basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Kemukjizatan Air Oleh: Nasrulloh Baksolahar Tanpa air, adakah kehidupan ini? Secara materi, kehidupan itu harus ditopang oleh ai...

Kemukjizatan Air

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Tanpa air, adakah kehidupan ini? Secara materi, kehidupan itu harus ditopang oleh air. Jasad seluruh makhluk-Nya mengandung air.

Tanah yang gersang dan tandus, bisa subur hanya dengan air. Planet di luar angkasa, terus diteliti, apakah mengandung air? Bila ada, maka manusia bisa bermigrasi ke planet lain.

Kisah Ibunda Hajar dan Nabi Ismail, merubah daerah yang kering kerontang menjadi kota yang menjadi target tujuan di Hijaz karena air. Dengan penguasaan air zamzam,  keturunan Nabi Ismail menjadi suku terpandang dan berwibawa. Mekah menjadi target penguasaan beragam suku bangsa.

Seberapa nilai air? Harun Al-Rasyid, khalifah termashyur Bani Abbasiyah, ditanya oleh Ibnu Sammak, "Seandainya di bumi ini hanya ada segelas air, apa yang akan dilakukan khalifah?" Sang khalifah menjawab, "Akan ditukar dengan kekuasaannya demi mendapatkan segelas air."

Gambaran surga pun, berkisah tentang air yang mengalir. Kisah pemilik kebun di surat Al-Kahfi yang kaya raya, disebabkan memiliki kebun yang airnya mengalir. Kisah kaum Saba yang makmur karena keberhasilannya mengelola air dengan membangun bendungan. Balasan yang beristighfar pun berupa air yang mengalir. 

Mukjizat Rasulullah saw yang berulang terjadi adalah dapat mengalirkan air dari jemarinya. Memperbanyak air dari sebuah kantung kecil untuk para sahabatnya hingga berjumlah ratusan. Domba yang tidak mengeluarkan air susu, setelah putingnya diusap Rasulullah saw, langsung bisa mengeluarkan air susu yang berlimpah.

Nabi Musa dengan tongkatnya, bisa mengeluarkan mata air dari bebatuan. Di era ilmu dan teknologi yang tercanggih. Bisakah manusia melakukan ini semua? Bisakah hujan diturunkan sesuai kehendaknya? Bisakah menciptakan air?

Di era Nabi Ayub, air bisa menyembuhkan seluruh penyakitnya. Bahkan bisa mengembalikan seluruh keturunan dan kekayaannya. Ada apa dengan air?

Penangguhan Waktu bagi Orang Kafir Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  وَاِنْ يُّكَذِّبُوْكَ فَقَدْ كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ ق...


Penangguhan Waktu bagi Orang Kafir


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


وَاِنْ يُّكَذِّبُوْكَ فَقَدْ كَذَّبَتْ قَبْلَهُمْ قَوْمُ نُوْحٍ وَّعَادٌ وَّثَمُوْدُ ۙ

Jika mereka (orang-orang musyrik) mendustakan engkau (Nabi Muhammad), sungguh, sebelum mereka, kaum (Nabi) Nuh, ‘Ad, dan Samud telah mendustakan (para rasul).
(Al-Ḥajj [22]:42)


وَقَوْمُ اِبْرٰهِيْمَ وَقَوْمُ لُوْطٍ ۙ

(Demikian juga) kaum (Nabi) Ibrahim dan kaum (Nabi) Lut.
(Al-Ḥajj [22]:43) 


وَّاَصْحٰبُ مَدْيَنَۚ وَكُذِّبَ مُوْسٰى فَاَمْلَيْتُ لِلْكٰفِرِيْنَ ثُمَّ اَخَذْتُهُمْۚ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيْرِ

(Begitu juga) penduduk Madyan. Musa (juga) telah didustakan. Namun, Aku beri tenggang waktu kepada orang-orang kafir, kemudian Aku siksa mereka. Maka, betapa kuatnya pengingkaran-Ku (terhadap sikap mereka).
(Al-Ḥajj [22]:44) 


فَكَاَيِّنْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَهْلَكْنٰهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلٰى عُرُوْشِهَاۖ وَبِئْرٍ مُّعَطَّلَةٍ وَّقَصْرٍ مَّشِيْدٍ

Betapa banyak negeri yang telah Kami binasakan karena (penduduk)-nya dalam keadaan zalim sehingga bangunan-bangunannya runtuh dan (betapa banyak pula) sumur yang ditelantarkan serta istana tinggi (yang ditinggalkan).
(Al-Ḥajj [22]:45)



اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَتَكُوْنَ لَهُمْ قُلُوْبٌ يَّعْقِلُوْنَ بِهَآ اَوْ اٰذَانٌ يَّسْمَعُوْنَ بِهَاۚ فَاِنَّهَا لَا تَعْمَى الْاَبْصَارُ وَلٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِى الصُّدُوْرِ

Tidakkah mereka berjalan di bumi sehingga hati mereka dapat memahami atau telinga mereka dapat mendengar? Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang berada dalam dada.
(Al-Ḥajj [22]:46) 


وَيَسْتَعْجِلُوْنَكَ بِالْعَذَابِ وَلَنْ يُّخْلِفَ اللّٰهُ وَعْدَهٗۗ وَاِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَاَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّوْنَ

Mereka (kaum musyrik Makkah) meminta kepadamu (Nabi Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.
(Al-Ḥajj [22]:47)


وَكَاَيِّنْ مِّنْ قَرْيَةٍ اَمْلَيْتُ لَهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ ثُمَّ اَخَذْتُهَاۚ وَاِلَيَّ الْمَصِيْرُ ࣖ

Berapa banyak negeri yang Aku tangguhkan (siksa)-nya, padahal (penduduk)-nya berbuat zalim, kemudian Aku siksa mereka. Hanya kepada-Ku tempat kembali (segala sesuatu).
(Al-Ḥajj [22]:48)

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag

Koalisi atau Oposisi Kekuasaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Koalisi atau oposisi kekuasaan, masalah halal haram? Yang menyebabkan ...

Koalisi atau Oposisi Kekuasaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Koalisi atau oposisi kekuasaan, masalah halal haram? Yang menyebabkan seseorang masuk surga dan neraka? Yang menyebabkan dibenci dan dilaknat Allah?

Bila koalisi atau oposisi tidak untuk menopang kezaliman. Tidak untuk agar kezaliman semakin mencengkram. Namun, bagaimana membatasi dan menyempitkan ruang geraknya? Bagaimana di tengah kekuasaan yang ada muncul kebaikan? Maka, persoalan oposisi dan koalisi merupakan ranah ijtihad.

Bagaimana menilainya? Apa niatnya? Apa strategi di dalam kekuasaannya? Seperti Nabi Yusufkah? Seperti orang mukmin yang berada di kubu Firaunkah? Seperti seorang laki-laki yang berlari memperingatkan Musa bahwa Firaun akan mengerahkan pasukannyakah? Seperti Istri Firʻaun yang hendak menyelamatkan Musakah?

Mengapa Allah tidak memperingatkan orang mukmin yang berada di tubuh kekuasaan Firaun? Seperti Allah memperingatkan orang mukmin yang tidak berhijrah ke Madinah? Mengapa Allah tidak mengazabnya seperti istri Luth dan Nuh yang berada di kelompok para pendurhaka?

Umar bin Abdul Aziz berada di dalam kekuasaan Bani Ummayah, di saat tengah melakukan aksi pembersihan kepada mereka yang melawan khalifah melalui tangan Hajaj Ats-Tsaqafi, gubernur Irak. Padahal yang melakukan perlawanan terdapat Said bin Jubair yang kematiannya, menyebabkan Allah mengazab Hajaj Ats-Tsaqafi dengan penyakitnya.

Umar bin Abdul Aziz menjadi penasihat khalifah. Beliau memang tidak bisa menghentikan aksi pembunuhan yang dilakukan khalifah melalui tangan Hajaj Ats-Tsaqafi, namun setiap saat Umar bin Abdul Aziz menasihati kesalahan yang dilakukan khalifah.

Shalahuddin Al-Ayubi menjadi bagian penguasa Bani Fathimiyah yang Syiah atas perintah Nurudin Zanky.  Yang penguasanya menghancurkan Sunni. Namun Shalahuddin Al-Ayubi terfokus bagaimana menghentikan langkah perang Salib melalui "legitimasi" bani Fathimiyah.

Banyak ijtihad di ranah kekuasaan. Bisa beroposisi maupun berkoalisi. Semuanya area ijtihad. Bukan ranah halal dan haram. Bukan ranah surga dan neraka. Tetapi ranah memperbesar kemaslahatan dan memupus kemudharatan. 


Mukjizat Nabi Ayub وَاذْكُرْ عَبْدَنَآ اَيُّوْبَۘ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْبٍ وَّعَذَابٍۗ Ingat...

Mukjizat Nabi Ayub



وَاذْكُرْ عَبْدَنَآ اَيُّوْبَۘ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْبٍ وَّعَذَابٍۗ

Ingatlah hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku telah diganggu setan dengan penderitaan dan siksaan (rasa sakit).”
(Ṣād [38]:41)


اُرْكُضْ بِرِجْلِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ

(Allah berfirman,) “Entakkanlah kakimu (ke bumi)! Inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.”
(Ṣād [38]:42)


وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اَهْلَهٗ وَمِثْلَهُمْ مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنَّا وَذِكْرٰى لِاُولِى الْاَلْبَابِ

Kami anugerahkan (pula) kepadanya (Ayyub) keluarganya dan (Kami lipat gandakan) jumlah mereka sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat.
(Ṣād [38]:43)

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْ ۗاِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًا ۗنِعْمَ الْعَبْدُ ۗاِنَّهٗٓ اَوَّابٌ

Ambillah dengan tanganmu seikat rumput, lalu pukullah (istrimu) dengannya dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia selalu kembali (kepada Allah dan sangat taat kepadanya).
(Ṣād [38]:44)

Pembela Nabi Musa di Kekuasaan Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar 1. Mukmin yang Menyembunyikan Keimanannya وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَ...

Pembela Nabi Musa di Kekuasaan Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

1. Mukmin yang Menyembunyikan Keimanannya

وَقَالَ فِرْعَوْنُ ذَرُوْنِيْٓ اَقْتُلْ مُوْسٰى وَلْيَدْعُ رَبَّهٗ ۚاِنِّيْٓ اَخَافُ اَنْ يُّبَدِّلَ دِيْنَكُمْ اَوْ اَنْ يُّظْهِرَ فِى الْاَرْضِ الْفَسَادَ

Fir‘aun berkata (kepada pembesar-pembesarnya), “Biar aku yang membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sesungguhnya aku khawatir (bahwa) dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi.”
(Gāfir [40]:26)

وَقَالَ مُوْسٰىٓ اِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ مِّنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ ࣖ

Musa berkata, “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari Perhitungan.”
(Gāfir [40]:27)

وَقَالَ رَجُلٌ مُّؤْمِنٌۖ مِّنْ اٰلِ فِرْعَوْنَ يَكْتُمُ اِيْمَانَهٗٓ اَتَقْتُلُوْنَ رَجُلًا اَنْ يَّقُوْلَ رَبِّيَ اللّٰهُ وَقَدْ جَاۤءَكُمْ بِالْبَيِّنٰتِ مِنْ رَّبِّكُمْ ۗوَاِنْ يَّكُ كَاذِبًا فَعَلَيْهِ كَذِبُهٗ ۚوَاِنْ يَّكُ صَادِقًا يُّصِبْكُمْ بَعْضُ الَّذِيْ يَعِدُكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّابٌ

Seorang laki-laki mukmin dari keluarga Fir‘aun yang menyembunyikan imannya berkata, “Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, ‘Tuhanku adalah Allah.’ Padahal, sungguh dia telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata dari Tuhanmu. 

Jika dia seorang pendusta, dialah yang akan menanggung (dosa) dustanya itu, dan jika dia seorang yang benar, niscaya sebagian (bencana) yang diancamkan kepadamu akan menimpamu.

Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas lagi pendusta.
(Gāfir [40]:28)

2. Lelaki dari Ujung Kota

وَجَاۤءَ رَجُلٌ مِّنْ اَقْصَى الْمَدِيْنَةِ يَسْعٰىۖ قَالَ يٰمُوْسٰٓى اِنَّ الْمَلَاَ يَأْتَمِرُوْنَ بِكَ لِيَقْتُلُوْكَ فَاخْرُجْ اِنِّيْ لَكَ مِنَ النّٰصِحِيْنَ

Seorang laki-laki datang bergegas dari ujung kota seraya berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya para pembesar negeri sedang berunding tentang engkau untuk membunuhmu. Maka, (lekaslah engkau) keluar (dari kota ini). Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu.” (Al-Qaṣaṣ [28]:20)



فَخَرَجَ مِنْهَا خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ ۖقَالَ رَبِّ نَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ

Maka, keluarlah dia (Musa) dari kota itu dengan rasa takut dan waspada. Dia berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.” (Al-Qaṣaṣ [28]:21)


3. Istri Fir'aun 

وَقَالَتِ امْرَاَتُ فِرْعَوْنَ قُرَّتُ عَيْنٍ لِّيْ وَلَكَۗ  لَا تَقْتُلُوْهُ ۖعَسٰٓى اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ

Istri Firʻaun berkata (kepadanya), “(Anak ini) adalah penyejuk hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya. Mudah-mudahan dia memberi manfaat bagi kita atau kita mengambilnya sebagai anak.” Mereka tidak menyadari (bahwa anak itulah, Musa, yang kelak menjadi sebab kebinasaan mereka).
(Al-Qaṣaṣ [28]:9)


Saat Kepemimpinan Pusat Dianggap Terpuruk Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mari kita belajar pada Shalahuddin Al-Ayubi dam Nurudin Za...

Saat Kepemimpinan Pusat Dianggap Terpuruk

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Mari kita belajar pada Shalahuddin Al-Ayubi dam Nurudin Zanky sang penakluk Tentara Salib. Mari kita belajar pada Saifudin Qutuz dan Baibar, penakluk Mongol. Mereka hadir di saat kekhalifahan Abbasiyah (kepemimpinan pusat) terpuruk dan hancur.

Saat itu pemimpin umat Islam terus melemah. Bahkan, setelah serbuan Mongol, kepemimpinan pusat (kekhalifan Abbasiyah) hancur. Bagaimana sikap mereka?  Tetap menghormati  para pemimpinnya. 

Dalam setiap khutbah Jumat, mereka terus menyanjung para qiyadahnya. Semoga khalifah diberikan keberkahan. Bahkan Shalahuddin Al-Ayubi tetap memberikan hadiah persembahan. Bahkan Shalahuddin tetap memberikan surat pengakuan tunduk pada sang khalifah?

Saat kekhalifahan Abbasiyah telah hancur. Saifudin Qutuz dan Baibar tetap mencari qiyadah yang berasal dari keturunan kekhalifahan Abbasiyah. Bukankah kekuasaan dan kekuatan berada di tangan Qutuz dan Baibar? Bukan lagi keturunan Abbasiyah?

Yang lebih ekstrim lagi, Musa bin Nusair, sang penakluk Andalusia. Kembali dengan kemenangan besar dari Andalusia, justru dihukum berat oleh khalifah Sulaiman bin Abdul Malik karena khawatir Musa bin Nusair memberontak. Saat tengah dihukum, ada provokasi, mengapa tidak memberontak kepada qiyadah (khalifah)? Dijawabnya, dia tetap bersama jamaah. 

Sekarang, apakah kita sehebat para penakluk Tentara Salib dan Mongol? Apakah sehebat penakluk Andalusia? Saat mereka terus mempertahankan harga diri pemimpinnya. Saat mereka terus mempersembahkan hadiah dan menyanjungnya di khutbah-khutbah Jumat. Saat mereka terus menggemakan ketaatan kepada khalifah Abbasiyah. Bagaimana dengan sikap kita sekarang kepada pemimpin? Terus menghakimi? 

Apa yang telah diperbuat oleh para pemimpin, serahkan pada Allah yang Maha Mengetahui dan Menyaksikan amal-amalnya.  Bukankah ada wadah internal untuk introspeksi diri? Bukankah kebijakan politik itu bersifat ijtihadi, yang bisa salah dan benar? Bukankah kesalahannya satu pahala dan benarnya dua pahala?

Memperbaiki PKS, Menguatkan Kepemimpinan PKS Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Banyak yang gundah gulana melihat hasil Pilkada serenta...

Memperbaiki PKS, Menguatkan Kepemimpinan PKS

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Banyak yang gundah gulana melihat hasil Pilkada serentak yang baru saja usai. Suara sumbang pun bermunculan. PKS membuat blunder? Pemimpinnya tuli dengan suara akar rumput? PKS hancur akan seperti Islam di Andalusia? Perdebatan dan adu argumentasi pun tertuju pada pemimpin PKS. 

Bagaimana cara memperbaiki PKS? Seluruh kader dan pemimpinnya, konsistenlah pada pondasinya,  yaitu: 
1. Risalah Ta'lim
2. Kewajiban al-akh
3. Rukun baiat
4. Menjalankan sarana dan prasarana tarbiyah

Seperti Imam Al-Ghazali yang memperbaiki umat yang terpuruk karena serangan tentara salib dengan Ihya Ulumudin. Seperti Syeikh Abdul Qadir yang memperbaikinya dengan:
1. Kitab Fathur Rabbani
2. Kitab Sirrn Asrorr
3. Konsisten dengan manhaj perbaikan diri dengan membangun halaqah-halaqahnya.

Di saat kepemimpinan pusat (khalifah Abbasiyah) tidak efektif membangun kekuatan. Imam Al-Ghazali dan Syeikh Abdul Qadir tidak menumpahkan kesalahan dan terus mengkritik kepemimpinan pusat. Tetapi, membangun pusat-pusat Tarbiyah dan halaqah. 

Memperbaiki organisasi dengan menperbaiki anggotanya dan sistemnya.  Bila kita tidak puas dengan para qiyadah, bukankah itu cerminan kita sendiri? Bukankah para pemimpin itu cermin yang dipimpinnya? Maka mari kita memperbaiki diri kita sendiri. Kelak, para pemimpin akan secara otomatis diperbaiki sendiri oleh Allah.

Di era Perang Salib, para ulama menasihati para khalifah dan Sultan. Namun tidak berhasil. Maka, Imam Al-Ghazali dan Syeikh Abdul Qadir, memperbaiki dirinya dan muridnya. Maka lahirlah, Nurudin Zanky dan  Shalahuddin Al-Ayubi.  Itulah cara memperbaiki organisasi dan qiyadah.

Bila hari ini, kita terus menunjukkan telunjuk ke pada para qiyadah. Namun, diri sendiri  tidak pernah bercermin, bagaimana akan memperbaiki qiyadah? Bila ada masalah, segeralah bercermin. Bukan jundi yang mengarahkan telunjuk ke qiyadah. Bukan qiyadah yang mengarahkan telunjuk ke jundinya. Setiap ada masalah, kitalah yang salah. Bukan mencari siapa yang salah.

Bila kita terus saling menuding kesalahan, maka tidak akan pernah selesai. Bersikaplah seperti  imam Al-Ghazali. Bersikaplah seperti Syeikh Abdul qadir Zailani.

Imam Ahmad bin Hambal, meninggalkan majlis perdebatan yang dibuat oleh para khalifah di istananya. Perdebatan tentang siapa yang paling baik. Siapa yang paling benar. Siapakah yang salah. Imam Ahmad, terfokus pada manhaj perbaikan tarbiyah diri.

Semua perbaikan dimulai dari diri sendiri. Jangan menuding siapapun.  Bila kepemimpinannya buruk, kelak Allah yang menggantikan dengan kepemimpinan yang baru.

Bila kepemimpinan itu lahir dari Liqa, konsisten dengan Risalah Talim, konsisten dengan Kewajiban al-Akhi, konsisten dengan rukun baiat, konsisten dengan sarana tarbiyah, dan sekarang kita meragukan dan bahkan meninggalkan  itu semuanya. Bagaimana Allah akan menghadirkan kepemimpinan yang baru?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (286) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (411) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (337) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (214) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)