basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Perpecahan Bani Israel di Era Nabi Yaqub Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah Zionis Yahudi itu kokoh? Sejak  generasi awalnya, san...

Perpecahan Bani Israel di Era Nabi Yaqub

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Apakah Zionis Yahudi itu kokoh? Sejak  generasi awalnya, sangat mudah terpecah belah. Dalam menyikapi satu persoalan saja, mereka selalu terpecah. Dalam setiap persoalan, mereka selalu terpecah. Apalagi setelah jauh dari leluhur awalnya?

Bani Israel merupakan keturunan langsung dari Nabi Yaqub. Bagaimana  generasi awalnya? Biasanya, generasi awal merupakan generasi yang terpilih dan kokoh. Namun tidak bagi generasi  awal Bani Israel. Bila seperti ini, Bani Israel tidak memiliki model yang tepat untuk membangun peradabannya.

Di surat Yusuf, Allah mengkisahkan perpecahan di generasi awal Bani Israel. Berikut kisahnya, 

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, "Wahai ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud berbaring." (Yusuf: 4)

Dia (ayahnya) berkata, "Wahai anakku! Janganlah kau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, mereka akan membuat tipu daya (untuk membinasakan)mu. Sungguh, setan itu musuh yang jelas bagi manusia." (Yusuf: 5)

Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang yang bertanya. (Yusuf: 7)

Ketika mereka berkata, "Sejujurnya Yusuf dan saudaranya (Bunyamin) lebih dicintai ayah daripada kita, padahal kita adalah satu golongan (yang kuat). Sungguh, ayah kita dalam kekeliruan yang nyata, (Yusuf: 8)

Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tercurah kepadamu, dan setelah itu kamu menjadi orang yang baik." (Yusuf: 9)

Bunuh dan usir pun telah diterapkan terhadap saudaranya sendiri. Apabila terhadap bangsa lain? Seperti genosida Penjajah Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Namun sekuat apapun Penjajah Zionis Israel tetap lemah, karena rapuh dalam perseteruan internalnya. Itulah takdirnya.

Perpecahan Bani Israel di Era Nabi Musa Oleh: Nasrulloh Baksolahar Demonstrasi merebak di wilayah pendudukan penjajah Zionis Isr...

Perpecahan Bani Israel di Era Nabi Musa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Demonstrasi merebak di wilayah pendudukan penjajah Zionis Israel. Apa penyebabnya? Netanyahu memecat Galant, sang Menteri Pertahanan. Yahudi Haredim dipaksa untuk dinas militer. Perseteruan antara Yahudi Kanan dengan Sekuler. Belum lagi perlakuan istimewa terhadap angkatan udara dan intelijen.

Di saat pertempuran berkecamuk, banyak pemukim illegal Yahudi yang melakukan imigrasi balik dan berminat keluar dari negrinya. Pasukannya banyak yang tidak bertugas saat waktu istirahatnya telah selesai. 

Apakah hanya kali ini saja? Di era Nabi Musa pun, saat sedang berjuang menghadapi kezaliman Firaun. Dari kalangan terdekatnya, Qarun, justru menjadi pembela Firaun. Bahkan, di kalangan Bani Israel, mereka terpecah-pecah dalam menyikapi Qarun. Ada yang mendukungnya dan menolaknya?

Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar memperoleh kekayaan yang besar." (Al-Qasas: 79)

Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmu berkata, "Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang memberi dan mengerjakan pengabdian, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar." (Al-Qasas: 80)

Baru saja diselamatkan dari kejaran Firaun. Baru saja melangkahkan kaki menuju Palestina. Bani Israel terpecah kembali. Ada yang ingin menyembah berhala. Ada yang tetap kokoh beriman.

“Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: “Hai Musa. buatlah untuk kami sebuah Tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa Tuhan (berhala)”.

Musa menjawab: “Sesungguh-nya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan)”. Sesungguhnya mereka itu akan dihancurkan kepercayaan yang dianutnya dan akan batal apa yang seIalu mereka kerjakan.”(Al-‘Araf: 138-139)

Dalam perjalanan menuju Palestina. Allah melimpahkan makanan dan minuman dari surga, Manna dan Salwa. Namun, saat mereka ditinggalkan beberapa hari saja, Bani Israel telah terpecah kembali. Ada yang menyembah patung sapi emas buatan Samiri.

Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. Dia (Musa) berkata, "Wahai kaumku! bukankah Tuhanmu telah menjanjikanmu suatu janji yang baik? Apakah terlalu lama masa perjanjian itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan Tuhan menimpamu, mengapa kamu memutuskanmu dengan aku?" (Taha: 86)

Setelah tiba di Palestina pun, Bani Israel terpecah. Mereka enggan memasuki Palestina. Namun sedikit sekali yang mau memasukinya. Bani Israel, di era kehidupan Nabi Musa pun sangat mudah terpecah belah. Apalagi di era sekarang?

Ketimpangan Pasukan Udara dan Darat  Militer Penjajah Zionis  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Gaza sudah dikepung dari semua penjuru,...

Ketimpangan Pasukan Udara dan Darat  Militer Penjajah Zionis 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Gaza sudah dikepung dari semua penjuru, laut, udara, dan darat. Tembok benteng yang tinggi, tebal, dan dalam telah dibangun. Tak ada yang bisa mendekati benteng tersebut. Karena dalam jarak 1-1,5 KM dari tembok dijadikan daerah tertutup militer. Ada yang bergerak akan langsung dibunuh dengan senapan otomatis.

Jadi, darimana datangnya serangan? Hanya dari udara saja. Iron Dome sebuah infrastruktur pertahanan udara telah dibangun bersama Amerika.  Intelejen, infrastruktur dan teknologi  pasukan udara menjadi yang tercanggih di dunia. Rasa aman telah tercipta sempurna. Tiba-tiba, infrastruktur militer yang tercanggih justru menjadi kesalahan militer penjajah Zionis Israel.

Rakyat Palestina menembus langit penjajah Zionis Israel dengan roket yang berharga jutaan. Penjajah Zionis mengintersepsi dengan misil Iron Dome yang harga satunya hingga milyaran rupiah. Itu keefektifannya hanya 90%. Itupun tak bisa menghalau serangan roket yang jumlahnya sangat banyak di saat bersamaan. Itu pun tak efektif yang kecepatannya supersonik dan drone berenergi listrik.

Kemenangan militer ternyata bukan dari infrastruktur udara dan intelejen. Ternyata dari kekuatan pasukan darat.  Namun, pasukan darat selama ini justru "ditelantarkan". Kekalahan telak penjajah Zionis Israel justru di pasukan daratnya. Mengapa terjadi?

Sosiolog Nadav Haitsni, yang menulis di Israel Today, merujuk pada buku “Tentara Teknologi Tinggi dan Tentara Kavaleri”, yang menggambarkan distorsi yang dalam pada tentara Israel di generasi terakhirnya, dan bagaimana distorsi ini telah menciptakan dua tentara yang berbeda, “yang satu gemerlap dan banyak prestasi, dan yang lainnya terabaikan, tentara darat” .

“Kita tahu berita utama tentang pelaksanaan pertempuran darat, tetapi rinciannya mengejutkan dan masih sangat mengganggu. Apa yang kita sebut sebagai tentara darat telah surut menjadi tidak relevan, divisi infanteri, termasuk pasukan terjun payung dan Brigade Golani, lapis baja, artileri, dan teknik semuanya telah diabaikan, sementara angkatan udara, intelijen, dan unit-unit khusus telah dikembangkan dan berubah menjadi tentara yang digunakan hampir secara eksklusif.”

Membangun angkatan darat semakin sulit karena semakin sedikit sumber rekrutment tentara darat. Penyebabnya, migrasi balik, yang tidak nyaman menjadi pemukim illegal,  penyintas trauma dan kelelahan perang  terus bertambah dan mendera pemukim illegal Zionis Yahudi. Krisis politik dan ketidaksetaraan menanggung kewajiban berperang, semakin memperparah semangat untuk bertempur. 

Pada sisi lain kebutuhan rekrutmen pasukan darat semakin banyak dan luas. Penyebabnya, front pertempuran semakin meluas, penjagaan di perbatasan harus lebih intensif agar peristiwa Badai Al-Aqsa tidak terjadi lagi, dan untuk memulihkan rasa damai dalam jangka panjang bagi para pemukim illegal Zionis Yahudi.

Krisis Tentara Bani Israel di era Thalut dan Penjajah Zionis Israel pada Badai Al-Aqsa Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dihadapan sang...

Krisis Tentara Bani Israel di era Thalut dan Penjajah Zionis Israel pada Badai Al-Aqsa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dihadapan sang Nabi, Bani Israel meminta agar perang segera dikobarkan. Sang Nabi mengangkat Thalut sebagai pemimpin peperangan. Namun mereka menolaknya karena tak memenuhi syarat dari kebangsawanan dan kekayaannya. Apakah perang membutuhkan kriteria?

Dengan perjuangan yang cukup berat, sang Nabi menjelaskan kriteria sang pemimpin. Harus sosok yang berilmu dan kuat. Tanda bahwa Allah telah memilihnya dengan menjelaskan adanya Tabut yang berisi Taurat dan peninggalan keluarga Musa dan Harun. 

Akhirnya, Bani Israel yakin dengan penjelasan sang Nabi. Berangkatlah ribuan pemuda Bani Israel untuk melawan pasukan Jalut. Namun apa yang terjadi? Ternyata tersisa hanya tinggal ratusan orang saja. Ribuan Bani Israel lari mundur dari medan pertempuran. Bani Israel memang tak memiliki mental bertempur yang kuat.

Bagaimana dengan kondisi saat ini? Sekarang, setahun berperang, 12.000 tentara Zionis penjajah Israel cedera. Setiap bulan, ribuan tentaranya cedera. Mereka yang diistirahatkan dari pertempuran, dari 30 orang hanya 6 yang mau bertempur kembali. Berarti hanya 20% yang siap berperang kembali.

Berarti bila jumlah tentara reguler dan cadangan Zionis Israel berjumlah 600.000 orang maka yang siap bertempur kembali hanya 120.000 orang. Bila setiap bulan dikurangi 1.000 karena cedera. Juga, seandainys konsisten setiap tentara yang beristirahat hanya 20% yang mau berperang kembali, maka ditahap ke dua pertempuran pun, jumlah tentara Zionis penjajah Israel hanya tinggal puluhan ribu saja.

Bagaimana dengan sumber rekrutment tentara baru? Untuk memenuhi 7.000 tentara saja sangat sulit. Dari 13.000 calon yang memenuhi syarat untuk dinas militer hanya 1.200 orang.

Dari yang layak untuk dinas militer, Harian Yediot Aharonot mengungkapkan melalui laporan tersebut bahwa satu dari tiga orang yang dicari untuk dinas militer tidak masuk kantor dalam jangka waktu yang lama sekali. Berarti dari 1.200 orang hanya 800 yang melanjutkan dinas militer. 

Sebanyak 15 persen tentara bahkan keluar selama dinas militer dan tidak bertugas di cadangan sama sekali. Sementara jumlah mereka yang menerima pembebasan bertempur karena alasan medis dan psikologis melonjak dari 4 menjadi 8 persen sebelum dinas.

Dengan kondisi ini, yang siap bertempur dari 800 orang. Lalu. hanya sekitar 600 yang maju ke medan tempur. Bila dihitung dari 13.000 orang yang diseleksi hanya 600 orang yang mau bertempur. Atau, 5% saja dari mereka yang dianggap layak berperang.

Sekarang, Yahudi Haredim yang berjumlah 13% dari keseluruhan pemukim illegal Yahudi dipaksa untuk berperang. Berarti 87% pemukim illegal yang ada sudah tidak mampu mendukung kebutuhan tentara untuk berperang di Gaza dan Lebanon. Bagaimana bila pertempuran meluas? Seberapa lama penjajah Zionis Israel kuat untuk menjajah Palestina?

Menonton yang Tercatat di Lauhul Mahfudz  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Menjalani hidup seperti menonton filem tentang diri sendiri...

Menonton yang Tercatat di Lauhul Mahfudz 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Menjalani hidup seperti menonton filem tentang diri sendiri. Menunggu kematian sambil menonton catatan Lauhul Mahfudz tentang diri sendiri. Namun, kita tidak tahu kapan filem ini berakhir.

Memutar memori masa lalu, seperti memutar kembali filem yang telah ditonton. Menyaksikan catatan Lauhul Mahfudz yang telah tertulis. Membuka tabir bagaimana Qalam diperintahkan untuk menulis takdir di alam semesta.

Menjalani hidup seperti menonton lembaran yang tertulis di Al-Qur'an. Semua Firman Allah sangat nyata. Semua Firman-Nya terjadi. Tak ada yang dongeng. Tak ada yang tidak benar. 

Semua perjalanan diri sesuai yang tertulis di Al-Qur'an. Menang dan kalah.  Kaya dan miskin. Bahagia dan sedih, seperti yang tertulis di Al-Qur'an. Seluruhnya tak bisa keluar dari garis yang tertulis di Al-Qur'an.

Lauhul Mahfudz menulis catatan semua ciptaan Allah di alam semesta. Dari debu hingga galaksi. Dari inti atom hingga matahari. Dari aliran air hingga kisaran angin. Dari virus dan bakteri hingga manusia. Sekarang, catatan Lauhul Mahfudz sedang kita saksikan.

Al-Qur'an adalah filosofi dari Lauhul Mahfudz. Al-Qur'an adalah prinsip dasar dari Lauhul Mahfudz yang dijelaskan untuk seluruh manusia dan alam. 

Yang memahami hukum dan prinsip Al-Qur'an, lalu melaksanakannya, maka dia akan mengenggam dunia dan akhirat, mengenggam kekayaan dan kekuasaannya. Juga, menggengam hati, akal dan perasaan seluruh yang ada di kehidupan ini.

Satu Bangsa, Satu Tempat di Surga Oleh: Nasrulloh Baksolahar Telah setahun lebih Zionist melakukan agresi dan genosida ke Gaza. ...

Satu Bangsa,
Satu Tempat di Surga


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Telah setahun lebih Zionist melakukan agresi dan genosida ke Gaza. Apa hasilnya? Sekutu Zionist dan kalangan internalnya sendiri hanya bisa mengatakan, tidak ada kemenangan apa pun.

Di Gaza Utara, Zionist sudah 3 kali melakukan genosida. Dari Desember 2023, Mei dan sejak Oktober 2024,  dengan mengerahkan 50.000 pasukan, ratusan tank dan kendaraan militer. Padahal luasnya hanya 1,5 km persegi. 

Targetnya, pemusnahan langsung warga Palestina. Seluruh lingkungan dan infrastruktur dihancurkan, ribuan orang terbunuh dan terluka, dan puluhan ribu orang mengalami pembersihan etnis. berhasilkah? 

Namun, 400.000 rakyat Palestina masih bertahan. Sekarang badan PBB yang mengurus pengungsi Palestina, UNRWA,  dibekukakan operasinya. Bantuan kemanusiaan dihentikan. Tak ada lagi yang mensupport rakyat Palestina.

Dalam kondisi seperti ini, rakyat Palestina telah kalah? Allah selalu memberikan kemenangan yang nyata dan pertolongan yang kuat bagi yang mukminin. Hanya bagi Mukminin saja.  Apa bentuknya bagi rakyat Palestina?

Penderitaan yang dialami rakyat Palestina telah menghapus dosa-dosanya di masa lalu dan masa depan. Tetap teguh pada jalan perjuangan. Tetap lurus pada cita-citanya. Jiwanya tetap merdeka, di saat masyarakat dunia diperbudak oleh Zionist karena takut dengan kekuatan militer dan ekonominya.

Rakyat Palestina tetap berada di tanah airnya. Tak ada yang ingin keluar dari Palestina. Walaupun Gaza Utara hendak dijadikan daerah militer tertutup oleh Zionist, mereka tetap teguh. Inilah ketentraman yang diturunkan Allah. Walaupun dikepung oleh 50.000 pasukan Zionist, namun rakyat Palestina mampu membunuh banyak perwira Zionist.

Andai seluruh rakyat Palestina syahid, apakah kalah? Allah telah menjadikan satu bangsa Palestina sebagai ahli surga seluruhnya. Betapa bahagianya, berkumpul satu bangsa dalam satu tempat di surga? Itulah keberuntungan yang nyata.


Surat Al-Fath

Sungguh, Kami telah memberikan kepada Anda kemenangan yang nyata. (Al:Fath: 1)

Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan kenikmatan-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus, (Al-Fath: 2)

dan agar Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak). (Al-Fath: 3)

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana, (Al-Fath: 3)

Agar Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang mengalir di dasar sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan Dia akan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu menurut Allah suatu keuntungan yang besar, (Al-Fath: 4)

Zionist Israel Mencontek Genosida Oleh Eropa di Benua Amerika dan Australia Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Dia (Balqis) berkata, ...

Zionist Israel Mencontek Genosida Oleh Eropa di Benua Amerika dan Australia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Dia (Balqis) berkata, "Sesungguhnya raja-raja apabila menaklukkan suatu negeri, mereka tentu membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian yang akan mereka perbuat. (An-Naml: 34)


Saat Columbus tiba di Amerika di abad ke 18. Benua ini sudah dihuni oleh 40 juta jiwa suku Indian yang hidup ribuan tahun di Amerika. Sekarang abad ke 21, berapa yang tersisa? Hanya 3-5 juta jiwa. Kemana sisanya? Dibunuh dengan ragam cara.

Tanah suku Indian dirampas. Kekayaannya dirampok. Mereka hanya diberikan sisa di daerah-daerah konservasi seperti kebun binatang di tengah kota. Anehnya, mengapa ada hari kemerdekaan Amerika? 

Saat James Cook tiba di Australia di abad ke 18. Benua ini sudah dihuni oleh hampir 2 juta suku Aborigin yang telah tinggal ribuan tahun di Australia. Sekarang abad ke 21, berapa yang tersisa, sekitar 60.000 orang saja. Kemana sisanya? Dibunuh dengan beragam cara.

Tanah suku Aborigin dirampas. Kekayaannya dirampok. Mereka hanya diberikan sisa di daerah-daerah konservasi seperti kebun binatang di tengah kota. Anehnya, mengapa ada hari kemerdekaan Australia?

Sekarang Penjajah Zionis Israel datang dari seluruh penjuru dunia ke tanah Palestina, yang didukung oleh Amerika, Inggris, Jerman, Australia dan sekutunya. Datang dengan merampas tanah Palestina, lalu menyatakan diri sebagai penduduk asli, juga menyatakan ada hari Kemerdekaan?

Rakyat Palestina berjuang untuk mengambil kembali tanahnya. Mengapa disebut terorisme? Mengapa tak ada yang mendukungnya? Mengapa justru diblokade dan bantuannya dibatasi?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (304) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)