basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Api dari Baitul Maqdis Oleh: Nasrulloh Baksolahar Firaun merupakan gelar bagi setiap raja Mesir yang kafir, baik yang berasal da...

Api dari Baitul Maqdis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Firaun merupakan gelar bagi setiap raja Mesir yang kafir, baik yang berasal dari bangsa Amaliq, maupun lainnya.

Firaun melakukan kekejaman dan kekejian terhadap Bani Israil setelah dia bermimpi tentang api yang keluar dari Baitul Maqdis. Api itu memasuki rumah-rumah bangsa Qibti di Mesir, kecuali rumah Bani Israil. Apa maknanya?

Ahli tafsir mimpi pun dipanggil. Apa tafsirnya? Kerajaannya akan  lenyap binasa melalui tangan seseorang yang berasal dari kalangan Bani Israil. Bukankah kekuasaan itu bergulir?

Bukankah banyak kerajaan itu dibangun dan hancur? Bukankah sudah ada pengusa sebelum Firaun yang hancur? Seperti raja Namrudz di era Nabi Ibrahim?

Tersebar kabar pula dari intelijen  kerajaan bahwa Bani Israil sedang menunggu lahirnya bayi laki-laki di antara mereka, yang karenanya mereka akan meraih kekuasaan dan kedudukan yang tinggi.

Sejak saat itu, Firaun memerintahkan pasukannya untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir setelah mimpi  itu. Juga, memerintahkan agar memperkerjakan Bani Israil dengan pekerjaan yang berat dan hina.

Tafsir mimpi itu pun terbukti. Ketakutan itu benar-benar menghancurkan Firaun, walaupun segala upaya sudah dilakukan untuk mencegah kehancurannya.

Apa maknanya di era sekarang? Suriahkah contohnya? Penguasa zalimnya hancur karena efek dari pergolakan api di Baitul Maqdis, Palestina. Apakah kemudian akan berlanjut menuju ke penjajah Zionis Israel dan Mesir?

Ijtihad Abdullah bin Jahsy yang Diabadikan dalam Surat Al-Baqarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasulullah saw pernah mengutus dele...

Ijtihad Abdullah bin Jahsy yang Diabadikan dalam Surat Al-Baqarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Rasulullah saw pernah mengutus delegasi dengan menunjuk Abu Ubaidah bin Jarrah sebagai pemimpinnya. Namun, dia terasa berat untuk meninggalkan Rasulullah saw. Akhirnya, delegasi tersebut dipimpin oleh Abdullah bin Jahsy. Apa misinya? Tak ada seorang pun tahu.

Misinya sangat rahasia. Rasulullah saw hanya menitipkan surat yang boleh dibaca bila sampai ke sebuah tempat tertentu. Setelah dibaca, mereka pun mengintai pergerakan Musyrikin Mekah.

Tiba-tiba, mereka bertemu dengan kafilah Quraisy yang terdiri atas Amru bin Hadhrami, Utsman bin Mughirah, dan Naufal serta al-Hakam bin Kisan. Lalu, mereka bermusyawarah, apa yang akan dilakukan? Diputuskan untuk menyerangnya. Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya, mereka tidak tahu bahwa hari itu  masih bulan Rajab.

Mereka berhasil membunuh Ibnu Hadhrami, Utsman bin Mughirah menjadi tawanan, sedangkan Naufal dan al-Hakam melarikan diri ke Makkah. Harta rampasannya dibawa ke Madinah untuk ditunjukkan kepada Rasulullah saw.

Tersiar kabar dari Musyrikin, bahwa mereka menyerangnya di bulan Rajab yang merupakan waktu dilarangnya perang. Untuk  menjawab desas desus tersebut, Allah swt menurunkan firman-Nya:

Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.” Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
(Al-Baqarah [2]:217)

Abdullah bin Jahsy sangat bahagia dengan ayat tersebut. Setelah itu berkata kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah saw, bolehkah kami mengharapkan ada peperangan?  Hingga kami memperoleh pahala syahid dalam perang?" Maka, Allah swt menurunkan ayat berikutnya:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al-Baqarah [2]:218)

Betapa bahagianya Abdullah bin Jahsy karena termasuk golongan mereka yang mengharapkan rahmat Allah.

Membunuh Bangsanya Sendiri dalam Sejarah Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Masihkah ingat saat Hamas dan seluruh faksi Perlawana...

Membunuh Bangsanya Sendiri dalam Sejarah Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Masihkah ingat saat Hamas dan seluruh faksi Perlawanan Palestina menggelorakan Badai Al-Aqsa? Saat mereka menyusup ke daerah pendudukan penjajah Zionis Israel, apak yang dilakukan pasukan IDF terhadap warga Yahudi sendiri?

Sebuah video rekaman menunjukan, pilot Israel justru menyerang warganya sendiri. Media Yedioth Ahronoth melaporkan, drone dan helikopter menyerang dengan membabi buta dan tidak selektif. Akibatnya, korban tewas berjatuhan dari pihak Israel sendiri. Apakah ini insiden?

"Kami memerintahkan tentara untuk menggunakan Protokol Hannibal, yang berarti membunuh tawanan beserta penculiknya,” ujar Gallant dalam wawancara perdana dengan media Israel dilansir Palestine Chronicle, 

Protokol Hannibal adalah perintah khusus dalam militer Israel untuk mencegah pejuang Palestina membawa sandera. Pencegahan itu harus dilakukan dengan cara apapun, meski harus mengorbankan nyawa sandera warga atau tentara Israel sekalipun.

Ingat soal pembebasan sandera? Tentara IDF sendiri yang membunuh sejumlah sandera yang merupakan warga penjajah Zionis Israel sendiri. Para sandera justru mengungkapkan  bahwa mereka  takut terbunuh oleh tentara IDF sendiri dibandingkan oleh Hamas. Apakah ini hanya terjadi kali ini saja?

Saat Bani Israil berjanji di atas ancaman ditimpakannya gunung Sinai kepadanya, di era Nabi Musa. Salah satu janjinya adalah tidak membunuh dan mengusir sesamanya. Namun, dikhiantinya.

Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjianmu (agar) kamu tidak menumpahkan darahmu (membunuh orang) dan mengusir dirimu (saudara sebangsamu) dari kampung halamanmu. Kemudian, kamu berikrar dan bersaksi.
(Al-Baqarah [2]:84)

Kemudian, kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (sesamamu) dan mengusir segolongan darimu dari kampung halamannya. Kamu saling membantu (menghadapi) mereka dalam kejahatan dan permusuhan. Jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal kamu dilarang mengusir mereka. Apakah kamu beriman pada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar pada sebagian (yang lain)? Maka, tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antaramu, selain kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan pada azab yang paling berat. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:85)

Era ini terus berlanjut, hingga mereka pun membunuh dan mengusir para Nabi dan Rasulnya sendiri. Bila nabi-nabinya saja dibunuh bagaimana dengan sesamanya?

Membunuh Nabi Zakaria dan Yahya. Mengejar Nabi Isa, hingga Nabi Isa harus mengembara sepanjang hidupnya. Saat diketahui tempat perhentiannya, mereka bermaksud menyalibnya.

Menurut Sayid Qutb, dalam Tafsir Fizilalil Al-Qur'an, mereka pun melakukannya saat di Madinah. Bani Qunaiqa dan Bani Nadir bersatu memerangi Bani Quraizhah.  Cara bersekutu dengan kabilah Aus dan Khazraj yang saling berperang.

Ingat Genosida Yahudi oleh Nazi Jerman? Ada sejumlah fakta, mereka dibunuh oleh sesamanya. Lalu, dituduhkan ke Hitler. Sebagai belas kasihan Eropa, mereka mendapatkan daerah jajahan Palestina.

Bila perlakuan terhadap sesamanya "dihalalkan" saling membunuh dan mengusir, bagaimana terhadap bangsa lain? Wajar saja, bila di Tepi Barat, walaupun bukan daerah perang, mereka membunuh siapapun atas perintah komandan IDF. Padahal mereka terikat dengan perjanjian Oslo.

Saat Bani Israil  Berjanji Dengan Gunung Sinai di Atas Kepalanya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bani Israil tidak mau memasuki Pale...

Saat Bani Israil  Berjanji Dengan Gunung Sinai di Atas Kepalanya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bani Israil tidak mau memasuki Palestina. Sebelum itu pun, banyak dan berturut-turut kedurhakaan yang dilakukannya di hadapan Nabi Musa. Bagaimana agar Bani Israil tidak mengingkari janjinya lagi? 

Kali ini, sumpah janji Bani Israil diambil dengan menaruh gunung Sinai di atas kepalanya. Seakan hendak ditimpakan kepada mereka. Bani Israil berjanji dalam kepungan ancaman yang keras dan berat.

Apa tujuannya? Harus ada peristiwa yang luar biasa, unik dan hanya satu-satunya, agar memori itu terus terjaga dan dikenang. Agar paham konsekuensi dari keingkarannya.

(Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya agar kamu bertakwa.”
(Al-Baqarah [2]:63)


Namun, bagaimana setelah janji tersebut diucapkan? Padahal dalam ancaman yang keras? Tetap berpaling. 

Setelah itu, kamu berpaling. Maka, seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi.
(Al-Baqarah [2]:64)


Apakah Allah swt merugi? Hanya untuk menunjukkan siapakah yang beriman, bersabar, dan berjihad. Saat di Hari Pembalasan kelak, tak ada yang bisa membantah semua keputusan Allah swt yang tidak sedikit pun menzalimi manusia.

Apa isi perjanjian tersebut? Apakah sesuatu yang menyulitkan dan memberatkan? Apakah mengandung kemudharatan dan keburukan? Allah swt menjelaskan isinya.

(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Akan tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.
(Al-Baqarah [2]:83)

(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjianmu (agar) kamu tidak menumpahkan darahmu (membunuh orang) dan mengusir dirimu (saudara sebangsamu) dari kampung halamanmu. Kemudian, kamu berikrar dan bersaksi.
(Al-Baqarah [2]:84)

Kemudian, kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (sesamamu) dan mengusir segolongan darimu dari kampung halamannya. Kamu saling membantu (menghadapi) mereka dalam kejahatan dan permusuhan. Jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal kamu dilarang mengusir mereka. Apakah kamu beriman pada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar pada sebagian (yang lain)? Maka, tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antaramu, selain kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan pada azab yang paling berat. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:85)


Mengapa Bani Israil berani melanggar seluruh perjanjian dengan Allah swt dan manusia? Allah swt mengungkapkan penyebabnya. Allah swt membongkar isi hatinya.

Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat. Maka, azabnya tidak akan diringankan dan mereka tidak akan ditolong.
(Al-Baqarah [2]:86)


Setelah peristiwa ini, Bani Israil terlunta-lunta selama puluhan tahun. Tersesat, terusir, terpinggirkan di gunung Sinai. Tergeser dari kancah peradaban, yang sebelumnya mampu menghancurkan Firaun dan disiapkan untuk membangun peradaban di Palestina.

Sikap Yahudi Terhadap Nabi Isa? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kementerian Dalam Negeri Palestina mengungkapkan, tujuh gereja di Gaz...

Sikap Yahudi Terhadap Nabi Isa?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kementerian Dalam Negeri Palestina mengungkapkan, tujuh gereja di Gaza mengalami kerusakan setelah dimulainya agresi pasukan Israel pada 7 Oktober lalu. Tiga dari gereja itu, gereja bersejarah yang terletak di berbagai wilayah di Jalur Gaza.

Mengapa penjajah Zionis Israel menghancurkan gereja? Bukankah, Nabi Isa diturunkan kepada Bani Israil juga? Al-Qur'an mengungkapkan alasannya.

Ternyata, Bani Israil pun menyombongkan diri terhadap semua yang diturunkan kepada para Nabi dan Rasulnya. Ketika, seruannya tak sesuai dengan hawa nafsunya, maka akan dimusuhi. Tak terkecuali seruan Nabi Isa.

Sungguh, Kami benar-benar telah menganugerahkan Kitab (Taurat) kepada Musa dan Kami menyusulkan setelahnya rasul-rasul. Kami juga telah menganugerahkan kepada Isa, putra Maryam, bukti-bukti kebenaran, serta Kami perkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril). Mengapa setiap kali rasul datang kepadamu (membawa) sesuatu (pelajaran) yang tidak kamu inginkan, kamu menyombongkan diri? Lalu, sebagian(-nya) kamu dustakan dan sebagian (yang lain) kamu bunuh?
(Al-Baqarah [2]:87)


Allah swt berulang kali berfirman di surat Al-Baqarah bahwa Nabi Isa diteguhkan dengan ruhul kudus (Jibril). Mengapa berulang  kali disebutkan? Untuk menegaskan bahwa Isa bin Maryam adalah Nabi.

Para rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain). Di antara mereka ada yang Allah berbicara (langsung) dengannya dan sebagian lagi Dia tinggikan beberapa derajat. Kami telah menganugerahkan kepada Isa putra Maryam bukti-bukti yang sangat jelas (mukjizat) dan Kami memperkuat dia dengan Ruhulkudus (Jibril). Seandainya Allah menghendaki, niscaya orang-orang setelah mereka tidak akan saling membunuh setelah bukti-bukti sampai kepada mereka. Akan tetapi, mereka berselisih sehingga ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) yang kufur. Andaikata Allah menghendaki, tidaklah mereka saling membunuh. Namun, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.
(Al-Baqarah [2]:253)

Bagaimana sikap Bani Israil terhadap malaikat Jibril? Ternyata mereka memusuhi malaikat Jibril. 

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa yang menjadi musuh Jibril?” Padahal, dialah yang telah menurunkan (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah sebagai pembenaran terhadap apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.”
(Al-Baqarah [2]:97)

Bila Bani Israil memusuhi malaikat Jibril, sedangkan Jibril menjadi peneguh Nabi Isa. Maka terlihatlah permusuhan Yahudi terhadap ajaran Nabi Isa.

Kisah Ashabul Ukhdud merupakan sebuah bukti nyata, dimana Yahudi membumihanguskan  pengikut Nabi Isa yang ada di Yaman.

Orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak menganut sesuatu (agama yang benar)” dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak menganut sesuatu (agama yang benar),” padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu (musyrik Arab) berkata seperti ucapan mereka itu. Allah akan memberi putusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa (agama) yang mereka perselisihkan.

(Al-Baqarah [2]:113)

Memperbaiki Kualitas Tulisan Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bagaimana meningkatkan kualitas tulisan? Bagaimana agar tulisan menjadi...

Memperbaiki Kualitas Tulisan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bagaimana meningkatkan kualitas tulisan? Bagaimana agar tulisan menjadi hidup untuk menginspirasi dan menggerakkan? Bagaimana agar tulisan melahirkan generasi? Belajarlah pada generasi terdahulu.

Imam Bukhari sebelum menulis kitab, shalat terlebih dahulu. Ibnu Sina, ketika mendapatkan kendala dalam risetnya, shalat terlebih dahulu.

Ada ulama, menguji keikhlasan dalam menulis kitab dengan membenamkan kitab-kitabnya ke danau. Yang mengampul ke permukaan, itulah kitab yang disebarkan.

Ada murid Imam Syafii yang bermimpi bertemu dengan beliau. Saat ditanyakan mengapa dimasukkan ke surga? Ternyata karena goresan shalawat di kitab Ar-Risalahnya.

Ada yang bermimpi bertemu dengan imam Al-Ghazali, mengapa bisa masuk surga? Ternyata karena menolong lalat yang terbenam di tintanya saat menulis kitab.

Lautan ilmu itu ada di hati. Hati itu tampungan ilmu yang Allah swt curahan kepada manusia. Sedangkan menulis itu, mengungkapkan apa yang ada di hati.

Jadi bagaimana memperbaiki tulisan? Perbaiki hati, maka otomatis memperbaiki tulisan. Hidup hati, maka akan menghidupkan beragam ide tulisan.

Imam At-Thabari, setiap hari menulis 40 halaman. Mengapa bisa? Hatinya bersih, sehingga Allah swt yang menggerakkannya untuk menyebarkan ilmu yang Allah swt titipan di hatinya dengan tulisan.

Ulama terdahulu bisa menulis ratusan kitab. Sebab, kitab-kitabnya sudah tertanam di hatinya sebelum dituangkan di dalam tulisannya.

Imam Syafii sedang menginap di rumah imam Ahmad. Putra imam Ahmad memperhatikan tingkah imam Syafii semalam yang terus saja berbaring. Mengapa tidak banyak berdzikir dan qiyamullail?

Di pagi harinya, putra imam Ahmad bertanya pada imam Syafii, apa yang dilakukan di pembaringannya? Dijawab, "Seandainya tafakurnya semalam itu ditulis, maka akan berjilid-jilid kitab yang dihasilkannya."

Hati adalah lautan. Galilah, ambillah, genggamlah dan wariskan mutiaranya dengan menuliskan apa yang ada di hati.

Yahudi Mengikuti Jejak Nabi Sulaiman? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Apa misi penjajah Zionis Israel di Masjidil Aqsha? Mendirikan ...

Yahudi Mengikuti Jejak Nabi Sulaiman?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Apa misi penjajah Zionis Israel di Masjidil Aqsha? Mendirikan kembali Haikal Sulaiman. Apakah mereka  menghormati dan mengikuti jejak Nabi Sulaiman? Padahal itulah masa keemasan yang ingin diulanginya sekarang?

Yahudi melemparkan Taurat ke belakang punggungnya? Padahal, Taurat merupakan kitab sucinya. Padahal, Tauratlah yang membawanya pada era Nabi Daud dan Sulaiman.

Setelah datang kepada mereka Rasul (Nabi Muhammad) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, sebagian orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah itu ke belakang punggung (tidak menggubrisnya) seakan-akan mereka tidak tahu.
(Al-Baqarah [2]:101)

Setelah Yahudi mencampakan Taurat, apa yang mereka ikuti? Yahudi mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada era kerajaan Sulaiman yang isinya sihir.

Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kufur, tetapi setan-setan itulah yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah fitnah (cobaan bagimu) oleh sebab itu janganlah kufur!” Maka, mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan (sihir)-nya, kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Sungguh, mereka benar-benar sudah mengetahui bahwa siapa yang membeli (menggunakan sihir) itu niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Sungguh, buruk sekali perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir jika mereka mengetahui(-nya).
(Al-Baqarah [2]:102)

Apakah hanya mengikuti sihir setan-setan saja? Mereka juga mengikuti sihir yang diajarkan dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Apakah ini kesalahan malaikat? 

Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah fitnah (cobaan bagimu) oleh sebab itu janganlah kufur!”

Bagaimana sikap Yahudi merespon ini? Mereka tetap mempelajari sihir tersebut. Mereka tetap memilih kekufuran. Mereka menjual dirinya untuk sebuah sihir.

Bukankah sihir dihancurkan oleh Nabi Musa? Bukankah ahli sihir Firaun justru beriman kepada Nabi Musa? Tetapi, Yahudi justru yang mengikuti sihir tersebut. Padahal Nabi Sulaiman tidak memiliki sihir, apalagi mengikutinya.

Jadi, adakah Nabi-nabi yang diikuti oleh Yahudi? Padahal, mengaku mengikuti janji kitab suci untuk menjajah Palestina? Padahal, mengaku hendak mendirikan Haikal Sulaiman kembali?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (308) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (245) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (490) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (355) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (471) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (193) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (140) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)