basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Sejarah Amerika di Abad 21 Beberapa anggota Dewan Keamanan PBB, pada hari Rabu, mengecam veto keempat AS terhadap resolusi genca...

Sejarah Amerika di Abad 21


Beberapa anggota Dewan Keamanan PBB, pada hari Rabu, mengecam veto keempat AS terhadap resolusi gencatan senjata yang diusulkan di Jalur Gaza.

Utusan China, Fu Cong, adalah diantara yang menyatakan kekecewaannya dengan hasil pemungutan suara dan menuduh AS menghalangi harapan warga Palestina “untuk bertahan hidup, mendorong mereka lebih jauh ke dalam kegelapan dan keputusasaan” melalui penggunaan veto.

Mengatakan bahwa tindakan negara-negara anggota tidak akan “lolos dari penghakiman sejarah yang keras”, Fu bertanya: “Apakah nyawa warga Palestina tidak berarti apa-apa?”

“Berapa banyak lagi orang yang harus mati sebelum mereka (AS) bangun dari tidur pura-pura mereka?” tanyanya.

Fu berpendapat bahwa veto berulang kali oleh AS “telah mengurangi otoritas Dewan Keamanan dan hukum internasional ke titik terendah sepanjang masa.”


“Kami menyerukan kepada AS untuk menjalankan tanggung jawabnya sebagai anggota tetap Dewan dengan serius. AS harus berhenti bersikap pasif dan mengelak,” katanya.

Secara lengkap begini pernyataan Fu Cong yang dikutip akun X, Sony Thang.

“Di masa depan, ketika orang melihat kembali peristiwa ini, mereka akan sulit percaya.

Ketika Amerika Serikat menggunakan hak vetonya yang pertama pada 18 Oktober tahun lalu, hampir 3.000 warga sipil telah tewas di Gaza. Saat veto kedua dikeluarkan, 17.000 orang telah menjadi korban serangan udara Israel.

Dengan terus menggunakan veto, pada saat veto kelima Amerika Serikat dijatuhkan pada 18 April tahun ini, jumlah korban tewas di Gaza telah melonjak menjadi 34.000 jiwa.

Kini, hampir 44.000 orang telah tewas di Gaza, namun Amerika Serikat masih tidak ragu untuk menggunakan hak vetonya.

44.000. Ini bukan sekadar angka. Di baliknya mungkin ada seorang anak, seorang ibu yang sedang menyusui, atau seorang pencari nafkah bagi keluarganya.

Kehilangan setiap nyawa berarti penderitaan abadi bagi keluarga yang ditinggalkan.

Orang tidak bisa tidak bertanya: Apakah nyawa rakyat Palestina sama sekali tidak berarti?

Apakah kematian 44.000 orang ini tidak cukup untuk mendapatkan sedikit saja simpati dari Amerika Serikat?

Berapa banyak lagi orang yang harus mati untuk membangunkan mereka dari pura-pura tidur?

Di masa depan, ketika melihat kembali kejadian ini, orang akan sulit memahami.

Dewan Keamanan PBB diamanatkan oleh Piagam PBB untuk memikul tanggung jawab utama menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

Namun sulit dimengerti bahwa selama lebih dari satu tahun terakhir, Amerika Serikat begitu ngotot membuat Dewan tidak mampu menjalankan perannya, hingga lumpuh total.

Amerika Serikat mengklaim sedang melakukan upaya diplomatik paralel dan berulang kali berjanji bahwa kemajuan dalam negosiasi akan segera tercapai.

Namun hingga saat ini, negosiasi yang disebut-sebut itu hanya berputar-putar tanpa hasil nyata.

Mengapa Israel terus diizinkan melanjutkan operasi militernya sembari terus-menerus mengajukan syarat baru untuk negosiasi?

Di masa depan, ketika melihat kembali peristiwa ini, orang pasti akan merasa marah.

Israel telah dengan terang-terangan melanggar setiap batasan hukum humaniter internasional, menyebabkan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun bahkan ketika kelaparan hampir terjadi di Gaza, Amerika Serikat tampaknya selalu berhasil menemukan pembenaran untuk membela Israel.

Ini mencerminkan distorsi dan pengabaian selektif dalam penerapan hukum humaniter internasional.

Belum pernah orang melihat betapa rendahnya standar ganda dapat diterapkan.

Tidak heran orang merasa marah.

Kemarahan mereka juga berasal dari fakta bahwa pasokan senjata yang terus diberikan oleh Amerika Serikat telah menjadi faktor penentu yang membuat perang ini berlangsung begitu lama, menyebabkan begitu banyak korban jiwa dan kehancuran besar.”

https://arrahmahnews.com/2024/11/21/veto-as-mengapa-israel-terus-diizinkan-lanjutkan-kejahatan/

Mengakhiri Perang di Gaza, Model Apa   yang Diinginkan Amerika? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Amerika Serikat (AS) kembali memveto...

Mengakhiri Perang di Gaza, Model Apa   yang Diinginkan Amerika?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Amerika Serikat (AS) kembali memveto resolusi di Dewan Keamanan PBB yang mendesak gencatan senjata di Gaza,  21/11/2024. Dari 15 anggota DK PBB, baik anggota tetap maupun sementara, hanya AS sendirian yang menolak resolusi yang sangat penting untuk menghentikan penderitaan warga Palestina tersebut.  

Ini adalah yang keempat sejak Oktober 2023 AS menggunakan hak vetonya untuk memblokir penyelesaian gencatan senjata Gaza di Dewan Keamanan.

Pada saat yang sama, Senat Amerika Serikat menolak rancangan undang-undang yang bertujuan untuk memblokir penjualan senjata AS ke Israel. Penolakan ini menjamin ketersediaan senjata dan amunisi bagi Israel untuk terus melakukan keturunan di Gaza.

Merujuk Aljazirah , rancangan undang-undang yang dibahas di senat AS sebelumnya dibuat senator independen Bernie Sanders. RUU untuk menghentikan penjualan tangki peluru gagal tercapai karena ditolak 79 senator berbanding 18 yang mendukung. Senator Partai Demokrat yang progresif dan arus utama mendukung upaya tersebut.

Padahal sebelumnya, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken menekankan bahwa sudah “saatnya mengakhiri perang” di Gaza, serta mencatat bahwa Israel belum melaksanakan sepenuhnya 15 langkah yang diusulkan AS.

“Bahkan dengan semua langkah ini, situasinya tetap sangat sulit dan dramatis untuk benar-benar memperbaiki Gaza, agar sepenuhnya memenuhi kebutuhan masyarakat ... cara terbaik adalah mengakhiri perang,” kata Blinken, Rabu (13/11).

Presiden AS Joe Biden bertekad menjadi penengah untuk mengakhiri perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, di mana lebih dari 38.000 warga Palestina telah tewas.

Sementara itu, berbicara kepada wartawan usai KTT NATO di Washington, Kamis (11/7), Biden mengatakan bahwa Israel dan kelompok Hamas Palestina telah menyetujui "kerangka kerja" kesepakatan dengan para perunding yang saat ini sedang berupaya menyelesaikan rinciannya.

Entahlah apa yang dimaksud dengan mengakhiri perang di Gaza. Apakah dengan membumihanguskan Gaza sehingga tidak ada perlawanan kemerdekaan Palestina? 

Ekosida Gaza dan Nabi Uzair Oleh: Nasrulloh Baksolahar Genosida penjajah Zionis Israel di Gaza telah menyebabkan kerusakan signi...

Ekosida Gaza dan Nabi Uzair

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Genosida penjajah Zionis Israel di Gaza telah menyebabkan kerusakan signifikan pada lingkungan akibat penggunaan amunisi. Ekosida merupakan devastasi dan penghancuran lingkungan yang merugikan kehidupan.

Per Juni 2024, biaya lingkungan untuk membangun kembali Gaza diperkirakan mencapai 60 juta metrik ton emisi karbon, menurut studi Euronews dan diterbitkan di Social Science Research Network. Emisi dari 120 hari pertama konflik telah melampaui emisi tahunan dari 26 negara dan wilayah, dengan penjajah Zionis Israel menyumbang 90 persen dari total tersebut.

Penilaian PBB, armada lebih dari seratus truk pun memerlukan waktu 15 tahun untuk menghapus hampir 40 juta metrik ton puing-puing dari Gaza.  seperti dilaporkan The Guardian pada bulan Juli. Juga, butuh tempat pembuangan besar puing-puing yang mencakup antara 250 hingga 500 hektar.

Namun target Penjajah Zionis Israel tidak hanya itu,  Gaza tidak layak dihuni kembali selamanya. Bisakah? 

Di era  Nabi Uzair, fenomena Ekosida  telah dikisahkan dalam Al-Qur'an, saat pengembaraan Nabi Uzair yang menjumpai sebuah negri yang hancur lebur.  Dimana, atap-atap rumahnya telah tertutup oleh puing-puing bangunan. Ini menggambarkan kehancuran total yang tak mungkin dibangun kembali. 

Lalu Nabi Uzair berkata, "Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?" Lalu Allah mematikannya selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali. Apa yang terjadi?

Setelah seratus tahun, negri yang hancur telah bangkit kembali. Menjadi sebuah kota yang layak dihuni dan ramai kembali. Saat Nabi Uzair terbangun dari tidur, dia tercengang dengan keajaiban tersebut, lalu berkata, "Saya mengetahui (yakin) bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."

Bagaimana cara Allah memperbaikinya? Allah mengirim angin, menggerakkan awan, lalu menurunkan hujan. Dengan hujan, udara menjadi bersih dan tanah menjadi subur.

Bagaimana menghilangkan racun-racun di tanah? Membersihkan mata airnya? Cukup dengan tumbuhnya rerumputan  hingga pepohonan yang besar. Allah mengilhamkan ilmu-ilmu dan teknologi ke dalam hati mereka yang beriman untuk menyelesaikan persoalannya.

Kehancuran Negri, Apakah Dapat Dibangun Kembali? Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, kare...

Kehancuran Negri, Apakah Dapat Dibangun Kembali?


Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah menganugerahkan kerajaan (kekuasaan).

Ketika Ibrahim berkata, "Tuhanku adalah Yang menghidupkan dan mematikan," dia berkata, "Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan." 

Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu.

Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah: 258)

Atau seperti orang yang melewati suatu negeri yang (bangunan-bangunannya) telah runtuh hingga menutupi (puing-puing) atap-atapnya,

dia berkata, "Bagaimana Allah menghidupkan kembali (negeri) ini setelah hancur?" Lalu Allah mematikannya (orang itu) selama seratus tahun, kemudian membangkitkannya (menghidupkannya) kembali.

Dan (Allah) bertanya, "Berapa lama engkau tinggal (disini)?" Dia (orang itu) menjawab, "Aku tinggal (disini) sehari atau setengah hari."

Allah berfirman, "Tidak! Engkau telah hidup seratus tahun. Lihatlah makanan dan minumanmu yang belum berubah, tetapi lihatlah terakumulasimu (yang telah menjadi tulang belulang).

Dan agar Kami jadikan engkau tanda kekuasaan Kami bagi manusia. Lihatlah tulang belulang (keledai itu), Kami menyusunnya kembali, lalu Kami membalutnya dengan daging."

Maka ketika telah terwujud, dia pun berkata, "Saya mengetahui (yakin) bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu." (Al-Baqarah: 259)

Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah padaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.”

Allah berfirman, “Belum percayakah kamu?” Dia (Ibrahim) menjawab, "Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap)."

Dia (Allah) berfirman, "Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, lalu panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera."

Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Al-Baqarah: 260)

Akhir Rencana Jahat dalam Surat Fatir Barangsiapa menghendaki kemuliaan, maka (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. K...

Akhir Rencana Jahat dalam Surat Fatir

Barangsiapa menghendaki kemuliaan, maka (ketahuilah) kemuliaan itu semuanya milik Allah. Kepada-Nyalah akan menaikkan kata-perkataan yang baik, dan amal kebajikan Dia akan mengangkatnya.  Adapun orang-orang yang merencanakan kejahatan mereka akan mendapat azab yang sangat keras, dan rencana jahat mereka akan hancur. (Fatir: 10)

Dan mereka bersumpah atas nama Allah dengan sungguh-sungguh bahwa jika datang kepada mereka sebagai pemberi peringatan, niscaya mereka akan mendapat lebih banyak petunjuk daripada umat-umat (yang lain). Tetapi ketika pemberitaan peringatan datang kepada mereka, tidak menambah (apa-apa) kepada mereka, bahkan semakin jauh dari (kebenaran), (Fatir: 42)

karena kesombongan (mereka) di bumi dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu hanya akan menimpa pencetus rencana sendiri. Mereka hanyalah menunggu (berlakunya) ketentuan pada orang-orang yang terdahulu. Maka kamu tidak akan mendapatkan perubahan bagi Allah, dan tidak (pula) akan membicarakan penyimpangan bagi ketentuan Allah. (Fatir: 43)



Pasukan Cadangan Penjajah Zionis Israel, Antara Perang Yam Kippur 1973 dan Badai Al-Aqsa 2023 Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Perang...

Pasukan Cadangan Penjajah Zionis Israel, Antara Perang Yam Kippur 1973 dan Badai Al-Aqsa 2023

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Perang Yom Kippur

Perang yang terjadi pada tanggal 6 - 26 Oktober 1973 antara penjajah Zionis Israel melawan koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah. Target Mesir dan Suriah  merebut kembali wilayah yang diduduki penjajah Zionis Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967.

Pada perang ini, Penjajah Zionis Israel nyaris musnah. Strategi payung udara Mesir yang menggunakan rudal dan meriam anti serangan udara bergerak yang jarak tembaknya dipadukan. Maka angkatan udara penjajah Zionis Israel pun kewalahan, bahkan banyak yang menjadi korban karena berusaha menembus "jaring-jaring" pertahanan udara itu. Pada permulaan perang, Israel terpaksa menarik mundur pasukannya.

Tetapi setelah memobilisasi tentara cadangan, penjajah Zionis berhasil memukul Mesir. Penjajah Zionis Israel berhasil "menjinakkan" payung udara Mesir yang lambat dalam mengiringi gerak maju pasukkannya, dengan langsung mengisi celah (gap) antara payung udara dengan pasukan yang sudah berada lebih jauh di depan. Divisi Mesir pun terjebak bahkan kehabisan perbekalan. 

Salah satu kesadaran Zionis Israel saat itu adalah “Ha'areyot”, berarti persahabatan dan persaudaraan. Ini ruh “persaudaraan seperjuangan” dalam menghadapi ragam pertempuran. Juga simbol solidaritas antara pasukan cadangan (wajib militer) dan kecepatannya dalam menanggapi panggilan “tanah air” dalam keadaan darurat. Yang menjadi tulang punggung kekuatan terjaganya penjajah Zionis Israel di tanah Palestina.

Namun bagaimana kondisi tentara cadangan Zionis Israel di Badai Al-Aqsa 2023?

Sudah 360.000 pasukan dipanggil dari seluruh dunia hanya dalam hitungan hari. Setelah melewati pertempuran setahun, mengapa banyak yang terbunuh? Tidak mau berperang dan ikut wajib militer? Trauma dan tidak mau berperang kembali? Bahkan penguasa akan menyetop bantuannya dan memblokir rekening bagi yang tidak mau ikut wajib militer. Apa yang terjadi?

Sebelum Badai Al-Aqsa, paradigma militer penjajah Zionis Israel telah berubah. Lebih mementingkan pengembangan angkatan udaranya. Juga, kondisi politik otoriter dan korup penguasanya yang membuat jiwa pasukan cadangan penjajah Zionis Israel melemah dalam membela negaranya. 

Berawal dari Netanyahu yang berrencana melemahkan Mahkamah Agung dan membatasi independensi peradilan. Rencana itu akan merusak sistem check and balances Israel dan menggeser negara itu ke arah otoritarianisme. Juga, untuk menghindari dari diadili karena korupsi, dimotivasi oleh dendam pribadi dan memiliki konflik kepentingan.

Bagaimana respons tentara cadangan Zionis Israel?  “Nilai-nilai negara ini akan berubah. Saya tidak dapat melayani militer negara yang bukan demokrasi,” kata Tichover.

Perombakan peradilan telah memecah belah penjajah Zionis Israel dan merobek apa yang dilihat oleh orang Yahudi Israel sebagai institusi mereka yang paling dihormati, militer. Kekhawatiran bermunculan, protes pun mengalir ke wajib militer berusia muda.

Kepala staf militer, Letnan Jenderal Herzl Halevi, memperingatkan Netanyahu bahwa protes ini berisiko merusak kemampuan militer. “Tentara tidak dapat beroperasi tanpa cadangan,” kata Halevi kepada mereka. 

Bagi mayoritas Yahudi Israel, yang sebagian besar harus bertugas di militer, tentara adalah sumber persatuan dan ritus peralihan. Dinas militer merupakan landasan penting bagi kehidupan sipil dan angkatan kerja. Sebab ulah Netanyahulah, salah satu pondasi penjajah Zionis Israel jadi keropos. 

Bagaimana setahun Badai Al-Aqsa?

Dikutip dari Aljazeera, Senin (18/11/2024), seorang tentara cadangan berkata tentang negaranya, “Ini bukanlah negara tempat saya akan mengorbankan nyawa saya.” Ini sepenggal kisah lebih dari 130 prajurit dan perwira di pasukan cadangan Israel. Semuanya mengatakan bahwa mereka tidak akan menawarkan diri mereka untuk bertugas lagi jika Netanyahu tidak berhasil mendapatkan kesepakatan dengan Hamas yang menjamin jaminan perdamaian Israel yang berada di tangan perlawanan dan mengakhiri perang.

Ternyata, penguasa Penjajah Zionis Israel-lah yang merusak pondasi kekuatan militernya sendiri.

Kemenangan Donald Trump yang Kabinetnya Pro Zionis, Kehancuran Palestina?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah tanda kehancuran ba...

Kemenangan Donald Trump yang Kabinetnya Pro Zionis, Kehancuran Palestina? 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Apakah tanda kehancuran bagi Palestina saat Donald Trump terpilih kembali menjadi presiden AS? Saat pro Zionis mendominasi kabinetnya?

Menurut Smotrich, Menkeu Zionis Israel,  terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS merupakan “kemenangannya yang luar biasa dan menyeluruh,” yang menunjukkan bahwa hal itu menghadirkan “sebuah “kesempatan” bagi “Israel”.

Sebab,  selama masa jabatan pertamanya, Trump berhasil mengakui “kedaulatan” Zionis Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, merelokasi kedutaan AS ke al-Quds yang diduduki, dan menjadi perantara perjanjian normalisasi antara “Israel” dan beberapa negara Arab, yang dikenal sebagai “Perjanjian Abraham”.

"Keberhasilan" Trump di periode pertama kepresidenannya justru menumbuhkan kesadaran dan kekuatan baru pada rakyat Palestina untuk semakin memperjuangkan kemerdekaan hingga titik darah penghabisan. Sebab, dunia internasional sudah tidak memperdulikan isu Palestina lagi.

Negara Islam dan Arab tidak lagi melibatkan Palestina dalam menyelesaikan Palestina. Negara-negara Arab sudah melupakan Palestina. Mereka lebih baik "mengurus ego" negaranya dengan kompensasi besar dari Amerika. Palestina dibiarkan dijajah oleh Zionis Israel.

Saat penyelesaian diplomasi tak berguna lagi. Saat semua negara-negara tak lagi memperdulikan dan justru semakin kuat mendukung Zionis Israel. Maka, pilihannya hanya perlawanan bersenjata hingga titik darah penghabisan. 

Apakah selama ini Amerika membantu Palestina? Semuanya membantu Zionis Israel. Jadi, siapapun presiden Amerika, fokus rakyat Palestina terus memperjuangkan kemerdekaannya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)