basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Ragam Budaya yang Jadi Penjagaan Nilai Sejarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Zaman batu dan perungg...

Ragam Budaya yang Jadi Penjagaan Nilai Sejarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Zaman batu dan perunggu, mengapa harus ada? Mengapa tidak langsung zaman tulis menulis? Mengapa tidak langsung ke kertas?

Zaman batu dan perunggu meninggalkan banyak jejak sejarah. Candi, pemakaman, bangunan, jadi jejak arkeologi untuk rekonstruksi sejarah.

Menjaga rentetan nasab, jadi mudah mengungkapkan jejak sejarah. Seperti di inkripsi batu nisan di Aceh, jejak nasabnya menghubungkan ke Abbasiyah.

Berziarah ke makam orang shaleh, jadi sebab penjagaan ingatan akan sejarah dan kiprah besar mereka dalam kehidupan.

Bertabaruk dan mencintai orang shaleh, memunculkan penjagaan terhadap peninggalan benda, karya dan biografi mereka. Sehingga jejak kiprahnya terus terjaga.

Budaya pengijazahan ilmu, kitab, wirid, doa dan shalawat di dunia pesantren dan tasawuf, memudahkan penggalian benang merah sebuah peristiwa dan biografi.

Bercerita, mendongeng, menulis pengalaman pribadi dan perjalanan, memvisualisi ke gambar atau pahatan. Jadi sumber tersendiri dalam Sejarah

Manusia selalu penasaran dengan asal usulnya, leluhurnya, dan peristiwa masa lalu, itulah sebab sejarah terus diminati walaupun dihapuskan.

Yahudi Mengakui Kerasulan Nabi Muhammad di depan Umar, lalu Mendustakannya  Suatu hari, Umar mendatangi sekelompok orang Yahudi ...

Yahudi Mengakui Kerasulan Nabi Muhammad di depan Umar, lalu Mendustakannya 

Suatu hari, Umar mendatangi sekelompok orang Yahudi yang sedang membaca Taurat. Umar terkejut mengetahui isi Taurat ternyata membenarkan Al-Quran. Ketika itu. Nabi lewat di depan mereka, Umar lalu berkata kepada orang Yahudi itu, "Aku memohon agar engkau menjawab pertanyaanku ini dengan jujur. Apakah engkau tahu bahwa sesungguhnya beliau itu (seraya menunjuk kepada Rasulullah) adalah utusan Allah?"

Salah seorang dari mereka menjawab, "Memang benar kami tahu bahwa sesungguhnya dia adalah utusan Allah.
"Mengapa engkau tidak mau mengikutinya?" tanya Umar.
"Ketika kami bertanya tentang penyampai kenabiannya," kata mereka, "Muhammad menjawab Jibril. Dia lah musuh kami yang menurunkan kekerasan, kekejaman, peperangan, dan kecelakaan."

"Siapa nama malaikat yang biasa diutus kepada Nabimu?" tanya Umar.
"Mikail yang menurunkan hujan dan rahmat"
"Bagaimana kedudukan mereka itu di sisi Tuhan nya?" tanya Umar lagi. Mereka menjawab, "Yang satu di sebelah kanan-Nya,dan yang lain di sebelah kiri-Nya." Umar berkomentar, "Tidak sepatutnya Jibril memusuhi pengikut Mikail dan tidak patut Mikail berbuat baik kepada musuh Jibril. Sesungguhnya aku percaya bahwa Jibril, Mikail, dan Tuhan mereka akan berbuat baik kepada siapa yang berbuat baik kepada mereka, dan akan berperang kepada siapa yang mengumumkan perang kepada mereka."

Kemudian Umar bergegas mengejar Rasulullah untuk menceritakan hal itu. Namun, sesampainya ke hadapan Nabi, beliau berkata, "Apakah engkau ingin aku membacakan ayat yang baru saja turun kepadaku?"
"Tentu saja, wahai Rasulullah," jawab Umar.
Rasul lalu membaca ayat, "Katakanlah (Muhammad), 'Barang siapa menjadi musuh Jibril maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Quran) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta
berita gembira bagi orang-orang beriman Barang siapa menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul rasul-Nya, Jibril, dan Mikail maka sesungguhnya Allah musuh bagi orang-orang kafir." (al-Baqarah [2]: 97-98).

Umar berkata, "Ya Rasulullah, demi Allah, aku tinggalkan kaum Yahudi tadi dan menghadap engkau justru untuk menceritakan hal yang kami percakapkan. Akan tetapi, rupanya Allah telah mendahuluiku."

Sumber:
The Great of Two Umars, Fuad Abdurahman, Zaman 

Mukjizat Para Nabi dan Rasul Selalu Lebih Dulu dari Tantangannya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mana...

Mukjizat Para Nabi dan Rasul Selalu Lebih Dulu dari Tantangannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Mana yang lebih dulu, Allah memerintahkan penyiapan kapal atau datangnya banjir di era Nabi Nuh?

Mana yang lebih dulu, Allah memberikan tongkat atau menghadapi ahli sihir dan terhimpit di lautan pada era Nabi Musa?

Dalam mimpi sang raja, sapi gemuk dimakan sapi kurus. Mimpi ini ditakwilkan oleh Nabi Yusuf. Solusi itu datang lebih dulu daripada persoalan.

Allah memberikan mukjizat terlebih dahulu, kemudian para Nabi dan Rasul mengarungi liku-liku kehidupan yang telah ditakdirkan Allah.

Bukankah masa muda lebih dulu dari masa tua? Salah kelola di usia muda yang menyebabkan kesengsaraan di usia tua.

Nabi Ayub mengalami kemakmuran terlebih dahulu baru ditempa dengan ragam kesulitan yang bertubi-tubi.

Para Nabi dan Rasul diberikan wahyu terlebih dahulu baru menghadapi tantangan dakwah.

Mengapa menghadapi persoalan dan kesulitan yang tersulit dalam hidup? Padahal solusi lebih dahulu tiba dari kesulitan?

Belajarlah pada Nabi Yusuf, yang mengelola kemudahan agar tidak datang kesulitan. Kesulitan datang karena bodoh dalam mengelola kemudahan.

Belajarlah pada hewan, yang menyiapkan perbekalan di masa panen dan memanfaatkannya di masa paceklik.

Belajarlah pada orang tua, yang menyiapkan lumbung di setiap rumah disaat berkelimpahan.

Kesulitan menerpa  padahal solusi pencegahannya selalu lebih dahulu datang. Itulah kebodohan.

Makna Inskripsi ayat Al-Qur'an dan Syahadat pada Nisan Pemakaman di Ibu Kota Majapahit Trowulan? Trowulan dengan berbagai pe...

Makna Inskripsi ayat Al-Qur'an dan Syahadat pada Nisan Pemakaman di Ibu Kota Majapahit Trowulan?


Trowulan dengan berbagai peninggalan sejarah di sekitarnya memiliki hierarki paling kuat sebagai ibu kota Kerajaan Majapahit. Situs Trowulan yang berada di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur menjadi salah satu bukti kuat bahwa daerah itu sempat menjadi pusat pemerintahan Majapahit. Bagaimana struktur bangunannya?

Di Trowulan terdapat Kolam Segaran, pasar, alun-alun, Balai Manguntur dan Witana atau pelataran tempat audiensi. Pintu keraton, keraton atau istana raja, rumah keluarga raja, pemakaman Islam Troloyo dan pemakaman Budha Wurare. Apa makna pemakaman Islam Troloyo di lingkungan Istana Majapahit?

Letak pemakaman Islam Troloyo berada di selatan keraton. Juga, Berdekatan dengan perumahan para bangsawan termasuk ayah dan saudara Raja Hayam Wuruk. Kedekatan ini menunjukkan betapa pentingnya tokoh yang dimakamkan di Troloyo.

Menurut Gompers, Haag dan Carey, kompleks Makam Troloyo sebagai pemakamam muslim bagi keluarga raja Majapahit. Pemerian terhadap kompleks Makam Troloyo akan menjelaskan lebih lanjut tentang figur orang-orang Islam yang dimakamkan di tempat tersebut.

Pemakaman Troloyo terdiri 3 bagian. Yaitu, makam dengan nisan-nisan kuno, cungkup makam Kencono Wungu, dan Kelompok Makam Tujuh. Makam dengan nisan-nisan kuno tanpa cungkup diberinama Petilasan Walisanga dalam tradisi lisan. Namun tidak ada figur siapakah yang dimakamkan di makam tersebut.

Di kelompok pemakaman ini, inkripsi yang tertulis di batu-batu pemakamannya adalah Al-Qur'an Surat Al-Imran ayat 185 yaitu "Kullu nafsin dza'iqatul mawti". Selain inskripsi ayat Al-Qur'an ada gambar motif Surya Majapahitnya. 

Makam yang bercungkup terdiri dari cungkup kubur telu dan dua cungkup berisi makam. Inkripsi yang ada di nisan-nisan tersebut berupa kalimat syahadat yaitu "La ilaha illahau Mukhammad rasulullah", doa dan surat Al-Imran ayat 185.

Di kompleks Makam Tujuh, masyarakat menyebutnya sebagai Kubur Pitu atau kuburan Srengenge.  Hampir seluruh menggunakan lambang kerajaan Majapahit yaitu Surya Majapahit, juga kalimat Syahadat.

Tradisi lokal menyebutkan di kompleks tujuh ini dimakamkan Pangeran Moto Suryo, seorang raja Majapahit, Patih Noto Kusumo seorang patih Majapahit, Gajah Pramodo seorang pejabat Majapahit, Naya Genggong seorang pengawal Raja Majapahit, Sabdo Palem. Namun, inskripsinya tidak menyebutkan figur yang dimakamkan.

Hanya satu nisan yang menyebutkan figur yang dimakamkan yaitu Zayn un Din tanpa inskripsi Surya Majapahit. Dari nisannya, diduga yang dimakamkan berasal dari bangsa Arab atau komunitas Arab yang menurut catatan Tiongkok sudah ada di era Majapahit.

Bila dilihat dari tahun wafatnya antar tahun 1397, 1407, 1427, 1467, 1475 M, dapat diduga tokoh ini selain sebagai bangsawan juga keluarga dari Raja Hayam Wuruk hingga Wikramawardhana dan Ratu Shinta.

Walaupun mpu Prapanca tidak menyebutkan penduduk Muslim dalam catatannya, namun keberadaan bukti arkeologi makam Putri Campa, istri raja Majapahit, yang disebutkan pula oleh mpu Prapanca bahwa Campa bersahabat baik dengan Majapahit, menandakan bahwa Islam sudah dipeluk dan menyebar di Ibu Kota Majapahit pada abad XIV dan XV. Dimana bangsawan dan keluarga raja Majapahit sudah ada yang memeluk Islam.


Sumber:
https://m.merdeka.com/jatim/menilik-kondisi-terkini-ibu-kota-kerajaan-majapahit.html
Orang Tionghoa dan Islam di Majapahit, Adrian Perkasa, Penerbit Ombak 

Buya Hamka: Mengelola Pekerjaan Judul Buku : Akhlaqul Karimah Penulis : Buya Hamka Penerbit : Gema Insani Ketahuilah bahwa kebai...

Buya Hamka: Mengelola Pekerjaan

Judul Buku : Akhlaqul Karimah
Penulis : Buya Hamka
Penerbit : Gema Insani


Ketahuilah bahwa kebaikan menolong para pegawai atau para pembantu menyebabkan naiknya urusan keuangan. Baiknya hubungan dengan buruh dan pegawai menyebabkan kayanya perbendaharaan.Oleh sebab itu, hendaklah dijaga betul peri penghidupan mereka, biar sedikit asal berguna daripada banyak yang tidak ada gunanya.

Ketahuilah, sebuah permata yang kecil dan ringan dibawa ke mana-mana, tetapi harganya amat mahal sedangkan sebuah batu besar yang berat dipikul, tetapi harganya murah.

Berusahalah mencari pegawai yang baik karena pegawai yang baik sama dengan senjata di tangan seorang tentara. Jika pegawai curang, ia serupa dengan tentara yang pergi ke medan perang dengan tidak membawa senjata atau tumpul pisaunya.

Yang paling penting, engkau tanamkan kepada rakyat bahwasanya tidaklah mereka akan mendapat pertolongan dari engkau jika mereka tidak menolong engkau lebih dahulu dalam menegakkan kebenaran.

Hendaklah orang jahat dan durjana merasa mereka tidak akan terlepas daripada hukum. Dengan sikap demikian adalah pada lahirnya engkau seorang raja, tetapi batinnya engkau seorang hakim.

Orang berakal ialah orang yang menguasai nafsunya dari berbuat sesuatu (yang akan ada dan terjadi) sesudah mati, Orang lumpuh ialah orang yang memperturutkan selera nafsunya dan berangan-angan atas Allah SWT akan segala angan-angan.

Saya tidak percaya engkau benar selalu. Sekali-kali engkau melakukan juga suatu kesalahan, tetapi tidak seorangpun boleh berdalih kalau dia telah menyelidiki mana yang benar dan mana yang salah. Jika suatu perkara amat sulit untuk diselesaikan, buntu jalan yang akan ditempuh, segeralah bertanya kepada orang yang pandai lagi berilmu.

Ketahuilah bahwa salah satu dari sifat manusia pasti terdapat pada dirimu. Pertama, orang alim yang sudi menambah ilmunya dari orang alim yang lain sehingga bertambahlah jua keutamaannya. 

Kedua, jahil yang merasa diri serba kecukupan sehingga pendapatnya tidak ada harganya. Tidak ada manusia yang sunyi dari aib dan tidak ada pula manusia yang segala perbuatannya salah.

Tidak ada halangan kalau engkau mengambil pertolongan dari orang di dalam sesuatu perkara yang diketahuinya, walaupun di dalam perkara yang lain ada celanya. Mendapat teman yang jahat amatlah berbahaya, tetapi lebih berbahaya lagi jika kehilangan teman yang jujur.

Dua sifat itu harus engkau perhatikan betul di dalam memegang kendali negeri. Pertama, pandai mempersatukan paham dan pendapat orang banyak. Kedua, teguh menjalankan pekerjaan.

Pekerjaan orang-orang besar terbagai dua pula. Pertama, pekerjaan kecil yang tidak perlu engkau turut mengerjakannya. Kedua, pekerjaan besar yang tidak boleh diwakilkan kepada orang lain. Jika sekiranya pekerjaan yang kecil engkau turut pula mengerjakannya, tentu pekerjaan besar akan terabaikan.

Jika pekerjaan yang besar engkau wakilkan kepada orang lain, tanda perkara yang selama ini engkau jaga akan habis lenyap, barang yang engkau pupuk dan perbaiki dalam sebentar waktu akan rusak binasa.

Akhirnya, sebagai penutup nasihatku, aku mohonkan kepada Allah SWT yang telah memilih nama keadilan untuk dirinya sendiri supaya engkau diberinya petunjuk dan dijadikannya engkau menjadi salah seorang penegak keadilan dan kebenaran di dalam lingkungan hamba dan bumi Allah SWT. Sekian wasiat Raja Plefus pada anaknya.

انگيس من دان نفسه وعمل لما بعد الموت والأحمق من اتبع نفسه هواها

وتمنى على الله الأماني

"Orang berakal itu ialah orang yang menguasai nafsu nya dan berbuat bagi sesuatu (yang akan ada dan terjadi) sesudah mati. Orang lumpuh ialah orang yang memperturutkan selera nafsunya dan berangan-angan atas Allah akan segala angan-angan." (HR at-Tirmidzi)

Buya Hamka: Syahwat Senantiasa Mengurangi Akal Sehatmu Judul Buku : Akhlaqul Karimah Penulis : Buya Hamka Penerbit : Gema Insani...

Buya Hamka: Syahwat Senantiasa Mengurangi Akal Sehatmu



Judul Buku : Akhlaqul Karimah
Penulis : Buya Hamka
Penerbit : Gema Insani


Untuk menjaga syahwat, haruslah engkau ketahui bahwa syahwat senantiasa mengurangi akal sehatmu. Syahwat dapat menjatuhkan kehormatan, menghalangimu dari pekerjaan yang baik dan benar karena syahwat itu salah satu bentuk nafsu.

Jika nafsu telah dipuaskan, akal sehat pastilah akan hilang. Jika syahwatmu membawa engkau keluar dari jalan yang mesti dilalui, hendaklah dihalangi dengan sekuat tenaga, bawa dia kembali ke jalan yang lurus dan benar, bertobatlah kepada Allah SWT.

Jika kebenaran ditinggalkan, tidak dapat tidak, engkau terseret pada kebatilan. Jangan diabaikan dorongan nafsu yang sedikit sebelum menjadi banyak.

Jangan di senangkan hati kalau sekiranya tangan telah sekali menjamah yang salah karena kecilnya sebab tiap-tiap amalan itu mempunyai lawan. Jangan dihabiskan umur pada barang yang tidak memberikan manfaat, harta jangan dibelanjakan untuk hal-hal yang tidak perlu.

Jangan di habiskan kekuatan kepada barang yang tidak berguna, jangan dibawa pikiran kepada sesuatu yang tidak lurus. Peliharalah semuanya dengan sungguh-sungguh. Terutama umur karena segala faedah yang akan diambil hanya bergantung kepada umur.

Sekali-kali janganlah sombong dan merasa megah karena di dalam alam ini semua sama zatnya yaitu kita berasal dari tanah dan kesana pula semuanya kembali. Jangan berdusta karena kedustaan adalah bukti kehinaan diri dan kedangkalan akal. 

Sejarah Untuk Menghancurkan Ego Sentris Visi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Hidup bukan untuk mewuju...

Sejarah Untuk Menghancurkan Ego Sentris Visi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Hidup bukan untuk mewujudkan mimpi ego sendiri. Tetapi melanjutkan mimpi para pendahulu. Itulah tujuan kisah-kisah dalam Al-Qur'an

Kisah Para Nabi dan Rasul bukan saja mengambil hikmah dari perjalanan hidup mereka, tetapi juga melanjutkan visi keberadaan mereka

Bershalawat kepada Nabi Muhammad saw dan Ibrahim? Kisah Nabi Ibrahim penuh dialog soal keturunannya. Agar visi keduanya terus tertanam di setiap mukmin.

Kisah dua saudara Nabi Musa dan Harun? kisah ayah dan anak seperti Ibrahim, Ismail, Ishaq, Dawud dan Sulaiman? Ini soal keberlangsungan visi

Keberangkatan Usamah bin Zaid ke Syam di era Abu Bakar, hanya untuk meneruskan apa yang telah dilakukan Rasulullah saw.

Keberangkatan Abu Ubaidah bin Jarrah dan Khalid bin Walid ke Persia di era Abu Bakar dan Umar bin Khatab untuk mewujudkan visi Rasulullah saw tentang pembebasan Istana Putih Kisra.

Muawiyah bin Abu Sofyan ke Sisilia mengarungi lautan Sisilia di era Utsman bin Affan untuk mewujudkan visi Rasulullah saw soal umat Islam yang menguasai lautan

Keberangkatan pasukan dari era kekhalifahan Bani Ummayah, Abbasiyah dan Utsmani ke Konstantinopel hanya untuk mewujudkan visi Rasulullah saw

Bila visi hidup untuk melanjutkan visi Rasulullah saw, maka Allah menolong dan melindungi seperti di era Rasulullah saw masih hidup.

Mengapa banyak ulama dan pemimpin bertakwa yang bermimpi bertemu Rasulullah saw? Menyapa dan menyambut hangat karena konsisten dengan visi beliau.

Rentang waktu untuk mewujudkan visi Rasulullah saw tidak menjadi persoalan. Seperti pembebasan Konstantinopel yang butuh 800 tahun.

Apa visi Rasulullah saw di akhir zaman ini? Islam menembus setiap rumah dan wilayah yang dilewati siang dan malam.

Apa visi Rasulullah saw di akhir zaman ini? Muncul kembali kekhalifahan Nubuwah seperti di era Rasulullah saw dan Khalifatur Rasyidin

Apa visi Rasulullah saw di akhir zaman ini? Pembebasan Eropa yang dan Palestina. Dimana posisi visi kita terhadap visi Rasulullah saw?

Kelemahan umat Islam, karena setiap muslim berjalan dengan ego sentris visinya. Bukan pelanjut visi Rasulullah saw

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)