basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Siapa yang Lebih Dulu Tempati Yerusalem, Arab atau Yahudi?  https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qtdplw320 Yerusal...

Siapa yang Lebih Dulu Tempati Yerusalem, Arab atau Yahudi? 

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qtdplw320

Yerusalem adalah salah satu kota terbesar di Palestina, baik dari segi luas wilayah maupun penduduknya. Dari segi agama dan nilai ekonomi, kota ini juga menempati posisi yang sangat penting.

Dalam bahasa Arab dikenal dengan nama Baytul Maqdis atau al- Quds al-Syarif dan dalam bahasa Yunani dinamakan Elia (Aelia), yang berarti rumah tuhan. Ketika Islam menguasai Yerusalem saat itu namanya Elia, dan tercantum dalam piagam jaminan keamanan bagi penduduk setempat yang dibuat Khalifah Umar (al-`Uhdah al-`Umariyyah). Sebutan Baytul Maqdis atau al-Quds sudah populer di kalangan para sahabat, seperti tercatat dalam beberapa hadits Nabi yang sahih.

Sejarah Kota Yerusalem bermula sejak lebih dari enam ribu tahun yang lalu. Wajar bila dikatakan sebagai salah satu kota tertua di dunia. Menurut sejarawan, yang membangun pertama kali adalah suku al-Yabus, salah satu suku dari kabilah Arab Kanan, pada sekitar 4.000 tahun Sebelum Masehi sehingga kota itu pada mulanya disebut Yabus. Sejak itu kabilah bangsa Arab, seperti Kanan dan Amoria (Aramin), berdatangan dan tinggal di situ, jauh sebelum kedatangan Bani Israel.

Fakta ini diakui Perjanjian Lama dalam Yosua: 12 yang menyatakan; “Inilah raja negeri yang dikalahkan oleh Yosua dan oleh orang Israel di sebelah barat Sungai Yordan ... yang di negeri orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.” (Al-Kitab: hlm 249). Amori, Kanaan, dan Yebus adalah bangsa Arab yang telah tinggal di bumi Palestina sebelum bangsa Israel datang. 
 
Kedatangan bangsa Israel ke tanah Palestina bermula dari Nabi Yakub AS, yaitu pada sekitar abad ke-16 sebelum Masehi. Israel adalah gelar dari Nabi Yakub yang berarti ‘hamba Allah’. Yakub adalah putra Nabi Ishak dan cucu Nabi Ibrahim. Mereka tinggal di Hebron (Madînat al-Khalîl). Pada masa mudanya Nabi Yakub pernah berhijrah ke Irak, lalu kembali lagi ke Palestina dan menerima wahyu di tengah perjalanan.

Diperkirakan saat itu ia berusia 40 tahun. Bersama dua belas orang anaknya yang dikenal dengan Bani Israil, Nabi Yakub tinggal di Palestina. Setelah peristiwa yang dialami putra kesayangannya, Nabi Yusuf AS dan Bunyamin, Nabi Yakub hijrah ke Mesir pada 1656 (abad ke-17) sebelum Masehi. Mereka baru kembali lagi ke Palestina pada sekitar abad 13 Sebelum Masehi.

Dalam sejarah, setelah dibangun  kabilah Arab Yebus, Yerusalem tercatat pernah berada di bawah kekuasaan Fir'aun (abad 16-14 SM), Yahudi selama sekitar 73 tahun (977–586 SM), Babilonia (586–537 SM), Persia (537 – 333 SM), Yunani (333–63 SM), Romawi (63 SM–636 M), kekuasaan Islam I (636–1072 M) dipimpin Umar bin Khattab pada tahun ke-15 Hijriyah, Kristen (1099–1187 M), kekuasaan Islam II oleh Salahuddin al-Ayyubi (1187), kemudian Ottoman pada 1615 sampai jatuh ke tangan Inggris pada 1917, dan pada 1948 berdiri negara Israel.  

Sepanjang sejarah lebih dari enam ribu tahun, Yerusalem berada di bawah kekuasaan Yahudi hanya selama 73 tahun, yaitu setelah Nabi Daud (King David) menaklukkannya pada tahun 977 atau 1000 Sebelum Masehi. Daud berkuasa selama kurang lebih 33 tahun dan digantikan oleh putranya Nabi Sulaiman yang berkuasa selama 40 tahun. Pada masanya dibangun kuil (haykal) Sulaiman. Itulah puncak masa kejayaan Yahudi di Palestina. 
Setelah mereka tercerai berai sampai akhirnya pada 587 M, Raja Babilonia, Nebukhadnezar, berhasil menaklukkan Yerusalem (kerajaan Yahudza) dan menghancurkan kuil Sulaiman, serta menumpas habis bangsa Yahudi. Dengan demikian, wujud bangsa Yahudi di Palestina hanya berlangsung selama kurang lebih 415 tahun.
 
Berdasarkan fakta sejarah, kepemilikan bangsa Arab terhadap Palestina sudah berlangsung sejak 6.000 tahun lalu. Dibangun Arab Yabus empat ribu tahun sebelum Masehi, atau 2100 tahun sebelum datang Nabi Ibrahim, dan 2.700 tahun sebelum kedatangan Nabi Musa yang membawa ajaran Taurat yang menjadi sumber ajaran Yahudi. 


Mengulang Kemukjizatan Doa, Gali Asbabulnuzulnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Agar lebih dapat men...

Mengulang Kemukjizatan Doa, Gali Asbabulnuzulnya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Agar lebih dapat menghayati doa, wiridkan doa-doa yang ada di Al-Qur'an. Itulah doa-doa terbaik yang Allah abadikan dari manusia terbaik dan para malaikat

Allah menghimpun semua doa-doa dari para Nabi, Rasul dan hamba-Nya yang sholeh yanh mencintai dan dicintai Allah dalam Al-Qur'an.

Allah juga memaparkan dan mengkisahkan saat situasi dan kondisi seperti apa doa itu dipanjatkan oleh para Nabi dan Rasul. Setiap situasi ada doanya tersendiri

Doa-doa itu obat. Doa itu senjata mukmin. Jadi harus tahu dalam kondisi seperti apa obat itu mujarab dan doa itu menuntaskan persoalan manusia.

Pelajari Asbabulnuzul doa. Pelajarilah ragam peristiwa dan kejadian yang membuat doa itu dipanjatkan kepada Allah. Inilah seni memahami doa.

Pelajari Asbabulnuzul doa. Inilah seni menempatkan doa dalam peristiwa dan kejadian yang khusus. Inilah seni menajamkan kehandalan dan kepresisian doa.

Pelajari Asbabulnuzul doa agar doa menjadikan sebuah pengulangan sejarah dan "kemukijzatannya" di era kekinian. Karena semua akan berulang.

Bila sejarah itu kejadian yang terus berulang, maka "kemukijzatan" doanya pun akan terus berulang dalam situasi dan kondisi yang sama.

Salah satu upaya keterkabulan doa adalah dengan membelajari dan menempatkan doa sesuai Asbabulnuzulnya

Palestina di Era Nabi Musa, Dawud dan Sulaiman Tahun 1200 SM, Bani Israil masuk ke Palestina bersama Nabi Yusya bin Nun. Dahulu ...

Palestina di Era Nabi Musa, Dawud dan Sulaiman

Tahun 1200 SM, Bani Israil masuk ke Palestina bersama Nabi Yusya bin Nun. Dahulu Bani Israil menolak masuk bersama Nabi Musa ke Palestina, serta membangkang terhadap perintah Allah swt dan perintah Nabi Musa, sehingga mereka masuk di era Yusya bin Nun dan menduduki kota Jericho. Mereka tidak mampu memasuki kota Al-Quds saat itu karena sangat kuat.

Tahun 1000 SM, Nabi Dawud bersama Thalut masuk ke Palestina dan mengalahkan Jalut pemimpin Palestina suku Kan'an. Pada waktu itu bangsa Kan'an menyembah berhala sehingga Allah menghancurkan mereka di hadapan Nabi Dawud. Seandainya bangsa Kan'an pada waktu itu bertauhid, niscaya Nabi Dawud tidak memerangi mereka.

Nabi Dawud memerintah selama 39 tahun, dan ia berada di Al-Quds saja, serta berinteraksi dengan bangsa Kan'an. Al-Quds pada waktu pemerintah Nabi Dawud dinamai kota Dawud. Tetapi nama ini tidak berlangsung lama karena kalah dengan popularitas dari nama yang lama yaitu Yebus dan Yerusalem.

Sesudah wafat Nabi Dawud, yang menggantikan Nabi Sulaiman. Ia seorang Nabi yang mulia dan sekaligus raja. Ia memerintahkan selama 39 tahun, dan mendirikan Masjid Al-Aqsha dengan bangunan yang besar dan indah.

Sesungguhnya negara pertama milik Bani Israil dalam sejarah adalah negara yang didirikan Nabi Dawud dan Sulaiman. Negara ini merupakan negara yang dimiliki umat yang bertauhid dan beriman. Namun setelah sepeninggal Nabi Sulaiman, maka berakhir pula negara Bani Israel untuk selamanya. Bani Israel berubah menjadi Yahudi. Karena sesudah Nabi Sulaiman wafat, mereka kufur dan tidak kembali kepada tauhid dan Islam hingga sekarang.

Negara Bani Israel yang didirikan Nabi Dawud dan Sulaiman ini bertahan 78 tahun. Setelah wafatnya Nabi Sulaiman, negara tersebut terbagi dua bagian. Sering terjadi konflik, perselisihan dan peperangan. Negara pertama bernama Yehuda di sebelah selatan dengan ibukotanya Yerusalem. Negara kedua bernama Samirah dengan ibukotanya Nablus. Kemusyrikan, kerusakan dan penyembahan berhala berkembang di kedua negara tersebut.

Pada tahun 722 SM, bangsa Asyiria menyerang Samirah dan mengusir orang Yahudi sehingga mereka bertebaran di berbagai negri. Pada 586 SM, bangsa Babilonia dari Iraq yang dipimpin oleh Nebukadnezar menyerang kota Al-Quds, maka runtuhlah negara Yehuda di bagian selatan. Kedua negara yang sebelumnya hasil pecahan dari kekuasaan Nabi Sulaiman hancur seluruhnya.

Sumber:
Sejarah dan Keutamaan Masjid Al-Aqsha, Mahdy Saied Rezk Kerisem, Al-Kautsar 



Ucapan  Kaum Arifin  Siapa pun yang ingin bicara dengan lisan ahli ma'rifat, hendaknya menjaga adab ucapan mereka, karena wi...

Ucapan  Kaum Arifin 


Siapa pun yang ingin bicara dengan lisan ahli ma'rifat, hendaknya menjaga adab ucapan mereka, karena wilayah ma'rifat itu tidak bisa tersingkap detilnya kecuali ahlinya.

Jangan pula membebani murid dengan ucapan di luar batas kemampuannya, juga jangan mencegah untuk mengungkapkannya manakala memang orang itu berkompeten dengan kema'rifatan, sehingga ucapannya terungkap bersama ahli ma'rifat, melalui lisan ahli ma'rifat pula.

Jika dengan kalangan kaum Sufi, hendaknya dengan ungkapan sufistik. Jika dengan para pecinta, hendaknya dengan bahasa cinta.
Jika dengan kalangan ahli zuhud, hendaknya dengan wacana mereka. Setiap kalangan, ungkapan terapresiasi sesuai dengan martabat dan derajatnya, menurut kadar akal mereka. Allah Swt. menjadikan kaum 'arifin dengan bahasa-bahasa seperti itu.

Memang semua itu akan lebur manakala limpahan Kuasa Allah Ta'ala yang turun, maka tidak seyogyanya mengucapkan ungkapan yang tidak selaras dengan kemampuan pendengar, yang bisa menimbulkan fitnah. Karena mayoritas publik itu bodoh (dalam konteks kema'rifatan) karena mereka lebih banyak terpaku pada pengetahuan lahiriyah, dan meninggalkan pengetahuan batin, sehingga mereka tidak mampu menerima beban pandangan ungkapan kaum 'arifin yang lembut sekali. Kalam kaum 'arifun itu sangat teosofik (Lahutiyah), dan isyaratnya sangat suci, wacananya begitu Azaly. Bagi para pendengar wacana mereka, sudah seharusnya terpancar lampu lampu Ilahi dan cahaya keabadian.

Disebutkan, "Lisan perilaku ruhani itu lebih fasih ketimbang bahasa lisan. Siapa yang rela dengan perilaku ruhani, bukan rela pada Sang Penguasa Kondisi Ruhani, maka orang tersebur terhinakan dari kondisi ruhani itu sendiri dan ia terhijab dari Yang Maha agung. "

Manakah yang lebih dahsyat ketimbang kedahsyatan kaum 'arifun? Jika ia bicara tentang kondisi ruhaninya, malah ia hancur. Jika ia diam, malah terbakar. Bila hatinya mendapatkan warid Hadrah Ilahi, lisannya malah kelu. Dan jika hatinya sirna dari Hadhrah malah banyak bicaranya.

Dzun Nuun al-Mishry RA berkata, "Saya tak pernah melihat orang bicara dari kalangan sufi, yang bicara dengan hati yang alpa dari mengingat Allah, melainkan malah bicara seperti itu menambah kekerasan hati."

Sebagian mengatakan, "Diamnya sang 'arif merupakan
hikmah, dan bicaranya adalah nikmat."
Dikata "Tidak dibenarkan dalam pembenaran kema'rifatan bagi orang yang bicara mengenai kema'rifatan pada generasi akhirat. Nah, bagaimana bicara ma'rifat dengan generasi dunia?"

Aku tak pernah bicara dengan satu pun orang, kecuali aku terlebih dulu berdoa kepada Allah Ta'ala, kemudian aku baru bicara.
Siapa yang yang tidak merasakan manisnya ma'rifat, dan melihat anugerah, serta mensyukuri nikmat, kenikmatan qurbah, ketakutan pisah, kemesraan bergabung denganNya, keikhlasan beribadah, kebahagiaan hidayah, maka ia tidak boleh bicara mengenai dengan ungkapan ahli ma'rifat. Jika ia bicara, kaum ma'rifat tidak melebihi batas kemampuan audiens, tidak pernah menghalangi kalangan yang sangat membutuhkan, dan tidak menelantarkan kaum yang alpa.

Suatu ketika seseorang mendatangi sang 'arif, sembari memohon, "Bicaralah padaku...!" Sang 'arif menjawab, "Orang sepertiku ketika bersamamu, seperti seseorang yang jatuh dalam kotoran, lalu menuju ke tukang parfum, dan mengatakan, "Manakah aroma yang bagus?" Tukang parfum menjawab, "Pergilah kalian, beli alat pencuci (semacam sabun dsb. Pent.), bersihkan dirimu dan pakaianmu, lalu kemarilah untuk berparfum..."

Begitu juga anda, ketika anda berjibrat najis-najis dosa dalam dirimu, maka ambillah pencuci remuk redammu dan Lumpur penyesalanmu, dan ambillah air taubat dan inabat, lalu sucikan badanmu dengan tempat atau kolam rasa takut dan harapan dari najis dosa dan kealpaan. Lalu pergilah ke kamar mandi zuhud dan ketaqwaan, bersihkan dirimu dengan air kebeningan dan kejujuran, lalu datanglah kepadaku, nanti aku beri wewangian dengan parfum ma'rifatku!"
Sebagaian orang bertanya pada sang 'arif. "Aku tidak mengerti ucapanmu...!"
"Ucapan orang yang bisu tidak bisa diketahui oleh ibunya!" jawab sang 'arif.

Di antara ucapan Nabi Isa AS "Hai pemilik ucapan hikmah, jadilah dirimu seperti dokter yang menasehati, yang memberikan obat menurut manfaatnya, dan mencegah penyakitnya manakala penyakit itu mengancamnya."

Jangan sampai kita mengurai hikmah bukan pada ahlinya, hingga anda malah bodoh, dan jangan menghalangi hikmah dari ahlinya, anda malah dzalim. Jangan membuka rahasiamu pada setiap orang, malah anda jadi ternoda. Dzun Nuun ra mengatakan, "Aku pernah melihat orang hitam sedang tawaf di Baitullah, orang itu mengatakan, "Engkau... Engkau... Engkau..."

Tak ada kata lain selain kata itu saja. "Hai hamba Allah, apa yang anda maksud dengan kata-katamu itu?"
Orang hitam itu kemudian membaca syair:
Diantara para pecinta ada rahasia
Tak ternodakan oleh tulisan dan pena
Hingga harus mengisahkannya Api yang berbaur dengan kemesraan
Yang dileburi cahaya hingga terungkapkan pada yang lain
Rinduku padaNya, dan aku tak pernah meminta Gantinya
Inilah rahasia-rahasia terpendam Engkau munajat kepadaNya. 


Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Tradisi Ahli Ma'rifat Diriwayatkan oleh Abu Dzar, Rasulullah Saw. bersabda: إني لأعلم أخر أهل الجنة دخولا الجنة، وآخر أهل ال...

Tradisi Ahli Ma'rifat

Diriwayatkan oleh Abu Dzar, Rasulullah Saw. bersabda:

إني لأعلم أخر أهل الجنة دخولا الجنة، وآخر أهل النار خروجاً منها : رجل يؤتى به يوم القيامة، فيقال : أعرضوا عليه صغار ذنـويه، وأرفعوا عنه كبارها، فيعرض عليه صغارها، فيقال له : عملت يـوم كذا وكذا: كذا وكذا، وعملت يوم كذا وكذا: كذا وكذا؟ فيقول : نعم، لا يستطيع أن ينكر، وهو مشفق من كبار ذنوبه أن تعرض عليه، فيقال له : فإن لك مكان كل سيئة حسنة. فيقول : رب ! قد عملت أشياء لا أراهـا هـا هنـا ! قال : فلقد رأيت رسول الله صلى الله تعالى عليه وسلم ضحك حتى بـدث تواجده . ثم تلا : ( فأولئك يبدل الله سيئاتهم حسنات ؟ .

"Sungguh aku lebih tahu siapa yang masuk syurga paling akhir, dan siapa ahli neraka yang terakhir keluar dari neraka. Yaitu seseorang yang pada hari kiamat besok didatangi, den dikatakan: "Beberkan padanya dosanya paling kecil dan hapuslah dosa-dosa besar darinya. Kemudian dosa-dosa kecilnya dibeberkan, kemudian dikatakan: 'Anda melakukan perbuatan pada hari ini dan itu, demikian dan demikian, dan anda melakukan dosa itu pada hari ini dan itu, demikian dan demikian?' Orang tersebut menjawab, "Ya... Sungguh ia tak bisa memungkiri. Dan Allah Swt. sangat kasihan atas banyaknya dosa besar yang dilakukan, manakala dosa-dosa itu dibeberkan padanya. Maka dikatakan padanya, "Maka sesungguh bagi anda adalah setiap tempat keburukan diganti dengan tempat kebaikan." Orang itu bermunajat, "Oh Tuhan, aku sungguh telah melakukan berbagai perbuatan sampai aku tak tahu di sana..!"

Perawi hadits ini berkata, "Sungguh aku melihat Rasulullah Saw. (ketika itu) tertawa, hingga tampak gigi-gigi gerahamnya Kemudian beliau membaca ayat, "Mereka itulah yang Allah gantikan keburukannya (dosa-dosa) dengan kebaikan kebaikan.

Rasa kasihan di atas, adalah sesuatu yang merupakan rahasia yaqin kepada Allah Ta'ala, sekaligus merupakan kondisi ruhani dari kekuasanNya yang dilimpahkan pada ahli ma'rifat.

Dalam hadits mulia ini ada perkara agung yang menjelaskan tentang kemurahan Ilahi lebih dari ungkapan yang hanya dikenal kaum 'arifin, namun membuat tergelincirnya mereka yang alpa, dan membuat bertambah takutnya orang-orang yang berselaras dengan Allah Ta'ala.


Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Kota-Kota Islam di Masa Lalu Miliki Banyak Taman dan Kebun https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pixzrx313 Begitu c...

Kota-Kota Islam di Masa Lalu Miliki Banyak Taman dan Kebun


https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pixzrx313

Begitu cintanya umat Islam pada masa itu dengan tanam-tanaman, tak heran bila kemudian kota-kota Muslim pada masa lalu memiliki banyak taman dan kebun. 

“Orang Muslimlah yang pertama kali membangun kebun raya,” kata A Watson dalam Agricultural Innovation in the Early Islamic World.

Puisi-puisi yang lahir pada era Abbasiyah secara jelas menggambarkan hal itu. Begitu banyak puisi-puisi bertema taman pada masa itu. Melalui goresan penanya, para penyair berkisah tentang indah dan teduhnya kota-kota Abbasiyah.
 
Pada era Kekhalifahan, tulis Watson, ada sejumlah taman dan kebun yang begitu spektakuler, di antaranya, Taman Al-Mu'tasam di Samarra dan Taman Istana Amir Aghlabid di Tunisia. “Taman di istana raja yang ada di Kota Fez dan Marakesh, Maroko, juga begitu indah.”

Ada pula Kebun Raya Abdul Rahman di Spanyol. Abdul Rahman adalah amir pertama Dinasti Umayyah di Spanyol. Dunia Islam pada era kejayaan juga masih memiliki banyak taman lainnya di berbagai tempat.
   
Adalah Khumarawaih, salah satu penguasa Muslim yang tercatat dalam sejarah sebagai penguasa Muslim yang memberi perhatian besar terhadap taman dan kebun. Khumarawaih adalah penguasa Dinasti Tulunid di Mesir. Pada akhir abad ke-9 M, ia membangun sebuah taman istana dengan gaya Persia. Taman ini menjadi istimewa dan berbeda dengan taman lainnya karena keberadaan berbagai tanaman palem di dalamnya.


Taman Kota di Sana Dibangun Sejak Era Umayyah https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/nvtfew313 Beberapa catatan seja...

Taman Kota di Sana Dibangun Sejak Era Umayyah

https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/nvtfew313

Beberapa catatan sejarah menyebut, taman-taman di Sana mulai dibuat pada masa Kekhalifahan Bani Umayyah. Kala itu, Bani Umayyah kemungkinan sedang mencontoh apa yang pernah dilakukan Rasulullah terhadap Kota Makkah, yang menjelma menjadi sebuah kota dengan tumbuh-tumbuhan hijau di sana-sini. Kemungkinan lain, taman-taman itu dibuat untuk merefleksikan surga.

Untuk membuat desain surgawi itu, unsur air dan tumbuhan harus ada. Lalu, hadirlah taman-taman indah di Kota Sana.

Pada 1879, seorang wisatawan asal Italia, Renzo Manzoni, menuturkan bahwa seperempat wilayah Sana berisi taman-taman yang diperkirakan sudah berusia lebih dari tiga abad. Dalam sebuah tulisan, ia juga mengungkapkan, hampir semua rumah di kota ini memiliki sumur sendiri sebagai sumber air. Keberadaan sumur itu menambah semangat mereka untuk menumbuhsuburkan tetumbuhan di taman rumah mereka.

Selain memiliki unsur dekoratif, mereka dapat memanfaatkan taman dan kebun itu sebagai sumber bahan pangan dan penambah penghasilan. Ya, karena mereka dapat menjual hasil kebun ini ke masyarakat lain.

Beberapa tahun lalu, Mackintosh berkesempatan lagi menyambangi kawasan Masjid Miqshamat dan sekitarnya. Kala itu, ia melihat taman Miqshamat sedang direnovasi. Pemilik Yayasan Abdul Rahman Muhammad al-Haddad yang bertanggung jawab atas pemulihan taman Miqshamat mengatakan, sebagian besar kawasan taman itu akan ditata kembali.

Demikian juga, dengan enam taman lainnya di Sana akan ditata ulang. Penataan ulang taman-taman ini merupakan bagian dari program yang dijalankan oleh Dana Sosial untuk Pembangunan (SFD), sebuah organisasi yang memberi perhatian pada pendanaan pertanian, pendidikan, dan proyek lainnya di Yaman.

Taman Maryam yang lokasinya sangat dekat dengan tempat tinggal Mackintosh juga termasuk salah satu taman yang didanai SFD. Berkat taman itu, kata dia, kediamannya terasa nyaman dan sejuk karena dikelilingi tanaman hijau. Ia berharap, tradisi menghiasi rumah dan bangunan dengan tetumbuhan hijau dilanjutkan oleh generasi penerus di Sana dan kota-kota lainnya di Yaman.

Sumber: Pusat Data Republika/c08


Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)