basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Menyikapi Rumor Sejarah Para Nabi  dan Sahabat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ujian hati itu bernama...

Menyikapi Rumor Sejarah Para Nabi  dan Sahabat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ujian hati itu bernama kisah. Pembongkaran jati diri itu bernama sejarah. Bagaimana persepsinya terhadap kisah dan sejarah. Al-Qur'an pun berisi kisah dan sejarah?

Al-Qur'an itu pembeda. Dengan Al-Qur'an, manusia dipetakan ke dalam beberapa golongan. Caranya, bagaimana interaksinya terhadap Al-Qur'an?

Pemetaan manusia pun bisa dilakukan dengan sikap dan interaksinya terhadap sejarah dan kisah. Beragam aliran tercipta karena persepsinya terhadap sejarah.

Rasulullah saw menjelaskan  kemuliaan setiap Sahabat. Inilah jati diri mereka yang sesungguhnya. Mengapa ada persepsi lain tentang mereka?

Mengapa merasa persepsi kita lebih benar dan valid dibandingkan jati diri sahabat yang telah dijelaskan Rasulullah saw?

Jati diri para Nabi dan Rasul telah dijelaskan oleh Allah dalam Al-Qur'an, mengapa persepsi ego kita merasa lebih benar dari Allah?

Ada yang menilai ada sisi buruk kehidupan para Nabi dan Rasul, padahal Allah telah memuji dan memuliakan mereka. Siapakah yang benar?

Konflik yang terjadi antara Sahabat. Mengapa dituduhkan ada skenario buruk saling menjatuhkan? Padahal mereka sebaik-baiknya generasi

Saat Rasulullah saw wafat, mengapa dianggap ada kudeta terhadap Ali bin Abi Thalib? Padahal iman Abu Bakar lebih berat daripada iman seluruh manusia.

Saat terjadi tragedi perang Jamal dan Shiffin, mengapa menganggap salah satu golongan lebih baik dan menjelekkan yang lainnya?

Kejadian sejarah adalah ujian iman. Apakah tetap memuliakan para Sahabat, seperti Rasulullah saw memuliakan mereka? Atau berbalik merendahkan?

Sejarah hadistul ifki yang menimpa Siti Aisyah. Allah mendiamkan beberapa saat, untuk membongkar siapakah yang munafik? Itulah tujuan sejarah

Rumor sejarah yang berkembang dalam menyikapi sejarah Nabi dan para Sahabat, sebagai petunjuk siapakah diri ini? Mukmin, Kafir atau Munafik

Selain Saad, Diduga Banyak Sahabat yang Wafat di China Islam pertama kali datang ke China sekitar tahun 30 H atau 651 M. Ini seb...

Selain Saad, Diduga Banyak Sahabat yang Wafat di China


Islam pertama kali datang ke China sekitar tahun 30 H atau 651 M. Ini sebagaimana ditegaskan dalam buku A Brief Study of the Introduction of Islam to China karya Chen Yuen. 

Disebutkan bahwa Islam masuk ke China melalui utusan yang dikirim oleh Khalifah Ustman bin Affan, yang memerintah selama 12 tahun atau pada periode 23-35 H / 644-656 M. 


Sementara menurut catatan Lui Tschih, penulis Muslim China pada abad ke 18 dalam karyanya Chee Chea Sheehuzoo (Perihal Kehidupan Nabi), Islam dibawa ke China oleh rombongan yang dipimpin Saad bin Abi Waqqas. 

Sebagian catatan lagi menyebutkan, Islam pertama kali datang ke China dibawa panglima besar Islam, Saad bin Abi Waqqas, bersama sahabat lainnya pada 616 M. 

Catatan tersebut menyebutkan bahwa Saad bin Abi Waqqas dan tiga sahabat lainnya datang ke China dari Abyssinia atau yang sekarang dikenal dengan Etiopia.

Setelah kunjungan pertamanya. Saad kemudian kembali ke Arab. Ia kembali lagi ke China 21 tahun kemudian atau pada masa pemerintahan Utsman bin Affan, dan datang dengan membawa salinan Alquran. 

Utsman pada masa kekhalifahannya memang menyalin Alquran dan menyebarkan ke berbagai tempat, demi menjaga kemurnian kitab suci ini.

Pada kedatangannya yang kedua pada 650 M, Saad bin Abi Waqqas kembali ke China dengan berlayar melalui Samudera Hindia ke Laut China menuju pelabuhan laut di Guangzhou. Kemudian ia berlayar ke Chang'an atau kini dikenal dnegan nama Xi'an melalui rute yang kemudian dikenal sebagai Jalur Sutera.

Bersama para sahabat, Saad datang dengan membawa hadiah dan diterima dengan hangat oleh kaisar Dinasti Tang, Kao-Tsung (650-683). Namun Islam sebagai agama tidak langsung diterima oleh sang kaisar. Setelah melalui proses penyelidikan, sang kaisar kemudian memberikan izin bagi pengembangan Islam yang dirasanya cocok dengan ajaran Konfusius.   

Namun sang kaisar merasa bahwa kewajiban sholat lima kali sehari dan puasa sebulan penuh terlalu keras baginya hingga akhirnya ia tidak jadi memeluk Islam. Meski demikian, ia mengizinkan Saad bin ABi Waqqas dan para sahabat untuk mengajarkan Islam kepada masyarakat di Guangzhou. 

Oleh orang China, Islam disebut sebagai Yisilan Jiao atau agama yang murni. Sementara Makkah disebut sebagai tempat kelahiran Buddha Ma-hia-wu (atau Rasulullah Muhammad SAW).

Saad bin Abi Waqqas kemudian menetap di Guangzhou dan ia mendirikan Masjid Huaisheng yang menjadi salah satu tonggak sejarah Islam paling berharga di China. Masjid ini menjadi masjid tertua yang ada di daratan China dan usianya sudah melebihi 1300 tahun. Masjid ini terus bertahan melewati berbagai momen sejarah China dan saat ini masih berdiri tegak dan masih seindah dahulu setelah diperbaiki dan direstorasi.

Masjid Huaisheng ini kemudian dijadikan Masjid Raya Guangzhou Remember the Sage, atau masjid untuk mengenang Nabi Muhammad SAW. Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Guangta, karena masjid dengan menara elok ini yang letaknya di jalan Guangta.

Sebagian percaya bahwa Saad bin Abi Waqqas menghabiskan sisa hidupnya dan meninggal di Guangzhou, China. Sebuah pusara diyakini sebagai makamnya.

Namun sebagian lagi menyatakan bahwa Saad meninggal di Madinah dan dimakamkan di makam para sahabat. Meski tidak diketahui secara pasti dimana Saad bin Abi Waqqas meninggal dan dimakamkan dimana, namun dipastikan ia memiliki peranan penting terhadap perkembangan Islam di China.

Pada saat keberangkatan Saad bin Abi Waqqas ke China, dipercaya bahwa satu orang sahabat meninggal di perjalanan. Ia kemudian dimakamkan di satu daerah bernama Hami di bagian barat provinsi Xinjiang. Makamnya kini dikenal sebagai Geys Mazars.

Setelah masa itu, Islam berkembang dengan pesat di China dibanding daerah-daerah lain di luar kawasan Arab. Di negara ini, Islam berkembang melalui perdagangan. Itu sebabnya, Islam berkembang di daerah sekitar  pelabuhan dan bandar-bandar besar di berbagai negara.

Selain Guangzhou, salah satu daerah yang menjadi pusat perkembangan Islam adalah Quanzhou. Kota yang menjadi titik awal jalur sutera ini juga menjadi bukti nyata keindahan toleransi antar umat beragam. Di kota ini, pemeluk Islam, Hindu, Budha, Manichaeisme, Taoisme, Nestoriaisme, dan berbagai kepercayaan lain di kota ini hidup damai dan berdampingan.

Quanzhou juga ramai dikunjungi peziarah Muslim dari Arab karena keberadaan makam suci dua orang yang dipercaya merupakan sahabat Rasulullah. Dalam bahasa China, sahabat ini bernama Sa-ke-zu dan Wu-ko-su.

Selain makam, di Quanzhou juga terdapat salah satu masjid pertama yang ada di China, yaitu Masjid Qingjing. Masjid ini dibangun pada 1009, dan desain masjid ini dibuat berdasar desain masjid di Damaskus, Suriah.

Di kota ini juga terdapat sekitar 10 ribu makam orang Arab dengan nama keluarga Guo di Pulau Baiqi, Quanzhou. Makam-makam ini ditulisi dengan huruf China dan Arab. Makam ini jelas makam orang Islam, dan banyak di antaranya yang ditulisi dengan kata Fanke Mu yang artinya adalah makam orang asing. Ini menjadi bukti banyaknya umat Islam dari luar China yang menetap di kota ini.


https://republika.co.id/berita/qezroi320/selain-saad-diduga-banyak-sahabat-yang-wafat-di-china

Sejarah Nusantara, Diwarnai dan Mewarnai Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Nusantara itu sangat dewasa....

Sejarah Nusantara, Diwarnai dan Mewarnai

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Nusantara itu sangat dewasa. Beragam pemikiran dan agama sudah mewarnai dan diwarnai sejak lama. Mengapa tak belajar? Mengapa selalu mengulang dari titik awal?

Hindu masuk ke Nusantara. Awalnya tentu banyak pergolakan di dalamnya, hingga akhirnya para raja dan masyarakat memeluknya dengan ketentraman

Budha masuk ke Nusantara. Awalnya terjadi pergolakan. Wangsa Sanjaya dan Saylendra bergolak. Akhirnya Sriwijaya dan Majapahit berdiri bersama.

Apakah Hindu dan Budha di Nusantara, sama dengan negri asalnya? India dan China? Mengapa Sriwijaya jadi pusat pengajaran Budha?

Agama Hindu-Budha di Nusantara, ditemukan penyesuaian dengan budaya Kenusantaraan. Transformasi berpondasi pada orisinalitas. Ini prinsipnya

Islam pun masuk ke Nusantara. Di dalamnya ada Hindu, Budha, Animisme dan Dinamisme. Apakah terjadi benturan keras berdarah?

Saudagar membangun komunitas. Ulama Fiqh membangun sistem kenegaraan. Ulama tasawuf membangun sistem budaya, adat istiadat dan pendidikan

Profil Walisanga, menghimpun kesaudagaran, ulama Fiqh dan Tasawuf. Maka kokohlah bangun masyarakat, juga sistem kenegaraan di Nusantara.

Walisanga diyakini sebagai utusan Khalifah Turki Utsmani. Apakah sistem kenegaraan dan masyarakat Nusantara identik dengan Utsmani?

Apakah pembaharu pemikiran yang terjadi di Timur Tengah identik dengan yang terjadi di Nusantara? Kita perlu pelajari semua ini.

Perhatikan budaya daerah di setereo Nusantara. Hasil diwarnai dan mewarnai. Teguh pada orisinalitas namun juga tak henti bertransformasi

Rukun, wajib, sunah dan amalan utama. Pemetaan ilmu fiqh ini jadi pijakan untuk teguh pada orisinalitas terus bertransformasi.

Setiap peribadatan dan keilmuan perlu dipetakan dalam Rukun, Wajib, Sunah dan amalan utama. Hasilnya tetap teguh tapi juga berkembang.

Nusantara terus diwarnai dan mewarnai. Namun mengapa pergolakannya selalu berawal dari titik awal? Padahal para pendahulu sudah melewati liku-likunya

Soal Bisnis, Umar pun Tegas Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Umar selalu menggunakan pedangnya, untuk ...

Soal Bisnis, Umar pun Tegas

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)



Umar selalu menggunakan pedangnya, untuk memerangi  kezaliman. Namun dengan pedangnya, Umar tak pernah berbuat kezaliman. Itulah penyebab manusia dan syetan takut dengan kewibawaan Umar.

Khalifah Umar bin Khatab  pernah mengontrol pasar, ternyata yang berbisnis kebanyakan dari kalangan budak atau budak yang telah dimerdekakan oleh tuannya. Umar pun mendatangi kaum Quraisy, lalu memarahi mereka.

Kaum Quraisy hanya menjawab biarkan sektor ekonomi dikuasai para budak dan mantan budak, karena mereka sudah cukup dengan harta fa'i. Umar marah karena khawatir bila sektor ekonomi kelak akan digenggam oleh para budak.

Lihatlah firasat Umar. Bila  ekonomi dikuasai oleh mereka yang tidak berilmu, walaupun dari kalangan Muslimin,  maka akan muncul kerusakan pada masyarakat. Bagaimana bila Umar melihat masa sekarang, saat sektor ekonomi dikuasai oleh non muslim ? 

Umar selalu menyeleksi para pedagang yang ada di pasar. Bila tidak ilmu paham  syariah maka pedagang tersebut dikeluarkan dari arena pasar. 

Bahkan Umar pernah seorang pedagang daging di pasar dikeluarkan dari pasar karena khawatir cara memotong hewannya tidak sesuai dengan syariat

Mengintai Kekuatan Militer Nabi Sulaiman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bagaimana  Nabi Sulaiman men...

Mengintai Kekuatan Militer Nabi Sulaiman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bagaimana  Nabi Sulaiman mengelola kekuatan dan pasukan militernya? Ada 3 divisi utama yang dikisahkan Al-Qur'an. Apa saja?

Bagaimana karakter prajurit pasukan Nabi Sulaiman terhadap rakyat dan makhluk yang hidup di muka bumi?

Divisi Jin, Divisi Manusia dan Divisi Burung. Itulah pembagian Divisi kekuatan militer Nabi Sulaiman

Keseharian Jin bertugas menyelami lautan, Angkatan Lautkah? Membuat bangunan, Divisi Zenikah? Membuat perkakas, industri peralatan tempurkah?

Manusia, angkatan tempur daratkah? Mampu memindahkan istana Ratu Saba dalam sekejap, mobilisasi peralatan tempurkah?

Burung, angkatan udarakah? Mendapatkan informasi tentang kerajaan Saba, Intelejen, deteksi dan komunikasikah?

Divisi Jin, manusia dan burung dalam militer Nabi Sulaiman, menggambarkan konprehensifnya kekuatan dan kecepatan pasukan tempur negara? Cukupkah?

Dalam perjalanan di Palestina, seluruh divisi militer berbaris dengan teratur dan rapih. Ini gambaran kedisiplinan dan kekuatan. Nabi Sulaiman menginspeksinya.

Hud-hud terlambat datang. Nabi Sulaiman hendak memberikan hukum berupa penyemblihan. Militer butuh ketegasan agar tetap satu komandan.

Apakah kekuatan militer diukur dari jumlah pasukan dan fasilitas militernya? Ini satu alat ukur. Yang terpenting dukungan dan mobilisasi sipil jadi milter.

Kelembutan militer Nabi Sulaiman terhadap semut menciptakan kecintaan sipil untuk menciptakan perlawanan rakyat semesta. Ini inti kekuatan militer.

Seribu Lilin Hasan Al Bashri  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Suatu malam Hasan al Bashri menyalakan ...


Seribu Lilin Hasan Al Bashri 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Suatu malam Hasan al Bashri menyalakan lampu. Satu per satu lampu itu dinyalakan ternyata jumlahnya mencapai seribu.

Para sahabatnya memandang bahwa jumlah tersebut terlalu banyak untuk menerangi sebuah tempat. Akhirnya mereka meminta ijin untuk mematikan sejumlah lampu.

Imam Hasan al Bashri," Matikanlah lampu  yang dinyatakannya bukan niat karena Allah." Mereka pun mematikan lampu tersebut satu persatu. Bagaimana hasilnya ?  

Ternyata tak satu pun lampu yang bisa dimatikan. Karena imam Hasan al Bashri menyalakannya berniat karena Allah.

Andai lampu itu adalah karya, amal dan bisnis, maka kelanggengannya tergantung dari niat-niat yang dibangun. Bukankah Allah berjanji bahwa apa yang diraih tergantung dari niatnya?  Bukankah Allah berjanji bahwa manusia akan meraih yang diniatkan ? Bukankah Allah berjanji akan mengabulkan semua doa-doa ?

Kekuatan dan keikhlasan niat itulah pondasi dari keberhasilan karya, amal dan bisnis. Seperti kata Hisyam bin Abdul Malik, bahwa keberhasilan sepupunya yaitu Umar bin Abdul aziz, karena setiap langkah kecilnya terdapat niat-niat yang besar.

Andai kelesuan melanda. Andai kegagalan terus menempa. Cara pertama untuk menggairahkannya kembali dengan membangun kembali niat-niat yang kokoh dan ikhlas. Seperti lampunya Hasan al Bashri yang tak bisa dipadamkan.

Saat Al-Ghazali Merespons Kekalahan Islam di Andalusia Sangat risau mendengar kekalahan dan penderitaan kaum Muslimin di Andalus...

Saat Al-Ghazali Merespons Kekalahan Islam di Andalusia

Sangat risau mendengar kekalahan dan penderitaan kaum Muslimin di Andalusia, Imam Al-Ghazali (1058-1111 M) menulis surat kepada Raja Maghribi Yusuf Ibnu Tasyfin yang isinya cukup menggemparkan, sebagai berikut:

“Pilihlah salah satu di antara dua, memanggul senjata untuk menyelamatkan saudaramu-saudaramu di Andalusia atau engkau turun tahta untuk diserahkan kepada orang lain yang sanggup memenuhi kewajiban tersebut.” 

Isi surat dari penulis kitab Ihya’ Ulumiddin tersebut diungkap B. Wiwoho dalam buku karyanya Bertasawuf di Zaman Edan: Hidup Bersih, Sederhana, dan Mengabdi (2006). Sikap tegas Al-Ghazali tentu tidak lepas dari konteks perjuangan Islam di Andalusia saat itu. 

Kelemahan dalam kepemimpinan, konflik internal, dan kekuatan musuh yang semakin banyak adalah di antara sebab jatuhnya masa-masa kejayaan Islam di Andalusia. Al-Ghazali sendiri merupakan salah seorang ulama masyhur yang hidup ketika Islam di Andalusia mencapai kejayaan emasnya.

Tercatat ilmuwan-ilmuwan Muslim yang lahir dari kemajuan peradaban Islam di Spanyol, Ibnu Bajjah, Ibnu Rusyd, Ibnu Arabi, Al-Farabi, Ibnu Sina, dan lain-lain. Kejayaan Islam di Andalusia tidak lepas dari perkembangan peradaban ilmu pengetahuan. Sejumlah displin ilmu dan berbagai teori yang ditemukan oleh para ilmuwan Muslim merupakan pintu masuk bagi perkembangan Islam di Barat, khususnya Eropa. Namun, kepemimpinan yang lemah kerap menjadi faktor runtuhnya masa Islam.

Meski demikian, ilmu pengetahuan yang dikembangkan ilmuwan-ilmuwan Muslim tetap masyhur meskipun saat ini masyarakat justru lebih banyak mengenal teori-teori pembaruan yang lahir dari para ilmuwan Barat. Ketegasan Al-Ghazali dalam merespon kepemimpinan Islam di Andalusia merupakan kegelisahan seorang ulama kepada umara-nya.

Kritisnya Imam Al-Ghazali tidak lebih dari perhatian dan kasih sayang kepada seorang pemimpin untuk tujuan yang lebih luas, kesejahteraan rakyatnya. Seorang pemimpin wajib melindungi rakyatnya jika mereka dalam kondisi menderita sebab perang. Seperti yang dimaksud Al-Ghazali dalam isi suratnya di atas. 

Mengenai rakyat, penguasa, dan ulama, Al-Ghazali dalam kitab At-Tibbr al-Masbuk fi Nasihat al-Muluk atau Nasihat Bagi Penguasa menjelaskan bahwa watak dan perangai rakyat merupakan buah atau hasil dari watak dan perangai pemimpinnya. Sebab menurut Al-Ghazali, keburukan yang dilakukan orang awam hanyalah meniru dan mengikuti perbuatan para pemimpinnya. Pemimpin di sini tidak hanya ditujukan kepada satu orang saja dalam pemerintahan, tetapi juga para pemangku kebijakan di segala sektor.

Yusuf Ibn Tasyfin dikenal sebagai pendiri serta penguasa pertama Dinasti Murabitun yang berada di Maroko, Afrika Utara. Ketika masih memegang tampuk kepemimpinan, Ibn Tasyfin membawa Islam kembali berjaya di Andalusia setelah sebelumnya berada dalam ancaman kekuatan Eropa. Kekuasaan Ibn Tasyfin berlangsung dari tahun 1061 hingga 1107. Dia bergelar Amir al-Muslimin dan Nasiruddin.

Dalam upaya melegitimasi serta memperkuat kekuasaannya, dia meminta pengakuan dan restu dari khalifah Abu Abbas di Baghdad, Irak. Baru setelah itu, dia melakukan upaya konsolidasi intern. Antara lain dengan membenahi dan menata struktur administrasi pemerintahan, mempersatukan serta mengoordinasikan kekuatan berbagai suku yang ada, dan juga membentuk satu formasi militer yang tangguh. Namun persoalan besar menghadang.

Saat berjayanya Dinasti Murabitun di bawah kepemimpinan Ibn Tasyfin, nun di seberang sana, kerajaan Islam Andalusia tengah berada di ambang kehancuran. Hal ini dipicu oleh perbutan kekuasaan dan pertentangan antar-muluk at-tawa'if (raja, penguasa kelompok suku).

Selain itu, ancaman lebih besar dari kekuatan Kristen yang menunggu momentum untuk menyerang. Pada tahun 1107, Ibn Tasyfin meninggal dunia dan langsung digantikan oleh putranya yang bernama Ali bin Yusuf (1107-1143). Sepeninggalnya berangsur-angsur popularitas dan kekuatan Dinasti Murabitun menurun. Dan pada masa pemerintahan Ishaq bin Ali (1146-1147), kekuatan dinasti ini pun hancur dan digantikan Dinasti Muwahidun. 

Sumber: https://nu.or.id/fragmen/saat-al-ghazali-merespons-kekalahan-islam-di-andalusia-L59jX

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (177) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)