basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Intelektualitas Mukmin yang Berkoalisi dengan Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana cara sosok Mukmin mempengaruhi kebijak...

Intelektualitas Mukmin yang Berkoalisi dengan Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana cara sosok Mukmin mempengaruhi kebijakan Firaun yang hendak membunuh Nabi Musa dan pengikutnya? 

Sosok Mukmin mengungkapkan fakta-fakta penyebab kehancuran umat-umat dan penguasa terdahulu. Jangan terlena dengan kekuasaan hari ini, "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!"

Umat terdahulu, yang lebih kuat dan besar kekuasaan, lalu bersatu padu dengan membuat aliansi sekutu pun hancur, "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. (Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka."

Firaun terpojok dengan argumentasi ini, dengan berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar".

Sosok mukmin ini pun memaparkan fakta masa lalu di Mesir. Fakta fenomenal yang selalu diingat oleh setiap rakyat dan penguasa Mesir. Bukankah seorang Nabi pun pernah menjadi bagian dari kekuasaan Firaun? Yang memberikan bantuan kepada Firaun terdahulu? Sehingga Mesir terselamatkan dari bencana krisis selama 7 tahun.

"Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya."

Tidak itu saja, bukankah Nabi Musa dan bani Israel merupakan keturunan dari Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya? Yang telah berjasa kepada Mesir? Mengeksplorasi fakta dan data, itulah argumentasi yang diungkapkan sosok Mukmin yang berusaha meluruskan kebijakan Firaun.

Orang Mukmin yang Berkoalisi dengan Fir'aun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yang berada di sekitar Firaun ternyata bukan saja Ham...

Orang Mukmin yang Berkoalisi dengan Fir'aun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yang berada di sekitar Firaun ternyata bukan saja Haman dan Qarun, tetapi juga ada dari kalangan yang beriman. Peran Haman dan Qarun, menjadi tangan kanannya Firaun yang mengkonsep dan mengeksekusi setiap kebijakan Firaun.

Musa mendatangi Firaun di istananya. Namun, Firaun, Haman dan Qarun berkata, "Musa itu seorang penyihir dan pendusta." Tidak itu saja, mereka memerintahkan, "Bunuhlah anak laki-laki dari orang yang beriman dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka."

Lalu apa peranan orang beriman saat berkoalisi dengan Firaun? Mengapa dia tidak beroposisi seperti Nabi Musa? Mengapa keberadaannya tidak mengusik Firaun seperti tindakan Firaun yang membunuh para ahli sihir karena mengikuti Nabi Musa?

Orang beriman ini berasal dari keluarga Firaun. Dia menyembunyikan keimanan. Dengan kondisi ini, apakah orang yang beriman ini berdiam diri atas kebijakan Firaun yang hendak membunuh Nabi Musa dan pengikutnya?

Orang beriman ini menasihati Firaun ketika Musa telah meninggalkan Istana. Orang mukmin ini tidak mengungkapkan bahwa dia mendukung Musa, tetapi menentang rencana kebijakan pembunuhan Firaun terhadap Musa dan pengikutnya.

Orang mukmin tersebut berkata dihadapan Firaun, "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu." 

"Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu".

Jadi peran orang mukmin yang berkoalisi dengan Firaun adalah untuk mempengaruhi,  mengoreksi dan memperbaiki kebijakan yang bisa menghancurkan dan membunuh kebaikan. Walaupun, dia tidak bisa merubah ideologi penguasanya.

Firaun Terpojok, Saat Kaumnya Menasihatinya dengan Fakta Sejarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Musa mendatangi Firaun di istananya....

Firaun Terpojok, Saat Kaumnya Menasihatinya dengan Fakta Sejarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Musa mendatangi Firaun di istananya. Namun, Firaun, Haman dan Qarun berkata, "Musa itu seorang penyihir dan pendusta." Tidak itu saja, mereka memerintahkan, "Bunuhlah anak laki-laki dari orang yang beriman dan biarkan hidup perempuan-perempuan mereka."

Firaun menambahkan, "Biar aku yang membunuh Musa dan suruh dia memohon kepada Tuhannya. Sungguh aku khawatir dia akan menukar agamamu atau menimbulkan kerusakan di bumi." Bagaimana reaksi terhadap rencana pembunuhan Musa? 

Dan seorang laki-laki yang beriman di antara pengikut-pengikut Fir'aun yang menyembunyikan imannya berkata: "Apakah kamu akan membunuh seorang laki-laki karena dia menyatakan: "Tuhanku ialah Allah padahal dia telah datang kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan dari Tuhanmu." 

"Dan jika ia seorang pendusta maka dialah yang menanggung (dosa) dustanya itu; dan jika ia seorang yang benar niscaya sebagian (bencana) yang diancamkannya kepadamu akan menimpamu". Bagaimana reaksi atas rencana tersebut? 

Laki-laki itu melanjutkan,  "Hai kaumku, untukmulah kerajaan pada hari ini dengan berkuasa di muka bumi. Siapakah yang akan menolong kita dari azab Allah jika azab itu menimpa kita!"

Fir'aun berkata: "Aku tidak mengemukakan kepadamu, melainkan apa yang aku pandang baik; dan aku tiada menunjukkan kepadamu selain jalan yang benar".

Dan orang yang beriman itu berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa (bencana) seperti peristiwa kehancuran golongan yang bersekutu. (Yakni) seperti keadaan kaum Nuh, 'Aad, Tsamud dan orang-orang yang datang sesudah mereka."

"Hai kaumku, sesungguhnya aku khawatir terhadapmu akan siksaan hari panggil-memanggil. (Yaitu) hari (ketika) kamu (lari) berpaling ke belakang, tidak ada bagimu seorangpun yang menyelamatkan kamu dari (azab) Allah, dan siapa yang disesatkan Allah, niscaya tidak ada baginya seorangpun yang akan memberi petunjuk."

Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya."

Kisah dipaparkan dalam Al-Qur'an surat Mukmin ayat 23-34. Seorang kaum dari Firaun memaparkan nasihat berlandaskan kisah Nabi Nuh, Aad, Tsamud dan Yusuf. 

Mengapa Berdebatnya Kasar? Yang menyebabkan tidak bisa berdebat dengan cara yang lebih baik, karena: 1. Tidak bisa memisahkan or...

Mengapa Berdebatnya Kasar?


Yang menyebabkan tidak bisa berdebat dengan cara yang lebih baik, karena:

1. Tidak bisa memisahkan orang tua dengan anak kecil

2. Tidak mampu membedakan antara orang tua yang dihormati secara khusus, seperti bapak dan ibu, dengan orang selain mereka

3. Tidak bisa menghormati antara orang yang dihormati dan dimuliakan seperti ahli ilmu yang faqih, mu'alim dan murabi, dengan selain mereka

4. Tidak bisa membedakan antara orang yang mendahuluinya dalam dakwah dan jihad dengan selain mereka

5. Tidak bisa membedakan orang yang uzur dalam batas tertentu, seperti orang awam, orang buta huruf, dan orang-orang yang tertipu dari khalayak umum karena disibukan dengan maksiat dan pekerjaan sehari-hari, dengan orang yang tidak memiliki uzur,

6. Tidak bisa membedakan antara orang yang menentang Islam karena sadar dan kedengkian, dengan orang yang bermaksiat karena tidak tahu. 

Seorang juru dakwah haruslah memberi kesan bahwa dia tidak merasa lebih atau berbeda dengan yang lain.

Sumber:
Jumah Amin Abdul Aziz, Fiqh Dakwah, Era Intermedia

Akan Dipancung mati pun Tetap Berdakwah Saat terindah bertemu Allah adalah saat tengah menunaikan amanah Allah.  Khubaib bin Adi...

Akan Dipancung mati pun Tetap Berdakwah


Saat terindah bertemu Allah adalah saat tengah menunaikan amanah Allah. 

Khubaib bin Adi tertangkap oleh musuh, lalu dibawa ke Makkah dan dijual sebagai budak. Sementara itu, Bani Harits yang selama ini menyimpan dendam kesumat terhadap Khubaib, mendengar berita tertangkapnya Khubaib. Rupanya nama Khubaib telah mereka hapal luar kepala, karena Khubaiblah yang membunuh Harits bin Amir, seorang pemuka Makkah, pada perang Badar. Maka dengan penuh antusias Khubaib pun mereka beli.

Maka jadilah Khubaib bulan-bulanan seluruh anggota Al-Harits. Setiap hari sahabat Anshar yang dikenal bersifat bersih, pemaaf, teguh keimanan dan taat beribadah ini harus menerima siksaan. Hingga suatu hari salah seorang putri keluarga tersebut berteriak terkejut, memberitakan bahwa budak sekaligus tawanan mereka sedang santai dan tenang-tenang memakan buah anggur. Padahal buah tersebut sedang tidak musim di Makkah dan Khubaib pun diikat tangannya dengan rantai besi.

Keluarga Al-Harits menakut-nakuti Khubaib, bahwa saudara sekaligus sahabatnya, Zaid yang juga dibeli keluarga Makkah lainnya, telah dieksekusi. Ia telah dibunuh dengan cara ditusuk tombak dari lubang dubur hingga tembus ke dadanya!

Namun berita kejam nan sadis ini ternyata tidak berhasil membuat hati Khubaib ketakutan apalagi berpaling dari keimanannya. Sebaliknya, hal ini justru membuat dirinya lebih pasrah terhadap ketentuan-Nya. Akhirnya keluarga Al-Harits pun putus asa. Mereka memutuskan untuk segera mengeksekusi tawanan yang tegar itu.

Namun sebelum eksekusi dijalankan, Khubaib memohon agar diperbolehkan melakukan shalat terlebih dahulu. Maka Khubaib mendirikan shalat dua rakaat. Usai shalat, Khubaib menoleh kepada para algojo yang mengawasinya sambil berkata, "Seandainya bukan karena dikira takut mati, maka aku akan menambah jumlah rakaat shalatku."

Inilah shalat sunnah pertama yang dilakukan seorang Muslim ketika akan menghadapi kematian. Inilah shalat dihadapan musuh-musuh Allah yang menunjukkan keteguhan dan keberanian dalam mengenggam dakwah di jalan Allah.

Tengah Dikejar Musuh pun Tetap Berdakwah Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah bersama Abu Bakar. Saat kondisinya tengah di...

Tengah Dikejar Musuh pun Tetap Berdakwah


Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah bersama Abu Bakar. Saat kondisinya tengah dikejar oleh seluruh kabilah Arab. Apa kesibukan utama Rasulullah saw? Tidak memikirkan keselamatannya, tetap fokus berdakwah.

Rasulullah saw bertemu Buraidah bin Al-Hushaib dalam perjalanan hijrahnya. Rasulullah saw mengajaknya dan kaumnya yang berjumlah 80 orang untuk masuk Islam. Maka, mereka masuk Islam seluruhnya.

Dalam perjalanan hijrah pula, Rasulullah saw kehabisan bekal. Lalu bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki kambing yang kurus kering. Tak ada susunya. Maka, Rasulullah saw meminta ijin untuk meminta susunya. Sang pemuda heran, bagaimana bisa kambing kurus kering, mengeluarkan susu?

Rasulullah saw mengusap puting kambing tersebut. Tiba-tiba, kambing itu mengeluarkan air susu yang berlimpah. Pemuda itu bertanya, "Siapakah tuan?" Rasulullah saw mengungkapkan jati dirinya dengan syarat tidak membocorkan rahasianya.

Pemuda tadi baru tahu, bahwa mereka berdua adalah sosok yang tengah dicari oleh kabilah arab untuk ditangkap dan dibunuh. Rasulullah saw pun mengajaknya untuk memeluk Islam. Pemuda tersebut pun bersyahadat.

Rasulullah saw berpesan, bila sudah terdengar kemenangan di Madinah, silahkan untuk menemui Rasulullah saw kembali.

Sumber:
Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah, Era Intermedia

Tengah Dihukum oleh Qiyadah pun Tetap Berdakwah Di saat banyak yang tersakiti hatinya oleh sebuah hukuman dari qiyadah. Namun, d...

Tengah Dihukum oleh Qiyadah pun Tetap Berdakwah


Di saat banyak yang tersakiti hatinya oleh sebuah hukuman dari qiyadah. Namun, dia tetap berjuang bersama qiyadah. Inilah bentuk nyata dakwah bersama Allah, untuk Allah dan di jalan Allah. 

Saad bin Abi Waqqas datang menemui Abu Mihjan pada perang Qadisiyah, sementara ia gemar minum khamr. Saad memerintahkan untuk menghukumnya dengan mengikat Abu Mihjan.

Maka, tatkala berjumpa dengan orang-orang di sekelilingnya, Abu Mihjan berkata, "Cukuplah kesedihan bagiku, jika kuda itu dilepas dari kendalinya sedang aku ditinggalkan dalam keadaan terbelenggu."

Ia kemudian berkata kepada putri Hafsah, istrinya Saad, "Lepaskan aku, Allah jaminannya. Apabila Allah berkenan menyelamatkan aku sampai akhir pertempuran ini, tentu aku akan kembali ke penjara ini dan akan aku ikat kakiku."

"Namun, apabila Aku syahid, kau akan bisa lega tidak lagi disibukan untuk mengurusku." Maka, istri Saad pun melepaskan belenggunya, ia pun bergabung dengan pasukan lain.

Suatu saat Saad terluka sehingga tidak bisa memimpin pasukan. Saad naik ke atas benteng untuk melihat pasukan yang tengah bertempur.  Saat itu Abu Mihjan menaiki kuda Saad yang terkenal, "Al-Balqaa".

Abu Mihjan pun mengambil tombak lalu keluar untuk bertempur. Hampir semua lawan dihancurkan. Orang-orang terperangkap, "Wah ini raja."

Atas keberanian tersebut, Saad berkata, "Kesabaran berada di kuda "Al-Balqaa" dan kemenangan itu adalah kemenangan Abu Mihjan, padahal dia berada dalam ikatan"

Ketika musuh berhasil ditaklukan, Abu Mihjan kembali ke penjara dan mengikat kakinya kembali.

Sumber:
Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah, Era Intermedia

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)