebelum proyeknya dikerjakan.

Keyakinan membuat segala hal terasa dekat. Sifat Ihsan dan muraqabatullah myncul karena keyakinan bahwa Allah sedekat urat leher kita. Karena keyakinan bahwa Allah melihat dan mengawasi. Allah menopang rasa kedekatannya dengan iman kepada Malaikat bahwa ada dua malaikat yang selalu bersama untuk membisikan kebaikan dan mencatat semua perbuatan.

Iman adalah keyakinan. Rukun Iman dan Islam mendidik agar kita paham agar semuanya terasa dekat. Dekat dengan Allah, Malaikat, Rasulullah, Kitab Suci, Hari Kiamat, Qadha dan Qadar. Dekat dengan kalimat Tauhid, Shalat, Puasa, Zakat, Haji. Terasa dekat dan semakin dekat. Dekat agar berinteraksi dan berkomunikasi. Dekat dihati.

Terasa dekat melahirkan kerinduan. Fisiknya jauh namun terasa dekat. Seperti kerinduan Rasulullah saw kepada Mekkah saat Rasulullah saw di Madinah. Seperti kerinduan Bilal bin Rabah terhadap Mekkah. Bila tak ada rindu, berarti tak ada rasa dekat.

Optimisme lahir karena rasa dekat. Seperti saat Rasulullah menggambarkan kedekatan atas pertolongan Allah. Seperti saat Rasulullah menjanjikan kemenangan terhadap Persia, Konstatinopel dan Roma. Seperti saat Syuhrail menyampaikan mimpi kemenangan kaum Muslimin dihadapan Abu Bakar. Andai semua terasa dekat, maka setiap langkah dan tantangan terasa mudah dan ringan.

Dekat itu soal keyakinan dan rasa dalam jiwa. Jiwa ini dalam pengendalian kita. Semestinya kita bisa menciptakan rasa dekat itu.

Tabir Kesuksesan Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Cerdas itu soal menciptakan solusi dan kreasi. Apakah...

Tabir Kesuksesan

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Cerdas itu soal menciptakan solusi dan kreasi. Apakah hanya buah dari intelegensi semata? Bila intelegensi dasar pijakan kecerdasan, maka dunia ini penuh ketidakadilan. Keberhasilan hanya milik mereka yang memiliki intelegensi yang sudah tercipta sejak bayi? Apakah kecerdasan tak bisa upgrade seiring bertambahnya pengalaman dan ilmu? Seperti itukah perjalanan hidup?

Ruang kecerdasan semakin melebar dan meluas. Tak lagi diukur dengan IQ saja. Tak diukur dengan kekuatan otak kiri saja, berkembang menuju otak kanan dan otak tengah. Kekuatan manusia penuh misteri. Dengan kekuatan milyaran sel otak, manusia tetap menjadi misteri bagi dirinya sendiri. Manusia tak paham dirinya sendiri. Manusia melihat dirinya hanya mengikuti persepsinya berdasarkan pemikiran dan risetnya sendiri. Hasilnya, sepanjang sejarah manusia, tidak juga tahu dirinya sendiri. Ini kebodohan yang paling nyata.

Cerdas itu bukan soal otak, tetapi soal hati. Allah mengilhamkan fujur dan takwa kepada hati. Allah yang mengajarkan manusia. Allah yang mengajarkan ilmu. Allah yang memberikan kepahaman. Allah mengilhamkan semuanya melalui hati. Menghembuskannya melalui hati bukan otak. Sepertiga akhir malam, itulah saat Allah membuka anugerah ilham yang sangat deras bagi yang mau memohonnya. Bukankah banyak karya terbaik yang lahir di momentum ini? 

Jadi, kecerdasan itu tentang seni mengelola hati. Cerdas itu tentang seni mengelola jiwa. Cerdas itu tentang seni mengelola nafsu. Modal besar kecerdasan adalah kebeningan hati. Hati wadah tempat seluruh anugerah Allah dilimpahkan  ke bumi. Melalui hati, Allah mendesain, menggerakkan dan merubah perjalanan hidup manusia. 

Koneksi manusia dengan Allah adalah hati. Ilmu dan hikmah bersemayam di hati. Kepahaman bermata air dari hati. Rahasia kehidupan terbongkar dari hati. Yang bisa mengelola hati akan bisa mengelola diri dan kehidupan. Yang bisa mengelola hati akan bisa mengelola kebahagiaan. Yang bisa mengelola hati akan bisa meraih segala yang didambakan.

Bila membaca kitab Ihya Ulumudin dan berbagai buku tasawuf para Tabiin, penekanan mereka tertuju pada pengelolaaan nafsu bila ingin meraih ilmu dan kebijaksanaan. Menyingkir penghalang antara dirinya dengan Allah. Menjadkan hati seperti tanah gembur yang siap menampung bibit-bibit ide dan pemikiran brilian dari Allah. Tazkiyatul nafs  menjadi pusat perhatian agar bisa memperbaiki kehidupan.

Tabir kesuksesan dengan diri adalah nafsu. Tabir kebahagiaan dengan diri adalah nafsu. Tabir ilmu dan kebijaksanaan dengan diri adalah nafsu. Tabir antara manusia dengan Allah adalah nafsu yang menyelimuti hati. Bila tabir penghalang itu sangat kokoh, bagaimana bisa meledakkan kemampuan diri? Tak ada yang menjebatani. Tak ada yang mengkoneksikannya. Maka hancur penghalang itu dengan menjernihkan hati.

Bila semua cita-cita masih terasa jauh. Bila semua keinginan merasa tak mungkin diraih. Bukan karena engkau tidak cerdas tetapi hati mu tidak layak untuk merengkuhnya. Jiwamu belum pantas untuk menikmatinya. Ciptakan ruang kepantasan itu dengan memperbesar ruang kebeningan hati kita.

Tamsil Manajemen Era Kemakmuran, Krisis dan Konflik di Kisah Nabi Yusuf Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hat...

Tamsil Manajemen Era Kemakmuran, Krisis dan Konflik di Kisah Nabi Yusuf

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Angka 7 salah satu yang paling sering diulang dalam Al-Qur'an. Apa uniknya? Dalam kisah Nabi Yusuf, angka 7 menjadi kunci keluarnya Nabi Yusuf dari penjara. Ada apa dengan angka  7?

Tujuh sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh sapi betina yang kurus. Juga, 7 batang gandum yang hijau dengan 7 gandum yang kering. Apa maknanya?

Setelah panen berlimpah selama 7 tahun, akan tiba 7 tahun kemarau panjang, setelah itu akan datang musim hujan. Saat itulah buah anggur akan berlimpah. Dalam ilmu pertanian, keberhasilan petani baru terlihat setelah 7 kali panen.

Bagaimana menjaga hasil panen agar tahan lama? Di mimpi tersebut simpan gandum dengan batangnya. Mengapa tak membicarakan butiran biji gandum saja? Guntingan batang akan menumbuhkan cabang baru di pohon yang berpotensi menghasilkan buah yang lebih banyak.

Makan gandum beberapa bulir, lalu simpanlah. Pergunakan persediaan gandum di saat krisis, tetapi jangan dihabiskan karena di saat datang musim penghujan masih ada sisa gandum yang bisa ditanam. Era itulah anggur pun atau buah-buahan pun akan berlimpah. Rentetan kisah  gandum diakhiri dengan buah anggur.

Era memanen dan krisis akan sama rentang waktunya. Mengapa tidak lebih lama atau sedikit era krisis atau era memanen? Agar manusia mudah mengantisipasi? Mengapa era krisis diapit oleh dua kondisi yaitu era panen gandum dan buah-buahan?

Krisis itu sesuatu yang mudah untuk ditanggulangi, karena diawali panen yang melimpah. Hanya, bagaimana manajemen saat panen? Agar krisis tidak menciptakan kematian dan kehancuran?

Krisis akan menciptakan kondisi yang lebih menggairahkan dan memakmurkan dibandingkan dengan era panen, tinggal bagaimana manajemen krisis? Jangan makan seluruh biji gandum. Setelah krisis, gandum dan anggur akan berbarengan muncul.

Bagaimana pengelolaan sumber daya yang dimiliki mampu melewati era krisis yang panjang? Simpan gandum dengan batangnya, jangan hanya biji bulirnya saja.

Di era krisis, Nabi Yusuf mampu menyelesaikan persoalan pribadinya yang sangat mendasar yaitu bertemu dengan ayahnya Nabi Yakub, adiknya Benyamin dan menuntaskan perselisihan dengan saudara-saudara tertuanya. Pergunakan krisis untuk menuntaskan persoalan yang tidak dapat dipecahkan di era kemakmuran.

Nabi Yusuf memiliki sumber daya untuk menghadapi krisis. Saudara-saudaranya tidak siap. Hilangkan persoalan dengan sumber daya yang dimiliki, bukan dengan membalas dendam tetapi dengan membantu dan menolong. Karena sumber persoalan adalah ketergelinciran karena bisikan syetan bukan jati diri manusianya.

Pengakuan Jujur Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Jujurlah kepada Allah, agar bisa jujur terhadap manus...

Pengakuan Jujur

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Jujurlah kepada Allah, agar bisa jujur terhadap manusia. Jujurlah pada Allah, agar berkurang beban kehidupan yang disebabkan oleh kesombongan diri.

Akui dan adukan kebodohan, kelemahan, kerendahan, kekurangan, kemalasan, kefakiran, kezaliman dan kemunafikan diri kepada Allah. Jangan ditutupi, karena Allah mengetahui setiap besitan hati.

Sandarkan semua urusan, persoalan, kesulitan, keresahan hanya kepada Allah saja, jangan sampai manusia mengetahuinya. Sebab, makhluk tak memiliki sedikit pun peran dalam menciptakan manfaat maupun mudharat.

Dalam peristiwa Thaif, Hijrah, perang Badar, dan setiap  peristiwa, Rasulullah saw hanya mengadukan diri kepada Allah. Seluruh Nabi dan Rasul mengadukan dirinya hanya pada Allah. Mengapa kita mengadukan pada makhluk?

Nikmati hinaan dari makhluk. Karena sebenarnya diri ini lebih hina dari penghinaannya. Diri ini lebih buruk dari tuduhannya. Diri ini lebih jahat dari tampilannya. Bukankah kita selalu membawa kotoran yang menjijikkan?

Penghinaan dari makhluk untuk merontokkan ego, penghancuran perasaan mulia dan hebat. Allah mengutus para pencela dan penghina untuk merontokkan penyakit ego dan kesombongan diri.

Adukan kelemahan diri. Titipkan semua kelemahan diri pada Allah. Ini titik awal belajar kejujuran melihat diri sendiri

Hanya Permainan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mengapa para Nabi dan Rasul tetap tegar dengan hinaan...

Hanya Permainan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Mengapa para Nabi dan Rasul tetap tegar dengan hinaan dan siksaan? Mengapa para Nabi dan Rasul tetap bergairah atas segala yang terjadi? Jiwanya tidak lagi terkoneksi dengan peristiwa bumi, tetapi dengan peristiwa  setelah kematian.

Pengelolaan bisnis itu hanya permainan. Pengelolaan kekuasaan itu hanya permainan.  Hiruk-pikuk kehidupan itu hanya permainan. Nikmatilah hidup, karena semuanya hanya permainan.

Permainan yang menciptakan karya besar. Atau, permainan yang menyia-nyiakan umur dengan kesenangan palsu? Hanya itu perbedaannya.

Permainan yang mengikuti ego diri, atau mengikuti pola yang diarahkan Allah dan Rasulullah saw? Permainan yang meningkatkan kualitas diri atau justru merendahkannya?

Kesibukan itu hanya permainan. Keruwetan itu hanya memecahkan teka teki permainan. Mengapa harus menyesakkan jiwa? Nikmatilah.

Gulma dan Hama, dalam Spiritualitas Pertanian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Gulma sering dianggap m...

Gulma dan Hama, dalam Spiritualitas Pertanian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Gulma sering dianggap musuh petani, benarkah? Bila seperti itu mengapa Allah menciptakan gulma? Gulma itu tanda-tanda alam yang menunjukkan unsur hara yang terpendam di tanah. Juga, pupuk alami untuk memperkaya unsur hara.

Dengan gulma, petani jadi sering membersihkan dan mengolah tanah, tanda tidak efisienkah? Tanaman adalah pelayan manusia, bagaimana bila pelayan sering berinteraksi dengan tuannya?

Banyak hama yang bisa dipulihkan dengan interaksi antara manusia dengan tanaman. Bukankah binatang buas pun takut bila bertemu dengan manusia?

Sentuhan tangan mampu menghidupkan jiwa manusia. Hewan pun menjadi jinak. Bagaimana bila sentuhan tangan membelai tanaman?

Hama tanaman adalah penyakit? Dia adalah petunjuk bagaimana berakhlak terhadap tanaman. Dia penjaga keseimbangan alam.

Hama tumbuhan seperti penyakit pada tubuh manusia, mendorong manusia merubah prilaku hidup, manajemen pikiran dan emosinya

Bagaimana bila tanah miskin akan unsur hara? Ternyata ada tanaman yang bisa hidup tanpa unsur hara yang melimpah, tetapi bisa menyuntikkan hara ke tanah.

Memahami karakter tanaman, tanah, iklim, jaringan ekosistem dan hama. Itulah kunci bertani. Bila memahami alam dan keterkaitannya, bertani dan berkebun, merupakan bisnis yang sangat santai dan menguntungkan.

Memahami alam sebagai satu kesatuan dengan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, membuat pengelolaan alam semakin ringan, otomatisasi dan melimpah hasilnya. Teknologi dan pupuk hanya pembantu bukan faktor utama.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (177) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)