basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Allah Mendengarkan Perselisihan dalam Rumah Tangga Rumah tangga sangat rahasia. Namun tidak bagi Allah. Allah mendengarkan letup...

Allah Mendengarkan Perselisihan dalam Rumah Tangga


Rumah tangga sangat rahasia. Namun tidak bagi Allah. Allah mendengarkan letupan-letupan persoalan keluarga. Allah Maha Mendengar dan Mengetahui 

Ada kisah persoalan seorang istri terhadap suaminya. Ternyata Allah menurunkan jawaban atas persoalan tersebut, karena sang istri mengadukannya pada Allah.

Dalam surat Mujadila, Allah berkisah seluk beluknya,

1. Allah mendengar persoalan seorang perempuan 

Sungguh, Allah telah mendengar ucapan perempuan yang mengajukan gugatan kepadamu (Muhammad) tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah, dan Allah mendengar percakapan antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat. (1)

2. Allah menjelaskan duduk persoalannya 

Orang-orang di antara kamu yang menzihar istrinya, (menganggap istrinya sebagai ibunya, padahal) istri mereka itu bukanlah ibunya. Ibu-ibu mereka hanyalah perempuan yang melahirkannya. Dan sesungguhnya mereka benar-benar telah mengucapkan suatu perkataan yang mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun. (2)

3. Allah memberikan solusinya 

Dan mereka yang menzihar istrinya, kemudian menarik kembali apa yang telah mereka ucapkan, maka (mereka diwajibkan) memerdekakan seorang budak sebelum kedua suami istri itu bercampur. Demikianlah yang diajarkan kepadamu, dan Allah Mahateliti atas apa yang kamu kerjakan. (3)

4. Allah memudahkan untuk menyelesaikan persoalannya 

Maka barangsiapa tidak dapat (memerdekakan hamba sahaya), maka (dia wajib) berpuasa dua bulan berturut-turut sebelum keduanya bercampur. Tetapi barangsiapa tidak mampu, maka (wajib) memberi makan enam puluh orang miskin. Demikianlah agar kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah hukum-hukum Allah, dan bagi orang-orang yang mengingkarinya akan mendapat azab yang sangat pedih.

Pertolongan Allah Hanya dalam Jihad dan Dakwah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mengapa para Nabi dan Rasul selalu berhasil melampaui...

Pertolongan Allah Hanya dalam Jihad dan Dakwah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Mengapa para Nabi dan Rasul selalu berhasil melampaui seluruh tantangan dan persoalan hidupnya? Padahal yang menghalangi dan memusuhinya memiliki sumber daya dan infrastruktur yang jauh melampauinya? Mengapa semuanya bisa terjadi? Kemukjizatankah?

Saat manusia beristiqamah mengambil peran menjadi khalifah dan hamba-Nya. Maka, seluruh sumberdaya dan infrastruktur yang dibutuhkan akan diberikan Allah kepadanya. Hanya itu syaratnya. Apa perannya? Dengan berjihad dan berdakwah.

Allah memaparkan semuanya dalam surat Al-Anfal ayat 5-14.

1. Keluarlah dari rumah dengan kebenaran

Sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dari rumahmu dengan kebenaran, meskipun sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu tidak menyukainya, (5)

2. Kemenangan berpihak pada yang benar

Mereka membantahmu (Muhammad) tentang kebenaran setelah nyata (bahwa mereka pasti menang), seakan-akan mereka dihalau kepada kematian, sedang mereka melihat (sebab kematian itu). (6)

3. Kehendak-Nya hanya membenarkan yang benar

Dan (ingatlah) ketika Allah menjanjikan kepadamu bahwa salah satu dari dua golongan (yang kamu hadapi) adalah untukmu, sedang kamu menginginkan bahwa yang tidak mempunyai kekuatan senjatalah untukmu. Tetapi Allah hendak membenarkan yang benar dengan ayat-ayat-Nya dan memusnahkan orang-orang kafir sampai ke akar-akarnya, (7)

4. Kehendak-Nya hanya memperkuat yang benar

Agar Allah memperkuat yang hak (Islam) dan menghilangkan yang batil (syirik) walaupun orang-orang yang berdosa (musyrik) itu tidak menyukainya. (8)

5. Kehendak-Nya hanya menolong yang benar

(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sungguh, aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (9)

6. Ketentraman hanya pada pihak yang benar

Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (10)

7. Keteguhan hanya pada pembela kebenaran 

(Ingatlah), ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk memberi ketentraman dari-Nya, dan Allah menurunkan air (hujan) dari langit kepadamu untuk menyucikan kamu dengan (hujan) itu dan menghilangkan gangguan-gangguan setan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta memperteguh telapak kakimu (teguh pendirian). (11)

8. Malaikat diutus pada yang benar

(Ingatlah), ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat, "Sesungguhnya Aku bersama kamu, maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman." Kelak akan Aku berikan rasa ketakutan ke dalam hati orang-orang kafir, maka pukullah di atas leher mereka dan pukullah tiap-tiap ujung jari mereka. (12)

9. Nasib penentang kebenaran 

(Ketentuan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka menentang Allah dan Rasul-Nya; dan barang siapa menentang Allah dan Rasul-Nya, sungguh, Allah sangat keras siksa-Nya. (13)

Demikianlah (hukuman dunia yang ditimpakan atasmu), maka rasakanlah hukuman itu. Sesungguhnya bagi orang-orang kafir itu ada (lagi) azab neraka. (14)

Seorang Mukmin dengan Dirinya Seorang juru dakwah diharuskan mensucikan dirinya, meluruskan tingkah lakunya, mempersiapkan akal,...

Seorang Mukmin dengan Dirinya


Seorang juru dakwah diharuskan mensucikan dirinya, meluruskan tingkah lakunya, mempersiapkan akal, jiwa dan rasanya untuk berjihad dan perjuangan panjang di masa yang akan datang.

Kemudian dituntut untuk menyebarkan hukum Islam kepada keluarga, teman dan masyarakat. Seorang muslim belum dikatakan sebagian juru dakwah hingga menerapkan hukum dan akhlak Islam pada dirinya, serta menjaga batas-batas perintah dan larangan Allah dan Rasul-Nya.

Telah tiba waktunya seorang mukmin harus mengetahui tujuannya, menentukan arahnya, dan bekerja ke arah tersebut hingga mencapai tujuan.

Setiap zaman akan mengeluarkan banyak peristiwa besar dan kesempatan akan terbuka untuk sebuah kerja besar.

Dunia menanti dakwah kita, dakwah hidayah, dakwah keberuntungan dan kedamaian untuk membebaskan manusia dari semua penderitaan yang dialami. Segala gilirannya untuk memimpin manusia dan bangsa-bangsa.

Yang malas, hendaknya segera bangkit dan berbuat. Tak ada bersama jihad waktu untuk bersantai,

Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (Al-Ankabut: 69)

Maju terus ke depan.

Sumber: Abdurahman Al-Mursy Ramadhan, Manhaj Islah, Era Intermedia

Sekelumit Sejarah Bai'at Dahulu Rasulullah saw mengambil berbagai model bai'at dari para sahabatnya. Ada bai'at masu...

Sekelumit Sejarah Bai'at


Dahulu Rasulullah saw mengambil berbagai model bai'at dari para sahabatnya. Ada bai'at masuk Islam yang mengharuskan seseorang tunduk kepada hukum Islam.

Ada bai'at lain yang diambil dari sahabatnya seperti bai'at Aqabah. Ketika itu, beliau mengambil bai'at dari kaum Anshar dalam rangka melindunginya, sebagaimana mereka melindungi para istrinya.

Di hari Bai'atur Ridwan, para Sahabat memberikan bai'atnya untuk tidak lari dari perang.

Setelah era Rasulullah saw, muncul bai'at yang diberikan kepada Amirul Mukminin untuk mendengar dan taat kepadanya dalam rangka mendengar dan taat kepada Kitabullah dan Sunah Rasulullah saw.

Selain itu terdapat pula bai'at dalam bentuk ikatan janji untuk melakukan amal, seperti ikatan janji yang dilakukan oleh para mujahidin di perang Yarmuk.

Sumber:
Said Hawa, Membina Angkatan Mujahid, Era Intermedia

Faktor Penguat Istiqamah dari Surat Ali Imran Surat Ali Imran menekankan pada keistiqamaham pada manhaj saat mengemban amanah kh...

Faktor Penguat Istiqamah dari Surat Ali Imran


Surat Ali Imran menekankan pada keistiqamaham pada manhaj saat mengemban amanah khalifah di bumi.   Maka Faktor apa saja yang memperkokoh keistiqamaham di surat Ali Imran?

1. Berlindung kepada Allah
Sebab, keteguhan itu berasal dari Allah. Dia Maha Kuasa menjadikan kita tetap teguh di atas manhaj-Nya yang lurus.

(Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." (Ali Imran: 8)

2. Ibadah
Sayyidah Siti Maryam biasa beritikaf di mihrabnya di sisi bagian Masjidil Aqsha. Nabi Zakaria mengambil pelajaran darinya untuk melakukan hal yang sama.

"Maka Dia (Allah) menerimanya dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemuinya di mihrab (kamar khusus ibadah), dia dapati makanan di sisinya. Dia berkata, "Wahai Maryam! Dari mana ini engkau peroleh?" Dia (Maryam) menjawab, "Itu dari Allah." Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan." (Ali Imran: 37)

3. Dakwah di Jalan Allah
Dalam jiwa manusia terdapat wilayah kepuasan. Juga wilayah yang lebih sangat dalam dan kuat, yaitu wilayah identitas dan loyalitas. Bagaimana memindahkan fikrah dalam otak ke kepuasan menuju identitas dan loyalitas?

Terkadang seseorang merasa mantap keislamannya, meskipun belum menjadi identitas dan loyalitasnya. Untuk menyempurnakan loyalitas pada agamanya, ada kecenderungan sering membicarakannya. Dengan sering membicarakannya, loyalitas dan komitmen terhadap fikrah semakin menguat.

Ketika seorang juru dakwah membimbing orang lain, maka dia akan menjadi orang pertama yang berpegang teguh pada apa yang diajarkannya.

4. Kejelasan Tujuan
Alam semesta tidak diciptakan sia-sia, melainkan dengan tujuan untuk mengantarkan kita mengenal Allah swt, beribadah, menjadi pemimpin yang bertanggung jawab

5. Ukhuwah
Ukhuwah menjadi jaminan bagi muslim untuk mendapatkan persahabatan yang baik, ini merupakan nikmat Allah swt yang terpenting bagi manusia.

Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (Ali Imran: 103)

Sumber:
Amru Khalid, Khowathir Qur'aniyah, al-I'tisham

Bayi Musa dan Kekuatan Firaun  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bayi yang baru lahir, mengapa bisa hidup? Seorang anak yang belum bali...

Bayi Musa dan Kekuatan Firaun 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bayi yang baru lahir, mengapa bisa hidup? Seorang anak yang belum baligh, mengapa bisa hidup? Pada sisi lain, banyak yang menyuarakan bahwa hidup harus memiliki target dan impian? Apakah bayi dan anak kecil memiliki impian dan obsesi?

Bayi Musa dialirkan ke sungai. Mengapa bisa selamat hanya dengan mengikuti aliran air yang tak bisa dikendalikannya? Sang ibu pun, hanya menyaksikan saja. Tidak melakukan apa pun.

Sang bayi berada di pangkuannya Firaun yang hendak membunuhnya. Mengapa tidak jadi dibunuh? Mengapa justru kembali ke gendongan ibunya? Semuanya tak ada perencanaan dan strategi. Jadi apa yang membuat seluruh kejadian tersebut?

Firaun membuat perencanaan, strategi,  mengerahkan seluruh sumber daya dan kekuatannya. Melaksanakan misinya dengan sangat detail dan eksekusi yang sempurna. Mengapa mengalami kegagalan? Berarti ada yang lebih dominan dan mumpuni dari perencanaan, strategi, eksekusi dan sumberdaya.

Begitu pun saat pemuda Musa melarikan diri dari Mesir ke Madyan. Adakah perbekalan mukjizat? Adakah perbekalan yang cukup? Adakah perencanaan dan strategi agar selamat? Pemuda Musa hanya berlari dan berlari untuk menyelamatkan diri.

Mengapa Firaun dengan pasukan terlatih, kendaraan yang berlari kencang, dan perbekalan yang mencukupi, tidak mampu mengejar pemuda Musa? Berarti ada yang lebih dominan dan mumpuni dari kekuatan Firaun.

Kekuatan tertinggi itu adalah ketaatan kepada Allah. Sumberdaya terbesar adalah langkah kaki yang ingin menjadi abdinya Allah. Infrastruktur yang terkuat adalah syariat-Nya. Kelak, semuanya diperjalankan oleh Allah.

Suasana Kejiwaan Hijrah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berjalan dalam suasana kegersangan dan panas terik. Tidak itu ...

Suasana Kejiwaan Hijrah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Berjalan dalam suasana kegersangan dan panas terik. Tidak itu saja, seluruh pemuda terpilih kafir Quraisy mengejarnya. Tidak itu saja, seluruh kabilah Arab mencarinya karena imbalannya sangat besar bila berhasil menangkap Rasulullah saw dalam kondisi hidup atau mati. Namun, bagaimana suasana kejiwaan Rasulullah saw?

Sahabatnya Abu Bakar, terkadang terasuki was-was, terutama saat di gua Tsur. Sebab, kaki-kaki pemuda kafir Quraisy berada di atas kepala mereka. Namun, Rasulullah saw menentramkannya, bahwa Allah bersama mereka. Apa buktinya?

Selama perjalanan hijrah, ada satu surat di Al-Qur'an yang tuntas diwahyukan Allah. Surat yang berkisah tentang perjalanan seorang bayi, yang diburu untuk dibunuh oleh bala tentara Firaun.  Firaun mengerahkan kekuatan penuh untuk membunuh bayi tersebut.

Bila bayi yang lemah dan tak berdaya. Tanpa memiliki perencanaan dan strategi. Bila bayi yang sendirian terhanyut di sungai Nil, hanya mengikuti aliran sungai yang tidak tahu arahnya saja selamat,  bagaimana dengan Rasulullah saw yang dipadukan dengan rencana dan strategi?

Bila seorang pemuda Muda berjalan sendiri dari Mesir tanpa tahu arahnya. Sedangkan yang mengejarnya merupakan pasukan terlatih dan terhebat di zamannya, saja selamat. Bagaimana dengan hijrah yang waktu, teman perjalanan dan tujuannya sudah ditentukan Allah swt?

Sedangkan Firaun yang dikawal dengan bala tentaranya. Qarun yang perjalanannya membawa kekayaan dan dikawal oleh pemuda yang kuat. Namun tidak selamat, tenggelam oleh bumi dan lautan? Jadi, persoalan selamat atau tidaknya sebuah perjalanan, bukan kekuatan dan infrastrukturnya, tetapi misi perjalanannya.

Di dalam perjalanan, Rasulullah saw menyaksikan sendiri kisah-kisah Nabi Musa yang sangat nyata. Terjepit dan terkurung di gua Tsur. Terkejar oleh Suraqah bin Malik. Semuanya tak menghalangi perjalanannya untuk tiba di Madinah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)