basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Dari Geladak Kapal Nabi Nuh Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Air mulai memancar dari seluruh permukaan...

Dari Geladak Kapal Nabi Nuh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Air mulai memancar dari seluruh permukaan bumi. Allah memerintahkan hewan yang berpasangan, mereka yang beriman baik dari keluarga Nabi Nuh dan bukan untuk segera masuk ke kapal sambil menyebut nama Allah saat berlayar maupun berlabuhnya.

Peradaban manusia pertama dari Nabi Adam telah hancur. Sekarang memasuki peradaban kedua dari keturunan Nabi Nuh dan mereka yang beriman. Usia peradaban Nabi Adam selama 10 kurun. Satu kurun 1.000 tahun. Jadi rentang peradaban Nabi Adam hingga Nabi Nuh selama 10.000 tahun. Begitulah pendapat Ibnu Abbas.

Yang berada di kapal Nabi Nuh, itulah nenek moyang seluruh manusia dan hewan yang ada di seluruh belahan bumi saat ini. Nenek moyang manusia yang saat ini menempati berbagai daratan benua, negara dan suku bangsa, pernah kumpul bersama di geladak kapal Nabi Nuh.

Nenek moyangnya mukmin dan bertauhid, pembela kebenaran dan dakwah kepada Allah. Mereka yang selalu berdzikir selama mengarungi terjangan badai terbesar dunia dan saat berlabuh. Selalu beristighfar dan sabar dalam mengarungi lautan kehidupan. Ini amanah karakter yang harus terus terjaga.

Nenek moyangnya pernah bersama dalam satu kapal, mengapa ada permusuhan, pertikaian, eksploitasi dan kezaliman antar manusia? Bila pernah bersama dengan hewan, mengapa menzalimi hewan? Kebersamaan harus tetap terjaga. Ini amanah ikatan hati dan saling menopang antar umat manusia dan hewan.

Agama asal nenek moyang manusia saat ini adalah yang diserukan oleh Nabi Nuh, yaitu Islam. Menundukkan diri kepada Allah dengan taat dan beribadah.

Bila ada pertikaian, ingatlah bahwa nenek moyangnya pernah duduk bersama di geladak kapal Nabi Nuh.  Pernah merasakan perjuangan bersama, makan, tidur,  berbicara dan merasakan suasana hidup bersama. Kisah Nabi Nuh mengeratkan ikatan hati manusia di jagat raya.

Proses Melahirkan Karya Besar dari Nabi Nuh  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ketika umat Nabi Nuh ter...

Proses Melahirkan Karya Besar dari Nabi Nuh 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ketika umat Nabi Nuh terus membangkang dan memperolok-olok. Terus menghalangi jalan kebenaran, mengintimidasi, mendustakan dan membuat sedih. Nabi Nuh tetap bersabar. Hingga Allah menentukan waktu untuk menjatuhkan hukuman kepada yang kafir.

Saat kezaliman dan kerusakan terus memuncak tanpa batas. Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku." Doa ini terus dipanjatkan hingga akhirnya Allah menurunkan perintah cara selamat dari kezaliman mereka.

Allah memerintahkan Nabi Nuh membuat piranti keselamatan berupa kapal yang mampu mengarungi banjir besar dan yang airnya akan menenggelamkan puncak-puncak pegunungan.

Nabi Nuh merupakan tukang kayu, akan tetapi belum pernah membuat kapal. Kapal yang memuat sejumlah orang, binatang ternak, kebutuhan logistik, tidak rentan diterjang badai dan hujan lebat. Bagaimana melakukan lompatan kemampuan dari tukang kayu menjadi pakar perkapalan dalam waktu singkat?

Spesifikasi kemampuan yang dimiliki harus memiliki pengetahuan, pengalaman teknik, ilmu bangunan, perincian dan perakitan. Butuh pengarahan dan koreksi agar tidak terjadi kesalahan dan cacat yang berpotensi menenggelamkan kapal.

Saat itu kapal merupakan karya inovatif yang belum pernah dilakukan oleh manusia sebelumnya. Bagaimana caranya? 
Sejak perencanaan, persiapan, teknik pembuatan kapal, penentuan materi yang digunakan, cara mengerjakannya, dan pengawasannya dibimbing oleh wahyu Allah.

Setelah mencemooh dakwahnya, sekarang mencemooh proses pembuatan kapal. Hiruk-pikuk pencemoohan memasuki babak baru. Semua orang mencemooh saat melewati tempat pembuatan kapal tersebut. Apalagi proses pembuatannya berada di tempat antara Syam dan Irak yang tidak ada lautan. Nabi Nuh tetap teguh melanjutkan proyek tersebut.

Setelah kapal selesai, Allah pun terus menjaga kapal tersebut dari pengrusakan orang-orang kafir. Saat mereka melemparkan kotoran ke kapal, bagaimana cara membersihkannya? Allah menurunkan penyakit yang obatnya hanya dari kotoran di Kapal tersebut.

Ini sebuah pelajaran, bahwa karya besar lahir karena terjun langsung menghadapi tantangan. Kendalanya, bagaimana menjembatani kesenjangan kompetensi yang ada dengan kompetensi super canggih yang dibutuhkan?  Belajarlah dari Nabi Nuh.


Mengapa Nabi Nuh Dianggap Lemah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mengapa manusia sangat sulit menundu...

Mengapa Nabi Nuh Dianggap Lemah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Mengapa manusia sangat sulit menundukkan hatinya kepada Allah? Mengapa sulit menyungkurkan dirinya dihadapan Allah?

Mengapa manusia, merasa dirinya lebih hebat dari alam semesta? Lebih pintar dari Maha Kuasa? Lebih berilmu dan kaya dari Maha Perkasa?

Nabi Nuh bersabda, "Aku tak memiliki gudang-gudang rezeki dan kekayaan, tak mengetahui yang gaib dan bukan pula malaikat."

Nabi Nuh tidak mengetahui sedikitpun dari ilmu Allah selain yang Allah ajarkan kepadanya. Tak sedikit pun memiliki kemampuan, selain yang diberikan Allah.

Nabi Nuh tak memiliki kuasa untuk mendatangkan manfaat ataupun menolak bahaya pada dirinya sendiri, kecuali yang dikehendaki Allah.

Kaum Nabi Nuh justru berkata, "Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami bahkan kami menganggap kamu seorang pendusta." Kekuatan terbesar tertutup di mata yang menuhankan akal dan materi. Mana mungkin melakukan revolusi tanpa kekuatan kasat mata?

Kaum Nabi Nuh berkata, "Apakah kami harus beriman kepadamu padahal pengikut-pengikutmu orang-orang yang hina?" Inilah logika keterbatasan akal.

Revolusi kehidupan tak butuh gudang-gudang rezeki dan kekayaan, sekapasitas supranatural dan  malaikat. Tak butuh juga pendukung yang mulia dan perkasa.

Revolusi kehidupan hanya membutuhkan, "Bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku (Rasul). Dan aku tak meminta imbalan kepadamu."

Mengapa kekuatan yang beriman tak terlihat? Mengapa kekuatannya hanya bertakwa, taat kepada Rasul dan keikhlasan saja? Agar tak bisa diprediksi oleh siapapun.

Kekuatan yang beriman disembunyikan Allah. Dimunculkan saat dibutuhkan. Dihadirkan di momentum yang tepat, efeknya melumpuhkan total.

Kaum Nabi Nuh tak menduga kehebatan kapal. Mereka berusaha merusak kapal namun mereka sendiri yang terpaksa memperbaikinya.

Yang menuhankan akal dan materi, menganggap mukmin itu sangat lemah. Mereka tak paham keterkaitan ketakwaan dengan Kekuatan, kemakmuran dan kebahagiaan.

Padahal takwa adalah penarik dan penghimpun seluruh kekuatan kehidupan, alam semesta dan manusia dengan kehendak Allah.

Takwa adalah pendobrak keterbatasan manusia sehingga memunculkan keajaiban yang tak pernah terpikirkan manusia. Daya Allah bukan manusia.

Itulah penyebab mengapa kehadiran Nabi sangat mengherankan manusia yang menuhankan akal dan materi. Karena cara pandang kehidupannya berbeda.

Sumber energi mukmin berbeda dengan yang menuhankan akal dan materi. Mukmin dilecehkan, sebab mereka tak paham energi dahsyat yang tersembunyi.

Mengenggam Kemampuan Nabi Nuh dan Ilmu Nabi Khaidir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Saat banjir memen...

Mengenggam Kemampuan Nabi Nuh dan Ilmu Nabi Khaidir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Saat banjir memenuhi seluruh bumi. Apa yang bisa menyelamatkan? Umat Nabi Nuh berfikir, berlari ke gunung yang paling tinggi dan kokoh. Itulah akal.

Proses berfikir akal hanya berdasarkan fenomena, fakta dan pengetahuan  yang sudah direkam melalui panca indra. Akal tak bisa menjangkau selain itu.

Yang luput dari akal sangatlah banyak. Yang tak diketahui akal sangatlah melimpah dan tak terhingga. Padahal persolan manusia tak pernah terduga.

Ilmu, teknologi, sumber daya dan proses berfikir, dalam satu ketika tak bisa menyelesaikan, sebab persoalannya melampaui prediksi dan kemampuannya.

Andai manusia mengetahui persoalan yang paling sulit, namun tak bisa otomatis mendapatkan solusinya. Ada proses pencarian, belajar, penelitian dan uji coba.

Manusia terus dilanda  kesulitan dan ketakutan, karena imajinasi persoalannya lebih tinggi dari kecepatan mencari dan mendapatkan solusinya.

Penyebab umat Nabi Nuh hancur, memandang solusi banjir hanya berlari ke tempat tertinggi, tak menduga ketinggian airnya melampaui gunung yang tertinggi.

Nabi Nuh memanggil putranya agar naik ke kapal. Namun logika akal putranya, solusinya naik ke gunung yang tertinggi. Itulah fenomena keterbatasan akal.

Nabi Nuh selamat. Mengapa bisa mengantisipasi krisis, bencana dan persoalan yang akan terjadi? Bagaimana mendapatkan solusi yang tuntas dan mudah?

Saat putranya terus menaiki gunung, Nabi Nuh berkata, "Tak ada yang selamat selain perlindungan Allah yang Maha Penyayang." Perlindungan yang terkokoh adalah takwa.

Bersikaplah seperti Nabi Nuh, mengapa bisa membuat kapal? Mengapa yang dibuatnya adalah kapal? Padahal tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Nabi Khaidir bertindak karena sudah tahu yang akan terjadi. Namun Nabi Nuh melakukan sesuatu padahal tak tahu apa yang akan terjadi. Solusinya mendahului persoalannya.

Ilmu Nabi Khaidir masih ada. Kemampuan Nabi Nuh masih ada. Semuanya dalam genggaman umat Islam. Semuanya dapat muncul lagi hanya dengan ketakwaan

Mekkah, Episentrum Perlawanan Terhadap Penjajah di Nusantara (1) Diringkas Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin ...

Mekkah, Episentrum Perlawanan Terhadap Penjajah di Nusantara (1)

Diringkas Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Raffles, Letan Jendral selama peralihan Inggris ke Belanda 1811-1816, mengatakan, "Para imam agama Muhammad tanpa terkecuali ditemukan dalam setiap kasus pemberontakan yang paling efektif. Kebanyakan mereka keturunan campuran Arab dan Pribumi yang pergi dari satu negri ke negri lain di belahan timur dan pada umumnya, karena intrik dan desakan pemimpin lokal, tergerak untuk menyerang atau memerangi orang-orang Eropa sebagai kafir dan pengacau."

Di era penjajahan Belanda, Haji menjadi tema sentral pembahasan strategi melemahkan perlawanan di  Nusantara. Para ulama yang kembali dari Mekkah, para haji, dianggap telah menghadirkan ancaman bagi kekuasaan penjajahan di Nusantara. Raffles bukan satu-satunya yang memiliki pandangan ini.

VOC walaupun hanya memiliki kepentingan ekonomi, memandang Haji sebagai sebuah ancaman. Pada tahun 1664, VOC melarang tiga orang Bugis yang baru pulang dari Mekkah untuk mendarat di Nusantara, dengan alasan bahwa kedatangan mereka ke tengah-tengah bangsa Muhammad yang percaya takhayul di daerah ini, memiliki konsekuensi yang serius. Tahun 1716, VOC membolehkan sepuluh orang haji untuk tinggal tetapi dengan pengawasan yang ketat.

Raffles sangat serius terhadap mereka yang pulang dari berhaji. Pada laporan tanggal 10 Juni 1811 di Malaka, menuliskan bahwa orang Arab dengan dalih mengajar orang Melayu tentang prinsip agama Muhammad, menanamkan kefanatikan yang sangat intoleran dan membuat mereka tidak mampu  menerima suatu jenis pengetahuan yang berguna.

Pandangan Raffles tentang haji, dan Islam secara umum membentuk persepsi kolonial tentang Islam dan Muslimin. Pemerintah Inggris kemudian memelopori studi serius tentang Islam, seiring dengan kontrol Inggris atas Nusantara. Pandangan Raffles tentang bahaya politik Haji telah menjadi satu perhatian penjajah yang utama tentang Muslim di Nusantara.

Haji dianggap sebagai sarana di mana spirit pemberontakan dibawa dari Mekkah ke Nusantara. Untuk membatasi Haji, penjajahan Belanda beberapa kali mengeluarkan Resolusi. Dari Resolusi 1825, Resolusi 1831, Ordonansi 1859. Isinya sebagai upaya pembatasan haji.

Isi Resolusi tersebut dari pembebanan biaya yang tinggi, surat keterangan dari bupati, menunjukkan bukti memiliki dana yang cukup untuk perjalanan maupun keluarga yang ditinggalkan hingga diwajibkan menjalani ujian oleh bupati.

Sumber: 
Ulama dan Kekuasaan, Prof Jajat Burhanuddin, Mizan 2012

Tahapan Gerakan Dakwah Walisanga di Nusantara  Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sunan Giri seorang Saud...

Tahapan Gerakan Dakwah Walisanga di Nusantara 

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Sunan Giri seorang Saudagar. Dia diajari berdagang sejak kecil oleh orang tua angkatnya. Jejak Sunan Giri bisa ditemukan di Kalimantan dan Indonesia Timur karena sering berniaga.

Sunan Giri mendirikan pesantren untuk menyiapkan dai yang mendidik masyarakat. Semua Sunan memilik pesantren. Semua Sunan memiliki generasi penerus. Disinilah cikal bakal generasi pemimpin Islam dilahirkan. Disinilah konsep pendidikan barat tidak bisa meracuni pemikiran dan jiwa untuk melawan penjajah.

Sunan Gresik ahli irigasi, mengolah sawah dan  membentuk sawah baru. Dia pun berdagang kebutuhan pokok untuk menuntaskan kemiskinan akibat perang Paregreg yang terjadi diantara keluarga Majapahit. Dekat dengan penguasa Majapahit untuk didakwahi. Hasilnya adalah Raden Fattah putra pangeran Brawijaya V yang kemudian menjadi raja Demak.

Sunan Kalijaga dikenal dengan dakwah kulturalnya. Menciptakan banyak lirik, mengislamisasikan beragam budaya dan istiadat. Berdakwah keliling dari satu daerah ke daerah lain. Jiwanya penuh pengembaraan.

Sunan Muria ahli dalam teknologi. Khusus teknologi pertanian. Membuat cangkul dan wuluku. Banyak ide-ide teknologinya agar hasil tanam masyarakat Jawa menjadi lebih baik.

Sunan Kudus ahli dalam bidang hukum peradilan, ketatanegaraan, militer dan pertahanan. Juga persenjataan. Masih banyak keahlian para Walisongo yang belum dibahas dalam kesempatan ini. Inilah karakter dai yang dicontohkan Walisongo. Untuk apa ?

Setiap Walisongo memiliki daerah dakwah masing-masing.  Di Jawa Barat ada Sunan Gunung Jati, Maulana Hasanuddin dan Aliyuddin. Di Jawa Tengah ada Sunan Kalijaga, Syekh Magribi dan Sunah Kudus. Di Jawa Timur ada Sunan Ampel, Sunan Giri dan Gresik. Setiap periode tertentu mereka berkumpul di tempat Sunan Giri atau Demak. Membahas pertumbuhan dakwah dan problematikanya. Ini dakwah yang terorganisir bukan asal-asalan. Setiap periode tertentu dipilih ketua yang baru.

Untuk apa ? Puncaknya semua kekuatan dimobilisasi dan dikonsolidasi untuk membentuk  kekuatan politik baru yang kuat dan berwibawa. Yaitu kerajaan Demak.

Jadi Dakwah Ekonomi. Dakwah Teknologi. Dakwah kultural. Dakwah pendidikan. Dakwah sosial dan budaya yang dibangun oleh Walisongo untuk membangun dakwah politik agar kekuasaan digenggam oleh mereka yang amanah dan menciptakan Rahmat bagi Semesta.

Menurut Imam Ibnu Khaldun dalam kitabnya Mukadimah. Membangun pemerintah harus dibangun oleh dua hal. Yaitu, fanatisme dan kekuatan. Ini yang dibangun oleh Walisongo. Ke dua hal membuat orang bisa berpartisipasi dan mendukung sebuah kekuasaan politik.

Jadi sangat aneh bila hari ini ada yang berkata jangan bawa politik ke dakwah dan ke masjid. Karena politik adalah saran dakwah dan menegakkan peran khalifah di muka bumi yang diamanahkan Allah kepada hamba-Nya. Mari mempelajari kiprah para Walisongo yang diridhai Allah. Agar tahu bagaimana umat ini bersikap dan berbuat.

Yang mempercepat perubahan dakwah ekonomi menjadi politik karena hancurnya jaringan perdagangan Malaka. Pengaruh ini membuat pusat-pusat perdagangan di Nusantara menjadi kekuatan politik.

Referensi:
1. Walisongo, Rahmat Abdullah, Al Wafi Publishing, Juni 2015
2. Hasan bin Ali, Dr Ali Muhammad Ash Shalabi, Penerbit Ummul Qura, 2017
3. Ulama dan Kekuasaan, Prof Jajat Burhanuddin, Mizan 2012

Jalinan Kerajaan Budha Sriwijaya dengan Kekhalifahan Islam (3-habis) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) ...


Jalinan Kerajaan Budha Sriwijaya dengan Kekhalifahan Islam
(3-habis)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Mekkah dan Madinah, juga dunia Islam, telah hadir dalam pikiran penduduk Nusantara sebelum mereka memeluk Islam. Perdagangan internasional telah membawa Nusantara ke dalam kontak dengan Timur Tengah.

Sumber-sumber Arab menyebutkan dua surat menyurat antara raja Sriwijaya, Sri Indrawarman, dengan Khalifah Muawiyah bin Abu Sofyan dan Umar bin Abdul Aziz. Dalam surat ini disebutkan berbagai produk perdagangan yang dihasilkan oleh Sriwijaya secara umum yaitu bumbu-bumbu, wewangian, pala dan kapur barus.

Penyebutan detail produk perdagangannya menandakan bahwa raja Sriwijaya sangat paham tentang kondisi Kekhalifahan Islam saat itu, juga hasrat untuk membangun hubungan diplomatik yang telah menjadi agenda kebijakan utama dengan dunia luar.

Tanda keakraban raja Sriwijaya ditandai dengan ungkapan dirinya sebagai Raja Nusantara, yang menegaskan sifat dan karakter maritim Sriwijaya, dan penyapaannya terhadap Khalifah Umar bin Abdul Aziz dengan sebutan raja Arab. 

Pertukaran hadiah antara Sriwijaya dengan Kekhalifahan Bani Ummayah sering kali terjadi. Bahkan hadiah dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz diberikan ke kaisar Cina oleh raja Sriwijaya. Ini mengindikasikan hubungan yang erat antara Sriwijaya dengan Kekhalifahan Islam.

Seorang pelayar Arab yang bernama Ibnu Rosteh mengkabarkan raja Sriwijaya bahwa tidak ada raja yang lebih kaya, lebih kuat dan lebih punya pendapatan dibandingkan raja Sriwijaya. Ibnu Zayd juga mengkabarkan saat Sri Indrawarman wafat, seluruh kekayaannya dibagi-bagikan ke kalangan anggota keluarga, petinggi kerajaan hingga budak yang bekerja di kerajaan.

Sumber:
1. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad ke 17 dan 18, Prof Dr Azyumardi, Kencana 2007
2. Ulama dan Kekuasaan, Prof Jajat Burhanuddin, Mizan 2002
3. Islam dalam Arus Sejarah Indonesia, Prof Jajat Burhanuddin, Kencana 2020


Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)