basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Nabi Daud dan Nabi Isa Melaknat Bani Israel     REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dalam Alquran dijelaskan bahwa di antara semua Nabi Ba...

Nabi Daud dan Nabi Isa Melaknat Bani Israel


   
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Dalam Alquran dijelaskan bahwa di antara semua Nabi Bani Israel, adalah Nabi Dawud AS dan Nabi Isa AS yang tergolong paling rentan di tangan orang-orang Yahudi. 

Penganiayaan orang-orang Yahudi terhadap Nabi Isa AS mencapai puncaknya ketika terjadi aksi penyaliban. Penderitaan yang sama menyedihkannya juga dialami oleh Nabi Dawud AS karena mereka tidak tahu berterima kasih. Simaklah, hal itu akan terpantul di dalam mazmurnya yang sangat menyayat hati.  

Dengan penuh kepedihan, Nabi Dwaud dan Nabi Isa mengutuk mereka. Kutukan Nabi Dawud mengakibatkan orang-orang Bani Israel dihukum Nebukadnezar, yang menghancurleburkan Yerussalem dan membawa bangsa Israel sebagai tawanan pada 556 SM. 

Dan, akibat kutukan Nabi Isa, Israel diluluhlantakkan Titus, yang menduduki Yerusalem sekitar tahun 70 Masehi, dan menodai rumah ibadah dengan menyembih babi, binatang yang sangat dibenci orang-orang Yahudi, di dalamnya.  

Bahkan, dari sebanyak 32 buah pecahan istilah la'nat/kutuk dalam Alquran, yang pertama-tama menjadi objek kutukan atau pelaknatan adalah bangsa Israel. 


Kitab Al-Mu'jamum Mufahros Li Alfaadzil Qur'an, menyebut ayat (78) surat Al-Maidah yang berbunyi: لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ Lu'inal ladzinna kafaruu min banii israa-iil …" Telah dilaknat orang-orang kafir dari Bani Israel."

Jadi, kutukan Dawud AS itu, antara lain dapat ditemukan dalam Mazmur 53-78 dan 109, sementara kutukan Nabi Isa dapat ditemukan di banyak tempat dalam kitab Perjanjian Baru. 

Petikan ayat dalam surat Al-Maidah tersebut menunjukkan betapa Bangsa Israel memang sudah menjadi bahan cercaan, kutukan, dan laknatan sejak dahulu kala, jauh sebelum lahirnya peradaban modern. 

Mereka juga termasuk bangsa yang paling sering berhubungan dengan Tuhan, bukan apa-apa, tapi karena suka menumpahkan darah dan merusak tatanan kehidupan serta penistaan ​​terhadap kesucian firman-Nya. Bukti lainnya adalah bahwa tidak ada satupun ayat dalam Alquran yang secara denotatif menyebut bangsa yang dikutuk selain nama Israel. 

Bahkan, tak kurang dari sebanyak 43 kali nama Israel juga disebut-sebut dalam Alquran. Langkah seringnya. Diawali dengan ayat (40) surat Al-Baqarah, ketika Allah mengingatkan Bani Israel agar menyukuri kenikmatan-Nya karena kelebihan yang mereka miliki, hingga yang terakhir di ayat (14) surat As-Shaff, yang menjelaskan betapa bangsa tersebut telah menjelma sebagi kelompok pecinta burung. Bani Israel pulalah yang berkali-kali mengikat perjanjian dengan Tuhan, namun setiap kali berikrar setiap kali itu pula mereka mempertahankannya.

*Naskah bagian artikel KH Hasyim Muzadi yang tayang di Harian Republika.

 

Masa Depan Trump yang Sangat Pro-Israel dan Netanyahu yang Ultra Ortodok Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Warga Muslim Amerika...

Masa Depan Trump yang Sangat Pro-Israel dan Netanyahu yang Ultra Ortodok Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Warga Muslim Amerika Serikat yang mendukung Donald Trump di Pilpres AS 2024 merasa kecewa karena pemerintahan Trump dinilai pro-Israel.
Sebagian besar dari mereka mengaku menyesal dan kecewa setelah melihat sang presiden terpilih menunjuk sejumlah pejabat yang pro-Israel masuk dalam kabinetnya.

Salah satu kandidatny, Pete Hegseth, mantan pembawa acara televisi, menjadi calon menteri pertahanan. Pete Hegseth memiliki rekam jejak buruk dalam hal sikapnya terhadap konflik Palestina-Israel. Salah satunya, akan membangun Kuil Yahudi di situs suci Muslim, Masjid Al-Aqsha di Yerusalem.

Baru-baru ini pun menyatakan, pemerintah Trump kali ini menjadi yang paling pro Israel dalam seluruh pemerintah AS. Bagaimana dengan Netanyahu? Sangat didukung oleh Yahudi Ultra-Ortodoks. Yang sangat keras untuk merampas tanah rakyat Palestina. Bagaimana akhir Palestina yang dikepung Amerika yang pro Zionis Israel dan Israel yang dikuasai Ultra-Ortodoks Yahudi?

Dalam Sirah Nabawiyah, siapakah yang pertama kali dikalahkan total oleh Muslimin, lalu terusir? Yahudi Bani Qainuqa yang pertama kali kalah total, lalu terusir. Selanjutnya, berturut-turut Bani Nadir, Quraizhah dan Khaibar.

Bagaimana dengan Quraisy Mekah yang Musyrik? Persia yang Majusi? Romawi yang Nasrani? Mereka terkalahkan totalitas setelah kehancuran Yahudi Madinah. Namun, tidak terusir dari tanah kediamannya.

Semakin Amerika yang sangat pro Zionis Israel dan Netanyahu yang dikendalikan kelompok ultra-Ortodoks Yahudi karena takut kehilangan kekuasaannya, bertanda semakin terjerumus pada kelompok kaum yang dimurkai Allah. Bagaimana takdir kelompok ini?

Yahudi Khaibar masih dibiarkan hidup di era Rasulullah saw untuk mengurus perkebunan Khaibar. Namun di era, Umar bin Khatab, seluruhnya diusir dari Hijaz. Jadi semakin pro Israel, maka kelompok ini akan terjerumus pada kehancuran. Seperti itu pula menurut sejarawan Yahudi, Ilan Pappe.

Diantara ideologi yang ada, Yunani, Romawi, dan Persia, siapakah yang paling terbelakang? Tentu saja Yahudi. Bisa ideologi yang paling terbelakang mengelola peradaban terkini?

Bani Israel dimenangkan Allah swt ketika masih ada Nabi Musa dan Harun saat melawan Firaun. Masih ada Tabut dan nabinya saat melawan Jalut. Apakah saat ini mereka memilikinya?

Suramnya Tepi Barat, Pasca Genjatan Senjata Gaza Oleh: Nasrulloh Baksolahar Gencatan senjata di Gaza sudah disepakati. Bagaimana...

Suramnya Tepi Barat, Pasca Genjatan Senjata Gaza

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Gencatan senjata di Gaza sudah disepakati. Bagaimana dengan Tepi Barat yang harus berjuang melawan bangsanya sendiri, Otoritas Palestina, yang telah menjadi kaki tangan penjajah Zionis Israel? Bagaimana dengan perluasan pemukiman dan perampasan tanah oleh penjajah Zionis Israel yang tak pernah berhenti? 

Seperti yang dikutip oleh Time of Israel pada 15/1/25, bahwa Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa ia akan menggunakan momentum kesepakatan gencatan senjata Gaza yang baru disepakati untuk memperluas Kesepakatan Abraham, perjanjian yang didukung AS yang dicapai selama masa jabatan pertamanya yang menormalisasi hubungan Israel dengan beberapa negara Arab. Apakah isi Kesepakatan Abraham? Yang telah ditandatangani oleh UEA, Bahrain, Sudan dan Maroko?

Perjanjian ini memuat normalisasi hubungan antara negara-negara Arab dengan penjajah Zionis Israel. Dimana Amerika akan memberikan sejumlah kemudahan baik perdagangan, keuangan, ekonomi, militer hingga riset. Namun, perjanjian ini tanpa ada klausul kemerdekaan Palestina yang telah menjadi konsensus negara-negara Arab.

Menurut Putra Mahkota Abu Dhabi, Mohammed bin Zayed Al Nahyan, penguasa de facto UEA, mengklaim salah satu syarat yang dia ajukan dalam kesepakatan dengan Israel adalah penghentian aneksasi di Tepi Barat.

Namun, mengapa Palestina masih merana di bawah penjajahan Israel di Yerusalem Timur dan Tepi Barat? Situasi ini bahkan ibarat membangun penjara terbuka seperti di Gaza. Bahkan negara yang telah menandatangani kesepakatan Abraham tetap tak peduli dengan semakin kejamnya penjajah Zionist Israel di Tepi Barat.

Dalam sebuah artikel majalah TIME, Sarah Leah Whitson, direktur eksekutif kelompok hak asasi manusia Democracy for the Arab World Now (DAWN), menulis bahwa alih-alih "mengekang pelanggaran Israel", Perjanjian Abraham telah "membuat pemerintah Israel berturut-turut semakin berani untuk mengabaikan hak-hak Palestina".

"DAWN telah secara terbuka menyerukan kepada UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan untuk segera menarik diri dari perjanjian tersebut dan, bersama dengan penandatangan perjanjian damai Mesir dan Yordania, mengakhiri semua koordinasi militer dengan Israel," tulis Whitson.

Netanyahu dilaporkan telah menekan Smotrich untuk menolak seruan dari sesama Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir agar keluar dari pemerintah setelah persetujuan persetujuan itu. Bagaimana caranya? 

Berita Kan melaporkan bahwa Netanyahu telah menawarkan Smotrich dan Ben Gvir "keuntungan untuk hak" sebagai ketidakseimbangan agar mereka tetap berada di pemerintahan.

Keuntungan tersebut berarti pembangunan di Tepi Barat dan peningkatan keamanan, kata laporan itu. Ditambah lagi, Smotrich dan Ben Gvir sama-sama dapat berhak mendapatkan penghargaan atas pembangunan tersebut, sehingga tawaran tersebut menarik bagi Ben Gvir, yang jika tidak, akan melihat Smotrich menerima semua penghargaan.

Bagaimana  dengan Trump yang terus memperluas Kesepakatan Abraham dengan negara Arab, namun mereka semuanya tetap membiarkan pencaplokan Tepi Barat oleh penjajah Zionis Israel?  Pada sisi lain, Netanyahu menjanjikan perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat kepada para mitra koalisnya? Tepi Barat seperti bertambah suram, hanya dijadikan alat politik para penguasa Amerika, Israel dan Negara Arab.

Yahudi Madinah Ditinggalkan Sekutunya, Bisakah Terjadi pada Penjajah Zionis Israel? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Musyrikin Mekah t...

Yahudi Madinah Ditinggalkan Sekutunya, Bisakah Terjadi pada Penjajah Zionis Israel?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Musyrikin Mekah tidak lagi mempercayai Yahudi Bani Quraizhah, sejak perang Ahzab atau Khandak. Penyebabnya, mereka membiarkan Musyrikin Mekah berperang sendiri di front depan saat mengepung Madinah.

Tak terdengar gerakan Yahudi Bani Quraizhah yang menghancurkan Muslimin dari dalam Madinah. Padahal mereka telah berjanji untuk itu. Musyrikin Mekah pun meninggalkan Madinah untuk mengakhiri perang Ahzab, salah satunya kecewa karena dikhianati Yahudi  Bani Quraizhah.

Abu Sufyan berkata setelah diterjang badai di perang Ahzab, "Wahai kaum Quraisy, Demi Allah, kalian tidak mungkin lagi berada di tempat ini. Ternak-ternak kita telah mati. Bani Quraizhah telah menghianati kita. Maka pulanglah kalian! Sebab aku pun akan pulang."

Pasca perang Ahzab, Yahudi Madinah tidak mendapatkan sokongan apapun dari sekutunya, termasuk dari Munafikin Madinah, yang sebelumnya senantiasa melakukan makar rahasia untuk menghancurkan Muslimin di Madinah.

Saat Yahudi Quraizhah dikepung oleh Muslimin, tak terdengar sedikit pun bantuan dari Abdullah bin Ubay. Yang biasanya menjadi mediator atau memberikan semangat  walaupun hanya dengan mengirimkan utusannya.

Begitu pun saat perang Khaibar, sekutunya kabilah Ghafathan meninggalkan Yahudi Khaibar sendirian, walaupun mereka telah dijanjikan separuh panen perkebunan kurma Khaibar diberikan sebagai kompensasi bila membantunya dalam  pertempuran melawan Muslimin. Akhirnya, Yahudi Khaibar pun dikalahkan walaupun memiliki benteng dan infrastruktur yang modern.

Apakah ini bisa dialami oleh penjajah Zionis Israel? Turki dan pemerintah Suriah baru tidak lagi menjadi sekutunya. Otoritas Palestina telah mendapat perlawanan kuat dari rakyat nya sendiri. Arab Saudi telah menjalin diplomasi yang erat dengan Iran dan mulai lebih independen dari tekanan Amerika dengan bergabung ke BRICS. Yaman terus melawan.

Negara Eropa yang mengakui kemerdekaan Palestina terus bertambah. Penguasa Mesir mulai dihantui lagi dengan perlawanan rakyatnya. Bagaimana dengan Amerika?

Program America First, gelombang besar protes genosida di Gaza, protes nitizen Amerika akan kurangnya bantuan atas kebakaran Los Angeles yang tidak sebanding dengan bantuan Amerika ke Israel. Gen-Z Amerika yang lebih mendukung Palestina, bisa jadi secara jangka panjang bisa menyurutkan kepedulian Amerika padanya.

Apalagi dihadapkan pada kenyataan, walaupun telah dibantu dengan kuadran trilyun untuk membangun infrastruktur militernya oleh Amerika, ternyata tetap remuk oleh perlawanan Palestina. Apakah masih bisa Zionis Israel menjadi kepanjangan tangan kepentingan Amerika di Timur Tengah?

Bukankah Quraisy Mekah, kabilah Arab lainnya, dan Munafikin Madinah menjadi sekutu Yahudi Madinah untuk menghancurkan kekuatan Muslimin di Madinah? Bila Yahudi Madinah tak memiliki kekuatan lagi, untuk apa bersekutu kembali?

Amerika, Pelit ke Warganya, Peduli pada Zionis Israel dan Ukraina Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Menurut Council on Foreign Relatio...

Amerika, Pelit ke Warganya, Peduli pada Zionis Israel dan Ukraina

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Menurut Council on Foreign Relations (CFR), bantuan AS untuk Ukraina yaitu sebesar 175 miliar dolar atau sekitar Rp2,8 kuadriliun. Jumlah ini berdasarkan lima rancangan undang-undang (RUU) yang disetujui Kongres AS sejak perang Rusia-Ukraina pecah.

Sementara itu, menurut sejumlah analis dari Universitas Brown, bantuan AS untuk Israel yaitu sebesar 17,9 miliar dolar atau sekitar Rp292 triliun. Bantuan ini diberikan selama Israel melancarkan agresi ke Jalur Gaza, Palestina.

Menurut warganet, penggelontoran uang ini tak seberapa dibandingkan uang yang digelontorkan pemerintah AS untuk Ukraina dan Israel.

Warga kritik bantuan kebakaran LA
Sejumlah netizen mengkritik pemerintah Amerika Serikat yang dianggap pelit dalam menggelontorkan bantuan untuk korban kebakaran Los Angeles.

AS hanya mengeluarkan bantuan sebesar US$770 atau sekitar Rp12 juta untuk korban kebakaran Los Angeles.

Mereka merasa bantuan pemerintah federal terlalu kecil karena habis untuk memasok senjata ke Ukraina dan Israel.

"Mereka bisa mengirim miliaran dolar ke Israel dan Ukraina tapi tak bisa memberi warga sendiri lebih dari US$1.000 dolar? Negara ini benar-benar lelucon. Apa yang bisa dilakukan dengan US$770 (sekitar Rp12 juta)?" tulis salah satu warganet.

"Maaf California, tapi semua uang kami sudah dikirim ke Israel dan Ukraina," kata netizen lain.

Pasca Hudaibiyah, Pasca Gencatan Senjata Gaza Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasulullah saw bermaksud menunaikan umrah, namun tak di...

Pasca Hudaibiyah, Pasca Gencatan Senjata Gaza


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Rasulullah saw bermaksud menunaikan umrah, namun tak diizinkan oleh Kafir Quraisy. Lalu, terjadi perjanjian Hudaibiyah yang tak diterima oleh para Sahabat. Mengapa tidak berperang saja?

Rasulullah saw bergerak cepat. Sebab, satu musuh, Kafir Quraisy, sudah terkunci. Bagaimana berdakwah kepada selain Musyrikin Mekah? Rasulullah saw mengirimkan utusan ke seluruh penguasa, Romaw, Persia dan Mesir.

Para kabilah Arab berdatangan ke Madinah untuk memeluk Islam, karena posisi Madinah dan Mekah sudah sejajar dalam ranah diplomasi. Para Sahabat yang hijrah di Habasyah tiba ke Madinah. Yahudi terkalahkan di Khaibar. Kaum Muslimin mampu meladeni Romawi dalam perang Mu'tah. Apakah faksi perlawanan, khususnya Hamas, mampu bermanuver seperti Rasulullah saw pasca Hudaibiyah?

Sekarang, Hamas bukanlah Hamas yang dulu. Legitimasinya sudah sangat kuat di mata rakyat Palestina. Kemampuan juangnya sudah  memporak-porandakan militer penjajah Zionis Israel yang sebelumnya ditakuti di Timur Tengah. Bukankah, sebelumnya gabungan militer Arab selalu bisa dipukul mundur hanya beberapa hari saja?

Walaupun, Israel, Amerika dan Sekutu dekatnya masih menganggap  Otoritas Palestina yang dipimpin oleh Mahmud Abbas sebagai perwakilan rakyat Palestina, namun Badai Al-Aqsa telah menenggelamkan perannya. Hamas dan perlawanan Palestina bisa menjalin diplomasi dengan "geng" selain Amerika.

Qatar dan Turki bisa jadi perantara dan penjamin dalam diplomasi internasional. Seperti Suriah, bergerak cepat Suriah yang menjalin hubungan diplomasi dengan Eropa dan Arab. Apalagi, kekuatan dunia sudah multipolar, tidak digengam semata-mata oleh Amerika.

Mendekati mereka yang terbuka mendeklarasikan dukungan Badai Al-Aqsa. Yang mendukung memasukkan penjajah Zionis Israel ke Mahkamah Internasional. Yang sama-sama berjuang menyerang kepentingan penjajah Zionis Israel saat Badai Al-Aqsa, menjadi fokus diplomasinya.

Bidang kemiliteran tetap dibangun, seperti Rasulullah saw yang mampu mengalahkan Yahudi di Khaibar dan merepotkan Romawi di Mu'tah pasca perjanjian Hudaibiyah. Kewaspadaan tetap dijaga, seperti Kafir Quraisy yang terus berusaha untuk membatalkan perjanjian Hudaibiyah.

Penjajah Zionis Israel pun selalu mencari celah untuk melakukan pertempuran baru, sebab mereka tengah terus memperbaiki kinerja militernya sesuai arahan Komite Hagel yang menekankan kemampuan menyerang, bukan pertahanan dan pencegahan serangan.

Yang lebih utama dari itu semua adalah meneguhkan keistimewaan berjihad dan berukhuwah. Sebab kemenangan itu bila membela agama Allah.

Rencatan Senjata Gaza Pasca Badai Al-Aqsa, Apa bedanya dengan sebelumnya? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Gaung genjatan senjata di G...

Rencatan Senjata Gaza Pasca Badai Al-Aqsa, Apa bedanya dengan sebelumnya?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Gaung genjatan senjata di Gaza menunjukkan titik akhir. Semua yang terlibat memperlihatkan optimistisme. Kecuali, kelompok ultra-Ortodoks Yahudi yang terus menentangnya dengan mendesak Netanyahu untuk menolaknya.

Gencatan senjata Gaza memang bukan kali ini saja, pasca perang sebelumnya, seperti perang 2006, perang 2008 atau Operasi Cast Lead, perang 2012, atau Operasi Pilar Pertahanan, Perang 2014 atau Operasi Tepi Pelindung, perang 2021 atau Operasi Penjaga Tembok. Juga melahirkan gencatan senjata. Apa perbedaan dengan sebelumnya?

Gencatan senjata sebelumnya dinarasikan sebagai kemenangan penjajah Zionis Israel, karena minimnya korban dipihaknya, namun sangat besarnya jumlah korban dan kehancuran di pihak Palestina.

Tidak itu saja, tujuannya tercapai untuk menghancurkan kekuatan yang baru saja dibangun oleh perlawanan Palestina. Secara politik, berhasil mendongkrak popularitas penguasa Zionis Israel menjelang pemilihan umum saat itu. Bagaimana dengan sekarang?

Badai Al-Aqsa telah menghancurkan seluruh narasi kehebatan penjajah Zionis Israel. Gencatan senjata kali ini menurut para pakar internal Zionis Israel justru mencerminkan kekalahan penjajah Zionis Israel. 

Sebab, tidak tercapainya tujuan perang selama 15 bulan untuk menyelamatkan sandera dan menghancurkan kontrol Hamas di Gaza, padahal seluruh kekuatan militernya sudah dikerahkan maksimal, dengan mengerahkan pasukan cadangannya.

Narasi internasionalnya pun telah berubah dari pihak yang dianggap membela diri menjadi penjahat perang dan pelaku genosida. Warga penjajah Israel yang berlibur ke luar negri pun terus diburu untuk dibawa ke pengadilan karena prilaku genosidanya.

Untuk menghapus coreng kekalahan ini, Penjajah Zionis Israel telah berusaha fokus untuk memenangkan perang di Gaza Utara dengan merealisasikan "Rencana Jenderal". Gaza Utara menjadi tanah lapang tak berpenghuni sehingga menjadi daerah militer tertutup. Juga, memotong Gaza menjadi tiga bagian untuk menghentikan seluruh mobilitas, baik orang, senjata, dan bantuan kemanusiaan. Bagaimana akhirnya?

Ternyata korban dipihak penjajah Zionis Israel justru semakin banyak yang berjatuhan. Menurut Mantan kepala Dewan Keamanan Israel, Giora Eiland,  draft perjanjian gencatan senjata sekarang mirip dengan draft yang diajukan oleh Amerika sebelumnya pada Juni 2024 yang telah disetujui Hamas di era Ismail Haniyeh.

Berarti tekanan penjajah Zionis Israel selama delapan bulan, terutama di Gaza Utara, hanya membuahkan bertambahnya 110 tentara tewas di Gaza, dan sebagian besar tawanan telah meninggal. Tetapi tidak memberikan tekanan ke Hamas dalam gencatan senjata.

“Jika perjanjian ini sudah ada di atas meja delapan bulan yang lalu, dan kami menerapkan tekanan militer yang kuat hanya untuk mencapai perjanjian yang sama, itu berarti tidak ada hubungan antara tekanan militer dan kesediaan Hamas untuk menunjukkan pelaksanaannya,” jelasnya.

Oleh sebab itu, media Zionis Israel mengatakan bila gencatan senjata terwujud merupakan sesuatu yang suram, tetapi tidak ada pilihan lain.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (291) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (411) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (338) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)