basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Pasukan Cadangan Penjajah Zionis Israel, Antara Perang Yam Kippur 1973 dan Badai Al-Aqsa 2023 Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Perang...

Pasukan Cadangan Penjajah Zionis Israel, Antara Perang Yam Kippur 1973 dan Badai Al-Aqsa 2023

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Perang Yom Kippur

Perang yang terjadi pada tanggal 6 - 26 Oktober 1973 antara penjajah Zionis Israel melawan koalisi negara-negara Arab yang dipimpin oleh Mesir dan Suriah. Target Mesir dan Suriah  merebut kembali wilayah yang diduduki penjajah Zionis Israel dalam Perang Enam Hari tahun 1967.

Pada perang ini, Penjajah Zionis Israel nyaris musnah. Strategi payung udara Mesir yang menggunakan rudal dan meriam anti serangan udara bergerak yang jarak tembaknya dipadukan. Maka angkatan udara penjajah Zionis Israel pun kewalahan, bahkan banyak yang menjadi korban karena berusaha menembus "jaring-jaring" pertahanan udara itu. Pada permulaan perang, Israel terpaksa menarik mundur pasukannya.

Tetapi setelah memobilisasi tentara cadangan, penjajah Zionis berhasil memukul Mesir. Penjajah Zionis Israel berhasil "menjinakkan" payung udara Mesir yang lambat dalam mengiringi gerak maju pasukkannya, dengan langsung mengisi celah (gap) antara payung udara dengan pasukan yang sudah berada lebih jauh di depan. Divisi Mesir pun terjebak bahkan kehabisan perbekalan. 

Salah satu kesadaran Zionis Israel saat itu adalah “Ha'areyot”, berarti persahabatan dan persaudaraan. Ini ruh “persaudaraan seperjuangan” dalam menghadapi ragam pertempuran. Juga simbol solidaritas antara pasukan cadangan (wajib militer) dan kecepatannya dalam menanggapi panggilan “tanah air” dalam keadaan darurat. Yang menjadi tulang punggung kekuatan terjaganya penjajah Zionis Israel di tanah Palestina.

Namun bagaimana kondisi tentara cadangan Zionis Israel di Badai Al-Aqsa 2023?

Sudah 360.000 pasukan dipanggil dari seluruh dunia hanya dalam hitungan hari. Setelah melewati pertempuran setahun, mengapa banyak yang terbunuh? Tidak mau berperang dan ikut wajib militer? Trauma dan tidak mau berperang kembali? Bahkan penguasa akan menyetop bantuannya dan memblokir rekening bagi yang tidak mau ikut wajib militer. Apa yang terjadi?

Sebelum Badai Al-Aqsa, paradigma militer penjajah Zionis Israel telah berubah. Lebih mementingkan pengembangan angkatan udaranya. Juga, kondisi politik otoriter dan korup penguasanya yang membuat jiwa pasukan cadangan penjajah Zionis Israel melemah dalam membela negaranya. 

Berawal dari Netanyahu yang berrencana melemahkan Mahkamah Agung dan membatasi independensi peradilan. Rencana itu akan merusak sistem check and balances Israel dan menggeser negara itu ke arah otoritarianisme. Juga, untuk menghindari dari diadili karena korupsi, dimotivasi oleh dendam pribadi dan memiliki konflik kepentingan.

Bagaimana respons tentara cadangan Zionis Israel?  “Nilai-nilai negara ini akan berubah. Saya tidak dapat melayani militer negara yang bukan demokrasi,” kata Tichover.

Perombakan peradilan telah memecah belah penjajah Zionis Israel dan merobek apa yang dilihat oleh orang Yahudi Israel sebagai institusi mereka yang paling dihormati, militer. Kekhawatiran bermunculan, protes pun mengalir ke wajib militer berusia muda.

Kepala staf militer, Letnan Jenderal Herzl Halevi, memperingatkan Netanyahu bahwa protes ini berisiko merusak kemampuan militer. “Tentara tidak dapat beroperasi tanpa cadangan,” kata Halevi kepada mereka. 

Bagi mayoritas Yahudi Israel, yang sebagian besar harus bertugas di militer, tentara adalah sumber persatuan dan ritus peralihan. Dinas militer merupakan landasan penting bagi kehidupan sipil dan angkatan kerja. Sebab ulah Netanyahulah, salah satu pondasi penjajah Zionis Israel jadi keropos. 

Bagaimana setahun Badai Al-Aqsa?

Dikutip dari Aljazeera, Senin (18/11/2024), seorang tentara cadangan berkata tentang negaranya, “Ini bukanlah negara tempat saya akan mengorbankan nyawa saya.” Ini sepenggal kisah lebih dari 130 prajurit dan perwira di pasukan cadangan Israel. Semuanya mengatakan bahwa mereka tidak akan menawarkan diri mereka untuk bertugas lagi jika Netanyahu tidak berhasil mendapatkan kesepakatan dengan Hamas yang menjamin jaminan perdamaian Israel yang berada di tangan perlawanan dan mengakhiri perang.

Ternyata, penguasa Penjajah Zionis Israel-lah yang merusak pondasi kekuatan militernya sendiri.

Kemenangan Donald Trump yang Kabinetnya Pro Zionis, Kehancuran Palestina?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah tanda kehancuran ba...

Kemenangan Donald Trump yang Kabinetnya Pro Zionis, Kehancuran Palestina? 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Apakah tanda kehancuran bagi Palestina saat Donald Trump terpilih kembali menjadi presiden AS? Saat pro Zionis mendominasi kabinetnya?

Menurut Smotrich, Menkeu Zionis Israel,  terpilihnya kembali Donald Trump sebagai presiden AS merupakan “kemenangannya yang luar biasa dan menyeluruh,” yang menunjukkan bahwa hal itu menghadirkan “sebuah “kesempatan” bagi “Israel”.

Sebab,  selama masa jabatan pertamanya, Trump berhasil mengakui “kedaulatan” Zionis Israel atas Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki, merelokasi kedutaan AS ke al-Quds yang diduduki, dan menjadi perantara perjanjian normalisasi antara “Israel” dan beberapa negara Arab, yang dikenal sebagai “Perjanjian Abraham”.

"Keberhasilan" Trump di periode pertama kepresidenannya justru menumbuhkan kesadaran dan kekuatan baru pada rakyat Palestina untuk semakin memperjuangkan kemerdekaan hingga titik darah penghabisan. Sebab, dunia internasional sudah tidak memperdulikan isu Palestina lagi.

Negara Islam dan Arab tidak lagi melibatkan Palestina dalam menyelesaikan Palestina. Negara-negara Arab sudah melupakan Palestina. Mereka lebih baik "mengurus ego" negaranya dengan kompensasi besar dari Amerika. Palestina dibiarkan dijajah oleh Zionis Israel.

Saat penyelesaian diplomasi tak berguna lagi. Saat semua negara-negara tak lagi memperdulikan dan justru semakin kuat mendukung Zionis Israel. Maka, pilihannya hanya perlawanan bersenjata hingga titik darah penghabisan. 

Apakah selama ini Amerika membantu Palestina? Semuanya membantu Zionis Israel. Jadi, siapapun presiden Amerika, fokus rakyat Palestina terus memperjuangkan kemerdekaannya.

Melaksanakan Perintah Allah, Seperti Keberanian Nabi Musa Menghadapi Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yang terjadi di alam seme...

Melaksanakan Perintah Allah, Seperti Keberanian Nabi Musa Menghadapi Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yang terjadi di alam semesta dianggap mengikuti logika, ilmu, persepsi, ikhtiar, dan prasangka manusia. Manusia terjebak dalam kubangan ini. Padahal yang terjadi mengikuti garis takdir  yang telah ditetapkan Allah.

Nabi Musa diawal menerima wahyu pun terjebak dalam prasangkanya sendiri saat diperintahkan untuk menemui Firaun. Ada kekhawatiran dibunuh bila mendatangi Firaun dalam rangka mengajak beriman kepada Allah.

Bukankah Firaun mengaku tuhan? Kejam dan bengis? Kekuasaannya tidak terbatas? Allah meneguhkan hati Nabi Musa bahwa Dia bersamanya dan mendengar semua perkataan yang terjadi bersama Firaun. Nabi Musa akhirnya memberanikan diri mendatangi Firaun.

Berinteraksilah dengan perintah Allah seperti Nabi Musa. Saat perintah datang, kerjakanlah. Jangan pedulikan resiko dan ketakutan yang bermunculan. Sebab, bila mengikuti perintah Allah, maka Allah yang akan menyelesaikan semua urusan para hamba-Nya.

Mari membuka lembaran kisah Nabi Musa di surat Asy-Syu'ara, 

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya), “Datangilah kaum yang zalim itu, (Asy-Syu'ara: 10)

(yaitu) kaum Fir'aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?” (Asy-Syu'ara: 11)

Dia (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, sungguh, aku takut mereka akan mendustakan aku, (Asy-Syu'ara: 12)

sehingga dadaku terasa sempit dan lidahku tidak lancar maka utuslah Harun  (bersamaku). (Asy-Syu'ara: 13)

Sebab aku berdosa terhadap mereka,  maka aku takut mereka akan membunuhku." (Asy-Syu'ara: 14)

(Allah) berfirman, "Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu)! Maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sungguh, Kami bersamamu mendengarkan (apa yang mereka katakan), (Asy-Syu'ara: 15)

maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan katakan, "Sesungguhnya kami adalah rasul-rasul Tuhan seluruh alam, (Asy-Syu'ara: 16)

Lepaskanlah Bani Israil (pergi) bersama kami.” (Asy-Syu'ara: 17)

Yang Diharapkan Rakyat Palestina dari Genosida  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Sepenggal kisah dari para penyihir Firaun. Setelah me...

Yang Diharapkan Rakyat Palestina dari Genosida 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Sepenggal kisah dari para penyihir Firaun. Setelah melihat kebenaran, mereka beriman kepada Allah.  Kekuasaan, kekuatan dan kebengisan Firaun menjadi tak menakutkan lagi. Kezalimannya tak lagi dihiraukan, tak lagi dianggap sebagai penyebar horor bencana. Apa penyebabnya?

Dia (Fir'aun) berkata, "Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Nanti kamu pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh akan aku salibkan semuanya." (Asy-Syu'ara: 49)

Setelah beriman kepada Allah, pemahaman akan hakikat hidup pun berubah. Bukankah semua kehidupan berujung pada kembali kepada Allah? Bukankah yang diharapkan adalah ampunan dan rahmat-Nya? Bukankah kesabaran menghadapi siksaan Firaun merupakan penghapusan kesalahan? Bukankah berserah diri merupakan derajat tertinggi saat kematian?

Mereka berkata, “Tidak ada yang kami takutkan, karena kami akan kembali kepada Tuhan kami. (Asy-Syu'ara: 50)

Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena menjadi orang yang pertama-tama beriman." (Asy-Syu'ara: 51)

Bukankah teguh dan tegar membela kehormatan bangsa dan tanah air merupakan jihad tertinggi? Bukankah periode Mekah Rasulullah saw menghadapi siksaan? Bukankah Al-Qur'an mengabadikan kisah Nabi Zakaria, Nabi Yahya dan Ashabul Ukhdud yang mengalami siksaan dan genosida?

Bukankah saat 10.000 pasukan kafir Quraisy mengepung Madinah dan penghianatan Munafikin dan Yahudi saat perang Ahzab,  justru para Sahabat mengatakan inilah yang telah dijanjikan Allah? Ini tengah dialami rakyat Palestina di Gaza Utara yang dikepung, digenosida, diusir, dan dilaparkan oleh 3 berigade, 15.000 pasukan, penjajah Zionis Israel dengan dukungan infrastruktur militer yang tercanggih.

Yang diharapkan oleh rakyat Palestina seperti harapan para ahli sihir yang disiksa oleh Firaun. Saat dunia dan PBB tak bisa menghentikan genosida. Saat Amerika, Inggris, Jerman dan Barat justru menjadi bagian pendukung genosida penjajah Zionis Israel, maka yang tersisa hanya bergantung kepada Allah. Apakah ini kelemahan?

Ternyata dalam kondisi terluka, seorang diri pejuang Palestina masih sempat menghancurkan tank tercanggih di dunia. Keberanian telah hadir. Kelak, saat penjajah Zionis Israel berhasil menghancurkan infrastruktur di Palestina, maka rakyat Palestina pun berhasil menghancurkan negara penjajah Zionis Israel dan lenyap dari muka bumi. Tanah Palestina tetap kokoh, seperti lembaran sejarah sebelumnya..

Rahasia Ketegaran Ahli Sihir Saat Disiksa Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Para ahli sihir disiksa oleh Firaun dengan siksaan y...

Rahasia Ketegaran Ahli Sihir Saat Disiksa Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Para ahli sihir disiksa oleh Firaun dengan siksaan yang paling keji dan kejam. Penyebabnya, mereka beriman kepada Tuhannya Musa dan Harun. Mengapa mampu bertahan? Apa rahasianya?

Ketegaran para ahli sihir karena akhir hidup itu hanya pertemuan dengan Allah. Semua siksaan yang dialami untuk mendapatkan ampunan dari Allah. Itu yang mereka yakini.

Kemenangan itu tidak harus berbentuk keselamatan dan keunggulan. Kemenangan itu berbentuk keistiqamaham dalam perjuangan, tetap teguh sebagai sosok yang menundukkan hati dihadapan-Nya.

Berikut liku-liku perjalanan para ahli sihir dalam surat Asy-Syu'ara:

Mereka menjawab, "Tahanlah (untuk sementara) dia (Musa) dan saudaranya (Harun), dan utuslah ke seluruh negeri orang-orang yang akan mengumpulkan (pesihir), (Asy-Syu'ara: 36)

niscaya mereka akan mendatangkan semua pesihir yang pandai kepadamu. (Asy-Syu'ara: 37)

Lalu dikumpulkanlah para pesihir pada waktu (yang ditetapkan) pada hari yang telah ditentukan, (Asy-Syu'ara: 38)

dan diumumkan kepada banyak orang, "Berkumpullah kamu semua, (Asy-Syu'ara: 39)

agar kita mengikuti para pesihir itu, jika mereka yang menang." (Asy-Syu'ara: 40)

Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada Fir'aun, "Apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami yang menang?" (Asy-Syu'ara: 41)

Dia (Fir'aun) menjawab, "Ya, dan bahkan kamu pasti akan mendapat kedudukan yang dekat (dariku)." (Asy-Syu'ara: 42)

Dia (Musa) berkata kepada mereka, "Lemparkanlah apa yang ingin kamu lemparkan." (Asy-Syu'ara: 43)

Lalu mereka melemparkan tali-temali dan tongkat-tongkat seraya mereka berkata, “Demi kemuliaan Fir’aun, pasti kamilah yang akan menang.” (Asy-Syu'ara: 44)

Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu. (Asy-Syu'ara: 45)

Maka menyungkurlah para pesihir itu, bersujud, (Asy-Syu'ara: 46)

mereka berkata, "Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam, (Asy-Syu'ara: 47)

(yaitu) Tuhannya Musa dan Harun.” (Asy-Syu'ara: 48)

Dia (Fir'aun) berkata, "Mengapa kamu beriman kepada Musa sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Nanti kamu pasti akan tahu (akibat perbuatanmu). Pasti akan kupotong tangan dan kakimu bersilang dan sungguh akan aku salibkan semuanya." (Asy-Syu'ara: 49)

Mereka berkata, “Tidak ada yang kami takutkan, karena kami akan kembali kepada Tuhan kami. (Asy-Syu'ara: 50)

Sesungguhnya kami sangat menginginkan sekiranya Tuhan kami akan mengampuni kesalahan kami, karena menjadi orang yang pertama-tama beriman." (Asy-Syu'ara: 51)

Karakter Yang Disembah Selain Allah dalam Surat Al-Furqan  Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padah...

Karakter Yang Disembah Selain Allah dalam Surat Al-Furqan 



Namun mereka mengambil tuhan-tuhan selain Dia (untuk disembah), padahal mereka (tuhan-tuhan itu) tidak menciptakan apa pun, bahkan mereka sendiri diciptakan dan tidak berkuasa untuk (menolak) bahaya terhadap dirinya sendiri dan tidak dapat (mendatangkan) manfaat serta tidak kuasa mematikan, menghidupkan dan tidak (pula) membangkitkan. (Al-Furqan: 3)

Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka bersama apa yang mereka sembah selain Allah, lalu Dia berfirman (kepada yang disembah), "Apakah kamu yang menyesatkan hamba-hamba-Ku itu, atau mereka sendirikah yang sesat dari jalan (yang benar)?" (Al-Furqan: 17)

Mereka (yang disembah itu) menjawab, "Mahasuci Engkau, tidaklah pantas bagi kami mengambil pelindung selain Engkau,  tetapi Engkau telah memberi mereka dan nenek moyang mereka kebahagiaan hidup, sehingga mereka melupakan peringatan; dan kaum mereka yang binasa." (Al-Furqan: 18)

Maka sungguh, mereka (yang disembah itu) telah mengingkari apa yang kamu katakan, maka kamu tidak akan dapat menolak (azab) dan tidak dapat (pula) menolong (dirimu), dan barang siapa di antara kamu berbuat zalim, niscaya Kami timpakan mendekati rasa azab yang besar. (Al-Furqan: 19)

Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) mendatangkan bencana kepada mereka. Orang-orang kafir adalah penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya. (Al-Furqan: 55)

Pengaruh Teman Buruk di Hari Penghisaban  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Salah satu yang disesali manusia saat hari Penghisaban adal...

Pengaruh Teman Buruk di Hari Penghisaban 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Salah satu yang disesali manusia saat hari Penghisaban adalah dengan siapa seseorang berteman. Derajat seseorang di hadapan Allah pun tergantung temannya. Teman sangat mempengaruhi dan membentuk kehidupan serta kepribadian seseorang.

Qarun berteman akrab dengan Firaun. Bagaimana efeknya? Qarun menjadi bagian kezaliman Firaun, padahal sebelumnya sangat akrab dengan Nabi Musa. Putranya Nabi Nuh dan istrinya Nabi Luth sebuah potret bahwa persahabatan bisa menjerumuskan pada kedurhakaan kepada Allah.

Putranya Nabi Yaqub pun terbelah. Nabi Yusuf bersama Bunyamin, di pihak lain kelompok saudara yang lainnya. Saudaranya yang berkelompok, berinteraksi dan berkumpul dengan satu misi yaitu mengusir dan membunuh Nabi Yusuf. Seseorang merupakan cerminan dari kelompoknya.

Manusia itu diciptakan dari tanah liat yang mudah dibentuk menjadi apa saja. Manusia itu diciptakan dari tanah yang kering sehingga mudah menyerap apa saja yang dekat dengannya. Itulah penyebab, mengapa teman dan lingkungan menjadi pembentukan surga atau nerakanya seseorang.

Allah telah menjelaskan fenomena di Hari Penghisaban saat manusia menyesal terhadap kesalahannya dalam memilih teman. 

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) langit pecah mengeluarkan kabut putih dan para malaikat diturunkan (secara) bergelombang." (Al-Furqan: 25)

"Kerajaan yang hak pada hari itu adalah milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir." (Al-Furqan: 26)

"Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit kedua tangannya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, "Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul." (Al-Furqan: 27)

"Wahai celaka aku! Sekiranya (dulu) aku tidak menjadikan si fulan  itu teman akrab(ku)," (Al-Furqan: 28)

"Sungguh, dia telah menyesatkan aku dari peringatan (Alquran) ketika (Alquran) itu telah datang kepadaku. Dan setan memang jahat pada manusia." (Al-Furqan: 29)



Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)