basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Antara Nabi Yunus dan Fir'aun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Yunus dilemparkan ke laut dari sebuah kapal untuk menyelamatka...

Antara Nabi Yunus dan Fir'aun


Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Nabi Yunus dilemparkan ke laut dari sebuah kapal untuk menyelamatkan seluruh penumpangnya. Lalu, ikan paus memakannya. Nabi Yunus mengalami tiga kegelapan sekaligus. Kegelapan dasar laut, kegelapan malam dan kegelapan dalam ikan paus. Siapakah yang bisa menyelamatkan?

Dalam kegelapan tersebut, Nabi Yunus berdoa. "Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Nabi Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya). maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, "Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."  (Al-Anbiya: 87)

Fir'aun pun tenggelam di Laut Merah saat mengejar Nabi Musa dan pengikutnya. Fir'aun pun berdoa untuk keselamatan dirinya.

"Kami jadikan Bani Israil bisa melintasi laut itu (Laut Merah). Lalu, Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menganiaya dan menindas hingga ketika Fir'aun hampir (mati) tenggelam, dia berkata, 'Aku percaya bahwa tidak ada tuhan selain (Tuhan) yang telah dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (yang berserah diri kepada-Nya).'  (Yunus: 90-91)

Mengapa Nabi Yunus diselamatkan Allah, namun Firaun tidak? Padahal memiliki persoalan yang sama dan juga sama-sama berdoa kepada Allah di saat menghadapi kesulitan? Nabi Yunus sudah melanggengkan zikir sebelum peristiwa tersebut. Sedangkan Fir'aun baru berdzikir di saat kejadian tersebut. Apa perbedaannya?

Seperti dua orang petani, yang satu sudah menanam pohon di awal musim hujan, sehingga saat kemarau tumbuhanmya sudah kokoh dan bisa berbuah. Sedangkan, petani yang lain, di musim kemarau baru menanam pohon. Pohon tersebut mati karena tak bisa bertahan di musim kemarau.

Begitu pun dengan kisah 3 pemuda yang terjebak di gua. Mereka meminta pertolongan Allah melalui amal shaleh yang sudah diistiqamahkan sebelumnya. Amal shaleh yang sudah diperjuangkan di masa lalu hingga hari ini, akan menjadi perantara pertolongan Allah, kebaikan hidup hari ini dan masa depan.

Membedah Ketegaran Perjuangan Palestina dari Sudut Leluhurnya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Pada tanggal 29 November 1947 PBB meng...

Membedah Ketegaran Perjuangan Palestina dari Sudut Leluhurnya


Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Pada tanggal 29 November 1947 PBB mengeluarkan Resolusi 181 (II) yang membagi Palestina menjadi dua negara. Komunitas Arab menolak karena solusi itu tidak adil.

Etnis Yahudi yang mencakup 33 persen populasi dan memiliki secara sah 7 persen saja lahan di Palestina diberi wilayah negara seluas 56 persen dari wilayah Mandat Palestina. 

Sementara warga Arab yang mencakup 67 persen populasi dan pemilik sah sedikitnya 80 persen tanah di Palestina mendapat wilayah lebih sedikit, yakni 43 persen saja.

Sekarang, Biro Statistik Palestina melaporkan pada 12 Mei 2024, bahwa 5,55 juta warga Palestina tinggal di Negara Palestina (Jalur Gaza, Yerusalem Timur dan Tepi Barat) dan sekitar 1,75 juta warga Palestina di wilayah 1948.

Sementara itu, jumlah warga Palestina di negara-negara Arab mencapai sekitar 6,56 juta dan mereka yang berada di luar negeri mencapai sekitar 772.000, diaspora ini disebabkan karena pengusiran oleh Yahudi yang didukung oleh Barat. 

Dengan demikian, jumlah warga Palestina di Palestina bersejarah mencapai sekitar 7,3 juta warga Palestina, sementara jumlah pemukim Yahudi diperkirakan mencapai 7,2 juta pada akhir tahun 2023, yang berarti jumlah warga Palestina melebihi jumlah warga Yahudi di Palestina bersejarah.

Namun, pendudukan Israel mengeksploitasi lebih dari 85% dari total wilayah Palestina yang bersejarah. Sejak dulu hingga sekarang, telah terjadi kezaliman pada rakyat Palestina yang merupakan bangsa Arab.

Dengan segala keterbatasan, pembatasan, penghancuran sistematis secara total, pembiaran internasional, dan genosida, mengapa hingga hari ini bangsa Palestina tetap tangguh melawan penjajah Israel? Salah satunya karakter bangsa Arab yang mengalir di tubuh rakyat Palestina.

Mengapa terbentuknya bangsa Arab di Palestina? Saat ini yang disebut bangsa Palestina adalah bangsa Arab. Setelah futuh Islami, kabilah-kabilah Arab menyebar di Palestina dan berbaur dengan orang-orang yang telah ada lebih dahulu termasuk dengan kaum Kan'an (bangsa asli Palestina) dan yang lainnya. Terus terjadi arabisasi secara bertahap dan alami di bawah panji Islam, sampai akhirnya agama warga Palestina Islam dan lisan (bahasa) Arab mereka.

Karakter bangsa Arab yang tangguh telah dikenal sejak dulu. Tokoh terkemuka Yunani Herodatus (480-425 SM) mengatakan bahwa bangsa Arab, sangat merindukan kebebasan, "Mereka Menentang segala kekuatan yang berusaha memperbudak dan merendahkan mereka. Kebebasan bagi bangsa Arab adalah lambang terbesar, serta merupakan keistimewaan yang membedakan antara mereka dan yang lainnya."

Rustum, Panglima Perang Persia, menegur petinggi Persia yang merendahkan Al-Mughirah bin Syu'bah  yang berpakaian usang, dengan berkata, "Celakalah kalian, Sesungguhnya bangsa Arab memang memandang rendah pakaian dan makanan, tetapi mereka memelihara kehormatan nasab keturunan."

Hasan Al-Banna, "Mengapa Nabi tidak dari Yunani, Persia dan Romawi? Tetapi Arab? Karena fitrah bangsa Arab itu bersih, cinta kebebasan dan Jiwa yang mulia." Tidak itu saja, bangsa Arab memiliki karakter sangat sabar dalam menghadapi segala cobaan dan musibah.

Ali Muhammad Shalabi, dalam bukunya Sirah Nabawiyah, menuliskan bahwa bangsa Arab tegar dalam segala cuaca panas dan dingin. Rintangan perjalanan dan jauhnya jarak tempuh.  Rasa haus dan lapar, bukanlah persoalan utama. Manakala mereka memeluk Islam, kesabaran, ketabahan, dan keridhaan mereka menjadi tauladan yang sempurna. 

Bahkan diantara mereka, ada yang hidup berhari-hari hanya dengan sebutir kurma sekedar untuk menegakkan tulang punggungnya dan beberapa tetes air sekedar untuk membasahi hatinya.

Memenangkan pertempuran lebih banyak disebabkan oleh karakter. Siapa yang memiliki nafas panjang? Seperti doa yang dipanjatkan dalam pertempuran, "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir." (Al: Baqarah: 250) 


 

Allah Sendiri yang Menghancurkan Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah memaparkan kekalahan Yahudi dalam surat Al-Hasyr ayat ...

Allah Sendiri yang Menghancurkan Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Allah memaparkan kekalahan Yahudi dalam surat Al-Hasyr ayat 2

"Dialah yang mengeluarkan orang-orang kafir di antara Ahli Kitab dari kampung halamannya pada saat pengusiran yang pertama."

"Kamu tidak menyangka, bahwa mereka akan keluar dan mereka pun yakin, benteng-benteng mereka akan dapat mempertahankan mereka dari (siksaan) Allah; maka Allah mendatangkan (siksaan) kepada mereka dari arah yang bukan mereka sangka-sangka."

"Dan Allah menanamkan rasa takut ke dalam hati mereka; sehingga mereka menggambarkan rumah-rumah mereka dengan tangan sendiri dan tangan orang-orang mukmin."

"Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan!"

Allah sendiri yang mengeluarkan Yahudi Bani Nadhir dari Madinah. Allah melakukan  segala sesuatu tanpa perantara manusia. Rasulullah saw dan para Sahabatnya hanya melakukan pengepungan selama 25 hari dengan memotong dan membakar pohon-pohonnya. Mereka pun menyerah. 

Apa gunanya benteng yang kokoh? Apa gunanya sejata yang tercanggih? Yang menghancurkan benteng dan rumahnya pun mereka sendiri agar tidak bisa dimanfaatkan oleh muslimin.

Orang-orang Yahudi tertipu dengan kekuatan yang telah dihimpun dan dibangun. Tertipu dengan benteng dan senjatanya. Namun, Allah mendatangi mereka dari dalam diri mereka sendiri. Allah datang ke dalam hati-hati mereka dan mencampakkan ketakutan di dalamnya.

Yahudi mengantisipasi serangan dari dari luar diri mereka. Seperti penjajah Israel, yang membangun tembok-tembok tinggi, tebal, kokoh, dan menghujam ke tanah dengan baja yang tidak bisa ditembus oleh rakyatPalestina. Sehingga, fokusnya hanyalah serangan udara. Ternyata, badai Al-Aqsa rakyart Palestina dimulai dengan menembus benteng tembok-tembok.

Demikianlah, bila Allah menghendaki sesuatu, Allah pasti mendatangi segala sesuatu dari arah yang Dia ketahui dan Dia tentukan. Jadi, tak perlu sebab dan saran yang diketahui manusia.

Bila kemenangan sudah dijamin, mengapa tidak segera bergabung atau menjadi bagian perjuangan Palestina?

Surat-Surat Al-Qur'an yang Menjelaskan Kekalahan Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Ada surat Al-Qur'an yang diturunkan h...

Surat-Surat Al-Qur'an yang Menjelaskan Kekalahan Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Ada surat Al-Qur'an yang diturunkan hanya untuk menjelaskan kemenangan Mukminin saja. Kemenangan Mukminin menjadi tema sentralnya. Yaitu, surat An-Nashr,  Al-Fath dan Al-Hasyr.

Kemenangan Mukminin atas seluruh para penentangnya baik Munafikin, Musyrikin, Kafirin dan Yahudi. Dan di ragam surat lainnya juga menjelaskan kemenangan Mukminin, walaupun tidak menjadi tema sentralnya. Artinya, selama menjadi mukmin, kemenangan pasti diraihnya.

Bagaimana dengan Yahudi yang zalim? Selalu dikaitkan dengan kekalahan. Ada yang dijelaskan kekalahannya secara spesifik di daerah tertentu, maupun secara umum. Artinya, di semua medan pertempuran, Yahudi akan mengalami kekalahan yang telak dan menyakitkan.

Ada surat yang diturunkan untuk menjelaskan kekalahan Yahudi bani Nadhir di Madinah, yaitu surat Al-Hasyr. Menjelaskan kekalahan Yahudi di Khaibar, yaitu surat Al-Fath. Menjelaskan kekalahan Yahudi di seluruh front pertempuran bila melakukan kezaliman, yaitu surat Al-Isra.

Yahudi itu hidup berkelompok. Kekalahan Yahudi Bani Nadhir di surat Al-Hasyr, menandakan bila berperang dengan mengandalkan satu komunitas Yahudi, maka akan kalah. Sedangkan kekalahan di Khaibar, menandakan, bila Yahudi dari seluruh dunia berkumpul dalam satu tempat, seperti menjajah Palestina, dengan bahu membahu menyatukan kekuatannya, maka akan tetap terkalahkan dengan menyakitkan.

Oleh sebab itu, para faksi perlawanan Palestina, sering bersyair tentang kekalahan Yahudi di Khaibar untuk menggelorakan semangat rakyat Palestina dan menciutkan nyali penjajah Israel akan fakta sejarah bahwa apapun kekuatan penjajah Israel akan tetap terkalahkan.

Takdir Yahudi yang zalim itu hanya 4 (empat). Pertama, Allah hanya memberikan 2 (dua) kesempatan pengrusakan dalam seluruh rentang kehidupannya. Ini bentuk penjagaan Allah atas kemanusiaan manusia dan alam semesta dari kehancuran.

Kedua, terusir dari tempat tinggalnya.  Ketiga, Allah memasukan ketakutan ke dalam hatinya sehingga mereka merobohkan benteng-benteng dan rumahnya sendiri. Keempat, diazab. Itulah akhir kezaliman Yahudi.

Beragam Mukjizat Nabi Muhammad yang Dituntut Oleh Orang Kafir Katakanlah, "Sejujurnya jika manusia dan jin berkumpul untuk ...

Beragam Mukjizat Nabi Muhammad yang Dituntut Oleh Orang Kafir



Katakanlah, "Sejujurnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa (dengan) Alquran ini, mereka tidak akan dapat membuat yang serupa di dekatnya, sekali pun mereka saling membantu satu sama lain." (Al-Isra: 88)

Dan sungguh, Kami telah menjelaskan berulang-ulang kepada manusia dalam Alquran ini dengan berbagai macam perumamaan, tetapi kebanyakan manusia tidak menyukainya bahkan mengingkari(nya). (Al-Isra: 89)

Dan mereka berkata, "Kami tidak akan mempercayai Anda (Muhammad) sebelum Anda memancarkan mata air dari bumi untuk kami, (Al-Isra: 90)

atau kamu mempunyai sebuah kebun kurma dan anggur, lalu kamu alirkan di celah-celahnya sungai yang deras alirannya, (Al-Isra: 91)

atau kamu jatuhkan langit berkeping-keping di atas kami, sebagaimana kamu katakan, atau (sebelum) kamu datangkan Allah dan para malaikat menghadap muka dengan kami, (Al-Isra: 92)

atau kamu mempunyai satu rumah (terbuat) dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami tidak akan percaya kenaikanmu itu sebelum engkau turunkan kepada kami satu kitab untuk kami baca." Kata (Muhammad), "Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?" (Al-Isra: 93)

Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman ketika petunjuk datang kepadanya, selain perkataan mereka, “Mengapa Allah mengutus seorang manusia menjadi rasul?” (Al-Isra: 94)

Badai Al-Aqsa, Momentum Bangsa Arab Memobilisasi Kekuatannya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Palestina adalah saksi kehancuran perad...

Badai Al-Aqsa, Momentum Bangsa Arab Memobilisasi Kekuatannya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Palestina adalah saksi kehancuran peradaban yang sadis dan kejam. Palestina telah ditakdirkan sebagai kuburan para peradaban kolaborasi adi daya yang bengis dan tak memiliki kemanusiaan. Itulah takdir tanah Palestina.

Nebukandezar berprilaku bengis di Palestina dengan menghancurkan kerajaan yang telah dibangun oleh Nabi Daud dan Sulaiman. Juga, membakar Masjidil Aqsha. Akhirnya, mati karena serangan nyamuk di negrinya sendiri, Babilonia.

Tentara Salib, gabungan raja-raja Eropa, membunuh kaum Muslimin hingga Masjidil Aqsha dibanjiri darah. Mendirikan kerajaan Yerusalem di Palestina. Berakhir dengan kehancuran dalam perang Hittin, dimana Muslimin dipimpin oleh Shalahuddin Al-Ayubi, yang berasal dari Iraq Kurdi. Sejak itu, Tentara Salib tak pernah menuai kemenangan lagi.

Pasukan Mongol berhasil memporak porandakan kekhalifahan Abbasiyah. Baghdad hancur lebur. Darah Muslimin mengalir deras di atas Baghdad. Akhirnya, hancur lebur dalam perang Ain Jalut, dimana Muslimin dipimpin oleh Saifudin Al-Qutuz, yang berasal dari Transoksiana. Sejak itu, Tentara Mongol tidak pernah meraih kemenangan lagi. 

Dalam dua peperangan yang mengubah wajah kezaliman menjadi kedamaian di tanah Palestina, apakah ada yang dipimpin oleh bangsa Arab? Dalam dua peperangan besar Muslimin di Palestina yang menjadi momentum kebangkitan Muslimin, belum ada yang dipimpin oleh bangsa Arab. Kapan saatnya?

Kezaliman Penjajah Israel yang didukung Amerika, Inggris, Jerman dan sekutunya sedang membahana di dunia, dengan titik sentralnya di Palestina. Tiba-tiba dikejutkan dengan operasi Badai Al-Aqsa oleh faksi perlawanan Palestina yang dipimpin oleh Hamas, yang dari bangsa Arab. Bukankah ini momentum Muslimin dari Arab untuk membuktikan peradabannya?

Kaum Muslimin dari bangsa Arab yang terdekat dengan Palestina, menjadi garda terdepan dalam menyelamatkan  tanah suci Palestina, khususnya Masjidil Aqsha. Setelah sekian lama "dipermalukan" dalam ragam pertempuran seperti perang 6 hari, maka saatnya mengambil peran yang lebih besar lagi bagi Islam dan kemanusiaan dunia, seperti jejak pendahulunya.

Bangsa Palestina Setelah Dibebaskan Muslimin dari Kekuasaan Romawi Setelah futuh Islami, kabilah-kabilah Arab menyebar di Palest...

Bangsa Palestina Setelah Dibebaskan Muslimin dari Kekuasaan Romawi


Setelah futuh Islami, kabilah-kabilah Arab menyebar di Palestina dan berbaur dengan orang-orang yang telah ada lebih dahulu termasuk dengan kaum Kan'an (bangsa asli Palestina) dan yang lainnya. Terus terjadi arabisasi secara bertahap dan alami di bawah panji Islam, sampai akhirnya agama warga Palestina Islam dan lisan (bahasa) Arab mereka.

Secara umum, orang-orang Arab yang tinggal menetap di Palestina, mereka adalah kaum Qahthawi yaitu dari Arab Aribah, yaitu mereka dari kabilah Arab yang asal usulnya kembali ke asli Yaman. Karena mayoritas pasukan futuh Islam waktu itu berasal dari kabilah ini. Dan menetap, misalnya, orang-orang dari kaum Asy'ariyah Thabari dan menjadi mayoritas di sana, dan menetap sebagian kaum keturunan Judzam di Beit Jibrin, selanjutnya menjadi Thabari, dan orang-orang dari kaum Bakar bin Wail tinggal menetap di Jenin, dan yang Lainnya dari Mudhar bin Nazzar di Nablus.

Di wilayah Hebron (al Khalil) dan sekitarnya telah menetap Lakham dan anak kabilah (marga) Bani Abdul Dar, mereka adalah keturunan Tamin al Dari radhiyallahu 'anhu. Kabilah Aribah yang paling menonjol adalah suku Himyar, anggota suku ini menasabkan diri mereka ke kabilah Qudha'ah, yang anak kabilahnya tersebar di desa-desa el bathani (Gaza), Jama'in (Nablus), Lembah Hanin (Yafa) dan yang lainnya .

Dari anak kabilah Qudha'ah yang tersebar di Palestina adalah kabilah kalb, bali, Jahinah, Jaram, Qudamah, Bani Bahra', Bani'Adzrah, kabilah Qiin dan Maskah. Sedang dari Arab Aribah adalah Bani Kahlan – yang menonjol adalah suku Thai' yang hari ini dikenal dengan nama Shamr -, Lakham, Zubaid, Aus dan Khazraj semuanya tersebar di tempat-tempat yang berbeda-beda di Palestina.

Di sana juga ada sejumlah kabilah Arab dari wilayah utara Jazirah Arab yang dikenal dengan Bani Adnan atau Bani Ismail atau Bani Arab Musta'rabah. Termasuk yang menisbatkan diri ke kabilah ini adalah kaum Quraisy yang sejumlah marga (keluarga) keturunannya datang ke Palestina dari keturunan Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Abbas dan dari sahabat-sahabat yang lainnya. Di sana juga ada kabilah 'Anzah, Harb dan yang lainnya.

Bangsa Palestina masih tetap muslim dan berlisan Arab sejak futuh Islami hingga hari ini. mereka tidak pernah terpengaruh oleh masa perang salib dalam struktur pendudukan, kecuali sedikit sekali ketika orang-orang Salib Eropa menyerang mereka. Maka dengan cepat umat Islam menguasai serangan tersebut dan mengembalikan identitas kemuslimannya.

Palestina tetap menjadi tempat yang menarik untuk ditempati karena kedudukannya sebagai tanah suci, karena letak geografisnya yang strategis, karena cuacanya yang sedang, karena potensi pertanian, perdagangan dan yang lainnya. Oleh karena itu, telah tinggal di Palestina orang-orang Israel dari bangsa Kurdi, Barbar (Afrika), Chechnya, Bosnia, Turki yang kemudian terjadi arabisasi dan berbaur dengan penduduknya. Meski demikian di Palestina masih ada minoritas Nasrani yang hidup aman dan tenang di bawah pemerintahan umat Islam.

Di antara orang-orang Nasrani Palestina, mereka yang masih tetap pada agama mereka, adalah penduduk Palestina. Dan juga orang-orang Nasrani yang ingin tinggal di Palestina berasal dari Armenia, Yunani dan lainnya. Toleransi Islam juga diberikan seluas-luasnya kepada orang-orang Yahudi untuk tinggal menetap di Palestina, mereka dianggap sebagai ahli dzimmah. Mereka hidup sebagai minoritas yang tidak memiliki obsesi politik. Pada awal abad ke-19, jumlah mereka tidak lebih dari 5 ribu jiwa. Jumlah mereka meningkat menjelang program kerja aktif eksodus Yahudi ke Palestina sekitar tahun 1880 hingga mencapai 23 ribu jiwa. 

https://alhikmah.ac.id/sejarah-bangsa-palestina-bag-ke-1-pembentukan-bangsa-palestina/

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (302) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)