basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Ragam Pohon, Ragam Model Investasi dalam Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana seni berinvestasi? Bagaimana sen...

Ragam Pohon, Ragam Model Investasi dalam Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana seni berinvestasi? Bagaimana seni mengembangkan harta, tanpa menganggu cash flow harian dan hasilnya cepat dinikmati?

Yang berinfaq di jalan Allah swt digambarkan seperti menanam satu benih, lalu tumbuh dengan 7 tangkai, setiap tangkai menghasilkan 100 buah. Model hasil investasi seperti ini yang didambakan.

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:261)

Surat Al-Baqarah juga memaparkan jenis tanaman dalam satu kebun. Setiap jenis tanaman mencerminkan satu jenis model investasi. Ada model pohon anggur dan kurma.

Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).
(Al-Baqarah [2]:266)

Mengapa Surat Al-Baqarah menjelaskan dua jenis tanaman?   Investasi yang aman harus memenuhi kebutuhan cash flow jangan pendek dan jangka panjang. Bukankah, cash flownya terbatas? Bukankah, ingin menikmati kemudahan hidup jangka panjang?

Pohon Anggur bisa dipanen dalam waktu satu tahun. Artinya, dalam setahun sudah ada cash flow yang masuk untuk kebutuhan konsumsi harian dan investasi kembali.

Pohon Kurma baru bisa dipanen paling cepat 4 tahun, umumnya 7-10 tahun. Bila hanya menanam pohon kurma, sanggupkah menanggung cash flow yang besar? Tak semua sanggup. Untuk itulah perlu dipadukan dengan pohon anggur.

Kapan pohon kurma dan anggur panen? Memadukan waktu panen keduanya dapat menjamin kesinambungan cash flow setiap waktu.

Tidak itu saja, kedua umur pohon ini sangat lama. Pohon Kurma bisa mencapai 75 tahun. Sedangkan Anggur,  20 tahun. Artinya, selama hidup tak perlu lagi mengkhawatirkan cash flow untuk konsumsi dan investasi.

Inilah cara Allah swt membimbing pengelolaan cash flow dan investasi, agar hidup tak dipusingkan lagi dengan dunia.

Pertanian di Dataran Tinggi dalam Surat Al-Baqarah  Oleh Nasrulloh Baksolahar Mereka yang berinfak di jalan Allah swt untuk mera...

Pertanian di Dataran Tinggi dalam Surat Al-Baqarah 

Oleh Nasrulloh Baksolahar


Mereka yang berinfak di jalan Allah swt untuk meraih ridha Allah swt dan meneguhkan jiwanya diibaratkan dalam Surat Al-Baqarah seperti yang menanam pohon di dataran tinggi.

Menurut para ahli, dataran tinggi merupakan daerah datar dengan ketinggian lebih dari 500-700 meter dari permukaan laut. Apa keunggulan dataran tinggi dalam  Surat Al-Baqarah bagi pertanian ?

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari rida Allah dan memperteguh jiwa mereka adalah seperti sebuah kebun di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:265)

Bagaimana keunggulan dataran tinggi dari sisi sain?

1. Memiliki kualitas tanah yang subur.

Di sejumlah wilayah, puncak gunung merupakan wilayah hutan yang dilindungi sehingga mineral tanah yang dibutuhkan tanaman dapat disuplai dari hutan melalui air yang mengalir dari pegunungan.

2. Mengandung sekitar setengah dari semua air tawar yang digunakan manusia.

Hal ini karena gunung mencegat aliran udara, menaikkannya ke atas, dan membuatnya mengembun, berubah menjadi awan hingga curah hujan di daerah dataran tinggi yang cukup tinggi. Oleh karena itu stok air tawar begitu melimpah.

3. Udaranya masih bersih

Udara yang bersih mampu menghindari tanaman dari efek buruk dari udara yang penuh dengan polusi. Apa saja dampak udara yang dipenuhi polusi?

Udara penuh polusi dapat mengganggu proses fotosintesis dengan merusak klorofil atau menghambat stomata (pori-pori kecil pada daun) yang penting untuk pertukaran gas. Penurunan efisiensi fotosintesis mengurangi produksi energi tanaman. 

Hujan asam dari udara yang kotor menurunkan pH tanah, mengganggu ketersediaan nutrisi, dan mempengaruhi kesehatan akar tanaman. Tanaman yang tumbuh di tanah yang asam sering kali menunjukkan gejala defisiensi nutrisi.

Secara jangka panjang, paparan polusi udara yang berkepanjangan dapat mengurangi kualitas dan kuantitas hasil panen. Misalnya, kontaminasi oleh ozon dapat mengurangi ukuran buah, kualitas nutrisi, dan memperpendek masa simpan hasil panen.

Inilah jaminan Allah swt kepada yang mengelola hartanya dengan benar. Tanamannya dapat tumbuh baik dan panennya lebih melimpah. Juga, gambaran kemukijzatan Al-Qur'an saat menjelaskan pertanian di dataran tinggi.

Mandeknya Pengembangan Harta Oleh: Nasrulloh Baksolahar Menanam satu benih, berarti bertambahnya satu peluang hasil panen. Memup...

Mandeknya Pengembangan Harta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Menanam satu benih, berarti bertambahnya satu peluang hasil panen. Memupuk tanah, berarti menambah peluang semakin baik kualitas dan melimpahnya hasil panen. Bagaimana bila tidak menanam dan memupuk?

Semakin banyak mengeluarkan harta, berarti menambah peluang berlimpahnya harta. Untuk itulah, Al-Qur'an mendorong Mukminin untuk terus berinfaq dan menaikkan jumlahnya sesuai yang dimilikinya.

Apa yang penyebab terhentinya pengembangan harta? Mendiamkan harta, berarti terhentinya pengembangan harta itu sendiri. Apa penyebabnya?

Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat keji (kikir), sedangkan Allah menjanjikan kamu ampunan dan karunia-Nya. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:268)

Harta itu milik Allah swt. Yang paham karakter harta, hanya Allah swt. Jadi, kelolalah harta sesuai petunjuk Allah swt. 

Takut miskin dan kikir, membuat harta menjadi tak berguna. Apa gunanya bila disimpan saja? Hanya menjadi benda mati? Harta itu bekerja bagi pemiliknya bila diputar dan disalurkan.

Bila harta berputar, maka roda kehidupan pun berputar. Bila uang berputar, maka roda perekonomian pun ikut berputar. Bukankah kemakmuran semakin bertambah bila roda perekonomian terus berputar dan bertambah?

Mindset Pohon dan Infaq dalam Pengelolaan Harta di Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pengelolaan harta dalam Al-Qur...

Mindset Pohon dan Infaq dalam Pengelolaan Harta di Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Pengelolaan harta dalam Al-Qur'an selalu dikaitkan dengan pohon. Ada apa dengan pohon? Satu pohon menghasilkan buah-buahan yang tak terhingga. Bila usia pohon sudah melebihi 5 tahun, tidak diurus pun, pemilik pohon tidur pun, buahnya tetap melimpah. Apakah mengelola bisnis seperti ini juga?

Mindset seperti apa agar hasilnya seperti ini? Infaq di jalan Allah swt. Infaq itu selalu berkonotasi positif, tidak ada yang negatif. Infaq itu berorientasi akhirat bukan dunia.

Di jalan Allah swt, berarti diinvestasikan pada sektor yang dikehendaki Allah swt, bukan ego manusia. Yang dijamin paling tinggi kemanfaatan, terbaik memberikan solusi dan berdampak paling luas. Inilah mindset dari setiap receh uang yang dikeluarkan.

Infaq itu bagaikan seseorang menanam pohon. Terus mengolah tanah. Terus memupuk tanah agar makro dan mikro organisme tanah hidup. Terus menciptakan lingkungan kondusif agar tanaman bisa tumbuh dengan baik. Adakah keinginan balas jasa di tahapan ini?

Menanam pohon itu sudah pasti hasilnya. Apalagi Al-Qur'an mengambarkannya dengan kebun-kebun yang airnya selalu mengalir. Juga, dengan cabang yang banyak dan akar yang menghujam ke bumi. Di tanah pegunungan yang hasilnya berlipat dua kali dibandingkan dataran rendah. Inilah jaminan Allah swt.

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari rida Allah dan memperteguh jiwa mereka adalah seperti sebuah kebun di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:265)

Mengapa mengelola harta lebih banyak dari sisi pengeluaran bukan penerimaan? Setiap orang sudah dijamin rezekinya oleh Allah swt. Ini dari sisi penerimaan. Namun, tumbuh dan berkembangnya tergantung dari apa yang dilakukan setelah harta itu diterima dan dimiliki?

Kesalahan dan kehancuran harta  lebih banyak disebabkan oleh kesalahan setelah harta itu dimiliki, atau dari sisi pengeluaran. Salah fokus, salah prioritas, salah orientasi, salah urus, dan salah penempatan.

Oleh sebab itu, Al-Qur'an membimbingnya dengan perumpamaan yang sederhana, seperti menanam pohon. Al-Qur'an juga mengarahkan dengan kalimat yang sederhana yaitu berinfaq di jalan Allah swt.






Pengelolaan Harta dengan Kisah 4 Burung dan Kehancuran Kota di Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Tujuan Surat Al-Baqa...

Pengelolaan Harta dengan Kisah 4 Burung dan Kehancuran Kota di Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Tujuan Surat Al-Baqarah menurut Sayid Qutb di Tafsir Fizilalil Al-Qur'an adalah tentang kekhalifahan. Maka, itulah sebabnya akhir surat Al-Baqarah dipenuhi dengan tema pembahasan pengelolaan harta?

Pengelolaan harta pun tak sekedar mengembangkan dan mendistribusikan tetapi dikaitkan dengan administrasi dan pencatatan yang baik dan kuat. Juga, berinteraksi dengan orang yang amanah. Penjelasan ini menjadi ayat terpanjang di dalam surat Al-Baqarah. 

Sebelum tema harta, Allah swt berkisah tentang kota yang hancur lebur di era Nabi Uzair, setelah 100 tahun, kota itu berhasil dibangun kembali seolah-olah tidak pernah terjadi kehancuran. Nabi Uzair pun tercengang.

Sebelum tema harta, Allah swt berkisah tentang 4 burung yang dipotong-potong bagian tubuhnya, lalu disebar di beberapa tempat yang berjauhan oleh Nabi Ibrahim, dengan kehendak-Nya, burung itu hidup kembali. Nabi Ibrahim menjadi sangat yakin akan Maha Kekuasaan Allah swt.

Yang telah hancur lebur pun. Yang tak tersisa sedikit pun. Yang tercabik-cabik pun dapat dikembalikan, dikumpulkan dan dapat kembali seperti semula, bagaimana dengan harta yang disedekahkan? Bila dianggap musnah, bukankah hanya sebagian kecil saja?

Setelah kisah kehancuran kota  dan 4 burung, Allah swt menyajikan fakta yang sangat jauh berbeda, bahkan bertolak belakang. Yang dianggap hilang justru berkembang berlipat tak terhingga, inilah fakta tentang pengelolaan harta yang benar,

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:261)

Apakah fakta ini tidak menghadirkan ketakjuban seperti Nabi Uzair? Apakah ini tidak menghadirkan keyakinan seperti Nabi Ibrahim? Fakta ini seharusnya melampaui apa yang dirasakan oleh Nabi Uzair dan Nabi Ibrahim. Inilah kemukjizatan Al-Qur'an dalam memotivasi orang yang beriman. Apakah cukup hingga disini?

Setelah itu, Allah swt menyajikan ayat-ayat dengan tema yang sama dalam mengelola harta, yaitu, "Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih."

Orang-orang yang menginfakkan harta mereka di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang mereka infakkan itu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima), bagi mereka pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih.
(Al-Baqarah [2]:262)

Orang-orang yang menginfakkan hartanya pada malam dan siang hari, baik secara rahasia maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.
(Al-Baqarah [2]:274)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, beramal saleh, menegakkan salat, dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan tidak (pula) mereka bersedih.
(Al-Baqarah [2]:277)

Jadi harta yang dikelola dengan tuntutan Allah swt tidak akan memunculkan rasa takut dan sedih, tetapi justru tumbuh menjadi tak terhingga. Itulah 2 kisah dan perumpamaan pengelolaan harta di bagian akhir surat Al-Baqarah.



Andai Penjajah Zionis Israel Menyerang Gaza Kembali Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Kepala Staf Umum Israel yang baru saja diangkat, Let...


Andai Penjajah Zionis Israel Menyerang Gaza Kembali

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Kepala Staf Umum Israel yang baru saja diangkat, Letnan Jenderal Eyal Zamir telah menyatakan bahwa tahun 2025 akan menjadi "tahun perang" melawan Gaza dan Iran, demikian laporan media Israel 6 Maret 2025. Apa yang terjadi di Gaza?

Penjajah Zionis Israel bisa menyerang dengan infrastruktur militer yang lebih massif daya mematikan dan menghancurkannya, sebab Amerika telah mengijinkan mengirimkan senjatanya dengan rudal yang lebih besar dan daya ledaknya lebih tinggi. Apakah hanya bisa menghancurkan Gaza? Namun, tak bisa mengalahkannya?

Menghancurkan sangat berbeda dengan mengalahkan. Sekarang, Gaza hancur, tetapi seluruh dunia paham, yang kalah itu Penjajah Zionis Israel. Buktinya, seluruh petinggi militernya mengundurkan diri, juga mengakui kegagalannya dalam menghadapi Badai Al-Aqsa.

Diduga, tentara IDF yang tewas sekitar 6.000 dari daftar keluarga tentara yang mendaftarkan kedukaan akibat perang. Sedangkan 15.000 tentaranya mengalami gangguan mental dan fisik akibat perang. 

Bukankah sebelumnya, sudah banyak yang tak mau kembali berperang di Gaza? Bagaimana bisa mental seperti ini dimobilisasi ulang untuk bertempur kembali untuk menang?

Bukankah perang sebelumnya membuat perekonomiannya hancur? Bukankah dalam kondisi ekonomi yang kokoh pun tidak bisa menang, apalagi berperang dengan kondisi ekonomi terpuruk?

Sebelumnya, berperang dengan mental yang kokoh sepagai pasukan yang terbaik, terkuat dan tak pernah terkalahkan. Sekarang berperang dengan mental telah kalah. Apakah mental seperti ini lebih menjamin kemenangan?

Sikap negara Arab pun mulai jauh berbeda. Mesir dipanggil Amerika agar mau menampung rakyat Gaza yang akan diusir, namun tidak datang. Amerika merencanakan pembersihan Gaza, namun negara Arab justru berkomitmen merekonstruksi Gaza. Artinya, Amerika dan Israel pun tak lagi "ditakuti" di kawasan ini.

Kehadiran Hamas di Gaza pun tak dipersoalkan dalam proposal rekonstruksi, artinya dukungan bangsa Arab semakin kuat, tidak saja dari masyarakatnya tetapi dari penguasanya juga. Padahal sebelumnya,  penguasa Arab,  lebih mesra kepada penjajah. Penjajah Zionis Israel sendiri pun mulai mengecam proposal rekonstruksi ini.

Fakta sejarah di Palestina, saat Tentara Salib sekali kalah di tangan Shalahuddin Al-Ayubi. Saat Tentara Mongol sekali kalah oleh Saifudin Qutuz di Palestina, setelah itu kekuatannya tak bisa dipulihkan, kekalahan beruntun pun terus menghantuinya. Apakah takdir ini terjadi pada penjajah Zionis Israel setelah Badai Al-Aqsa?

Tidak Saja Trump dan Netanyahu, Romawi pun pernah Mengancam Muslimin Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Presiden Amerika Serikat Donald...

Tidak Saja Trump dan Netanyahu, Romawi pun pernah Mengancam Muslimin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengancam lewat media sosial dengan meminta Hamas untuk segera membebaskan semua tawanan yang masih berada di wilayah tersebut, atau menghadapi “neraka”. Trump telah berulang kali melontarkan ancaman tersebut sebelumnya. 

Perdana Menteri “Israel”, Benjamin Netanyahu pun, dalam pidatonya di Knesset (Parlemen “Israel”) pada Senin, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan bernegosiasi untuk tahap kedua karena “jarak antara kita dan Hamas tidak dapat dijembatani.”

Netanyahu juga menegaskan, “Kami tengah bersiap untuk tahap-tahap berikutnya dari perang ini di tujuh front yang berbeda.” Amerika dan Israel pun membuat latihan militer gabungan. Apakah ancaman ini hal yang baru?

Kafir Quraisy pernah mengancam untuk memusnahkan Muslimin di perang Uhud, bagaimana jawaban Muslimin?

(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
(Āli ‘Imrān [3]:173)


Gabungan Quraisy, kabilah Arab, dan Yahudi pun pernah mengancam Muslimin di perang Ahzab. Bagaimana jawaban Muslimin? 

Ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan (yang bersekutu) itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Benarlah Allah dan Rasul-Nya. Hal itu justru makin menambah keimanan dan keislaman mereka.
(Al-Aḥzāb [33]:22)


Ancaman kepada Muslimin tidak hanya dari Quraisy, tetapi juga dari Romawi, negara super power saat itu. Yaitu, berupa pergerakan pasukan Romawi ke Tabuk untuk menyerang Madinah.

Perang Tabuk terjadi pada musim panas di bulan Rajab sekitar tahun ke-9 Hijriyah. Pemicu awal adalah pasukan Romawi tak bisa mengalahkan  tentara Islam dalam Perang Mu'tah pada tahun ke-6 Hijriyah.

Heraklius merasa dipermalukan dan begitu murka. Tentaranya yang berjumlah dua ratus ribu tertahan oleh tiga ribuan pasukan muslim. "Tentara kita sanggup mengalahkan tentara Persia. Mustahil mereka tidak bisa mengalahkan orang Arab yang tidak beradab itu!"

Berita pergerakan pasukan Romawi ke wilayah Arab pun terdengar oleh Nabi Muhammad SAW. Tak dibiarkan pasukan Heraklius menduduki lebih jauh jazirah Arab apalagi sampai menyerang Madinah. Pasukan Muslimin pun bergerak keluar Madinah,  strateginya menahan Romawi di Tabuk.

Kaisar Heraklius ragu kekuatan tentara Islam bisa sampai di basis pasukan Romawi. "Dalam cuaca yang sangat panas seperti ini, unta pun tidak mampu melewati padang pasir, apalagi manusia. Orang-orang Arab itu (tentara Islam) akan mati kekeringan di padang pasir," kata dia.

Nyatanya, tentara Islam hampir sampai di tempat pasukan Romawi membangun markas. Heraklius pun heran. "Mereka (tentara Islam) itu manusia atau bangsa jin?" kata Heraklius.

Dalam perjalanan menuju markas tentara Romawi, pasukan Islam juga berhasil menaklukkan wilayah Daumatul Jandal, daerah bawahan Romawi.

Heraklius mulai cemas dan mulai mengumpulkan pendapat dari bawahannya. Atas saran dari bawahannya, Pasukan Romawi pun mundur dari jazirah Arab wilayah yang pernah mereka taklukkan.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (328) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (245) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (491) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (356) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (471) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (194) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (140) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)