basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Sejarah Perang Khandaq: Kecerdikan Nu’aim bin Mas’ud dan Kepastian Janji Allah Sunnatullah  Di antara sejarah besar dalam Islam ...

Sejarah Perang Khandaq: Kecerdikan Nu’aim bin Mas’ud dan Kepastian Janji Allah Sunnatullah 


Di antara sejarah besar dalam Islam yang terjadi pada bulan Syawal adalah perang Khandaq. Yaitu peristiwa bersejarah yang terjadi pada tahun kelima Hijriah. Peristiwa Khandaq membuat umat Islam mendapatkan kedudukan lebih kuat dan strategis dalam konstalasi politik suku Arab. Perang antara 3.000 personel umat Islam melawan koalisi kaum kafir dengan kekuatan 10.000 personel, bahkan menurut Syekh Wahbah Zuhaili, jumlah personel kaum kafir 15.000 pasukan, dengan koalisi antara orang kafir Makkah, kaum Yahudi, orang-orang Quraisy, dan beberapa kelompok konspirasi.

Perang Khandaq dipicu oleh seruan dan ajakan orang-orang Yahudi saat itu kepada beberapa kelompok dan pembesar suatu suku, lantaran mereka sangat emosi dan merasa sangat terhina ketika melihat kaum Muslimin semakin luar biasa dan semakin luas dalam menyebarkan agama Islam. Tidak hanya itu, kaum Yahudi merasa iri ketika melihat keuntungan yang selalu diraih umat Islam. Kaum Yahudi mulai membangun strategi, dengan cara melakukan konspirasi baru untuk mengumpulkan pasukan yang banyak, guna menyerang kaum Muslimin.

Syekh Wahbah Zuhaili menyebutkan dalam kitabnya,
 وكان سبب الوقعة اليهود. فقد خرج نفر من بني النضير وبني قريظة، فقدموا على قريش بمكة، فدعوهم إلى حرب رسول الله ﷺ ، وقالوا لهم: إن دينكم خير من دينه، ثم جاؤوا غطفان وقيسا وعيلان وبني مرة وأشجع، فدعوهم إلى الحرب في المدينة، فتوافق المعسكران: الوثني والكتابي على تكوين جيش موحد بقيادة أبي سفيان.

Artinya, “Sebab terjadinya perang Khandaq adalah ulah orang Yahudi. Keluar sebagian golongan dari Bani Nudair dan Bani Quraizhah, kemudian menghadap orang-orang Quraisy di Makkah, lantas mereka mengajaknya untuk memerangi Rasulullah ﷺ. Mereka berkata kepada orang-orang Quraisy: sesungguhnya agama kalian lebih baik dari agama Muhammad. Setelah itu, mereka menghadap kelompok Ghatafan, Kaisan, Ilan, Bani Marrah, dan Asja’, dan mengajaknya untuk berperang ke Madinah, maka kedua kelompok (kafir penyembah barhala, dan ahli kitab) sepakat untuk membentuk tentara di bawah kepemimpinan Abu Sufyan” (Syekh Wahbah Zuhaili, Tafsir Munir liz Zuhaili, juz 21, h. 263).

Rencana jahat itu terdengar oleh kaum Muslimin, dan disampaikan kepada Rasulullah ﷺ. Kemudian Nabi mengajak para sahabat untuk bermusyawarah. Dalam musyawarah itu, Salman al-Farisi menawarkan sebuah gagasan yang cemerlang. Seorang sahabat pendatang dari Persia itu mengusulkan agar kaum Muslimin menggali parit di wilayah utara kota Madinah, yaitu daerah yang bisa menghubungkan antara kedua ujung daerah Harran Waqim dan Harrah al-Wabrah. Daerah ini juga merupakan satu-satunya jalan terbuka di hadapan pasukan musuh. Sedangkan sisi lainnya sudah menjadi benteng, karena terdapat gunung-gunung tinggi, yang dipenuhi pohon kecil, dan dikelilingi pohon-pohon kurma, sehingga bisa menyulitkan unta dan pejalan kaki untuk melewatinya (Tafsir Munir liz Zuhaili, juz 21, h. 263).

Strategi yang diusulkan sahabat Salman al-Farisi diterima Rasulullah ﷺ  beserta para sahabat yang lain, mengingat jumlah pasukan tentara musuh yang begitu besar. Kemudian, dimulailah proses penggalian. Di bawah panasnya terik Matahari, Rasulullah ﷺ  dan para sahabatnya menggali tanah dengan ukuran panjang mencapai mencapai 5.000 dzira’ (sekitar 3 kilometer), lebarnya 7-10 dzira’ (sekitar 4-6 meter), dan kedalaman 9 dzira’ (sekitar 5,5 meter). Dan yang perlu dijadikan teladan dalam penggalian parit ini, bahwa Rasulullah tidak hanya memerintahkan para sahabatnya, melainkan menjadi pengawal dan ikut bergotong royong sampai penggalian itu selesai. Ketika pasukan Quraisy dan berbagai konspirasinya tiba di Madinah, mereka dikagetkan dengan parit yang menghalangi jalan mereka untuk memasuki kota Madinah guna menyerang kaum Muslimin. 

Berbagai upaya mereka lakukan untuk menerobos parit, namun selalu gagal, mereka berkata:
 هذه مكيدة ما كانت العرب تكيدها، فوقعت مصادمات، وحاول بعض المشركين اقتحام الخندق، فرمي بالحجارة، واقتحمه بعضهم بفرسه فهلك أو قتل

 Artinya, “Ini (parit) adalah tipu daya. Tidak ada orang Arab yang bisa tertipu. Maka, terjadilah benturan, sebagian kaum Musyrikin menembus pertahanan parit, melempari dengan batu, dan ada juga yang menerobos dengan kudanya, namun ia celaka bahkan ada yang mati” (Tafsir Munir liz Zuhaili, juz 21, h. 263).

Kecerdikan Nu’aim bin Mas’ud Sebelum pertempuran berkecamuk antara kaum Muslimin dan pihak musuh, Rasulullah dan para sahabat merasakan ketakutan. Kemudian datanglah Nu’aim bin Mas’ud dari golongan bani Ghatafan, ia berkata pada Rasulullah:

 يا رسول الله إني قد أسلمت وإن قومي لم يعلموا بإسلامي فمرني بما شئت فقال رسول الله ﷺ : إنما أنت فينا رجل واحد، فخذّل عنا إن استطعت، فإن الحرب خدعة

 Artinya, “Wahai Rasulullah, sungguh aku telah masuk Islam. Dan kaumku tidak mengetahui bahwa aku telah masuk Islam. Perintahkanlah kepadaku, apa saja yang engkau kehendaki. Rasulullah ﷺ  menjawab: engkau hanya seorang dari pihak kami, kembalilah kepada kaummu, karena sesungguhnya perang ini (Khandaq) adalah tipu daya.”   Baca juga: Merenungkan Kisah Perang Zaman Nabi Setelah itu, Nu’aim berangkat menuju kubu bani Quraizhah , dan ia berhasil meyakinkan mereka untuk tidak ikut dalam pertempuran melawan Rasulullah ﷺ .

Nu’aim berkata kepada mereka: “Jangan kalian membantu mereka (Quraisy) memerangi Nabi Muhammad sebelum kalian minta jaminan kepada kedua sekutu kalian, yaitu pemuka atau bangsawan terpandang dari mereka, sebagai jaminan atas peperangan ini, atau kalian mati bersama-sama dengan mereka.” Selanjutnya, Nu’aim segera beranjak menuju kubu Quraisy dan Ghatafan dan ia kembali berhasil merayu mereka agar tidak melanjutkan serangannya pada Nabi Muhammad.

Nu’aim berkata bahwa bani Quraizhah menyesal memutus perjanjian dengan Nabi Muhammad, bahkan mereka berjanji akan membantu Rasulullah menghadapi pasukan Ahzab. Kepastian Janji Allah Tidak berakhir sampai di situ, setelah Nu’aim yakin bahwa pasukan Ahzab tidak akan melancarkan serangan kepada kaum Muslimin, diam-diam ia pergi bergabung dengan pasukan Rasulullah ﷺ . Dan datanglah pertolongan yang Allah subhanahu wata’ala janjikan kepada nabi-Nya, berupa badai pasir yang meluluhlantakkan tenda-tenda dan menakut-nakuti tunggangan musuh. Akhirnya, mereka memutuskan untuk menghentikan pengepungan dan kembali ke negerinya masing-masing dengan kekalahan yang memalukan. 

Kejadian itu menjadi bukti kebenaran firman Allah, yang telah menjanjikan kemenangan pada nabi-Nya dan bahkan akan meluluhlantakkan pihak sekutu. Dalam Al-Qur’an Allah subhanahu wata’ala berfirman:
 يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ، إِذْ جاءَتْكُمْ جُنُودٌ، فَأَرْسَلْنا عَلَيْهِمْ رِيحاً وَجُنُوداً لَمْ تَرَوْها، وَكانَ اللَّهُ بِما تَعْمَلُونَ بَصِيراً 

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikaruniakan) kepadamu ketika bala tentara datang kepadamu, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan bala tentara yang tidak dapat terlihat olehmu. Allah maha melihat apa yang kamu kerjakan”( Al-Ahzab: 9).

Imam Ibnu Katsir ad-Dimisqi dalam kitab tafsirnya mengatakan, bahwa angin yang Allah kirimkan saat itu adalah angin saba, yaitu angin yang sangat dingin dan keras tiupannya. Pendapat ini diperkuat oleh hadits Rasulullah, yaitu:

 نصرت بالصبا، وأهلكت عاد بالدبور
 Artinya, “Aku diberi pertolongan melalui angin saba, dan kaum ‘Ad dibinasakan dengan angin dabur (puyuh).”

 Ibnu Katsir juga menyampaikan sebab diberangkatkannya angin saba pada malam itu, bahwa angin selatan (angin saba) berkata pada angin utara (angin yang berhawa panas) di malam pasukan Ahzab ingin menyerang Rasulullah: ‘marilah kita pergi untuk menolong Rasulullah ﷺ ’. Namun, angin utara menjawab: ‘sesungguhnya, hawa panas tidak dapat mengalir di malam hari.’ Oleh sebab itu, menurut Ibnu Katsir akhirnya angin saba-lah yang berangkat untuk membinasakan pasukan Ahzab (Imam Abul Fida Ibnu Katsir ad-Dimisqi, Tafsir Ibnu Katsir, juz 6, h. 384).

Sumber: https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/sejarah-perang-khandaq-kecerdikan-nu-aim-bin-mas-ud-dan-kepastian-janji-allah-0QUjn

Kisah Perang Khandaq: Parit Madinah Membuat 10.000 Tentara Sekutu Tak Berkutik Selain Perang Badar dan Perang Uhud, perang besar...

Kisah Perang Khandaq: Parit Madinah Membuat 10.000 Tentara Sekutu Tak Berkutik


Selain Perang Badar dan Perang Uhud, perang besar lainnya yang dijalani pasukan Muslim adalah Perang Khandaq.

Berlangsung pada 5 Hijriah atau 627 Masehi, Perang Khandaq melibatkan kaum Muslim di Madinah dengan pasukan sekutu kaum Quraisy dan Yahudi. Nnama Perang Khandaq secara harfiah berasal dari istilah khandaq yang berarti parit.

Saat itu kaum Muslim Madinah menggali parit di utara kota untuk menahan serangan sekutu.

Pasukan sekutu terdiri dari Bani Quraidzah, Bani Nadhir, kaum Ghathafan, dan kaum Quraisy.

Kisah Perang Khandaq bermula dari popularitas Islam di Madinah yang mengancam eksistensi ajaran Yahudi dan agama kaum Quraisy di Jazirah Arab.

Sementara itu kaum Ghathafan ingin kembali memonopoli perdagangan di Madinah, dan sekutu berhasrat membalas kekalahan di perang-perang sebelumnya.

Jalannya Perang Khandaq
Sebanyak 3.000 prajurit Muslim melawan gabungan pasukan sekutu yang jumlahnya 10.000 orang.

Nabi Muhammad SAW masih memimpin pasukan Muslim Madinah, sedangkan pasukan sekutu dipimpin Abu Sufyan.

Dalam buku Manajemen Strategi Peperangan Rasulullah SAW (2007) karya Yuana Ryan, disebutkan bahwa pasukan Muslim melakukan musyawarah sebelum Perang Khandaq untuk menentukan strategi.


Akhirnya disepakati mereka menggali parit sesuai yang diusulkan Salman Al Farisi untuk menghadapi kekuatan besar musuh.

Selama enam hari Nabi Muhammad dan warga kota Madinah menggali parit di utara kota, sedangkan anak-anak, wanita, dan orang tua diamankan dalam benteng selama perang berlangsung.

Strategi yang dijalankan pasukan Muslim itu terbukti efektif. Pada 31 Maret 627 M pasukan sekutu pimpinan Abu Sufyan tiba di Madinah dan langsung terkejut ketika melihat parit yang mengelilingi kota tersebut.

Pasukan Abu Sufyan yang mengandalkan kavaleri (prajurit berkuda) tidak bisa berbuat banyak menghadapi parit buatan pasukan muslim.

Meski sekutu mengepung Madinah selama 27 hari, mereka tidak bisa menembus parit Madinah.

Hanya beberapa orang saja yang mampu menembusnya, seperti Amr bin Wadd yang kekuatannya konon setara 100 orang.

Amr bin Wadd lalu berduel sengit dengan Ali bin Abi Thalib setelah menembus parit, tetapi akhirnya dia kalah.

Kekalahan Amr bin Wadd juga menandai takluknya pasukan sekutu di Perang Khandaq, memaksa mereka pulang ke Mekkah dengan tangan hampa.


Taktik perang Taktik perang  adalah cabang  ilmu   militer  berurusan dengan manuver rinci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh strate...

Taktik perang

Taktik perang adalah cabang ilmu militer berurusan dengan manuver rinci untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh strategi. Taktik juga merupakan rencana untuk mencapai tujuan tertentu.[1] Taktik perang adalah penggunaan kekuatan bersenjata untuk menjalankan pertempuran. Taktik perang sebagai ilmu dan seni tentang pelaksanaan manuver pasukan dan penggunaan alat senjata untuk memenangkan pertempuran.[2]

Strategi medan tempur, terkenal dengan istilah taktik. Merumuskan dan melaksanakan taktik adalah sangat penting dalam sebuah pertempuran karena sebuah negara pun masih bisa kalah dalam medan pertempuran meskipun strategi perang yang sudah terkoordinasi baik, strategi militer yang tepat, dan strategi operasi yang terancang baik.

KonsepSunting

Sebelum abad ke-19, banyak taktik yang terbatas pada medan perang, seperti bagaimana manuver terbaik selama pertempuran di medan terbuka. Dalam pemikiran militer saat ini, taktik adalah tingkat terendah perencanaan, melibatkan unit-unit kecil mulai dari beberapa puluh hingga beberapa ratus orang.

Unit tersebut disusun dalam formasi, terdiri dari tiga tingkat perencanaan yaitu

  • Strategi, yang berkenaan dengan keseluruhan sarana dan rencana untuk mencapai kemenangan perang
  • Operasi perang untuk mengubah strategi menjadi taktik.
  • Taktik, yang berkenaan dengan kemenangan pertempuran.

Ketiganya mempunyai hubungan timbal balik.

Ada taktik khusus untuk berbagai situasi, mulai dari mengamankan ruangan atau bangunan, untuk operasi skala besar seperti membangun superioritas udara di atas suatu wilayah. Taktik militer bekerja pada semua tingkat komando, dari individu dan kelompok, sampai seluruh angkatan bersenjata.

Jenis TaktikSunting

Serangan dan pertahanan merupakan dua kegiatan utama dalam perang.

SeranganSunting

Serangan adalah sebuah operasi militer yang berusaha melalui agresif angkatan bersenjata untuk menduduki wilayah, memperoleh atau mencapai tujuan strategis yang lebih besar, operasional atau tujuan taktis. Istilah lain untuk sebuah serangan yang sering dipakai oleh media adalah invasi. Pada dasarnya serangan dilakukan dengan kekuatan fisik. Serangan dapat dilakukan dengan kekuatan lain seperti kekuatan ekonomi, kekuatan budaya, kekuatan politik dan kekuatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Serangan itu dianggap sebagai sarana unggulan untuk menghasilkan kemenangan dan dapat dilancarkan di darat, di laut atau di udara.

Kekuatan DaratSunting

Serangan angkatan darat, sebagai kekuatan darat, seperti kavaleri(pasukan berkuda) Mongol yang bergerak dari markasnya di Asia Tengah dan berhasil merebut dan menguasai banyak bagian di Eropa dan Asia. Begitu pula dengan Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 memiliki kemampuan untuk menyusun kekuatan darat yang menguasai hampir seluruh Eropa dan kandas ketika menyerang Rusia. Pengembangan serangan Napoleon pada tingkat strategi bahwa operasi serangan dapat dilakukan dengan operasi garis dalam yaitu mengkonsentrasikan serangan terhadap bagian lemah dari musuh sambil memberikan perlawanan seperlunya terhadap kekuatan utama serangan musuh. Kecepatan gerak dan daya pukul yang tinggi merupakan kunci sukses operasi garis dalam. Cara berperang Napoleon seperti ini yang menjadi bahan dan dasar bagi penyusun teori ilmu perang.[3] Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:

  1. Serangan Frontal, pasukan penyerang menyerang dari depan dan berusaha menghancurkan dengan kekuatan bagaikan ombak. Serangan ini seperti serangan pasukan Korea Utara terhadap Korea Selatan pada tahun 1950;
  2. Serangan Satu lambung, musuh ditahan dari depan dengan kekuatan minimal, sdangkan kekuatan utama digerakkan menyerang satu lambung musuh dan menghancurkannya. Serangan Letjen Erwin Rommel ketika merebut kota Tobruk di Afrika bagian utara pada tahun 1941 menggunakan serangan ini;
  3. Serangan Dua Lambung, dilakukan serupa dengan serangan satu lambung tetapi kekuatan utama dibagi dua untuk menyerang lambung kanan dan lambung kiri;
  4. Serangan melingkar, dilakukan dengan menggerakkan kekuatan utama pasukan penyerang ke belakang pertahanan musuh dan menyerang serta menghancurkannya dari belakang. Serangan Jerman terhadap Prancis pada perang dunia I;
  5. Serangan Penetrasi, dilakukan dengan menggerakkan kekuatan utama untuk menembus garis pertahanan musuh dengan cepat. Yang pertama menggunakan serangan ini adalah Jerman pada perang dunia II;
  6. Serangan Perembesan, dilakukan dengan menerobos melalui lubang-lubang pertahanan musuh dalam kelompok-kelompok relatif kecil yang kemudian bergabung di tempat yang telah ditentukan. Pasukan China menggunakan serangan ini untuk menghadapi pasukan Amerika Serikat dalam perang Korea;
  7. Serangan Lintas Udara, dilakukan dengan menerjunkan pasukan di daerah belakang atau lambung pertahanan musuh. Serangan ini telah dilakukan pasukan Amerika Serikat dan sekutunya dalam perang dunia II dan dinamakan Operation Market Garden pada tahun 1944;
  8. Serangan Pendaratan Amphibi, dilakukan dengan mendaratkan pasukan di pantai wilayah musuh seperti pendaratan amfibi Sekutu Barat di Pantai Normandi Prancis Barat yag dinamakan Overlord Operation pada tahun 1944 dibawah pimpinan Jenderal Dwight Eisenhower; dan
  9. Serangan Dalam, merupakan serangan gabungan. Konsep serangan ini lahir untuk menghadapi kemungkinan serangan Uni Soviet di Eropa Barat. Serangan AS ke Irak pada tahun 2003 merupakan contoh pertama dalam sejarah yang mempraktikkan konsep serangan dalam.

Kekuatan LautSunting

Serangan angkatan laut, sebagai kekuatan maritim, seperti Jepang menyerang Pearl Harbor, dapat memiliki implikasi luas bagi strategi nasional, dan memerlukan komitmen logistik yang signifikan untuk menghancurkan kemampuan angkatan laut musuh. Juga dapat digunakan untuk memblokade logistik musuh, seperti Pertempuran Atlantik kedua (1939-1945). Serangan angkatan laut juga dapat taktis di alam seperti Operasi Coronado IX yang dilakukan oleh Angkatan Laut Amerika Serikat Mobile Riverine Force selama Perang Vietnam. Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:

  1. Penguasaan Laut, dilakukan dengan membangun armada yang besar dan kuat karena setiap negara berusaha menguasai lautan, seperti Pertempuran Ain Jalut;
  2. Interdiksi, merupakan gerakan untuk mengganggu keleluasaan musuh dalam penggunaan lautan. Pada perang dunia I, kapal jelajah Jerman, Emden membuat lalu lintas di Samudra Hindia tidak aman bagi Inggris; dan
  3. Blokade, dilakukan dengan menggunakan kapal perang yang berjaga di depan pelabuhan atau dipasang daerah ranjau yang menimbulkan kekhawatiran kapal angkut musuh yang mau masuk atau keluar pelabuhan. Sebelum menyerang Irak, AS melakukan blokade terhadap Irak agar tidak dapat mengekspor minyaknya dan tidak dapat mengimpor bahan keperluannya.

Kekuatan UdaraSunting

Serangan udara, sebagai kekuatan udara, merupakan sebuah operasi yang menggambarkan sejumlah jenis operasi, biasanya terbatas pada jenis pesawat. Penyerangan dilakukan dengan menggunakan pesawat tempur, sebagian besar, berkaitan dengan membangun superioritas udara dalam suatu ruang udara, atau atas suatu wilayah tertentu. Sebuah serangan bom dikenal sebagai serangan strategis pengeboman, dan digunakan oleh Sekutu selama Perang Dunia II dalam skala besar. Penggunaan pesawat serangan darat untuk mendukung serangan tanah dapat dikatakan serangan udara, seperti yang dilakukan pada tahap pembukaan Tentara Merah Operasi Kutuzov dan Rumyantsev ketika ratusan pesawat digunakan secara massal untuk mengalahkan pasukan darat Wehrmacht.

Saat perang dunia II, taktik awal Amerika Serikat untuk pengeboman Jerman pada siang hari dengan menggunakan pesawat-pesawat pembom tanpa pengawalan. Namun, sesuatu tidak diharapkan saat itu, bahwa banyak pesawat AS yang hilang karena dihadang pesawat penyergap Jerman, terutama pada operasi udara Scheinfurt tahun 1943, memaksa para penerbang AS menunda operasi sampai mereka mampu memproduksi dan mengatur dengan baik pengerahan pesawat-pesawat pengawal jarak jauh. AS beruntung karena masih memiliki waktu dan sarana untuk memperbaiki taktik ini dan mengevaluasi kembali strategi yang menyebabkan kesalahan tersebut.

Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:

  1. Penguasaan Udara, dilakukan dengan membangun kekuatan udara seampuh mungkin. Kekuatan udara menyerang semua pangkalan kekuatan udara musuh, pusat komando, fasilitas logistik, sebanyak mungkin dihancurkan;
  2. Interdiksi; dan
  3. Serangan bantuan Dekat, dilakukan untuk mendukung operasi darat dan laut, seperti pada Pertempuran Midway.

PertahananSunting

Pertahanan merupakan kondisi yang temporal untuk melawan usaha penyerang dengan menghentikan momentum serangannya. Pertahanan memiliki beberapa kegunaan dalam bidang aplikasi militer. Ketika diterapkan pada unit militer, pertahanan menyiratkan penggunaan taktik bertahan. Pada perencanaan operasi militer, strategi pertahanan adalah kebijakan mencegah serangan, atau meminimalkan kerusakan serangan, oleh kekuatan-kekuatan strategis.

Pertahanan merupakan kondisi untuk menyiapkan diri agar dapat melakukan serangan terhadap penyerang. Untuk memperkuat posisi pertahanan, pertahanan disusun untuk menguasai medan yang dapat mempersulit penyerang seperti di lereng, di bukit dan di belakang sungai atau dibentuk perbentengan. Untuk mencegah keberhasilan penyerang melakukan serangan lambung atau melingkar, maka pertahanan disusun mendalam yaitu kekuatan pertahanan tidak ditempatkan di garis depan saja. Ketika belum ada senjata api, posisi pasukan panah ditempatkan di belakang pasukan infanteri (pejalan kaki) untuk menembaki pasukan penyerang yang mendekat. Jika penyerang berhasil maju terus maka pasukan infanteri bangkit menyerbu pasukan penyerang untuk saling berkelahi dan membunuh. Jika penyerang menggerakkan pasukan kavaleri (pasukan berkuda) untuk menyerang lambung maka pihak pertahanan menyambut serangan tersebut dengan menggerakkan pasukan kavaleri (pasukan berkuda). Setelah ada senjata api, pasukan artileri menempatkan meriamnya di belakang posisi pertahanan pasukan infanteri yang berada di garis depan. Kondisi seperti ditentukan oleh kemampuan Panglima Perang, sebagai seniman perang, untuk menggerakkan pasukan dengan jumlah dan waktu yang tepat, seperti Napoleon.

Kekuatan DaratSunting

Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:

  1. Pertahanan Linier, dilakukan untuk memanfaatkan kondisi medan, seperti sungai yang dalam dan cukup lebar yang melintasi wilayah yang akan dimasuki penyerang. Pertahanan linier dapat berupa pertahanan depan sebagaimana rencana NATO dalam menghadapi serangan Uni Soviet dalam Perang Dingin;
  2. Pertahanan Elastis, kebalikan ekstrem dari pertahanan linier karena tidak dipersiapkan garis pertahanan. Bentuk ini memerlukan kondisi geografis yang sesuai. Negara Rusia dan China dapat melakukan bentuk pertahanan seperti ini;
  3. Pertahanan Berlapis, dilakukan untuk mencegah serangan penetrasi. Pertahanan berlapis dibuat secara bersusun garis pertahanan. Pertama kali dikembangkan oleh tentara Uni Soviet ketika terjadi serangan Jerman pada tahun 1941;
  4. Pertahanan Mobil, merupakan versi lain dari pertahanan berlapis karena pertahanan ini tidak disusun berdasarkan garis-garis pertahanan, melainkan berupa "pulau-pulau perlawanan" yang menghadapi poros gerak maju musuh; dan
  5. Pertahanan Wilayah, dilakukan dengan memanfaatkan kondisi wilayah. Taktik gerilya memiliki peran penting dalam pertahanan ini.

Kekuatan LautSunting

Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:

  1. Penguasaan Laut, baik pihak penyerang atau pihak pertahanan berusaha menguasai lautan; dan
  2. Pertahanan Selat, dilakukan dengan mengarahkan pergerakan armada penyerang untuk memasuki atau melintasi selat agar mudah dihancurkan, seperti Pertempuran Selat Denmark.

Kekuatan UdaraSunting

Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa bentuk:

  1. Pertahanan Udara, baik pihak penyerang maupu pihak pertahanan berkepentingan merebut penguasaan udara; dan
  2. Pembangunan Perlindungan, dilakukan untuk membatasi akibat negatif serangan udara, terutama untuk fasilitas yang bersifat strategis, seperti yang dilakukan oleh Swedia dengan membangun kompleks di bawah tanah di kota Stockholm. Pertahan ini telah terbukti di Inggris ketika diserang Jerman pada tahun 1940, demikian pula di Jerman dan Jepang yang mengalami pengeboman AS pada tahun 1943 sampai akhir perang dunia II, juga di Vietnam pada tahun 1960.

Pertahanan ke Serangan BalasanSunting

Pengembangan pada tingkat operasi dan taktik terdapat beberapa cara:

Pertahanan harus diakhiri Serangan BalasanSunting

Pertahanan tidak hanya bertujuan menahan penyerang, melainkan juga untuk memenangkan perang atau pertempuran. Setiap pertahanan harus mampu melakukan serangan balasan. Pertahanan mengalahkan serangan kalau dapat melakukan serangan balasan terhadap penyerang dan mengalahkannya . Hanya dengan demikian sumber ancaman baik ancaman militer maupun ancaman nonmiliter dapat ditiadakan. Bila pertahanan tak mampu melakukan serangan balasan maka terjadi perang statis, tidak ada yang menang dan yang kalah seperti perang di Eropa Barat menjadi perang parit (perang Jerman - Prancis) dalam perang dunia I. Perang ini berakhir setelah Inggris membantu Prancis dengan menggunakan tank untuk menembus pertahanan musuh.

Kehebatan dominasi serangan tentara Jerman melalui tim tank-infanteri-zeni ditambah bantuan udara (blitzkrieg) dapat diatasi secara memuaskan oleh pertahanan Uni Soviet melalui serangan balasan, meskipun setelah Uni Soviet mengalami banyak kegagalan dan kekalahan sebelumnya. Kemenangan tersebut akibat dari inovasi taktik Uni Soviet yaitu menggunakan lapangan ranjau untuk mengurangi kebebasan gerak tank; memperbanyak senjata antitank pada pasukan infanteri; pasukan arteleri menembaki daerah belakang dan garis komunikasi penyerang untuk mempersulit pelaksanaan logistik yang diperlukan gerak maju tank.; dan menyiapkan pasukan tank untuk menghancurkan pasukan tank penyerang yang tertahan gerak majunya. Sejak inovasi taktik Uni Soviet, Serangan tidak unggul lagi atas pertahanan.

Menggagalkan usaha Konsolidasi PenyerangSunting

Jika serangan balasan tidak menyelesaikan konflik dengan kemenangan di pihak pertahanan, maka harus menggagalkan usaha penyerang mengadakan konsolidasi. Penggagalan konsolidasi dilakukan dengan gangguan militer, berupa pertahanan wilayah, dan melakukan usaha diplomasi dan memobilisasi dukungan negara-negara lain yang membantu kepentingan pihak pertahanan. Serangan Jerman terhadap Uni Soviet dalam Operasi Barbarossa mulai tanggal 22 Juni 1941 merupakan contoh perang darat dan keberhasilan pihak pertahanan mengalahkan penyerang dengan melakukan serangan balasan.

Manuver Penetrasi, Strategi Khalid bin Walid di Perang Khandaq Musyrikin tak bisa menguasai Madinah dan membunuh Rasulullah saw ...

Manuver Penetrasi, Strategi Khalid bin Walid di Perang Khandaq


Musyrikin tak bisa menguasai Madinah dan membunuh Rasulullah saw pada perang Uhud. Padahal itulah tujuan perang Uhud. Secara taktis unggul tetapi secara strategi pulang dengan kehampaan

Pasca perang, mereka justru dikejar-kejar oleh Muslimin hingga akhirnya harus kembali ke Makkah. Dalam kondisi terluka, kaum muslimin mengejar musyrikin hingga tak berniat kembali menyerang Madinah.

Untuk mencapai tujuan strategisnya, musyrikin mengerahkan seluruh kekuatannya. Quraisy, seluruh sekutu Quraisy, Munafikin dan Yahudi bersatu. Kekuatan musyrikin di luar dan di dalam Madinah bersatu di Perang Khandaq. Ini perang kolosal. 10.000 musyrikin melawan 3.000 muslimin.

Rasulullah saw menggunakan strategi perang Persia. Memanfaatkan kondisi kota sebagai strategi menyerang dan bertahan. Di belakang Madinah, bukit dan gunung. Hanya bagian depan dataran yang menghampar. Di titik inilah Muslimin menggali parit.

Kaum Musyrikin tercengang dengan strategi parit ini. Khalid bin Walid melakukan manuver penetrasi dengan unit kavalerinya untuk menerobos pertahanan Muslimin. Khalid bin Walid dengan satu unit kecil berkuda mencoba menjebolnya, Muslimin segera menembakkan anak-anak panahnya. Khalid bin Walid membalasnya.

Khalid bin Walid merubah taktiknya.   Menarik mundur unit kavalerinya hingga Muslimin mengira Khalid bin Walid urung menerobos parit. Kaum muslimin terpancing. Tiba-tiba dengan gerakan cepat unit kavaleri Khalid bin Walid kembali menerobosnya. Sejumlah anggota unit berkudanya sempat berhasil melewati parit dan berhasil membunuh satu muslimin.

Muslimin segera membalasnya dengan anak-anak panah kembali. Manuver Penetrasi Khalid bin Walid gagal total. Melihat situasi tak menguntungkan Khalid mengakhiri manuver penetrasinya.

Khalid bin Walid memang "Be Unpredictable". Khalid bin Walid membaca jalan pikiran lawan, lalu membuat spekulasi yang terukur. Langkah ini efektif saat musuh tidak siap secara fisik dan mental dalam menghadapi serangan mendadak.

Semua kegagalan perang melawan kaum muslimin menjadi pelajaran berharga dalam berjihad menghadapi Persia dan Romawi di kemudian hari.

Sumber:
The Art Of War Khalid bin Walid, Wisnu Tanggap Prabowo, Al Kautsar
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Taktik_perang

Peradaban Islam, Tertutupkah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Peradaban Islam, tertutup? Rasulullah s...

Peradaban Islam, Tertutupkah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Peradaban Islam, tertutup? Rasulullah saw melarang Umar bin Khatab mempelajari Taurat, namun berdiskusi panjang  dan menerapkan strategi Persia di Khandaq.

Rasulullah saw tak kompromi atas ajakan menyembah berhala agar damai, namun meminta musyrikin mengajarkan muslimin membaca pasca Badar

Para Sahabat menjaga orisinalitas Al-Qur'an, namun Umar mengadopsi beberapa kebijakan administrasi Persia dalam perbendaharawan negara

Ulama menjaga kesahihan Hadist, namun menyerap buku dan manuskrip Yunani, Persia dan Romawi di era Harun Al Rasyid di perpustakaan Baitul Hikmah

Saat perpustakaan Alexanderia dianggap Eropa sebagai sumber legasi kaum pagan yang sesat, Bani Muwahidin menjaganya untuk dipelajari

Dengan keorisinalitasan Al-Qur'an dan Hadist, dan prinsip ulama, muslimin memiliki imunitas kuat dalam berinteraksi dengan ragam peradaban yang ada di dunia.

Saat Eropa bergelut dalam sektarian agama di abad pertengahan, muslimin memancarkan budaya maju, majemuk, kosmopolitan, ilmu dan teknologi

Muslimin pun memanfaatkan teknologi kertas pada 751 M dari dinasti Tang Tiongkok untuk membangun proyek penerjemahan manuskrip seluruh dunia

Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw dimanfaatkan untuk mewarnai dan merekayasa ulang  peradaban yang telah ada.

Contoh riil di Nusantara, Walisanga berhasil merekayasa ulang budaya yang telah ada dengan kebijaksanaan syariah yang kokoh dan lentur

Setelah diracik ulang dengan nilai Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, kebudayaan yang ada disebarkan ke penjuru dunia. Maka lahirlah Renaisance di Eropa

Ibnu Rusyd, Hanya Dua Malam Tak Membaca dan Menulis Ibnu Rusyd cendikiawan dunia yang lahir di Andalusia, sekitar Spanyol dan Po...

Ibnu Rusyd, Hanya Dua Malam Tak Membaca dan Menulis

Ibnu Rusyd cendikiawan dunia yang lahir di Andalusia, sekitar Spanyol dan Portugis. Nama lengkapnya Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad. Lahir 11 April 1126 M di Kordoba. Ayah dan kakenya seorang Qadhi yang dihormati.

Ilmu awal yang ditanamkan adalah ilmu bahasa dan sastra Arab. Menghafal al-Muwatha imam Malik, ilmu Fiqh dan Ushul Fiqh. Dalam Aqidah bermazhab Asy'ariyah. Setelah giat mempelajari filsafat, kedokteran, ilmu Alam, psikologi dan lainnya.

Keluasan Ibnu Rusyd membuat dirinya dipercaya memimpin lembaga pengkajian sains dan ilmu pengetahuan dinasti Muwahidin. Dia pun berhijrah ke Maroko yang dekat dengan Alexanderia Mesir yang merupakan kota multikutiral.

Kedekatannya dengan Alexanderia membuatnya gandrung mengkaji manuskrip Yunani di perpustakaan Alexanderia. Waktu itu, perpustakaan Alexanderia menjadi incaran pasukan Kristen Barat bukan untuk dipelajari, melainkan hendak dihancurkan karena dianggap sebagai legasi kaum pagan yang sesat.

Setelah itu, Ibnu Rusyd menjadi Qadhi di Seville, jabatan ini tidak digunakan untuk membangun ketenaran tetapi digunakan untuk belajar karena bebas mengakses koleksi buku dan manuskrip. Konon tak pernah dilewatkan malam kecuali untuk membaca dan menulis kecuali hanya dua malam saja, yaitu saat wafat ayahnya dan malam pernikahannya.

Khalifah muslim di Andalusia, mencoba menyaingi khalifah Abbasiyah yang telah membangun perpustakaa Baitul Hikmah. Lalu mendorong terjemahan sekala besar pada manuskrip yang terdapat di perpustakaan Alexanderia Mesir.

Ibnu Rusyd dianggap rival debatnya Imam Al-Ghazali. Namun banyak yang salah persepsi tentangnya. Dianggap ilmuwan sekuler liberal, mengajarkan kebenaran ganda (veritas duplex), seorang rasionalis yang enggan merujuk pada "teks", padahal yang diupayakan adalah mendobrak kejumudan berfikir dan terus berupaya pintu ijtihad dalam memahami dan menerapkan syariat.

Sumber:
Koran Republika, Ahad, 12 Desember 2021

Rentetan Kehadiran Makhluk di Bumi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Air, tanaman, ternak, dan manusia ...

Rentetan Kehadiran Makhluk di Bumi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)



Air, tanaman, ternak, dan manusia itulah rentetan perjalanan kehidupan di muka bumi yang dijelaskan Al-Qur'an

Darimana sumber air? Bukan mata air, sungai, danau ataupun lautan. Sumber air dari langit. Bumi hanya menampung dan menyimpannya saja

Apakah manusia bisa merekayasa terciptanya air? Apakah manusia bisa merekayasa hujan? Ini kegaiban yang selalu gaib

Tanaman, apa manusia bisa menciptakan tanaman baru yang bukan berasal dari biji-bijian dan tanaman yang sudah ada? Tanaman  punah bisakah dihadirkan kembali?

Manusia hanya bisa menanam dan merekayasa genetiknya saja. Manusia tak bisa membuat yang tidak ada menjadi ada.

Hewan, bisakah manusia menciptakan hewan baru? Darimana asalnya hewan di muka bumi ini? Manusia hanya mengeksplorasinya, mencari yang belum diketahui

Alam semesta ditakdirkan patuh pada Allah. Dengan kerendahan hatinya melayani manusia yang durhaka. Bila alam tak ditakdirkan bersujud pada Allah?

Andai malaikat tak ditakdirkan selalu patuh pada Allah? Jagat raya ini akan kacau, bila dalam kekacauan manusia dihidupkan, bagaimana rasanya?

Entahlah mengapa manusia berebut dan berjibaku mendapatkan apa yang ada di dunia? Padahal dunia diciptakan untuk diri dan melayaninya?

Mengapa manusia bertengkar atas yang sudah menjadi haknya? Namun tak bergegas untuk menyambut yang menjadi kewajibannya?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)